SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Pascal C. Sanginga . Rick N. Kamugisha . Adrienne M. Martin
Conflicts management, social capital and
adoption of agroforestry technologies:
empirical findings from the highlands of
southwestern Uganda
• Selama dua dekade terakhir, lembaga penelitian dan pengembangan telah membuat upaya besar dalam
mempromosikan dan menyebarluaskan teknologi agroforestry dan pengelolaan sumber daya alam (NRM) serta
metode terbaru lainnya untuk memerangi erosi tanah, dan degradasi lahan.
• Izac dan Sanchez (2001: 8) mendefinisikan NRM sebagai ‘’pemanfaatan sumberdaya pertanian berkelanjutan
dalam rangka memenuhi tujuan produksi petani serta tujuan dari seluruh komunitas''. Definisi ini menekankan
bahwa sistem NRM ditandai dengan pemanfaatan sumber daya alam untuk beberapa tujuan, atau dengan lebih
dari satu pengguna, dan melibatkan kombinasi dari sumber daya dan aturan yang mengatur penggunaan sumber
daya tersebut.
• Dalam ekosistem dataran tinggi di mana tindakan beberapa individu atau kelompok sering menghasilkan dampak
negatif antara berbagai aktor sosial dan pemangku kepentingan lainnya, seperti penggunaan dan pengelolaan
sumber daya alam yang rentan terhadap berbagai bentuk konflik. Makalah ini membahas hipotesis tentang
konflik sebagai kendala adopsi teknologi agroforestry.
• Makalah ini menguji hipotesis bahwa konflik
adalah penghalang utama untuk adopsi dan
scaling up teknologi agroforestry. Hipotesis ini diuji
dengan data empiris dari survei masyarakat dan
rumah tangga di dataran tinggi Kabale di barat
daya Uganda, di mana World Agroforestry Centre
(ICRAF) dan Forestry Resources Research Institute
(FORRI) telah bekerja sama dengan beberapa
organisasi non-pemerintah, organisasi berbasis
masyarakat, program pemerintah daerah dan
kelompok tani untuk menyebarkan teknologi
agroforestry.
• Kabale juga merupakan daerah utama dari Afrika
Highlands Initiative (AHI), yaitu program eco-
regional yang bertujuan mengatasi degradasi
lahan dan meningkatkan produktivitas pertanian di
dataran tinggi yang padat penduduknya di Afrika
Timur.
• Kabupaten Kabale terletak di dataran tinggi dan merupakan salah satu daerah yang terpadat
jumlah penduduknya di Uganda (melebihi 400 jiwa / km2), dengan ketinggian (1,500-2,700 mdpl).
• Tekanan penduduk terus meningkat mengakibatkan pertanian kecil terfragmentasi (0,25-1,0 ha
untuk rata-rata enam keluarga ). Kabupaten ini memiliki curah hujan yang memadai (rata-rata
tahunan 1.000 mm), dan potensi yang relatif tinggi untuk produksi pertanian. Pilihan mata
pencaharian untuk kebanyakan orang terbatas pada produksi tanaman pangan (sorgum, kacang,
kentang, kacang polong lapangan, manis kentang, jagung, pisang dan beberapa ternak). Mayoritas
perbukitan dilokasi ini memiliki teras bangku semi-permanen, yang dikebangkan sejak 50 tahun
yang lalu.
• Studi ini menerapkan tiga tahap dalam proses pengambilan sampel
yang ditargetkan (Stern et al. 2004) untuk mewawancarai 243 rumah
tangga pertanian dari 16 desa di empat sub-kabupaten. Ini terdiri dari
145 rumah tangga (51,7% laki-laki dan 48,3% perempuan), 72 kepala
desa (21,4% anggota dewan lokal, 17,1% tetua klan, 27,1% pemimpin
dan anggota organisasi petani dan 17,6% pemimpin opini lain.) Selain
itu, 24 rumah tangga mewakili kategori kekayaan yang berbeda, jenis
kelamin dan status rumah tangga dipilih untuk analisis studi kasus
mendalam untuk lebih memahami tingkat, dimensi, mekanisme
manajemen dan hasil dari berbagai jenis konflik, dan bagaimana
mekanisme modal sosial diaktifkan dalam mengelola konflik NRM.
• Analisis data yang digunakan alat statistik yang relevan (deskriptif,
bivariat dan analisis multivariat) dalam paket statistik untuk ilmu-ilmu
sosial (SPSS 11.0), dan STATA (versi 11.0) perangkat lunak komputer
ekonometrik menggunakan 145 rumah tangga wawancara. Tiga model
regresi yang digunakan dalam menyelidiki faktor menentukan adopsi
teknologi NRM.
• Narasi dan konten analisis digunakan untuk wawancara informan
kunci 'dan hasil studi kasus untuk mencari pola atau keteraturan
tertentu yang muncul dari berbagai cerita dan pengamatan yang
dilakukan selama penelitian.
• Hasil peneletian menunjukan Rata-rata penduduk memiliki plot lahan untuk
dikelola, Hanya empat rumah tangga yang dilaporkan tidak memiliki lahan,
sementara sekitar 60% dari petani memiliki lebih dari 5 plot lahan pertanian,
dengan hampir 10% rumah tangga laki-laki dilaporkan memiliki lebih dari 20 buah
lahan pertanian yang tersebar dan ditemukan di luar desa. Ukuran rata-rata plot
individu bervariasi antara 0,1 dan 0,7 hektare.
• Perkiraan kepemilikan lahan rata-rata untuk rumah tangga yang dikepalai wanita
adalah 2,5 hektare, sedangkan untuk umah tangga yang dikepalai laki-laki itu 4,3
hektare. Mayoritas lahan ini merupakan warisan dari orang tua mereka dan
sebagiannya lagi diperoleh dari hasil transaksi diantaraa mereka maupun dengan
pihak luar.
• Studi ini menginventarisasi lebih 780 kasus konflik mulai dari hubungan
gender skala rumah tangga, sengketa hak milik, dan bentrokan antara
petani, masyarakat lokal, dan pemerintah dan lembaga-lembaga eksternal.
konflik Ini multidimensi dan multi-skala yang melibatkan berbagai pemangku
kepentingan dan pengguna sumber daya.
• Hasil survei menunjukkan bahwa semua rumah tangga yang diwawancarai
memiliki pengetahuan tentang konflik NRM, dengan mayoritas petani
melaporkan rata-rata lima konflik. Beberapa petani mengalami hingga 17
konflik yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa konflik sudah umum dan
merupakan karakteristik penting dari NRM di Kabale.
• Konflik atas batas pertanian dan pengelolaan lereng bukit mempengaruhi
lebih dari 70% rumah tangga. konflik ini dipicu oleh fragmentasi berlebihan
tanah pertanian yang sangat kecil, dan kompetisi yang tinggi atas
penggunaan lahan pertanian. Meningkatnya persaingan ini juga telah
menciptakan berbagai jenis sengketa tanah dan konflik hak milik
• Hipotesis awal kami menyatakan bahwa prevalensi konflik adalah penghalang utama untuk
adopsi teknologi NRM. Untuk menguji hipotesis ini, kita pertama-tama menguji korelasi antara
jenis konflik tertentu dan penggunaan teknologi NRM.
• Hasil analisis korelasi antara prevalensi konflik dan penggunaan teknologi NRM tidak mendukung
hipotesis ini. Sebaliknya, hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif signifikan antara
jenis konflik tertentu dan praktek NRM. Ada korelasi positif antara indeks konflik, yang diukur
dengan jumlah konflik dan intensitasnya, dan banyaknya praktek NRM, kecuali membuat parit
dan penanaman pohon. Ini akan menunjukkan bahwa semakin banyak orang mengalami konflik,
semakin besar kemungkinan mereka akan menggunakan praktek NRM (Tabel 5).
• hasil penelitian menunjukkan probabilitas yang
tinggi antara saat penggunaan inovasi agroforestry
dan prevalensi batas konflik.
• Misalnya Ada hubungan yang signifikan antara konflik
yang terkait dengan perusakan teras dan
pembangunan teras baru dan kemauan petani untuk
menggunakan teknologi NRM. Studi ini juga
menemukan bahwa sekitar 43,3% rumah tangga
telah mengalami terasnya hancur dan runtuh akibat
konflik batas dengan tetangganya.
• Studi kasus juga memberikan bukti yang cukup dari
situasi di mana keberadaan konflik menyebabkan
pembangunan teras baru, dan penanaman pohon
untuk membatasi batas pertanian, mencegah erosi
tanah, dan memperkuat klaim properti yang tepat.
• Untuk menguji kepentingan relatif dari konflik dan variabel modal sosial di dalam
penggunaan adopsi agroforestri dan praktek NRM lainnya, peneliti melakukan
serngakaian uji kuantitatif dengan menggunakan model regresi.
• Hasilnya menunjukkan bahwa rumah tangga yang telah mengalami konflik batas
lebih cenderung menggunakan inovasi agroforestry. Hasil lain juga menunjukkan
bahwa terdapat dua dimensi modal sosial: norma-norma dan sanksi, dan sejumlah
tindakan kolektif yang positif dan secara signifikan terkait dengan penggunaan
adopsi inovasi agroforestry. Dimana Masyarakat telah mengembangkan aturan lokal
mereka sendiri untuk mengelola sumber daya alam dan menyelesaikan konflik. Ini
termasuk (i) konservasi tanah dan air, (ii) ketahanan pangan, (iii) penanaman
pohon, (iv) pembakaran semak, (v) pengendalian penggembalaan, dan (vi)
reklamasi rawa. Setiap aturan ini memiliki peraturan spesifik dan mekanisme
penegakan hukumnya.
• Sebagai contoh, aturan terkait dengan penanaman pohon yang menyatakan bahwa
(i) setiap orang yang memotong pohon hidup akan menanam dua, dan memastikan
bahwa pohon yang ditanam dilindungi dan terpelihara dengan baik, dan (ii) hanya
pohon agroforestry yang ditanam di batas, teras plot tetangga, dan (iii) jenis pohon
lainnya harus ditanam pada jarak tidak kurang dari 3 m dari batas teras. Banyak
kasus konflik antara tetangga (penggembalaan hewan, kerusakan teras, batas
konflik, penebangan pohon) diselesaikan melalui penegakan aturan lokal
masyarakat.
• Hasil penelitian ini menantang anggapan umum tentang konflik yang
meluas, bahwa prevalensi konflik adalah penghalang utama untuk adopsi
teknologi NRM. Sebaliknya, mereka tampaknya menunjukkan bahwa
beberapa konflik mungkin menjadi positif untuk adopsi teknologi NRM.
Kebanyakan orang berpikir bahwa konflik yang sering terjadi cenderung
merusak dan tidak diinginkan, serta dianggap sebagai penyimpangan
sosial dan harus dihindari dan ditekan.
• Hasil ini menunjukkan bahwa konflik mungkin memiliki beberapa hasil
positif, dalam hal ini, konflik memberikan insentif untuk adopsi teknologi
NRM.
Bahan presentasi af  andi 1

More Related Content

Viewers also liked

Microsoft Word Post 1 Expertise To Meet Your Business Needs 2
Microsoft Word   Post 1 Expertise To Meet Your Business Needs  2Microsoft Word   Post 1 Expertise To Meet Your Business Needs  2
Microsoft Word Post 1 Expertise To Meet Your Business Needs 2guest4dea8e
 
Gestyweb. I Servizi al Centro
Gestyweb. I Servizi al CentroGestyweb. I Servizi al Centro
Gestyweb. I Servizi al CentroGestyweb
 
Eu Grant Application Form Receipt Em Part 1 3 5 6 07
Eu Grant Application Form Receipt Em Part 1 3 5 6 07Eu Grant Application Form Receipt Em Part 1 3 5 6 07
Eu Grant Application Form Receipt Em Part 1 3 5 6 07BRCA, Inc.
 
Medical Studies What Can You Believe
Medical Studies What Can You BelieveMedical Studies What Can You Believe
Medical Studies What Can You BelieveMark Perloe
 
El juego de patio para blog iii
El juego de patio  para blog iiiEl juego de patio  para blog iii
El juego de patio para blog iiiJosesanchezdelpozo
 
Ex Phys Crash Course 2009 Powerpoint Show
Ex Phys Crash Course 2009 Powerpoint ShowEx Phys Crash Course 2009 Powerpoint Show
Ex Phys Crash Course 2009 Powerpoint ShowMichelle Rockwell
 
Recurrent Loss 2009
Recurrent Loss 2009Recurrent Loss 2009
Recurrent Loss 2009Mark Perloe
 
Fertility Options: IVF Overview
Fertility Options: IVF OverviewFertility Options: IVF Overview
Fertility Options: IVF OverviewMark Perloe
 
El juego de patio para blog ii
El juego de patio  para blog iiEl juego de patio  para blog ii
El juego de patio para blog iiJosesanchezdelpozo
 
Male Fertility Overview
Male Fertility OverviewMale Fertility Overview
Male Fertility OverviewMark Perloe
 

Viewers also liked (16)

Microsoft Word Post 1 Expertise To Meet Your Business Needs 2
Microsoft Word   Post 1 Expertise To Meet Your Business Needs  2Microsoft Word   Post 1 Expertise To Meet Your Business Needs  2
Microsoft Word Post 1 Expertise To Meet Your Business Needs 2
 
Iss
IssIss
Iss
 
Iss
IssIss
Iss
 
Gestyweb. I Servizi al Centro
Gestyweb. I Servizi al CentroGestyweb. I Servizi al Centro
Gestyweb. I Servizi al Centro
 
Eu Grant Application Form Receipt Em Part 1 3 5 6 07
Eu Grant Application Form Receipt Em Part 1 3 5 6 07Eu Grant Application Form Receipt Em Part 1 3 5 6 07
Eu Grant Application Form Receipt Em Part 1 3 5 6 07
 
My MySQL SQL Presentation
My MySQL SQL PresentationMy MySQL SQL Presentation
My MySQL SQL Presentation
 
Microsoft® Office
Microsoft® OfficeMicrosoft® Office
Microsoft® Office
 
Medical Studies What Can You Believe
Medical Studies What Can You BelieveMedical Studies What Can You Believe
Medical Studies What Can You Believe
 
El juego de patio para blog iii
El juego de patio  para blog iiiEl juego de patio  para blog iii
El juego de patio para blog iii
 
Ex Phys Crash Course 2009 Powerpoint Show
Ex Phys Crash Course 2009 Powerpoint ShowEx Phys Crash Course 2009 Powerpoint Show
Ex Phys Crash Course 2009 Powerpoint Show
 
Recurrent Loss 2009
Recurrent Loss 2009Recurrent Loss 2009
Recurrent Loss 2009
 
El juego de patio para blog i
El juego de patio  para blog iEl juego de patio  para blog i
El juego de patio para blog i
 
Fertility Options: IVF Overview
Fertility Options: IVF OverviewFertility Options: IVF Overview
Fertility Options: IVF Overview
 
El juego de patio para blog ii
El juego de patio  para blog iiEl juego de patio  para blog ii
El juego de patio para blog ii
 
PCOS Update2009
PCOS Update2009PCOS Update2009
PCOS Update2009
 
Male Fertility Overview
Male Fertility OverviewMale Fertility Overview
Male Fertility Overview
 

Similar to Bahan presentasi af andi 1

Booklet setapak-indonesia
Booklet setapak-indonesiaBooklet setapak-indonesia
Booklet setapak-indonesiaAksi SETAPAK
 
SETAPAK - Program Tata Kelola Lingkungan
SETAPAK - Program Tata Kelola LingkunganSETAPAK - Program Tata Kelola Lingkungan
SETAPAK - Program Tata Kelola LingkunganAksi SETAPAK
 
Pendidkan lingkungan hidup
Pendidkan lingkungan hidupPendidkan lingkungan hidup
Pendidkan lingkungan hiduprismaoris
 
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakat
Ringkasan Pemulihan  hutan dengan partisipasi masyarakatRingkasan Pemulihan  hutan dengan partisipasi masyarakat
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakatSafira Aulia Rusmi
 
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptxCopy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptxArmanS12
 
Seminar tora kementan (yuti) new
Seminar tora kementan (yuti)   newSeminar tora kementan (yuti)   new
Seminar tora kementan (yuti) newSyahyuti Si-Buyuang
 
pendahuluan (agro forestry)
pendahuluan (agro forestry)pendahuluan (agro forestry)
pendahuluan (agro forestry)Yudha D'pharaoh
 
Ilmu kealaman dasar power point
Ilmu kealaman dasar power pointIlmu kealaman dasar power point
Ilmu kealaman dasar power pointElly Willy
 
pdfdokumen.com_panduan-survey-kehati.pdf
pdfdokumen.com_panduan-survey-kehati.pdfpdfdokumen.com_panduan-survey-kehati.pdf
pdfdokumen.com_panduan-survey-kehati.pdfHeriHermawan66
 
Faktor yang Mempengaruhi Strategi Perlawanan Petani
Faktor yang Mempengaruhi Strategi Perlawanan PetaniFaktor yang Mempengaruhi Strategi Perlawanan Petani
Faktor yang Mempengaruhi Strategi Perlawanan PetaniSiti Chaakimah
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenikf' yagami
 
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptxKeseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptxmalinmanni
 

Similar to Bahan presentasi af andi 1 (17)

Booklet setapak-indonesia
Booklet setapak-indonesiaBooklet setapak-indonesia
Booklet setapak-indonesia
 
SETAPAK - Program Tata Kelola Lingkungan
SETAPAK - Program Tata Kelola LingkunganSETAPAK - Program Tata Kelola Lingkungan
SETAPAK - Program Tata Kelola Lingkungan
 
Analisa permasalahan Pada Pemetaan Partisipatif
Analisa permasalahan Pada Pemetaan PartisipatifAnalisa permasalahan Pada Pemetaan Partisipatif
Analisa permasalahan Pada Pemetaan Partisipatif
 
Bacaan i ikhtisar bacaan
Bacaan i ikhtisar bacaanBacaan i ikhtisar bacaan
Bacaan i ikhtisar bacaan
 
Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilanIndikator keberhasilan
Indikator keberhasilan
 
Pendidkan lingkungan hidup
Pendidkan lingkungan hidupPendidkan lingkungan hidup
Pendidkan lingkungan hidup
 
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakat
Ringkasan Pemulihan  hutan dengan partisipasi masyarakatRingkasan Pemulihan  hutan dengan partisipasi masyarakat
Ringkasan Pemulihan hutan dengan partisipasi masyarakat
 
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptxCopy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
Copy-of-PERTANIAN-ORGANIK.pptx
 
Seminar tora kementan (yuti) new
Seminar tora kementan (yuti)   newSeminar tora kementan (yuti)   new
Seminar tora kementan (yuti) new
 
pendahuluan (agro forestry)
pendahuluan (agro forestry)pendahuluan (agro forestry)
pendahuluan (agro forestry)
 
Ilmu kealaman dasar power point
Ilmu kealaman dasar power pointIlmu kealaman dasar power point
Ilmu kealaman dasar power point
 
pdfdokumen.com_panduan-survey-kehati.pdf
pdfdokumen.com_panduan-survey-kehati.pdfpdfdokumen.com_panduan-survey-kehati.pdf
pdfdokumen.com_panduan-survey-kehati.pdf
 
LE0150-09.pdf
LE0150-09.pdfLE0150-09.pdf
LE0150-09.pdf
 
Faktor yang Mempengaruhi Strategi Perlawanan Petani
Faktor yang Mempengaruhi Strategi Perlawanan PetaniFaktor yang Mempengaruhi Strategi Perlawanan Petani
Faktor yang Mempengaruhi Strategi Perlawanan Petani
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenik
 
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptxKeseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
 
Lahan
LahanLahan
Lahan
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

Bahan presentasi af andi 1

  • 1. Pascal C. Sanginga . Rick N. Kamugisha . Adrienne M. Martin Conflicts management, social capital and adoption of agroforestry technologies: empirical findings from the highlands of southwestern Uganda
  • 2. • Selama dua dekade terakhir, lembaga penelitian dan pengembangan telah membuat upaya besar dalam mempromosikan dan menyebarluaskan teknologi agroforestry dan pengelolaan sumber daya alam (NRM) serta metode terbaru lainnya untuk memerangi erosi tanah, dan degradasi lahan. • Izac dan Sanchez (2001: 8) mendefinisikan NRM sebagai ‘’pemanfaatan sumberdaya pertanian berkelanjutan dalam rangka memenuhi tujuan produksi petani serta tujuan dari seluruh komunitas''. Definisi ini menekankan bahwa sistem NRM ditandai dengan pemanfaatan sumber daya alam untuk beberapa tujuan, atau dengan lebih dari satu pengguna, dan melibatkan kombinasi dari sumber daya dan aturan yang mengatur penggunaan sumber daya tersebut. • Dalam ekosistem dataran tinggi di mana tindakan beberapa individu atau kelompok sering menghasilkan dampak negatif antara berbagai aktor sosial dan pemangku kepentingan lainnya, seperti penggunaan dan pengelolaan sumber daya alam yang rentan terhadap berbagai bentuk konflik. Makalah ini membahas hipotesis tentang konflik sebagai kendala adopsi teknologi agroforestry.
  • 3. • Makalah ini menguji hipotesis bahwa konflik adalah penghalang utama untuk adopsi dan scaling up teknologi agroforestry. Hipotesis ini diuji dengan data empiris dari survei masyarakat dan rumah tangga di dataran tinggi Kabale di barat daya Uganda, di mana World Agroforestry Centre (ICRAF) dan Forestry Resources Research Institute (FORRI) telah bekerja sama dengan beberapa organisasi non-pemerintah, organisasi berbasis masyarakat, program pemerintah daerah dan kelompok tani untuk menyebarkan teknologi agroforestry. • Kabale juga merupakan daerah utama dari Afrika Highlands Initiative (AHI), yaitu program eco- regional yang bertujuan mengatasi degradasi lahan dan meningkatkan produktivitas pertanian di dataran tinggi yang padat penduduknya di Afrika Timur.
  • 4. • Kabupaten Kabale terletak di dataran tinggi dan merupakan salah satu daerah yang terpadat jumlah penduduknya di Uganda (melebihi 400 jiwa / km2), dengan ketinggian (1,500-2,700 mdpl). • Tekanan penduduk terus meningkat mengakibatkan pertanian kecil terfragmentasi (0,25-1,0 ha untuk rata-rata enam keluarga ). Kabupaten ini memiliki curah hujan yang memadai (rata-rata tahunan 1.000 mm), dan potensi yang relatif tinggi untuk produksi pertanian. Pilihan mata pencaharian untuk kebanyakan orang terbatas pada produksi tanaman pangan (sorgum, kacang, kentang, kacang polong lapangan, manis kentang, jagung, pisang dan beberapa ternak). Mayoritas perbukitan dilokasi ini memiliki teras bangku semi-permanen, yang dikebangkan sejak 50 tahun yang lalu.
  • 5. • Studi ini menerapkan tiga tahap dalam proses pengambilan sampel yang ditargetkan (Stern et al. 2004) untuk mewawancarai 243 rumah tangga pertanian dari 16 desa di empat sub-kabupaten. Ini terdiri dari 145 rumah tangga (51,7% laki-laki dan 48,3% perempuan), 72 kepala desa (21,4% anggota dewan lokal, 17,1% tetua klan, 27,1% pemimpin dan anggota organisasi petani dan 17,6% pemimpin opini lain.) Selain itu, 24 rumah tangga mewakili kategori kekayaan yang berbeda, jenis kelamin dan status rumah tangga dipilih untuk analisis studi kasus mendalam untuk lebih memahami tingkat, dimensi, mekanisme manajemen dan hasil dari berbagai jenis konflik, dan bagaimana mekanisme modal sosial diaktifkan dalam mengelola konflik NRM. • Analisis data yang digunakan alat statistik yang relevan (deskriptif, bivariat dan analisis multivariat) dalam paket statistik untuk ilmu-ilmu sosial (SPSS 11.0), dan STATA (versi 11.0) perangkat lunak komputer ekonometrik menggunakan 145 rumah tangga wawancara. Tiga model regresi yang digunakan dalam menyelidiki faktor menentukan adopsi teknologi NRM. • Narasi dan konten analisis digunakan untuk wawancara informan kunci 'dan hasil studi kasus untuk mencari pola atau keteraturan tertentu yang muncul dari berbagai cerita dan pengamatan yang dilakukan selama penelitian.
  • 6. • Hasil peneletian menunjukan Rata-rata penduduk memiliki plot lahan untuk dikelola, Hanya empat rumah tangga yang dilaporkan tidak memiliki lahan, sementara sekitar 60% dari petani memiliki lebih dari 5 plot lahan pertanian, dengan hampir 10% rumah tangga laki-laki dilaporkan memiliki lebih dari 20 buah lahan pertanian yang tersebar dan ditemukan di luar desa. Ukuran rata-rata plot individu bervariasi antara 0,1 dan 0,7 hektare. • Perkiraan kepemilikan lahan rata-rata untuk rumah tangga yang dikepalai wanita adalah 2,5 hektare, sedangkan untuk umah tangga yang dikepalai laki-laki itu 4,3 hektare. Mayoritas lahan ini merupakan warisan dari orang tua mereka dan sebagiannya lagi diperoleh dari hasil transaksi diantaraa mereka maupun dengan pihak luar.
  • 7. • Studi ini menginventarisasi lebih 780 kasus konflik mulai dari hubungan gender skala rumah tangga, sengketa hak milik, dan bentrokan antara petani, masyarakat lokal, dan pemerintah dan lembaga-lembaga eksternal. konflik Ini multidimensi dan multi-skala yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan pengguna sumber daya. • Hasil survei menunjukkan bahwa semua rumah tangga yang diwawancarai memiliki pengetahuan tentang konflik NRM, dengan mayoritas petani melaporkan rata-rata lima konflik. Beberapa petani mengalami hingga 17 konflik yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa konflik sudah umum dan merupakan karakteristik penting dari NRM di Kabale. • Konflik atas batas pertanian dan pengelolaan lereng bukit mempengaruhi lebih dari 70% rumah tangga. konflik ini dipicu oleh fragmentasi berlebihan tanah pertanian yang sangat kecil, dan kompetisi yang tinggi atas penggunaan lahan pertanian. Meningkatnya persaingan ini juga telah menciptakan berbagai jenis sengketa tanah dan konflik hak milik
  • 8. • Hipotesis awal kami menyatakan bahwa prevalensi konflik adalah penghalang utama untuk adopsi teknologi NRM. Untuk menguji hipotesis ini, kita pertama-tama menguji korelasi antara jenis konflik tertentu dan penggunaan teknologi NRM. • Hasil analisis korelasi antara prevalensi konflik dan penggunaan teknologi NRM tidak mendukung hipotesis ini. Sebaliknya, hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif signifikan antara jenis konflik tertentu dan praktek NRM. Ada korelasi positif antara indeks konflik, yang diukur dengan jumlah konflik dan intensitasnya, dan banyaknya praktek NRM, kecuali membuat parit dan penanaman pohon. Ini akan menunjukkan bahwa semakin banyak orang mengalami konflik, semakin besar kemungkinan mereka akan menggunakan praktek NRM (Tabel 5).
  • 9. • hasil penelitian menunjukkan probabilitas yang tinggi antara saat penggunaan inovasi agroforestry dan prevalensi batas konflik. • Misalnya Ada hubungan yang signifikan antara konflik yang terkait dengan perusakan teras dan pembangunan teras baru dan kemauan petani untuk menggunakan teknologi NRM. Studi ini juga menemukan bahwa sekitar 43,3% rumah tangga telah mengalami terasnya hancur dan runtuh akibat konflik batas dengan tetangganya. • Studi kasus juga memberikan bukti yang cukup dari situasi di mana keberadaan konflik menyebabkan pembangunan teras baru, dan penanaman pohon untuk membatasi batas pertanian, mencegah erosi tanah, dan memperkuat klaim properti yang tepat.
  • 10. • Untuk menguji kepentingan relatif dari konflik dan variabel modal sosial di dalam penggunaan adopsi agroforestri dan praktek NRM lainnya, peneliti melakukan serngakaian uji kuantitatif dengan menggunakan model regresi. • Hasilnya menunjukkan bahwa rumah tangga yang telah mengalami konflik batas lebih cenderung menggunakan inovasi agroforestry. Hasil lain juga menunjukkan bahwa terdapat dua dimensi modal sosial: norma-norma dan sanksi, dan sejumlah tindakan kolektif yang positif dan secara signifikan terkait dengan penggunaan adopsi inovasi agroforestry. Dimana Masyarakat telah mengembangkan aturan lokal mereka sendiri untuk mengelola sumber daya alam dan menyelesaikan konflik. Ini termasuk (i) konservasi tanah dan air, (ii) ketahanan pangan, (iii) penanaman pohon, (iv) pembakaran semak, (v) pengendalian penggembalaan, dan (vi) reklamasi rawa. Setiap aturan ini memiliki peraturan spesifik dan mekanisme penegakan hukumnya. • Sebagai contoh, aturan terkait dengan penanaman pohon yang menyatakan bahwa (i) setiap orang yang memotong pohon hidup akan menanam dua, dan memastikan bahwa pohon yang ditanam dilindungi dan terpelihara dengan baik, dan (ii) hanya pohon agroforestry yang ditanam di batas, teras plot tetangga, dan (iii) jenis pohon lainnya harus ditanam pada jarak tidak kurang dari 3 m dari batas teras. Banyak kasus konflik antara tetangga (penggembalaan hewan, kerusakan teras, batas konflik, penebangan pohon) diselesaikan melalui penegakan aturan lokal masyarakat.
  • 11. • Hasil penelitian ini menantang anggapan umum tentang konflik yang meluas, bahwa prevalensi konflik adalah penghalang utama untuk adopsi teknologi NRM. Sebaliknya, mereka tampaknya menunjukkan bahwa beberapa konflik mungkin menjadi positif untuk adopsi teknologi NRM. Kebanyakan orang berpikir bahwa konflik yang sering terjadi cenderung merusak dan tidak diinginkan, serta dianggap sebagai penyimpangan sosial dan harus dihindari dan ditekan. • Hasil ini menunjukkan bahwa konflik mungkin memiliki beberapa hasil positif, dalam hal ini, konflik memberikan insentif untuk adopsi teknologi NRM.