SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
Tim Evaluasi dan Investigasi Teknik
Runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara
    Kementerian Pekerjaan Umum
Pendahuluan
• Pada tanggal 26 November 2011, jembatan Kutai
  Kartanegara mengalami keruntuhan total saat proses
  pemeliharaan sedang dilaksanakan.
• Jembatan ini dibangun sejak 1995 dan mulai
  operasional pada tahun 2001.




 Sumber: Dokumen Pelaksanaan
Pendahuluan

• Dalam melakukan tugasnya Tim Evaluasi dan
  Investigasi yang dibentuk Kemen PU berpedoman
  pada azas yang mengutamakan aspek kebenaran
  akademik baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

• Kajian dilakukan berdasarkan survei lapangan,
  data perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan,
  kronologi kerusakan struktur mulai dari kajian
  material jembatan, komponen struktur dan sistem
  sambungan jembatan, wawancara dengan pihak
  perencana,     pelaksana       dan    pemeliharaan
  termasuk kajian ahli dan tulisan media massa .
Kronologi Keruntuhan

• Keruntuhan diperkirakan dipicu karena adanya
  tegangan tambahan yang terjadi saat pekerjaan
  pemeliharaan sedang berlangsung
• Menurut informasi, telah dilakukan proses jacking
  di tengah bentang. Pertama-tama jacking
  dilakukan di sisi hilir hingga hanger memendek 15
  cm (dalam 3 tahapan). Kemudian dilanjutkan
  dengan sisi hulu.
• Saat jacking di sisi hulu, sambungan antara batang
  hanger dan kabel utama putus.
• Putusnya sambungan ini, memicu keruntuhan
  jembatan secara total dalam waktu kurang dari 20
  detik.
Penomoran Sistem Hanger




                              Upstream (Sisi Hulu)

                              Downstream (Sisi Hilir)


Sumber: Dokumen Pelaksanaan
Keruntuhan pada Sambungan antara Batang
Hanger dan Kabel Utama di Tengah Bentang




      13 Hulu                 13 Hilir
Ilustrasi Keruntuhan Jembatan
• kukarANIMATION
  its.mp4
Pola Keruntuhan

• Kegagalan elemen struktur pada umumnya terjadi
  pada sistem sambungan atas, yaitu antara batang
  hanger dan kabel utama. Hal ini mengindikasikan
  bahwa sistem sambungan merupakan titik lemah
  dalam lintasan gaya. Kerusakan khususnya
  diamati pada bagian sistem sambungan yang
  mengalami kondisi pemusatan tegangan akibat
  perubahan geometri yang sangat drastis pada
  bagian sambungan.
Kegagalan Getas Material Sambungan




Patah Getas akibat Geser          Patah Getas akibat Geser

      Material sambungan umumnya terbuat dari
      material getas, yaitu ductile cast iron FCD 60
Lokasi Keruntuhan pada Sambungan




                                     Sumber: Dokumen Pelaksanaan

    Lokasi Kegagalan          Perubahan Geometri
                             Tanpa Radius Minimum

     Terjadi stress concentration dengan
      faktor perbesaran tegangan hingga 3 kali
Pola Keruntuhan

• Selain pada bagian pen penggantung, keruntuhan pada
  sistem sambungan ternyata juga terjadi pada mur
  penutup.




                          Sumber: Dokumen Pelaksanaan
Pola Keruntuhan

Indikasi fatigue dan fraktur juga terlihat pada elemen yang
mengalami kegagalan




        Sumber: LPPM UGM, 2011
Pola Kerusakan Lainnya
Kerusakan korosi pada batang hanger




            Jembatan Kurang Terawat
Hanging Bar yang Keropos




 Kontrol Kualitas Pengerjaan yang Kurang Sempurna
Kondisi Deformasi pada Jembatan
                        (Data as built versus Data 2011)
                                         DATA ELEVASI RANGKA (RATA-RATA)
                                         JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA
17,000                                                                                                        As built
16,500                                                                                                              2011
16,000

15,500

15,000

14,500

14,000

13,500

13,000

12,500

12,000
         A1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T1 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 T2 36 37 38 39 40 41 42 43 44A2

                                                                              Dokumen Monitoring (Ditjen Binamarga)
Kondisi Deformasi pada Jembatan
Hasil Evaluasi

• Banyak hal yang terkait dengan perencanaan,
  pelaksanaan, operasional dan pemeliharaan
  yang menyebabkan keruntuhan jembatan yang
  bersifat sequential dan kumulatif sehingga saling
  memperparah menuju suatu kegagalan struktur.
  Proses keruntuhan tersebut disimpulkan dipicu
  oleh terjadinya akumulasi tegangan dari
  berbagai faktor (termasuk adanya pelemahan
  dan stress concentration) pada sistem
  sambungan (sistem clamp) antara batang
  hanger dengan kabel utama, yang merupakan
  elemen kritis struktur.
Kesimpulan

• Kegagalan pada sistem sambungan antara batang
  hanger dan kabel utama pada dasarnya terjadi
  akibat    akumulasi  masalah      sejak   jembatan
  direncanakan. Pekerjaan pemeliharaan yang tidak
  terskedul dengan baik menjadi pemicu akhir
  runtuhnya jembatan. Pekerjaan pemeliharaan yang
  menurut informasi melibatkan pekerjaan jacking
  kemungkinan besar telah menimbulkan terjadinya
  kondisi tegangan yang melampaui kekuatan aktual
  material sambungan yang ada, yang mengalami
  pelemahan akibat fatik, fraktur, korosi dan stress
  concentration.
Kesimpulan

• Mengingat tipe jembatan gantung yang khusus dan
  belum dikenal baik di Indonesia, dapat disimpulkan
  adanya kondisi lack of knowledge dari para pihak
  terkait. Sayang kondisi ini tidak diatasi dengan
  meminta masukan dan saran dari praktisi pakar ahli
  yagn seharusnya bila perlu diundang ddari luar.
  Langkah yang dilaporkan Perencana bahwa
  kebijakan ini telah ditempuh dengan meminta
  rekomendasi dari ahli Jepang, melalui JICA dan
  Konsultan PCI ternyata bahkan membawa dampak
  buruk karena rekomendasi yang diterima menyalahi
  code of practice yang ada di dunia saat itu.
Kesimpulan

• Banyak    dijumpai     penggunaan     pendekatan-
  pendekatan yang oversimplified, yang menunjukkan
  adanya lack of knowledge terutama yang
  menyangkut pengetahuan tentang umur struktur,
  pemodelan geometri, sifat material, beban yang
  bekerja, keseimbangan dan kestabilan struktur,
  desain dan detailing termasuk sambungan,
  pengaruh alam terutama korosi, kelelahan bahan,
  pengetahuan testing laboratorium komponen struktur
  dan pengetahuan tentang faktor pemeliharaan
Penutup

 • Hasil laporan, kajian dan temuan Tim Evaluasi dan
   Investigasi Teknik merupakan outcomes dari
   amanah yang diemban agar kesalahan serupa tidak
   terjadi lagi dimasa depan. Outcomes ini merupakan
   suatu pelajaran (lesson learned) yang tidak ternilai
   dan      didedikasikan  kepada    almarhum     dan
   almarhumah yang menjadi korban. Findings tidak
   dimaksudkan untuk menyalahkan pihak tertentu
   tetapi mencari apa yang kurang benar dan apa yang
   harus diluruskan.
Penutup
• Keruntuhan jembatan ini janganlah menjadikan
  kegamangan anak bangsa untuk berkarya dalam
  rancang bangun jembatan terutama jembatan
  suspensi kabel. Apresiasi juga harus diberikan
  kepada pihak-pihak yang terlibat dalam rancang
  bangun ini karena mereka telah melakukan
  pioneeering di dalam bidang jembatan bentang
  panjang. Banyak hikmah yang dipelajari oleh Tim
  dalam kegagalan struktur ini yang sangat
  bermanfaat untuk bidang rancang bangun ke depan.
  Second opinion yang profesional di semua aspek
  termasuk up dating profesionalisme sesuai dengan
  state of the art harus disyaratkan di masa yang akan
  datang.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Press conference kukar1

materi tentang Teknik Forensik - Sumargo.pdf
materi tentang Teknik Forensik - Sumargo.pdfmateri tentang Teknik Forensik - Sumargo.pdf
materi tentang Teknik Forensik - Sumargo.pdfAhmadAndi16
 
Persentasi proposal tesis universitas hasanuddin muharrar
Persentasi proposal tesis universitas hasanuddin muharrarPersentasi proposal tesis universitas hasanuddin muharrar
Persentasi proposal tesis universitas hasanuddin muharrarMuhararAhmad
 
pdfcoffee.com_1852eksplorasi-teknologi-dalam-proyek-konstruksi-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_1852eksplorasi-teknologi-dalam-proyek-konstruksi-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_1852eksplorasi-teknologi-dalam-proyek-konstruksi-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_1852eksplorasi-teknologi-dalam-proyek-konstruksi-pdf-free.pdfashariarsitek
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganRani Hendrikus
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganRani Hendrikus
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganRani Hendrikus
 
Makalah teknologi transformator
Makalah teknologi transformatorMakalah teknologi transformator
Makalah teknologi transformatorHastih Leo
 
Perilaku Beton Bertulang
Perilaku Beton BertulangPerilaku Beton Bertulang
Perilaku Beton BertulangSaiful Hadi
 
4a1054382bc2cc27add1f61498a20b7c.pdf
4a1054382bc2cc27add1f61498a20b7c.pdf4a1054382bc2cc27add1f61498a20b7c.pdf
4a1054382bc2cc27add1f61498a20b7c.pdfAkbarGober1
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALAN
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALANMETODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALAN
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALANChay Chay
 
05 perencanaan struktur beton
05   perencanaan struktur beton05   perencanaan struktur beton
05 perencanaan struktur betonbudiMekka
 
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdf
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdfDesain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdf
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdfNhkHabit
 
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunanTugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunanagusalrassed
 
PRESENTASI REKOMENDASI SERTIFIKAT LAIK FUNGSI-PENCILJATISRONO.pptx
PRESENTASI REKOMENDASI SERTIFIKAT LAIK FUNGSI-PENCILJATISRONO.pptxPRESENTASI REKOMENDASI SERTIFIKAT LAIK FUNGSI-PENCILJATISRONO.pptx
PRESENTASI REKOMENDASI SERTIFIKAT LAIK FUNGSI-PENCILJATISRONO.pptxchristianosandro
 

Similar to Press conference kukar1 (20)

materi tentang Teknik Forensik - Sumargo.pdf
materi tentang Teknik Forensik - Sumargo.pdfmateri tentang Teknik Forensik - Sumargo.pdf
materi tentang Teknik Forensik - Sumargo.pdf
 
Persentasi proposal tesis universitas hasanuddin muharrar
Persentasi proposal tesis universitas hasanuddin muharrarPersentasi proposal tesis universitas hasanuddin muharrar
Persentasi proposal tesis universitas hasanuddin muharrar
 
Rujukan 1.pdf
Rujukan 1.pdfRujukan 1.pdf
Rujukan 1.pdf
 
pdfcoffee.com_1852eksplorasi-teknologi-dalam-proyek-konstruksi-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_1852eksplorasi-teknologi-dalam-proyek-konstruksi-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_1852eksplorasi-teknologi-dalam-proyek-konstruksi-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_1852eksplorasi-teknologi-dalam-proyek-konstruksi-pdf-free.pdf
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
 
Makalah teknologi transformator
Makalah teknologi transformatorMakalah teknologi transformator
Makalah teknologi transformator
 
586 2181-1-pb
586 2181-1-pb586 2181-1-pb
586 2181-1-pb
 
Transmisi tenaga listrik
Transmisi tenaga listrikTransmisi tenaga listrik
Transmisi tenaga listrik
 
Perilaku Beton Bertulang
Perilaku Beton BertulangPerilaku Beton Bertulang
Perilaku Beton Bertulang
 
4a1054382bc2cc27add1f61498a20b7c.pdf
4a1054382bc2cc27add1f61498a20b7c.pdf4a1054382bc2cc27add1f61498a20b7c.pdf
4a1054382bc2cc27add1f61498a20b7c.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALAN
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALANMETODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALAN
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI JALAN
 
05 perencanaan struktur beton
05   perencanaan struktur beton05   perencanaan struktur beton
05 perencanaan struktur beton
 
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdf
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdfDesain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdf
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdf
 
Jurnal%20 ta
Jurnal%20 taJurnal%20 ta
Jurnal%20 ta
 
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunanTugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
 
Jurnal u ditch
Jurnal u ditchJurnal u ditch
Jurnal u ditch
 
PRESENTASI REKOMENDASI SERTIFIKAT LAIK FUNGSI-PENCILJATISRONO.pptx
PRESENTASI REKOMENDASI SERTIFIKAT LAIK FUNGSI-PENCILJATISRONO.pptxPRESENTASI REKOMENDASI SERTIFIKAT LAIK FUNGSI-PENCILJATISRONO.pptx
PRESENTASI REKOMENDASI SERTIFIKAT LAIK FUNGSI-PENCILJATISRONO.pptx
 

Press conference kukar1

  • 1. Tim Evaluasi dan Investigasi Teknik Runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara Kementerian Pekerjaan Umum
  • 2. Pendahuluan • Pada tanggal 26 November 2011, jembatan Kutai Kartanegara mengalami keruntuhan total saat proses pemeliharaan sedang dilaksanakan. • Jembatan ini dibangun sejak 1995 dan mulai operasional pada tahun 2001. Sumber: Dokumen Pelaksanaan
  • 3. Pendahuluan • Dalam melakukan tugasnya Tim Evaluasi dan Investigasi yang dibentuk Kemen PU berpedoman pada azas yang mengutamakan aspek kebenaran akademik baik secara kualitatif maupun kuantitatif. • Kajian dilakukan berdasarkan survei lapangan, data perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, kronologi kerusakan struktur mulai dari kajian material jembatan, komponen struktur dan sistem sambungan jembatan, wawancara dengan pihak perencana, pelaksana dan pemeliharaan termasuk kajian ahli dan tulisan media massa .
  • 4. Kronologi Keruntuhan • Keruntuhan diperkirakan dipicu karena adanya tegangan tambahan yang terjadi saat pekerjaan pemeliharaan sedang berlangsung • Menurut informasi, telah dilakukan proses jacking di tengah bentang. Pertama-tama jacking dilakukan di sisi hilir hingga hanger memendek 15 cm (dalam 3 tahapan). Kemudian dilanjutkan dengan sisi hulu. • Saat jacking di sisi hulu, sambungan antara batang hanger dan kabel utama putus. • Putusnya sambungan ini, memicu keruntuhan jembatan secara total dalam waktu kurang dari 20 detik.
  • 5. Penomoran Sistem Hanger Upstream (Sisi Hulu) Downstream (Sisi Hilir) Sumber: Dokumen Pelaksanaan
  • 6. Keruntuhan pada Sambungan antara Batang Hanger dan Kabel Utama di Tengah Bentang 13 Hulu 13 Hilir
  • 7. Ilustrasi Keruntuhan Jembatan • kukarANIMATION its.mp4
  • 8. Pola Keruntuhan • Kegagalan elemen struktur pada umumnya terjadi pada sistem sambungan atas, yaitu antara batang hanger dan kabel utama. Hal ini mengindikasikan bahwa sistem sambungan merupakan titik lemah dalam lintasan gaya. Kerusakan khususnya diamati pada bagian sistem sambungan yang mengalami kondisi pemusatan tegangan akibat perubahan geometri yang sangat drastis pada bagian sambungan.
  • 9. Kegagalan Getas Material Sambungan Patah Getas akibat Geser Patah Getas akibat Geser Material sambungan umumnya terbuat dari material getas, yaitu ductile cast iron FCD 60
  • 10. Lokasi Keruntuhan pada Sambungan Sumber: Dokumen Pelaksanaan Lokasi Kegagalan Perubahan Geometri Tanpa Radius Minimum Terjadi stress concentration dengan faktor perbesaran tegangan hingga 3 kali
  • 11. Pola Keruntuhan • Selain pada bagian pen penggantung, keruntuhan pada sistem sambungan ternyata juga terjadi pada mur penutup. Sumber: Dokumen Pelaksanaan
  • 12. Pola Keruntuhan Indikasi fatigue dan fraktur juga terlihat pada elemen yang mengalami kegagalan Sumber: LPPM UGM, 2011
  • 13. Pola Kerusakan Lainnya Kerusakan korosi pada batang hanger  Jembatan Kurang Terawat
  • 14. Hanging Bar yang Keropos  Kontrol Kualitas Pengerjaan yang Kurang Sempurna
  • 15. Kondisi Deformasi pada Jembatan (Data as built versus Data 2011) DATA ELEVASI RANGKA (RATA-RATA) JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA 17,000 As built 16,500 2011 16,000 15,500 15,000 14,500 14,000 13,500 13,000 12,500 12,000 A1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 T1 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 T2 36 37 38 39 40 41 42 43 44A2 Dokumen Monitoring (Ditjen Binamarga)
  • 17. Hasil Evaluasi • Banyak hal yang terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, operasional dan pemeliharaan yang menyebabkan keruntuhan jembatan yang bersifat sequential dan kumulatif sehingga saling memperparah menuju suatu kegagalan struktur. Proses keruntuhan tersebut disimpulkan dipicu oleh terjadinya akumulasi tegangan dari berbagai faktor (termasuk adanya pelemahan dan stress concentration) pada sistem sambungan (sistem clamp) antara batang hanger dengan kabel utama, yang merupakan elemen kritis struktur.
  • 18. Kesimpulan • Kegagalan pada sistem sambungan antara batang hanger dan kabel utama pada dasarnya terjadi akibat akumulasi masalah sejak jembatan direncanakan. Pekerjaan pemeliharaan yang tidak terskedul dengan baik menjadi pemicu akhir runtuhnya jembatan. Pekerjaan pemeliharaan yang menurut informasi melibatkan pekerjaan jacking kemungkinan besar telah menimbulkan terjadinya kondisi tegangan yang melampaui kekuatan aktual material sambungan yang ada, yang mengalami pelemahan akibat fatik, fraktur, korosi dan stress concentration.
  • 19. Kesimpulan • Mengingat tipe jembatan gantung yang khusus dan belum dikenal baik di Indonesia, dapat disimpulkan adanya kondisi lack of knowledge dari para pihak terkait. Sayang kondisi ini tidak diatasi dengan meminta masukan dan saran dari praktisi pakar ahli yagn seharusnya bila perlu diundang ddari luar. Langkah yang dilaporkan Perencana bahwa kebijakan ini telah ditempuh dengan meminta rekomendasi dari ahli Jepang, melalui JICA dan Konsultan PCI ternyata bahkan membawa dampak buruk karena rekomendasi yang diterima menyalahi code of practice yang ada di dunia saat itu.
  • 20. Kesimpulan • Banyak dijumpai penggunaan pendekatan- pendekatan yang oversimplified, yang menunjukkan adanya lack of knowledge terutama yang menyangkut pengetahuan tentang umur struktur, pemodelan geometri, sifat material, beban yang bekerja, keseimbangan dan kestabilan struktur, desain dan detailing termasuk sambungan, pengaruh alam terutama korosi, kelelahan bahan, pengetahuan testing laboratorium komponen struktur dan pengetahuan tentang faktor pemeliharaan
  • 21. Penutup • Hasil laporan, kajian dan temuan Tim Evaluasi dan Investigasi Teknik merupakan outcomes dari amanah yang diemban agar kesalahan serupa tidak terjadi lagi dimasa depan. Outcomes ini merupakan suatu pelajaran (lesson learned) yang tidak ternilai dan didedikasikan kepada almarhum dan almarhumah yang menjadi korban. Findings tidak dimaksudkan untuk menyalahkan pihak tertentu tetapi mencari apa yang kurang benar dan apa yang harus diluruskan.
  • 22. Penutup • Keruntuhan jembatan ini janganlah menjadikan kegamangan anak bangsa untuk berkarya dalam rancang bangun jembatan terutama jembatan suspensi kabel. Apresiasi juga harus diberikan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam rancang bangun ini karena mereka telah melakukan pioneeering di dalam bidang jembatan bentang panjang. Banyak hikmah yang dipelajari oleh Tim dalam kegagalan struktur ini yang sangat bermanfaat untuk bidang rancang bangun ke depan. Second opinion yang profesional di semua aspek termasuk up dating profesionalisme sesuai dengan state of the art harus disyaratkan di masa yang akan datang.