proposal kegiatan pelatihan

1. Ringkasan Proses
Kerangka acuan utama (pokok) dalam proses pembelajaran yang disampaikan di dalam kelas
adalah modul yang telah disediakan oleh Komunitas Indonesia untuk Demokrasi (KID).
Pengembangan materi yang dilakukan termasuk di dalamnya materi-materi lokal telah lebih
dahulu dipertimbangkan untuk tidak bertentangan dengan makna dan tujuan dari proses
persekolahan secara umum.
Metode pembelajaran menyandarkan pada pendekatan peran serta (partisipatory). Konsep yang
dianut dalam metode ini adalah dengan menggunakan pendekatan pendidikan untuk orang
dewasa (adult education) yang semua materi pendidikan berbasiskan pengalaman dan
pengetahuan peserta ajar itu sendiri. Dengan demikian diharapkan juga transformasi relasi
“knowledge power”. Derivasi dari metode pendidikan ini adalah konsep-konsep pengelolaan
kelas yang demokratis dan partisipatif dengan mengedepankan semangat saling menghargai,
persamaan, kebebasan dan kesetaraan antara fasilitator, pengelola dengan peserta dan juga antar
peserta sendiri.
Teknis pembelajaran dalam Sekolah Demokrasi akan dilakukan pada setiap hari Sabtu
dan/atau Minggu dengan waktu efektif dari jam 09.00-17.00 WIB. Dengan kata lain setidaknya
ada enam jam waktu efektif untuk satu kegiatan persekolahan. Ada 32 materi yang direncanakan
akan disampaikan pada peserta selama satu tahun program. Jadi ada 208 jam efektif waktu
belajar untuk materi kelas saja. Secara umum metode penyampaian materi meliputi: a) ceramah;
b) dialog atau tanya jawab; c) diskusi interaktif; d) simulasi; e) permainan atau game; f)
penugasan; g) studi kasus; h) kunjungan lapangan; i) diskusi kelas; j) pemutaran film; dan
sebagainya. Kunjungan lapangan akan dilakukan ke masyarakat, birokrasi, partai politik,
lembaga negara dan lembaga ekstra negara.
Berikut rencana susunan materi yang akan disampaikan pada Sekolah Demokrasi Tahun
2011 di Kota Tangerang Selatan:
Sistem Politik dan Pemerintahan

2. Legislasi Daerah & Legal Drafting
Kebijakan Publik
Perkembangan Pemikiran dan Praktik
Demokrasi
Tehnik Fasilitasi
Reformasi Birokrasi
Civil Society
Analisis Kemasyarakatan
Multikulturalisme, Agama & Demokrasi
Penganggaran Partisipatif
Literasi Ekonomi
Pengarusutamaan Gender
Advokasi & Pengorganisasian
Gerakan Sosial
No Materi Narasumber/Pemateri Alternative
Narasumber
1 Breafing Peserta (Matrikulasi Kelas) Pengelola, Fasilitator
2
Kuliah Umum I (Konsep-Konsep
Demokrasi )
Ignas Kleden (KID)
3 Outbond Event Organizer 2 hari
4 Konstitusi, Hak-hak Warganegara &
Prinsip HAM
Abdul Hakim Garuda Nusantara
(KID)
Nurkholis
(Komnas HAM)
5 Sistem Politik dan Pemerintahan Gandung Ismanto (Untirta)
6 Legislasi Daerah & Legal Drafting Robert Endi Jaweng (KPPOD)
7 Analisis Sosial Titok Haryanto (IRE)
8 Multikulturalisme, Agama dan
Demokrasi
Guntur Romli (Salihara) Komarudin
Hidayat (UIN
Jakarta)
9 Civil Society Arie Sudjito (IRE Yogyakarta)
10 Gerakan Sosial Willy Aditya (Populis Institute) Dita Indahsari
(FNPBI)

3. 11 Literasi Ekonomi Dahnil Anzar (Untirta)
12 Pengarusutamaan Gender Ruhaini Dzuhayatin (KID)
13 Kebijakan Publik Krena Yana Yahya (KID)
14 Perencanaan dan Penganggaran
Partisipatif
Sunaji Zamroni (IRE Yogyakarta)
15 Reformasi Birokrasi Abdul Gaffar Karim Nurbowo (
Dirjen Otda
Depdagri)
16 Perkembangan Pemikiran dan Praktik
Demokrasi
Ikhsan Ahmad (Untirta)
17 Advokasi & Pengorganisasian Jhonshon Panjaitan (Police
Watch)
18 Teknik Fasilitasi Krisdyatmiko (UGM)
Materi disusun berdasarkan tahap yang harus dimiliki oleh peserta yaitu pemahaman,
kesadaran, komitmen dan aksi/tindakan. Dalam kategorisasi yang ukuran capaian setiap materi
diharapkan mengandung nilai, pengetahuan dan keterampilan. Penyampaian diharapkan selalu
meliputi usaha membongkar paradigma, dialog dengan kondisi empiris, konsep umum yang
berlaku, dan peletakan milestones pemahaman baru bagi peserta atas sebuah masalah/materi.
Hasil dari kegiatan ini adalah peserta menguasai materi dan ada respon (baik positif
maupun negatif) dari peserta atas materi. Indikator hasilnya adalah a) tersampaikannya substansi
materi Sekolah Demokrasi; b) peserta dapat menjawab pertanyaan dari narasumber/fasilitator; c)
adanya interaksi yang kondusif antara narasumber/fasilitator dengan peserta; d) peserta
memahami alur berpikir dalam proses pembelajaran; e) peserta aktif mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir; f) peserta mempunyai keterampilan tambahan dalam kegiatan sosial-
politiknya; g) peserta menginternalisir nilai-nilai demokrasi; dan h) peserta mempunyai daya
kritis baik pada lingkungannya, proses persekolahan, materi dan metode persekolahan.
Sedangkan indikator hasil kunjungan lapangan adalah a) terjadinya dialog antara peserta
dengan kelompok sasaran kunjungan; b) peserta memperoleh pembelajaran pengalaman dari
kelompok sasaran kunjungan; c) peserta mengetahui permasalahan yang dihadapi kelompok
sasaran kunjungan; dan d) interaksi peserta dengan kelompok sasaran kunjungan dapat menjadi
embrio jaringan kerja antara peserta Sekolah Demokrasi dan kelompok sasaran kunjungan.
Secara khusus, pengelola dan fasilitator telah membuat silabus pada setiap materi
pembelajaran. Silabus tersebut akan menjadi panduan sekaligus alat monitoring dan evaluasi

4. tehadap materi dan proses pembelajaran dan ouput dari materi tersebut (Lihat lampiran silabus
Sekolah Demokrasi tahun 2011).
Selain evaluasi juga akan dilakukan Post Test. Tes akhir ini dilakukan untuk melihat
sejauh mana hasil proses persekolahan yang didapat peserta selama satu tahun. Walaupun tes ini
bukan satu-satunya komponen penilaian, tetapi ini menjadi indikator berhasil tidaknya program
Sekolah Demokrasi yang dilakukan. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya kapasitas
peserta Sekolah Demokrasi. Indikator hasilnya adalah peserta mampu menjawab dengan
konsisten dan argumentatif soal yang diberikan.
Selaian pembelajaran di dalam kelas terdapat kegiatan diluar kelas yang merupakan
bagian dari proses pembelajaran.
1. Outbond
Outbond ini dirancang untuk mencairkan kebekuan antar peserta dan membangun
solidaritas peserta sebagai bagian dari Sekolah Demokrasi Tangerang. Dilaksanakan di tempat
yang dipilih dengan memperhatikan posisi wilayah dengan jarak rumah (tempat kerja) peserta
sehingga peserta tidak dapat ijin untuk pulang atau kerja. Hal ini karena materi yang diberikan
bersifat intensif dan membutuhkan waktu dan ruang yang khusus. Outbond akan dipandu secara
khusus oleh fasilitator yang menguasai materi outbond. Kegiatan ini hanya dilakukan sekali
dalam satu tahun program selama 2 hari dengan setiap hari akan dilaksanakan masing-masing
selama 10,5 jam. Jadi total kegiatan outbond adalah 21 jam.
2. Kunjungan Lapangan
Kunjungan lapangan dirancang untuk mengenalkan dan mendekatkan peserta pada satu lembaga
atau kasus tertentu. Pilihan atas lembaga yang akan didatangi akan sesuai dengan konteks dan
isu-isu aktual yang ada. Di dalam kegiatan ini peserta akan diharapkan melakukan diskusi
dengan pihak-pihak yang didatangi. Hasil diskusi inilah yang akan dibawa dalam diskusi kelas,
talkshow, dialog publik, dan penerbitan. Kunjungan lapangan dilakukan dua kali dengan masing-
masing dilakukan 8 jam. Jadi total kegiatan kunjungan lapangan adalah 16 jam
3. Dialog Publik
Dialog publik akan diselenggarakan sebanyak tiga kali. Penyelenggaraan akan dilakukan
dengan membuat kepanitiaan yang melibatkan peserta. Pengelola dan fasilitator dalam hal ini
hanya akan melakukan pendampingan dan fasilitasi. Kepanitiaan yang terbentuk akan bekerja

5. mulai dari perencanaan (substansi, isu, teknis, peserta, dan sebagainya), pelaksanaan dan
evaluasi serta laporan. Tujuan model ini adalah untuk melibatkan secara aktif peserta dalam
kegiatan yang dilakukan Sekolah Demokrasi. Ini juga menjadi model simulasi luas atas materi
pengetahuan dan keterampilan yang telah didapat peserta. Secara umum kegiatan ini dilakukan
untuk mendiseminasi ide-ide demokrasi di Kota /Kab Serang dan membangkitkan harapan
emansipatif warga Kota /Kab Serang. Secara paralel juga untuk membangun kemitraan dengan
berbagai stakeholder Sekolah Demokrasi di Kota /Kab Serang. Lebih khusus untuk peserta
kegiatan ini diharapkan mampu mengajarkan pengalaman mengelola sebuah kegiatan,
menentukan isu/persoalan aktual di masyarakat mereka, melakukan pendekatan dengan
kelompok lain dan membangun jaringan.
Hasil dari kegiatan ini adalah terselenggaranya Dialog Publik yang melibatkan publik
secara luas, rasa kemitraan dan kepemilikan stakeholder atas Sekolah Demokrasi, penyebaran
gagasan demokrasi, pengenalan Sekolah Demokrasi terhadap masyarakat dan kemampuan
peserta mengelola kegiatan yang melibatkan masyarakat banyak. Indikator hasil dari kegiatan ini
a) adanya masyarakat yang datang dalam dialog publik; b) meluas dan menguatnya jaringan
kemitraan Sekolah Demokrasi dengan berbagai lembaga di Kota /Kab Serang; c) semakin
meluasnya gagasan dan wacana demokrasi di /Kab Serang; d) dikenalnya Sekolah Demokrasi di
Kota Tangerang Selatan dan e) tumbuhnya kemampuan dan kepercayaan diri peserta untuk
mengelola kegiatan dengan skala besar.
Kegiatan ini masing-masing akan menggunakan waktu efektif oleh peserta sebanyak 17
jam. Rinciannya adalah untuk perencanaan dan persiapan setidaknya dibutuhkan minimal tiga
kali pertemuan dengan masing-masing tiga jam, untuk pelaksanaan dibutuhkan minimal lima jam
dan untuk evaluasi dibutuhkan tiga jam. Total waktu efektif dalam satu tahun program untuk
dialog publik adalah 51 jam.
4. Talkshow
Talkshow akan dilakukan sebanyak 3 kali. Penyelenggaraan talkshow akan dilakukan
dengan bekerjasama dengan stasiun radio yang berada di wilayah Kota /Kabupaten Serang dan
sekitarnya. Pelaksanaannya akan dilakukan dengan melibatkan peserta sebagai panitia. Peserta
dalam hal ini akan merancang mulai dari isu, pembicara yang akan diundang dan menentukan
siapa yang akan mewakili mereka untuk menjadi narasumber. Hasil dari kegiatan ini adalah
terselenggaranya talkshow di stasiun radio lokal. Indikator hasil dari kegiatan ini adalah a)

6. tersebarnya gagasan-gagasan demokrasi peserta Sekolah Demokrasi kepada masyarakat Kota
/Kab Serang; b) peserta mampu untuk merumuskan dan menentukan isu; c) peserta mempunyai
kemampuan mengartikulasikan pendapat secara verbal dan d) teradvokasinya isu-isu atau
persoalan publik Kota /Kab Serang.
Tiap kegiatan ini akan menggunakan waktu efektif tujuh jam. Tujuh jam ini terbagi
menjadi empat jam untuk perencanaan (dua kali persiapan dengan masing-masing dua jam); satu
jam pelaksanaan; dan dua jam evaluasi. Total selama satu tahun program adalah 21 jam waktu
efektif untuk talkshow (3 x 7 jam).
5. Kegiatan Inisiasi Peserta
Kegiatan inisiasi peserta adalah sebuah kegiatan yang dirancang oleh peserta masing-
masing dalam bentuk kelompok. Masing-masing akan membuat kegiatan yang berasal dari
inisiatif mereka sendiri. Kegiatan dapat berupa apapun yang tidak bertentangan dengan prinsip-
prinsip demokrasi secara umum yang telah ditetapkan. Kegiatan misalnya dapat berupa studi
kasus, mengumpulkan peraturan daerah, dan sebagainya. Hasil kegiatan ini adalah adanya
kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing kelompok. Indikator hasilnya adalah kemampuan
peserta untuk berinisiatif dan melakukan kegiatan sesuai dengan basis kemampuan masing-
masing.
Kegiatan inisiasi peserta ini akan menggunakan waktu efektif 45 jam. Dengan rincian
Tiga kelompok masing-masing lima jam perencanaan, lima jam pelaksanaan dan lima jam
evaluasi.