SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
SMA KRISTEN
TUMOU TOU
GIRIAN
Sistem koloid banyak digunakan pada
kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan
sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu
dapat digunakan untuk mencampur zat-zat
yang tidak dapat saling melarutkan secara
homogen dan bersifat stabil untuk produksi
dalam skala besar.
Aplikasi Koloid dalam Kehidupan
Sehari-Hari
Contoh Aplikasi Koloid
Contoh aplikasi kimia koloid dalam industri:
Jenis Industri dan Contoh aplikasi kegunaan koloid
1. Industri makanan: Keju, mentega, susu, saus salad
2. Industri kosmetika dan perawatan tubuh: Krim,
pasta gigi, sabun
3. Industri cat: Cat
4. Industri kebutuhan rumah tangga: Sabun, detergen
5. Industri pertanian: Pestisida dan insektisida
6. Industri farmasi: Minyak ikan, penisilin untuk
suntikan
Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi
koloid:
1. Pemutihan Gula
Gula tebu yang masih berwarna dapat
diputihkan. Dengan melarutkan gula ke
dalam air, kemudian larutan dialirkan
melalui sistem koloid tanah diatomae atau
karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zat
warna tersebut. Partikel-partikel koloid
tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu
sehingga gula dapat berwarna putih.
2. Penggumpalan Darah
Darah mengandung sejumlah koloid
protein yang bermuatan negatif. Jika
terjadi luka, maka luka tersebut dapat
diobati dengan pensil stiptik atau
tawas yang mengandung ion-ion Al3+
dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu
agar partikel koloid di protein bersifat
netral sehingga proses penggumpalan
darah dapat lebih mudah dilakukan.
3. Penjernihan Air
Untuk memperoleh air bersih perlu dilakukan upaya
penjernihan air. Kadang-kadang air dari mata air
seperti sumur gali dan sumur bor tidak dapat dipakai
sebagai air bersih jika tercemari. Air permukaan
perlu dijernihkan sebelum dipakai. Upaya
penjernihan air dapat dilakukan baik skala kecil
(rumah tangga) maupun skala besar seperti yang
dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM).Air keran (PDAM) yang ada saat ini
mengandung partikel-partikel koloid tanah
liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang
bermuatan negatif.
Oleh karena itu, untuk menjadikannya
layak untuk diminum, harus dilakukan
beberapa langkah agar partikel koloid
tersebut dapat dipisahkan. Hal itu
dilakukan dengan cara menambahkan tawas
(Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada
tawas tersebut akan terhidroslisis
membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang
bermuatan positif melalui reaksi:
Al(OH)3 + 3H+Al3+ + 3H2O
Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan
muatan-muatan negatif dari partikel
koloid tanah liat/lumpur dan terjadi
koagulasi pada lumpur. Lumpur
tersebut kemudian mengendap
bersama tawas yang juga mengendap
karena pengaruh gravitasi.
4. Pembentukan delta di muara sungai
Air sungai mengandung partikel-partikel
koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan
negatif. Sedangkan air laut mengandung
ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2 yang
bermuatan positif. Ketika air sungai
bertemu di laut, maka ion-ion positif dari
air laut akan menetralkan muatan pasir dan
tanah liat. Sehingga, terjadi koagulasi yang
akan membentuk suatu delta.
5. Pengambilan endapan pengotor
Gas atau udara yang dialirkan ke dalam
suatu proses industri seringkali
mangandung zat-zat pengotor berupa
partikel-partikel koloid. Untuk
memisahkan pengotor ini, digunakan
alat pengendap elektrostatik yang pelat
logamnya yang bermuatan akan
digunakan untuk menarik partikel-
partikel koloid.
6. Mengurangi polusi udara
Gas buangan pabrik yang mengandung asap dan
partikel berbahaya dapat diatasi dengan
menggunakan alat yang disebut pengendap
cottrel. Prinsip kerja alat ini memanfaatkan sifat
muatan dan penggumpalan koloid sehingga gas
yang dikeluarkan ke udara telah bebas dari asap
dan partikel berbahaya. Asap dari pabrik sebelum
meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui
ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan
pada tegangan tinggi (20.000 sampai 75.000
volt).
Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan
molekul-molekul dalam udara. Ion-ion
tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap
dan menjadi bermuatan. Selanjutnya,
partikel bermuatan itu akan tertarik dan
diikat pada elektrode yang lainnya.
Pengendap Cottrel ini banyak digunakan
dalam industri untuk dua tujuan, yaitu
mencegah polusi udara oleh buangan
beracun dan memperoleh kembali debu
yang berharga (misalnya debu logam).
7. Penggumpalan lateks
Getah karet dihasilkan dari pohon karet atau hevea. Getah
karet merupakan sol, yaitu dispersi koloid fase padat dalam
cairan. Karet alam merupakan zat padat yang molekulnya
sangat besar (polimer). Partikel karet alam terdispersi
sebagai partikel koloid dalam sol getah karet. Untuk
mendapatkan karetnya, getah karet harus dikoagulasikan
agar karet menggumpal dan terpisah dari medium
pendispersinya. Untuk mengkoagulasikan getah karet,
biasanya digunakan asam formiat; HCOOH atau asam asetat;
CH3COOH. Larutan asam pekat itu akan merusak lapisan
pelindung yang mengelilingi partikel karet. Sedangkan ion-
ion H+-nya akan menetralkan muatan partikel karet
sehingga karet akan menggumpal.
Selanjutnya, gumpalan karet digiling dan dicuci
lalu diproses lebih lanjut sebagai lembaran yang
disebut sheet atau diolah menjadi karet remah
(crumb rubber). Untuk keperluan lain, misalnya
pembuatan balon dan karet busa, getah karet
tidak digumpalkan melainkan dibiarkan dalam
wujud cair yang disebut lateks. Untuk menjaga
kestabilan sol lateks, getah karet dicampur
dengan larutan amonia; NH3. Larutan amonia
yang bersifat basa melindungi partikel karet di
dalam sol lateks dari zat-zat yang bersifat asam
sehingga sol tidak menggumpal.
8. Membantu pasien gagal ginjal
Proses dialisis untuk memisahkan partikel-partikel
koloid dan zat terlarut merupakan dasar bagi
pengembangan dialisator. Penerapan dalam kesehatan
adalah sebagai mesin pencuci darah untuk penderita
gagal ginjal. Ion-ion dan molekul kecil dapat melewati
selaput semipermiabel dengan demikian pada akhir
proses pada kantung hanya tersisa koloid saja. Dengan
melakukan cuci darah yang memanfaatkan prinsip
dialisis koloid, senyawa beracun seperti urea dan keratin
dalam darah penderita gagal ginjal dapat dikeluarkan.
Darah yang telah bersih kemudian dimasukkan kembali
ke tubuh pasien.
9. Sebagai deodoran
Deodoran mengandung aluminium klorida yang
dapat mengkoagulasi atau mengendapkan
protein dalam keringat.endapan protein ini dapat
menghalangi kerja kelenjer keringat sehingga
keringat dan potein yang dihasilkan berkurang.
10. Sebagai bahan makanan dan obat
Ada zat-zat yang tidak larut dalam air sehingga
harus dikemas dalam bentuk koloid sehingga
mudah diminum. Contohnya obat dalam bentuk
kapsul.
11. Sebagai bahan kosmetik
Ada berbagai bahan kosmetik kosmetik berupa padatan,
tetapi lebih baik digunakan dalam bentuk cairan. Untuk
itu biasanya dibuat berupa koloid dengan tertentu.
12. Sebagai bahan pencuci
Prinsip koloid juga digunakan dalam proses pencucian
dengan sabun dan detergen. Dalam pencucian dengan
sabun atau detergen, sabun/ detergen berfungsi sebagai
emulgator. Sabun/detergen akan mengemulsikan
minyak dalam air sehingga kotoran-kotoran berupa
lemak atau minyak dapat dihilangkan dengan cara
pembilasan dengan air.
13. Penghilang Kotoran pada Proses
Pembuatan Sirup
Kadang-kadang gulam masih mengandung
pengotor sehingga jika dilaturkan tidak jernih,
pada industri pembuatan sirup, untuk
menghilangkan pengotor ini biasanya digunakan
putih telur. Setelah gula larut, sambil diaduk
ditambahkan putih telur sehingga putih telur
tersebut menggumpal dan mengadsorpsi
pengotor. Selain putih telur, dapat juga
digunakan zat lain, seperti tanah diatome atau
arang aktif.
14. Penggunaan Arang Aktif
Arang aktif merupakan contoh dari adsorben
yang dibuat dengan cara memanaskan arang
dalam udara kering. Arang aktif memiliki
kemampuan untuk menjerap berbagai zat. Obat
norit (obat sakit perut) mengandung zat arang
aktif yang berfungsi menjerap berbagai zat dan
racun dalam usus. Arang aktif ini juga digunakan
para topeng gas, lemari es (untuk menghilangkan
bau), dan rokok filter (untuk mengikat asap
nikotin dan tar)
15. Perebusan Telur
Telur mentah merupakan suatu sistem koloid dengan fase
terdispersi berupa protein. Jika telur tersebut direbus akan
terjadi koagulasi sehingga telur tersebut menggumpal.
16. Pembuatan Yoghurt
Susu dapat diubah menjadi yoghurt melalui fermentasi. Pada
fermentasi susu akan terbentuk asam laktat yang
menggumpal dan berasa asam.
17. Pembuatan Tahu
Pada pembutan tahu dari kedelai, mula-mulai kedelai
dihancurkan sehingga terbentuk bubur kedelai (seperti
susu). Kemudian, ditambahkan larutan elektrolit, yaitu
CaSO4.2H2O yang disebut batu tahu sehingga protein
kedelai menggumpal dan membentuk tahu.
http://liatdulu29.blogspot.com/
2012/06/aplikasi-koloid-dalam-
kehidupan-sehari.html

More Related Content

What's hot

Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)
Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)
Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)Gita Ardeny
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloidefanda
 
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenqlp
 
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)nuril82
 
Solusi pengolahan AIR LIMBAH TAMBANG
Solusi pengolahan AIR LIMBAH TAMBANGSolusi pengolahan AIR LIMBAH TAMBANG
Solusi pengolahan AIR LIMBAH TAMBANGJoySofhy
 

What's hot (12)

Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)
Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)
Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Bab10 kol
Bab10 kolBab10 kol
Bab10 kol
 
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
 
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
 
koloid
 koloid koloid
koloid
 
Solusi pengolahan AIR LIMBAH TAMBANG
Solusi pengolahan AIR LIMBAH TAMBANGSolusi pengolahan AIR LIMBAH TAMBANG
Solusi pengolahan AIR LIMBAH TAMBANG
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
(Kimia) Sistem Koloid
(Kimia) Sistem Koloid(Kimia) Sistem Koloid
(Kimia) Sistem Koloid
 

Similar to Chemytri Presentation (20)

Contoh koloid
Contoh koloidContoh koloid
Contoh koloid
 
Bab 10 koloid
Bab 10 koloidBab 10 koloid
Bab 10 koloid
 
Bab 9 koloid kelas xi
Bab 9 koloid kelas xiBab 9 koloid kelas xi
Bab 9 koloid kelas xi
 
Bab10 koloid | Kimia Kelas XI
Bab10 koloid | Kimia Kelas XIBab10 koloid | Kimia Kelas XI
Bab10 koloid | Kimia Kelas XI
 
Bab10 kol
Bab10 kolBab10 kol
Bab10 kol
 
Bab9koloidkelasxi 141109050351-conversion-gate02
Bab9koloidkelasxi 141109050351-conversion-gate02Bab9koloidkelasxi 141109050351-conversion-gate02
Bab9koloidkelasxi 141109050351-conversion-gate02
 
Makalah kimia 2
Makalah kimia 2Makalah kimia 2
Makalah kimia 2
 
Bab v koloid
Bab v koloidBab v koloid
Bab v koloid
 
Sistem Koloid SMAN 81 Jakarta
Sistem Koloid SMAN 81 JakartaSistem Koloid SMAN 81 Jakarta
Sistem Koloid SMAN 81 Jakarta
 
Makalah kimia
Makalah kimiaMakalah kimia
Makalah kimia
 
Makalah kimia
Makalah kimiaMakalah kimia
Makalah kimia
 
Makalah kimia 2
Makalah kimia 2Makalah kimia 2
Makalah kimia 2
 
Makalah kimia 2
Makalah kimia 2Makalah kimia 2
Makalah kimia 2
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Makalah kimia tentang koloid
Makalah kimia tentang koloidMakalah kimia tentang koloid
Makalah kimia tentang koloid
 
Tugas it dan ict koloid
Tugas it dan ict koloidTugas it dan ict koloid
Tugas it dan ict koloid
 
Makalah koloid,,,,
Makalah koloid,,,,Makalah koloid,,,,
Makalah koloid,,,,
 
Makalah koloid,,,,
Makalah koloid,,,,Makalah koloid,,,,
Makalah koloid,,,,
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 

Recently uploaded

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 

Recently uploaded (7)

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 

Chemytri Presentation

  • 2.
  • 3. Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar. Aplikasi Koloid dalam Kehidupan Sehari-Hari
  • 4. Contoh Aplikasi Koloid Contoh aplikasi kimia koloid dalam industri: Jenis Industri dan Contoh aplikasi kegunaan koloid 1. Industri makanan: Keju, mentega, susu, saus salad 2. Industri kosmetika dan perawatan tubuh: Krim, pasta gigi, sabun 3. Industri cat: Cat 4. Industri kebutuhan rumah tangga: Sabun, detergen 5. Industri pertanian: Pestisida dan insektisida 6. Industri farmasi: Minyak ikan, penisilin untuk suntikan
  • 5.
  • 6. Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi koloid: 1. Pemutihan Gula Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih.
  • 7. 2. Penggumpalan Darah Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan.
  • 8. 3. Penjernihan Air Untuk memperoleh air bersih perlu dilakukan upaya penjernihan air. Kadang-kadang air dari mata air seperti sumur gali dan sumur bor tidak dapat dipakai sebagai air bersih jika tercemari. Air permukaan perlu dijernihkan sebelum dipakai. Upaya penjernihan air dapat dilakukan baik skala kecil (rumah tangga) maupun skala besar seperti yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif.
  • 9. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi: Al(OH)3 + 3H+Al3+ + 3H2O
  • 10. Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.
  • 11. 4. Pembentukan delta di muara sungai Air sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2 yang bermuatan positif. Ketika air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif dari air laut akan menetralkan muatan pasir dan tanah liat. Sehingga, terjadi koagulasi yang akan membentuk suatu delta.
  • 12. 5. Pengambilan endapan pengotor Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industri seringkali mangandung zat-zat pengotor berupa partikel-partikel koloid. Untuk memisahkan pengotor ini, digunakan alat pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang bermuatan akan digunakan untuk menarik partikel- partikel koloid.
  • 13. 6. Mengurangi polusi udara Gas buangan pabrik yang mengandung asap dan partikel berbahaya dapat diatasi dengan menggunakan alat yang disebut pengendap cottrel. Prinsip kerja alat ini memanfaatkan sifat muatan dan penggumpalan koloid sehingga gas yang dikeluarkan ke udara telah bebas dari asap dan partikel berbahaya. Asap dari pabrik sebelum meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000 sampai 75.000 volt).
  • 14. Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam udara. Ion-ion tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap dan menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel bermuatan itu akan tertarik dan diikat pada elektrode yang lainnya. Pengendap Cottrel ini banyak digunakan dalam industri untuk dua tujuan, yaitu mencegah polusi udara oleh buangan beracun dan memperoleh kembali debu yang berharga (misalnya debu logam).
  • 15. 7. Penggumpalan lateks Getah karet dihasilkan dari pohon karet atau hevea. Getah karet merupakan sol, yaitu dispersi koloid fase padat dalam cairan. Karet alam merupakan zat padat yang molekulnya sangat besar (polimer). Partikel karet alam terdispersi sebagai partikel koloid dalam sol getah karet. Untuk mendapatkan karetnya, getah karet harus dikoagulasikan agar karet menggumpal dan terpisah dari medium pendispersinya. Untuk mengkoagulasikan getah karet, biasanya digunakan asam formiat; HCOOH atau asam asetat; CH3COOH. Larutan asam pekat itu akan merusak lapisan pelindung yang mengelilingi partikel karet. Sedangkan ion- ion H+-nya akan menetralkan muatan partikel karet sehingga karet akan menggumpal.
  • 16. Selanjutnya, gumpalan karet digiling dan dicuci lalu diproses lebih lanjut sebagai lembaran yang disebut sheet atau diolah menjadi karet remah (crumb rubber). Untuk keperluan lain, misalnya pembuatan balon dan karet busa, getah karet tidak digumpalkan melainkan dibiarkan dalam wujud cair yang disebut lateks. Untuk menjaga kestabilan sol lateks, getah karet dicampur dengan larutan amonia; NH3. Larutan amonia yang bersifat basa melindungi partikel karet di dalam sol lateks dari zat-zat yang bersifat asam sehingga sol tidak menggumpal.
  • 17. 8. Membantu pasien gagal ginjal Proses dialisis untuk memisahkan partikel-partikel koloid dan zat terlarut merupakan dasar bagi pengembangan dialisator. Penerapan dalam kesehatan adalah sebagai mesin pencuci darah untuk penderita gagal ginjal. Ion-ion dan molekul kecil dapat melewati selaput semipermiabel dengan demikian pada akhir proses pada kantung hanya tersisa koloid saja. Dengan melakukan cuci darah yang memanfaatkan prinsip dialisis koloid, senyawa beracun seperti urea dan keratin dalam darah penderita gagal ginjal dapat dikeluarkan. Darah yang telah bersih kemudian dimasukkan kembali ke tubuh pasien.
  • 18. 9. Sebagai deodoran Deodoran mengandung aluminium klorida yang dapat mengkoagulasi atau mengendapkan protein dalam keringat.endapan protein ini dapat menghalangi kerja kelenjer keringat sehingga keringat dan potein yang dihasilkan berkurang. 10. Sebagai bahan makanan dan obat Ada zat-zat yang tidak larut dalam air sehingga harus dikemas dalam bentuk koloid sehingga mudah diminum. Contohnya obat dalam bentuk kapsul.
  • 19. 11. Sebagai bahan kosmetik Ada berbagai bahan kosmetik kosmetik berupa padatan, tetapi lebih baik digunakan dalam bentuk cairan. Untuk itu biasanya dibuat berupa koloid dengan tertentu. 12. Sebagai bahan pencuci Prinsip koloid juga digunakan dalam proses pencucian dengan sabun dan detergen. Dalam pencucian dengan sabun atau detergen, sabun/ detergen berfungsi sebagai emulgator. Sabun/detergen akan mengemulsikan minyak dalam air sehingga kotoran-kotoran berupa lemak atau minyak dapat dihilangkan dengan cara pembilasan dengan air.
  • 20. 13. Penghilang Kotoran pada Proses Pembuatan Sirup Kadang-kadang gulam masih mengandung pengotor sehingga jika dilaturkan tidak jernih, pada industri pembuatan sirup, untuk menghilangkan pengotor ini biasanya digunakan putih telur. Setelah gula larut, sambil diaduk ditambahkan putih telur sehingga putih telur tersebut menggumpal dan mengadsorpsi pengotor. Selain putih telur, dapat juga digunakan zat lain, seperti tanah diatome atau arang aktif.
  • 21. 14. Penggunaan Arang Aktif Arang aktif merupakan contoh dari adsorben yang dibuat dengan cara memanaskan arang dalam udara kering. Arang aktif memiliki kemampuan untuk menjerap berbagai zat. Obat norit (obat sakit perut) mengandung zat arang aktif yang berfungsi menjerap berbagai zat dan racun dalam usus. Arang aktif ini juga digunakan para topeng gas, lemari es (untuk menghilangkan bau), dan rokok filter (untuk mengikat asap nikotin dan tar)
  • 22. 15. Perebusan Telur Telur mentah merupakan suatu sistem koloid dengan fase terdispersi berupa protein. Jika telur tersebut direbus akan terjadi koagulasi sehingga telur tersebut menggumpal. 16. Pembuatan Yoghurt Susu dapat diubah menjadi yoghurt melalui fermentasi. Pada fermentasi susu akan terbentuk asam laktat yang menggumpal dan berasa asam. 17. Pembuatan Tahu Pada pembutan tahu dari kedelai, mula-mulai kedelai dihancurkan sehingga terbentuk bubur kedelai (seperti susu). Kemudian, ditambahkan larutan elektrolit, yaitu CaSO4.2H2O yang disebut batu tahu sehingga protein kedelai menggumpal dan membentuk tahu.