Rencana tahapan pengembangan kurikulum, khususnya untuk menjawab "apa yang harus dipelajari?" dan menjabarkan kopetensi dasar, dan pokok-pokok uraian materi yang harus dipelajari siswa ke dalam rincingan kegiatan dan sterategi pembelajaran, kegiatan dan strategi penilaian.
1. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Silabus ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makala ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengembangan Kurikulum. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang penyusunaan dan langkah-langkah pembuatannya
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Rahman, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah pengembangan kurikulum yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Kami juga mengucapakn terimakasih kepaa semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi
kesempurnaa makalah ini.
Bogor, Februari 2020
Penyusun
2. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Silabus ...................................................................................... 2
B. Landasan Pengembangan Silabus ................................................................ 2
C. Prinsip Dasar Pengembangan Silabus.......................................................... 4
D. Manfaat Silabus............................................................................................ 5
E. Pengembangan Silabus................................................................................. 5
F. Langkah-langkah Pengembangan Silabus.................................................... 6
G. Pengalokasian Unit Waktu dalam Silabus ................................................... 9
H. Implementasi Pengembangan Silabus.......................................................... 9
I. Komponen Silabus ....................................................................................... 9
J. Format Silabus............................................................................................11
K. Cover Silabus .............................................................................................12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................13
3. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan proses pembelajaran tentunya diperlukan rancangan yang
dijadikan sebagai langkah awal untuk memulai sebuah proses pembelajaran.
Rancangan ini diperlukan sebagai penunjuk arah dari proses pembelajaan pada
setiap mata pelajaran. Rancangan tersebut juga berisi rencana bahan ajar mata
pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu. Rancangan inilah yang disebut
sebagai silabus, pada bab ini akan dibahas tentang silabus.
B. Rumusan Masalah
1. Apa manfaat dan fungsi silabus dalam persiapan dan proses
pembelajaran?
2. Hal-hal apa yang perlu diperhatikan dalam aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik?
3. Bagaimana cara mengukur kompetensi yang relevan dengan pengalaman
dan tujuan pembelajaran?
C. Tujuan
1. Mengetahui manfaat dan fungsi silabus dalam persiapan dan proses
pembelajaran.
2. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
3. Mengetahui cara mengukur kompetensi yang relevan dengan
pengalaman dan tujuan belajar.
4. 2
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Silabus
Menurut Dr. E. Mulyasa, M.Pd silabus merupakan rencana pembelajaran
pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indicator, penilaian, alokasi
waktu dam sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan.Silabus merupakan acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran,
pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan penilaian hasil belajarnya.1
Secara sederhana silabus dapat di artikan sebagai rencana pembelajaran
pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang di
kembangkan oleh setiap satuan nasional pendidikan (SNP).
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang
implementasi kurikulum, yang mencakup kegiatan pembelajaran, pengolahan
kurikulum berbasis sekolah, kurikulum dan hasil belajar, serta penilaian berbasis
kelas. Silabus merupakan kerangka inti dari setiap kurikulum yang sedikitnya
memuat tiga komponen utama sebagai berikut:
1. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu
kegiatan pembelajaran.
2. Kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan/membentuk kompetensi
tersebut.
3. Upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut
sudah dimiliki peserta didik.
Silabus merupakan penjabaran lebih rinci dari Standar kopetensi dan Kopetensi
dasar (SKKD) yang minimal memuat kompetensi dasar, materi standar, dan hasil
belajar yang harus dimiliki oleh peserta didik sehubungan dengan suatu mata
pelajaran.2
B. Landasan pengembangan Silabus
Landasan pengembangan silabus adalah peraturan RI Nomor 19 tahun 2005
tentang standar Nasional Pendidikan pasal 17 ayat (2) dan pasal 20 yang berbunyi
sebagai berikut:
Sekolah dan komite sekolah, atu madrasah dan komite madrasah,
mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan
1 4kur.Amans. Pengembangan Silabus.Dikutip dari http://ki-stainsamarinda.blogspot.co.id
/2012/08/pengembangan-silabus.html pada 2 juni 2016.
2 E mulyasa,KurikulimTingkatSatuan Pendidikan Kemandirian Guru Dan Kepala Sekolah,
(Jakarta:Bumi Aksara,2013),hlm 132
5. 3
kerangka dasar kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah supervisi dinas
kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD,SMP,
SMA dan SMK, dan departemen yang menaungi urusan pemerintah di bidang
agama untuk MI,MTs,MA dan MAK. Dan pasal 20 yang berbunyi : “perencanaan
proses pembeajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi
ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.3 Adapun yang
mengembangkan atau menyusun silabus adalah:
1. Guru kelas/mata pelajaran.
2. Kelompok guru kelas/mata pelajaran.
3. Kelompok kerja guru (PKG/MGMP), dan
4. Dinas pendidikan.
Dalam penyusunan silabus dilaksanakan bersama-sama oleh guru kelas/mata
pelajaran, kelompok guru kelas/mata pelajaran, atau kelompok kerja guru
(PKG/MGMP) pada tingkat satuan pendidikan untuk satu sekolah atau kelompok
sekolah dengan tetap memperhatikan karakteristik masing-masing sekolah.
Dalam Undang-undang Sisdiknas No 22 tahun 2003 BAB X pasal 36 ayat 1
disebutkan bahwa pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada
standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selain
itu, Oemar Hamalik menambahkan bahwa pendidikan nasional berakar pada
kebudayaan nasional. Dan pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan Undang
–Undang Dasar 1945. Soetopo dan soemanto menjelaskan bahwa landasan
pengembangan kurikulum dapat menjadi titik tolak sekaligus titik sampai. Perlu
diadakan sebuah seleksi dalam proses pengembangan silabus, agar rumusan
kompetensi yang betul-betul diperoleh dapat bermanfaat bagi peserta didik serta
sesuai dengan tuntutan yang akan dilakukan setelah mengikuti sebuah
pembelajaran.
Kompetensi yang dikembangkan harus mampu membekali peserta didik untuk
menjalani kehidupan yang penuh dengan berbagai macam tantangan dan
permasalahan yang semakin rumit dan kompleks, terutama dalam memasuki era
globalisasi yang tidak pasti.
Kompetensi-kometensi yang ingin dicapai oleh suatu sekolah perlu
digambarkan secara jelas dan tertulis, baik yang menyangkut kemampuan untuk
belajar mengetahui, kemampuan untuk belajar melakukan, kemampuan untuk
belajar hidup dalam kebersamaan, kemampuan untuk belajar menjadi diri sendiri
dan kemampuan untuk belajar seumur hidup.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan tadi, kita dapat merumuskan kompetensi
dan tujuan pendidikan dalam setiap mata pelajaran. Setiap mata pelajaran harus
dirumuskan dengan jelas agar peserta didik mengetahui apa yang harus mereka
pelajari. Berdasarkan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai dikembangkan alat
3 Hiatin Chasanatin,Pengembangan Kurikulum,(Metro: STAIN Jurai Siwo Metro, 2015),hlm 140.
6. 4
evaluasi untuk mengukur ketercapaiaan tujuan sesuai dengan kompetensi yang
telah dtetapkan.4
C. Prinsip Dasar Pengembangan Silabus
Dalam implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan, setiap sekolah
diberi kebebasan dan keleluasaan untuk mengembangkan silabus sesuai dengan
karakteristik peserta didik serta kondisi dan kebutuhan masing masing. Ada
beberapa prinsip yang mendasari pengembangan silabus antara lain: ilmiah,
relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel, dan
menyeluruh.
1. Relevansi
Relevansi mengandung arti bahwa cakupan, kedalaman, tingkat kesulitan, serta
urutan penyajian materi dan kopetensi dasar dalam silabus sesuai dengan
karakteristik peserta didik, baik kemampuan spiritual, intelektual, sosial,
emosional, maupun perkembangan fisik. Relevansi juga mengandung arti esesuaian
dan keserasian antara silabus dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat pemakai
lulusan, serta kebutuhan dunia kerja.
2. Fleksibilitas
Fleksibilitas dalam pengembangan silabus dapat mengakomodasi keragaman
peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi disekolah dan
tuntutan masyarakat (BSNP, 2006:20). Lebih lanjut dapat dikemukakan bahwa
prinsip fleksibilitas mengandung makna bahwa pelaksanaan program, peserta didik,
dan lulusan memiliki ruang gerak dan kebebasan dalam bertindak.
3. Kontinuitas
Kontinuitas dalam pengembangan silabus mengandung arti bahwa setiap
program pembelajaran yang dikemas dalam silabus memiliki keterkaitan satu sama
lain dalam membentuk kompetensi dan kepribadian peserta didik.
4. Efektivitas
Evektivitas dalam pengembangan silabus berkaitan dengan keterlaksanaannya
dalam pembelajaran, dan tingkat pembentukan kompetensinya sesuai dengan
standar kompetensi dan kopetensi dasar (SKKD) dalam standar isi. Silabus yang
efektif adalah yang dapat diwujudkan dalam pembelajaran dikelas, sebaliknya
silabus tersebut dikatakan kurang efektif apabila banyak hal yang tidak dapat
dilaksanakan.
5. Efisiensi
4 4kur.Amans. Pengembangan Silabus.Dikutip dari http://ki-stainsamarinda.blogspot.co.id
/2012/08/pengembangan-silabus.html pada 2 juni 2016.
7. 5
Efisiensi dalam pengembangan silabus berkaitan dengan upaya untuk
menghemat penggunaan dana, daya dan waktu tanpa mengurangi hasil atau
kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Efisiensi silabus bisa dilihat dengan cara
membandingkan antara biaya, tenaga dan waktu yang digunakan untuk
pembelajaran dengan hasil yang dicapai atau kompetensi yang dapat dibentuk oleh
peserta didik. Dengan demikian setiap guru dituntut untuk dapat mengembangkan
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sehemat mungkin, tetapi yang
apat menghasilkan hasil belajar dan pembentukan kompetensi peserta didik secara
optimal.
6. Konsisten
Konsisten dalam pengembangan silabus mengandung arti bahwa antara standar
kopetensi , kopetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian memiliki hubungan yang konsisten (ajeg) dalam
membentuk kopetensi peserta didik.
7. Memadai
Memadai dalam pengembangan silabus mengansung arti bahwa ruang lingkup
indikator, materi standar, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian
yang dilaksanakan dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
Disamping itu, prinsip memadai juga berkaitan dengan sarana dan prasarana, yang
berarti bahwa kompetensi dasar yang dijabarkan dalam silabus, pencapaianyya
ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai.5
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotorik)6
D. Manfaat Silabus
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih
lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan
pembelajaran dan pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber
pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, kaib rencana pembelajaran untuk
satu Standar Kompetensi maupun satu Kompetensi Dasar.
Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan
kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil,
atau pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus sangat bermanfaat
untuk mengembangkan sistem penilaian.
E. Pengembangan Silabus
5 E mulyasa,KurikulimTingkatSatuan Pendidikan Kemandirian Guru Dan Kepala Sekolah,
(Jakarta:Bumi Aksara,2013),hlm 138.
6 Hiatin Chasanatin,Pengembangan Kurikulum,(Metro: STAIN Jurai Siwo Metro, 2015),hlm 142.
8. 6
Silabus merupakan uraian yang telah terperinci mengenai standar kompetensi
dan kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator hasil belajar.
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas
Pendidikan.
1. Disusun secara mandiri oleh para guru apabila guru yang bersangkutan
mampu mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat
mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.
3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas 1 sampai kelas VI, menyusun silabus
secara bersamaan. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu
disusun bersaa oleh guru yang terkait.
4. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri,
sebaiknya bergabung dengan sekolah – sekolah lain melalui forum
MGM/PKG untuk bersama – sama mengembangkan silabus yang akan
digunakan oleh sekolah – sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.
5. Dinas pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di
bidangnya masing – masing.7
F. Langkah Langkah Pengembangan Silabus
Berikut ini cara dan langkah-langkah pengembangan silabus:
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji SK dan KD mata pelajaran sebagaimana tercantum pada SI,
dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat
kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di
SI dalam tingkat;
b. keterkaitan antara SK dan KD dalam mata pelajaran;
c. keterkaitan antar KD pada mata pelajaran;
d. keterkaitan antara SK dan KD antar mata pelajaran.
2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD
dengan mempertimbangkan:
a. potensi peserta didik;
b. karakteristik mata pelajaran;
c. relevansi dengan karakteristik daerah;
7 Ibid.
9. 7
d. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan
spritual peserta didik;
e. kebermanfaatan bagi peserta didik;
f. struktur keilmuan;
g. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
h. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan;
dan
i. alokasi waktu.
3. Melakukan Pemetaan Kompetensi
a. mengidentifikasi SK, KD dan materi pembelajaran
b. Mengelompokkan SK, KD dan materci pembelajaran
c. Menyusun SK, KD sesuai dengan keterkaitan
4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta
didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
dalam rangka pencapaian KD. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat
terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan
berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup
yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran:
a. Disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik (guru),
agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai
KD.
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan
hierarki konsep materi pembelajaran.
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal
mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan
pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik dan
materi.
5. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta
didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan
dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Kata
Kerja Operasional (KKO) indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah
ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkret ke abstrak
(bukan sebaliknya). Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili
10. 8
dan teruji akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional
indikator.
6. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk
tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian
hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio,
dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.8
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pancapaian kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa
yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang
terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang
berkelanjutan. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan
tindak lanjut.
d. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar
yang di tempuh dalam proses pembelajaran.9
7. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu
efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah KD per semester, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang dicantumkan
dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang
dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang di sediakan per
semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang
sekelompok.10
8 M edukasi,‘Langkah – Langkah Pengembangan Silabus’Dikutip dari Http://www.m-
edukasi.web.id/2013/07/ langkah-langkah-pengembangan-silabus.html pada 31 Maret 2016
9 Hiatin Chasanatin,Pengembangan Kurikulum,(Metro: STAIN Jurai Siwo Metro, 2015),hlm 146
10 Zainal Arifin,Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013),hlm 194
11. 9
8. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara
sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penulisan buku
sumber harus sesuai kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD serta materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.
G. Pengalokasian Unit Waktu dalam Silabus
Pengalokasian waktu dalam silabus mengikuti cara-cara sebagai berikut:
1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang
disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di
tingkat satuan pendidikan.
2. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus
sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata
pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.
Khusus untuk SMK/MAK menggunakan penggalan silabus berdasarkan
satuan kompetensi.
H. Implementasi Pengembangan Silabus
Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing
guru. Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan
memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan
pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran.11
I. Komponen Silabus
Silabus merupakan salah satu bentuk penjabaran kurikulum. Produk
pengembangan kurikulum ini memuat pokok-pokok pikiran yang memberikan
rambu-rambu dalam menjawab tiga pertanyaan mendasar dalam pembelajaran,
yakni (1) kompetensi apa yang hendak dikuasai peserta didik, (2) bagaimana
memfasilitasi peserta didik untuk menguasai kompetensi itu, dan (3) bagaimana
mengetahui tingkat pencapaian kompetensi oleh peserta didik. Dari sini jelas bahwa
silabus memuat pokok-pokok kompetensi dan materi, pokok-pokok strategi
pembelajaran dan pokok-pokok penilaian.
Pertanyaan mengenai kompetensi yang hendaknya dikuasai peserta didik dapat
terjawab dengan menampilkan secara sistematis, mulai dari SK, KD dan indikator
11 Google, Pengembangan Silabus Dan Rpp KurikulumTingkatSatuan Pendidikan (Ktsp), Dikutip
dari https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#
pada 31 Maret 2016.
12. 10
pencapaian kompetensi serta hasil identifikasi materi pembelajaran yang
digunakan. Pertanyaan mengenai bagaimana memfasilitasi peserta didik agar
mencapai kompetensi, dijabarkan dengan mengungkapkan strategi, pendekatan dan
metode yang akan dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Pertanyaan
mengenai bagaimana mengetahui ketercaiapan kompetensi dapat dijawab dengan
menjabarkan teknik dan instrumen penilaian. Di samping itu, perlu pila
diidentifikasi ketersediaan sumber belajar sebagai pendukung pencapaian
kompetensi.
Berikut disajikan ikhtisar tentang komponen pokok dari silabus yang lazim
digunakan:
1. Komponen yang berkaitan dengan kompetensi yang hendak
dikuasai, meliputi SK, KD, indikator, materi pembelajaran.
2. Komponen yang berkaitan dengan cara menguasai kompetensi,
memuat pokok pokok kegiatan dalam pembelajaran.
3. Komponen yang berkaitan dengan cara mengetahui pencapaian
kompetensi, mencakup teknik Penilaian, meliputi jenis penilaian,
bentuk penilaian, dan instumen penilaian.
4. Komponen Pendukung, terdiri dari alokasi waktu, dansumber
belajar.
Berdasarkan langkah – langkah pengembangan silabus (sebagaimana
diuraikan diatas), format silabus paling tidak memuat sembilan komponen yaitu:
1. Komponen Identifikasi.
2. Komponen Standar Kompetensi.
3. Komponen Kopetensi dasar.
4. Komponen Materi Pokok.
5. Komponen Pengalaman Belajar.
6. Komponen Indikator.
7. Komponen Jenis Penilaian.
8. Komponen Alokasi Waktu.
9. Komponen Sumber Belajar.
13. 11
J. Format Silabus
SILABUS
Mata Pelajaan :.....................
Alokasi Waktu per Semester : ............. jam pelajaran
Kelas/Semester :..................................
Standar Kompetensi : .............................
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber/Alat/Bahan
Teknik Bentuk
15. 13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang implementasi
kurikulum, yang mencakup kegiatan pembelajaran. Pengembangan silabus dapat
dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah
atau beberapa sekolah, kelompok musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau
pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan. Dalam implementasinya,
silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan,
dievaluasi, dan ditindak lanjuti oleh masing-masing guru.
B. SARAN
Bagi calon calon pengajar / pendidik sebaiknya lebih memahami pentingnya
silabus. Bagi calon pendidik juga harus memperluas wawaran, yang dapat di
implementasikan sebagai strategi dalam mempersiapkan diri sebagai pendidik.
Calon pendidik harus berusaha memahami dan menguasai pengembangan silabus.