SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Automatic Voltage Regulator 
(AVR) 
Dr. Jaja Kustija, M.Sc
Pengertian 
Automatic Voltage Regulator adalah alat 
yang secara otomatis mengatur tegangan 
output suatu alternator supaya konstan 
pada harga nominalnya dalam keadaan 
beban yang berubah-ubah dan diusahakan 
selalu berputar pada kecepatan 
nominalnya.
Pengertian 
Menurut standard tegangan yang diijinkan 
diatas normalnya adalah sebesar 5% 
sedangkan untuk tegangan yang diijinkan 
dibawah standard adalah 10%, sedangkan 
untuk frekuensinya +1Hz dan – 0,5Hz dari 
frekuensi standard. 
Saifi < 3,2 kali/tahun; 
Saidi < 21 jam/tahun.
Blok diagram AVR sebagai berikut:
Cara Kerja 
Sumber tegangan searah untuk kumparan penguat 
didapat dari tegangan output alternator sendiri 
yang disearahkan dengan penyearah 3 phasa, 
setengah gelombang. 
Penyearah ini merupakan diaoda converter dan SCR 
converter. Dioda converter dipergunakan untuk 
start (build up). Jadi kumparan medan mendapat 
suplay dari dioda converter. (Pada waktu build up 
kontak A menutup dan B membuka, A dan B saling 
interlock).
Setelah tegangan output alternator mencapai 
tegangan tertentu, rangkaian relay berkerja hingga 
kumparan medan dari alternator mendapat suplay 
dari SCR converter. 
Ketiga SCR di Triger oleh pulsa-pulsa yang dihasilkan 
pada rangkaian pulsa. Pada saat relay berkerja, 
output searah dari SCR converter cukup besar 
sehingga tegangan output alternator akan naik 
terus. Bersamaan dengan naiknya tegangan output 
alternator ini, sensing devide juga berkerja 
mengontrol sudut penyalaan dari SCR, sehingga 
tegangan output alternator dapat dijaga konstan 
pada harga tertentu. 
Harga tegangan nominal didapat dengan mengatur 
potensiometer R30 (Voltage Setting).
Setelah kondisi ini tercapai, kontak A dibuka, 
kontak B ditutup (dilakukan secara manual). 
Dengan demikian kegagalan relaybaik karena 
getaran-getara mekanis maupun oleh rangkaian 
relay nya sendiri tidak berpengaruh lagi pada 
sistem. 
Selanjutnya, setiap perubahan tegangan output 
alternator karena perubahan beban akan 
dideteksi oleh sensing device yang akan 
mengatur sudut penyalaan (α) dari SCR. 
Bila tegangan output alternator turun karena 
bertambahnya beban, sudut penyalaan SCR 
akan mengecil.
Dengan demikian, teganan output searah dari 
SCR converter akan membesar, arus medan 
alternator membesar, tagangan output 
alternator naik kembali. Bila teganga output 
alternator naik karena berkurangnya beban, hal 
sebaliknya akan terjadi. Sudut penyalaan SCR 
akan membesar, tegang output searah dari 
hybrid converter mengecil, arus medan 
alternator mengecil, tegangan output alternator 
turun kembali.

More Related Content

What's hot (20)

SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Filosofi proteksi
Filosofi proteksiFilosofi proteksi
Filosofi proteksi
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMERJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
 
Materi 2-dasar-sistem-proteksi-tt
Materi 2-dasar-sistem-proteksi-ttMateri 2-dasar-sistem-proteksi-tt
Materi 2-dasar-sistem-proteksi-tt
 
Soal perencanaan sistem tenaga listrik
Soal perencanaan sistem tenaga listrikSoal perencanaan sistem tenaga listrik
Soal perencanaan sistem tenaga listrik
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
SCR
SCRSCR
SCR
 
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
 
Teknik Tegangan Tinggi.pptx
Teknik Tegangan Tinggi.pptxTeknik Tegangan Tinggi.pptx
Teknik Tegangan Tinggi.pptx
 
Operasi sistem tenaga
Operasi sistem tenagaOperasi sistem tenaga
Operasi sistem tenaga
 
Pengaturan tegangan pada generator
Pengaturan tegangan pada generatorPengaturan tegangan pada generator
Pengaturan tegangan pada generator
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
 
ekivalen trafo
ekivalen trafoekivalen trafo
ekivalen trafo
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
3 megger
3 megger3 megger
3 megger
 
Tranformator Tenaga
Tranformator Tenaga Tranformator Tenaga
Tranformator Tenaga
 

Viewers also liked

Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)FEmi1710
 
Skematik rangkaian avr 1
Skematik rangkaian avr 1Skematik rangkaian avr 1
Skematik rangkaian avr 1Jaja Kustija
 
Skematik rangkaian avr 2
Skematik rangkaian avr 2Skematik rangkaian avr 2
Skematik rangkaian avr 2Jaja Kustija
 
Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)noussevarenna
 
Skematik rangkaian avr 3
Skematik rangkaian avr 3Skematik rangkaian avr 3
Skematik rangkaian avr 3Jaja Kustija
 
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrikjajakustija
 
Skematik rangkaian avr 4
Skematik rangkaian avr 4Skematik rangkaian avr 4
Skematik rangkaian avr 4Jaja Kustija
 
Pengukuran Beban Listrik
Pengukuran Beban Listrik Pengukuran Beban Listrik
Pengukuran Beban Listrik jajakustija
 
AVR Pertemuan ke 2
AVR Pertemuan ke 2AVR Pertemuan ke 2
AVR Pertemuan ke 2jajakustija
 
Bab ii 1_aplikasirangkaian
Bab ii 1_aplikasirangkaianBab ii 1_aplikasirangkaian
Bab ii 1_aplikasirangkaianbayu dewangga
 

Viewers also liked (16)

Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Skematik rangkaian avr 1
Skematik rangkaian avr 1Skematik rangkaian avr 1
Skematik rangkaian avr 1
 
Skematik rangkaian avr 2
Skematik rangkaian avr 2Skematik rangkaian avr 2
Skematik rangkaian avr 2
 
Diagram avr
Diagram avrDiagram avr
Diagram avr
 
Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)
 
Skematik rangkaian avr 3
Skematik rangkaian avr 3Skematik rangkaian avr 3
Skematik rangkaian avr 3
 
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrik
 
Hukum Gauss
Hukum Gauss Hukum Gauss
Hukum Gauss
 
Skematik rangkaian avr 4
Skematik rangkaian avr 4Skematik rangkaian avr 4
Skematik rangkaian avr 4
 
Pengukuran Beban Listrik
Pengukuran Beban Listrik Pengukuran Beban Listrik
Pengukuran Beban Listrik
 
AVR Pertemuan ke 2
AVR Pertemuan ke 2AVR Pertemuan ke 2
AVR Pertemuan ke 2
 
Bab ii 1_aplikasirangkaian
Bab ii 1_aplikasirangkaianBab ii 1_aplikasirangkaian
Bab ii 1_aplikasirangkaian
 
IGBT
IGBTIGBT
IGBT
 
Chapter design
Chapter designChapter design
Chapter design
 

Similar to Automatic voltage regulator

Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricitylilysar
 
Tugas TTL Generator AC paralel
Tugas TTL Generator AC paralelTugas TTL Generator AC paralel
Tugas TTL Generator AC paralelhanung hermawan
 
Osilator....................................................
Osilator....................................................Osilator....................................................
Osilator....................................................WahyuNi777138
 
Komponen Komponen Elektronika Daya
Komponen Komponen Elektronika DayaKomponen Komponen Elektronika Daya
Komponen Komponen Elektronika Dayairfandwisetiadi
 
sistem pengisian sepeda motor
sistem pengisian sepeda motorsistem pengisian sepeda motor
sistem pengisian sepeda motorsuwitotabah
 
Induksi magnetik
Induksi magnetikInduksi magnetik
Induksi magnetikemri3
 
Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Aplikasi thyristor (elektro seasons)Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Aplikasi thyristor (elektro seasons)Yuda Wardiana
 
Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Djodi Antono
 
Sistem kerja avr
Sistem kerja avrSistem kerja avr
Sistem kerja avruji48
 
Converter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_RezonConverter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_Rezonrezon arif
 
Modul 7-elektronika-daya11 unp
Modul 7-elektronika-daya11 unpModul 7-elektronika-daya11 unp
Modul 7-elektronika-daya11 unpclosed closed
 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRizky211141
 
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)RedhoNurRidho
 
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
 
Pertemuan 6 induksi elektromagnetik
Pertemuan 6 induksi elektromagnetikPertemuan 6 induksi elektromagnetik
Pertemuan 6 induksi elektromagnetikadeenurhayati
 
Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)
Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)
Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)Fahmy Akbar Aparat
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarteguh wicaksono
 

Similar to Automatic voltage regulator (20)

KKP_PPT.pptx
KKP_PPT.pptxKKP_PPT.pptx
KKP_PPT.pptx
 
Ppt modul 13
Ppt modul 13Ppt modul 13
Ppt modul 13
 
Charging system ruri
Charging system ruriCharging system ruri
Charging system ruri
 
Ac electricity
Ac electricityAc electricity
Ac electricity
 
Tugas TTL Generator AC paralel
Tugas TTL Generator AC paralelTugas TTL Generator AC paralel
Tugas TTL Generator AC paralel
 
Osilator....................................................
Osilator....................................................Osilator....................................................
Osilator....................................................
 
Komponen Komponen Elektronika Daya
Komponen Komponen Elektronika DayaKomponen Komponen Elektronika Daya
Komponen Komponen Elektronika Daya
 
sistem pengisian sepeda motor
sistem pengisian sepeda motorsistem pengisian sepeda motor
sistem pengisian sepeda motor
 
Induksi magnetik
Induksi magnetikInduksi magnetik
Induksi magnetik
 
Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Aplikasi thyristor (elektro seasons)Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Aplikasi thyristor (elektro seasons)
 
Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120
 
Sistem kerja avr
Sistem kerja avrSistem kerja avr
Sistem kerja avr
 
Converter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_RezonConverter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_Rezon
 
Modul 7-elektronika-daya11 unp
Modul 7-elektronika-daya11 unpModul 7-elektronika-daya11 unp
Modul 7-elektronika-daya11 unp
 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
 
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
Materi+elektronika+daya+(komponen+elektronika+daya+2)
 
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
 
Pertemuan 6 induksi elektromagnetik
Pertemuan 6 induksi elektromagnetikPertemuan 6 induksi elektromagnetik
Pertemuan 6 induksi elektromagnetik
 
Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)
Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)
Resume Three Phase Controlled Rectifiers (Rashid's Book : Chapter 12)
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklar
 

Automatic voltage regulator

  • 1. Automatic Voltage Regulator (AVR) Dr. Jaja Kustija, M.Sc
  • 2. Pengertian Automatic Voltage Regulator adalah alat yang secara otomatis mengatur tegangan output suatu alternator supaya konstan pada harga nominalnya dalam keadaan beban yang berubah-ubah dan diusahakan selalu berputar pada kecepatan nominalnya.
  • 3. Pengertian Menurut standard tegangan yang diijinkan diatas normalnya adalah sebesar 5% sedangkan untuk tegangan yang diijinkan dibawah standard adalah 10%, sedangkan untuk frekuensinya +1Hz dan – 0,5Hz dari frekuensi standard. Saifi < 3,2 kali/tahun; Saidi < 21 jam/tahun.
  • 4. Blok diagram AVR sebagai berikut:
  • 5. Cara Kerja Sumber tegangan searah untuk kumparan penguat didapat dari tegangan output alternator sendiri yang disearahkan dengan penyearah 3 phasa, setengah gelombang. Penyearah ini merupakan diaoda converter dan SCR converter. Dioda converter dipergunakan untuk start (build up). Jadi kumparan medan mendapat suplay dari dioda converter. (Pada waktu build up kontak A menutup dan B membuka, A dan B saling interlock).
  • 6. Setelah tegangan output alternator mencapai tegangan tertentu, rangkaian relay berkerja hingga kumparan medan dari alternator mendapat suplay dari SCR converter. Ketiga SCR di Triger oleh pulsa-pulsa yang dihasilkan pada rangkaian pulsa. Pada saat relay berkerja, output searah dari SCR converter cukup besar sehingga tegangan output alternator akan naik terus. Bersamaan dengan naiknya tegangan output alternator ini, sensing devide juga berkerja mengontrol sudut penyalaan dari SCR, sehingga tegangan output alternator dapat dijaga konstan pada harga tertentu. Harga tegangan nominal didapat dengan mengatur potensiometer R30 (Voltage Setting).
  • 7. Setelah kondisi ini tercapai, kontak A dibuka, kontak B ditutup (dilakukan secara manual). Dengan demikian kegagalan relaybaik karena getaran-getara mekanis maupun oleh rangkaian relay nya sendiri tidak berpengaruh lagi pada sistem. Selanjutnya, setiap perubahan tegangan output alternator karena perubahan beban akan dideteksi oleh sensing device yang akan mengatur sudut penyalaan (α) dari SCR. Bila tegangan output alternator turun karena bertambahnya beban, sudut penyalaan SCR akan mengecil.
  • 8. Dengan demikian, teganan output searah dari SCR converter akan membesar, arus medan alternator membesar, tagangan output alternator naik kembali. Bila teganga output alternator naik karena berkurangnya beban, hal sebaliknya akan terjadi. Sudut penyalaan SCR akan membesar, tegang output searah dari hybrid converter mengecil, arus medan alternator mengecil, tegangan output alternator turun kembali.