SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
Nama Kelompok :
Anis Khoerunisa (037118138)
Irma Kurniasih (037118141)
Ristie Maulina P S (037118150)
Tugas Topik 9 PLH
“Lingkungan Sampah”
Dosen pengampu : Resyi A Gani, M.Pd.
BAB​ ​I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampah tidak dapat dipisahkan dengan
kehidupan manusia. Peningkatan jumlah
penduduk atau tingkat konsumsi terhadap
suatu barang maka semakin meningkat pula
volume, jenis dan karakteristik sampah yang
dihasilkan. Menurut UU No. 18 Tahun 2008
tentang pengelolaan sampah menyatakan
bahwa, sampah adalah sisa kegiatan
sehari-hari manusia dan/atau proses alam
yang berbentuk padat. Fungsi pengelolaan
sampah ini meliputi pengurangan dan
penanganan sampah. Sampah yang tidak
dikelola dengan baik dapat menjadi sumber
penyakit. Lingkungan yang kotor dapat
menjadi tempat pertumbuhan yang subur
bagi mikroorganisme patogen berbahaya dan
juga menjadi tempat sarang lalat, tikus dan
hewan liar lainnya. Pembusukan sampah
dapat menimbulkan bau yang tidak sedap,
gangguan estetika dan berbahaya bagi
kesehatan manusia. Berbagai penyakit yang
dapat muncul karena sampah yang tidak
dikelola antara lain adalah diare, disentri,
cacingan, malaria, kaki gajah (elephantiasis)
dan demam berdarah. Penyakit-penyakit ini
merupakan ancaman bagi manusia, yang
dapat menimbulkan kematian (Tobing,
2005). Selain itu, dampak pengelolaan
sampah yang buruk menimbulkan
pencemaran terhadap air, udara dan tanah
(Purwendro, 2010).
Sistem pengelolaan persampahan
terutama untuk daerah perkotaan, harus
dilaksanakan secara tepat dan sistemastis.
Kegiatan pengelolaan persampahan akan
melibatkan penggunaan dan pemanfaatan
berbagai prasarana dan sarana persampahan
yang meliputi pewadahan, pengumpulan,
pemindahan, pengangkutan, pengolahan
maupun pembuangan akhir. Masalah
sampah berkaitan erat dengan dengan pola
hidup serta budaya masyarakat itu sendiri.
Oleh karena itu penanggulangan sampah
bukan hanya urusan pemerintah semata akan
tetapi penanganannya membutuhkan
partisipasi masyarakat secara luas. Jumlah
sampah ini setiap tahun terus meningkat
sejalan dan seiring meningkatnya jumlah
penduduk dan kualitas kehidupan
masyarakat atau manusianya dan disertai
juga kemajuan ilmu pengetahuan teknologi
yang menghasilkan pula pergeseran pola
hidup masyarakat yang cenderung
konsumtif.
Menurut Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM), pengelolaan sampah
termasuk dalam 5 Pilar STBM yaitu stop
buang air besar sembarangan, cuci tangan
pakai sabun, pengelolaan air minum atau
makanan, pengelolaan sampah, dan
pengelolaan limbah cair. Pengelolaan
sampah merupakan salah satu pilar yang
memiliki peranan penting dalam
mempertahankan daya dukung lingkungan
serta menghindari sampah sebagai media
berkembangnya vektor dan binatang
penggangu yang dapat menularkan penyakit
(Kemenkes, 2014). Kegiatan penanganan
sampah yang dapat dilakukan adalah
memilah sampah dalam bentuk
pengelompokan dan pemisahan sesuai
dengan jenis dan sifat sampah. Pemilahan
sampah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 18 tahun 2008 pasal 12 bahwa setiap
warga negara diwajibkan dalam mengurangi
dan menangani sampah (KLH, 2008) serta
Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun 2012
pasal 16 tahap pertama dalam penanganan
sampah yaitu pemilahan sampah (KLH,
2012). Memilah sampah langsung dari
sumbernya menjadi sangat penting karena
tidak efisien jika memilah dilakukan di TPA
dimana hal tersebut akan memerlukan
sarana dan prasarana yang sangat mahal.
Kawasan permukiman, kawasan komersial,
kawasan industri, kawasan khusus, dan
kawasan umum wajib menyediakan fasilitas
pemilahan sampah. Hal ini berarti
pengelolaan sampah dan penyediaan fasilitas
pemilahan sampah wajib dilakukan di
sekolah karena sekolah merupakan salah
satu bentuk kawasan/fasilitas umum.
Pertambahan jumlah sampah yang
tidak diimbangi dengan pengelolaan yang
ramah lingkungan akan menyebabkan
terjadinya perusakan dan pencemaran
lingkungan (Tuti Kustiah, 2005:1). Lebih
jauh lagi, penanganan sampah yang tidak
komprehensif akan memicu terjadinya
masalah sosial, seperti amuk massa, bentrok
antar warga, pemblokiran fasilitas TPA.
Pertumbuhan jumlah sampah di kota-kota di
Indonesia setiap tahun meningkat secara
tajam. Sebagai contoh di Kota Bandung. Di
kota ini, pada tahun 2005 volume
sampahnya sebanyak 7.400 m3 per hari; dan
pada tahun 2006 telah mencapai 7.900 m3
per hari. Selain itu, di Jakarta, pada tahun
2005 volume sampah yang dihasilkan
sebanyak 25.659 m3/hari; dan pada tahun
2006 telah mencapai 26,880 m3/hari.
(Suganda dalam Kompas, 30 Nopember
2006).
Pemanfaatan sampah sampah harus
diprioritaskan sebelum terjadinya
pencemaran lingkungan yang mengganggu
kesehatan masyarakat. Maka perlu adanya
pengelolaan sampah, pengelolaan sampah
memerlukan kegiatan yang sistematis,
menyeluruh, dan berkesinambungan yang
meliputi pengurangan dan penanganan
sampah. Dalam Undang-Undang RI Tahun
2008 Nomer 18 tentang, pengelolaan
sampah disebutkan bahwa pengelolaan
sampah bertujuan agar menjadikan sampah
sebagai sumber daya.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian
sampah secara luas
2. Untuk mengetahui pengelolaan
sampah dalam lingkungan
masyarakat
3. Untuk mengetahui manfaat
pengelolaan sampah dalam
lingkungan masyarakat
4. Untuk mengetahui dampak yang
ditimbulkan oleh sampah pada
kehidupan sehari-hari
5. Untuk mengetahui masalah-masalah
yang ditimbulkan oleh sampah
1.3 Batasan Pembahasan
Berdasarkan deskripsi latar belakang
diatas adapun pembahasan pada makalah ini
dibatasi pada :
1. Mengetahui jenis-jenis sampah
2. Mengetahui pengelolaan sampah
dalam lingkungan masyarakat
3. Mengetahui manfaat pengelolaan
sampah dalam lingkungan
masyarakat
4. Mengetahui dampak yang
ditimbulkan oleh sampah pada
kehidupan sehari-hari
5. Mengetahui masalah-masalah yang
ditimbulkan oleh sampah.
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian lingkungan sampah
Sampah merupakan ​material
sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu ​proses​. Sampah
didefinisikan oleh manusia menurut
derajat keterpakaiannya, dalam
proses-proses alam sebenarnya tidak
ada konsep sampah, yang ada hanya
produk-produk yang dihasilkan
setelah dan selama proses alam
tersebut berlangsung.
Pengertian sampah menurut para ahli
:
1. Menurut ​Prof. W. Radyastuti
Sampah sebagai segala
sesuatu sumber daya yang
tidak siap pakai.
2. World Health Organization
(WHO)
Sampah yaitu berbagai
barang yang berasal dari
kegiatan manusia yang tidak
lagi digunakan, baik tidak
dipakai, tidak disenangi,
ataupun yang dibuang.
3. Juli Soemirat
Sampah adalah segala barang
padat yang dihasilkan dari
kegiatan manusia yang tidak
lagi dikehendaki.
A. Sampah Berdasarkan Sumbernya
Sampah dikelompokan
berdasarkan sumber penghasil
sampah. Ada beberapa sumber
penghasil sampah:
1. Sampah dari rumah tangga
Sampah yang dihasilkan dari
kegiatan rumah tangga antara
lain berupa sisa hasil
pengolahan makanan, barang
bekas dari perlengkapan
rumah tangga, kertas, kardus,
gelas, kain, tas bekas, sampah
dari kebun dan halaman, batu
baterai, dan lain – lain.
Terdapat jenis samapah
rumah tangga yang
mengandung bahan
berbahaya dan beracun (B3),
yang perlu penanganan
khusus, agar tidak berdampak
pada llingkungan, seperti
batu baterai, bekas kosmetik,
pecahan lampu, bekas semir
sepatu dan lain – lain.
2. Sampah dari pertanian
Sampah yang berasal dari
kegiatan pertanian pada
umumnya berupa sampah
yang mudah membusuk
seperti rerumputan dan
jerami. Penanganan sampah
dari kegiatan pertanian pada
umumnya dilakukan
pembakaran, yang dilakukan
setelah panen. Jerami
dikumpulkan dipojok sawah,
kemudian dibakar. Masih
sedikit petani yang
memanfaatkan jerami untuk
pupuk. Selain sampah yang
mudah membusuk, kegiatan
pertanian menghasikan
sampah yang masuk kategori
B3 seperti pestisida, dan
pupuk buatan, sehingga perlu
dilakukan penanganan khusus
agar tidak mencemari
lingkungan. Sampah
pertanian lainnya yaitu
plastik yang digunakan
sebagai penutup tempat
tumbuh – tumbuhan yang
berfungsi untuk mengurangi
penguapan dan penghambat
pertumbuhan gulma, seperti
pada penanaman cabai.
3. Sampah sisa bangunan
Pembangunan gedung –
gedung yang dilakukan
selama ini, akan
menghasilkan sampah,
seperti potongan kayu,
triplek, dan bambu. Kegiatan
pembanguanan juga
menghasilkan sampah seperti
semen bekas, pasir, spesi,
batu 7 bata, pecahan ubin/
keramik, potongan besi,
pecahan kaca, dan kaleng
bekas. Semakin banyak
pembangunan gedung atau
bangunan, maka akan
semakin banyak jumlah
sampah yang dihasilkan.
4. Sampah dari perdagangan
dan perkantoran Kegiatan
pasar tradisional, warung,
supermarket, toko, pasar
swalayan, mall,
menghasilkan jenis sampah
yang beragam. Sampah dari
perdagangan banyak
menghasilkan sampah yang
mudah membusuk, seperti
sisa makanan, dedaunan, dan
menghasilkan sampah tidak
membusuk, seperti kertas,
kardus, plastik, kaleng dan
lain – lain.
5. Sampah dari industri
Kegiatan industri
menghasilkan jenis sampah
yang beragam tergantung dari
bahan baku yang digunakan,
proses produksi, dan out
produk yang dihasilkan.
Penerapan produksi bersih
(cleaner production) di
industri perlu dilakukan
untuk meminimasi jumlah
sampah yang dihasilkan
(Suwerda, 2012). Sampah
dari kegiatan rumah sakit
Sampah yang dihasilkan dari
kegiatan rumah sakit selain
sampah umum yang
dihasilkan oleh para
pengunjung rumah sakit
maupun pegawai dapat
berupa sampah botol infus,
cairan tubuh, potongan tubuh,
tajam,radioaktif, gas, dimana
sampah rumah sakit
digolongkan sampah
infeksius.
B. Jenis Sampah
Jenis – jenis sampah menurut Amos
Noelaka dalam Bakar (2014) sampah dibagi
menjadi tiga bagian yakni:
1. Sampah organik
Sampah organik merupakan
barang yang dianggap sudah tidak
terpakai dan dibuang oleh pemilik
atau pemakai sebelumnya, tetapi
masih bisa dipakai, dikelola dan
dimanfaatkan dengan prosedur yang
benar. Sampah ini dengan mudah
dapat diuraikan melalui proses alami.
Sampah organik merupakan sampah
yang mudah membusuk seperti, sisa
daging, sisa sayuran, daun-daun,
sampah kebun dan lainnya.
2. Sampah anorganik
Sampah anorganik adalah
sampah yang dihasilkan dari
bahan-bahan nonhayati, baik berupa
produk sintetik maupun hasil proses
teknologi pengolahan bahan
tambang. Sampah ini merupakan
sampah yang tidak mudah menbusuk
seperti, kertas, plastik, logam, karet,
abu gelas, bahan bangunan bekas dan
lainnya.
3. Sampah B3 (Bahan Berbahaya
Beracun)
Pada sampah berbahaya atau
bahan beracun (B3), sampah ini
terjadi dari zat kimia organik dan
nonorganik serta logam-logam berat,
yang umumnya berasal dari buangan
industri. Pengelolaan sampah B3
tidak dapat dicampurkan dengan
sampah organik dan nonorganik.
Sampah ini dikelola oleh badan
khusus, dikelola sesuai dengan
peraturan pemerintah. Selain
dihasilkan oleh industry, rumah sakit
juga menghasilkan sampah B3 yang
tak kalah berbahayanya, seperti
sampah infeksius, sampah radioaktif,
sampah sitotoksik, dan sampah gas.
C. karakteristik sampah
Menurut Kistinnah I,Lestari, 2006
Karakteristik sampah , ditinjau dari
kualifikasinya ada delapan macam yaitu :
1. Garbage. Yaitu sampah yang terdiri
dari bahan – bahan organic yang
mempunyai sifat lekas membusuk (
Biodegradibility prosesnya cepat )
Sampah jenis ini lekas membusuk
kira – kira dalam waktu sekitar 18
jam . Yang termasuk dalam kategori
sampah jenis ini antara lain : Sampah
dapur.
2. Rubbish . Yaitu sampah yang terdiri
dari bahan - bahan organic atau
anorganik yang tidak / tahan berubah
sifatnya. Contoh dari sampah ini
adalah : sampah plastic , kaleng /
logam, kertas, kaca.
3. Ashes atau dust. Yaitu sampah –
sampah sisa pembakaran dan dari
bahan – bahan partikel kecil yang
mempunyai sifat mudah beterbangan
4. Sampah jalan ( Street Cleaning ) .
Yaitu sampah yang berasal dari
pembersihan jalan , yang terdiri dari
campuran bermacam – macam
sampah, daun – daunan kertas,
plastic , pecahan kaca, besi, debu dan
sebagainya.
5. Bangkai binatang (Dead Animals) ,
Yaitu bangkai binatang yang mati
karena alam , ditabrak kendaraan
atau dibuang oleh orang.
6. Sampah industri (industrial wastes) .
Yaitu sampah yang berasal dari
industry atau pabrik – pabrik ,
sampah ini tergantung jenis
industrinya , missal kimia beracun
,kertas, bahan berbahaya.
7. Sampah pembangunan (Demolition
wastes) . Yaitu sampah dari proses
pembangunan gedung , rumah dan
sebagainya yang berupa puing –
puing , 10 potongan – potongan
kayu, besi beton , bamboo, hancuran
gedung dan sebagainya.
8. Sampah berbahaya (Hazardous
wastes). Adalah kimia beracun ,
pestisida, pupuk, radioaktif, sampah
rumah sakit / puskesmas yang dapat
membahayakan manusia.
BAB III
Pembahasan dan Studi Kasus
3.1 Pembahasan
Pengolahan sampah adalah suatu
upaya untuk mengurangi volume sampah
atau merubah bentuk menjadi lebih
bermanfaat, antara lain dengan cara
pembakaran, pengomposan, penghancuran,
pengeringan dan pendaur ulangan. (SNI
T-13-1990-F).
A. Pengelolaan sampah
Adaputeknik pengolahan
sampah adalah sebagai berikut :
1. Pengomposan (Composting),
Pengomposan adalah suatu
cara pengolahan sampah
organic dengan
memanfaatkan aktifitas
bakteri untuk mengubah
sampah menjadi kompos
(proses pematangan).
Pengomposan dilakukan
terhadap sampah organik.
2. Pembakaran sampah,
Pembakaran sampah dapat
dilakukan pada suatu tempat,
misalnya lapangan yang jauh
dari segala kegiatan agar
tidak mengganggu. Namun
demikian pembakaran ini
sulit dikendalikan bila
terdapat angin kencang,
sampah, arang sampah, abu,
debu, dan asap akan terbawa
ketempat-tempat sekitarnya
yang akhirnya akan
menimbulkan gangguan.
Pembakaran yang paling baik
dilakukan disuatu instalasi
pembakaran, yaitu dengan
menggunakan insinerator,
namun pembakaran
menggunakan incinerator
memerlukan biaya yang
mahal.
3. Recycling, Merupakan salah
satu teknik pengolahan
sampah, dimana dilakukan
pemisahan atas benda-benda
bernilai ekonomi seperti:
kertas, plastik, karet, dan
lain-lain dari sampah yang
kemudian diolah sehingga
dapat digunakan kembali
baik dalam bentuk yang sama
atau berbeda dari bentuk
semula.
4. Reuse, Merupakan teknik
pengolahan sampah yang
hampir sama dengan
recycling, bedanya reuse
langsung digunakan tanpa
ada pengolahan terlebih
dahulu.
5. Reduce, Adalah usaha untuk
mengurangi potensi timbulan
sampah, misalnya tidak
menggunakan bungkus
kantong plastik yang
berlebihan.
B. Dampak Sampah pada kehidupan
sehari-hari
Masalah sampah menjadi salah satu
permasalahan yang komplek, tidak hanya di
indonesia tetapi juga di dunia. Penanganan
sampah yang kurang baik dan bijak bisa
menimbulkan dampak yang sangat besar
bagi kehidupan di bumi. Dampak bagi
kesehatan, ekonomi social dan budaya.
Sampah yang tidak ditangani dengan baik
bisa menimbulkan bau, mengundang bakteri
pathogen juga bibit penyakit, dalam
penanggulangannya juga membutuhkan
dana yang besar, juga mengganggu dan
merusak keindahan planet bumi yang
diberikan yang maha kuasa. Dampak yang
lebih besar adalah dapat merusak lapisan
ozone yang berada di atmosfer akibat
pengelolaan sampah yang tidak baik dan
bijak. Untuk menangani masalah sampah
tidaklah susah, tidak juga mudah dan
sederhana. Tapi membutuhkan dukungan
dari berbagai fihak, baik dari pemerintah
maupun seluruh lapisan masyarakat.
1. Dampak pada kesehatan manusia
Sampah yang tidak di buang
pada tempatnya akan mengganggu
kesehatan kita yang akan memicu
terserangnya penyakit pada manusia
seperti :
● Diare
● Disentri
● Kudisan,
● Jamur dll
Memicu tercemarnya lingkungan
hidup hewan, tumbuhan dan manusia.
Di jepang telah di laporkan 40rb
penduduknya mennggal setelah
mengkonsumsi ikan yang tercemar
atau terkontaminasi raksa (Hg) yang
beracun jika di konsumsi manusia.
Raksa ini berasal dari sampah atau
limbah industri battrey yang di buang
di laut.
2. Dampak pada udara
Sampah yang di buang
melalaui udara adalah asap dari
industri pabrik dan kendaraan yang
dapat mencemari lingkungan di
udara, Udara yang di menjadi kotor
dan berbahaya jika di hirup leh
manusia dan makhluk hidup lainnya.
Selain itu sampah ini dapat
melubangi ozon (pelindung bumi
dari radiasi matahari) oelh sebab itu
mengapa bumi semakin
lama-semakin panas.
3. Dampak pada sosial
Dampak dari sampah yang ketiga
yaitu pada kehidupan antara sesama
manusia. Ketika kita lewat tumpukan
sampah di pinggir jalan yang sangat bau,
kita menjadi terganggu dan menutup hidung
ia kan? ini menandakan bahwa kita merasa
terganggu dengan orang yang membuang
sampah sembarangan. Contoh lagi Sampah
udara dari orang yang merokok di tempat
umum seperti bis umum, kereta, kapal dan
ruangan untuk umum, mereka yang tidak
merokok akan sangat terganggu dan
membuat hubungan sosaial terganggu.
Maka dari itu di perlukan sikap yang
baik dari setiap manusia dan kesarannya
untuk membuang sampah pada tempatnya
dan mengelola kembali sebaik mungkin agar
dampak yang di timbulkan menjadi sedikit.
Gunakan juga teknologi yang ramah
lingkungan dan jangan gunakan peralatan
yang tidak bisa di daur ulang.
3.2 Studi Kasus
1. STUDI PENGELOLAAN SAMPAH
TERPADU DI TINGKAT
KELURAHAN KOTA
MAKASSAR ( STUDI KASUS :
KELURAHAN PAROPO,
KECAMATAN PANAKKUKANG )
Mary Selintung1 , Irwan Ridwan
Rahim1 , Ryan Rombe2.
Permasalahanya adalah kurangnya
edukasi mengenai pengelolaan
sampah sehingga menimbulkan
penumpukan sampah yang
berlebihan.
Solusinya adalah melakukan edukasi
kepada masyarakat terkait
pengelolaan persampahan seperti
proses pemilahan dan 3R (reduce,
reuse, dan recycle) yang mana
selama ini masih sangat kurang
diperhatikan pada kantor, sekolah
dan pasar di Keluraham Paropo.
2. Manajemen Sampah di Perkotaan (
studi kasus : Masalah sampah di
Surabaya ) Alfiana Hafidian Rizkiani
Permasalahannya adalah meluasnya
permukiman kumuh, menumpuknya
sampah, terbatasnya fasilitas umum
seperti prasarana air minum dan
ruang terbuka hijau, pedagang kaki
lima, transportasi, pencemaran udara,
meningkatnya kriminalitas dan
berbagai masalah kependudukan
yang lain. Salah satu masalah pelik
yang sulit dipecahkan adalah
masalah sampah, mengingat volume
sampah yang cenderung terus
meningkat sejalan dengan
pertumbuhan penduduk dan
permukiman serta keterbatasan lahan
untuk pembuangan akhir.
Solusinya yaitu kebijaksanaan dalam
pengelolaan persampahan meliputi
penurunan senyawa beracun yang
terkandung dalam sampah sejak pada
tingkat produksi, minimasi jumlah
sampah, peningkatan daur ulang
sampah, pembuangan sampah yang
masih memiliki nilai energi
dikurangi secara signifikan, dan
pencemaran lingkungan dicegah
sedini mungkin. Dalam
melaksanakan kebijaksanaan dalam
pengelolaan persampahan
melibatkan masyarakat dalam
pengelolaan sampah secara mandiri,
pengelolaan sampah dengan
menggunakan ​sanitary landfill yang
sesuai dengan ketentuan standar
lingkungan, dan pengembangan
teknologi tinggi pengolahan sampah
untuk sumber energy.
3. Studi Potensi Pembentukan
Biogas Dari Sampah Makanan
dan Ko-Substrat Feses Sapi
Untuk Energi Listrik Alternatif:
Studi Kasus Di Universitas
Andalas.
Maslahanya Sampah makanan
merupakan bahan potensial dengan
ketersediaan yang cukup banyak di
Kampus Unand. Berdasarkan hasil
penelitian Chania (2010), komposisi
sampah makanan yang dihasilkan di
Unand sekitar 26,6% dengan potensi
daur ulang 98% untuk diolah
menjadi kompos dan biogas.
Persentase sampah makanan yang
cukup besar didukung keberadaan 51
kantin yang beroperasional di setiap
hari kerja di kawasan Kampus
Unand.
solusi nya mengelola sampah
makanan dan feses sapi menjadi
Biogas.
3.3 Video dari kasus
https://youtu.be/gudYUkvEkjs
Deskripsi : video tersebut berisi contoh
kasus yang ditimbulkan oleh sampah dan
cara menanggulanginya.
Daftar Referensi
http://repository.unpas.ac.id/26557/4/04_BA
B%20I%20PENDAHULUAN.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1160/1/3
%20BAB%20I.pdf
http://ejournal.kemenperin.go.id/jli/article/vi
ew/673/pdf_12
https://core.ac.uk/download/pdf/77623913.p
df
https://eprints.uny.ac.id/52974/2/BAB%20I
%2013416241026.pdf
https://www.kompasiana.com/alifianahr/550
d33de8133111622b1e24f/manajemen-sampa
h-di-perkotaan-studi-kasus-masalah-sampah
-di-surabaya

More Related Content

What's hot

Topik 2 pengelolaan limbah
Topik 2 pengelolaan limbahTopik 2 pengelolaan limbah
Topik 2 pengelolaan limbahAgus Tri
 
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampah
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampahBerikut ini adalah pengertian dan definisi sampah
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampahAdi Rastafarra
 
Pk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdf
Pk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdfPk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdf
Pk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdfAgus Tri
 
Paper seminar
Paper seminarPaper seminar
Paper seminarMirna Ty
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaRatna PU
 
good governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampahgood governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampahRustan Amarullah
 
Bab ii makalah sampah dan penanggulangannya
Bab ii makalah sampah dan penanggulangannyaBab ii makalah sampah dan penanggulangannya
Bab ii makalah sampah dan penanggulangannyaElva Kurniasari
 
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.Penataan Ruang
 
Uu pengelolaan sampah btg tubuh
Uu pengelolaan sampah btg tubuhUu pengelolaan sampah btg tubuh
Uu pengelolaan sampah btg tubuhArdi Yanson
 
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)Rizki Gumilar
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampahSiti Aisyah
 

What's hot (19)

Powerpoint citra plh
Powerpoint citra plhPowerpoint citra plh
Powerpoint citra plh
 
Klasifikasi sampah
Klasifikasi sampahKlasifikasi sampah
Klasifikasi sampah
 
Teknis pewadahan sampah
Teknis pewadahan sampahTeknis pewadahan sampah
Teknis pewadahan sampah
 
Topik 2 pengelolaan limbah
Topik 2 pengelolaan limbahTopik 2 pengelolaan limbah
Topik 2 pengelolaan limbah
 
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampah
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampahBerikut ini adalah pengertian dan definisi sampah
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampah
 
Pk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdf
Pk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdfPk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdf
Pk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdf
 
Paper seminar
Paper seminarPaper seminar
Paper seminar
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
good governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampahgood governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampah
 
Uu 18 2008
Uu 18 2008Uu 18 2008
Uu 18 2008
 
Fath muhammad
Fath muhammadFath muhammad
Fath muhammad
 
Bab ii makalah sampah dan penanggulangannya
Bab ii makalah sampah dan penanggulangannyaBab ii makalah sampah dan penanggulangannya
Bab ii makalah sampah dan penanggulangannya
 
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
 
Uu pengelolaan sampah btg tubuh
Uu pengelolaan sampah btg tubuhUu pengelolaan sampah btg tubuh
Uu pengelolaan sampah btg tubuh
 
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
Analisis penempatan ruang tempat pembuangan akhir (tpa)
 
Uu18 2008
Uu18 2008Uu18 2008
Uu18 2008
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampah
 
Seminar
SeminarSeminar
Seminar
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampah
 

Similar to Pengelolaan Sampah Masyarakat

Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamTerminal Purba
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamDavid Rosidi
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam99zulkarnain
 
PENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
PENGELOLAAN-SAMPAH.pptPENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
PENGELOLAAN-SAMPAH.pptssuser53df00
 
PENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
PENGELOLAAN-SAMPAH.pptPENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
PENGELOLAAN-SAMPAH.pptKMBBINDONESIA
 
PENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
PENGELOLAAN-SAMPAH.pptPENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
PENGELOLAAN-SAMPAH.pptIPutuWidnyana1
 
Laporan Bank sampah todopuli
Laporan Bank sampah todopuliLaporan Bank sampah todopuli
Laporan Bank sampah todopulimuhbaskoro
 
Solusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitarSolusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitarMonika Siregar
 
24843114 materi-pengelolaan-sampah
24843114 materi-pengelolaan-sampah24843114 materi-pengelolaan-sampah
24843114 materi-pengelolaan-sampahgerygerger
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081Annas Faturrochman
 
Peran serta masyarakat dalam penanganan
Peran serta masyarakat dalam penangananPeran serta masyarakat dalam penanganan
Peran serta masyarakat dalam penangananmuhsyahdam
 
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKIs Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKUGK
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahFreddy Sebastian
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahFreddy Sebastian
 
Klasifikasi sampah-121008084759-phpapp02
Klasifikasi sampah-121008084759-phpapp02Klasifikasi sampah-121008084759-phpapp02
Klasifikasi sampah-121008084759-phpapp02Indriati Dewi
 
Proposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiProposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiYahyawan Triyana
 

Similar to Pengelolaan Sampah Masyarakat (20)

Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
PENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
PENGELOLAAN-SAMPAH.pptPENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
PENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
 
PENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
PENGELOLAAN-SAMPAH.pptPENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
PENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
 
PENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
PENGELOLAAN-SAMPAH.pptPENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
PENGELOLAAN-SAMPAH.ppt
 
Laporan Bank sampah todopuli
Laporan Bank sampah todopuliLaporan Bank sampah todopuli
Laporan Bank sampah todopuli
 
Solusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitarSolusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitar
 
24843114 materi-pengelolaan-sampah
24843114 materi-pengelolaan-sampah24843114 materi-pengelolaan-sampah
24843114 materi-pengelolaan-sampah
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan SampahPengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
 
Peran serta masyarakat dalam penanganan
Peran serta masyarakat dalam penangananPeran serta masyarakat dalam penanganan
Peran serta masyarakat dalam penanganan
 
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKIs Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
 
5) BAB I.pdf
5) BAB I.pdf5) BAB I.pdf
5) BAB I.pdf
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
 
Klasifikasi sampah-121008084759-phpapp02
Klasifikasi sampah-121008084759-phpapp02Klasifikasi sampah-121008084759-phpapp02
Klasifikasi sampah-121008084759-phpapp02
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan SampahPengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Proposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasiProposal digester sampah megalab inovasi
Proposal digester sampah megalab inovasi
 

More from irmakurniasih

Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi irmakurniasih
 
Ekosistem dan pelestarianya tugas tik
Ekosistem dan pelestarianya tugas tikEkosistem dan pelestarianya tugas tik
Ekosistem dan pelestarianya tugas tikirmakurniasih
 
Bidang politik dan pemerintahan
Bidang politik dan pemerintahanBidang politik dan pemerintahan
Bidang politik dan pemerintahanirmakurniasih
 

More from irmakurniasih (6)

Ppt ekosistem
Ppt ekosistemPpt ekosistem
Ppt ekosistem
 
Pengukuran waktu
Pengukuran waktuPengukuran waktu
Pengukuran waktu
 
Koperative
KoperativeKoperative
Koperative
 
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi
 
Ekosistem dan pelestarianya tugas tik
Ekosistem dan pelestarianya tugas tikEkosistem dan pelestarianya tugas tik
Ekosistem dan pelestarianya tugas tik
 
Bidang politik dan pemerintahan
Bidang politik dan pemerintahanBidang politik dan pemerintahan
Bidang politik dan pemerintahan
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 

Pengelolaan Sampah Masyarakat

  • 1. Nama Kelompok : Anis Khoerunisa (037118138) Irma Kurniasih (037118141) Ristie Maulina P S (037118150) Tugas Topik 9 PLH “Lingkungan Sampah” Dosen pengampu : Resyi A Gani, M.Pd. BAB​ ​I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Peningkatan jumlah penduduk atau tingkat konsumsi terhadap suatu barang maka semakin meningkat pula volume, jenis dan karakteristik sampah yang dihasilkan. Menurut UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah menyatakan bahwa, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Fungsi pengelolaan sampah ini meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sumber penyakit. Lingkungan yang kotor dapat menjadi tempat pertumbuhan yang subur bagi mikroorganisme patogen berbahaya dan juga menjadi tempat sarang lalat, tikus dan hewan liar lainnya. Pembusukan sampah dapat menimbulkan bau yang tidak sedap, gangguan estetika dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Berbagai penyakit yang dapat muncul karena sampah yang tidak dikelola antara lain adalah diare, disentri, cacingan, malaria, kaki gajah (elephantiasis) dan demam berdarah. Penyakit-penyakit ini merupakan ancaman bagi manusia, yang dapat menimbulkan kematian (Tobing, 2005). Selain itu, dampak pengelolaan sampah yang buruk menimbulkan pencemaran terhadap air, udara dan tanah (Purwendro, 2010). Sistem pengelolaan persampahan terutama untuk daerah perkotaan, harus dilaksanakan secara tepat dan sistemastis. Kegiatan pengelolaan persampahan akan melibatkan penggunaan dan pemanfaatan berbagai prasarana dan sarana persampahan yang meliputi pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan maupun pembuangan akhir. Masalah sampah berkaitan erat dengan dengan pola hidup serta budaya masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu penanggulangan sampah bukan hanya urusan pemerintah semata akan tetapi penanganannya membutuhkan partisipasi masyarakat secara luas. Jumlah sampah ini setiap tahun terus meningkat sejalan dan seiring meningkatnya jumlah penduduk dan kualitas kehidupan masyarakat atau manusianya dan disertai juga kemajuan ilmu pengetahuan teknologi yang menghasilkan pula pergeseran pola
  • 2. hidup masyarakat yang cenderung konsumtif. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), pengelolaan sampah termasuk dalam 5 Pilar STBM yaitu stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum atau makanan, pengelolaan sampah, dan pengelolaan limbah cair. Pengelolaan sampah merupakan salah satu pilar yang memiliki peranan penting dalam mempertahankan daya dukung lingkungan serta menghindari sampah sebagai media berkembangnya vektor dan binatang penggangu yang dapat menularkan penyakit (Kemenkes, 2014). Kegiatan penanganan sampah yang dapat dilakukan adalah memilah sampah dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sesuai dengan jenis dan sifat sampah. Pemilahan sampah diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 pasal 12 bahwa setiap warga negara diwajibkan dalam mengurangi dan menangani sampah (KLH, 2008) serta Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun 2012 pasal 16 tahap pertama dalam penanganan sampah yaitu pemilahan sampah (KLH, 2012). Memilah sampah langsung dari sumbernya menjadi sangat penting karena tidak efisien jika memilah dilakukan di TPA dimana hal tersebut akan memerlukan sarana dan prasarana yang sangat mahal. Kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, dan kawasan umum wajib menyediakan fasilitas pemilahan sampah. Hal ini berarti pengelolaan sampah dan penyediaan fasilitas pemilahan sampah wajib dilakukan di sekolah karena sekolah merupakan salah satu bentuk kawasan/fasilitas umum. Pertambahan jumlah sampah yang tidak diimbangi dengan pengelolaan yang ramah lingkungan akan menyebabkan terjadinya perusakan dan pencemaran lingkungan (Tuti Kustiah, 2005:1). Lebih jauh lagi, penanganan sampah yang tidak komprehensif akan memicu terjadinya masalah sosial, seperti amuk massa, bentrok antar warga, pemblokiran fasilitas TPA. Pertumbuhan jumlah sampah di kota-kota di Indonesia setiap tahun meningkat secara tajam. Sebagai contoh di Kota Bandung. Di kota ini, pada tahun 2005 volume sampahnya sebanyak 7.400 m3 per hari; dan pada tahun 2006 telah mencapai 7.900 m3 per hari. Selain itu, di Jakarta, pada tahun 2005 volume sampah yang dihasilkan sebanyak 25.659 m3/hari; dan pada tahun 2006 telah mencapai 26,880 m3/hari.
  • 3. (Suganda dalam Kompas, 30 Nopember 2006). Pemanfaatan sampah sampah harus diprioritaskan sebelum terjadinya pencemaran lingkungan yang mengganggu kesehatan masyarakat. Maka perlu adanya pengelolaan sampah, pengelolaan sampah memerlukan kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Dalam Undang-Undang RI Tahun 2008 Nomer 18 tentang, pengelolaan sampah disebutkan bahwa pengelolaan sampah bertujuan agar menjadikan sampah sebagai sumber daya. 1.2 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian sampah secara luas 2. Untuk mengetahui pengelolaan sampah dalam lingkungan masyarakat 3. Untuk mengetahui manfaat pengelolaan sampah dalam lingkungan masyarakat 4. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh sampah pada kehidupan sehari-hari 5. Untuk mengetahui masalah-masalah yang ditimbulkan oleh sampah 1.3 Batasan Pembahasan Berdasarkan deskripsi latar belakang diatas adapun pembahasan pada makalah ini dibatasi pada : 1. Mengetahui jenis-jenis sampah 2. Mengetahui pengelolaan sampah dalam lingkungan masyarakat 3. Mengetahui manfaat pengelolaan sampah dalam lingkungan masyarakat 4. Mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh sampah pada kehidupan sehari-hari 5. Mengetahui masalah-masalah yang ditimbulkan oleh sampah. BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Pengertian lingkungan sampah Sampah merupakan ​material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu ​proses​. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Pengertian sampah menurut para ahli : 1. Menurut ​Prof. W. Radyastuti
  • 4. Sampah sebagai segala sesuatu sumber daya yang tidak siap pakai. 2. World Health Organization (WHO) Sampah yaitu berbagai barang yang berasal dari kegiatan manusia yang tidak lagi digunakan, baik tidak dipakai, tidak disenangi, ataupun yang dibuang. 3. Juli Soemirat Sampah adalah segala barang padat yang dihasilkan dari kegiatan manusia yang tidak lagi dikehendaki. A. Sampah Berdasarkan Sumbernya Sampah dikelompokan berdasarkan sumber penghasil sampah. Ada beberapa sumber penghasil sampah: 1. Sampah dari rumah tangga Sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga antara lain berupa sisa hasil pengolahan makanan, barang bekas dari perlengkapan rumah tangga, kertas, kardus, gelas, kain, tas bekas, sampah dari kebun dan halaman, batu baterai, dan lain – lain. Terdapat jenis samapah rumah tangga yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3), yang perlu penanganan khusus, agar tidak berdampak pada llingkungan, seperti batu baterai, bekas kosmetik, pecahan lampu, bekas semir sepatu dan lain – lain. 2. Sampah dari pertanian Sampah yang berasal dari kegiatan pertanian pada umumnya berupa sampah yang mudah membusuk seperti rerumputan dan jerami. Penanganan sampah dari kegiatan pertanian pada umumnya dilakukan pembakaran, yang dilakukan setelah panen. Jerami dikumpulkan dipojok sawah, kemudian dibakar. Masih sedikit petani yang memanfaatkan jerami untuk pupuk. Selain sampah yang mudah membusuk, kegiatan
  • 5. pertanian menghasikan sampah yang masuk kategori B3 seperti pestisida, dan pupuk buatan, sehingga perlu dilakukan penanganan khusus agar tidak mencemari lingkungan. Sampah pertanian lainnya yaitu plastik yang digunakan sebagai penutup tempat tumbuh – tumbuhan yang berfungsi untuk mengurangi penguapan dan penghambat pertumbuhan gulma, seperti pada penanaman cabai. 3. Sampah sisa bangunan Pembangunan gedung – gedung yang dilakukan selama ini, akan menghasilkan sampah, seperti potongan kayu, triplek, dan bambu. Kegiatan pembanguanan juga menghasilkan sampah seperti semen bekas, pasir, spesi, batu 7 bata, pecahan ubin/ keramik, potongan besi, pecahan kaca, dan kaleng bekas. Semakin banyak pembangunan gedung atau bangunan, maka akan semakin banyak jumlah sampah yang dihasilkan. 4. Sampah dari perdagangan dan perkantoran Kegiatan pasar tradisional, warung, supermarket, toko, pasar swalayan, mall, menghasilkan jenis sampah yang beragam. Sampah dari perdagangan banyak menghasilkan sampah yang mudah membusuk, seperti sisa makanan, dedaunan, dan menghasilkan sampah tidak membusuk, seperti kertas, kardus, plastik, kaleng dan lain – lain. 5. Sampah dari industri Kegiatan industri menghasilkan jenis sampah yang beragam tergantung dari bahan baku yang digunakan, proses produksi, dan out produk yang dihasilkan. Penerapan produksi bersih (cleaner production) di industri perlu dilakukan untuk meminimasi jumlah sampah yang dihasilkan (Suwerda, 2012). Sampah dari kegiatan rumah sakit
  • 6. Sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit selain sampah umum yang dihasilkan oleh para pengunjung rumah sakit maupun pegawai dapat berupa sampah botol infus, cairan tubuh, potongan tubuh, tajam,radioaktif, gas, dimana sampah rumah sakit digolongkan sampah infeksius. B. Jenis Sampah Jenis – jenis sampah menurut Amos Noelaka dalam Bakar (2014) sampah dibagi menjadi tiga bagian yakni: 1. Sampah organik Sampah organik merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik atau pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai, dikelola dan dimanfaatkan dengan prosedur yang benar. Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah organik merupakan sampah yang mudah membusuk seperti, sisa daging, sisa sayuran, daun-daun, sampah kebun dan lainnya. 2. Sampah anorganik Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan nonhayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang. Sampah ini merupakan sampah yang tidak mudah menbusuk seperti, kertas, plastik, logam, karet, abu gelas, bahan bangunan bekas dan lainnya. 3. Sampah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) Pada sampah berbahaya atau bahan beracun (B3), sampah ini terjadi dari zat kimia organik dan nonorganik serta logam-logam berat, yang umumnya berasal dari buangan industri. Pengelolaan sampah B3 tidak dapat dicampurkan dengan sampah organik dan nonorganik. Sampah ini dikelola oleh badan khusus, dikelola sesuai dengan peraturan pemerintah. Selain dihasilkan oleh industry, rumah sakit juga menghasilkan sampah B3 yang tak kalah berbahayanya, seperti sampah infeksius, sampah radioaktif, sampah sitotoksik, dan sampah gas.
  • 7. C. karakteristik sampah Menurut Kistinnah I,Lestari, 2006 Karakteristik sampah , ditinjau dari kualifikasinya ada delapan macam yaitu : 1. Garbage. Yaitu sampah yang terdiri dari bahan – bahan organic yang mempunyai sifat lekas membusuk ( Biodegradibility prosesnya cepat ) Sampah jenis ini lekas membusuk kira – kira dalam waktu sekitar 18 jam . Yang termasuk dalam kategori sampah jenis ini antara lain : Sampah dapur. 2. Rubbish . Yaitu sampah yang terdiri dari bahan - bahan organic atau anorganik yang tidak / tahan berubah sifatnya. Contoh dari sampah ini adalah : sampah plastic , kaleng / logam, kertas, kaca. 3. Ashes atau dust. Yaitu sampah – sampah sisa pembakaran dan dari bahan – bahan partikel kecil yang mempunyai sifat mudah beterbangan 4. Sampah jalan ( Street Cleaning ) . Yaitu sampah yang berasal dari pembersihan jalan , yang terdiri dari campuran bermacam – macam sampah, daun – daunan kertas, plastic , pecahan kaca, besi, debu dan sebagainya. 5. Bangkai binatang (Dead Animals) , Yaitu bangkai binatang yang mati karena alam , ditabrak kendaraan atau dibuang oleh orang. 6. Sampah industri (industrial wastes) . Yaitu sampah yang berasal dari industry atau pabrik – pabrik , sampah ini tergantung jenis industrinya , missal kimia beracun ,kertas, bahan berbahaya. 7. Sampah pembangunan (Demolition wastes) . Yaitu sampah dari proses pembangunan gedung , rumah dan sebagainya yang berupa puing – puing , 10 potongan – potongan kayu, besi beton , bamboo, hancuran gedung dan sebagainya. 8. Sampah berbahaya (Hazardous wastes). Adalah kimia beracun , pestisida, pupuk, radioaktif, sampah rumah sakit / puskesmas yang dapat membahayakan manusia. BAB III Pembahasan dan Studi Kasus 3.1 Pembahasan Pengolahan sampah adalah suatu upaya untuk mengurangi volume sampah atau merubah bentuk menjadi lebih bermanfaat, antara lain dengan cara
  • 8. pembakaran, pengomposan, penghancuran, pengeringan dan pendaur ulangan. (SNI T-13-1990-F). A. Pengelolaan sampah Adaputeknik pengolahan sampah adalah sebagai berikut : 1. Pengomposan (Composting), Pengomposan adalah suatu cara pengolahan sampah organic dengan memanfaatkan aktifitas bakteri untuk mengubah sampah menjadi kompos (proses pematangan). Pengomposan dilakukan terhadap sampah organik. 2. Pembakaran sampah, Pembakaran sampah dapat dilakukan pada suatu tempat, misalnya lapangan yang jauh dari segala kegiatan agar tidak mengganggu. Namun demikian pembakaran ini sulit dikendalikan bila terdapat angin kencang, sampah, arang sampah, abu, debu, dan asap akan terbawa ketempat-tempat sekitarnya yang akhirnya akan menimbulkan gangguan. Pembakaran yang paling baik dilakukan disuatu instalasi pembakaran, yaitu dengan menggunakan insinerator, namun pembakaran menggunakan incinerator memerlukan biaya yang mahal. 3. Recycling, Merupakan salah satu teknik pengolahan sampah, dimana dilakukan pemisahan atas benda-benda bernilai ekonomi seperti: kertas, plastik, karet, dan lain-lain dari sampah yang kemudian diolah sehingga dapat digunakan kembali baik dalam bentuk yang sama atau berbeda dari bentuk semula. 4. Reuse, Merupakan teknik pengolahan sampah yang hampir sama dengan recycling, bedanya reuse langsung digunakan tanpa ada pengolahan terlebih dahulu. 5. Reduce, Adalah usaha untuk mengurangi potensi timbulan sampah, misalnya tidak menggunakan bungkus
  • 9. kantong plastik yang berlebihan. B. Dampak Sampah pada kehidupan sehari-hari Masalah sampah menjadi salah satu permasalahan yang komplek, tidak hanya di indonesia tetapi juga di dunia. Penanganan sampah yang kurang baik dan bijak bisa menimbulkan dampak yang sangat besar bagi kehidupan di bumi. Dampak bagi kesehatan, ekonomi social dan budaya. Sampah yang tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan bau, mengundang bakteri pathogen juga bibit penyakit, dalam penanggulangannya juga membutuhkan dana yang besar, juga mengganggu dan merusak keindahan planet bumi yang diberikan yang maha kuasa. Dampak yang lebih besar adalah dapat merusak lapisan ozone yang berada di atmosfer akibat pengelolaan sampah yang tidak baik dan bijak. Untuk menangani masalah sampah tidaklah susah, tidak juga mudah dan sederhana. Tapi membutuhkan dukungan dari berbagai fihak, baik dari pemerintah maupun seluruh lapisan masyarakat. 1. Dampak pada kesehatan manusia Sampah yang tidak di buang pada tempatnya akan mengganggu kesehatan kita yang akan memicu terserangnya penyakit pada manusia seperti : ● Diare ● Disentri ● Kudisan, ● Jamur dll Memicu tercemarnya lingkungan hidup hewan, tumbuhan dan manusia. Di jepang telah di laporkan 40rb penduduknya mennggal setelah mengkonsumsi ikan yang tercemar atau terkontaminasi raksa (Hg) yang beracun jika di konsumsi manusia. Raksa ini berasal dari sampah atau limbah industri battrey yang di buang di laut. 2. Dampak pada udara Sampah yang di buang melalaui udara adalah asap dari industri pabrik dan kendaraan yang dapat mencemari lingkungan di udara, Udara yang di menjadi kotor dan berbahaya jika di hirup leh manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain itu sampah ini dapat melubangi ozon (pelindung bumi dari radiasi matahari) oelh sebab itu mengapa bumi semakin lama-semakin panas. 3. Dampak pada sosial
  • 10. Dampak dari sampah yang ketiga yaitu pada kehidupan antara sesama manusia. Ketika kita lewat tumpukan sampah di pinggir jalan yang sangat bau, kita menjadi terganggu dan menutup hidung ia kan? ini menandakan bahwa kita merasa terganggu dengan orang yang membuang sampah sembarangan. Contoh lagi Sampah udara dari orang yang merokok di tempat umum seperti bis umum, kereta, kapal dan ruangan untuk umum, mereka yang tidak merokok akan sangat terganggu dan membuat hubungan sosaial terganggu. Maka dari itu di perlukan sikap yang baik dari setiap manusia dan kesarannya untuk membuang sampah pada tempatnya dan mengelola kembali sebaik mungkin agar dampak yang di timbulkan menjadi sedikit. Gunakan juga teknologi yang ramah lingkungan dan jangan gunakan peralatan yang tidak bisa di daur ulang. 3.2 Studi Kasus 1. STUDI PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU DI TINGKAT KELURAHAN KOTA MAKASSAR ( STUDI KASUS : KELURAHAN PAROPO, KECAMATAN PANAKKUKANG ) Mary Selintung1 , Irwan Ridwan Rahim1 , Ryan Rombe2. Permasalahanya adalah kurangnya edukasi mengenai pengelolaan sampah sehingga menimbulkan penumpukan sampah yang berlebihan. Solusinya adalah melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pengelolaan persampahan seperti proses pemilahan dan 3R (reduce, reuse, dan recycle) yang mana selama ini masih sangat kurang diperhatikan pada kantor, sekolah dan pasar di Keluraham Paropo. 2. Manajemen Sampah di Perkotaan ( studi kasus : Masalah sampah di Surabaya ) Alfiana Hafidian Rizkiani Permasalahannya adalah meluasnya permukiman kumuh, menumpuknya sampah, terbatasnya fasilitas umum seperti prasarana air minum dan ruang terbuka hijau, pedagang kaki lima, transportasi, pencemaran udara, meningkatnya kriminalitas dan berbagai masalah kependudukan yang lain. Salah satu masalah pelik yang sulit dipecahkan adalah masalah sampah, mengingat volume sampah yang cenderung terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan permukiman serta keterbatasan lahan untuk pembuangan akhir. Solusinya yaitu kebijaksanaan dalam pengelolaan persampahan meliputi penurunan senyawa beracun yang
  • 11. terkandung dalam sampah sejak pada tingkat produksi, minimasi jumlah sampah, peningkatan daur ulang sampah, pembuangan sampah yang masih memiliki nilai energi dikurangi secara signifikan, dan pencemaran lingkungan dicegah sedini mungkin. Dalam melaksanakan kebijaksanaan dalam pengelolaan persampahan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah secara mandiri, pengelolaan sampah dengan menggunakan ​sanitary landfill yang sesuai dengan ketentuan standar lingkungan, dan pengembangan teknologi tinggi pengolahan sampah untuk sumber energy. 3. Studi Potensi Pembentukan Biogas Dari Sampah Makanan dan Ko-Substrat Feses Sapi Untuk Energi Listrik Alternatif: Studi Kasus Di Universitas Andalas. Maslahanya Sampah makanan merupakan bahan potensial dengan ketersediaan yang cukup banyak di Kampus Unand. Berdasarkan hasil penelitian Chania (2010), komposisi sampah makanan yang dihasilkan di Unand sekitar 26,6% dengan potensi daur ulang 98% untuk diolah menjadi kompos dan biogas. Persentase sampah makanan yang cukup besar didukung keberadaan 51 kantin yang beroperasional di setiap hari kerja di kawasan Kampus Unand. solusi nya mengelola sampah makanan dan feses sapi menjadi Biogas. 3.3 Video dari kasus https://youtu.be/gudYUkvEkjs Deskripsi : video tersebut berisi contoh kasus yang ditimbulkan oleh sampah dan cara menanggulanginya. Daftar Referensi http://repository.unpas.ac.id/26557/4/04_BA B%20I%20PENDAHULUAN.pdf http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1160/1/3 %20BAB%20I.pdf http://ejournal.kemenperin.go.id/jli/article/vi ew/673/pdf_12 https://core.ac.uk/download/pdf/77623913.p df https://eprints.uny.ac.id/52974/2/BAB%20I %2013416241026.pdf https://www.kompasiana.com/alifianahr/550 d33de8133111622b1e24f/manajemen-sampa h-di-perkotaan-studi-kasus-masalah-sampah -di-surabaya