2. Laki-laki,32thn ,tentara
KU:
Demam tinggi sejak sore (GK)
2hr sblmnya pasien mengalami keluhan serupa dan hilang sendiri stlh 6
jam (GK)
Saat demam pasien merasa pegal-pegal dan lemas (GK)
RPD : pernah demam,tetapi tidak tinggi dan mengigil seperti skrg
R sosial dan pekerjaan : bertugas dari papua 1 minggu yl (FR)
Pemfis :
Keadaan umum: sakit sedang
TV : TD: 120/70 mmhg N :100x/m R:22x/m T:39,2C(GK)
Kepala leher:
Konjungtiva anemis +/+ (GK)
Thorax:
Jantung takikardi (GK)
Abdomen:
Lien :tidak teraba, ruang traube terisi (GK)
11. Hasil PP
• Sel eritrosit berisi:
– Cincin kebiruan bermata satu merah stad ring
form
– Sebagian berisi bentuk amoeboid dg eritrosit
membesar stad trofozoit
– Tak disebut adanya bentuk eritrosit yg menjadi
oval atau berfimbriae x DD ec P. ovale
Plasmodium falciparum: penderita dapat mengembangkan anemia hemolitik berat (sel-sel darah merah benar-benar rusak), gagal ginjal, koma, dan kematian. Pengobatan keadaan darurat medis, resistensi obat telah menyebar luas. Informasi saat ini terhadap pola penyakit, pencegahan untuk wisatawan, dan resistensi obat selalu dapat ditemukan melalui Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Malaria.
Plasmodium ovale: Jenis ini juga dapat menyebabkan anemia, tetapi infeksi ini jarang mengancam kehidupan.
Plasmodium vivax: Gejala malaria pada malaria yang disebabkan oleh plasmodium vivax adalah penderita dapat mengembangkan anemia dan pecahnya limpa, yang bisa menjadi hidup terancam. Orang dengan Plasmodium vivax atau Plasmodium ovale mungkin kambuh beberapa bulan setelah sakit awal. Hal ini harus diberantas dengan pengobatan medis.
Plasmodium malariae: Infeksi ini jarang mengancam kehidupan, tapi penyakit yang lama dapat menyebabkan gagal ginjal. Jika tidak diobati, infeksi ini dapat bertahan sepanjang hidup penderita.