Permainan bola kasti adalah olahraga tim yang melibatkan memukul bola dengan tongkat dan berlari di antara pos yang ditandai tiang. Permainan ini diperkirakan berasal dari Inggris pada abad ke-16 dan masuk ke Hindia Belanda pada abad ke-20. Saat ini bola kasti populer di kalangan anak sekolah di Indonesia, khususnya Pulau Madura.
2. A. Pengertian Permainan Bola Kasti
Kasti, bola kasti, atau bola gebok merupakan sejenis olahraga memukul bola yang mirip dengan
olahraga bisbol. Permainan ini menggunakan gerak dasar berlari, memukul bola dengan sebuah tongkat,
menangkap dan melempar.
Pemain dibagi dua regu, salah satu mendapat giliran jaga dan satu regu lagi mendapat giliran untuk memukul.
Disediakan beberapa pos yang ditandai dengan tiang di mana pemain serang (yang mendapat giliran pukul) tak
boleh di-"gebok" atau dilempar dengan bola. Pemain serang bergiliran memukul bola yang diumpan oleh salah
seorang pemain jaga. Pemain jaga berjaga di lapangan untuk mencoba menangkap pukulan pemain serang.
Ketika bola terpukul pemain serang berlari ke pos berikut atau "pulang" ke "rumah" yang dibatasi dengan sebuah
garis. Kalau pemain yang sedang lari menuju pos atau pulang dapat di-"gebok" dia dinyatakan mati dan kedua
regu berganti - regu serang jadi regu jaga dan sebaliknya. Pemain serang yang berhasil pulang mendapat satu
angka. Regu yang mendapat angka terbanyak ketika pertandingan berakhir dinyatakan menang.
3. B. Sejarah Permainan Bola
Kasti
Menurut catatan berbagai sumber, sebenarnya belum ditemukan sejarah yang eksak mengenai permainan ini.
Namun dalam sebuah buku anak-anak yang berjudul A Little Pretty Pocket Book, permainan ini telah dimainkan di
Inggris sejak era Tudor (catatan sejarah menyebutkan rentang tahun 1485-1603). Sehingga dengan demikian,
belum diketahui secara pasti kapan permainan pertama kali dimainkan. Tidak diketahui secara pasti asal mula
kasti, namun olahraga ini diperkirakan masuk ke Hindia Belanda pada awal abad ke-20 sebagai adaptasi dari
bisbol dan sofbol.[1][3] Kata "bola kasti" berasal dari Bahasa Belanda kastiebal atau kastie saja.
Di Indonesia, olahraga ini kerap dimainkan oleh anak-anak sekolah dasar. Diperkirakan sejak tahun 2018
olahraga ini juga mulai populer di masyarakat Pulau Madura, Jawa Timur terutama di sekitar Kabupaten
Pamekasan dan Kabupaten Sumenep,[1] dan melebar ke kabupaten/kota lain di Jawa Timur.
4. C. Tujuan dan Manfaat Bola Kasti
1. Melestarikan budaya olahraga tradisional.
2. Bermanfaat untuk kebugaran jasmani dan kesehatan.
3. Meningkatkan sikap sportivitas antar pemain atau teman.
4. Meningkatkan pengetahuan peraturan permainan.
5. Mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang terlibat dalam aktivitas yang
terorganisasi.
6. Dapat mempererat hubungan persahabatan dan kerjasama yang baik
7. Belajar berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.
8. Memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreativitas.
9. Mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yangterlibat dalam
aktivitas suatu permainan.
10. Mendapatkan olahraga yang murah meriah.
5. D. Teknik Permainan Bola Kasti
1. Teknik Melempar Bola
a. Melempar bola melambung b. Melempar Bola Lurus atau c. Melambungkan Bola dari Bawah
Datar
6. 2. Teknik Memukul Bola
a. Teknik Memukul Melambung c. Teknik Memukul Merendah
b. Teknik Memukul Mendatar
Pergantian Posisi
Pergantian posisi dapat terjadi jika:
Salah satu anggota dari regu pemukul terkena tembakan bola oleh regu
penjaga. Regu penjaga dapat menangkap bola dari pelambung tiga kali
berturut-turut. Salah satu anggota dari regu pemukul masuk ke ruang
bebas melalui garis belakang. Alat pemukul bola lepas saat memukul bola.
Jika ruang bebas kosong oleh regu pemukul dan dibakar oleh regu
penjaga.
7. D. Peralatan Permainan Bola Kasti
1. Bola Tenis 2. Tongkat Pemukul 3. Bendera 4. Tiang Hinggap