SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Bentuk Negara
Asas-asas PenyelenggaraanPemerintahan
SistemPembagian Kewenangan
Modell PemerintahanDaerah
Bentuk Negara
Kajian mengenai pemerintahan
daerah tidak dapat dilepaskan dari
pembicaraan mengenai bentuk negara
karena hubungan antara
pemerintahan pusat dengan daerah
sangat dipengaruhi oleh bentuk
negara. Pada dasarnya bentuk negara
dibagi menjadi dua, yaitu negara
federasi dan negara kesatuan.
Dalam negara federasi atau negara
serikat, dua atau lebih political entity
(satuan politik) baik yang sudah
berstatus sebagai negara ataupun
belum mengadakan suatu perjanjian
untuk bersatu dalam suatu ikatan
dalam politik yang mewakili mereka
sebagai keseluruhan. Dengan
pembentukan federasi, terbentuk
suatu negara baru yang tunggal,
berdiri sendiri, merdeka dan berdaulat
penuh. Federasi adalah negara
sedangkan anggota-anggota suatu
federasi disebut negara bagian.
 Pembentukan negara federasi
dilakukan melalui 2 tahap, yaitu (1)
tahap pengakuan atas keberadaan
negara-negara dan wilayah
independen serta (2) tahap
kesepakatan untuk membentuk
negara federal.
 Sejumlah alasan memilih
federalisme:
1. Faktor politis  mencegah
sentralisasi kekuasaan
2. Untuk menghadapi musuh
bersama  mempersatukan
kekuatan militer, contoh: Sabah,
Serawak, Singapura, Malaya
bergabung menjadi Malaysia untuk
menghadapi ancaman Komunis
RRC di utara dan Indonesia di
selatan
3. Faktor ekonomis  untuk
memperkuat pasar hasil produksi
sehingga kepentingan ekonomi
kalangan kapitalis akan diperluas
dan dijamin
4. Komitmen terhadap ideologi yang
sama
Prinsip-prinsip federalisme (Elazar)
1) Nonsentralisasi  tidak ada pusat kekuasaan yang mendominasi unit-unit
politik yang lain karena antara unit politik dengan pusat kekuasaan
mempunyai kedudukan/status yang sama
2) Derajat perwujudan demokrasi harus tinggi
3) Mekanisme check and balance  bagaimana mengatur hubungan di antara
lembaga-lembaga negara serta hubungan antara warga masyarakat dengan
negara. Juga mengatur hubungan kekuasaan antara pemerintah
pusat/federal dengan negara bagian
4) Open bargaining  perundingan-perundingan secara terbuka dalam
pengambilan keputusan
5) Constitualism  konstitusi harus memuat secara lengkap dan terperinci
mengenai mekanisme hubungan antara lembaga negara, kekuasaan serta
kewenangan pemerintah baik dipusat maupun daerah
6) Unit-unit pemerintah yang sudah tetap (fixed units)  garis pembatas antara
satu lembaga, antara wilayah negara bagian, antara wilayah daerah sudah
merupakan sesuatu yang sangat jelas sehingga tidak mudah untuk diubah-
ubah (revisi)
 Kelemahan federalisme: dapat memicu sparatisme jika masyarakatnya
terfragmentasi
 Negara kesatuan adalah suatu negara yang merdeka dan berdaulat dimana
diseluruh negara yang berkuasa hanyalah satu pemerintah pusat yang
mengatur seluruh daerah
 Negara kesatuan terbentuk saat kemerdekaan oleh para pendiri negara
dengan mengklaim seluruh wilayahnya sebagai bagian dari satu negara.
Tidak ada kesepakatan para penguasa daerah karena diasumsikan bahwa
semua wilayah yang termasuk di dalamnya bukanlah bagian-bagian wilayah
yang bersifat independen. Negaralah yang menjadi sumber kekuasaan yang
membentuk daerah-daerah yang kemudian menerima pemberian kekuasaan
atau kewenangan dari pemerintah pusat
Negara kesatuan dapat
memilih salah satu dari dua
model ini, yaitu:
1.Sentralisasi/sentralistis; dan
2.Desentralisasi/desentralistis
Keuntungan desentralisasi,
sebagai berikut:
1. Efesiensi dan efektivitas
penyelenggaraan
pemerintahan
2. Pendidikan politik 
menentukan pilihan politik
dan partisipasi
3. Pemerintahan daerah
sebagai persiapan untuk
karir politik lanjutan
4. Stabilitas politik
5. Kesetaraan politik
6. Akuntabilitas politik
Penyelenggaraan pemerintahan
dilaksankan dengan berdasarkan pada
sejumlah prinsip, yang disebut sebagai
asas-asas pemerintahan
Asas yang pertama dalam
penyelenggaraan pemerintahan adalah
asas konsentrasi, dimana terdapat
pemusatan kekuasaan dan
pertanggungjawaban pemerintahan
ditangan presiden
Akan tetapi, pemerintahan tidak dapat
berjalan dengan efektif dan efesien jika
kekuasaan terpusat pada stu orang atau
satu lembaga. Bahkan pemusatan
kekuasaan akan mengarah pada terjadinya
penyalahgunaan kekuasaan, sehingga
kekuasaan yang berada di tangan presiden
didelegasikan kepada pejabat-pejabat di
bawahnya yang kemudian melahirkan asas
dekonsentrasi
Asas dekonsentrasi mempunyai dua
pengertian, yaitu:
1. Dekonsentrasi horisontal, yaitu:
delegasi kewenangan dari presiden
kepada menteri atau lembaga
pemerintahan non departemen
2. Dekonsentrasi vertikal, yaitu delegasi
kewenangan dari presiden kepada
kepala wilayah administratif di daerah-
daerah
Pemerintahan daerah mempunyai dimensi
lainnya, yaitu penyelenggaraan
pemerintahan oleh para pejabat yang
diangkat oleh daerah yang bersangkutan,
dalam bentuk asas desentralisasi
Desentralisasi memiliki beberapa
pengertian, yaitu:
1.Dekonsentrasi  transfer wewenang
dari pemerintah pusat kepada pejabat-
pejabatnya di daerah
2.Devolusi  transfer wewenang dari
pemerintah pusat kepada badan-badan
otonom daerah
Konsep desentralisasi sendiri dapat
dipandang dari dua kelompok aliran yang
berbeda, yaitu kelompok aliran Anglo-
Saxon dan kelompok aliran Eropa
Kontinental
Perbandingan Desentralisasi
Anglo ~ Saxon Eropa Kontinental
Administrative
decentralization
(deconcentration)
Administrative
decentralization
(deconcentration)
Delegation to semi-
autonomous and parastatal
organizations
Functional decentralization
Devolution (political
decentralization)
Territorial decentralization
Privatization Medebewind dan vrij
bestuur
 Model Perancis
Model pemerintahan ini dibawa oleh Revolusi Perancis dan
dijadikan sebagai dasar bagi Pemerintahan Napoleon. Kedua masa
ini memiliki pengaruh yang kuat bagi eksistensi feodalisme dan
sistem monarkhi di Eropa. Pemerintahan daerah memperoleh
kewenangan yang diberikan oleh Konstitusi. Eksekutif mempunyai
hak-hak dan kewajiban sendiri yang membedakannya dengan
kekuasaan legislatif, seperti dalam bidang kepolisian, keamanan,
kesehatan, dan keselamatan. Oleh karena itu kepala daerah memiliki
dualisme jabatan, yaitu sebagai wakil pemerintah pusat dan sebagai
wakil daerah yang diberi mandat oleh dewan.
Ciri-ciri model perancis antara lain:
a)Sangat sentralistis;
b)Dominasi eksekutif (executive heavy);
c)Struktur hirarkhis;
d)Penyeragaman;
e)Rantai komando; dan
f) Tujuan otonomi daerah hanya untuk mencapai efisiensi dan
efektifitas
 Model Inggris
Salah satu karakteristik dasar dari model Inggris
adalah unit-unit pemerintah daerah bebas dari kontrol
struktural unit-unit pemerintah daerah lainnya,
maupun dari pemerintah pusat atau parlemen
nasional. Selain itu, model inggris juga bersifat
desentralistis karena ada otonomi yang luas bagi
pemerintah daerah untuk membuat keputusan.
Ciri-ciri model inggris, antara lain:
a)Desentralisasi;
b)Tidak ada struktur hierarkhis;
c)Dominasi legislatif (legislative heavy);
d)Aktivitas yang multi tujuan, tidak hanya untuk
mencapai efisiensi dan efektifitas tapi juga
pemberdayaan masyarakat, pendidikan politik, dan
sebagainya; dan
e)Partisipasi masyarakat secara sukarela (voluntary
participation).
 Model Soviet
Basis teoretis model Soviet adalah demokrasi terpusat yang
ditransfer dari Partai Komunis. Pemerintah daerah tidak
dimaksudkan sebagai agensi pembuat keputusan tapi sebagai
agensi yang dikendalikan oleh pusat. Ciri-ciri model Soviet, antara
lain:
a)Kontrol Partai Komunis atas nama sentralisme demokrasi;
b)Pemilihan dengan calon tunggal;
c)Rantai komando yang hirarkhis; dan
d)Delegasi kekuasaan pemerintah secara luas pada dewan-dewan
lokal.
 Model Tradisional
Model tradisional mengacu pada model-model pemerintahan lokal
yang tidak dipengaruhi oleh model barat. Distribusi kekuasaan dalam
model tradisional biasanya bersifat tribal, relijius, kekerabatan atau
atas dasar stratifikasi ekonomi, misalnya seperti yang terdapat dalam
desa atau sejenisnya. Ciri-ciri model tradisional, antara lain:
a) Karakteristiknya hampir sama di seluruh dunia;
b)Tidak ada ciri khusus atas dasar budaya tertentu;
c) Cenderung memiliki kesederhanaan dalam struktur politik;
d)Didukung oleh faktor-faktor sosiologis; dan
e) Memiliki kecenderungan ke arah demokrasi.
Bagaimana dengan Model Pemerintahan di
Indonesia, menggunakan sistem yang
bagaimanakah? Berikan analisa anda.!

More Related Content

Similar to SPD.ppt

Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat  Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat apotek agam farma
 
PKNSistem Pemerintahan
PKNSistem PemerintahanPKNSistem Pemerintahan
PKNSistem PemerintahanNadya Wahyuni
 
Otonomi daerah dalam sistem ketatanegaraan ri
Otonomi daerah dalam sistem ketatanegaraan riOtonomi daerah dalam sistem ketatanegaraan ri
Otonomi daerah dalam sistem ketatanegaraan riAhmad Solihin
 
Bentuk negara (tugas pancasila)
Bentuk negara (tugas pancasila)Bentuk negara (tugas pancasila)
Bentuk negara (tugas pancasila)ayu lestari
 
Indonesia dan bentuk negaranya
Indonesia dan bentuk negaranyaIndonesia dan bentuk negaranya
Indonesia dan bentuk negaranyaDio
 
Elvi fauziah ilmu negara.pdf
Elvi fauziah ilmu negara.pdfElvi fauziah ilmu negara.pdf
Elvi fauziah ilmu negara.pdfleni685206
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANharri34
 
Konsep Desentralisasi Dan Sentralisasi
Konsep Desentralisasi Dan SentralisasiKonsep Desentralisasi Dan Sentralisasi
Konsep Desentralisasi Dan Sentralisasifathir fajar sidiq
 
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasiMakalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasiSeptian Muna Barakati
 
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerahHarmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerahAmalia Tania
 
Otonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasiOtonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasimaneicon22
 
PEMDA OTDA 2.pptx
PEMDA OTDA 2.pptxPEMDA OTDA 2.pptx
PEMDA OTDA 2.pptxReisdro
 
Tugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesiaTugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesiaindraagus
 

Similar to SPD.ppt (20)

Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat  Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat
 
PKNSistem Pemerintahan
PKNSistem PemerintahanPKNSistem Pemerintahan
PKNSistem Pemerintahan
 
Otonomi daerah dalam sistem ketatanegaraan ri
Otonomi daerah dalam sistem ketatanegaraan riOtonomi daerah dalam sistem ketatanegaraan ri
Otonomi daerah dalam sistem ketatanegaraan ri
 
Bentuk negara (tugas pancasila)
Bentuk negara (tugas pancasila)Bentuk negara (tugas pancasila)
Bentuk negara (tugas pancasila)
 
Indonesia dan bentuk negaranya
Indonesia dan bentuk negaranyaIndonesia dan bentuk negaranya
Indonesia dan bentuk negaranya
 
BAB 2 LAGI
BAB 2 LAGIBAB 2 LAGI
BAB 2 LAGI
 
Elvi fauziah ilmu negara.pdf
Elvi fauziah ilmu negara.pdfElvi fauziah ilmu negara.pdf
Elvi fauziah ilmu negara.pdf
 
presentasi_pkn_.pptx
presentasi_pkn_.pptxpresentasi_pkn_.pptx
presentasi_pkn_.pptx
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
Spi s3
Spi s3Spi s3
Spi s3
 
my bab 2 exp
my bab 2 expmy bab 2 exp
my bab 2 exp
 
Konsep Desentralisasi Dan Sentralisasi
Konsep Desentralisasi Dan SentralisasiKonsep Desentralisasi Dan Sentralisasi
Konsep Desentralisasi Dan Sentralisasi
 
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasiMakalah sentralisasi dan desentralisasi
Makalah sentralisasi dan desentralisasi
 
Makalah sistem pemerintahan 2
Makalah sistem pemerintahan 2Makalah sistem pemerintahan 2
Makalah sistem pemerintahan 2
 
Makalah sistem pemerintahan 2
Makalah sistem pemerintahan 2Makalah sistem pemerintahan 2
Makalah sistem pemerintahan 2
 
materi smk
materi smkmateri smk
materi smk
 
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerahHarmonisasi pemerintah pusat dan daerah
Harmonisasi pemerintah pusat dan daerah
 
Otonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasiOtonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasi
 
PEMDA OTDA 2.pptx
PEMDA OTDA 2.pptxPEMDA OTDA 2.pptx
PEMDA OTDA 2.pptx
 
Tugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesiaTugas system komunikasi indonesia
Tugas system komunikasi indonesia
 

More from intan105869

EKONOMI_PERENCANAAN_PEMBANGUNAN.pptx
EKONOMI_PERENCANAAN_PEMBANGUNAN.pptxEKONOMI_PERENCANAAN_PEMBANGUNAN.pptx
EKONOMI_PERENCANAAN_PEMBANGUNAN.pptxintan105869
 
Presentasi Curah Pendapat Analisis Kompetitif Memphis (2).pptx
Presentasi Curah Pendapat Analisis Kompetitif Memphis (2).pptxPresentasi Curah Pendapat Analisis Kompetitif Memphis (2).pptx
Presentasi Curah Pendapat Analisis Kompetitif Memphis (2).pptxintan105869
 
RPS SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH pasca UTS.docx
RPS SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH pasca UTS.docxRPS SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH pasca UTS.docx
RPS SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH pasca UTS.docxintan105869
 
TRIAS POLITICA.pdf
TRIAS POLITICA.pdfTRIAS POLITICA.pdf
TRIAS POLITICA.pdfintan105869
 
Coklat elegan estetik presentasi seminar proposal formal simpel.pptx
Coklat elegan estetik presentasi seminar proposal formal simpel.pptxCoklat elegan estetik presentasi seminar proposal formal simpel.pptx
Coklat elegan estetik presentasi seminar proposal formal simpel.pptxintan105869
 
SANRI pertemuan 1.ppt
SANRI pertemuan 1.pptSANRI pertemuan 1.ppt
SANRI pertemuan 1.pptintan105869
 
pemda1admpemda-2013-pert-1-181025033536 (1).pptx
pemda1admpemda-2013-pert-1-181025033536 (1).pptxpemda1admpemda-2013-pert-1-181025033536 (1).pptx
pemda1admpemda-2013-pert-1-181025033536 (1).pptxintan105869
 

More from intan105869 (7)

EKONOMI_PERENCANAAN_PEMBANGUNAN.pptx
EKONOMI_PERENCANAAN_PEMBANGUNAN.pptxEKONOMI_PERENCANAAN_PEMBANGUNAN.pptx
EKONOMI_PERENCANAAN_PEMBANGUNAN.pptx
 
Presentasi Curah Pendapat Analisis Kompetitif Memphis (2).pptx
Presentasi Curah Pendapat Analisis Kompetitif Memphis (2).pptxPresentasi Curah Pendapat Analisis Kompetitif Memphis (2).pptx
Presentasi Curah Pendapat Analisis Kompetitif Memphis (2).pptx
 
RPS SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH pasca UTS.docx
RPS SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH pasca UTS.docxRPS SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH pasca UTS.docx
RPS SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH pasca UTS.docx
 
TRIAS POLITICA.pdf
TRIAS POLITICA.pdfTRIAS POLITICA.pdf
TRIAS POLITICA.pdf
 
Coklat elegan estetik presentasi seminar proposal formal simpel.pptx
Coklat elegan estetik presentasi seminar proposal formal simpel.pptxCoklat elegan estetik presentasi seminar proposal formal simpel.pptx
Coklat elegan estetik presentasi seminar proposal formal simpel.pptx
 
SANRI pertemuan 1.ppt
SANRI pertemuan 1.pptSANRI pertemuan 1.ppt
SANRI pertemuan 1.ppt
 
pemda1admpemda-2013-pert-1-181025033536 (1).pptx
pemda1admpemda-2013-pert-1-181025033536 (1).pptxpemda1admpemda-2013-pert-1-181025033536 (1).pptx
pemda1admpemda-2013-pert-1-181025033536 (1).pptx
 

SPD.ppt

  • 2. Bentuk Negara Kajian mengenai pemerintahan daerah tidak dapat dilepaskan dari pembicaraan mengenai bentuk negara karena hubungan antara pemerintahan pusat dengan daerah sangat dipengaruhi oleh bentuk negara. Pada dasarnya bentuk negara dibagi menjadi dua, yaitu negara federasi dan negara kesatuan. Dalam negara federasi atau negara serikat, dua atau lebih political entity (satuan politik) baik yang sudah berstatus sebagai negara ataupun belum mengadakan suatu perjanjian untuk bersatu dalam suatu ikatan dalam politik yang mewakili mereka sebagai keseluruhan. Dengan pembentukan federasi, terbentuk suatu negara baru yang tunggal, berdiri sendiri, merdeka dan berdaulat penuh. Federasi adalah negara sedangkan anggota-anggota suatu federasi disebut negara bagian.  Pembentukan negara federasi dilakukan melalui 2 tahap, yaitu (1) tahap pengakuan atas keberadaan negara-negara dan wilayah independen serta (2) tahap kesepakatan untuk membentuk negara federal.  Sejumlah alasan memilih federalisme: 1. Faktor politis  mencegah sentralisasi kekuasaan 2. Untuk menghadapi musuh bersama  mempersatukan kekuatan militer, contoh: Sabah, Serawak, Singapura, Malaya bergabung menjadi Malaysia untuk menghadapi ancaman Komunis RRC di utara dan Indonesia di selatan 3. Faktor ekonomis  untuk memperkuat pasar hasil produksi sehingga kepentingan ekonomi kalangan kapitalis akan diperluas dan dijamin 4. Komitmen terhadap ideologi yang sama
  • 3. Prinsip-prinsip federalisme (Elazar) 1) Nonsentralisasi  tidak ada pusat kekuasaan yang mendominasi unit-unit politik yang lain karena antara unit politik dengan pusat kekuasaan mempunyai kedudukan/status yang sama 2) Derajat perwujudan demokrasi harus tinggi 3) Mekanisme check and balance  bagaimana mengatur hubungan di antara lembaga-lembaga negara serta hubungan antara warga masyarakat dengan negara. Juga mengatur hubungan kekuasaan antara pemerintah pusat/federal dengan negara bagian 4) Open bargaining  perundingan-perundingan secara terbuka dalam pengambilan keputusan 5) Constitualism  konstitusi harus memuat secara lengkap dan terperinci mengenai mekanisme hubungan antara lembaga negara, kekuasaan serta kewenangan pemerintah baik dipusat maupun daerah 6) Unit-unit pemerintah yang sudah tetap (fixed units)  garis pembatas antara satu lembaga, antara wilayah negara bagian, antara wilayah daerah sudah merupakan sesuatu yang sangat jelas sehingga tidak mudah untuk diubah- ubah (revisi)  Kelemahan federalisme: dapat memicu sparatisme jika masyarakatnya terfragmentasi  Negara kesatuan adalah suatu negara yang merdeka dan berdaulat dimana diseluruh negara yang berkuasa hanyalah satu pemerintah pusat yang mengatur seluruh daerah  Negara kesatuan terbentuk saat kemerdekaan oleh para pendiri negara dengan mengklaim seluruh wilayahnya sebagai bagian dari satu negara. Tidak ada kesepakatan para penguasa daerah karena diasumsikan bahwa semua wilayah yang termasuk di dalamnya bukanlah bagian-bagian wilayah yang bersifat independen. Negaralah yang menjadi sumber kekuasaan yang membentuk daerah-daerah yang kemudian menerima pemberian kekuasaan atau kewenangan dari pemerintah pusat
  • 4. Negara kesatuan dapat memilih salah satu dari dua model ini, yaitu: 1.Sentralisasi/sentralistis; dan 2.Desentralisasi/desentralistis Keuntungan desentralisasi, sebagai berikut: 1. Efesiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan 2. Pendidikan politik  menentukan pilihan politik dan partisipasi 3. Pemerintahan daerah sebagai persiapan untuk karir politik lanjutan 4. Stabilitas politik 5. Kesetaraan politik 6. Akuntabilitas politik
  • 5. Penyelenggaraan pemerintahan dilaksankan dengan berdasarkan pada sejumlah prinsip, yang disebut sebagai asas-asas pemerintahan Asas yang pertama dalam penyelenggaraan pemerintahan adalah asas konsentrasi, dimana terdapat pemusatan kekuasaan dan pertanggungjawaban pemerintahan ditangan presiden Akan tetapi, pemerintahan tidak dapat berjalan dengan efektif dan efesien jika kekuasaan terpusat pada stu orang atau satu lembaga. Bahkan pemusatan kekuasaan akan mengarah pada terjadinya penyalahgunaan kekuasaan, sehingga kekuasaan yang berada di tangan presiden didelegasikan kepada pejabat-pejabat di bawahnya yang kemudian melahirkan asas dekonsentrasi Asas dekonsentrasi mempunyai dua pengertian, yaitu: 1. Dekonsentrasi horisontal, yaitu: delegasi kewenangan dari presiden kepada menteri atau lembaga pemerintahan non departemen 2. Dekonsentrasi vertikal, yaitu delegasi kewenangan dari presiden kepada kepala wilayah administratif di daerah- daerah Pemerintahan daerah mempunyai dimensi lainnya, yaitu penyelenggaraan pemerintahan oleh para pejabat yang diangkat oleh daerah yang bersangkutan, dalam bentuk asas desentralisasi Desentralisasi memiliki beberapa pengertian, yaitu: 1.Dekonsentrasi  transfer wewenang dari pemerintah pusat kepada pejabat- pejabatnya di daerah 2.Devolusi  transfer wewenang dari pemerintah pusat kepada badan-badan otonom daerah Konsep desentralisasi sendiri dapat dipandang dari dua kelompok aliran yang berbeda, yaitu kelompok aliran Anglo- Saxon dan kelompok aliran Eropa Kontinental
  • 6. Perbandingan Desentralisasi Anglo ~ Saxon Eropa Kontinental Administrative decentralization (deconcentration) Administrative decentralization (deconcentration) Delegation to semi- autonomous and parastatal organizations Functional decentralization Devolution (political decentralization) Territorial decentralization Privatization Medebewind dan vrij bestuur
  • 7.  Model Perancis Model pemerintahan ini dibawa oleh Revolusi Perancis dan dijadikan sebagai dasar bagi Pemerintahan Napoleon. Kedua masa ini memiliki pengaruh yang kuat bagi eksistensi feodalisme dan sistem monarkhi di Eropa. Pemerintahan daerah memperoleh kewenangan yang diberikan oleh Konstitusi. Eksekutif mempunyai hak-hak dan kewajiban sendiri yang membedakannya dengan kekuasaan legislatif, seperti dalam bidang kepolisian, keamanan, kesehatan, dan keselamatan. Oleh karena itu kepala daerah memiliki dualisme jabatan, yaitu sebagai wakil pemerintah pusat dan sebagai wakil daerah yang diberi mandat oleh dewan. Ciri-ciri model perancis antara lain: a)Sangat sentralistis; b)Dominasi eksekutif (executive heavy); c)Struktur hirarkhis; d)Penyeragaman; e)Rantai komando; dan f) Tujuan otonomi daerah hanya untuk mencapai efisiensi dan efektifitas
  • 8.  Model Inggris Salah satu karakteristik dasar dari model Inggris adalah unit-unit pemerintah daerah bebas dari kontrol struktural unit-unit pemerintah daerah lainnya, maupun dari pemerintah pusat atau parlemen nasional. Selain itu, model inggris juga bersifat desentralistis karena ada otonomi yang luas bagi pemerintah daerah untuk membuat keputusan. Ciri-ciri model inggris, antara lain: a)Desentralisasi; b)Tidak ada struktur hierarkhis; c)Dominasi legislatif (legislative heavy); d)Aktivitas yang multi tujuan, tidak hanya untuk mencapai efisiensi dan efektifitas tapi juga pemberdayaan masyarakat, pendidikan politik, dan sebagainya; dan e)Partisipasi masyarakat secara sukarela (voluntary participation).
  • 9.  Model Soviet Basis teoretis model Soviet adalah demokrasi terpusat yang ditransfer dari Partai Komunis. Pemerintah daerah tidak dimaksudkan sebagai agensi pembuat keputusan tapi sebagai agensi yang dikendalikan oleh pusat. Ciri-ciri model Soviet, antara lain: a)Kontrol Partai Komunis atas nama sentralisme demokrasi; b)Pemilihan dengan calon tunggal; c)Rantai komando yang hirarkhis; dan d)Delegasi kekuasaan pemerintah secara luas pada dewan-dewan lokal.  Model Tradisional Model tradisional mengacu pada model-model pemerintahan lokal yang tidak dipengaruhi oleh model barat. Distribusi kekuasaan dalam model tradisional biasanya bersifat tribal, relijius, kekerabatan atau atas dasar stratifikasi ekonomi, misalnya seperti yang terdapat dalam desa atau sejenisnya. Ciri-ciri model tradisional, antara lain: a) Karakteristiknya hampir sama di seluruh dunia; b)Tidak ada ciri khusus atas dasar budaya tertentu; c) Cenderung memiliki kesederhanaan dalam struktur politik; d)Didukung oleh faktor-faktor sosiologis; dan e) Memiliki kecenderungan ke arah demokrasi.
  • 10. Bagaimana dengan Model Pemerintahan di Indonesia, menggunakan sistem yang bagaimanakah? Berikan analisa anda.!