Model kurikulum Tyler, diperkenalkan oleh Ralph Tyler pada tahun 1949, menekankan objektif dalam pengembangan kurikulum untuk mencapai matlamat pendidikan yang jelas melalui pengalaman dan penilaian yang sistematis. Kelebihan model ini termasuk fokus pada hasil dan pemilihan isi kandungan yang relevan, sementara kekurangan termasuk kebergantungan berat pada hasil dan pengabaian aspek emosi pelajar. Walaupun model ini klasik dan banyak digunakan, ia bukanlah model yang sempurna dan mungkin tidak sesuai untuk semua situasi dalam pembelajaran.