SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
CONTOH SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) PADA IBU HAMIL
Hari/tanggal : 31 Mei 2011
Jam/waktu : 08.00 WIB
Pokok Bahasan : Gizi dalam kesehatan reproduksi
Sub Bahasan : Gizi seimbang ibu hamil
Sasaran : Ibu hamil
Penyuluhan : Kelompok
Tempat : Ruangan
1. I. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil selama 10 menit,
diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami tentang berbagai kebutuhan zat gizi pada ibu
hamil.
1. II. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil, diharapkan ibu mampu:
1. Menjelaskan pengertian gizi seimbang ibu hamil.
2. Menyebutkan kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil
3. Menyebutkan manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil.
4. Menyebutkan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
1. III. Garis-Garis Besar Materi
1. Pengertian gizi seimbang ibu hamil
2. Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil
3. Manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil
4. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
1. IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
1. V. Media dan Alat Peraga
1. Laptop
2. LCD
3. Leaflet
4. Flip Chart (lembar balik)
VI. Proses Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Respon Waktu
1. Pendahuluan
a. Menyampaikan salam
b. Menjelaskan tujuan
c. Kontrak waktu
d. Tes awal
a. Membalas salam
b. Mendengarkan
c. Memberi respon
2 menit
2. Inti
a. Pengertian gizi seimbang ibu hamil
b. Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil
c. Manfaat gizi seimbang untuk ibu
hamil
d. Dampak kekurangan gizi pada ibu
hamil
Mendengarkan dengan penuh
perhatian
8 menit
3. Penutup
Tanya jawab
Tes akhir
Menyimpulkan hasil penyuluhan
Memberi salam penutup
Menanyakan yang belum jelas
Aktif bersama menyimpulkan
Membalas salam
5 menit
1. Materi
GIZI IBU HAMIL
1. Apa yang dimaksud gizi seimbang pada ibu hamil?
Gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat gizi yang diperlukan
oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan janinnya yang dapat
dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka ragam makanan.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak
hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya,
bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu
menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih
bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat
mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat
bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang
mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan
terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian
diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat
sepenuhnya diperbaiki.
2. Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil
1) ENERGI
Kebutuhan energi dihitung secara individu kemudian ditambah dengan tambahan energi
untuk ibu hamil sesuai dengan usia kehamilan
Penambahan energi:
-TRIMESTER I: 100 kal
-TRIMESTER II: 300 kal untuk pemekaran jaringan ibu (peningkatan volume darah,
pertumbuhan uterus dan payudara, penumpukan lemak)
-TRIMESTER III: 300 kal untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
2) PROTEIN
Ibu hamil minimal mengkonsumsi 17g protein/hari.
Pada TI: 1g/kg BB/ protein
T2: 1,5g/kg BB/hari
T3: 2g/kg BB/hari
Total kebutuhan protein tidak lebih dari 15% kebutuhan energi.
Jenis protein dengan nilai biologi tinggi: daging, ikan, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan,
biji-bijian, susu, yogurt, dll.
3) KARBOHIDRAT
v Sebaiknya ½ dari kebutuhan energi
v 80.000 kalori selama masa kehamilan untuk bayi yg sehat
v 300kkal/hari selama 9 bulan.
v Sumber karbohidrat utama: beras, serealia, gandum, dll.
4) LEMAK
¼ dari kebutuhan energi atau 20% dari total energy. Omega 6 dan omega 3 harus lebih
banyak karena u/ perkembangan pusat susunan saraf termasuk sel otak.
Sumber omega 6: minyak kedelai, minyak jagung, minyak biji matahari, minyak biji kapas.
Sumber omega 3: minyak ikan laut (ikan salmon, lemuru, dan tuna), minyak kedelai, minyak
zaitun, minyak jagung.
5) ZAT BESI
Kebutuhan zat besi pd saat kehamilan: 30mg/hari ® meningkat 200-300% buntuk plasenta &
sel darah. Zat besi Berasal dari makanan & suplementasi tablet Fe. Penyerapan Fe terganggu
oleh kopi, teh, kalsium, magnesium.bDefisiensi Fe lebih berpengaruh pada ibu. Akan
menyebabkan kekurangan Hb dalam darah yang diperlukan untuk membewa O2 kepada janin
dan sel ibu hamil.
Distribusi Fe
*300mg besi ditransfer ke janin
*50-75mg untuk pembentukan plasenta
*450mg untuk menambah jumlah sel darah merah
*200mg hilang ketika melahirkan
3) ASAM FOLAT
Asam folat dibutuhkan untuk pembentukan sel baru, membantu mengembangkan sel
syaraf dan otak janin. Kebutuhannya 0,4 mg/hari Sumber asam folat adalah hati, sayuran,
hijau, jeruk orange, kembang kol, kedelai/kacan-kacangaan lain, roti, gandum, serealia, dll.
4) KALSIUM
Dibutuhkan untuk pertumbuhan janin sekitar 250mg/hari dan untuk persediaan si ibu.
Kebutuhan:
umur >25 tahun: 1200mg/hari
umur ≤25 tahun: 800mg/hari
Sumber utama: susu dan hasil olahannya, udang, sarden, dll .
5) YODIUM
Kebutuhan: 200mikrogram/hari
Kekurangan: janin hipotiroidisme, kretinisme, kerusakan syaraf.
Sumber utama: garam, makanan laut, air, sayur.
1. Manfaat gizi seimbang pada ibu hamil
a. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
b. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri
c. Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas
2. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin yang dikandungnya
1. Terhadap Ibu
menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, perdarahan, BB ibu tdk
bertambah secara normal, dan terkena infeksi.
2. Terhadap Persalinan
Mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature),
perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin
Mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi
lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati
dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
I. Evaluasi
a. Mengajukan pertanyaan lisan
1) Tes awal
a) Apa contoh zat nutrisi untuk ibu hamil ?
b) Apa dampak bila kekurangan zat gizi pada ibu hamil ?
2) Tes akhir
Mengajukan pertanyaan yang sama dengan tes awal.
b. Observasi
1) Respon/tingkah laku masyarakat saat diberikan pertanyaan, apakah diam/menjawab
(benar/salah)
2) Masyarakat antusias/tidak.
3) Masyarakat mengajukan pertanyaan/tidak.
Satuan acara pembelajaran
Mata kuliah : perndidikan dalam keperawatan (PDK)
Topik atau materi : Hipertensi
Sasaran : mahasiswa
Waktu : 09.00-10.45 ( 1x100menit)
Tempat : ruangan kelas
1.Standart kompekompentensi
Mampumenjelaskan tentang penyakit Hipertensi
2. Kompentensi dasar
setelah di berikan pendidikan kesehatan masaiswa mampu :
a. menjjelaskan apa itu penyakit Hipertensi
b. dapat menjelaskan dari macam-macam Hipertensi
c. mampumenjelaskan beberapa penyebab Hipertensi
d. Dapat mengenali gejala-gejala dini Hipertensi
e. Dapat menjelaskan dampak ( komplikasi) yang disebabkan oleh penyakit Hipertensi
f. Mampu memahami bagi mana cara pengobatan serta pencegahan dini penyakit
Hipertensi
3.pokok bahasan : penyakit Hipertensi
4. sub pokok bahasan :
1. Pengertian dari Hipertensi
2. Macam-macam penyakit Hipertensi
3. Penyebab awal penyakit Hipertensi
4. Dampak berkepanjangan dari penyakit Hipertensi
5. Cara pengobatan penyakit Hipertensi
5.Waktu :1X60menit
6.Bahan /alat yg diperlikan :
LCD
Laptop
7.model pembelajaran : pertemuan kelas
8.LANDASAN TEORI:
9.Langkah pokok:
a. Menciptakan suasana kelas yang nyaman
b. Mengajukan masalh
c. Membuat keputusan nilai personal
d. Memberikan penjelasan tentang masalh penyakit Hipertensi
e. Menetapkan tindak lanjut
10.metode :
Ceramah
Praktik
Tanya jawab
11.Persiapan: mencari materi tentang hipertensi
12.Kegiatan pendidikan kesehatan
Proses Tindakan Tindakan Waktu
Kegiatan
pembelajaran
Kegiatan peserta
Pendahuluan a.memberi salam
,memperkenalkan
diri dengan baik
b.menjelaskan
materi secara
umum pada
mahasiswa
c. menyampaikan
tujuan
pembelajaearan
Memperhatikan dan
menjawab salam
Memperhatikan
serta mernspon
terhadap
pembelajar
Memperhatikan
15 menit
Penyajian a. memberikan
penjelasan tentang
HIpertensi
Pengertian
penayakit
Hipertensi
Penyebab penyakit
Hipertensi
Tanda serta gejala
Hipertensi
b.Memberi
kesempatan pada
mahasisiwa untuk
bertanya
c.menjawab
pertanyaan
mahasiswa dengan
tepat dan mudah di
mengerti
d.memberikan
penjelasan
Hipertensi
Jenis-jenis
Hiprtensi
Komplikasi yang
disebabkan
Hipertensi
Pengobatan
Hipertensi
Pencegahan
hipertensi
e.memberikan
kesemp[atan pada
mahasiswa untuk
menayakan yg
belum di mengerti
Memperhatikan
Memberi
pertanyaan yang
belum dapat di
mengerti
mahasisiwa
Memperhatikan
Memberi
pertanyaan yang
belum dapat di
mengert
70menit
f.memberikan
jawaban denga
tepat dan dapat di
mengerti
Penutup a.Memberi
kesimpulan
teneteng Hipertensi
Mengajukan
pertanyaan pada
masiswa tentang
materi yang sedang
di lakukan
Menutup
pertemuan dan
memberi salam
penutup
Memperhatikan
Merenspon
pertanyaan yang di
berikan penyuluh
Memprhatikan dan
menjawab salam
15 menit
13. materi
a. pengertian dari hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak
pada tiga kesempatan yang berbeda.secara umum seseorang dapat di katakan
Hipertensi apabila tekanan darah sesorang lebih tinggi dari 140/90. Penyakit
hipertensi juga merupakan gejala peningkatan tekanan darah yang berpengaruh pada
organ lain,seperti stroke untuk otak.
Penyakit ini menjadi salh satu masalah utama dalam ranah kesehatan masyarakat di
indonesi maupun mancanegara. Di perkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipttensi
terutama terjadi di negara berkembng pada tahun 2025. Prediksi ini diperkirakan
berdasarkan pada angka penderita hipertensi dan pertambahan penduduk saatn ini.
Wanita lebih sering terkena hipertensi dibandingkan pria.
Klasifikasi hipertensi dapat kita lihat pada tabel berikut :
Katagori TDD (mmHg) TDS(mmHg)
Normal <85 <130
Normal tnggi 85-89 130-139
Hipertensi
Tnggi 1 ( ringan) 90-99 140-159
Tinggi2 (sedang) 100-109 160-179
Tinggi3(berat) 110-119 180-199
Tinggi4(sangat berat) >120 >210
b. macam-macam hipertensi
1. hiprtensi primer
Hipertensi primer merupakan hipertensi esensial sebab 90% penyebab hipertensi ini
tidak dapat di ketahui. Beberapa faktor yg di diduga sebagai penyebab hipertensi ini
antara lain :
a) Genetik;induvidu yang mempunyai riwayat tertentu tentang hipertensi lebih besar
terkena penyakit hipertensi.
b) Jenis kelamin serta usia; laki-laki yang berusia antara 35-50 thn dan wanita pasca
menepause lebih beresiko terkena hipertensi.
c) Berat badan ; faktor berat badan sangat lah berpengaruh dalam penyebab hipertensi
d) Gaya hidup ; merupakan faktor yang lebih spesifikasi dalam penyebab hipertensi
2. hipertensi skunder
Hipertensi skunder adalah penyakit hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui.
Beberapa gejala tentang hipertensi skunder antara lain :
a) Coarctanion aorta ; yaitu penyempitan aorta conginetal yang menyebabkan
menghambat aliran darah yang melalui lengkungan aorta
b) Penyakit prenkim penyakit ini merupak penyebab utama dalam timbulnya hipertensi
skunder
c) Penggunaan kontarasepsi hormonal; oral kontrasipsi yang berisi esterogen dapat
menimbulkan melalui mekanisme tertentu.
d) Gangguan endokrin ; disfusi adrenal dapat menyebabkan hipertensi skunderyang
disebabkan oleh kelebihan primer aldosteron.
e) Kegemukan ; kegemukan dapat menyebabkn hipertensi skunder sebab gaya hidup
yang malas dan tidak sering olahraga.
f) Stres
g) Kehamilan
h) Serta merokok
c.Komplikasi yang disebabkan oleh hipertensi
1.Storke ; hipertensi dapat menimbulkan stroke ini akibat dari tekanan darah yang
tinggi sehingga dapt menimbulkan pendarahan pada otak atau akibat dari embelus
yang terlepas dari pembuluh nonotak.arteri otak yang mengalami atterosklerosis dapat
melemh sehingga dapat menyebabkan terbentuknya aneurisme.
2.Infrak miokardium ; penyebabutamanya ialah apabiala arteri kroner yang
mengalami arteroklerotik tidak dapat menyuplai cukup oksigen ke miokarfium yang
dapat menyebabkan isekmia jantung.
3. Gagal ginjal ; disebabkan oleh kerusakan progresif akibat tekanan darah tinggi pada
kapiler-kapilerglomerolus, dengan rusaknya glomerolus darah akan mengalir ke unit-
unit fungsional dan terjadi kerusakan neuron sehingga berlanjud hipoksik serta
kematian
4.ensefalopati; terjadi karena tekanan darah yag sangat tinngi yang menyebabkan
peningkatan tekana pembuluh kapiler dan mendorong cairan kedalam ruangan
intertisium di seluruh susunan saraf pusat. Akibatnya neuron disekitarnya menjadi
kolaps dan terjadi koma serta dapat menyebabkan kematian.
d.pengobatan hipertensi
pengobatan hipertensi dapat dipakaai beberapa obat dalam penyembuhan hipertensi
antara lain:
1. HIDROKOLOTRIAZIT (HCT) ; dengan memberikan 12,5-25 mgperhari dengan
dosis tunggal pada pgi hari.
2. RESERPIN; dengan memberikan 0,1-0,25mg sehari dengan dosis tunggal
3. KAPTOPRIL; dengan memberikan 12,5-25mg sebanya 2- 3 X sahari
4. PROPANOLOL; mulai dari pemberian 10mg sebanyak 2Xsehari yang dapat dinaikan
sebesar 20mg sebanyak 2Xsehari
E. pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan bebrapa tahap antara lain:
1. Mengurangi kosomsi rokok
2. Berolahraga secara teratur
3. Berhenti mengkosumsi alkohol
4. Menurunkn berat badan sampai batas ideal tubuh seseorang
Terlepas dari itu hal utama yng diperlu perhatikan dalam pencegahan hipertensi
adalah dengan cara mengubah pola hidup dg pola hidu yang sehat sehingga resiko
hipertensi dapat diminimalkan.
13.evaluasi
Jenis tes : tes esay
1. Jelaskan mengapa hipertensi dapat menyebabkan stroke dan esenfalopati?
2. Jelskan jenis-jenis dari penyakit hipertensi beserta faktornya ???
3. Bgaiman cara pencegahan agar dapat meminimalkan penyakit hipertensi???
4. Jelakan menurut bahasa anda apa itu hipertensi???
5. Jelakan bagaimana cara pemberian obat pad penyakit hipertensi???
14. refrensi
1) A,Aziz Alimul Hidayat.2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatn. Salemba
Medika: Jakarta.
2) Ardiansyah, Muhammad.2012.medikal bedah.DIVA press:jogjakarta
SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI
Diposkan oleh Rizki Kurniadi
MATA AJAR : Hipertensi
POKOK BAHASAN : Pengertian dan Perawatan Hipertensi
WAKTU : 30 menit
HARI/TANGGAL : Sabtu, 15 Mei 2006
TEMPAT : Rumah Tn. S
SASARAN : Tn. S
PENYULUH :
I. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi di masyarakat, oleh karena itu
pengetahuan mengenai penyakit hipertensi dan perawatannya di rumah merupakan informasi yang
sudah selayaknya diketahui oleh masyarakat. Insiden hipertensi tinggi dan terus meningkat di
masyarakat, selain itu komplikasi akibat penyakit hipertensi dapat berakibat fatal bagi penderita jika
tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan yang adekuat.
Dari hasil pendataan didapatkan Tn. S mengalami hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, waktu
pemeriksaan dalam pengkajian pertama dengan tekanan darah 180/100 mmHg. Selama ini Tn. S
memeriksakan diri ke dokter pribadinya dan rutin mengkontro tekanan darahnya di rumah.
II. TUJUAN PENYULUHAN UMUM
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang hipertensi selama 1 x 30 menit keluarga
mampu melakukan perawatan kepada dirinya sendiri yang menderita hipertensi.
III. TUJUAN PENYULUHAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan, keluarga dapat menjelaskan:
1. Pengertian hipertensi.
2. Penyebab hipertensi.
3. Tanda dan gejala hipertensi.
4. Klasifikasi hipertensi.
5. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan hipertensi.
6. Komplikasi hipertensi.
7. Cara pencegahan dan perawatan hipertensi.
IV. MATERI
Terlampir
V. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
NO WAKTU
KEGIATAN
PENYULUH PESERTA
1.
2.
5 Menit
20 Menit
Pembukaan
a. Salam pembukaan
b. Perkenalan
c. Apersepsi
d. Mengkomunikasikan tujuan
Kegiatan inti penyuluhan
a. Menjelaskan dan menguraikan
materi tentang:
Pengertian hipertensi.
- Menjawab salam
- Memperhatikan
- Berpartisipasi aktif
- Memperhatikan
- Memperhatikan dan
mencatat penjelasan
penyuluh dengan cermat
3 5 Menit
Penyebab hipertensi.
Tanda dan gejala hipertensi.
Klasifikasi hipertensi.
Faktor-faktor yang dapat
menyebabkan hipertensi.
Komplikasi hipertensi.
Cara pencegahan dan perawatan
hipertensi.
b. Memberikan kesempatan kepada
peserta penyuluhan untuk bertanya
c. Menjawab pertanyaan peserta
penyuluhan yang berkaitan dengan
materi yang belum jelas.
Penutup
a. Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan.
b. Evaluasi penyuluhan dengan
pertanyaan secara lisan.
c. Salam
- Menanyakan hal-hal
yang belum jelas.
- memperhatikan
- Memperhatikan.
- Menjawab
- Menjawab salam
VI. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
VII. MEDIA DAN ALAT
Leaflet, alat peraga (gambar)
VIII. SUMBER
Soeparman dkk,1987 Ilmu Penyakit Dalam , Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta
Smeljer,s.c Bare, B.G ,2002 Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah, *Brunner & Suddarth, Ed 8 penerbir
EGC Jakarta
IX. EVALUASI
Menyebutkan makanan pantangan dan yang boleh di makan.
Lampiran Materi :
Pengertian hipertensi.
Hipertensi adalah terjadinya kenaikan darah sistolik (atas) 140 atau lebih dan tekanan darah
diastolik (bawah) 90 atau lebih. Disebut hipertensi apabila seseorang yang terkena:
1. Telah berumur 18 tahun atau lebih.
2. Bila 2 kali kunjungan berbeda tekanan diastolik 90 atau lebih.
3. Beberapa kali pengukuran dengan hasil tekanan sistolik menetap 140 atau lebih.
Penyebab.
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian karena orang yang
terserang cukup banyak dan akibat jangka panjangnya mempunyai konsekuensi tertentu.
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi dalam dua golongan yaitu:
1. Hipertensi primer atau essensiel. Dimana hipertensi ini tidak diketahui penyebabnya, biasanya
dihubungkan dengan faktor keturunan atau lingkungan.
2. Hipertensi sekunder, penyebabnya diketahui secara pasti seperti gangguan pembuluh darah dan
penyakit ginjal.
Tanda dan gejala.
1. Sakit kepala dan pusing
2. Nyeri kepala berputar
3. Rasa berat di tengkuk
4. Kadang mimisan
5. Marah/emosi tidak stabil
6. Mata berkunang – kunang
7. Telinga berdengung
8. Sukar tidur
9. Kesemutan
10. Kesulitan bicara
11. Rasa mual/muntah
Klasifikasi atau derajat hipertensi.
Tahap Sistolik (atas) Diastole (bawah)
Normal Tinggi
Ringan
Sedang
Berat
Sangat berat
130-139mmHg
140-159mmHg
160-179mmHg
180-209mmHg
210mmHg
85-89mmHg
90-99mmHg
100-109mmHg
110-119mmHg
120mmHg
Faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi.
 Riwayat keluarga dengan hipertensi
 Umur
 Kegemukan
 Merokok
 Stress
 Alkohol
 Obat-obatan
 Kurang olah raga
 Makanan berlemak
 Berhenti Haid
 Penyakit (DM,Jantung,Ginjal)
Komplikasi.
 Stroke
 Penyakit jantung koroner
 Gagal jantung
 Penyakit ginjal
 Penyakit pembuluh darah perifer
(misal gejalanya semutan)
Pencegahan dan Perawatan hipertensi.
 Pertahankan BB ideal
 Olah raga
 Batasi pemakaian garam
 Hindari konsumsi alkohol
 Tidak/berhenti merokok
 Makan banyak buah & sayuran
 Hindari minum kopi berlebihan
 Rekreasi
 Hindari/atasi stress
 Cek tensi teratur/bulan (bila umur >40th)
Bagi yang sudah sakit:
1. Berobat secara teratur.
2. Mentaati aturan minum obat.
3. Konsultasi,bila akan minum obat lain.
Apa itu diit Hipertensi ?
Diit hipertensi adalah jenis dan komposisi makanan yang diatur untuk penderita hipertensi.
Tujuan Diit Hipertensi.
Tujuan utama diit hipertensi adalah untuk menysuaikan dan mengurangi jumlah makanan yang
dikonsumsi sehingga dapat:
1. Menurunkan tekanan darah hingga normal.
2. Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk.
3. Membantu mengurangi timbunan cairan dan garam.
Perbedaan Diit dengan makanan biasa.
1. Konsumsi lemak dibatasi
2. Konsumsi cholesterol dibatasi
3. Konsumsi kalori dibatasi untuk yang terlalu gemuk atau obese.
4. Makanan yang boleh dikonsumsi
Makanan yang boleh dikonsumsi.
1. Sumber kalori kompleks seperti beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, gula, hunkwe, makroni,
mie, bihun, roti dan biskuit.
2. Sumber protein hewani (daging dan ikan maksimum 100 gram/ hari, telur 1 butir/ hari, dan susu
200 gram/ hari) dan protein nabati (tahu, tempe, dan kacang-kacangan).
3. Sayuran dan buah-buahan. Banyak terdapat kalium (potasium) dan magnesium. Kalium merupakan
ion utama dalam cairan intraseluler. Semakin banyak kalium dikonsumsi. Maka konsentrasinya
dalam cairan intraseluler meningkat, sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler
dan menurunkan tekanan darah.
Makanan yang dibatasi.
Untuk diet rendah garam ini, penggunaan daging/daging ayam/ikan dibatasi paling banyak 100
gram per hariTelur Ayam/telur bebek, paling banyak 1 butir sehari
Susu banyak paling banyak 200 cc sehari
Minuman dan sari buah dalam kemasan.
Makanan yang tidak boleh dikonsumsi.
1. Makanan yang banyak mengandung garam
2. Makanan yang banyak mengandung kolesterol
3. Makanan yang banyak mengandung lemak jenuh
4. Makanan yang banyak menimbulkan gas
Bagaimana sebaiknya cara memasak?
 Makanan akan lebih enak apabila ditumis, digoreng, dipanggang walaupun tanpa garam
 Rasa tawar dapat diperbaiki dengan menggunakan bumbu-bumbu yang tidak mengandung natrium
seperti; bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, salam, gula merah, cukak dsb.
 Bila menggunakan makanan jadi, sebaiknya membaca “label”.
 Kata sodium/natrium (Na) menunjukan adanya garam natrium.
 Merebus,mengkukus,menumis, memanggang atau membakar. Sebagian dari sayuran sebaiknya
makan mentah atau sebagai lalapan.
Bagaimana mengatur diit?
1. Hindari penggunaan kelapa, minyak kelapa,lemak hewan, margarine,mentega sebagai pengganti
gunakan minyak kacang atau minyak jagung dalam jumlah tertentu.
2. Batasi penggunaan daging hingga 3 kali seminggu dengan paling banyak 50 gram tiap kali makan,
makanlah ikan air tawar sebagai pengganti.
3. Gunakan susu skim sebagaipengganti susu penuh.
4. Batasi penggunaan telur hingga hanya 3 kali seminggu.
5. Gunakan sering tahu,tempe, dan hasil kacang-kacangan lainya.
6. Batasi penggunaan gula, makanan dan minuman manis seperti sirup, coca cola, limun,
permen,dodol, coklat, kolak, eskrim.
7. Makanlah banyak sayuran dan buah-buahan
OBAT TRADISIONAL UNTUK HIPERTENSI
Banyak tumbuhan obat yang telah lama digunakan oleh masyarakat secara tradisional untuk
mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal yang perlu diinformasikan kepada masyarakat
adalah cara penggunaannya, dosis, serta kemungkinan adanya efek samping yang tidak diketahui.
Obat – obat tradisional tersebut diantaranya:
1. Buah Belimbing
Buah ini dapat mengontrol tekanan darah dalam keadaan normal dan juga bisa menurunkan
tekanan darah bagi mereka yang sudah mengalaminya. Caranya yaitu buah belimbing yang sudah
masak diparut halus. Kemudian parutan belimbing diperas sehingga menjadi satu gelas sari
belimbing. Air perasan ini diminum setiap pagi, lakukan selama tiga minggu sampai satu bulan.
Setelah satu bulan sari belimbing ini dapat diminum dua hari sekali. Tidak perlu menambahkan gula
pasir atau sirup pada air perasan. Bagi mereka yang sudah terlanjur menderita hipertensi, sebaiknya
gunakan buah belimbing yang besar sehingga air perasannya lebih banyak.
2. Daun Seledri
Cara penggunaannya dengan menumbuk segenggam daun seledri sampai halus, saring dan
peras deengan kain bersih dan halus. Air saringan usahakan satu gelas diamkan selama satu jam,
kemudian diminum pagi dan sore dengan sedikit ampasnya yang ada di dasar gelas. Menurut
penelitian daun seledri bisa memperkecil fluktuasi kenaikan tekanan darah.
3. Bawang Putih
Caranya dengan memakan langsung tiga siung bawang putih mentah setiap pagi dan sore hari.
Pilih bawang putih yang kulitnya berwarna coklat kehitaman karena mutunya lebih baik. Jika tidak
mau memakannya dalam keadaan mentah bisa direbus atau dikukus dulu. Namun karena banyak
zatnya yang bisa berkhasiat yang dapat ikut larut ddalam air rebusannya, sebaiknya ditambaah
menjadi 8 sampai 9 siung sekali makan.
4. Buah Mengkudu / Pace
Buah ini sebagai alternatif untuk menekan hipertensi. Caranya hampir sama dengan buah
belimbing, yaitu dengan cara memarut halus, kemudian diperas memakai kain kassa yang bersih,
diambil airnya. Minum sari mengkudu setiap pagi dan sore hari secara teratur.
5. Avokad
Caranya lima daun avokad dicuci bersih, kemudian direbus dengan 4 gelas air putih. Tunggu air
rebusan hingga menjaadi 2 gelas, saring. Satu gelas diminum pagi hari, satu gelas lagi diminum sore
hari.
contoh SAP Diet Diabetes melitus
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Bahasan
1. Topik :Diet
2. Sub Topik :Diet pada Diabetes Melitus
3. Hari/tanggal :Senin,16 November 2009
4. Waktu :30 menit
5. Tempat :Kelurahan Gunung puyuh
6. Sasaran :Masyarakat Gunung puyuh
7. Penyuluh : Name
B. Tujuan
1. Tujuan umun
setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit masyarakat mampu memahami mengenai diet
pada orang yang menderita diabetes melitus
2. Tujuan khusus
Masyarakat mampu menjelaskan kembali mengenai pengertian dari diet pada Diabetes
melitus
Masyarakat dapat menyebutkan kembali 1 dari 2 pola diet pada penderita Diabetes melitus
Masyarakat dapat memahami perbedaan antara diet biasa dan diet pada Diabetes melitus
C. Materi
1. Pengertian Diebetes melitus
2. Hubungan Diabetes dengan Diet dan olahraga
3. Pola diet pada penyakit Diabetes Melitus
D. Sumber materi
Basuki, 2002 dalam Soegondo. Penyuluhan Diabetes Melitus. Jakarta: FKUI. Moehyi
Sjahmien. 1999. Pengaturan Makanan dan Diet untuk Penyembuhan Penyakit. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
E.Metode dan Media
1. Metode
Ceramah
Demontrasi
Tanya jawab
2. Media
Laptop
In focus
Bahan-bahan demontrasi
F.Tabel kegiatan
Waktu Tahap kegiatan Krgiatan penyuluhan Respon yang di harapkan dari masyarakat
5 menit pendahuluan 1. membuka acara dengan mengucapkan salam kepada masyarakat
2. memperkenalkan diri
3. mrnyampaikan topic dan tujuan penkes kepada masyarakat
4. kontrak waktu untuk kesepakatan pelaksanaan penkes dengan masyarakat 1. menjawab
salam
2. memperhatikan
3. mendengarkan penyuluh menyampaikan topik dan tujuan
4. mrnyrtujui kesepakatan waktu pelaksanaan penkes
20 menit Kegiatan inti 1. mengenali kemampuan masyarakat mengenai materi yang akan di
sampaikan
2. memberikan penjelasan tentang materi yang akan di berikan
3. memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ber tanya
4. melakukan evaluasi 1. menyampaikan pengetahuannya tentang materi penyuluhan
2. mendengarkan dan memperhatikan penyuluh
3. menanyakan hal-hal yang tidak mengerti dari materi
4. menjawab hal-hal yang ditanyakan penyuluh
5 menit Kegiatan penutup 1. menyimpulkan materi penyuluhan
2. mengklarifikasi
3. rencana tindakan lanjut
4. menutup kegiatan acara penyuluhan 1. memperhatikan
2. menyampaikan hal-hal yang perlu di klarifikasi
3. menyetujui rencana tindak lanjut
4. memperhatikan dan menjawab salam
G. Evaluasi
1. Prosedur : Post test
2. Bentuk test : Tanya jawab secara lisan
3. Butir pertanyaan :
a. Sebutkan pengertian Diet pada kencing manis
b. Sebutkan pola diet pada kencing manis
c. Sebutkan makanan apa saja yang harus di hindari penderita kencing manis
DIET PADA DIABETES MELITUS
1.1 PENGERTIAN DIABETES MELITUS
Diabetes melitus(kencing manis) adalah suatu keadaan dimana kadar glukosa dalam darah
tinggi yang di sebabkan tidak berfungsinya hormon insulin di dalam tubuh,sedangkan diet
pada kencing manis adalah mengelola penyakit kencing manis atau diabetes mellitus dengan
cara melakukan diet makanan memperhatikan takaran dari sisi makanan
1.2 HUBUNGAN DM DENGAN DIET DAN OLAHRAGA Selain mengontrol kadar gula
secara teratur, melakukan diet makanan dan olahraga yang teratur menjadi kunci sukses
pengelolaaan diabetes(kencing manis). Dalam hal makanan misalnya, penderita diabetes
harus memperhatikan takaran karbohidrat. Sebab lebih dari separuh kebutuhan energi
diperoleh dari zat ini. ada dua golongan karbohidrat yakni jenis kompleks dan jenis
sederhana. Yang pertama mempunyai ikatan kimiawi lebih dari satu rantai glukosa sedangkan
yang lain hanya satu. Di dalam tubuh karbohidrat kompleks seperti dalam roti atau nasi, harus
diurai menjadi rantai tunggal dulu sebelum diserap ke dalam aliran darah. Sebaliknya,
karbohidrat sederhana seperti es krim, jeli, selai, sirup, minuman ringan, dan permen,
langsung masuk ke dalam aliran darah sehingga kadar gula darah langsung melejit. Dari sisi
makanan penderita kencing manis lebih dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat berserat
seperti kacang-kacangan, sayuran, buah segar seperti pepaya, kedondong, apel, tomat, salak,
semangka dll. Sedangkan buah-buahan yang terlalu manis seperti sawo, jeruk, nanas,
rambutan, durian, nangka, anggur, tidak dianjurkan. Selain memperhatikan pola makan
sehari-hari, penderita harus melakukan latihan fisik. Pada prinsipnya olahraga bagi penderita
diabetes tidak berbeda dengan yang untuk orang sehat. Juga antara penderita baru atau pun
lama. Olahraga itu terutama untuk membakar kalori tubuh, sehingga glukosa darah bisa
terpakai untuk energi. Dengan demikian kadar gulanya bisa turun. Dengan rajin berolahraga
ditambah mengatur menu makanan serta mengontrol kadar gula darah secara teratur,
komplikasi akibat diabetes dapat dihindar
1.3 POLA DIET
a. Pola A dan B
Peneliti gizi asal Universitas Airlangga, Surabaya, Prof. Dr. Dr. H. Askandar Tjokroprawiro,
menggolongkan diet atas dua bagian, A dan B. Diet B dengan komposisi 68% karbohidrat,
20% lemak, dan 12% protein, lebih cocok buat orang Indonesia dibandingkan dengan diet A
yang terdiri atas 40 – 50% karbohidrat, 30 – 35% lemak dan 20 – 25% protein. Diet B selain
mengandung karbohidrat lumayan tinggi, juga kaya serat dan rendah kolesterol. Sementara
itu tingginya serat dalam sayuran jenis A(bayam, buncis, kacang panjang, jagung muda, labu
siam, wortel, pare, nangka muda) ditambah sayuran jenis B (kembang kol, jamur segar,
seledri, taoge, ketimun, gambas, cabai hijau, labu air, terung, tomat, sawi) akan menekan
kenaikan kadar glukosa dan kolesterol darah.Bawang merah dan putih (berkhasiat 10 kali
bawang merah)serta buncis baik sekali jika ditambahkan dalam diet diabetes karena secara
bersama-sama dapat menurunkan kadar lemak darah dan glukosa darah. Penderita bisa
mengikuti contoh susunan menu diet B untuk 2.100 kalori seperti pada Tabel. Diet B tinggi
serat itu termasuk diet diabetes umum, yang tidak menderita komplikasi, tidak sedang
berpuasa atau pun sedang hamil.
prinsip dasar diet diabetes, dengan pemberian kalori sesuai kebutuhan dasar. Untuk wanita,
kebutuhan dasar adalah (Berat Badan Ideal x 25 kalori)ditambah 20% untuk aktivitas.
Sedangkan untuk pria, (Berat Badan Ideal x 30 kalori) ditambah 20% untuk aktivitas. Untuk
menentukan berat badan ideal (BBI) bisa diambil patokan: BBI = Tinggi Badan (cm) - 100
cm - 10%.
Contoh, seorang pria bertinggi badan 164 cm, berat badan 70 kg, maka BBI = 64 kg - 10% =
58 kg. Kebutuhan kalori dasar = 58 x 30 kalori = 1.740 kalori. Ditambah kalori aktivitas 20%
= 2.088 kalori. Jadi, pria ini memerlukan diet sekitar 2.000 kalori sehari.
Prinsip makan selanjutnya adalah menghindari konsumsi gula dan makanan yang
mengandung gula. Juga menghindari konsumsi hidrat arang olahan yakni hidrat arang hasil
dari pabrik berupa tepung dengan segala produknya.
Yang perlu diperbanyak justru konsumsi serat dalam makanan, khususnya serat yang larut air
seperti pektin (dalam apel), jenis kacang-kacangan, dan biji-bijian (bukan digoreng).Bila
penderita juga mengalami gangguan pada ginjal, yang perlu diperhatikan adalah jumlah
konsumsi protein. Umumnya, digunakan rumus 0,8 g protein per kilogram berat badan. Bila
kadar kolesterol tinggi, disarankan melakukan diet rendah lemak. Bila tekanan darahnya
tinggi, dianjurkan mengurangi konsumsi garam.Tabel di bawah ini yang menunjukkan contoh
lima kelompok makanan: makanan pokok, lauk pauk, sayuran, makanan ringan/siap santap,
buah-buahan, dan minuman.
Makanan dalam kelompok A bisa dibilang berkomposisi paling baik, karena mengandung
serat dan atau rendah hidrat arang olahan serta rendah lemak. rendah atau tanpa serat, dan
terlalu banyak lemak. Jadi, dianjurkan untuk memilih A atau B.
Di tabel ini diberikan pula contoh menu yang dapat diikuti
b. Pola 3J pola 3J: yakni jumlah kalori, jadwal makan, dan jenis makanan(diatur 3 faktor
tersebut).Bagi penderita yang tidak mempunyai masalah dengan berat badan tentu lebih
mudah untuk menghitung jumlah kalori sehari-hari. Caranya, berat badan dikalikan 30.
Misalnya, orang dengan berat badan 50 kg, maka kebutuhan kalori dalam sehari adalah 1.500
(50 x 30). Kalau yang bersangkutan menjalankan olahraga, kebutuhan kalorinya pada hari
berolahraga ditambah sekitar 300-an kalori. Jadwal makan pengidap diabetes dianjurkan
lebih sering dengan porsi sedang. Maksudnya agar jumlah kalori merata sepanjang hari.
Tujuannya agar beban kerja tubuh tidak terlampau berat dan produksi kelenjar ludah perut
tidak terlalu mendadak. Di samping jadwal makan utama pagi, siang, dan malam, Yang perlu
dibatasi adalah makanan berkalori tinggi seperti nasi, daging berlemak, jeroan, kuning telur.
Juga makanan berlemak tinggi seperti es krim, ham, sosis, cake, coklat, dendeng, makanan
gorengan. Sayuran berwarna hijau gelap dan jingga seperti wortel, buncis, bayam, caisim bisa
dikonsumsi dalam jumlah lebih banyak, begitu pula dengan buah-buahan segar. Namun, perlu
diperhatikan bila penderita menderita gangguan ginjal, konsumsi sayur-sayuran hijau dan
makanan berprotein tinggi harus dibatasi agar tidak membebani kerja ginjal.
Diposkan oleh csetiadi-blog di 21.56
SATUAN ACARA PENYULUHAN DIABETES MELITUS
I. Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus
II. Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Diabetes Mellitus
2. Penyebab Diabetes Mellitus
3. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
4. Komplikasi Diabetes Mellitus
III. Sasaran : Keluarga Tn X
IV. Waktu : Minggu, 28 Februari 2012 pukul !5.00WIB
V. Tempat : Rumah Tn.X
VI. Tujuan :
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga Tn.X diaharapkan paham mengenai penyakit
Diabetes Mellitus
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x 50 menit, diharapkan masyarakat dusun Kemuning
mampu:
1. Menjelaskan pengertian Diabetes Mellitus secara benar
2. Menyebutkan penyebab Diabetes Mellitus dengan tepat
3. Menyebutkan tanda dan gejala Diabetes Mellitus dengan baik
4. Menyebutkan komplikasi yang ditimbulkan oleh Diabetes Mellitus
VII. Kegiatan Belajar Mengajar
No. Tahap Waktu Kegiatan
Penyuluhan Audience
1 Pembukaan 5 menit -Menjawab salam
-Memperhatikan penyuluh
-Menyetujui kontrak
2. Inti 30 menit • Menjelaskan pengertian
diabetes mellitus
• Menjelaskan penyebab
Diabetes Mellitus
-Memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan
penyuluh
• Menyebutkan tanda dan
gejala Diabetes Mellitus
• Menjelaskan tanda dan gejala
Diabetes Mellitus
• Menjelaskan komplikasi
yang dapat ditimbulkan oleh
Diabetes Mellitus
3. Penutup 15 menit • Mengevaluasi dengan
memberikan pertanyaan
lisan
• Salam penutup
-Menjawab pertanyaan
-Menjawab salam
VIII. Metode :
Ceramah
IX. Media :
Leaflat
X. Evaluasi :
Audience mampu menjawab pertanyaan di bawah ini dengan benar:
1. Apakah yang dimaksud dengan Diabetes Mellitus ?
2. Apa saja yang dapat menyebabkan Diabetes Mellitus ?
3. Apa tanda dan gejala yang sering muncul pada penderita Diabetes Mellitus ?
4. Apa komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh Diabetes Mllitus ?
XI. Referensi :
Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.
Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Jakarta : EGC.
Sjaifoellah, N. (1996). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol 2. Jakarta: EGC.
XII. Materi
Terlampir
Lampiran Materi
1. Pengertian
Diabetes Mellitus adalah Suatu keadaan dimana pankreas tidak cukup
menghasilkan insulin, atau sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan insulin seperti seharusnya,
sehingga kadar gula dalam darah meningkat atau bertambah
2. Penyebab Diabetes Mellitus
a. Riwayat keluarga DM
b. Kegemukan
c. Kurang gerak (berolah raga)
d. Hipertensi
e. Riwayat kehamilan dengan kelahiran berat badan bayi lahir > 4000 gr
3. Tanda dan Gejala Diare
a. Sering haus
b. Rasa lapar terus menerus
c. Sering buang air kecil (terutama malam hari)
d. Berat badan berkurang drastis
e. Kesemutan
f. Cepat merasa lelah dan mengantuk
g. Luka yang sukar sembuh
h. Penglihatan kabur
i. Gatal-gatal terutama bagian luar kelamin
4. Cara Pencegahan Diare
a. Luka yang sukar sembuh
b. Impotensi
c. Kebutaan
d. Penyakit jantung
e. Gangguan pada pembuluh darah otak
f. Terganggunya fungsi ginjal
ATUAN ACARA PENYULUHAN DIARE
I. Identifikasi Masalah
Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama di negara
berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian
akibat diare. WHO memperkirakan 4 milyar kasus, terjadi di dunia pada sebagian besar anak-
anak dibawah umur 5 tahun.
Penyakit diare sering menyerang bayi dan balita, bila tidak diatasi lebih lanjut akan
menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan kematian. Data terakhir dari Departemen
Kesehatan menunjukkan bahwa diare menjadi penyakit pembunuh kedua bayi di bawah lima
tahun (balita) di Indonesia setelah radang paru atau pneumonia.
Banyak faktor risiko yang diduga menyebabkan terjadinya penyakit diare pada bayi dan
balita di Indonesia. Salah satu faktor risiko yang sering diteliti adalah faktor lingkungan yang
meliputi sarana air bersih (SAB), sanitasi, jamban, saluran pembuangan air limbah (SPAL),
kualitas bakterologis air, dankondisi rumah.
Data terakhir menunjukkan bahwa kualitas air minum yang buruk menyebabkan 300 kasus
diare per 1000 penduduk. Sanitasi yang buruk dituding sebagai penyebab banyaknya
kontaminasi bakteri E.coli dalam air bersih yang dikonsumsi masyarakat. Bakteri E.coli
mengindikasikan adanya pencemaran tinja manusia. Kontaminasi bakteri E.coli terjadi pada
air tanah yang banyak disedot penduduk di perkotaan, dan sungai yang menjadi sumber air
baku di PDAM pun tercemar bakteri ini. Hasil penelitian Badan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Daerah (BPLHD) propinsi DKI Jakarta menunjukkan 80 persen sampel air tanah dari
75 kelurahan memiliki kadar E.coli dan fecal coli melebihi ambang batas.
II. Pengantar
Bidang Studi : Penyakit Dalam
Topik : Gangguan Sisyem Pencernaan
Sub topic : Diare
Sasaran : Bapak Ibu warga desa Serangan
Hari/ tanggal : Senin, 20 Desember 2010
Jam : 09.00 – 09.40
Waktu : 40 Menit
Tempat : Balai Desa Serangan
III. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan warga dapat memahami dan mengerti
tentang Diare.
IV. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan warga dapat menjelaskan
tentang :
1. Pengertian diare
2. Hal – hal yang bisa menyebabkan diare
3. Akibat dari diare apabila tidak ditangani
4. Cara mencegah diare
5. Pengobatan diare
V. Materi
Terlampir.
VI. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VII. Media
1. Materi SAP
2. Leaflat
VIII. Kegiatan Pembelajaran
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan:
1. Memberikan salam
1. Menjawab salam
2. mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan
pembelajaran
3. Menyebutkan materi atau pokok
bahasan yang di sampaikan
dan
memperhatikan
2 10 menit Pelaksanaan materi:
Menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur.
Materi:
1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Pencegahan diare
4. Pengobatan
Menyimak dan
memperhatikan
3 5 menit Evaluasi :
1. Menyimpulkan isi penyuluhan
2. Memberi kesempatan kepada audience
untuk bertanya
3. Memberikan kesempatan kepada
udience untuk menjawab pertanyaan
yang dilontarkan
Bertanya dan
menjawab
pertanyaan
4 2 menit Penutup:
Mengucapkan terima kasih dan
mengucapkan salam
Menjawab salam
IX. Pengesahan
Yogyakarta,
Sasaran Pemberi Penyuluhan
Pemateri
Mengetahui
Dosen Pembimbing
Dra. Sugianto, A.Md.Kep.M. Kes
X. Evaluasi
1. Metode evaluasi : Diskusi tanya jawab
2. Jenis pertanyaan : lisan
3. Jumlah soal : 2 soal
XI. Lampiran Materi
Diare
1. Pengertian Diare
a. Diare adalah buang air besar encer atau cair yang lebih dari tiga kali sehari (WHO, 1992).
b. Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang
terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan.
c. Diare adalah buang air besar dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal
100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat),
dapat pula disertai frekuensi BAB yang meningkat.
2. Penyebab Diare
a. Infeksi
1). Infeksi enteral
Adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab diare.
a). Infeksi bakteri: vibrio, E. coli, Salmonella, Sigela, Campylobakteri, Yersenia, Aerromonas.
b). Infeksi virus : Entro virus, adenovirus, Rotavirus, Astovirus dll.
c). Infeksi parasit : Cacing protozoa dan jamur.
2). Infeksi Parentral
Adalah infeksi diluar alat pencernaan makan seperti otitis media akut (OMA) tonsillitis/
Tonsiloparingitis, bronkhopnemonia , encepalitis dsb. Keadaan ini terutama tedapat pada
anak kurang dari 2 tahun.
Keterangan :
Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan di usus halus.
Dampaknya makanan tidak dicerna kemudian segera masuk ke usus besar. Makanan yang
tidak dicerna dan tidak diserap usus akan menarik air dari dinding usus. Di lain pihak, pada
keadaan ini proses transit di usus menjadi sangat singkat sehingga air tidak sempat diserap
oleh usus besar. Hal inilah yang menyebabkan tinja berair pada diare.
b. Faktor Malabsorsi
1). Malabsorbsi karbohidrat
2). Malabsorbsi lemak
3). Malabsorbsi Protein
c. Faktor makanan: Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
d. Psikologis : rasa takut dan cemas
Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare:
a. Tidak memadainya penyediaan air bersih
b. Air tercemar oleh tinja
c. Pembuangan tinja yang tidak hygienis
d. Kebersihan perorangan dan lingkungan jelek
e. Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya
f. Penghentian ASI yang terlalu dini
3. Klasifikasi Diare
a. Menurut perjalanan penyakit :
1) Akut : jika kurang dari 1 minggu
Penyebab diare akut ( diare mendadak) tersering adalah karena VIRUS , khas berak-berak air
(watery), berbusa, TIDAK ada darah atau lendir, dan berbau asam.
2) Berkepanjangan : jika antara 1 minggu sampai 14 hari
3) Kronis : jika > 14 hari dan disebabkan oleh non infeksi
4) Persisten : Jika >14 hari dan disebabkan oleh infeksi
b. Menurut patofisiologi :
1). Gangguan absorbsi
2). Gangguan sekresi
3). Gangguan osmotik
c. Menurut penyebab
1). Infeksi : Virus, bakteri, parasit,jamur
2). Konstitusi
3). Malabsorbsi
d. klasifikasi berdasasarkan gangguan faal:
1). Dorongan didalam usus normal yang terlalu cepat , yang dapat disebabkan oleh:
a). Rangsangan syaraf yang abnormal terdapat pada : psycogenic diarrhea atau keracunan
mecholyl.
b). Pengaruh zat kimia terhadap motilitas yang abnormal, misalnya pada: sindroma karsinoid,
penyakit addison’s, thirotoksikosis.
c). Iritasi pada intestine misalnya pada: pemakaian oleum recine, colitis ulserative, perikolil
abses.
d).Hilangnya simpanan di kolon misalnya pada: destruksi sphincter ani, ileostomi dll.
2). Gangguan pencernaan makanan karena :
a). Hilangnya fungsi reservoit dari lambung, misalnya pada postgastrektom timbul sindroma
dumping.
b). Penyakit pancreas.
c). Insufisiensi sepanjang intestine.
d). Kemungkinan adanya sekresi abnormal dari HCL, misalnya pada sindroma zollinger Ellison.
3). Absorbsi abnormal pada pencernaan makanan, misalnya penyakit hati, penyakit pada
intestine, obstruksi mesenteric ( karsinomatosis atau pada TBC).
4. Pathogenesis
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah:
a. Gangguan osmotic
Akibat terdapat makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit
kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk
mengeluarkanya sehingga timbul diare.
b. Gangguan sekresi
Akibat rangsang tertentu ( Misalnya toksin pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus selanjutnya timbul diare karena
terdapat peningkatan isi rongga usus
c. Gangguan motilitas usus
Hiperpristaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus menyerap makan
seingga timbul diare. Sebaliknya bila pristaltik menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh
berlebihan yang menyebabkan diare.
5. Tanda dan Gejala Diare
a. Gejala diare adalah tinja encer
b. Muntah
c. Badan lesu atau lemah
d. Panas
e. Tidak nafsu makan
f. Darah dan lendir dalam kotoran
g. Nyeri pinggang
Sebelum diare terjadi biasanya penderita merasa mulal dan muntah. Rasa mual dan
muntah ini disebabkan oleh infeksi virus. Selain menyebabkan mual, muntah dan diare, virus
unu dapat menyebabkan demam, tinja berdarah, penurunan nafsu makan sehinnga dapat
menyebabkan penderita lesu.
6. Komplikasi
Akibat diare, kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi berbagai
komplikasi sebagai berikut:
a. Dehidrasi
Cara menilai dehidrasi menurut WHO ( 1992)
Tanda dan Gejala Tidak dehidrasi Dehidrasi ringan Dehidrasi berat
Keadaan umum Baik Rewel. Gelisah,
lemah
Apatis, tidak
sadar
Mata Tidak cekung Cekung dan
kering
Sangat cekung
Air mata Jika menangis
masih ada
Jika menangis
tidak terdapat air
mata
Jika menangis
tidak ada air mata
Bibir Tidak kering kering Sangat kering
Rasa haus Tidak merasa
haus
Haus sekali, jika
diberi minum
rakus
Tidak bisa minum
Cubitan kulit Jika dicubit cepat
kembali
Jika dicubit,
kembali lambat
Jika dicubit,
kembali sangat
lambat.
b. Renjatan hipovolemik
c. Hipoglikemi
d. Intoleransi sekunder akibat kerusakan filimukosa usus dan defisiensi enzim laktase
e. Hipokalemia
f. Kejang terjadi akibat dehidrasi hipertonik
g. Malnutrisi energi protein
7. Pencegahan Diare
Diare dapat dicegah dengan cara:
a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting:
1). Sebelum makan,
2) setelah buang air besar,
3) sebelum memegang bayi,
4) setelah menceboki anak dan
5) sebelum menyiapkan makanan;
b. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, an
ntara lain dengan cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari
atau proses klorinasi;
c. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar
serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain).
d. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban dengan
tangki septik.
8. Pengobatan Diare
Prinsip penatalaksanaan diare
a. Mencegah terjadinya dehidrasi
b. Mengobati dehidrasi
c. Memberi makan
d. Mencegah masalah lain
Tips atau cara menanggulangi diare
a. Minum Air Putih yang Banyak
Penderita diare harus minum air putih yang banyak karena dengan sering buang air
besar maka tubuh akan kehilangan banyak cairan yang harus selalu digantikan dengan cairan
yang baru. Setiap setelah BAB minumlah satu atau dua gelas air putih atau air mineral yang
bersih dan sudah dimasak.
Minumlah oralit yang merupakan larutan gula garam untuk membantu pembentukan
energi dan menahan diare / berak setelah habis BAB. Hindari minum kopi, teh dan lain
sebagainya yang mampu merangsang asam lambung.
b. Makan Makanan Khusus
Menghindari makan makanan yang berserat seperti agar-agar, sayur dan buah karena
makanan berserat hanya akan memperpanjang masa diare. Makanan berserat hanya baik
untuk penderita susah buang air besar.
Bagi penderita diare sebaiknya makan makanan rendah serat dah halus seperti bubur
nasi atau nasi lemes dengan lauk telur asin. Di sini nasi akan menjadi gula untuk memberikan
energi, sedangkan telur asin akan memberikan protein dan garam untuk menahan mencret
dan sebagai zat pembangun tubuh. Hindari makan makanan di luar sembarangan serta
makanan yang pedas mengandung cabai dan lada.
c. Istirahat yang Cukup
Seseorang yang mengalami diare akan merasa lemah, lemas, lesu, kurang bergairah,
dan sebagainya. Istirahat sangata dibutuhkan oleh orang yang menderita diare. Tidur
sebanyak-banyaknya namun tidak melupakan waktu makan makanan dan obat harus teratur,
banyak minum, beribadah dan berdoa dan lain-lain.
d. Minum Obat Dengan Dosis yang Tepat
Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda dalam pengobatan diare. Penderita diare
harus memeriksakan sakinya ke pelayanan kesehatan agar mendapat obat yang sesuai.
Apabila sudah mendapatkan obat, maka obat harus diminum sesuai ketentuan. Biasanya
dokter akan memberikan obat mules, obat diare, vitamin dan antibiotik. Untuk obat mules
dan diare sebaiknya diminum jika perut mulas dan diare saja dan hentikan jika sudah berhenti
mules dan diare. Sedangkan untuk antibiotik wajib dihabiskan agar kuman dan bibit penyakit
lainnya mati total dan tidak membentuk resistensi. Apabila diare sudah sembuh dan vitamin
masih, maka vitamin boleh diminim ataupun dihentikan. Vitamin diminum dalam jumlah
yang cukup jangan sampai berlebihan.
XII. Daftar Pustaka
Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.
Suryono. 1998. Diare akut. Jakarta: EGC
http://id.wikipedia.org/wiki/Diare.
http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=11

More Related Content

What's hot

Pencegahan & penanggulangan anemia
Pencegahan & penanggulangan anemiaPencegahan & penanggulangan anemia
Pencegahan & penanggulangan anemiaHealth
 
Gizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busuiGizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busuiAgnescia Sera
 
Unsur gizi yang diperlukan tubuh
Unsur gizi yang diperlukan tubuhUnsur gizi yang diperlukan tubuh
Unsur gizi yang diperlukan tubuhTriana Septianti
 
Gizi seimbang untuk balita
Gizi seimbang untuk balitaGizi seimbang untuk balita
Gizi seimbang untuk balitaAnis Dianissa
 
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di IndonesiaIdentifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di IndonesiaHilma Ahdiah
 
Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Sap  	Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMTSap  	Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMTMJM Networks
 
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anak
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anakPmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anak
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anakPuskesmasPundongBant
 
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisMenu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisAndre Milanisti
 
Manajemen asuhan kebidanan komunitas
Manajemen asuhan kebidanan komunitasManajemen asuhan kebidanan komunitas
Manajemen asuhan kebidanan komunitasWarnet Raha
 
Pendidikan dan konsultasi dasar gizi
Pendidikan dan konsultasi dasar giziPendidikan dan konsultasi dasar gizi
Pendidikan dan konsultasi dasar gizinatashaona
 
Penyuluhan gizi pd ibu hamil
Penyuluhan gizi pd ibu hamilPenyuluhan gizi pd ibu hamil
Penyuluhan gizi pd ibu hamilR-ny Simbolon
 
Gizi ibu hamil hertina
Gizi ibu hamil hertinaGizi ibu hamil hertina
Gizi ibu hamil hertinahertina putra
 
PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi Chiyapuri
 
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifSurvai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifHadik27
 

What's hot (20)

Pencegahan & penanggulangan anemia
Pencegahan & penanggulangan anemiaPencegahan & penanggulangan anemia
Pencegahan & penanggulangan anemia
 
Gizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busuiGizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busui
 
Unsur gizi yang diperlukan tubuh
Unsur gizi yang diperlukan tubuhUnsur gizi yang diperlukan tubuh
Unsur gizi yang diperlukan tubuh
 
Bahan makan penukar
Bahan makan penukarBahan makan penukar
Bahan makan penukar
 
Nutrisi lansia
Nutrisi lansiaNutrisi lansia
Nutrisi lansia
 
Gizi seimbang untuk balita
Gizi seimbang untuk balitaGizi seimbang untuk balita
Gizi seimbang untuk balita
 
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di IndonesiaIdentifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
 
Diet hipertensi
Diet hipertensiDiet hipertensi
Diet hipertensi
 
Konsep dasar gizi
Konsep dasar giziKonsep dasar gizi
Konsep dasar gizi
 
Pola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada DiabetesPola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada Diabetes
 
Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Sap  	Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMTSap  	Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT
 
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anak
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anakPmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anak
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anak
 
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisMenu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitis
 
Pengelompokkan zat gizi
Pengelompokkan zat giziPengelompokkan zat gizi
Pengelompokkan zat gizi
 
Manajemen asuhan kebidanan komunitas
Manajemen asuhan kebidanan komunitasManajemen asuhan kebidanan komunitas
Manajemen asuhan kebidanan komunitas
 
Pendidikan dan konsultasi dasar gizi
Pendidikan dan konsultasi dasar giziPendidikan dan konsultasi dasar gizi
Pendidikan dan konsultasi dasar gizi
 
Penyuluhan gizi pd ibu hamil
Penyuluhan gizi pd ibu hamilPenyuluhan gizi pd ibu hamil
Penyuluhan gizi pd ibu hamil
 
Gizi ibu hamil hertina
Gizi ibu hamil hertinaGizi ibu hamil hertina
Gizi ibu hamil hertina
 
PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi
 
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifSurvai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
 

Viewers also liked

Asuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anakAsuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anakSTIKES GRAHA MEDIKA
 
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatanRole play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatanYuli Thamrin
 
SAP hyperbilirubin
SAP hyperbilirubinSAP hyperbilirubin
SAP hyperbilirubinNs. Lutfi
 
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatalPedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatalpjj_kemenkes
 
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatalKb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatalpjj_kemenkes
 
Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalErinda Rinawati
 

Viewers also liked (8)

Asuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anakAsuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anak
 
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatanRole play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
 
SAP hyperbilirubin
SAP hyperbilirubinSAP hyperbilirubin
SAP hyperbilirubin
 
Satuan acara penyuluhan diare
Satuan acara penyuluhan diareSatuan acara penyuluhan diare
Satuan acara penyuluhan diare
 
Sap hipertensi
Sap hipertensiSap hipertensi
Sap hipertensi
 
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatalPedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
Pedoman praktikum deteksi gawat darurat maternatal neonatal
 
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatalKb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
 
Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan Neonatal
 

Similar to GiziIbuHamil

Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilWarnet Raha
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilWarnet Raha
 
Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu Hamil
Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu HamilSap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu Hamil
Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu HamilPutu Eka Lestari
 
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilanFaktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilanpjj_kemenkes
 
Sap gizi ibu hamil
Sap gizi ibu hamilSap gizi ibu hamil
Sap gizi ibu hamilEko Nugroho
 
Kehamilan, Gizi Ibu Hamil dan Menyusui
Kehamilan, Gizi Ibu Hamil dan Menyusui Kehamilan, Gizi Ibu Hamil dan Menyusui
Kehamilan, Gizi Ibu Hamil dan Menyusui MJM Networks
 
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxGIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxImamMunandar38
 
Kel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docxKel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docxGesti6
 
Makalah mengenai gizi
Makalah mengenai giziMakalah mengenai gizi
Makalah mengenai giziasep nababan
 

Similar to GiziIbuHamil (20)

Tugas ilmu gizi(ibu dewi)
Tugas ilmu gizi(ibu dewi)Tugas ilmu gizi(ibu dewi)
Tugas ilmu gizi(ibu dewi)
 
Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
GIZI PADA IBU HAMIL
GIZI PADA IBU HAMILGIZI PADA IBU HAMIL
GIZI PADA IBU HAMIL
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 
Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu Hamil
Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu HamilSap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu Hamil
Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu Hamil
 
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilanFaktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
 
Sap gizi ibu hamil
Sap gizi ibu hamilSap gizi ibu hamil
Sap gizi ibu hamil
 
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
 
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
 
Kehamilan, Gizi Ibu Hamil dan Menyusui
Kehamilan, Gizi Ibu Hamil dan Menyusui Kehamilan, Gizi Ibu Hamil dan Menyusui
Kehamilan, Gizi Ibu Hamil dan Menyusui
 
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxGIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
 
Kel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docxKel 1 Trimester 1.docx
Kel 1 Trimester 1.docx
 
Makalah mengenai gizi
Makalah mengenai giziMakalah mengenai gizi
Makalah mengenai gizi
 

GiziIbuHamil

  • 1. CONTOH SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) PADA IBU HAMIL Hari/tanggal : 31 Mei 2011 Jam/waktu : 08.00 WIB Pokok Bahasan : Gizi dalam kesehatan reproduksi Sub Bahasan : Gizi seimbang ibu hamil Sasaran : Ibu hamil Penyuluhan : Kelompok Tempat : Ruangan 1. I. Tujuan Instruksional Umum ( TIU ) Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil selama 10 menit, diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami tentang berbagai kebutuhan zat gizi pada ibu hamil. 1. II. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ) Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil, diharapkan ibu mampu: 1. Menjelaskan pengertian gizi seimbang ibu hamil. 2. Menyebutkan kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil 3. Menyebutkan manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil. 4. Menyebutkan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil 1. III. Garis-Garis Besar Materi 1. Pengertian gizi seimbang ibu hamil 2. Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil 3. Manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil 4. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil 1. IV. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab
  • 2. 1. V. Media dan Alat Peraga 1. Laptop 2. LCD 3. Leaflet 4. Flip Chart (lembar balik) VI. Proses Kegiatan Penyuluhan No Kegiatan Respon Waktu 1. Pendahuluan a. Menyampaikan salam b. Menjelaskan tujuan c. Kontrak waktu d. Tes awal a. Membalas salam b. Mendengarkan c. Memberi respon 2 menit 2. Inti a. Pengertian gizi seimbang ibu hamil b. Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil c. Manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil d. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil Mendengarkan dengan penuh perhatian 8 menit 3. Penutup Tanya jawab Tes akhir Menyimpulkan hasil penyuluhan Memberi salam penutup Menanyakan yang belum jelas Aktif bersama menyimpulkan Membalas salam 5 menit 1. Materi GIZI IBU HAMIL 1. Apa yang dimaksud gizi seimbang pada ibu hamil? Gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat gizi yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka ragam makanan. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
  • 3. Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki. 2. Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil 1) ENERGI Kebutuhan energi dihitung secara individu kemudian ditambah dengan tambahan energi untuk ibu hamil sesuai dengan usia kehamilan Penambahan energi: -TRIMESTER I: 100 kal -TRIMESTER II: 300 kal untuk pemekaran jaringan ibu (peningkatan volume darah, pertumbuhan uterus dan payudara, penumpukan lemak) -TRIMESTER III: 300 kal untuk pertumbuhan janin dan plasenta. 2) PROTEIN Ibu hamil minimal mengkonsumsi 17g protein/hari. Pada TI: 1g/kg BB/ protein T2: 1,5g/kg BB/hari T3: 2g/kg BB/hari Total kebutuhan protein tidak lebih dari 15% kebutuhan energi. Jenis protein dengan nilai biologi tinggi: daging, ikan, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan, biji-bijian, susu, yogurt, dll. 3) KARBOHIDRAT v Sebaiknya ½ dari kebutuhan energi v 80.000 kalori selama masa kehamilan untuk bayi yg sehat v 300kkal/hari selama 9 bulan. v Sumber karbohidrat utama: beras, serealia, gandum, dll. 4) LEMAK ¼ dari kebutuhan energi atau 20% dari total energy. Omega 6 dan omega 3 harus lebih banyak karena u/ perkembangan pusat susunan saraf termasuk sel otak. Sumber omega 6: minyak kedelai, minyak jagung, minyak biji matahari, minyak biji kapas. Sumber omega 3: minyak ikan laut (ikan salmon, lemuru, dan tuna), minyak kedelai, minyak zaitun, minyak jagung. 5) ZAT BESI Kebutuhan zat besi pd saat kehamilan: 30mg/hari ® meningkat 200-300% buntuk plasenta & sel darah. Zat besi Berasal dari makanan & suplementasi tablet Fe. Penyerapan Fe terganggu oleh kopi, teh, kalsium, magnesium.bDefisiensi Fe lebih berpengaruh pada ibu. Akan menyebabkan kekurangan Hb dalam darah yang diperlukan untuk membewa O2 kepada janin dan sel ibu hamil. Distribusi Fe *300mg besi ditransfer ke janin *50-75mg untuk pembentukan plasenta *450mg untuk menambah jumlah sel darah merah *200mg hilang ketika melahirkan
  • 4. 3) ASAM FOLAT Asam folat dibutuhkan untuk pembentukan sel baru, membantu mengembangkan sel syaraf dan otak janin. Kebutuhannya 0,4 mg/hari Sumber asam folat adalah hati, sayuran, hijau, jeruk orange, kembang kol, kedelai/kacan-kacangaan lain, roti, gandum, serealia, dll. 4) KALSIUM Dibutuhkan untuk pertumbuhan janin sekitar 250mg/hari dan untuk persediaan si ibu. Kebutuhan: umur >25 tahun: 1200mg/hari umur ≤25 tahun: 800mg/hari Sumber utama: susu dan hasil olahannya, udang, sarden, dll . 5) YODIUM Kebutuhan: 200mikrogram/hari Kekurangan: janin hipotiroidisme, kretinisme, kerusakan syaraf. Sumber utama: garam, makanan laut, air, sayur. 1. Manfaat gizi seimbang pada ibu hamil a. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan b. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri c. Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas 2. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil dan janin yang dikandungnya 1. Terhadap Ibu menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, perdarahan, BB ibu tdk bertambah secara normal, dan terkena infeksi. 2. Terhadap Persalinan Mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat. 3. Terhadap Janin
  • 5. Mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). I. Evaluasi a. Mengajukan pertanyaan lisan 1) Tes awal a) Apa contoh zat nutrisi untuk ibu hamil ? b) Apa dampak bila kekurangan zat gizi pada ibu hamil ? 2) Tes akhir Mengajukan pertanyaan yang sama dengan tes awal. b. Observasi 1) Respon/tingkah laku masyarakat saat diberikan pertanyaan, apakah diam/menjawab (benar/salah) 2) Masyarakat antusias/tidak. 3) Masyarakat mengajukan pertanyaan/tidak. Satuan acara pembelajaran Mata kuliah : perndidikan dalam keperawatan (PDK) Topik atau materi : Hipertensi Sasaran : mahasiswa Waktu : 09.00-10.45 ( 1x100menit) Tempat : ruangan kelas 1.Standart kompekompentensi Mampumenjelaskan tentang penyakit Hipertensi 2. Kompentensi dasar setelah di berikan pendidikan kesehatan masaiswa mampu : a. menjjelaskan apa itu penyakit Hipertensi b. dapat menjelaskan dari macam-macam Hipertensi c. mampumenjelaskan beberapa penyebab Hipertensi d. Dapat mengenali gejala-gejala dini Hipertensi e. Dapat menjelaskan dampak ( komplikasi) yang disebabkan oleh penyakit Hipertensi f. Mampu memahami bagi mana cara pengobatan serta pencegahan dini penyakit Hipertensi 3.pokok bahasan : penyakit Hipertensi
  • 6. 4. sub pokok bahasan : 1. Pengertian dari Hipertensi 2. Macam-macam penyakit Hipertensi 3. Penyebab awal penyakit Hipertensi 4. Dampak berkepanjangan dari penyakit Hipertensi 5. Cara pengobatan penyakit Hipertensi 5.Waktu :1X60menit 6.Bahan /alat yg diperlikan : LCD Laptop 7.model pembelajaran : pertemuan kelas 8.LANDASAN TEORI: 9.Langkah pokok: a. Menciptakan suasana kelas yang nyaman b. Mengajukan masalh c. Membuat keputusan nilai personal d. Memberikan penjelasan tentang masalh penyakit Hipertensi e. Menetapkan tindak lanjut 10.metode : Ceramah Praktik Tanya jawab 11.Persiapan: mencari materi tentang hipertensi 12.Kegiatan pendidikan kesehatan Proses Tindakan Tindakan Waktu Kegiatan pembelajaran Kegiatan peserta Pendahuluan a.memberi salam ,memperkenalkan diri dengan baik b.menjelaskan materi secara umum pada mahasiswa c. menyampaikan tujuan pembelajaearan Memperhatikan dan menjawab salam Memperhatikan serta mernspon terhadap pembelajar Memperhatikan 15 menit
  • 7. Penyajian a. memberikan penjelasan tentang HIpertensi Pengertian penayakit Hipertensi Penyebab penyakit Hipertensi Tanda serta gejala Hipertensi b.Memberi kesempatan pada mahasisiwa untuk bertanya c.menjawab pertanyaan mahasiswa dengan tepat dan mudah di mengerti d.memberikan penjelasan Hipertensi Jenis-jenis Hiprtensi Komplikasi yang disebabkan Hipertensi Pengobatan Hipertensi Pencegahan hipertensi e.memberikan kesemp[atan pada mahasiswa untuk menayakan yg belum di mengerti Memperhatikan Memberi pertanyaan yang belum dapat di mengerti mahasisiwa Memperhatikan Memberi pertanyaan yang belum dapat di mengert 70menit
  • 8. f.memberikan jawaban denga tepat dan dapat di mengerti Penutup a.Memberi kesimpulan teneteng Hipertensi Mengajukan pertanyaan pada masiswa tentang materi yang sedang di lakukan Menutup pertemuan dan memberi salam penutup Memperhatikan Merenspon pertanyaan yang di berikan penyuluh Memprhatikan dan menjawab salam 15 menit 13. materi a. pengertian dari hipertensi Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda.secara umum seseorang dapat di katakan Hipertensi apabila tekanan darah sesorang lebih tinggi dari 140/90. Penyakit hipertensi juga merupakan gejala peningkatan tekanan darah yang berpengaruh pada organ lain,seperti stroke untuk otak. Penyakit ini menjadi salh satu masalah utama dalam ranah kesehatan masyarakat di indonesi maupun mancanegara. Di perkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipttensi terutama terjadi di negara berkembng pada tahun 2025. Prediksi ini diperkirakan berdasarkan pada angka penderita hipertensi dan pertambahan penduduk saatn ini. Wanita lebih sering terkena hipertensi dibandingkan pria. Klasifikasi hipertensi dapat kita lihat pada tabel berikut : Katagori TDD (mmHg) TDS(mmHg) Normal <85 <130 Normal tnggi 85-89 130-139 Hipertensi
  • 9. Tnggi 1 ( ringan) 90-99 140-159 Tinggi2 (sedang) 100-109 160-179 Tinggi3(berat) 110-119 180-199 Tinggi4(sangat berat) >120 >210 b. macam-macam hipertensi 1. hiprtensi primer Hipertensi primer merupakan hipertensi esensial sebab 90% penyebab hipertensi ini tidak dapat di ketahui. Beberapa faktor yg di diduga sebagai penyebab hipertensi ini antara lain : a) Genetik;induvidu yang mempunyai riwayat tertentu tentang hipertensi lebih besar terkena penyakit hipertensi. b) Jenis kelamin serta usia; laki-laki yang berusia antara 35-50 thn dan wanita pasca menepause lebih beresiko terkena hipertensi. c) Berat badan ; faktor berat badan sangat lah berpengaruh dalam penyebab hipertensi d) Gaya hidup ; merupakan faktor yang lebih spesifikasi dalam penyebab hipertensi 2. hipertensi skunder Hipertensi skunder adalah penyakit hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui. Beberapa gejala tentang hipertensi skunder antara lain : a) Coarctanion aorta ; yaitu penyempitan aorta conginetal yang menyebabkan menghambat aliran darah yang melalui lengkungan aorta b) Penyakit prenkim penyakit ini merupak penyebab utama dalam timbulnya hipertensi skunder c) Penggunaan kontarasepsi hormonal; oral kontrasipsi yang berisi esterogen dapat menimbulkan melalui mekanisme tertentu. d) Gangguan endokrin ; disfusi adrenal dapat menyebabkan hipertensi skunderyang disebabkan oleh kelebihan primer aldosteron. e) Kegemukan ; kegemukan dapat menyebabkn hipertensi skunder sebab gaya hidup yang malas dan tidak sering olahraga. f) Stres g) Kehamilan h) Serta merokok c.Komplikasi yang disebabkan oleh hipertensi 1.Storke ; hipertensi dapat menimbulkan stroke ini akibat dari tekanan darah yang tinggi sehingga dapt menimbulkan pendarahan pada otak atau akibat dari embelus yang terlepas dari pembuluh nonotak.arteri otak yang mengalami atterosklerosis dapat melemh sehingga dapat menyebabkan terbentuknya aneurisme. 2.Infrak miokardium ; penyebabutamanya ialah apabiala arteri kroner yang mengalami arteroklerotik tidak dapat menyuplai cukup oksigen ke miokarfium yang dapat menyebabkan isekmia jantung. 3. Gagal ginjal ; disebabkan oleh kerusakan progresif akibat tekanan darah tinggi pada kapiler-kapilerglomerolus, dengan rusaknya glomerolus darah akan mengalir ke unit-
  • 10. unit fungsional dan terjadi kerusakan neuron sehingga berlanjud hipoksik serta kematian 4.ensefalopati; terjadi karena tekanan darah yag sangat tinngi yang menyebabkan peningkatan tekana pembuluh kapiler dan mendorong cairan kedalam ruangan intertisium di seluruh susunan saraf pusat. Akibatnya neuron disekitarnya menjadi kolaps dan terjadi koma serta dapat menyebabkan kematian. d.pengobatan hipertensi pengobatan hipertensi dapat dipakaai beberapa obat dalam penyembuhan hipertensi antara lain: 1. HIDROKOLOTRIAZIT (HCT) ; dengan memberikan 12,5-25 mgperhari dengan dosis tunggal pada pgi hari. 2. RESERPIN; dengan memberikan 0,1-0,25mg sehari dengan dosis tunggal 3. KAPTOPRIL; dengan memberikan 12,5-25mg sebanya 2- 3 X sahari 4. PROPANOLOL; mulai dari pemberian 10mg sebanyak 2Xsehari yang dapat dinaikan sebesar 20mg sebanyak 2Xsehari E. pencegahan Pencegahan dapat dilakukan bebrapa tahap antara lain: 1. Mengurangi kosomsi rokok 2. Berolahraga secara teratur 3. Berhenti mengkosumsi alkohol 4. Menurunkn berat badan sampai batas ideal tubuh seseorang Terlepas dari itu hal utama yng diperlu perhatikan dalam pencegahan hipertensi adalah dengan cara mengubah pola hidup dg pola hidu yang sehat sehingga resiko hipertensi dapat diminimalkan. 13.evaluasi Jenis tes : tes esay 1. Jelaskan mengapa hipertensi dapat menyebabkan stroke dan esenfalopati? 2. Jelskan jenis-jenis dari penyakit hipertensi beserta faktornya ???
  • 11. 3. Bgaiman cara pencegahan agar dapat meminimalkan penyakit hipertensi??? 4. Jelakan menurut bahasa anda apa itu hipertensi??? 5. Jelakan bagaimana cara pemberian obat pad penyakit hipertensi??? 14. refrensi 1) A,Aziz Alimul Hidayat.2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatn. Salemba Medika: Jakarta. 2) Ardiansyah, Muhammad.2012.medikal bedah.DIVA press:jogjakarta SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI Diposkan oleh Rizki Kurniadi MATA AJAR : Hipertensi POKOK BAHASAN : Pengertian dan Perawatan Hipertensi WAKTU : 30 menit HARI/TANGGAL : Sabtu, 15 Mei 2006 TEMPAT : Rumah Tn. S SASARAN : Tn. S PENYULUH : I. LATAR BELAKANG Hipertensi merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi di masyarakat, oleh karena itu pengetahuan mengenai penyakit hipertensi dan perawatannya di rumah merupakan informasi yang sudah selayaknya diketahui oleh masyarakat. Insiden hipertensi tinggi dan terus meningkat di masyarakat, selain itu komplikasi akibat penyakit hipertensi dapat berakibat fatal bagi penderita jika tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan yang adekuat. Dari hasil pendataan didapatkan Tn. S mengalami hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, waktu pemeriksaan dalam pengkajian pertama dengan tekanan darah 180/100 mmHg. Selama ini Tn. S memeriksakan diri ke dokter pribadinya dan rutin mengkontro tekanan darahnya di rumah.
  • 12. II. TUJUAN PENYULUHAN UMUM Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang hipertensi selama 1 x 30 menit keluarga mampu melakukan perawatan kepada dirinya sendiri yang menderita hipertensi. III. TUJUAN PENYULUHAN KHUSUS Setelah diberikan penyuluhan, keluarga dapat menjelaskan: 1. Pengertian hipertensi. 2. Penyebab hipertensi. 3. Tanda dan gejala hipertensi. 4. Klasifikasi hipertensi. 5. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan hipertensi. 6. Komplikasi hipertensi. 7. Cara pencegahan dan perawatan hipertensi. IV. MATERI Terlampir V. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH PESERTA 1. 2. 5 Menit 20 Menit Pembukaan a. Salam pembukaan b. Perkenalan c. Apersepsi d. Mengkomunikasikan tujuan Kegiatan inti penyuluhan a. Menjelaskan dan menguraikan materi tentang: Pengertian hipertensi. - Menjawab salam - Memperhatikan - Berpartisipasi aktif - Memperhatikan - Memperhatikan dan mencatat penjelasan penyuluh dengan cermat
  • 13. 3 5 Menit Penyebab hipertensi. Tanda dan gejala hipertensi. Klasifikasi hipertensi. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan hipertensi. Komplikasi hipertensi. Cara pencegahan dan perawatan hipertensi. b. Memberikan kesempatan kepada peserta penyuluhan untuk bertanya c. Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan yang berkaitan dengan materi yang belum jelas. Penutup a. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan. b. Evaluasi penyuluhan dengan pertanyaan secara lisan. c. Salam - Menanyakan hal-hal yang belum jelas. - memperhatikan - Memperhatikan. - Menjawab - Menjawab salam VI. METODE 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi VII. MEDIA DAN ALAT Leaflet, alat peraga (gambar)
  • 14. VIII. SUMBER Soeparman dkk,1987 Ilmu Penyakit Dalam , Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta Smeljer,s.c Bare, B.G ,2002 Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah, *Brunner & Suddarth, Ed 8 penerbir EGC Jakarta IX. EVALUASI Menyebutkan makanan pantangan dan yang boleh di makan. Lampiran Materi : Pengertian hipertensi. Hipertensi adalah terjadinya kenaikan darah sistolik (atas) 140 atau lebih dan tekanan darah diastolik (bawah) 90 atau lebih. Disebut hipertensi apabila seseorang yang terkena: 1. Telah berumur 18 tahun atau lebih. 2. Bila 2 kali kunjungan berbeda tekanan diastolik 90 atau lebih. 3. Beberapa kali pengukuran dengan hasil tekanan sistolik menetap 140 atau lebih. Penyebab. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian karena orang yang terserang cukup banyak dan akibat jangka panjangnya mempunyai konsekuensi tertentu. Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi dalam dua golongan yaitu: 1. Hipertensi primer atau essensiel. Dimana hipertensi ini tidak diketahui penyebabnya, biasanya dihubungkan dengan faktor keturunan atau lingkungan. 2. Hipertensi sekunder, penyebabnya diketahui secara pasti seperti gangguan pembuluh darah dan penyakit ginjal.
  • 15. Tanda dan gejala. 1. Sakit kepala dan pusing 2. Nyeri kepala berputar 3. Rasa berat di tengkuk 4. Kadang mimisan 5. Marah/emosi tidak stabil 6. Mata berkunang – kunang 7. Telinga berdengung 8. Sukar tidur 9. Kesemutan 10. Kesulitan bicara 11. Rasa mual/muntah Klasifikasi atau derajat hipertensi. Tahap Sistolik (atas) Diastole (bawah) Normal Tinggi Ringan Sedang Berat Sangat berat 130-139mmHg 140-159mmHg 160-179mmHg 180-209mmHg 210mmHg 85-89mmHg 90-99mmHg 100-109mmHg 110-119mmHg 120mmHg Faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi.
  • 16.  Riwayat keluarga dengan hipertensi  Umur  Kegemukan  Merokok  Stress  Alkohol  Obat-obatan  Kurang olah raga  Makanan berlemak  Berhenti Haid  Penyakit (DM,Jantung,Ginjal) Komplikasi.  Stroke  Penyakit jantung koroner  Gagal jantung  Penyakit ginjal  Penyakit pembuluh darah perifer (misal gejalanya semutan) Pencegahan dan Perawatan hipertensi.  Pertahankan BB ideal  Olah raga  Batasi pemakaian garam
  • 17.  Hindari konsumsi alkohol  Tidak/berhenti merokok  Makan banyak buah & sayuran  Hindari minum kopi berlebihan  Rekreasi  Hindari/atasi stress  Cek tensi teratur/bulan (bila umur >40th) Bagi yang sudah sakit: 1. Berobat secara teratur. 2. Mentaati aturan minum obat. 3. Konsultasi,bila akan minum obat lain. Apa itu diit Hipertensi ? Diit hipertensi adalah jenis dan komposisi makanan yang diatur untuk penderita hipertensi. Tujuan Diit Hipertensi. Tujuan utama diit hipertensi adalah untuk menysuaikan dan mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi sehingga dapat: 1. Menurunkan tekanan darah hingga normal. 2. Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk. 3. Membantu mengurangi timbunan cairan dan garam.
  • 18. Perbedaan Diit dengan makanan biasa. 1. Konsumsi lemak dibatasi 2. Konsumsi cholesterol dibatasi 3. Konsumsi kalori dibatasi untuk yang terlalu gemuk atau obese. 4. Makanan yang boleh dikonsumsi Makanan yang boleh dikonsumsi. 1. Sumber kalori kompleks seperti beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, gula, hunkwe, makroni, mie, bihun, roti dan biskuit. 2. Sumber protein hewani (daging dan ikan maksimum 100 gram/ hari, telur 1 butir/ hari, dan susu 200 gram/ hari) dan protein nabati (tahu, tempe, dan kacang-kacangan). 3. Sayuran dan buah-buahan. Banyak terdapat kalium (potasium) dan magnesium. Kalium merupakan ion utama dalam cairan intraseluler. Semakin banyak kalium dikonsumsi. Maka konsentrasinya dalam cairan intraseluler meningkat, sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah. Makanan yang dibatasi. Untuk diet rendah garam ini, penggunaan daging/daging ayam/ikan dibatasi paling banyak 100 gram per hariTelur Ayam/telur bebek, paling banyak 1 butir sehari Susu banyak paling banyak 200 cc sehari Minuman dan sari buah dalam kemasan. Makanan yang tidak boleh dikonsumsi. 1. Makanan yang banyak mengandung garam 2. Makanan yang banyak mengandung kolesterol 3. Makanan yang banyak mengandung lemak jenuh 4. Makanan yang banyak menimbulkan gas Bagaimana sebaiknya cara memasak?  Makanan akan lebih enak apabila ditumis, digoreng, dipanggang walaupun tanpa garam
  • 19.  Rasa tawar dapat diperbaiki dengan menggunakan bumbu-bumbu yang tidak mengandung natrium seperti; bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, salam, gula merah, cukak dsb.  Bila menggunakan makanan jadi, sebaiknya membaca “label”.  Kata sodium/natrium (Na) menunjukan adanya garam natrium.  Merebus,mengkukus,menumis, memanggang atau membakar. Sebagian dari sayuran sebaiknya makan mentah atau sebagai lalapan. Bagaimana mengatur diit? 1. Hindari penggunaan kelapa, minyak kelapa,lemak hewan, margarine,mentega sebagai pengganti gunakan minyak kacang atau minyak jagung dalam jumlah tertentu. 2. Batasi penggunaan daging hingga 3 kali seminggu dengan paling banyak 50 gram tiap kali makan, makanlah ikan air tawar sebagai pengganti. 3. Gunakan susu skim sebagaipengganti susu penuh. 4. Batasi penggunaan telur hingga hanya 3 kali seminggu. 5. Gunakan sering tahu,tempe, dan hasil kacang-kacangan lainya. 6. Batasi penggunaan gula, makanan dan minuman manis seperti sirup, coca cola, limun, permen,dodol, coklat, kolak, eskrim. 7. Makanlah banyak sayuran dan buah-buahan
  • 20. OBAT TRADISIONAL UNTUK HIPERTENSI Banyak tumbuhan obat yang telah lama digunakan oleh masyarakat secara tradisional untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal yang perlu diinformasikan kepada masyarakat adalah cara penggunaannya, dosis, serta kemungkinan adanya efek samping yang tidak diketahui. Obat – obat tradisional tersebut diantaranya: 1. Buah Belimbing Buah ini dapat mengontrol tekanan darah dalam keadaan normal dan juga bisa menurunkan tekanan darah bagi mereka yang sudah mengalaminya. Caranya yaitu buah belimbing yang sudah masak diparut halus. Kemudian parutan belimbing diperas sehingga menjadi satu gelas sari belimbing. Air perasan ini diminum setiap pagi, lakukan selama tiga minggu sampai satu bulan. Setelah satu bulan sari belimbing ini dapat diminum dua hari sekali. Tidak perlu menambahkan gula pasir atau sirup pada air perasan. Bagi mereka yang sudah terlanjur menderita hipertensi, sebaiknya gunakan buah belimbing yang besar sehingga air perasannya lebih banyak. 2. Daun Seledri Cara penggunaannya dengan menumbuk segenggam daun seledri sampai halus, saring dan peras deengan kain bersih dan halus. Air saringan usahakan satu gelas diamkan selama satu jam, kemudian diminum pagi dan sore dengan sedikit ampasnya yang ada di dasar gelas. Menurut penelitian daun seledri bisa memperkecil fluktuasi kenaikan tekanan darah. 3. Bawang Putih Caranya dengan memakan langsung tiga siung bawang putih mentah setiap pagi dan sore hari. Pilih bawang putih yang kulitnya berwarna coklat kehitaman karena mutunya lebih baik. Jika tidak mau memakannya dalam keadaan mentah bisa direbus atau dikukus dulu. Namun karena banyak zatnya yang bisa berkhasiat yang dapat ikut larut ddalam air rebusannya, sebaiknya ditambaah menjadi 8 sampai 9 siung sekali makan. 4. Buah Mengkudu / Pace
  • 21. Buah ini sebagai alternatif untuk menekan hipertensi. Caranya hampir sama dengan buah belimbing, yaitu dengan cara memarut halus, kemudian diperas memakai kain kassa yang bersih, diambil airnya. Minum sari mengkudu setiap pagi dan sore hari secara teratur. 5. Avokad Caranya lima daun avokad dicuci bersih, kemudian direbus dengan 4 gelas air putih. Tunggu air rebusan hingga menjaadi 2 gelas, saring. Satu gelas diminum pagi hari, satu gelas lagi diminum sore hari. contoh SAP Diet Diabetes melitus SATUAN ACARA PENYULUHAN A. Bahasan 1. Topik :Diet 2. Sub Topik :Diet pada Diabetes Melitus 3. Hari/tanggal :Senin,16 November 2009 4. Waktu :30 menit 5. Tempat :Kelurahan Gunung puyuh 6. Sasaran :Masyarakat Gunung puyuh 7. Penyuluh : Name B. Tujuan 1. Tujuan umun setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit masyarakat mampu memahami mengenai diet pada orang yang menderita diabetes melitus 2. Tujuan khusus Masyarakat mampu menjelaskan kembali mengenai pengertian dari diet pada Diabetes melitus Masyarakat dapat menyebutkan kembali 1 dari 2 pola diet pada penderita Diabetes melitus Masyarakat dapat memahami perbedaan antara diet biasa dan diet pada Diabetes melitus C. Materi 1. Pengertian Diebetes melitus 2. Hubungan Diabetes dengan Diet dan olahraga 3. Pola diet pada penyakit Diabetes Melitus D. Sumber materi Basuki, 2002 dalam Soegondo. Penyuluhan Diabetes Melitus. Jakarta: FKUI. Moehyi Sjahmien. 1999. Pengaturan Makanan dan Diet untuk Penyembuhan Penyakit. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. E.Metode dan Media 1. Metode Ceramah
  • 22. Demontrasi Tanya jawab 2. Media Laptop In focus Bahan-bahan demontrasi F.Tabel kegiatan Waktu Tahap kegiatan Krgiatan penyuluhan Respon yang di harapkan dari masyarakat 5 menit pendahuluan 1. membuka acara dengan mengucapkan salam kepada masyarakat 2. memperkenalkan diri 3. mrnyampaikan topic dan tujuan penkes kepada masyarakat 4. kontrak waktu untuk kesepakatan pelaksanaan penkes dengan masyarakat 1. menjawab salam 2. memperhatikan 3. mendengarkan penyuluh menyampaikan topik dan tujuan 4. mrnyrtujui kesepakatan waktu pelaksanaan penkes 20 menit Kegiatan inti 1. mengenali kemampuan masyarakat mengenai materi yang akan di sampaikan 2. memberikan penjelasan tentang materi yang akan di berikan 3. memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ber tanya 4. melakukan evaluasi 1. menyampaikan pengetahuannya tentang materi penyuluhan 2. mendengarkan dan memperhatikan penyuluh 3. menanyakan hal-hal yang tidak mengerti dari materi 4. menjawab hal-hal yang ditanyakan penyuluh 5 menit Kegiatan penutup 1. menyimpulkan materi penyuluhan 2. mengklarifikasi 3. rencana tindakan lanjut 4. menutup kegiatan acara penyuluhan 1. memperhatikan 2. menyampaikan hal-hal yang perlu di klarifikasi 3. menyetujui rencana tindak lanjut 4. memperhatikan dan menjawab salam G. Evaluasi 1. Prosedur : Post test 2. Bentuk test : Tanya jawab secara lisan 3. Butir pertanyaan : a. Sebutkan pengertian Diet pada kencing manis
  • 23. b. Sebutkan pola diet pada kencing manis c. Sebutkan makanan apa saja yang harus di hindari penderita kencing manis DIET PADA DIABETES MELITUS 1.1 PENGERTIAN DIABETES MELITUS Diabetes melitus(kencing manis) adalah suatu keadaan dimana kadar glukosa dalam darah tinggi yang di sebabkan tidak berfungsinya hormon insulin di dalam tubuh,sedangkan diet pada kencing manis adalah mengelola penyakit kencing manis atau diabetes mellitus dengan cara melakukan diet makanan memperhatikan takaran dari sisi makanan 1.2 HUBUNGAN DM DENGAN DIET DAN OLAHRAGA Selain mengontrol kadar gula secara teratur, melakukan diet makanan dan olahraga yang teratur menjadi kunci sukses pengelolaaan diabetes(kencing manis). Dalam hal makanan misalnya, penderita diabetes harus memperhatikan takaran karbohidrat. Sebab lebih dari separuh kebutuhan energi diperoleh dari zat ini. ada dua golongan karbohidrat yakni jenis kompleks dan jenis sederhana. Yang pertama mempunyai ikatan kimiawi lebih dari satu rantai glukosa sedangkan yang lain hanya satu. Di dalam tubuh karbohidrat kompleks seperti dalam roti atau nasi, harus diurai menjadi rantai tunggal dulu sebelum diserap ke dalam aliran darah. Sebaliknya, karbohidrat sederhana seperti es krim, jeli, selai, sirup, minuman ringan, dan permen, langsung masuk ke dalam aliran darah sehingga kadar gula darah langsung melejit. Dari sisi makanan penderita kencing manis lebih dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat berserat seperti kacang-kacangan, sayuran, buah segar seperti pepaya, kedondong, apel, tomat, salak, semangka dll. Sedangkan buah-buahan yang terlalu manis seperti sawo, jeruk, nanas, rambutan, durian, nangka, anggur, tidak dianjurkan. Selain memperhatikan pola makan sehari-hari, penderita harus melakukan latihan fisik. Pada prinsipnya olahraga bagi penderita diabetes tidak berbeda dengan yang untuk orang sehat. Juga antara penderita baru atau pun lama. Olahraga itu terutama untuk membakar kalori tubuh, sehingga glukosa darah bisa terpakai untuk energi. Dengan demikian kadar gulanya bisa turun. Dengan rajin berolahraga ditambah mengatur menu makanan serta mengontrol kadar gula darah secara teratur, komplikasi akibat diabetes dapat dihindar 1.3 POLA DIET a. Pola A dan B Peneliti gizi asal Universitas Airlangga, Surabaya, Prof. Dr. Dr. H. Askandar Tjokroprawiro, menggolongkan diet atas dua bagian, A dan B. Diet B dengan komposisi 68% karbohidrat, 20% lemak, dan 12% protein, lebih cocok buat orang Indonesia dibandingkan dengan diet A yang terdiri atas 40 – 50% karbohidrat, 30 – 35% lemak dan 20 – 25% protein. Diet B selain mengandung karbohidrat lumayan tinggi, juga kaya serat dan rendah kolesterol. Sementara itu tingginya serat dalam sayuran jenis A(bayam, buncis, kacang panjang, jagung muda, labu siam, wortel, pare, nangka muda) ditambah sayuran jenis B (kembang kol, jamur segar, seledri, taoge, ketimun, gambas, cabai hijau, labu air, terung, tomat, sawi) akan menekan kenaikan kadar glukosa dan kolesterol darah.Bawang merah dan putih (berkhasiat 10 kali bawang merah)serta buncis baik sekali jika ditambahkan dalam diet diabetes karena secara bersama-sama dapat menurunkan kadar lemak darah dan glukosa darah. Penderita bisa
  • 24. mengikuti contoh susunan menu diet B untuk 2.100 kalori seperti pada Tabel. Diet B tinggi serat itu termasuk diet diabetes umum, yang tidak menderita komplikasi, tidak sedang berpuasa atau pun sedang hamil. prinsip dasar diet diabetes, dengan pemberian kalori sesuai kebutuhan dasar. Untuk wanita, kebutuhan dasar adalah (Berat Badan Ideal x 25 kalori)ditambah 20% untuk aktivitas. Sedangkan untuk pria, (Berat Badan Ideal x 30 kalori) ditambah 20% untuk aktivitas. Untuk menentukan berat badan ideal (BBI) bisa diambil patokan: BBI = Tinggi Badan (cm) - 100 cm - 10%. Contoh, seorang pria bertinggi badan 164 cm, berat badan 70 kg, maka BBI = 64 kg - 10% = 58 kg. Kebutuhan kalori dasar = 58 x 30 kalori = 1.740 kalori. Ditambah kalori aktivitas 20% = 2.088 kalori. Jadi, pria ini memerlukan diet sekitar 2.000 kalori sehari. Prinsip makan selanjutnya adalah menghindari konsumsi gula dan makanan yang mengandung gula. Juga menghindari konsumsi hidrat arang olahan yakni hidrat arang hasil dari pabrik berupa tepung dengan segala produknya. Yang perlu diperbanyak justru konsumsi serat dalam makanan, khususnya serat yang larut air seperti pektin (dalam apel), jenis kacang-kacangan, dan biji-bijian (bukan digoreng).Bila penderita juga mengalami gangguan pada ginjal, yang perlu diperhatikan adalah jumlah konsumsi protein. Umumnya, digunakan rumus 0,8 g protein per kilogram berat badan. Bila kadar kolesterol tinggi, disarankan melakukan diet rendah lemak. Bila tekanan darahnya tinggi, dianjurkan mengurangi konsumsi garam.Tabel di bawah ini yang menunjukkan contoh lima kelompok makanan: makanan pokok, lauk pauk, sayuran, makanan ringan/siap santap, buah-buahan, dan minuman. Makanan dalam kelompok A bisa dibilang berkomposisi paling baik, karena mengandung serat dan atau rendah hidrat arang olahan serta rendah lemak. rendah atau tanpa serat, dan terlalu banyak lemak. Jadi, dianjurkan untuk memilih A atau B. Di tabel ini diberikan pula contoh menu yang dapat diikuti b. Pola 3J pola 3J: yakni jumlah kalori, jadwal makan, dan jenis makanan(diatur 3 faktor tersebut).Bagi penderita yang tidak mempunyai masalah dengan berat badan tentu lebih mudah untuk menghitung jumlah kalori sehari-hari. Caranya, berat badan dikalikan 30. Misalnya, orang dengan berat badan 50 kg, maka kebutuhan kalori dalam sehari adalah 1.500 (50 x 30). Kalau yang bersangkutan menjalankan olahraga, kebutuhan kalorinya pada hari berolahraga ditambah sekitar 300-an kalori. Jadwal makan pengidap diabetes dianjurkan lebih sering dengan porsi sedang. Maksudnya agar jumlah kalori merata sepanjang hari. Tujuannya agar beban kerja tubuh tidak terlampau berat dan produksi kelenjar ludah perut tidak terlalu mendadak. Di samping jadwal makan utama pagi, siang, dan malam, Yang perlu dibatasi adalah makanan berkalori tinggi seperti nasi, daging berlemak, jeroan, kuning telur. Juga makanan berlemak tinggi seperti es krim, ham, sosis, cake, coklat, dendeng, makanan gorengan. Sayuran berwarna hijau gelap dan jingga seperti wortel, buncis, bayam, caisim bisa dikonsumsi dalam jumlah lebih banyak, begitu pula dengan buah-buahan segar. Namun, perlu diperhatikan bila penderita menderita gangguan ginjal, konsumsi sayur-sayuran hijau dan makanan berprotein tinggi harus dibatasi agar tidak membebani kerja ginjal. Diposkan oleh csetiadi-blog di 21.56 SATUAN ACARA PENYULUHAN DIABETES MELITUS
  • 25. I. Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus II. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Diabetes Mellitus 2. Penyebab Diabetes Mellitus 3. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus 4. Komplikasi Diabetes Mellitus III. Sasaran : Keluarga Tn X IV. Waktu : Minggu, 28 Februari 2012 pukul !5.00WIB V. Tempat : Rumah Tn.X VI. Tujuan : A. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga Tn.X diaharapkan paham mengenai penyakit Diabetes Mellitus B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x 50 menit, diharapkan masyarakat dusun Kemuning mampu: 1. Menjelaskan pengertian Diabetes Mellitus secara benar 2. Menyebutkan penyebab Diabetes Mellitus dengan tepat 3. Menyebutkan tanda dan gejala Diabetes Mellitus dengan baik 4. Menyebutkan komplikasi yang ditimbulkan oleh Diabetes Mellitus VII. Kegiatan Belajar Mengajar No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Audience 1 Pembukaan 5 menit -Menjawab salam -Memperhatikan penyuluh -Menyetujui kontrak 2. Inti 30 menit • Menjelaskan pengertian diabetes mellitus • Menjelaskan penyebab Diabetes Mellitus -Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan penyuluh
  • 26. • Menyebutkan tanda dan gejala Diabetes Mellitus • Menjelaskan tanda dan gejala Diabetes Mellitus • Menjelaskan komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh Diabetes Mellitus 3. Penutup 15 menit • Mengevaluasi dengan memberikan pertanyaan lisan • Salam penutup -Menjawab pertanyaan -Menjawab salam VIII. Metode : Ceramah IX. Media : Leaflat X. Evaluasi : Audience mampu menjawab pertanyaan di bawah ini dengan benar: 1. Apakah yang dimaksud dengan Diabetes Mellitus ? 2. Apa saja yang dapat menyebabkan Diabetes Mellitus ? 3. Apa tanda dan gejala yang sering muncul pada penderita Diabetes Mellitus ? 4. Apa komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh Diabetes Mllitus ? XI. Referensi : Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC. Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC. Sjaifoellah, N. (1996). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol 2. Jakarta: EGC.
  • 27. XII. Materi Terlampir Lampiran Materi 1. Pengertian Diabetes Mellitus adalah Suatu keadaan dimana pankreas tidak cukup menghasilkan insulin, atau sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan insulin seperti seharusnya, sehingga kadar gula dalam darah meningkat atau bertambah 2. Penyebab Diabetes Mellitus a. Riwayat keluarga DM b. Kegemukan c. Kurang gerak (berolah raga) d. Hipertensi e. Riwayat kehamilan dengan kelahiran berat badan bayi lahir > 4000 gr 3. Tanda dan Gejala Diare a. Sering haus b. Rasa lapar terus menerus c. Sering buang air kecil (terutama malam hari) d. Berat badan berkurang drastis e. Kesemutan f. Cepat merasa lelah dan mengantuk g. Luka yang sukar sembuh h. Penglihatan kabur i. Gatal-gatal terutama bagian luar kelamin 4. Cara Pencegahan Diare a. Luka yang sukar sembuh b. Impotensi c. Kebutaan d. Penyakit jantung e. Gangguan pada pembuluh darah otak f. Terganggunya fungsi ginjal
  • 28. ATUAN ACARA PENYULUHAN DIARE I. Identifikasi Masalah Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama di negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare. WHO memperkirakan 4 milyar kasus, terjadi di dunia pada sebagian besar anak- anak dibawah umur 5 tahun. Penyakit diare sering menyerang bayi dan balita, bila tidak diatasi lebih lanjut akan menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan kematian. Data terakhir dari Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa diare menjadi penyakit pembunuh kedua bayi di bawah lima tahun (balita) di Indonesia setelah radang paru atau pneumonia. Banyak faktor risiko yang diduga menyebabkan terjadinya penyakit diare pada bayi dan balita di Indonesia. Salah satu faktor risiko yang sering diteliti adalah faktor lingkungan yang meliputi sarana air bersih (SAB), sanitasi, jamban, saluran pembuangan air limbah (SPAL), kualitas bakterologis air, dankondisi rumah. Data terakhir menunjukkan bahwa kualitas air minum yang buruk menyebabkan 300 kasus diare per 1000 penduduk. Sanitasi yang buruk dituding sebagai penyebab banyaknya kontaminasi bakteri E.coli dalam air bersih yang dikonsumsi masyarakat. Bakteri E.coli mengindikasikan adanya pencemaran tinja manusia. Kontaminasi bakteri E.coli terjadi pada air tanah yang banyak disedot penduduk di perkotaan, dan sungai yang menjadi sumber air baku di PDAM pun tercemar bakteri ini. Hasil penelitian Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) propinsi DKI Jakarta menunjukkan 80 persen sampel air tanah dari 75 kelurahan memiliki kadar E.coli dan fecal coli melebihi ambang batas. II. Pengantar Bidang Studi : Penyakit Dalam Topik : Gangguan Sisyem Pencernaan
  • 29. Sub topic : Diare Sasaran : Bapak Ibu warga desa Serangan Hari/ tanggal : Senin, 20 Desember 2010 Jam : 09.00 – 09.40 Waktu : 40 Menit Tempat : Balai Desa Serangan III. Tujuan Instruksional Umum ( TIU ) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan warga dapat memahami dan mengerti tentang Diare. IV. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan warga dapat menjelaskan tentang : 1. Pengertian diare 2. Hal – hal yang bisa menyebabkan diare 3. Akibat dari diare apabila tidak ditangani 4. Cara mencegah diare 5. Pengobatan diare V. Materi Terlampir. VI. Metode 1. Ceramah 2. Tanya Jawab VII. Media 1. Materi SAP 2. Leaflat VIII. Kegiatan Pembelajaran No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta 1 3 menit Pembukaan: 1. Memberikan salam 1. Menjawab salam 2. mendengarkan
  • 30. 2. Menjelaskan tujuan pembelajaran 3. Menyebutkan materi atau pokok bahasan yang di sampaikan dan memperhatikan 2 10 menit Pelaksanaan materi: Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur. Materi: 1. Pengertian diare 2. Penyebab diare 3. Pencegahan diare 4. Pengobatan Menyimak dan memperhatikan 3 5 menit Evaluasi : 1. Menyimpulkan isi penyuluhan 2. Memberi kesempatan kepada audience untuk bertanya 3. Memberikan kesempatan kepada udience untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan Bertanya dan menjawab pertanyaan 4 2 menit Penutup: Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam Menjawab salam IX. Pengesahan Yogyakarta, Sasaran Pemberi Penyuluhan Pemateri Mengetahui
  • 31. Dosen Pembimbing Dra. Sugianto, A.Md.Kep.M. Kes X. Evaluasi 1. Metode evaluasi : Diskusi tanya jawab 2. Jenis pertanyaan : lisan 3. Jumlah soal : 2 soal XI. Lampiran Materi Diare 1. Pengertian Diare a. Diare adalah buang air besar encer atau cair yang lebih dari tiga kali sehari (WHO, 1992). b. Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. c. Diare adalah buang air besar dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi BAB yang meningkat. 2. Penyebab Diare
  • 32. a. Infeksi 1). Infeksi enteral Adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab diare. a). Infeksi bakteri: vibrio, E. coli, Salmonella, Sigela, Campylobakteri, Yersenia, Aerromonas. b). Infeksi virus : Entro virus, adenovirus, Rotavirus, Astovirus dll. c). Infeksi parasit : Cacing protozoa dan jamur. 2). Infeksi Parentral Adalah infeksi diluar alat pencernaan makan seperti otitis media akut (OMA) tonsillitis/ Tonsiloparingitis, bronkhopnemonia , encepalitis dsb. Keadaan ini terutama tedapat pada anak kurang dari 2 tahun. Keterangan : Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan di usus halus. Dampaknya makanan tidak dicerna kemudian segera masuk ke usus besar. Makanan yang tidak dicerna dan tidak diserap usus akan menarik air dari dinding usus. Di lain pihak, pada keadaan ini proses transit di usus menjadi sangat singkat sehingga air tidak sempat diserap oleh usus besar. Hal inilah yang menyebabkan tinja berair pada diare. b. Faktor Malabsorsi 1). Malabsorbsi karbohidrat 2). Malabsorbsi lemak 3). Malabsorbsi Protein c. Faktor makanan: Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan. d. Psikologis : rasa takut dan cemas Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare: a. Tidak memadainya penyediaan air bersih b. Air tercemar oleh tinja c. Pembuangan tinja yang tidak hygienis d. Kebersihan perorangan dan lingkungan jelek e. Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya f. Penghentian ASI yang terlalu dini 3. Klasifikasi Diare a. Menurut perjalanan penyakit : 1) Akut : jika kurang dari 1 minggu
  • 33. Penyebab diare akut ( diare mendadak) tersering adalah karena VIRUS , khas berak-berak air (watery), berbusa, TIDAK ada darah atau lendir, dan berbau asam. 2) Berkepanjangan : jika antara 1 minggu sampai 14 hari 3) Kronis : jika > 14 hari dan disebabkan oleh non infeksi 4) Persisten : Jika >14 hari dan disebabkan oleh infeksi b. Menurut patofisiologi : 1). Gangguan absorbsi 2). Gangguan sekresi 3). Gangguan osmotik c. Menurut penyebab 1). Infeksi : Virus, bakteri, parasit,jamur 2). Konstitusi 3). Malabsorbsi d. klasifikasi berdasasarkan gangguan faal: 1). Dorongan didalam usus normal yang terlalu cepat , yang dapat disebabkan oleh: a). Rangsangan syaraf yang abnormal terdapat pada : psycogenic diarrhea atau keracunan mecholyl. b). Pengaruh zat kimia terhadap motilitas yang abnormal, misalnya pada: sindroma karsinoid, penyakit addison’s, thirotoksikosis. c). Iritasi pada intestine misalnya pada: pemakaian oleum recine, colitis ulserative, perikolil abses. d).Hilangnya simpanan di kolon misalnya pada: destruksi sphincter ani, ileostomi dll. 2). Gangguan pencernaan makanan karena : a). Hilangnya fungsi reservoit dari lambung, misalnya pada postgastrektom timbul sindroma dumping. b). Penyakit pancreas. c). Insufisiensi sepanjang intestine. d). Kemungkinan adanya sekresi abnormal dari HCL, misalnya pada sindroma zollinger Ellison. 3). Absorbsi abnormal pada pencernaan makanan, misalnya penyakit hati, penyakit pada intestine, obstruksi mesenteric ( karsinomatosis atau pada TBC). 4. Pathogenesis Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah:
  • 34. a. Gangguan osmotic Akibat terdapat makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkanya sehingga timbul diare. b. Gangguan sekresi Akibat rangsang tertentu ( Misalnya toksin pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus c. Gangguan motilitas usus Hiperpristaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus menyerap makan seingga timbul diare. Sebaliknya bila pristaltik menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang menyebabkan diare. 5. Tanda dan Gejala Diare a. Gejala diare adalah tinja encer b. Muntah c. Badan lesu atau lemah d. Panas e. Tidak nafsu makan f. Darah dan lendir dalam kotoran g. Nyeri pinggang Sebelum diare terjadi biasanya penderita merasa mulal dan muntah. Rasa mual dan muntah ini disebabkan oleh infeksi virus. Selain menyebabkan mual, muntah dan diare, virus unu dapat menyebabkan demam, tinja berdarah, penurunan nafsu makan sehinnga dapat menyebabkan penderita lesu. 6. Komplikasi Akibat diare, kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi berbagai komplikasi sebagai berikut: a. Dehidrasi Cara menilai dehidrasi menurut WHO ( 1992)
  • 35. Tanda dan Gejala Tidak dehidrasi Dehidrasi ringan Dehidrasi berat Keadaan umum Baik Rewel. Gelisah, lemah Apatis, tidak sadar Mata Tidak cekung Cekung dan kering Sangat cekung Air mata Jika menangis masih ada Jika menangis tidak terdapat air mata Jika menangis tidak ada air mata Bibir Tidak kering kering Sangat kering Rasa haus Tidak merasa haus Haus sekali, jika diberi minum rakus Tidak bisa minum Cubitan kulit Jika dicubit cepat kembali Jika dicubit, kembali lambat Jika dicubit, kembali sangat lambat. b. Renjatan hipovolemik c. Hipoglikemi d. Intoleransi sekunder akibat kerusakan filimukosa usus dan defisiensi enzim laktase e. Hipokalemia f. Kejang terjadi akibat dehidrasi hipertonik g. Malnutrisi energi protein 7. Pencegahan Diare Diare dapat dicegah dengan cara: a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting: 1). Sebelum makan, 2) setelah buang air besar, 3) sebelum memegang bayi, 4) setelah menceboki anak dan 5) sebelum menyiapkan makanan;
  • 36. b. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, an ntara lain dengan cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses klorinasi; c. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain). d. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban dengan tangki septik. 8. Pengobatan Diare Prinsip penatalaksanaan diare a. Mencegah terjadinya dehidrasi b. Mengobati dehidrasi c. Memberi makan d. Mencegah masalah lain Tips atau cara menanggulangi diare a. Minum Air Putih yang Banyak Penderita diare harus minum air putih yang banyak karena dengan sering buang air besar maka tubuh akan kehilangan banyak cairan yang harus selalu digantikan dengan cairan yang baru. Setiap setelah BAB minumlah satu atau dua gelas air putih atau air mineral yang bersih dan sudah dimasak. Minumlah oralit yang merupakan larutan gula garam untuk membantu pembentukan energi dan menahan diare / berak setelah habis BAB. Hindari minum kopi, teh dan lain sebagainya yang mampu merangsang asam lambung. b. Makan Makanan Khusus Menghindari makan makanan yang berserat seperti agar-agar, sayur dan buah karena makanan berserat hanya akan memperpanjang masa diare. Makanan berserat hanya baik untuk penderita susah buang air besar. Bagi penderita diare sebaiknya makan makanan rendah serat dah halus seperti bubur nasi atau nasi lemes dengan lauk telur asin. Di sini nasi akan menjadi gula untuk memberikan energi, sedangkan telur asin akan memberikan protein dan garam untuk menahan mencret dan sebagai zat pembangun tubuh. Hindari makan makanan di luar sembarangan serta makanan yang pedas mengandung cabai dan lada.
  • 37. c. Istirahat yang Cukup Seseorang yang mengalami diare akan merasa lemah, lemas, lesu, kurang bergairah, dan sebagainya. Istirahat sangata dibutuhkan oleh orang yang menderita diare. Tidur sebanyak-banyaknya namun tidak melupakan waktu makan makanan dan obat harus teratur, banyak minum, beribadah dan berdoa dan lain-lain. d. Minum Obat Dengan Dosis yang Tepat Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda dalam pengobatan diare. Penderita diare harus memeriksakan sakinya ke pelayanan kesehatan agar mendapat obat yang sesuai. Apabila sudah mendapatkan obat, maka obat harus diminum sesuai ketentuan. Biasanya dokter akan memberikan obat mules, obat diare, vitamin dan antibiotik. Untuk obat mules dan diare sebaiknya diminum jika perut mulas dan diare saja dan hentikan jika sudah berhenti mules dan diare. Sedangkan untuk antibiotik wajib dihabiskan agar kuman dan bibit penyakit lainnya mati total dan tidak membentuk resistensi. Apabila diare sudah sembuh dan vitamin masih, maka vitamin boleh diminim ataupun dihentikan. Vitamin diminum dalam jumlah yang cukup jangan sampai berlebihan.
  • 38. XII. Daftar Pustaka Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI. Suryono. 1998. Diare akut. Jakarta: EGC http://id.wikipedia.org/wiki/Diare. http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=11