Beberapa analisis SWOT sekolah menengah pertama di Tasikmalaya memiliki kekuatan dan peluang yang sama, yaitu dukungan dari yayasan dan pemerintah daerah, namun juga menghadapi tantangan yang serupa seperti keterbatasan sarana prasarana dan banyaknya lembaga pendidikan sejenis di sekitarnya.
Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah
mempunyai peranan yang sangat strategis dan signifikan dalam pembentukan akhlak
dan pribadi siswa. Pendidikan Agama Islam (PAI) secara umum dapat dipahami
sebagai upaya untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan
pengamalan siswa tentang agama Islam sehingga menjadi pribadi muslim yang
beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Optimalisasi Manajemen Sekolah sebagai Lingkungan Belajar dalam Pembentukan C...Paulus Robert Tuerah
Sekolah sebagai lingkungan belajar formal memiliki tanggung jawab dalam pembentuk civic disposition siswa ditengah kemajuan iptek yang begitu pesat. Penenlitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang optimalisasi manajemen sekolah sebagai lingkungan belajar dalam pembentukan civic disposition di SMA Katolik Karitas Tomohon. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Sumber data adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, siswa dan orang tua. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengoptimalisasian manajemen sekolah sebagai lingkungan belajar dalam bembentukan civic dispositon di sekolah terlaksana melalui kegiatan di dalam kelas dan luar kelas yaitu dalam pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai Pancasila dan pembiasaan penanaman nilai-nilai karakter nasionalisme dan religius pada kegiatan ibadah pagi, upacara bendera, serta ekstrakurikuler. Selanjutnya faktor pendukung dalam pengoptimalisasian tersebut adalah sistem sekolah, fasilitias sekolah, koordinasi serta kerjasama yang baik antar guru mata pelajaran dan pembimbing, serta adanya RPP. Namun dalam pelaksanaanya ditemukan faktor penghambat yaitu rendahnya motivasi belajar dan keterlibatan siswa dalam kegiatan di luar kelas, dan kurangnya pengalaman atau contoh nyata dalam lingkungan keseharian yang dimanfaatkan guru sebagai media pembelajaran dalam proses pemahaman siswa terhadap materi. Optimalisasi manajemen sekolah sebagai lingkungan belajar dalam pembentukan civic disposition di SMA Katolik Karitas Tomohon belum berjalan secara maksimal.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah
mempunyai peranan yang sangat strategis dan signifikan dalam pembentukan akhlak
dan pribadi siswa. Pendidikan Agama Islam (PAI) secara umum dapat dipahami
sebagai upaya untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan
pengamalan siswa tentang agama Islam sehingga menjadi pribadi muslim yang
beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Optimalisasi Manajemen Sekolah sebagai Lingkungan Belajar dalam Pembentukan C...Paulus Robert Tuerah
Sekolah sebagai lingkungan belajar formal memiliki tanggung jawab dalam pembentuk civic disposition siswa ditengah kemajuan iptek yang begitu pesat. Penenlitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang optimalisasi manajemen sekolah sebagai lingkungan belajar dalam pembentukan civic disposition di SMA Katolik Karitas Tomohon. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Sumber data adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, siswa dan orang tua. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengoptimalisasian manajemen sekolah sebagai lingkungan belajar dalam bembentukan civic dispositon di sekolah terlaksana melalui kegiatan di dalam kelas dan luar kelas yaitu dalam pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai Pancasila dan pembiasaan penanaman nilai-nilai karakter nasionalisme dan religius pada kegiatan ibadah pagi, upacara bendera, serta ekstrakurikuler. Selanjutnya faktor pendukung dalam pengoptimalisasian tersebut adalah sistem sekolah, fasilitias sekolah, koordinasi serta kerjasama yang baik antar guru mata pelajaran dan pembimbing, serta adanya RPP. Namun dalam pelaksanaanya ditemukan faktor penghambat yaitu rendahnya motivasi belajar dan keterlibatan siswa dalam kegiatan di luar kelas, dan kurangnya pengalaman atau contoh nyata dalam lingkungan keseharian yang dimanfaatkan guru sebagai media pembelajaran dalam proses pemahaman siswa terhadap materi. Optimalisasi manajemen sekolah sebagai lingkungan belajar dalam pembentukan civic disposition di SMA Katolik Karitas Tomohon belum berjalan secara maksimal.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Pengertian Analisi SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strength
(kekuatan), weaknes (kelemahan),
Opportunity (peluang), dan Threat
(ancaman)
SWOT merupakan perangkat umum
yang didesain dan digunakan sebagai
langkah awal dalam proses
pembuatan keputusan dan sebagai
perencanaan strategis dalam berbagai
terapan (Johnson, dkk., 1989).
4. ANALISIS SWOT
SMP IT DARUL ANBA
STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREAT
1. Hubungan dengan
dinas pendidikan baik
1. Akreditasi sekolah B 1, Adanya alumni
ponpes yang cukup
banyak berpeluang
menitipkan anaknya
1. Banyak lembaga
sejenis bermunculan di
sekitar sekolah yang
radiusnya tidak jauh
2. Dukungan dari Komite
Sekolah
2. Penggunaan SIM
sekolah tidak maksimal
2. Mantan komite
menjadi DPD RI
berpeluang untuk
menggali dana terbuka
2. Zonasi rekrutmen
siswa motivasi siswa di
sekitar sekolah negeri
3. Berbasis pesantren
yang memiliki alumni
cukup banyak.
3. Metode guru dalam
mengajar masih banyak
dengan metode ceramah
3. Sebagian besar guru
dapat
mengoperasionalkan
computer
3. Banding atau image
sekolah yang belum
tersosialisasi dengan
baik
4. Mantan komite
menjadi anggota DPD RI
4. Masih yang tidak linier 4. Lingkungan sekolah
yang asri membuat
betah peserta didik
4. Lulusan yang sedikit
menimbulkan image
kurang baik
5. Honor rendah
dibawah UMR Kota
Tasikmalaya
5. Dijaman ini generasi
muda harus menguasai
IPTEK dan IMTAK
5. Rata rata orang tua
siswa kelas menebngah
ke bawah
5. ANALISIS SWOT
SMP IT NURUL ARIF SALAM
STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREAT
1. Berbasis
Kepesantrenan
1. Honor rendah
dibawah UMR Kota
Tasikmalaya
1. Kehawatiran orang tua
dengan kondisi
pergaulan anak saat ini
1. .Lembaga pendidikan
sejenis
2. Hubungan antar Guru
yang baik
2. Keadaan guru yang
belm seluruhnya s1
2. Tuntutan
masyarakat terhadap
lulusan yang berkualitas
2. Lingkungan sosial
sekolah
3. Lokasi yang strategis 3. Akreditasi masih
dengan predikat B
3. Dukungan orang tua
tinggi
3. Rata rata orang tua
siswa kelas menengah
ke bawah
4. Dukungan dari komite
sekolah
4. Pendekatan, metode
mengajar guru yang
kurang bervariasi
4. Adanya alumni
ponpes yang cukup
banyak berpeluang
menitipkan anaknya
4. Persaingan masuk
SMP negeri yang
mudah, dikarenakan
sistem zonasi
5. Hubungan dengan
dinas Baik
5. Prasarana TIK belum
lengap
5. Kemajuan Teknologi
Komputer dan
Informatika
6. ANALISIS SWOT
SMP ISLAMIC LEADER SCHOOL KOTA TASIKMALAYA
STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREAT
1. Sekolah dengan
system Boarding School
1. Penerimaan Siswa
baru tanpa tes
1. Kehawatiran orang tua
dengan kondisi
pergaulan anak saat ini
1. Sulitnya mencapai
kompetensi
pembelajaran yang
efektif
2. Dukungan
Yayasan/Komite sekolah
Positive
2. Tenaga Pendidik
belum seluruhnya Linier
2. Kondisi guru/pendidik
yang masih muda
2. Loyalitas dan militansi
guru belum nampak
3. Lokasi sekolah yang
asri berada di Komplek
Perumahan di daerah
perkotaan
3. Belum ada ruang Lab
dan perpustakaan yang
representatif
3. Bantuan pemerintah
dan Yayasan dalam
memenuhi sarana
3. Biaya Pendidikan
terjangkau bagi kalangan
menengah ke atas
4. Jaringan Internet WIFI
sudah berfungsi dan bisa
digunakan
4. Beban Kurikulum yang
belum terpadu
4. Siswa dan guru
diharuskan memiliki HP
dan Laptop
4. Pembatasan akses
internet bagi siswa
5. Luas Lahan
Mencukupi
5. Lahan untuk
pengebangan masih luas
7. ANALISIS SWOT
SMP ITECH PASIM AR-RAYYAN
STRENGT WEAKNESS OPPORTUNITY THREAT
1. Memiliki perpaduan
kurikulum yang luas
yaitu kurikulum nasional,
kurikulum keagamaan
dan kurikulum
keteknologian
1. Belum memiliki
lulusan yang menjadi
alat ukur keberhasilan
siswa dalam mencampai
kompetensi lulusan
1. Memiliki peluang
menjadi smp unggulan
bidang keteknologian
khususnya teknologi
robotik di kota sukabumi
1. biaya yang
dikeluarkan sangat besar
2. Terdapat Mapel
Keteknologian yaitu
Robotik, Animasi dan
Agrikultur sebagai ciri
khas
2. Sarana prasarana
yang belum lengkap
untuk pengembangan
keteknologian
2. Dukungan yang besar
pemerintah daerah dan
dinas P dan K kota
sukabumi
2. Kurangnya Tenaga
pengajar yang kompeten
di bidang keteknologian
3. Kondisi sekolah yang
sangat strategis di pusat
kota
3. Pengajar bidang
keteknologian yang
masih terbatas
3. Peluang adanya
kerjasama dengan ITB
dan Robo Korea dalam
mengembangkan bidang
keteknologian
khususnya robotik
3. rendahnya minat
stakholeder menjalin
kemitraan karena
dampak pandemi covid
19
8. ANALISIS SWOT
SMP TERPADU BUGELAN
STRENGT WEAKNESS OPPORTUNITY TREATH
1. Kualitas Guru sangat
baik (rata-rata S1) dan
di dominasi oleh
kalangan muda
1. Tidak semua guru
sesuai dengan
kualifikasi pendidikan
1. Guru diberi
kesempatan mengikuti
pelatihan untuk
menambah wawasan
dan keterampilan
1. Guru memiliki
kesibukan diluar tugas
karena memiliki jam
mengjkar di sekolah
lain
2. Siswa masih antusias
dalam setiap pelajaran
2. Kurangnya disiplin
dalam mengerjakan
tugas
2. Diperlukan bimbingan
yang lebih inten dalam
setiap mata pelajaran
2. Keterbatasan fasiltas
untuk pembelajaran
3. Siswa berasal dari
dari lingkungan sekitar
sekolah
3. Kuantitas siswa
sangat terbatas
3. Pengembangan
rekrutmen siswa ke
daerah sekitar
3. Persaingan dengan
sekolah lain
4. Dukungan Yayasan
sangat baik
4. Kurangnya
pengawasan dari
pihak yayasan
4. Yayasan
memaksimalkan fungsi
pengawasan sesuai
tupoksinya
4. Yayasan memiliki
aktivitas lain di luar
lembaga
9. STRENGT WEAKNESS OPPORTUNITY TREATH
5. Memiliki gedung
permanen dan lahan
untuk pengembangan
sekolah
5. Proses
pengembangan
sekolah tidak di
tunjang dengan
anggaran yang cukup
5. Pengajuan dana
bantuan
pengembangan baik
dari pemerintah
maupun dari swasta
5. Peluang mengakses
dana dari pemerintah
sulit dan bersaing
dengan pihak lain
6. Lingkungan sangat
mendukung untuk
pembelajaran
6. Masyarakat sekitar
belum memiliki
perhatian lebih untuk
mengembangkan
sekolah di sekitarnya
6. Melakukan konsolidasi
dengan tokoh
masyarakat,
agamawan dan orang
tua
6. Masyarakat kurang
peduli terhadap
pendidikan yang ada
7. Pendanaan berasal
dari pemerintah dan
yayasan
7. Tidak mencukupi
kebutuhan operasional
sekolah
7. Penambahan sumber
dana berasal dari
bantuan orang tua dan
donatur
7. Kemampuan ekonomi
orang tua siswa minim
10. ANALISIS SWOT
SMP ATT TAUFIK AL ISLAMI
STRENGT WEAKNESS OPPORTUNITY TREATH
1. Sekolah dengan
system Boarding &
Fullday School
Sering bergantinya atau
keluar masuk guru dan
staf
Sekolah dengan sistem
boarding school sudah
mulai banyak dilirik oleh
masyarakat
Sebaigian besar sekolah
negri masih jadi pilihan
utama
Lokasi yang strategis Pengalaman guru dalam
mengajar rata rata
dibawah lima tahun
Sebagian besar guru
mampu mengoprasikan
komputer
Kemajuan Teknologi
Komputer dan
Informatika
2. Dukungan dari
yayasan baik
Masyarakat sekitar
belum memiliki perhatian
lebih untuk
mengembangkan
sekolah di sekitarnya
Melakukan komuhikasi
dann konsolidasi dengan
para tokoh dan
masyarakat
Semakin kompleknya
tuntutan masyarakat
terhadap mutu sekolah
3. Memiliki gedung yang
memadai
Keterbatasan sarana
dan prasanarana
pembelajaran
Dukungan pemerintah
daerah dalam
melengkapi sarana dan
prasarana
Peluang mengakses
dana dari pemerintah
sulit dan bersaing
dengan pihak lain
11. Hasil Analisis SWOT Yang Sama
No STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREAT
1 Dukungan dari yayasan
dan komite yang baik
Sarana prasarana yang
belum lengkap untuk
pengembangan
keteknologian
Dukungan yang besar
dari pemerintah
daerah dan dinas kota
Banyak lembaga
sejenis bermunculan
di sekitar sekolah
yang radiusnya tidak
jauh
2 Kondisi sekolah yang
strategi
Tenaga Pendidik belum
seluruhnya Linier
dengan Mata pelajaran
yang di ampu
Adanya alumni
SMP/ponpes yang
cukup banyak
berpeluang
menitipkan anaknya
Kurangnya Tenaga
pengajar yang
kompeten di bidang
TIK
3 Memiliki gedung
permanen dan lahan
untuk pengembangan
sekolah
Penggunaan metode
mengajar guru yang
kurang bervariasi
Penambahan sumber
dana berasal dari
bantuan orang tua dan
donatur
Sulitnya mencapai
kompetensi
pembelajaran yang
efektif
4 Pendanaan berasal dari
pemerintah dan yayasan
Sering bergantinya atau
keluar masuk guru dan
staf
Generasi muda di
tuntut harus
menguasai IPTEK
Guru memiliki
kesibukan diluar
tugas karena
memiliki jam
mengjkar di sekolah