Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur transisi periode keempat, meliputi sifat, kegunaan, dan pengolahan mereka. Unsur-unsur tersebut antara lain skandium, titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga dan seng.
1. NAMA KELOMPOK :
1) ADI PAMBUKO (01)
2) ANIS ULFAH MAFTUKHA (07)
3) CAHYA PUTRA DINATA (10)
4) MARTHA PATRICIA YOLANDA (21)
5) NURUL AINI HIDAYATI (26)
6) YULIA PURNAMARUSI KAROMAH (32)
2. UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE
KEEMPAT
A. SIFAT-SIFAT UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
B. KEGUNAAN UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
C. PENGOLAHAN UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
3.
4. A. SIFAT-SIFAT UNSUR TRANSISI
PERIODE KEEMPAT
• Semua unsur transisi merupakan unsur logam serta
bersifat konduktor, berwujud padat pada suhu
kamar sehingga penghantar listrik dan panas yang
baik.
• Sifat logam dari unsur-unsur transisi lebih kuat jika
dibandingkan dengan sifat logam dari golongan
utama. Hal ini disebabkan pada unsur-unsur
transisi terdapat lebih banyak elektron bebas dalam
orbital d yang tidak berpasangan.
5. • Unsur-unsur logam transisi mempunyai beberapa
bilangan oksidasi. Hal ini disebabkan tingkat energi
orbital s dan orbital d tidak berbeda jauh sehingga
memungkinkan elektron-elektron pada kedua orbital
itu digunakan melalui pembentukan orbital hibrida.
• Unsur transisi periode keempat memiliki sifat
kemagnetan.
• Banyak diantaranya dapat membentuk senyawa
kompleks.
• Pada umumnya senyawanya berwarna.
• Beberapa diantaranya dapat digunakan sebagai
katalisator.
6. • Skandium
Berupa logam transisi yang lembut dan
warnanya putih keperakan, merupakan mineral
yang langka dari Skandinavia.
Skandium digunakan pada berbagai perkakas,
seperti:
Lampu neon,
Televisi warna,
Lampu hemat energi, dan
Kacamata.
7. • Titanium
Merupakan logam transisi yang berwarna
putih keperakan.
Ciri – Ciri :
ringan dan kuat.
Memiliki massa jenis yang rendah, keras,
tahan karat, dan mudah diproduksi.
Titanium juga tidak larut dalam larutan
asam kuat dan tidak reaktif di udara
karena memilki lapisan oksida dan
nitrida sebagai pelindung.
Logam ini tahan pengikisan 20 kali lebih
besar daripada logam campuran
tembaga nikel.
8. • Vanadium
Adalah logam berwarna putih kelabu yang lembut
dan mulur.
Vanadium mempunyai ciri – ciri :
Mempunyai kekuatan struktur yang baik dan keratin
rentas belahan neutron yang rendah,
Menyebabkannya berguna dalam aplikasi nuclear.
Walaupun ia sejenis logam, vanadium bersama
dengan kromium dan mangan mempunyai ciri-ciri
oksida valensi yang bersifat asam.
9. • Kromium
Merupakan logam masif yang berwarna perak
atau abu-abu baja, berkilau dan keras sehingga
memerlukan proses pemolesan yang cukup tinggi.
Kromium tidak ditemukan sebagai logam bebas di
alam. Kromium ditemukan dalam bentuk bijih
kromium, khususnya dalam senyawa PbCrO4 yang
berwarna merah. PbCrO4 dapat digunakan sebagai
pigmen merah untuk cat minyak.
Ciri – Ciri Kromium :
Berwarna putih perak dan lunak
Jika dalam keadaan murni dengan titik leleh kira-
kira 19000 C dan titik didih kira-kira 26900 C.
10. • Mangan
Ciri – Ciri :
Berwarna putih keabu-abuan
Bersifat yang keras tapi rapuh
Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi
perlakuan.
Mangan sangat reaktif secara kimiawi, dan terurai
dengan air dingin perlahan-lahan.
Kegunaan :
o Digunakan untuk membentuk banyak alloy yang
penting.
o Dalam baja, mangan meningkatkan kualitas tempaan
baik dari segi kekuatan, kekerasan,dan kemampuan
pengerasan.
o Dengan aluminum dan bismut, khususnya dengan
sejumlah kecil tembaga, membentuk alloy yang
bersifat ferromagnetik.
11. • Kobalt
Terdapat dalam bentuk senyawa, seperti mineral
kobalt glans (CoAsS), linalit (Co3S4), dan smaltit
(CoAs2) dan eritrit.
Sering terdapat bersamaan dengan nikel, perak,
timbal, meteorit, tembaga dan bijih besi.
Bijih mineral kobal yang penting ditemukan di Zaire,
Moroko, dan Kanada.
12. • Nikel
Merupakan konduktor yang agak baik terhadap
panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup
logam besi-kobal, yang dapat menghasilkan alloy
yang sangat berharga.
Ciri – Ciri :
Berwarna putih keperak-perakan dengan
pemolesan tingkat tinggi
Bersifat keras,
Mudah ditempa,
Sedikit ferromagnetis
13. • Tembaga
Merupakan logam yang berwarna kuning dan keras bila
tidak murni.
Ciri – Ciri :
Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak
Unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap
korosi.
mudah ditempa
Bersifat elastis sehingga mudah dibentuk menjadi pipa,
lembaran tipis dan kawat.
Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300°C
tembaga dapat bereaksi dengan oksigen membentuk CuO
yang berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang lebih
tinggi, sekitar 1000 ºC, akan terbentuk tembaga (I) oksida
(Cu2O) yang berwarna merah.
14. • Seng
Merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau, dan
bersifat diamagnetik. Walau demikian, kebanyakan seng mutu
komersial tidak berkilau.
Ciri – Ciri :
Sedikit kurang padat daripada besi
berstruktur kristal
Keras dan rapuh pada kebanyakan suhu, namun menjadi dapat
ditempa antara 100 sampai dengan 150 °C. Di atas 210 °C,
logam ini kembali menjadi rapuh dan dapat dihancurkan
menjadi bubuk dengan memukul-mukulnya.
Seng juga mampu menghantarkan listrik.
Seng memiliki titik lebur (420 °C) dan tidik didih (900 °C) yang
relatif rendah. Titik lebur seng merupakan yang terendah di
antara semua logam-logam transisi selain raksa dan kadmium.
Back
15. B. KEGUNAAN UNSUR TRANSISI
PERIODE KEEMPAT
• Skandium, digunakan pada lampu intensitas tinggi.
• Titanium, digunakan pada industry pesawat terbang
dan industri kimia (pemutih kertas, kaca, keramik,
dan kosmetik.
• Vanadium, sebagai katalis pada pembuatan asam
sulfat.
• Kromium, sebagai plating logam-logam lainnya.
• Mangan, digunakan pada produksi baja dan
umumnya alloy mangan-besi.
16. • Besi, digunakan pada perangkat elektronik,
peralatan industry, pabrik, dan lain-lain.
• Kobalt, digunakan untuk membuat aliansi
logam.
• Nikel, sebagai pelapis logam agar tahan karat,
membuat monel.
• Tembaga,
• digunakan pada alat-alat elektronik dan
perhiasan.
• Seng, sebagai bahan cat putih, antioksidan
pada pembuatan ban mobil, dan bahan
pelapis tabung gambar televisi.
Back
17. C. PENGOLAHAN UNSUR TRANSISI
PERIODE KEEMPAT
a. Pengolahan Kromium
1. Krom (III) dalam bijih diubah menjadi dikromat (VI)
FeO.CrO3(s) + 4OH-
2(aq) + O2(g) FeO(s) + CrO4
2-
(aq) +
2H2O(l)
2CrO4
2-
(aq) Cr2O7
2-
(aq)
2. Reduksi Cr(VI) menjadi Cr(III)
Na2Cr2O7(s) + 2C(s) Cr2O3(s) + Na2CO3(s) + CO(g)
3. Reduksi krom (III) oksida dengan aluminium (reaksi
termit)
Cr2O3(s) + 2Al(s) Al2O3(s) + 2Cr(s)
Keseluruhan proses tersebut akan diperoleh logam krom
dengan kemurnian 97-99%
18. b. Pengolahan Besi
Peralatan yang digunakan dalam proses
pengolahan besi dari bijihnya adalah tanur. Alat
ini berupa silinder raksasa dengan tinggi 30 m
atau lebih dan diameter bagian tengah sekitar 8
m. Bijih besi yang mengandung senyawa hematite
dan magnetit, kokas, serta batu kapur
dimasukkan dari atas tanur. Udara panas
ditiupkan ke bagian bawah tungku untuk
mengoksidasi kokas.
19. C(s) + O2(g) CO2(g)
• Gas CO2 yang terbentuk direduksi oleh karbon
menjadi gas CO2
CO2(s) + C(s) 2CO(g)
• Gas CO dapat mereduksi beberapa bijih besi secara
bertahap
2Fe2O3(s) + CO(g) 2Fe3O4(s) + CO2(g)
Fe3O4(s) + CO(g) 3FeO(s) + CO2(g)
FeO(s) + CO(g) Fe(l) + CO2(g)
• Reaksi keseluruhannya sebagai berikut.
Fe2O3(s) + 3CO2 2Fe(l) + 3CO2(g)
20. • Batu kapur (CaCO3) terurai pada suhu tinggi
menghasilkan kalsium silikat.
CaO(l) + SiO2(s) CaSiO3(s)
• Besi yang dihasilkan dari tanur tiup disebut
besi gubal atau besi kasar. Sebagian besi gubal
langsung diproses untuk membuat baja.
Sebagian lainnya dapat dialirkan ke dalam
cetakan sehingga diperoleh besi tuang.
21. c. Pengolahan Tembaga
• Bijih tembaga yang digunakan pada pengolahan
tembaga adalah kalkopirit (CuFeS2) dan kalkosit
(Cu2S). Bijih tembaga ini perlu dimurnikan dengan
proses pengapungan (flotasi). Hasilnya bijih pekat
yang mengandung 20-40% Cu.
• Biji pekat itu kemudian direduksi dengan cara
pemanggangan. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
4Cu2FeS2(s) + 9O2(s) 2Cu2S(S) + 2Fe2O3(s) + 6SO2(g)
• Proses selanjutnya adalah peleburan sehingga
menghasilkan dua lapisan. Lapisan bawah
mengandung 30-60% tembaga sebagai Cu2S dan
sedikit FeS. Lapisan atas terak mengandung FeSiO3.
22. • Cairan pada lapisan bawah dipindahkan ke dalam
tungku lain dan ditiupkan udara sehingga terjadi
redoks yang menghasilkan tembaga kasar.
• 2Cu2S(l) + 3O2(g) 2Cu2O(l) + 2SO2(g)
• 2CU2O(l) + Cu2S(l) 6Cu(l) + SO2(g)
• Tembaga kasar mengandung 98-99% Cu dengan
berbagai jenis pengotor, seperti besi, seng, perak,
emas, platina.
• Pemurnian tembaga dilakukan dengan
elekstrolisis pada suhu 50-60oC dari larutan
CuSO4 yang diasamkan. Tembaga kasar digunakan
sebagai anode, sedangkan untuk katodenya
digunakan tembaga murni.
Back
23. B. Ion Kompleks
• Ion kompeks adalah ion yang terbentuk dari
kation tunggal yang mengikat langsung ligan.
• Ligan adalah molekul yang terdiri atas unsur
nonlogam.