Kota Manado merupakan wilayah rawan gempabumi. Upaya mitigasi dilakukan dengan mengidentifikasi
tingkat kerawanan dengan mikrozonasi gempabumi. Pemetaan mikrozonasi dilakukan dengan
pengukuran mikrotremor menggunakan peralatan seismograf portable. Hasil menunjukkan bahwa nilai
frekuensi berkisar antara 0,3362 Hz hingga 13,7687 Hz, periode antara 0,0726 detik hingga 2,9740 detik.
Karakteristik tanah di kota Manado didominasi oleh tanah sedang (kelas D dengan nilai Vs30 antara 180
m/det hingga 360 m/det) dan tanah lunak (kelas E = nilai Vs30 kurang dari 180 m/det). Data nilai
frekuensi dan periode dapat dipergunakan sebagai informasi awal dalam pengaturan bangunan dengan
tingkat atau lantai tertentu. Data karakteristik tanah dipergunakan sebagai masukan untuk analisis bahaya
guncangan gempabumi.
PEMETAAN MIKROZONASI BAHAYA GEMPABUMI DI KOTA MANADO, PROVINSI SULAWESI UTARA
1. VULKANOLOGIDANBENCANAGEOLOGI
OFVOLCANOLOGYANDGEOLOGICALHAZARD
BULLETIN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
BADAN GEOLOGI
PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2020 ISSN : 1907 - 3844
Terbit 2 kali dalam satu tahun
PEMETAAN SITUASI PUNCAK G. ROKATENDA, NUSA
TENGGARA TIMUR 2019 DENGAN MENGGUNAKAN DRONE
BERITA KEBENCANAAN JANUARI - JUNI 2020
DEFORMASI GUNUNG ANAK
KRAKATAU PERIODE
OKTOBER-DESEMBER 2019
PENYELIDIKAN
MIKROZONASI DI KOTA
MANADO, PROVINSI
SULAWESI UTARA
KARAKTER ERUPSI
GUNUNGAPI BERDASAR
SIFAT FISIKA MAGMA:
VISKOSITAS DAN DENSITAS
KAJIAN SINKHOLE DI
KABUPATEN DAIRI; STUDI
KASUS KUTANANGKA, DESA
KEMPAWA, KECAMATAN
TANAH PINEM
2. VULKANOLOGI DAN BENCANA GEOLOGI
OF VOLCANOLOGYAND GEOLOGICAL HAZARD
ISSN : 1907 - 3844
BULLETIN
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2020
Dewan Redaksi
Ketua : Dr. Estu Kriswati, S.T. M.Sc.
Wakil Ketua : Novie N. Afatia, S.T., M.T.
Redaktur :
Dr. Ir. Sri Hidayati
Mardian Hardipto, S.T., M.T.
Ir. Kristianto, M.Si
Dr. Nia Haerani, S.T., M.T.
Dr. Sumaryono, S.T., M.Eng.
Dr. Devy Kamil Syahbana, S.Si.
Dr. Akhmad Solikhin, S.Si., DEA
Amalfi Omang, S.Si., M. Phil.
Ir. Imam Santosa, M.Sc.
Mitra Bestari :
Dr. Mirzam Abdurrachman, ST., M.T.
Dr. Ir. M.N. Kartadinata
Dr. Agustan, S.T., M.Sc.
Anjar Heriwaseso, S.T., M.T.
Dr. Henri Kuncoro, S.T., M.T.
Dr. Nurnaning Aisyah, S.T., MT.
Dita Arif Yuwanam S.T., M.T., M.A.
Dr. Athanasius Cipta, S.T., M.Sc.
Penata Letak dan Desain Grafis:
Dewi Subektiningsih
Sekretariat / Distributor:
M. Cipta Firmansyah
Yana Karyana
Alamat Redaksi
PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI
Alamat redaksi:
PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI
Jl. Diponegoro No.57 Bandung 40122
Tlp.(022) 7271402,7272606 Fax. (022) 7202761
e-mail : bulletinpvg@vsi.esdm.go.id
http://www.vsi.esdm.go.id
Puncak G. Rokatenda, NTT, November, 2019
Di foto : PVMBG
3. VULKANOLOGI DAN BENCANA GEOLOGI
OF VOLCANOLOGYAND GEOLOGICAL HAZARD
ISSN : 1907 - 3844
BULLETIN
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2020
PENGANTAR REDAKSI
Para Pembaca yang Budiman,
Potensi bencana geologi di Indonesia tidak berkurang pada masa
pandemi COVID-19. Oleh karena itu, upaya kesiapsiagaan sebagai
bangsa yang berada di kawasan rawan bencana geologi mesti terus
dijaga, sebesar upaya kita dalam memitigasi dampak bencana akibat
pandemi. Penelitian adalah kunci utama dalam upaya mitigasi sehingga
keberlangsungannya mesti terus dijaga dan dikedepankan.
Kegiatan penelitian dan penyelidikan di bidang mitigasi bencana geologi
terus dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Enam makalah yang merupakan hasil kegiatan penelitian dan
penyelidikan gunungapi, gerakan tanah dan gempa bumi di tengah masa
pandemi COVID19 ini dipublikasikan dalam Bulletin Vulkanologi dan
Bencana Geologi (BVBG) Volume 14 Nomor 1 Tahun 2020. Tiga
makalah di bidang gunungapi membahas mengenai pemetaan,
pengukuran deformasi dan analisis sifat fisis magma masing-masing
berurutan dengan judul "Pemetaan Situasi Puncak G. Rokatenda, Nusa
Tenggara Timur 2019 Dengan Menggunakan Drone", "Deformasi
Gunung Anak Krakatau Periode Oktober - Desember 2019" dan
"Karakter Erupsi Gunungapi Berdasar Sifat Fisika Magma: Viskositas
Dan Densitas". Satu makalah di bidang gempa bumi dengan judul
"Pemetaan Mikrozonasi Kota Manado, Sulawesi Utara" membahas
analisis mikrotremor untuk memperkirakan respon batuan di suatu
wilayah (site effect) terhadap goncangan gempa bumi. Satu makalah
terkait kejadian gerakan tanah dengan judul "Kajian Sinkhole di
Kabupaten Dairi; Studi Kasus Kutanangka, Desa Kempawa, Kecamatan
Tanah Pinem" membahas fenomena tanah amblas di beberapa lokasi di
Kabupaten Dairi, Sumatera Utara pada akhir tahun 2019 lalu. Satu
makalah berisi rangkuman kejadian bahaya geologi secara umum yang
mencakup erupsi gunungapi, gerakan tanah dan gempa bumi dalam
periode semester pertama di tahun 2020 dengan judul "Berita
Kebencanaan Januari - Juni 2020".
Kontribusi ilmiah dalam buletin ini diharapkan dapat bermanfaat
utamanya dalam kerangka upaya mitigasi bencana geologi di Indonesia.
Akhirnya, segenap dewan redaksi mengucapkan selamat membaca.
Salam
Dewan Redaksi.
4. VULKANOLOGI DAN BENCANA GEOLOGI
OF VOLCANOLOGYAND GEOLOGICAL HAZARD
ISSN : 1907 - 3844
BULLETIN
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2020
Mitra Bestari Tetap / Permanent Peer Reviewer:
Dr. Eng. Asep Saepuloh (Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, ITB). saepuloh@gl.itb.ac.id,
saepuloh@gmail.com, orcid.org/0000-0003-4687-3520, Scopus Author ID: 35307748700
Dr. Andri Dian Nugraha, S.Si., M.Si. (Teknik Geofisika, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, ITB)
nugraha@gf.itb.ac.id, andridn104@gmail.com, orcid.org/0000-0002-4844-8723, Scopus Author ID:
19337788200
Dr. Ir. Dicky Muslim, M.Sc. (Teknik Geologi, Fakultas Teknik Geologi, Unpad) d.muslim@unpad.ac.id,
dickgeo86@gmail.com, orcid.org/0000-0001-9004-5955, Scopus Author ID: 6506736891
Dr. Eng. Imam A. Sadisun, ST, MT (Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, ITB)
imam@gl.itb.acid, sadisun@gmail.com, orcid.org/0000-0001-7808-1427, Scopus Author ID: 8327308200
Dr. Christina Widiwijayanti (Earth Observatory of Singapore) CWidiwijayanti@ntu.edu.sg, Scopus Author ID:
6506182673
Dr. Agustan, ST, M.Sc. (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)) (agustan@bppt.go.id,
uttank@gmail.com), orcid.org/0000-0002-5419-1362, Scopus Author ID: 22956983500
Dr. Rokhis Khomarudin, M.Si. (Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh, LAPAN) rokhis.khomarudin@lapan.go.id,
orcid.org/0000-0001-7400-1784, Scopus Author ID: 55499730500
Dr. Irwan Meilano, ST, M.Sc. (Teknik Geodesi dan Geomatika, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, ITB)
irwan.meilano@gmail.com, orcid.org/0000-0003-3488-9154, Scopus Author ID: 12808186900
Dr. Mudrik R. Daryono, ST, MT (Pusat penelitian Geoteknologi, LIPI) van_mudrik@yahoo.com, Scopus Author
ID: 54410436800
Dr. Zulfakriza Zulhan, ST,MT ((Teknik Geofisika, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, ITB),
zulfakriza@gmail.com, Scopus Author ID: 56105391300
Dr. Henri Kuncoro, S.T., M.T (Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi
Nasional), henrikuncoro@itenas.ac.id, Scopus Author ID: 57191241746
Dita Arif Yuwana ST, MT, MA (Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, Badan Geologi, ESDM)
Dr.Eng. Mirzam Abdurrachman, S.T., M.T. (Kelompok Keahlian Petrologi, Volkanologi dan Geokimia, Fakultas
Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), ITB), Scopus Author ID: 56181373300
Anjar Heriwaseso, S.T., M.T. ( Mitigasi Gerakan Tanah - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi)
Dr.Ir. M.N. Kartadinata ( Mitigasi Gunung Api - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi)
Dr. Athanasius Cipta, S.T., M.Sc. ( Mitigasi Gempa Bumi - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi)
Dr. Nurnaning Aisyah, S.T., M.T. ( BPPTKG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi)
Redaksi Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi mengucapkan terima kasih kepada para Mitra Bestari yang telah
membantu proses penyuntingan sehingga bulletin ini dapat di terbitkan.
5. ISSN : 1907 – 3844
BULLETIN VULKANOLOGI DAN BENCANA GEOLOGI
BULLETIN OF VOLCANOLOGY AND GEOLOGICAL HAZARD
Volume 14, Nomor 1, Tahun 2020
Pemetaan Situasi Puncak G. Rokatenda , Nusa Tenggara Timur, 2019, Dengan
Menggunakan Drone
The Summit Situation Mapping Of Rokatenda Volcano, East Nusa Tenggara, 2019, Using
A Drone
Imam Santosa, Supriyati D. Andreastuti, Raditya Putra, Roni Taufiqurohman ….......... 1-8
Deformasi Gunung Anak Krakatau Periode Oktober–Desember 2019
Deformation Of Anak Krakatau Volcano For The October-December 2019 Period
Kristianto, Heruningtyas D. Purnamasari, Anjar D. A. Denhi, Cahya Patria,
Sucahyo Adi, Ahmad Basuki, Novianti Indrastuti, Deni Mardiono, Nia Haerani …..... 9-17
Pemetaan Mikrozonasi Bahaya Gempabumi Di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara
Supartoyo, Haunan Afif, M. Arifin Joko Pradipto, Fadlianto Nurfalah, Maxi Solang,
Joel Walandouw, Meyliana M. Hompas ........................................................................................................... 19-31
Karakter Erupsi Gunungapi Berdasar Sifat Fisika Magma: Viskositas Dan Densitas
Volcanic Eruption Characteristic Based on Physical of Magma: Viscosity and Density
Hanik Humaida, Andika Bayu Aji, Sri Sumarti. Dewi Sri S, Raditya Putra …....................... 33-45
Kajian Sinkhole Di Kabupaten Dairi Studi Kasus Kutanangka, Desa Kempawa, Kecamatan
Tanah Pinem
Sumaryono, Iqbal Eras Putra, Kibar Suryadana …................................................................................... 47-55
Berita Kebencanaan Geologi Januari – Juni 2020
Annisa Prastanti, Merry C. Natalia, Novie N. Afatia ….......................................................................... 57-65
6. Pemetaan Mikrozonasi Bahaya Gempabumi Di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Supartoyo, dkk)
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 14, Nomor 1, Tahun 2020: 19-31 Hal 19
PEMETAAN MIKROZONASI BAHAYA GEMPABUMI
DI KOTA MANADO, PROVINSI SULAWESI UTARA
Supartoyo1, Haunan Afif 1, M. Arifin Joko Pradipto2, Fadlianto Nurfalah3, Maxi Solang4,
Joel Walandouw4, Meyliana M. Hompas4
1Penyelidik Bumi di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
2Perekayasa di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
3Penyelidik Geologi di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
4Dinas PUPR Kota Manado
Sari
Kota Manado merupakan wilayah rawan gempabumi. Upaya mitigasi dilakukan dengan mengidentifikasi
tingkat kerawanan dengan mikrozonasi gempabumi. Pemetaan mikrozonasi dilakukan dengan
pengukuran mikrotremor menggunakan peralatan seismograf portable. Hasil menunjukkan bahwa nilai
frekuensi berkisar antara 0,3362 Hz hingga 13,7687 Hz, periode antara 0,0726 detik hingga 2,9740 detik.
Karakteristik tanah di kota Manado didominasi oleh tanah sedang (kelas D dengan nilai Vs30 antara 180
m/det hingga 360 m/det) dan tanah lunak (kelas E = nilai Vs30 kurang dari 180 m/det). Data nilai
frekuensi dan periode dapat dipergunakan sebagai informasi awal dalam pengaturan bangunan dengan
tingkat atau lantai tertentu. Data karakteristik tanah dipergunakan sebagai masukan untuk analisis bahaya
guncangan gempabumi.
Kata kunci : mikrozonasi gempabumi, frekuensi, periode alamiah, Vs30.
Abstract
Manado city is an area which prone to the earthquakes. One of mitigation effort conducted by
identification of earthquake microzonation mapping with microtremor measurement using portable
seismograph. The results of the investigation shows that Manado city has frequency value from 0,3362
Hz to 13,7687 Hz and natural period value from 0,0726 second to 2,9740 second. The soil characteristics
dominantly stiff soil (soil class of D, Vs30 value from 180 m/second to 360 m/second) and soft soil (soil
class of E, Vs30 value less than 180 m/second). The frequency and natural period value can be used as
early information in planning buildings with a certain heigh. Soil characteristics data used as input for
earthquake hazard analysis.
Keywords : earthquake microzonation, frequency, natural period, Vs30
Latar Belakang
Wilayah Sulawesi Utara, khususnya kota
Manado merupakan salah satu wilayah rawan
gempabumi dan tsunami di Indonesia.
Gempabumi yang berpotensi mengancam kota
Manado bersumber dari penunjaman ganda
(double collision) antara lempeng Laut Maluku
dengan busur Halmahera dan Sangihe (Hamilton,
1979; Hall dan Wilson, 2000) dan penunjaman
Sulawesi Utara yang terletak di utara Pulau
Sulawesi. Lokasi tumbukan ganda tersebut
terletak di timur wilayah Sulawesi Utara dan
sebelah barat Halmahera yang membentuk
punggungan bawah laut yang dikenal dengan
sebutan Punggungan Talaud Mayu. Sumber
gempabumi lainnya diperkirakan terletak di darat
7. Pemetaan Mikrozonasi Bahaya Gempabumi Di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Supartoyo, dkk)
Hal 20 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 14, Nomor 1, Tahun 2020: 19-31
dari sesar aktif. Sejarah mencatat wilayah
Sulawesi Utara telah mengalami paling tidak
sebanyak 13 kejadian gempabumi merusak, yaitu
tahun 1845, 1857, 1858, 1859, 1932, 1936, 1974,
1983, 1980, 1988, 2007, 2009, 2014, dan enam
kejadian telah menyebabkan kerusakan di Kota
Manado (Supartoyo dkk., 2014). Oleh karena itu
diperlukan identifikasi wilayah rawan
gempabumi di Kota Manado.
Tulisan ini menyajikan tentang hasil
penyelidikan mikrozonasi gempabumi Kota
Manado berdasarkan pengukuran mikrotremor.
Mikrozonasi mengandung pengertian pembagian
zonasi gempabumi dengan skala detil, dalam hal
ini untuk kota Manado. Data ini sangat
diperlukan untuk membantu Pemerintah Kota
Manado untuk melaksanakan upaya mitigasi
bencana gempabumi dan masukan pada
penyusunan penataan ruang yang
mempertimbangkan aspek kebencanaan
gempabumi.
Wilayah Sulawesi Utara sebagian merupakan
endapan berumur Kuarter berupa : endapan
aluvial, endapan pantai, endapan rombakan
gunungapi muda (hasil erupsi Gunung Soputan,
Mahawu, Lokon, Klabat Tangkoko), endapan
danau dan sungai dan endapan tuff Tondano
(Effendi dan Bawono, 1997) (Gambar 1).
Endapan Kuarter tersebut membentuk dataran
yang tanahnya subur dan ditunjang keberadaan
air tanah, sehingga cocok untuk pertanian.
Batuan berumur Tersier terdapat di wilayah
bagian utara berupa satuan breksi dan batupasir
berumur Pliosen. Sebagian batuan berumur
Tersier tersebut telah mengalami pelapukan.
Bagian timur dan selatan Manado merupakan
perbukitan bergelombang hingga terjal. Tinggian
bagian utara dan selatan sebelah timur Manado
merupakan sesar yang berarah barat laut –
tenggara, melewati kota Manado dan diduga
telah tertutup endapan Kuarter.
Daerah sepanjang Kota Manado, Air Madidi dan
Ontalete membentuk kelurusan yang berarah
barat – barat laut hingga timur - tenggara
(Effendi dan Bawono, 1997). Kelurusan ini
diapit oleh Gunungapi Klabat dan Mahawu.
Kelurusan ini diduga merupakan zona sesar
(Setiawan dkk., 2007) (Gambar 2). Sesar ini
diperkirakan merupakan sesar aktif. Kejadian
gempabumi merusak pada tahun 1980 dan 1988
yang melanda daerah Manado diduga akibat
pergerakan sesar aktif.
Kota Manado pernah mengalami kerusakan
sejumlah bangunan akibat kejadian gempabumi
tahun 1980 dan 1988, namun belum diketahui
secara jelas sumber gempabuminya. Sumber
gempabumi yang terdapat di laut di wilayah ini
berpotensi menimbulkan tsunami, seperti yang
terjadi pada tahun 1858. Mekanisme sumber
(focal mechanism) pada lajur kegempaan yang
bersumber dari penunjaman antar busur
Kepulauan dan Punggungan Mayu tersebut pada
umumnya adalah sesar naik dengan arah bidang
sesar relatif utara – selatan, sehingga wilayah
pesisir timur Sulawesi Utara dan Halmahera
bagian barat rentan terhadap tsunami. Kota
Manado yang terletak pada pesisir barat Sulawesi
Utara, relatif aman dari tsunami apabila sumber
gempabumi berasal dari penunjaman antar busur
Kepulauan dan Punggungan Mayu. Sejarah
kejadian gempabumi merusak Kota Manado,
Provinsi Sulawesi Utara tercantum pada Tabel 1.
8. Pemetaan Mikrozonasi Bahaya Gempabumi Di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Supartoyo, dkk)
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 14, Nomor 1, Tahun 2020: 19-31 Hal 21
Gambar 1. Peta geologi Lembar Manado (Effendi
dan Bawono, 1997).
Gambar 2. Peta sebaran sesar aktif daerah Sulawesi
Utara (Setiawan dkk., 2007).
Tabel 1. Sejarah gempabumi merusak Kota Manado,
Provinsi Sulawesi Utara (Supartoyo dkk., 2014).
Konsep Dasar Mikrozonasi Gempabumi
Metoda yang dipergunakan pada penyelidikan
ini adalah pengukuran mikrotremor, pengolahan
data dan penyusunan peta (frekuensi, kelas tanah
dan amplifikasi). Konsep dasar fenomena
amplifikasi gelombang seismik adalah adanya
sedimen lunak yang berada di atas batuan dasar
(basement) dengan perbedaan densitas (ρ) dan
kecepatan (V) yang mencolok. Apabila
gelombang seismik melalui medium tersebut
maka terjadi resonansi (Gambar 3). Frekuensi
resonansi banyak ditentukan oleh fisik dari
lapisan sedimen lunak yaitu ketebalan h dan
kecepatan gelombang S (Vs).
Metode mikrotremor dengan melakukan
polarisasi rasio H/V diperkenalkan oleh Nogoshi
dan Igarashi (1971) kemudian dikembangkan
oleh Nakamura (1989) dengan tujuan untuk
mengetahui frekuensi fundamental lapisan
batuan. Metode ini berkembang karena
aplikasinya di lapangan yang cukup sederhana.
Kegiatan eksperimental yang dilakukan sejalan
dengan studi teoretik dan membuktikan
9. Pemetaan Mikrozonasi Bahaya Gempabumi Di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Supartoyo, dkk)
Hal 22 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 14, Nomor 1, Tahun 2020: 19-31
keberhasilan metoda ini dalam menentukan
frekuensi fundamental batuan dan para peneliti
ini berhasil membuat penjelasan mengenai
polarisasi puncak/peak rasio H/V melalui
eliptisitas mode fundamental gelombang
Rayleigh.
Gambar 3. Konsep dasar amplifikasi gelombang
seismik.
Selanjutnya metode ini dikembangkan untuk
menentukan nilai kecepatan gelombang S (Shear
wave Velocity). Polarisasi rasio H/V diperoleh
dari hasil membandingkan spektral komponen
horizontal dengan komponen vertikal seperti
dirumuskan di bawah ini:
P(f) = ( H2
EW (f) + H2
NS (f) )1/2 / ( VUD (f) )
Sebagai representasi, pada kurva polarisasi, skala
logaritmik digunakan untuk frekuensi sedangkan
skala linear digunakan untuk amplitudo.
Amplitudo di sini merupakan nilai amplifikasi.
Alasan mengapa skala logaritmik digunakan
untuk frekuensi karena adanya asosiasi yang
dekat antara fundamental frekuensi dengan
ketebalan sedimen lunak (soft soil). Frekuensi
rendah mencerminkan sedimen yang tebal dan
frekuensi tinggi mencerminkan sedimen yang
tipis. Kegiatan mikrozonasi bahaya gempabumi
ini untuk mengetahui sebaran nilai frekuensi
dominan, periode dominan, klasifikasi tanah, dan
nilai amplifikasi gempabumi di Kota Manado
dengan menggunakan peralatan seismograf.
Pengambilan data di lapangan dilakukan
menggunakan seperangkat seismometer
Lennartz Mark II yang memiliki periode medium
dengan jangkauan frekuensi antara 0,2 Hz
sampai dengan 50 Hz dan data logger yang
digunakan adalah Sara SL-06 (Gambar 4). Lama
waktu pengukuran masing – masing titik berkisar
antara 45 hingga 60 menit. Pengukuran
dilakukan pada titik-titik pengukuran yang sudah
direncanakan dengan jarak antar titik
pengukuran sekitar 2 km (Gambar 5). Area
pengukuran berada di Kota Manado dan
ditambah dengan beberapa titik di luar area.
Gambar 4. Pengukuran mikrotremor di Hotel Luley
(titik M001).
10. Pemetaan Mikrozonasi Bahaya Gempabumi Di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Supartoyo, dkk)
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 14, Nomor 1, Tahun 2020: 19-31 Hal 23
Gambar 5. Lokasi rencana pengukuran mikrotremor (gambar kiri) dan realisasi
pengukuran mikrotremor (gambar kanan).
Data dan Hasil Pengamatan
Pengolahan data dilakukan menggunakan
perangkat lunak geopsy (gambar 6 dan 7).
Berdasarkan analisis tersebut diperoleh sebaran
nilai frekuensi alamiah di Kota Manado berkisar
antara 0,3362 Hz hingga 13,7687 Hz, dan
sebaran nilai periode alamiah antara 0,0726 detik
hingga 2,974 detik. Sebaran selengkapnya nilai
frekuensi alamiah per kecamatan di Kota
Manado tercantum pada tabel 2 berikut.
11. Pemetaan Mikrozonasi Bahaya Gempabumi Di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Supartoyo, dkk)
Hal 24 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 14, Nomor 1, Tahun 2020: 19-31
Tabel 2. Sebaran nilai frekuensi alamiah di Kota Manado.
Sementara itu daerah yang memiliki frekuensi
alamiah kecil yaitu antara 0,2 – 0,49 Hz
merupakan daerah yang berisiko tinggi untuk
bangunan terutama bangunan tinggi (lebih dari
10 lantai). Nilai frekuensi ini terdapat cukup
dominan di Kecamatan Mapanget, Singkil, dan
sebagian di Kecamatan Bunaken serta
Malalayang. Selanjutnya dibuat peta sebaran
frekuensi Kota Manado. Untuk menghitung nilai
periode tanah dilakukan dengan mengubah nilai
frekuensi yaitu : perioda = 1/Frekuensi.
Kemudian dibuat peta sebaran periode tanah
alamiah di Kota Manado yang ditampilkan pada
gambar 9 dan 10.
Untuk menentukan klasifikasi tanah
dipergunakan nilai rata shear-wave velocity (Vs)
hingga kedalaman 30 m, dan ditulis Vs30. Nilai
Vs30 mencerminkan tingkat kekerasan tanah.
Lokasi dengan nilai Vs30 tinggi memperlihatkan
di daerah tersebut termasuk batuan keras,
sedangkan lokasi dengan nilai Vs30 rendah
termasuk wilayah dengan tersusun oleh tanah
lunak. Untuk mendapatkan nilai Vs30 dari
pengukuran mikrotremor dilakukan perhitungan
berdasarkan nilai periode dominan. Perhitungan
yang digunakan mengunakan pendekatan prinsip
pipa organa terbuka harmonik pertama dengan
frekuensi dasar diperoleh berdasarkan rumus
gelombang f=v/λ dimana λ=4L, sehingga
v=4L×f. Nilai Vs30 didapatkan berdasarkan
rumus tersebut dengan rumus Frekuensi
Resonansi nilai L sebesar 30 meter dimana F
adalah frekuensi dan serta T adalah perioda
periode sebagai berikut: Vs30 = 120 F = 120/T
Klasifikasi tanah dibagi menjadi 5 (lima)
berdasarkan rentang nilai Vs30. Pengelompokan
kelas batuan/tanah ini berdasarkan pada
klasifikasi batuan dari National Earthquake
Hazard Reduction Program (NEHRP) dalam
BBSC tahun 2001 dan SNI tahun 2002 yang
ditampilkan pada tabel 3. Klasifikasi tanah
lainnya berdasarkan nilai Vs30, SPT dan kuat
geser bersumber dari SNI (2002) dan
selengkapnya ditampilkan pada tabel 4.
12. Pemetaan Mikrozonasi Bahaya Gempabumi Di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Supartoyo, dkk)
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 14, Nomor 1, Tahun 2020: 19-31 Hal 25
Gambar 6. Kenampakan rekaman sinyal pengukuran mikrotremor di Kelurahan Paal Empat, Kecamatan Tikala,
Kota Manado (titik M 44).
Gambar 7. Analisis frekuensi (sumbu x) dan amplitude/ amplifikasi (sumbu y) di titik M44, Kelurahan Paal
Empat, Kecamatan Tikala, Kota Manado. Pada lokasi terdapat dua puncak dan yang dipakai adalah puncak sebelah
kanan, karena sesuai dengan kondisi geologi setempat yang tersusun oleh pasir dan lapilli.
13. Pemetaan Mikrozonasi Bahaya Gempabumi Di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Supartoyo, dkk)
Hal 26 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 14, Nomor 1, Tahun 2020: 19-31
Gambar 8. Peta frekuensi alamiah kota Manado hasil penyelidikan mikrotremor.
Gambar 9. Peta perioda alamiah kota Manado hasil penyelidikan mikrotremor.
14. Pemetaan Mikrozonasi Bahaya Gempabumi Di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Supartoyo, dkk)
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 14, Nomor 1, Tahun 2020: 19-31 Hal 27
Tabel 3. Klasifikasi kelas tanah berdasarkan nilai Vs30 (NEHRP, 2000).
Tabel 4. Klasifikasi batuan dan tanah berdasarkan nilai Vs30, SPT, dan kuat geser
(UBC, 1997 dalam SNI, 2002).
Setelah didapatkan nilai Vs30 dan
diklasifikasikan berdasarkan tabel tersebut,
maka dibuat peta klasifikasi tanah untuk Kota
Manado. Sebaran nilai Vs30 di Kota Manado
berdasarkan pengukuran mikrotremor berkisar
antara 40,3493 m/det hingga 1652,24 m/det.
Sebaran kelas E yang merupakan tanah lunak
dominan di Kecamatan Mapanget dan Singkil,
sebagian terdapat di Kecamatan Bunaken dan
Paal Dua. Tanah lunak ini berpotensi mengalami
guncangan lebih besar bila terlanda gempabumi.
Sebaran selengkapnya kelas tanah per kecamatan
di Kota Manado tercantum pada tabel 5.
15. Pemetaan Mikrozonasi Bahaya Gempabumi Di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Supartoyo, dkk)
Hal 28 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 14, Nomor 1, Tahun 2020: 19-31
Tabel 5. Sebaran kelas tanah di Kota Manado.
Gambar 11. Peta klasifikasi tanah Kota Manado berdasarkan pengukuan mikrotremor.
Diskusi
Data sebaran nilai frekuensi dan periode bisa
digunakan sebagai informasi awal dalam
pengaturan bangunan dengan tingkat atau lantai
tertentu. Nilai frekuensi dan periode mempunyai
hubungan yang erat dengan ketebalan lapisan
sedimen lunak (Nakamura, 1989). Nilai periode
panjang atau frekuensi rendah memperlihatkan
ketebalan sedimen lunak yang relatif lebih tebal
dibandingkan nilai periode pendek atau
frekuensi tinggi. Daerah yang memiliki nilai
periode dominan panjang atau frekuensi rendah
pada umumnya memiliki potensi kerawanan
lebih tinggi untuk mengalami bencana/kerusakan
16. Pemetaan Mikrozonasi Bahaya Gempabumi Di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Supartoyo, dkk)
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 14, Nomor 1, Tahun 2020: 19-31 Hal 29
jika terlanda guncangan gempabumi
dibandingkan dengan periode pendek atau
frekuensi tinggi. Berdasarkan sebaran nilai
periode akan dapat diestimasi ketebalan sedimen
lunak berdasarkan persamaan F = Vs/ 4 H
(Nakamura, 1986 dalam Purbo, 2007), dimana F
adalah frekuensi dalam satuan Hertz (Hz), Vs
adalah kecepatan gelombang shear (shear wave
velocity) dalam satuan m/det dan H adalah
ketebalan sedimen lunak dalam satuan meter.
Nilai periode dan frekuensi memiliki hubungan
erat dengan ketinggian bangunan yang berkaitan
dengan resonansi bangunan bila terguncang
gempabumi. Setiap bangunan memiliki
karakteristik tersendiri yang berbeda bergantung
pada ketinggian bangunan, sehingga dalam
mendirikan bangunan harus disesuaikan dengan
karakteristik frekuensi alamiah daerah tersebut.
Tabel 6 dan 7 menampilkan ketinggian bangunan
berdasarkan frekuensi alamiah.
Tabel 6. Hubungan antara tinggi bangunan, periode
dan frekuensi alami (Liberti, 2015).
No Ketinggian
Bangunan
Periode
Alami (det)
Frekuensi
Alami (Hz)
1. 2 lantai 0,2 5
2. 5 lantai 0,5 2
3. 10 lantai 1 1
4. 20 lantai 2 0,5
5. 30 lantai 3 0,3
Tabel 7. Perioda bangunan ditentukan oleh
ketinggian. Nilai - nilai tersebut merupakan perkiraan
dari struktur bangunan, bahan, dan proporsi
geometris yang mempengaruhi periode (Christopher
Arnold, 2013).
No. Ketinggian
Bangunan
Periode
Alami (det)
Frekuensi
Alami (Hz)
1. 1 lantai 0,1 10
2. 4 lantai 0,5 2
3. 10 - 20 lantai 1 - 2 0,5 - 1
4. 60 lantai 7 0,1429
Berdasarkan sebaran frekuensi alamiah, terdapat
beberapa daerah yang mempunyai nilai frekuensi
rendah (0,2 – 0,49 Hz). Mengacu kepada
klasifikasi Liberti (2015) dan Christopher Arnold
(2013), daerah tersebut lebih sensitif terhadap
bangunan tinggi (lebih dari 10 lantai), sehingga
lebih rawan terhadap efek amplifikasi guncangan
gempabumi. Daerah tersebut terdapat dominan di
Kecamatan Mapanget dan sebagian terdapat di
Kecamatan Bunaken dan Singkil. Namun
demikian pada daerah ini tetap dapat dibangun
bangunan tinggi dengan melakukan investigasi
geologi teknik detil, melakukan penguatan
struktur dan pondasi pada bangunan tersebut.
Daerah yang dominan dengan nilai frekuensi 5
Hz atau lebih besar akan lebih sensitif terhadap
bangunan dua lantai. Daerah ini terdapat
dominan di Kecamatan Paal Dua dan Tikala,
serta sebagian di Kecamatan Mapanget dan
Malalayang. Namun demikian pada daerah ini
tetap dapat dibangun bangunan lantai dua dengan
melakukan penguatan struktur dan pondasi pada
bangunan tersebut. Dengan demikian data
frekuensi dan periode dapat membantu dalam
perencanaan pengembangan wilayah terutama
berkaitan dengan tinggi bangunan.
17. Pemetaan Mikrozonasi Bahaya Gempabumi Di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Supartoyo, dkk)
Hal 30 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 14, Nomor 1, Tahun 2020: 19-31
Kesimpulan
Berdasarkan dari bahasan di atas dapat
disimpulkan bahwa analisis mikrotremor
memperlihatkan wilayah Kota Manado memiliki
sebaran nilai frekuensi alamiah antara 0,3362 Hz
hingga 13,7687 Hz, sebaran nilai perioda
alamiah antara 0,0726 detik hingga 2,974 detik
dan sebaran nilai Vs30 berkisar antara 40,3493
m/det hingga 1652,24 m/det. Nilai frekuensi dan
periode alamiah dapat untuk data dasar dalam
merencanakan ketinggian bangunan pada
perencanaan penataan ruang sedangkan nilai
Vs30 sebagai input untuk analisis bahaya
gempabumi.
Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr.
Sri Hidayati, M.Sc (Kepala Bidang Mitigasi
Gempabumi dan Tsunami, Pusat Vulkanologi
dan Mitigasi Bencana Geologi/ PVMBG, Badan
Geologi) dan Dr. Akhmad Solikhin (Kepala Sub
Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami
wilayah Indonesia barat, PVMBG) yang telah
menugaskan penulis pada kegiatan penyelidikan
mikrozonasi di Kota Manado. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Dr.
Athanasius Cipta atas diskusi berkaitan dengan
mikrozonasi bahaya gempabumi.
Daftar Pustaka
Building Seismic Safety Council (BSSC), 2001. 2000
Edition, NEHRP Recommended Provisions for
Seismic Regulations for New Buildings and
Other Structures, FEMA-368, Part 1
(Provisions): developed for the Federal
Emergency Management Agency,
Washington, D.C.
Christopher Arnold, 2013. Earthquake effects on
buildings, a guide for earthquake mitigation,
FEMA (Federation Emergency Management
Agency), 454.
Effendi A.C. dan Bawono S.S., 1997. Peta Geologi
Lembar Manado, Propinsi Sulawesi Utara
(Edisi Kedua), Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi.
Hall, R. dan Wilson, M.E.J., 2000. Neogene sutures
in eastern Indonesia, Journal of Asian Earth
Sciences, Vol. 18, hal. 781-808.
Hamilton W., 1979, Tectonics of The Indonesia
Region, United States Government Printing
Office, Washington.
Irsyam, M., Sengara, W., Aldiamar, F., Widiyantoro,
S., Triyoso, W., Natawidjaja, D.H., Kertapati,
E.K., Meilano, I., Suhardjono, Asrurifak, M.,
dan Ridwan, M., 2010. Ringkasan Hasil Studi
Tim Revisi Peta Gempa Indonesia 2010,
Kementerian Pekerjaaan Umum.
Liberty, L.M., 2015. Seismic methods surface wave
(lecture materials from Liberty, L.M., on
November 18, 2015), Boise State Univesity.
Nakamura, Y., 1989. A method for dynamic
characteristics estimation of subsurface using
microtremor on the ground surface, Quatrely
Reports of the RailwayTechnical Research
Institute, Tokyo, 30, 25-33.
Nogoshi, M., dan T., Igarashi, 1971. On the
amplitude characteristics of microtremors,
J. Seismol. Soc. Japan 24, 24–40 (in
Japanese with English abstract).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi,
2018. Peta zona kerentanan gerakan tanah
Provinsi Sulawesi Utara, Pusat Vulkanologi
dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi,
KESDM.
Setiawan, J.B.H., Lumbanbatu, U.M., Poejoprajitno,
S., Suryono, N., dan Mochtar, H., 2007. Peta
seismotektonik daerah Manado dan sekitarnya,
Sulawesi Utara, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi, Bandung.
Simanjuntak, T.O., 2004. Tektonika (Edisi Khusus),
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
18. Pemetaan Mikrozonasi Bahaya Gempabumi Di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Supartoyo, dkk)
Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 14, Nomor 1, Tahun 2020: 19-31 Hal 31
SNI, 2002. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa
untuk Struktur Bangunan Gedung, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Permukiman, Badan Penelitian dan
Pengembangan Permukiman dan Prasarana
Wilayah, Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah.
Supartoyo, Surono, dan Putranto E.T., 2014. Katalog
Gempabumi Merusak di Indonesia Tahun 1612
– 2014 (Edisi Kelima), Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi,
Bandung.
19. BULLETIN VULKANOLOGI DAN BENCANA GEOLOGI
PEDOMAN PENULISAN
Aturan Umum
1. Artikel belum pernah diterbitkan dimanapun
2. Artikel dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa Inggris sesuai dengan format yang telah
ditentukan dan disertai Sari/Abstract
3. Redaksi berhak memperbaiki tata bahasa dan penulisan yang sesuai dengan format yang telah ditentukan
4. Artikel akal ditelaah dan disunting oleh Editor yang telah ditentukan
5. Naskah dikirimkan dalam bentuk hard copy dan soft copy dengan menyertakan gambar asli dalam bentuk
foto ataupun bentuk corel, JPEG atau TIF
6. Naskah tidak adlam bentuk compressed file
Format Penulisan Artikel
1. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris, diketik dengan bentuk dan ukuarn huruf (font)
Times New Roman 12, dengan spasi 1.5. Jumlah artikel maksimum 10 halaman termasuk foto, gambar, grafik
dan tabel. Sari/Abstract maksimum 300 kata yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, disertai
kata kunci pada baris bagian bawah dengan huruf miring.
2. Foto dibuat dengan resolusi tinggi (200-300 dpi), gambar dan grafik dibuat dengan simbol dan notasi yang
jelas, minimal font 9.
3. Alinea baru dinyatakan dengan indentasi
4. Judul ditulis dalam huruf capital, dicetak tebal dengan spasi 1.5, maksimum 10 kata. Judul bersifat informatif
dan ringkas
5. Sub judul ditulis dengan font Times New Roman 12, huruf besar pada awal kata, dan dicetak tebal
6. Nama penulis dan nama/alamat lembaga tempat penelitian ditulis lengkap, font Times New Roman 11, spasi
1.5
7. Sistematika penulisan : a. Judul, nama penulis, lembaga; b. Sari dan kata kunci (Bhs. Indonesia), abstract da
keyword (Bhs. Inggris), c. Isi naskah: I. Pendahuluan (latar belakang, tujuan, lokasi, data, dan metodologi),
II. Hasil dan Pembahasan, III. Kesimpulan, ucapan terima kasih, daftar pustaka/referensi.
8. Foto, gambar, tabel dan grafik yang digunakan harus mengacu pada tulisan dalam artikel
9. Tabel dan gambar diberi nomor berurutan dalam naskah, dengan keterangan yang jelas. Grafik harus
mempunyai label sumbu yang jelas disertai satuan yang disingkat dengan notasi baku, misalnya Z(103)
10. Sitasi kepustakaan (acuan) ditulis dalam sistem: nama penulis utama, tahun (nomor halaman, jika
diperlukan)
11. Daftar pustaka ditulis dalam urutan abjad secara kronologis. Sistem penulisn pustaka dari :
a. Buku: nama pengarang, tahun terbitan, judul buku (ditulis dalam huruf miring), edisi, nama penerbit
b. Karangan dalam buku:nama pengarang, tahun terbitan, judul karangan (dalam huruf miring), nama
editor, judul buku, nama penerbit
c. Artikel dalam jurnal; nama pengarang (jika jumlahnya lebih dari 4, cukup ditulis penulis pertama diikuti
dkk atau et.al.), tahun terbitan, judul, nama majalah/jurnal (dalam huruf miring), jilid/volume, nomer, dan
halaman
d. Karangan dalam pertemuan ilmiah/proceeding: nama pengarang, tahun, judul karangan (dalam huruf
miring), nama penyelenggara serta tempat pertemuan
12. Penggunaan tata-nama, tata-istilah, lambang dan satuan, mengikuti tata cara penulisan yang baku, misalnya
Sistem Internasional (SI)
13. Ucapan terima kasih, ditulis di bagian akhir naskah (setelah kesimpulan dan saran, sebelum daftar pustaka),
dengan menyebutkan secara lengkap: nama, gelar dan lembaga penerima ucapan.
20. Alamat redaksi:
PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI
Jl. Diponegoro No.57 Bandung 40122
Tlp.7271402,7272606 Fax. 7202761
e-mail : bulletinpvmbg@vsi.esdm.go.id
http://www.vsi.esdm.go.id