3. Sistem koloid banyak digunakan pada
kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan
sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu
dapat digunakan untuk mencampur zat-zat
yang tidak dapat saling melarutkan secara
homogen dan bersifat stabil untuk produksi
dalam skala besar.
Aplikasi Koloid dalam Kehidupan
Sehari-Hari
4. Contoh Aplikasi Koloid
Contoh aplikasi kimia koloid dalam industri:
Jenis Industri dan Contoh aplikasi kegunaan koloid
1. Industri makanan: Keju, mentega, susu, saus salad
2. Industri kosmetika dan perawatan tubuh: Krim,
pasta gigi, sabun
3. Industri cat: Cat
4. Industri kebutuhan rumah tangga: Sabun, detergen
5. Industri pertanian: Pestisida dan insektisida
6. Industri farmasi: Minyak ikan, penisilin untuk
suntikan
5.
6. Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi
koloid:
1. Pemutihan Gula
Gula tebu yang masih berwarna dapat
diputihkan. Dengan melarutkan gula ke
dalam air, kemudian larutan dialirkan
melalui sistem koloid tanah diatomae atau
karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zat
warna tersebut. Partikel-partikel koloid
tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu
sehingga gula dapat berwarna putih.
7. 2. Penggumpalan Darah
Darah mengandung sejumlah koloid
protein yang bermuatan negatif. Jika
terjadi luka, maka luka tersebut dapat
diobati dengan pensil stiptik atau
tawas yang mengandung ion-ion Al3+
dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu
agar partikel koloid di protein bersifat
netral sehingga proses penggumpalan
darah dapat lebih mudah dilakukan.
8. 3. Penjernihan Air
Untuk memperoleh air bersih perlu dilakukan upaya
penjernihan air. Kadang-kadang air dari mata air
seperti sumur gali dan sumur bor tidak dapat dipakai
sebagai air bersih jika tercemari. Air permukaan
perlu dijernihkan sebelum dipakai. Upaya
penjernihan air dapat dilakukan baik skala kecil
(rumah tangga) maupun skala besar seperti yang
dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM).Air keran (PDAM) yang ada saat ini
mengandung partikel-partikel koloid tanah
liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang
bermuatan negatif.
9. Oleh karena itu, untuk menjadikannya
layak untuk diminum, harus dilakukan
beberapa langkah agar partikel koloid
tersebut dapat dipisahkan. Hal itu
dilakukan dengan cara menambahkan tawas
(Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada
tawas tersebut akan terhidroslisis
membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang
bermuatan positif melalui reaksi:
Al(OH)3 + 3H+Al3+ + 3H2O
10. Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan
muatan-muatan negatif dari partikel
koloid tanah liat/lumpur dan terjadi
koagulasi pada lumpur. Lumpur
tersebut kemudian mengendap
bersama tawas yang juga mengendap
karena pengaruh gravitasi.
11. 4. Pembentukan delta di muara sungai
Air sungai mengandung partikel-partikel
koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan
negatif. Sedangkan air laut mengandung
ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2 yang
bermuatan positif. Ketika air sungai
bertemu di laut, maka ion-ion positif dari
air laut akan menetralkan muatan pasir dan
tanah liat. Sehingga, terjadi koagulasi yang
akan membentuk suatu delta.
12. 5. Pengambilan endapan pengotor
Gas atau udara yang dialirkan ke dalam
suatu proses industri seringkali
mangandung zat-zat pengotor berupa
partikel-partikel koloid. Untuk
memisahkan pengotor ini, digunakan
alat pengendap elektrostatik yang pelat
logamnya yang bermuatan akan
digunakan untuk menarik partikel-
partikel koloid.
13. 6. Mengurangi polusi udara
Gas buangan pabrik yang mengandung asap dan
partikel berbahaya dapat diatasi dengan
menggunakan alat yang disebut pengendap
cottrel. Prinsip kerja alat ini memanfaatkan sifat
muatan dan penggumpalan koloid sehingga gas
yang dikeluarkan ke udara telah bebas dari asap
dan partikel berbahaya. Asap dari pabrik sebelum
meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui
ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan
pada tegangan tinggi (20.000 sampai 75.000
volt).
14. Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan
molekul-molekul dalam udara. Ion-ion
tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap
dan menjadi bermuatan. Selanjutnya,
partikel bermuatan itu akan tertarik dan
diikat pada elektrode yang lainnya.
Pengendap Cottrel ini banyak digunakan
dalam industri untuk dua tujuan, yaitu
mencegah polusi udara oleh buangan
beracun dan memperoleh kembali debu
yang berharga (misalnya debu logam).
15. 7. Penggumpalan lateks
Getah karet dihasilkan dari pohon karet atau hevea. Getah
karet merupakan sol, yaitu dispersi koloid fase padat dalam
cairan. Karet alam merupakan zat padat yang molekulnya
sangat besar (polimer). Partikel karet alam terdispersi
sebagai partikel koloid dalam sol getah karet. Untuk
mendapatkan karetnya, getah karet harus dikoagulasikan
agar karet menggumpal dan terpisah dari medium
pendispersinya. Untuk mengkoagulasikan getah karet,
biasanya digunakan asam formiat; HCOOH atau asam asetat;
CH3COOH. Larutan asam pekat itu akan merusak lapisan
pelindung yang mengelilingi partikel karet. Sedangkan ion-
ion H+-nya akan menetralkan muatan partikel karet
sehingga karet akan menggumpal.
16. Selanjutnya, gumpalan karet digiling dan dicuci
lalu diproses lebih lanjut sebagai lembaran yang
disebut sheet atau diolah menjadi karet remah
(crumb rubber). Untuk keperluan lain, misalnya
pembuatan balon dan karet busa, getah karet
tidak digumpalkan melainkan dibiarkan dalam
wujud cair yang disebut lateks. Untuk menjaga
kestabilan sol lateks, getah karet dicampur
dengan larutan amonia; NH3. Larutan amonia
yang bersifat basa melindungi partikel karet di
dalam sol lateks dari zat-zat yang bersifat asam
sehingga sol tidak menggumpal.
17. 8. Membantu pasien gagal ginjal
Proses dialisis untuk memisahkan partikel-partikel
koloid dan zat terlarut merupakan dasar bagi
pengembangan dialisator. Penerapan dalam kesehatan
adalah sebagai mesin pencuci darah untuk penderita
gagal ginjal. Ion-ion dan molekul kecil dapat melewati
selaput semipermiabel dengan demikian pada akhir
proses pada kantung hanya tersisa koloid saja. Dengan
melakukan cuci darah yang memanfaatkan prinsip
dialisis koloid, senyawa beracun seperti urea dan keratin
dalam darah penderita gagal ginjal dapat dikeluarkan.
Darah yang telah bersih kemudian dimasukkan kembali
ke tubuh pasien.
18. 9. Sebagai deodoran
Deodoran mengandung aluminium klorida yang
dapat mengkoagulasi atau mengendapkan
protein dalam keringat.endapan protein ini dapat
menghalangi kerja kelenjer keringat sehingga
keringat dan potein yang dihasilkan berkurang.
10. Sebagai bahan makanan dan obat
Ada zat-zat yang tidak larut dalam air sehingga
harus dikemas dalam bentuk koloid sehingga
mudah diminum. Contohnya obat dalam bentuk
kapsul.
19. 11. Sebagai bahan kosmetik
Ada berbagai bahan kosmetik kosmetik berupa padatan,
tetapi lebih baik digunakan dalam bentuk cairan. Untuk
itu biasanya dibuat berupa koloid dengan tertentu.
12. Sebagai bahan pencuci
Prinsip koloid juga digunakan dalam proses pencucian
dengan sabun dan detergen. Dalam pencucian dengan
sabun atau detergen, sabun/ detergen berfungsi sebagai
emulgator. Sabun/detergen akan mengemulsikan
minyak dalam air sehingga kotoran-kotoran berupa
lemak atau minyak dapat dihilangkan dengan cara
pembilasan dengan air.
20. 13. Penghilang Kotoran pada Proses
Pembuatan Sirup
Kadang-kadang gulam masih mengandung
pengotor sehingga jika dilaturkan tidak jernih,
pada industri pembuatan sirup, untuk
menghilangkan pengotor ini biasanya digunakan
putih telur. Setelah gula larut, sambil diaduk
ditambahkan putih telur sehingga putih telur
tersebut menggumpal dan mengadsorpsi
pengotor. Selain putih telur, dapat juga
digunakan zat lain, seperti tanah diatome atau
arang aktif.
21. 14. Penggunaan Arang Aktif
Arang aktif merupakan contoh dari adsorben
yang dibuat dengan cara memanaskan arang
dalam udara kering. Arang aktif memiliki
kemampuan untuk menjerap berbagai zat. Obat
norit (obat sakit perut) mengandung zat arang
aktif yang berfungsi menjerap berbagai zat dan
racun dalam usus. Arang aktif ini juga digunakan
para topeng gas, lemari es (untuk menghilangkan
bau), dan rokok filter (untuk mengikat asap
nikotin dan tar)
22. 15. Perebusan Telur
Telur mentah merupakan suatu sistem koloid dengan fase
terdispersi berupa protein. Jika telur tersebut direbus akan
terjadi koagulasi sehingga telur tersebut menggumpal.
16. Pembuatan Yoghurt
Susu dapat diubah menjadi yoghurt melalui fermentasi. Pada
fermentasi susu akan terbentuk asam laktat yang
menggumpal dan berasa asam.
17. Pembuatan Tahu
Pada pembutan tahu dari kedelai, mula-mulai kedelai
dihancurkan sehingga terbentuk bubur kedelai (seperti
susu). Kemudian, ditambahkan larutan elektrolit, yaitu
CaSO4.2H2O yang disebut batu tahu sehingga protein
kedelai menggumpal dan membentuk tahu.