SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Generasi berikutnya dari jaringan seluler bertujuan untuk memungkinkan koneksi di mana-
mana di antara ratusan perangkat berbeda, dimana dituntut meningkatkan kemampuan yang
lebih tinggi dari besarnya, seperti antara lain adalah kapasitas, jangkauan, konektivitas, dan
efisiensi. Tantangan baru diberikan pada bagian RF, yaitu pada antena, terdiri dari puluhan
elemen memancar, yang mempunyai kemampuan beamforming merupakan komponen
penting, dikombinasikan dengan mengurangi ukuran dan memiliki keuntungan lebih tinggi.
Dalam karya ini, planar modular array microstrip disajikan, dirancang untuk frekuensi 28GHz
band, dalam konfigurasi 4x4, dengan kemampuan untuk dihubungkan ke a RF front-end yang
memungkinkan beamforming. Antena ini memilik dimensi kecil sehingga menjadi solusi untuk
aplikasi 5G berikutnya jaringan.
I. PENDAHULUAN
Dunia dalam era komunikasi saat ini, hampir setiap hari muncul fitur dan aplikasi baru, yang
mampu menghubungkan orang dan benda. Jumlah data yang dikonsumsi tumbuh lebih banyak
dan banyak lagi, bersama dengan harapan teknologi di masyarakat yang semakin meningkat,
lebih pintar dan dengan layanan yang lebih baik. Diharapkan dalam tahun-tahun mendatang
volume data lalu lintas yang dikonsumsi dan pertumbuhan jumlah perangkat yang terhubung.
Generasi baru seluler komunikasi 5G bertujuan untuk mampu menjadi solusi teknologi maju
saat ini, memberikan peningkatan kapasitas, cakupan,konektivitas, efisiensi energi, dan
mengurangi biaya, kapan dibandingkan dengan 4G saat ini.
Jaringan 5G yang digambarkan dalam Gambar. 1, memungkinkan komunikasi di mana saja, baik
statis atau bergerak, dari lokasi yang terpadat ke lokasi yang paling terpencil, dan aplikasinya
dapat dikelompokkan menjadi tiga utama topik dengan persyaratan dan prioritas sendiri:
Internet massif Things (IoT), Mission Critical Service dan broadband selular yang
Disempurnakan.
IoT masif adalah komunikasi berbiaya rendah, biasanya menghubungkan ratusan sensor kecil,
dan memiliki aplikasi khas di bidang pertanian, otomatisasi, rumah pintar atau kota pintar.
Layanan Mission-Critical membutuhkan fitur yang tinggi throughput, latensi rendah, dengan
keandalan dan keamanan tingkat tinggi, dan memiliki aplikasi di kendaraan otonom, drone, dan
lainnya aplikasi kritis. Broadband Seluler yang Disempurnakan mengacu pada tinggi throughput,
jangkauan luas dan layanan internet lebih cepat.
Spektrum yang tersedia untuk 5G, yang sudah dialokasikan oleh Generation Partnership Project
(3GPP), dibagi menjadi beberapa band di bawah 6GHz dan di atas 6GHz (dalam hal ini dalam
gelombang millimeter pada 28GHz dan 39GHz). Karena itu, jaringan 5G seharusnya Sistem RF
front-end memungkinkan fleksibilitas tinggi untuk beradaptasi berbagai skenario, sangat
efisien, dan terintegrasi.
Untuk memenuhi tantangan baru komunikasi 5G (diberbagai skenario aplikasi), dan untuk
memungkinkan penyaringan spasial, beamforming, serta cakupan yang lebih besar,
penggunaan adaptif diperlukan susunan antena, dengan kemampuan mengarahkan bentuk
radiasi (beamforming)yang di inginkan, baik secara digital maupun hybrid dengan menggunakan
pemindah fase. Penggunaan beamforming juga memungkinkan untuk mengatasi masalah
propagasi yang dapat diamati saat beroperasi di Frekuensi mmWave. Array ini terdiri dari
puluhan pancaran elemen, dikontrol secara individual, untuk memungkinkan mengarahkan
sinarnya.
Dalam tulisan ini, antena planar array disajikan, dirancang untuk beroperasi di 5G pada
frequency 28GHz, untuk digunakan sebagai bagian dari sensor dalam jaringan 5G. Antena ini
terdiri dari empat independenelemen yang dapat dikontrol secara individual oleh front-end RF,
memungkinkan untuk mengarahkan pola radiasi yang merupakan fungsi dari beamforming.
Masing-masing dari empat elemen itu sendiri adalah array linier antena microstrip,
memungkinkan untuk keuntungan yang lebih tinggi, berkontribusi untuk komunikasi yang lebih
baik.
Makalah ini dibagi menjadi empat bagian, dimulai dengan pengantar topik dan memasukkan
tujuan dari pekerjaan ini. Bagian II menjelaskan proses desain array yang diusulkan sedangkan
hasil simulasi dan pengukuran utama disajikan dan dianalisis dalam Bagian III. Akhirnya, Bagian
IV melaporkan utama kesimpulan diambil dari karya ini.
II STRUKTUR DAN DESAIN ANTENA
Untuk memenuhi kebutuhan jaringan 5G dalam hal fleksibilitas, efisiensi, dan integrasi, antena
mikrostrip adalah sebuah solusi menarik karena menggabungkan semua karakteristik ini,
memungkinkan solusi yang ringkas dan hemat biaya yang mudah dikembangkan dan mudah
diintegrasikan dalam papan sirkuit cetak front-end RF. Antena ini terdiri dari bahan dielektrik
yang ditutup dengan melakukan bahan di kedua sisi, satu terisi penuh, bekerja sebagai bidang
tanah, dan yang lainnya, dengan struktur spesifik yang dirancang bekerja sebagai elemen yang
memancar.
Array antena, untuk menyajikan kemampuan beamforming dan memungkinkan mengarahkan
signalnya, pemeliharaan masing-masing elemen harus hati-hati dengan mempertimbangkan
struktur modular, yang dapat diperpanjang sesuai dengan aplikasi, dalam pekerjaan ini
diasumsikan array linier dari N = 4 elemen yang disusun di sepanjang bidang x, sebagai
ditunjukkan pada Gambar. 2 a). Memperhatikan radiasi karakteristik, terutama tingkat sidelobe
dan kekuatan setengah beamwidth (HPBW), dan dimensi modular struktur, jarak antara elemen
ditetapkan d = 0,75λ.
Gambar 2. Struktur Antenna array : a) Linear array b) Planar array
Untuk mencapai keuntungan yang lebih tinggi, berkontribusi untuk yang lebih baik kinerja
komunikasi, dan semua manfaat yang diusulkan oleh jaringan 5G, masing-masing elemen N
daripada tunggal antena dianggap sebagai gain memancarkan struktur yang lebih tinggi,
subarray dari M = 4 elemen, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2 b). Nomor ini elemen
adalah kompromi antara ukuran keseluruhan dan direktivitas yang disediakan oleh setiap
antena subarray (elemen M). Namun, untuk aplikasi lain M dapat berubah.
Untuk menghubungkan semua elemen subarray M sehingga dimasukkan fase, teknik Series
Feed digunakan karena solusi singkat dan sederhana (dengan kerugian lebih rendah) untuk
pemeliharaan susunan antena dibandingkan dengan alternatif lain. Dalam teknik konfigurasi, ini
tepi berbagai tambalan microstrip dihubungkan oleh bagian garis microstrip panjang
gelombang terarah.
Akhirnya, untuk menghubungkan masing-masing subarrays N secara individual,
mempertimbangkan relatif ukuran fisik konektor terhadap ukuran keseluruhan antena, ekstensi
garis microstrip dibuat, dirancang dengan baik dan dipisahkan, memastikan input listrik semua
subarrays sama. Teknik feed array jaringan berakhir dengan transformator seperempat panjang
gelombang yang cocok impedansi input subarray dengan garis microstrip 50Ω pada input.
Susunan planar patch microstrip N × M telah dirancang dengan benar dalam simulator
elektromagnetik CST MWS untuk frekuensi pusat 28GHz, menggunakan substrat dielektrik
Rogers RO4350b yang karakteristik utamanya adalah: relatif konstanta dielektrik εr = 3.48,
ketebalan h = 0.762mm dan kehilangan tangen tgδ = 0,0037. Struktur susunan antena akhir
adalah disajikan pada Gambar. 3, di mana dimungkinkan untuk mengamati keempat subarrays,
masing-masing dengan empat antena microstrip.
Gambar 3. Designed 4×4 planar antenna array
Parameter desain utama antena yang dikembangkan adalah diringkas dalam Tabel 1
Array ini dapat memberikan kontrol pola radiasi di x-plane, menyesuaikan umpan masing-
masing dari empat port input. Ada lebih atau kurang algoritma yang kompleks yang dapat
diterapkan untuk mengarahkan dan membentuk pola radiasi [5], namun ini berhasil akan
dicontohkan dengan penerapan prinsip paling sederhana, array bertahap, dengan menerapkan
penundaan fase progresif antara berbagai port, diberikan oleh:
dimana θi adalah arah di mana radiasi maksimum diagram harus berorientasi, d adalah jarak
antar elemen, dan β konstanta fase.
III. HASIL
Array yang dirancang dibuat dan gambarnya adalah ditunjukkan pada Gambar. 4. Dimensi
global adalah 78,5 × 42 mm2.
Antena diukur dan hasilnya dibandingkan dengan mereka diperoleh dengan simulasi.
Gambar. 5 menyajikan perbandingan antara simulasi dan diukur S11 dari susunan antena.
Karena arraynya adalah simetris, pada gambar hanya ditunjukkan hasil untuk port # 1 dan # 2 (#
1 & # 4 dan # 2 & # 4 masing-masing sama). Kedua kurva yang disimulasikan dan diukur
menyajikan hasil yang dapat diterima dengan lebih dari 1.5GHz bandwidth (dengan asumsi
kriteria S11 <-10dB) meskipun ada perubahan kecil dalam port S11 yang diukur# 2.
Gambar. 6 menunjukkan pola radiasi yang disimulasikan dalam bidang y dari masing-masing
dari empat subarrays. Adalah mungkin untuk mengamati bahwa ada perbedaan kecil antara
kurva, keduanya menyajikan sangat bentuk direktif dengan keuntungan masing-masing 11.5dBi
dan 12.9dBi.
Pola radiasi susunan antena yang dirancang adalah disimulasikan dengan konsep beamforming,
menggunakan berbagai set fase diterapkan ke 4 port-nya, diperkirakan dengan hati-hati
menggunakan (1) untuk mengarahkan berkas ke titik yang berbeda. Nilai yang dihitung adalah
diringkas dalam Tabel 2, dan radiasi yang disimulasikan masing-masingpola ada pada Gambar.
7.
Menurut Gambar. 7 adalah mungkin untuk mengamati bahwa radiasi pola dapat diarahkan
pada bidang x dengan menerapkan progresif fase dalam umpan masing-masing dari 4 sub-
sisinya. Untuk boresight arah (θ = 0º) gain maksimum adalah 18dBi, yang secara alami
berkurang sedikit karena diarahkan ke posisi sudut yang berbeda.
IV. KESIMPULAN
Susunan antena mikrostrip planar 4 × 4 telah dikembangkan untuk beroperasi di jaringan 5G
pada 28GHz. Antena ini memiliki bandwidth yang cukup besar di atas 1.5GHz dan dapatkan
sekitar 18dBi, dan disajikan sebagai solusi untuk skenario aplikasi beamforming. Apalagi
memiliki dimensi kecil dan struktur modular itu dapat dengan mudah diskalakan untuk
sejumlah besar port dan elemen.
PENGAKUAN
Pekerjaan ini didukung oleh Regional Eropa Dana Pengembangan (FEDER), melalui Daya Saing
dan Program OperasionalisasiInternasionalisasi(COMPETE 2020) kerangka kerja Portugal 2020,
Proyek, RETIOT, POCI-01-0145-FEDER-016432;
REFERENCES
[1] Qualcomm, "Making 5G NR a reality", December 2016 [available:
https://www.qualcomm.com/documents/whitepaper-making-5g-nrreality]
[2] G. A. Akpakwu, B. J. Silva, G. P. Hancke and A. M. Abu-Mahfouz, "A Survey on 5G Networks
for the Internet of Things: Communication Technologies and Challenges," in IEEE Access, vol. 6,
pp. 3619-3647, 2018.
[3] C. A. Balanis, Antenna Theory Analysis and Design, no. 3. 2005.
[4] T. Metzler, "Microstrip series arrays," in IEEE Transactions on Antennas and Propagation,
vol. 29, no. 1, pp. 174-178, Jan 1981.
[5] T.Varum, J.N.Matos, P.Pinho, "Detect and pointing algorithm's performance for a planar
smart antenna array: a review", Applied Computational Electromagnetics Society Journal,
Vol.30, No.8, pp.824-837, August 2015

More Related Content

What's hot

Luthfi fauzi 1101188545 - paper
Luthfi fauzi   1101188545 - paperLuthfi fauzi   1101188545 - paper
Luthfi fauzi 1101188545 - paperLuthfi Fauzi
 
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communication
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communicationBringing broadband connectivity to trains with satellite communication
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communicationYunus Thariq
 
03 kajian penggunaan media transmisi fiber optik untuk meningkatkan nilai per...
03 kajian penggunaan media transmisi fiber optik untuk meningkatkan nilai per...03 kajian penggunaan media transmisi fiber optik untuk meningkatkan nilai per...
03 kajian penggunaan media transmisi fiber optik untuk meningkatkan nilai per...Arif Hidayat
 
GSM/UMTS network architecture tutorial (Indonesia)
GSM/UMTS network architecture tutorial (Indonesia)GSM/UMTS network architecture tutorial (Indonesia)
GSM/UMTS network architecture tutorial (Indonesia)ejlp12
 
Dunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajar
Dunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajarDunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajar
Dunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajarindonesiabelajar
 
Dua ld
Dua ldDua ld
Dua lddeaqu
 
Cell Station Pada Jaringan Wireless Local Loop
Cell Station Pada Jaringan Wireless Local LoopCell Station Pada Jaringan Wireless Local Loop
Cell Station Pada Jaringan Wireless Local LoopMateri Kuliah Online
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanampas03
 
Sistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerSistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerRio Hafandi
 
Media transmisi wireless
Media transmisi wirelessMedia transmisi wireless
Media transmisi wirelessAnshari Nasrun
 
Tugas kelompok komunikasi data
Tugas kelompok komunikasi dataTugas kelompok komunikasi data
Tugas kelompok komunikasi dataIndriani Septinia
 
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerakBab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerakampas03
 

What's hot (16)

Luthfi fauzi 1101188545 - paper
Luthfi fauzi   1101188545 - paperLuthfi fauzi   1101188545 - paper
Luthfi fauzi 1101188545 - paper
 
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communication
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communicationBringing broadband connectivity to trains with satellite communication
Bringing broadband connectivity to trains with satellite communication
 
03 kajian penggunaan media transmisi fiber optik untuk meningkatkan nilai per...
03 kajian penggunaan media transmisi fiber optik untuk meningkatkan nilai per...03 kajian penggunaan media transmisi fiber optik untuk meningkatkan nilai per...
03 kajian penggunaan media transmisi fiber optik untuk meningkatkan nilai per...
 
Interface OTN untuk IP over DWDM
Interface OTN untuk IP over DWDMInterface OTN untuk IP over DWDM
Interface OTN untuk IP over DWDM
 
GSM/UMTS network architecture tutorial (Indonesia)
GSM/UMTS network architecture tutorial (Indonesia)GSM/UMTS network architecture tutorial (Indonesia)
GSM/UMTS network architecture tutorial (Indonesia)
 
Dunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajar
Dunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajarDunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajar
Dunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajar
 
Sepetee
SepeteeSepetee
Sepetee
 
Dua ld
Dua ldDua ld
Dua ld
 
Jurnal proyek akhir
Jurnal proyek akhirJurnal proyek akhir
Jurnal proyek akhir
 
Cell Station Pada Jaringan Wireless Local Loop
Cell Station Pada Jaringan Wireless Local LoopCell Station Pada Jaringan Wireless Local Loop
Cell Station Pada Jaringan Wireless Local Loop
 
Alokasi frekuensi
Alokasi frekuensiAlokasi frekuensi
Alokasi frekuensi
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Sistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi SelulerSistem Komunikasi Seluler
Sistem Komunikasi Seluler
 
Media transmisi wireless
Media transmisi wirelessMedia transmisi wireless
Media transmisi wireless
 
Tugas kelompok komunikasi data
Tugas kelompok komunikasi dataTugas kelompok komunikasi data
Tugas kelompok komunikasi data
 
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerakBab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
 

Similar to Beamforming Antena Planar 4x4 untuk Aplikasi 5G

Perancangan antena mikrostrip 2300MHz
Perancangan antena mikrostrip 2300MHzPerancangan antena mikrostrip 2300MHz
Perancangan antena mikrostrip 2300MHzdhio medianto
 
AYUSEPVIRA_30219005 [Autosaved].pptx
AYUSEPVIRA_30219005 [Autosaved].pptxAYUSEPVIRA_30219005 [Autosaved].pptx
AYUSEPVIRA_30219005 [Autosaved].pptxAyuSepvirahadi
 
19050514041_19050514064.pptx
19050514041_19050514064.pptx19050514041_19050514064.pptx
19050514041_19050514064.pptxMrNobody624870
 
Makalah macam macam antena jarkom
Makalah macam macam antena jarkomMakalah macam macam antena jarkom
Makalah macam macam antena jarkomAli Must Can
 
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel Materi Kuliah Online
 
presentation antena mikrostrip array.pptx
presentation antena mikrostrip array.pptxpresentation antena mikrostrip array.pptx
presentation antena mikrostrip array.pptxLastDay24
 
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdf
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdfModul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdf
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdfAdam Superman
 
Wireless lan
Wireless lanWireless lan
Wireless lanEddy_TKJ
 
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiKomunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiSigit Muhammad
 
Tugas Jaringan Nirkabel Dan Komputasi Bergerak
Tugas Jaringan Nirkabel Dan Komputasi BergerakTugas Jaringan Nirkabel Dan Komputasi Bergerak
Tugas Jaringan Nirkabel Dan Komputasi BergerakMUHD NUR QADRY TIKE
 
8. media komunikasi jaringan komputer
8. media komunikasi jaringan komputer8. media komunikasi jaringan komputer
8. media komunikasi jaringan komputerMuh Ramadhan
 
ELEMEN KOMUNIKASI RADIO DAN SPEKTRUM FREKUENSI
 ELEMEN KOMUNIKASI RADIO DAN SPEKTRUM FREKUENSI ELEMEN KOMUNIKASI RADIO DAN SPEKTRUM FREKUENSI
ELEMEN KOMUNIKASI RADIO DAN SPEKTRUM FREKUENSIRahmad Dedy
 
Teori Jaringan Nirkabael
Teori Jaringan NirkabaelTeori Jaringan Nirkabael
Teori Jaringan NirkabaelEilaz Barnaveld
 
MIMO MONOPOLE MICROSTRIP
MIMO MONOPOLE MICROSTRIPMIMO MONOPOLE MICROSTRIP
MIMO MONOPOLE MICROSTRIPFaatihahDhea
 
Perbandingan - Hasil Percobaan Antena Pemancar dan Penerima dengan Jurnal yan...
Perbandingan - Hasil Percobaan Antena Pemancar dan Penerima dengan Jurnal yan...Perbandingan - Hasil Percobaan Antena Pemancar dan Penerima dengan Jurnal yan...
Perbandingan - Hasil Percobaan Antena Pemancar dan Penerima dengan Jurnal yan...dicky_eca
 

Similar to Beamforming Antena Planar 4x4 untuk Aplikasi 5G (20)

Perancangan antena mikrostrip 2300MHz
Perancangan antena mikrostrip 2300MHzPerancangan antena mikrostrip 2300MHz
Perancangan antena mikrostrip 2300MHz
 
223 781-1-pb
223 781-1-pb223 781-1-pb
223 781-1-pb
 
Teknologi 5G
Teknologi 5GTeknologi 5G
Teknologi 5G
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
AYUSEPVIRA_30219005 [Autosaved].pptx
AYUSEPVIRA_30219005 [Autosaved].pptxAYUSEPVIRA_30219005 [Autosaved].pptx
AYUSEPVIRA_30219005 [Autosaved].pptx
 
19050514041_19050514064.pptx
19050514041_19050514064.pptx19050514041_19050514064.pptx
19050514041_19050514064.pptx
 
Makalah macam macam antena jarkom
Makalah macam macam antena jarkomMakalah macam macam antena jarkom
Makalah macam macam antena jarkom
 
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
 
presentation antena mikrostrip array.pptx
presentation antena mikrostrip array.pptxpresentation antena mikrostrip array.pptx
presentation antena mikrostrip array.pptx
 
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdf
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdfModul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdf
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdf
 
Wireless AP Metrics
Wireless AP MetricsWireless AP Metrics
Wireless AP Metrics
 
Wireless lan
Wireless lanWireless lan
Wireless lan
 
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiKomunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
 
Tugas Jaringan Nirkabel Dan Komputasi Bergerak
Tugas Jaringan Nirkabel Dan Komputasi BergerakTugas Jaringan Nirkabel Dan Komputasi Bergerak
Tugas Jaringan Nirkabel Dan Komputasi Bergerak
 
8. media komunikasi jaringan komputer
8. media komunikasi jaringan komputer8. media komunikasi jaringan komputer
8. media komunikasi jaringan komputer
 
Exercise Course
Exercise CourseExercise Course
Exercise Course
 
ELEMEN KOMUNIKASI RADIO DAN SPEKTRUM FREKUENSI
 ELEMEN KOMUNIKASI RADIO DAN SPEKTRUM FREKUENSI ELEMEN KOMUNIKASI RADIO DAN SPEKTRUM FREKUENSI
ELEMEN KOMUNIKASI RADIO DAN SPEKTRUM FREKUENSI
 
Teori Jaringan Nirkabael
Teori Jaringan NirkabaelTeori Jaringan Nirkabael
Teori Jaringan Nirkabael
 
MIMO MONOPOLE MICROSTRIP
MIMO MONOPOLE MICROSTRIPMIMO MONOPOLE MICROSTRIP
MIMO MONOPOLE MICROSTRIP
 
Perbandingan - Hasil Percobaan Antena Pemancar dan Penerima dengan Jurnal yan...
Perbandingan - Hasil Percobaan Antena Pemancar dan Penerima dengan Jurnal yan...Perbandingan - Hasil Percobaan Antena Pemancar dan Penerima dengan Jurnal yan...
Perbandingan - Hasil Percobaan Antena Pemancar dan Penerima dengan Jurnal yan...
 

Recently uploaded

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 

Recently uploaded (11)

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 

Beamforming Antena Planar 4x4 untuk Aplikasi 5G

  • 1. Generasi berikutnya dari jaringan seluler bertujuan untuk memungkinkan koneksi di mana- mana di antara ratusan perangkat berbeda, dimana dituntut meningkatkan kemampuan yang lebih tinggi dari besarnya, seperti antara lain adalah kapasitas, jangkauan, konektivitas, dan efisiensi. Tantangan baru diberikan pada bagian RF, yaitu pada antena, terdiri dari puluhan elemen memancar, yang mempunyai kemampuan beamforming merupakan komponen penting, dikombinasikan dengan mengurangi ukuran dan memiliki keuntungan lebih tinggi. Dalam karya ini, planar modular array microstrip disajikan, dirancang untuk frekuensi 28GHz band, dalam konfigurasi 4x4, dengan kemampuan untuk dihubungkan ke a RF front-end yang memungkinkan beamforming. Antena ini memilik dimensi kecil sehingga menjadi solusi untuk aplikasi 5G berikutnya jaringan. I. PENDAHULUAN Dunia dalam era komunikasi saat ini, hampir setiap hari muncul fitur dan aplikasi baru, yang mampu menghubungkan orang dan benda. Jumlah data yang dikonsumsi tumbuh lebih banyak dan banyak lagi, bersama dengan harapan teknologi di masyarakat yang semakin meningkat, lebih pintar dan dengan layanan yang lebih baik. Diharapkan dalam tahun-tahun mendatang volume data lalu lintas yang dikonsumsi dan pertumbuhan jumlah perangkat yang terhubung. Generasi baru seluler komunikasi 5G bertujuan untuk mampu menjadi solusi teknologi maju saat ini, memberikan peningkatan kapasitas, cakupan,konektivitas, efisiensi energi, dan mengurangi biaya, kapan dibandingkan dengan 4G saat ini.
  • 2. Jaringan 5G yang digambarkan dalam Gambar. 1, memungkinkan komunikasi di mana saja, baik statis atau bergerak, dari lokasi yang terpadat ke lokasi yang paling terpencil, dan aplikasinya dapat dikelompokkan menjadi tiga utama topik dengan persyaratan dan prioritas sendiri: Internet massif Things (IoT), Mission Critical Service dan broadband selular yang Disempurnakan. IoT masif adalah komunikasi berbiaya rendah, biasanya menghubungkan ratusan sensor kecil, dan memiliki aplikasi khas di bidang pertanian, otomatisasi, rumah pintar atau kota pintar. Layanan Mission-Critical membutuhkan fitur yang tinggi throughput, latensi rendah, dengan keandalan dan keamanan tingkat tinggi, dan memiliki aplikasi di kendaraan otonom, drone, dan lainnya aplikasi kritis. Broadband Seluler yang Disempurnakan mengacu pada tinggi throughput, jangkauan luas dan layanan internet lebih cepat. Spektrum yang tersedia untuk 5G, yang sudah dialokasikan oleh Generation Partnership Project (3GPP), dibagi menjadi beberapa band di bawah 6GHz dan di atas 6GHz (dalam hal ini dalam gelombang millimeter pada 28GHz dan 39GHz). Karena itu, jaringan 5G seharusnya Sistem RF front-end memungkinkan fleksibilitas tinggi untuk beradaptasi berbagai skenario, sangat efisien, dan terintegrasi. Untuk memenuhi tantangan baru komunikasi 5G (diberbagai skenario aplikasi), dan untuk memungkinkan penyaringan spasial, beamforming, serta cakupan yang lebih besar, penggunaan adaptif diperlukan susunan antena, dengan kemampuan mengarahkan bentuk radiasi (beamforming)yang di inginkan, baik secara digital maupun hybrid dengan menggunakan pemindah fase. Penggunaan beamforming juga memungkinkan untuk mengatasi masalah propagasi yang dapat diamati saat beroperasi di Frekuensi mmWave. Array ini terdiri dari puluhan pancaran elemen, dikontrol secara individual, untuk memungkinkan mengarahkan sinarnya. Dalam tulisan ini, antena planar array disajikan, dirancang untuk beroperasi di 5G pada frequency 28GHz, untuk digunakan sebagai bagian dari sensor dalam jaringan 5G. Antena ini terdiri dari empat independenelemen yang dapat dikontrol secara individual oleh front-end RF, memungkinkan untuk mengarahkan pola radiasi yang merupakan fungsi dari beamforming. Masing-masing dari empat elemen itu sendiri adalah array linier antena microstrip, memungkinkan untuk keuntungan yang lebih tinggi, berkontribusi untuk komunikasi yang lebih baik. Makalah ini dibagi menjadi empat bagian, dimulai dengan pengantar topik dan memasukkan tujuan dari pekerjaan ini. Bagian II menjelaskan proses desain array yang diusulkan sedangkan
  • 3. hasil simulasi dan pengukuran utama disajikan dan dianalisis dalam Bagian III. Akhirnya, Bagian IV melaporkan utama kesimpulan diambil dari karya ini. II STRUKTUR DAN DESAIN ANTENA Untuk memenuhi kebutuhan jaringan 5G dalam hal fleksibilitas, efisiensi, dan integrasi, antena mikrostrip adalah sebuah solusi menarik karena menggabungkan semua karakteristik ini, memungkinkan solusi yang ringkas dan hemat biaya yang mudah dikembangkan dan mudah diintegrasikan dalam papan sirkuit cetak front-end RF. Antena ini terdiri dari bahan dielektrik yang ditutup dengan melakukan bahan di kedua sisi, satu terisi penuh, bekerja sebagai bidang tanah, dan yang lainnya, dengan struktur spesifik yang dirancang bekerja sebagai elemen yang memancar. Array antena, untuk menyajikan kemampuan beamforming dan memungkinkan mengarahkan signalnya, pemeliharaan masing-masing elemen harus hati-hati dengan mempertimbangkan struktur modular, yang dapat diperpanjang sesuai dengan aplikasi, dalam pekerjaan ini diasumsikan array linier dari N = 4 elemen yang disusun di sepanjang bidang x, sebagai ditunjukkan pada Gambar. 2 a). Memperhatikan radiasi karakteristik, terutama tingkat sidelobe dan kekuatan setengah beamwidth (HPBW), dan dimensi modular struktur, jarak antara elemen ditetapkan d = 0,75λ. Gambar 2. Struktur Antenna array : a) Linear array b) Planar array Untuk mencapai keuntungan yang lebih tinggi, berkontribusi untuk yang lebih baik kinerja komunikasi, dan semua manfaat yang diusulkan oleh jaringan 5G, masing-masing elemen N daripada tunggal antena dianggap sebagai gain memancarkan struktur yang lebih tinggi, subarray dari M = 4 elemen, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2 b). Nomor ini elemen
  • 4. adalah kompromi antara ukuran keseluruhan dan direktivitas yang disediakan oleh setiap antena subarray (elemen M). Namun, untuk aplikasi lain M dapat berubah. Untuk menghubungkan semua elemen subarray M sehingga dimasukkan fase, teknik Series Feed digunakan karena solusi singkat dan sederhana (dengan kerugian lebih rendah) untuk pemeliharaan susunan antena dibandingkan dengan alternatif lain. Dalam teknik konfigurasi, ini tepi berbagai tambalan microstrip dihubungkan oleh bagian garis microstrip panjang gelombang terarah. Akhirnya, untuk menghubungkan masing-masing subarrays N secara individual, mempertimbangkan relatif ukuran fisik konektor terhadap ukuran keseluruhan antena, ekstensi garis microstrip dibuat, dirancang dengan baik dan dipisahkan, memastikan input listrik semua subarrays sama. Teknik feed array jaringan berakhir dengan transformator seperempat panjang gelombang yang cocok impedansi input subarray dengan garis microstrip 50Ω pada input. Susunan planar patch microstrip N × M telah dirancang dengan benar dalam simulator elektromagnetik CST MWS untuk frekuensi pusat 28GHz, menggunakan substrat dielektrik Rogers RO4350b yang karakteristik utamanya adalah: relatif konstanta dielektrik εr = 3.48, ketebalan h = 0.762mm dan kehilangan tangen tgδ = 0,0037. Struktur susunan antena akhir adalah disajikan pada Gambar. 3, di mana dimungkinkan untuk mengamati keempat subarrays, masing-masing dengan empat antena microstrip. Gambar 3. Designed 4×4 planar antenna array Parameter desain utama antena yang dikembangkan adalah diringkas dalam Tabel 1
  • 5. Array ini dapat memberikan kontrol pola radiasi di x-plane, menyesuaikan umpan masing- masing dari empat port input. Ada lebih atau kurang algoritma yang kompleks yang dapat diterapkan untuk mengarahkan dan membentuk pola radiasi [5], namun ini berhasil akan dicontohkan dengan penerapan prinsip paling sederhana, array bertahap, dengan menerapkan penundaan fase progresif antara berbagai port, diberikan oleh: dimana θi adalah arah di mana radiasi maksimum diagram harus berorientasi, d adalah jarak antar elemen, dan β konstanta fase. III. HASIL Array yang dirancang dibuat dan gambarnya adalah ditunjukkan pada Gambar. 4. Dimensi global adalah 78,5 × 42 mm2. Antena diukur dan hasilnya dibandingkan dengan mereka diperoleh dengan simulasi.
  • 6. Gambar. 5 menyajikan perbandingan antara simulasi dan diukur S11 dari susunan antena. Karena arraynya adalah simetris, pada gambar hanya ditunjukkan hasil untuk port # 1 dan # 2 (# 1 & # 4 dan # 2 & # 4 masing-masing sama). Kedua kurva yang disimulasikan dan diukur menyajikan hasil yang dapat diterima dengan lebih dari 1.5GHz bandwidth (dengan asumsi kriteria S11 <-10dB) meskipun ada perubahan kecil dalam port S11 yang diukur# 2. Gambar. 6 menunjukkan pola radiasi yang disimulasikan dalam bidang y dari masing-masing dari empat subarrays. Adalah mungkin untuk mengamati bahwa ada perbedaan kecil antara kurva, keduanya menyajikan sangat bentuk direktif dengan keuntungan masing-masing 11.5dBi dan 12.9dBi.
  • 7. Pola radiasi susunan antena yang dirancang adalah disimulasikan dengan konsep beamforming, menggunakan berbagai set fase diterapkan ke 4 port-nya, diperkirakan dengan hati-hati menggunakan (1) untuk mengarahkan berkas ke titik yang berbeda. Nilai yang dihitung adalah diringkas dalam Tabel 2, dan radiasi yang disimulasikan masing-masingpola ada pada Gambar. 7. Menurut Gambar. 7 adalah mungkin untuk mengamati bahwa radiasi pola dapat diarahkan pada bidang x dengan menerapkan progresif fase dalam umpan masing-masing dari 4 sub- sisinya. Untuk boresight arah (θ = 0º) gain maksimum adalah 18dBi, yang secara alami berkurang sedikit karena diarahkan ke posisi sudut yang berbeda. IV. KESIMPULAN Susunan antena mikrostrip planar 4 × 4 telah dikembangkan untuk beroperasi di jaringan 5G pada 28GHz. Antena ini memiliki bandwidth yang cukup besar di atas 1.5GHz dan dapatkan sekitar 18dBi, dan disajikan sebagai solusi untuk skenario aplikasi beamforming. Apalagi memiliki dimensi kecil dan struktur modular itu dapat dengan mudah diskalakan untuk sejumlah besar port dan elemen.
  • 8. PENGAKUAN Pekerjaan ini didukung oleh Regional Eropa Dana Pengembangan (FEDER), melalui Daya Saing dan Program OperasionalisasiInternasionalisasi(COMPETE 2020) kerangka kerja Portugal 2020, Proyek, RETIOT, POCI-01-0145-FEDER-016432; REFERENCES [1] Qualcomm, "Making 5G NR a reality", December 2016 [available: https://www.qualcomm.com/documents/whitepaper-making-5g-nrreality] [2] G. A. Akpakwu, B. J. Silva, G. P. Hancke and A. M. Abu-Mahfouz, "A Survey on 5G Networks for the Internet of Things: Communication Technologies and Challenges," in IEEE Access, vol. 6, pp. 3619-3647, 2018. [3] C. A. Balanis, Antenna Theory Analysis and Design, no. 3. 2005. [4] T. Metzler, "Microstrip series arrays," in IEEE Transactions on Antennas and Propagation, vol. 29, no. 1, pp. 174-178, Jan 1981. [5] T.Varum, J.N.Matos, P.Pinho, "Detect and pointing algorithm's performance for a planar smart antenna array: a review", Applied Computational Electromagnetics Society Journal, Vol.30, No.8, pp.824-837, August 2015