Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Imunologi dasa2
1. IMUNOLOGI DASAR : SEL MASTOSIT
Posted on Februari 3, 2012 by Indonesia Medicine Meninggalkan komentar
Mastosit, sel biang, sel mast (mast cell, mastocyte) adalah sel yang mengandung granula
yang kaya akan histamin dan heparin. Mastosit sering berdiam di antara jaringan dan
membran mukosa, tempat sel ini berperan dalam sistem kekebalan turunan dengan
bertahan melawan patogen, menyembuhkan luka, dan juga berkaitan dengan alergi dan
anafilaksis.
Mastosit terdapat pada hampir seluruh jaringan yang menyelimuti pembuluh darah, syaraf, kulit,
mukosa dari paru dan saluran pencernaan, juga pada mulut, conjunctiva dan hidung.
Ketika teraktivasi, mastosit secara cepat melepaskan granula terkarakterisasi, kaya histamin dan
heparin, bersama dengan berbagai mediator hormonal, dan kemokina, atau kemotaktik sitokina
2. ke lingkungan. Histamin memperbesar pembuluh darah, menyebabkan munculnya gejala
peradangan, dan mengambil neutrofil dan makrofaga.
Mastosit pertama kali ditemukan dan dijabarkan oleh Paul Ehrlich dalam tesis doktoral pada
tahun 1878 dengan sudut pemikiran dari bentuk yang berupa granula dan sifat noda yang dapat
ditimbulkan sel ini. Pemikiran ini yang menyebabkan Paul Ehrlich dengan keliru mempercayai
bahwa mastosit berfungsi untuk memberikan nutrisi kepada jaringan yang ada di sekitarnya,
sehingga mastosit diberikan nama Mastzelle dalam bahasa Jerman yang diambil dari bahasa
Yunani masto yang berarti, aku memberi makan.[2]
Saat ini mastosit dianggap sebagai bagian dari
sistem kekebalan.
Mastosit sangat mirip dengan granulosit basofil, salah satu golongan sel darah putih dan
membuat banyak spekulasi bahwa mastosit dan basofil berasal dari jaringan yang sama, hingga
bukti terkini menunjukkan bahwa kedua sel ini berasal dari sel prekursor yang berbeda di dalam
sumsum tulang, tetapi masih mengandung molekul CD34 yang sama. Basofil meninggalkan
sumsum tulang setelah dewasa sedangkan mastosit teredar dalam bentuk yang belum matang.
Jaringan tempat mastosit menetap dan menjadi dewasa mungkin sekali akan menentukan
perilaku sel tersebut.
Hingga saat ini hanya dikenali dua jenis mastosit, yang berada pada jaringan penghantar, dan
mastosit mukosa yang bereaksi terhadap sel T