SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
KOPERASI

PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN
         SOSIAL DAN EKONOMI
PERANAN KOPERASI DI NEGARA YANG SEDANG
                 BERKEMBANG

  Pembentukan organisasi koperasi yang mandiri dan otonom
  telah diterima dengan alasan-alasan sebagai berikut :

• Organisasi koperasi relatif terbuka dan demokrasi
• Melalui pembentukan perusahaan yang dimiliki secara
  bersama
• Stuktur dasar dari tipe organisasi kopersi yang bersifat social
  ekonomis cukup fleksibel
• Para anggota yang termaksud golongan penduduk yang social
  ekonominya “lemah”,
Konferensi Umum Internasional Labour Organization dan
   International Labour Office, melalui Rekomendasi 127 yang
               menyatakan dengan tegas, bahwa
• Pembentukan dan pertumbuhan koperasi harus merupakan salah satu alat
  yang penting bagi Negara-negara sedang berkembang.
• Secara khusus, koperasi harus dididrikan dan dikembangkan sebagai
  sarana
• Negara-negara sedang berkembang harus melaksanakan suatu kebijakan
  yang memungkinkan koperasi memperoleh bantuan dan dorongan yang
  bersifat ekonomi, keuangan, tanpa mempengaruhi kemandiriannya
• Dalam menerapkan kebijakan semacam itu peril dipertimbangkan kondisi-
  kondisi ekonomi dan social sumber daya yang tersedia
• Kebijakan itu perlu selalu ditinjau dan disesuaikan dengan perubahan-
  perubahan kebutuhan ekonomi dan social, dan dengan kemajuan
  teknologi
• Gerakan koperasi perlu dilibatkan dalam perumusan dan jika mungkin
  dalam pelaksanaan pembangunan social/ekonomi
DAMPAK KOPERASI TERHADAP
   PROSES PEMBANGUNAN SOSIAL
            EKONOMI


• Dampak Mikro dari suatu Koperasi

• Dampak Makro dari suatu Koperasi
Dampak Mikro dari suatu Koperasi

• Dampak mikro yang bersifat langsung terhadap para anggota
  dan perekonomiannya, yang timbul dari peningkatan jasa
  pelayanan perusahaan koperasi dan dari kegiatan-kegiatan
  kelompok koperasi. Jika pelayanan tersebut diterima oleh
  anggota
• Dampak mikro yang bersifat tidak langsung terhadap
  lingkungann organisasi kopersi dapat secara serentak
  memberikan kontribusi pada perkembangan social dan
  ekonomi.
Dampak Makro dari Organisi Koperasi
•   Politik
•   Sosial
•   Ekonomi Sosial
•   Ekonomi
ASPEK-ASPEK POKOK KOPERASI DAN
        SISTEM EKONOMI
Ada 3 sistem ekonomi yang berbeda dalam pada
     perekonomian Negara-negara industri yaitu:

• Sistem perekonomian swasta atau kapitalis, misalnya
  Amerika Serikat, Republik Federasi Jerman, dan Negara-
  negara industri Barat lainnya termasuk Jepang
• Sistem perekonomian sosialis yang direncanakan dari
  pusat, misalnya Republik Demokrasi Jerman dan Uni
  Soviet.
• Sistem perekonomian pasar sosialisasi dengan pemilikan
  masyarakat (Yugoslavia) atau denagn pemiliakn Negara
  (Hongaria) yang telah dikembangkan berdasarkan
  pengalaman-pengalaman negatif yang diperoleh dari
  penerapan bentuk perencanaan administratif dari pusat
  atau berbagai kegiatan ekonomi dan atas berbagai proses
  pembangunan
KOPERASI SEBAGAI SARANA KEBIJAKAN
    PEMBANGUNAN NASIONAL
Ada 3 perbedaan penting mengenai koperasi sebagai sarana
                     pemerintah yaitu:

• Koperasi sebagai sarana atau alat pemerintah dimana pemerintah
  mempengaruhi atau mengawasi organisasi ini secara langsung

• Sebagai alat swadaya para anggotanya, dan mencoba mempengaruhi
  secara tidak langsung agar menunjang kepentingan para anggotanya

• Koperasi diawasi Negara, di mana pengaruh administrasi pemerintah
  secara langsung terhadap penetapan tujuan dan pengambilan keputusan
  usaha pada organisasi-organisasi koperasi sering diterapkan.
PENGEMBANGAN KOPERASI KONSEPSI

   Suatu konsepsi pemerintah yang konsisten dan bersifat umum
   mengenai usaha yang mendorong secara tidak langsung
   pertumbuhan secara bertahap dan pengembangan sendiri
   dari organisasi-organisasi koperasi terdiri atas:

• Penggabungan-penggabungan secara sistematis dari berbagai kebijakan
  untuk menciptakan kondisi-kondisi pokok, yang disesuaikan dengan situasi
  social ekonomi dan budaya Negara-negara yang bersangkutan
• menunjang pertumbuhan secara bertahap organisasi swadaya koperasi
  dan gerakan koperasi
Kebijakan-kebijakan pokok pemerintah yang bersifat
       instrumental secara singkat diuraikan sbb :

• peraturan-peraturan resmi dan ketentuan-ketentuan perundang-
  undangan yang memadai bagi perintisan dan pengembangan sendiri
  organisasi swadaya koperasi dan gerakan koperasi
• fasilitas menyangkut pelayanan auditing dan konsultasi maupun bantuan
  manajemen
• perlakuan yang sama atau yang bersifat preferensi
• keringanan pembebasan pajak
• struktur-stuktur lembaga-lembaga pengembangan swadaya
SARANA DAN CARA MENGGUNAKAN
BANTUAN PEMERINTAH SECARA EFEKTIF
Secara umum, dapat dikatakan bahwa dana-dana atau bantuan keuangan
pemerintah dapat diberikan secara efektif, apabila seluruh bantuan dititik
beratkan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan menciptakan persyaratan-
persyaratan bagi pertumbuhan ekonomi.

1.    Pengurangan Pengaruh Pemerintah Terhadap Koperasi yang Disponsori
      Pemerintah
     Berbagai kebijakan dan program yang diarahkan bagi perintisan dan
     dukungan koperasi harus dirancang sesuai dengan suatu konsepsi yang
     konsisten secara teoritis dan memenuhi syarat kelayakan dalam praktek.
     Dengan demikian, sekurang-kurangnya akan terdiri atas tiga tahap de-
     ofisialisasi (pengurangan pengaruh pemerintah) yaitu:
• Tahap I
  Mendukung perintisan organisasi koperasi. Prioritas
  dalam tahap ini unntuk merintis berdirinya koperasi
  dan perusahaan koperasi yang menurut ukuran,
  struktur dan kemampuan manajemennya cukup
  mampu untuk memajukan para anggotanya secara
  efisien fengan menawarkan barang/jasa yang
  dibutuhkan untuk memenuhi kepentingan dan
  tujuannya. Diharapkan bahwa hal ini dapat
  ditingkatkan dalam jangka panjang oleh organisasi
  koperasi yang otonom.
• Tahap II
  Melepaskan koperasi dari ketergantungannya pada
  sponsor dan pengawasan teknis, manajerial dan
  keuangan secara langsung dari organisasi-organisasi
  pemerintah dan dikendalikan oleh Negara. Tujuan
  utamanya adalah untuk mendukung perkembangan
  sendiri koperasi kea rah tahap kemandirian dan
  otonomi , artinya bantuan langsung, bimbingan dan
  pengawasan atau pengendalian harus dikurangi
• Tahap III
  Perkembangan koperasi selanjutnya sebagai
  organisasi mandiri yang otonom. Setelah tahap-
  tahap swadaya dan otonom berhasil, koperasi-
  koperasi yang semula disponsori Negara dapat
  meneruskan perkembangannya sebagai organisasi
  koperasi sekunder dan tertier. Perkembangan
  selanjutnya dapat ditingkatkan secara tidak langsung
  melalui kondisi pokok yang sebenarnya diciptakan
  melalui penggabungan yang tepat berbagia
  instrument kebijakan yang berorientasi pada
  organisasi koperasi.
Persyaratan-persyaratan bagi terbentuknya dan
               pertumbuhan koperasi yaitu:
•   Terdapat sejumlah (calon) anggota yang cukup dan tidak puas dengan keadaan
    ekonomi dan sosial yang ada dan bertujuan secara aktif memperbaikinya.
•   Mereka memiliki gagasan-gagasan konkrit mengenai organisasi koperasi sebagai
    suatu sarana yang sesuai untuk mewujudkan kepentingan-kepentingan bersama.
•   Terdapat keuntungan-keuntungan dari kerja sama yang potensial, yang dapat
    diwujudkan bagi kemanfaatan mereka.
•   Mereka menganggap pembentukan koperasi adalah alternative terbaik untuk
    mencapai tujuan-tujuannya.
•   Mereka bersedia untuk bekerja sama dan membentuk satu kelompok koperasi.
•   Mereka cukup termotivasi dan mampu untuk berpartisipasi dalam pembentukan
    suatu perusahaann koperasi dan untuk terlabih dahulu memberikan kontribusinya
    yang bersifat pribadi dan keuangan yang dibutuhkan untuk maksud tersebut.
•   Tidak ada kaidah tradisional maupun ketentuan dan peraturan hokum yang
    menghalangi suatu organisasi swadaya koperasi yang baru, yang dapat dikatakan
    sebagai suatu inovasi terhadap lingkungan setempat.

More Related Content

What's hot

Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
ahmad sururi
 
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemenMakalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Marobo United
 
Tanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnisTanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnis
Wahono Syahida
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
Christian Lokas
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Warnet Raha
 
Masyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraMasyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahtera
Puspita Yudaningrum
 

What's hot (20)

Tugas kelompok ppt
Tugas kelompok pptTugas kelompok ppt
Tugas kelompok ppt
 
lembaga keuangan internasional
lembaga keuangan internasionallembaga keuangan internasional
lembaga keuangan internasional
 
Format penulisan laporan
Format penulisan laporanFormat penulisan laporan
Format penulisan laporan
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
 
PPT Bab Koperasi & Pengelolaannya
PPT Bab Koperasi & PengelolaannyaPPT Bab Koperasi & Pengelolaannya
PPT Bab Koperasi & Pengelolaannya
 
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan depositoMakalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
 
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYAETIKA BISNIS DAN BUDAYA
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
 
Analisis Kasus Gojek Manajemen Strategi
Analisis Kasus Gojek Manajemen StrategiAnalisis Kasus Gojek Manajemen Strategi
Analisis Kasus Gojek Manajemen Strategi
 
TEORI TENTANG KOPERASI
TEORI TENTANG KOPERASI TEORI TENTANG KOPERASI
TEORI TENTANG KOPERASI
 
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemenMakalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
 
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan MudharabahAkuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
 
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankSumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
 
Pengertian etika dan teori etika
Pengertian etika dan teori etikaPengertian etika dan teori etika
Pengertian etika dan teori etika
 
Tanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnisTanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnis
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKEPENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
 
Masyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraMasyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahtera
 

Similar to Peranan Koperasi Dalam Pembangunan Sosial dan Ekonomi

Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
Desy Utami
 
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomiPeranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomi
yuni bakti maria batubara
 
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomiPeranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi
evhafenty
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Operator Warnet Vast Raha
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Operator Warnet Vast Raha
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Operator Warnet Vast Raha
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Operator Warnet Vast Raha
 
Presentation ekonomi koperasi
Presentation ekonomi koperasiPresentation ekonomi koperasi
Presentation ekonomi koperasi
adamfirdaus46
 

Similar to Peranan Koperasi Dalam Pembangunan Sosial dan Ekonomi (20)

Power point koperasi
Power point koperasiPower point koperasi
Power point koperasi
 
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIA
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIAPERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIA
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI INDONESIA
 
Koperasi
Koperasi Koperasi
Koperasi
 
Ekonomi koperasi
Ekonomi koperasiEkonomi koperasi
Ekonomi koperasi
 
Koperasi 2
Koperasi 2Koperasi 2
Koperasi 2
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
koperasi
koperasikoperasi
koperasi
 
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomiPeranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial ekonomi
 
Bismigitu
BismigituBismigitu
Bismigitu
 
Ekanaren
EkanarenEkanaren
Ekanaren
 
Ekonomi koperasi h
Ekonomi koperasi hEkonomi koperasi h
Ekonomi koperasi h
 
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomiPeranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi
Peranan koperasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
Presentation ekonomi koperasi
Presentation ekonomi koperasiPresentation ekonomi koperasi
Presentation ekonomi koperasi
 

Peranan Koperasi Dalam Pembangunan Sosial dan Ekonomi

  • 1. KOPERASI PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI
  • 2. PERANAN KOPERASI DI NEGARA YANG SEDANG BERKEMBANG Pembentukan organisasi koperasi yang mandiri dan otonom telah diterima dengan alasan-alasan sebagai berikut : • Organisasi koperasi relatif terbuka dan demokrasi • Melalui pembentukan perusahaan yang dimiliki secara bersama • Stuktur dasar dari tipe organisasi kopersi yang bersifat social ekonomis cukup fleksibel • Para anggota yang termaksud golongan penduduk yang social ekonominya “lemah”,
  • 3. Konferensi Umum Internasional Labour Organization dan International Labour Office, melalui Rekomendasi 127 yang menyatakan dengan tegas, bahwa • Pembentukan dan pertumbuhan koperasi harus merupakan salah satu alat yang penting bagi Negara-negara sedang berkembang. • Secara khusus, koperasi harus dididrikan dan dikembangkan sebagai sarana • Negara-negara sedang berkembang harus melaksanakan suatu kebijakan yang memungkinkan koperasi memperoleh bantuan dan dorongan yang bersifat ekonomi, keuangan, tanpa mempengaruhi kemandiriannya • Dalam menerapkan kebijakan semacam itu peril dipertimbangkan kondisi- kondisi ekonomi dan social sumber daya yang tersedia • Kebijakan itu perlu selalu ditinjau dan disesuaikan dengan perubahan- perubahan kebutuhan ekonomi dan social, dan dengan kemajuan teknologi • Gerakan koperasi perlu dilibatkan dalam perumusan dan jika mungkin dalam pelaksanaan pembangunan social/ekonomi
  • 4. DAMPAK KOPERASI TERHADAP PROSES PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI • Dampak Mikro dari suatu Koperasi • Dampak Makro dari suatu Koperasi
  • 5. Dampak Mikro dari suatu Koperasi • Dampak mikro yang bersifat langsung terhadap para anggota dan perekonomiannya, yang timbul dari peningkatan jasa pelayanan perusahaan koperasi dan dari kegiatan-kegiatan kelompok koperasi. Jika pelayanan tersebut diterima oleh anggota • Dampak mikro yang bersifat tidak langsung terhadap lingkungann organisasi kopersi dapat secara serentak memberikan kontribusi pada perkembangan social dan ekonomi.
  • 6. Dampak Makro dari Organisi Koperasi • Politik • Sosial • Ekonomi Sosial • Ekonomi
  • 7. ASPEK-ASPEK POKOK KOPERASI DAN SISTEM EKONOMI
  • 8. Ada 3 sistem ekonomi yang berbeda dalam pada perekonomian Negara-negara industri yaitu: • Sistem perekonomian swasta atau kapitalis, misalnya Amerika Serikat, Republik Federasi Jerman, dan Negara- negara industri Barat lainnya termasuk Jepang • Sistem perekonomian sosialis yang direncanakan dari pusat, misalnya Republik Demokrasi Jerman dan Uni Soviet. • Sistem perekonomian pasar sosialisasi dengan pemilikan masyarakat (Yugoslavia) atau denagn pemiliakn Negara (Hongaria) yang telah dikembangkan berdasarkan pengalaman-pengalaman negatif yang diperoleh dari penerapan bentuk perencanaan administratif dari pusat atau berbagai kegiatan ekonomi dan atas berbagai proses pembangunan
  • 9. KOPERASI SEBAGAI SARANA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL
  • 10. Ada 3 perbedaan penting mengenai koperasi sebagai sarana pemerintah yaitu: • Koperasi sebagai sarana atau alat pemerintah dimana pemerintah mempengaruhi atau mengawasi organisasi ini secara langsung • Sebagai alat swadaya para anggotanya, dan mencoba mempengaruhi secara tidak langsung agar menunjang kepentingan para anggotanya • Koperasi diawasi Negara, di mana pengaruh administrasi pemerintah secara langsung terhadap penetapan tujuan dan pengambilan keputusan usaha pada organisasi-organisasi koperasi sering diterapkan.
  • 11. PENGEMBANGAN KOPERASI KONSEPSI Suatu konsepsi pemerintah yang konsisten dan bersifat umum mengenai usaha yang mendorong secara tidak langsung pertumbuhan secara bertahap dan pengembangan sendiri dari organisasi-organisasi koperasi terdiri atas: • Penggabungan-penggabungan secara sistematis dari berbagai kebijakan untuk menciptakan kondisi-kondisi pokok, yang disesuaikan dengan situasi social ekonomi dan budaya Negara-negara yang bersangkutan • menunjang pertumbuhan secara bertahap organisasi swadaya koperasi dan gerakan koperasi
  • 12. Kebijakan-kebijakan pokok pemerintah yang bersifat instrumental secara singkat diuraikan sbb : • peraturan-peraturan resmi dan ketentuan-ketentuan perundang- undangan yang memadai bagi perintisan dan pengembangan sendiri organisasi swadaya koperasi dan gerakan koperasi • fasilitas menyangkut pelayanan auditing dan konsultasi maupun bantuan manajemen • perlakuan yang sama atau yang bersifat preferensi • keringanan pembebasan pajak • struktur-stuktur lembaga-lembaga pengembangan swadaya
  • 13. SARANA DAN CARA MENGGUNAKAN BANTUAN PEMERINTAH SECARA EFEKTIF
  • 14. Secara umum, dapat dikatakan bahwa dana-dana atau bantuan keuangan pemerintah dapat diberikan secara efektif, apabila seluruh bantuan dititik beratkan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan menciptakan persyaratan- persyaratan bagi pertumbuhan ekonomi. 1. Pengurangan Pengaruh Pemerintah Terhadap Koperasi yang Disponsori Pemerintah Berbagai kebijakan dan program yang diarahkan bagi perintisan dan dukungan koperasi harus dirancang sesuai dengan suatu konsepsi yang konsisten secara teoritis dan memenuhi syarat kelayakan dalam praktek. Dengan demikian, sekurang-kurangnya akan terdiri atas tiga tahap de- ofisialisasi (pengurangan pengaruh pemerintah) yaitu:
  • 15. • Tahap I Mendukung perintisan organisasi koperasi. Prioritas dalam tahap ini unntuk merintis berdirinya koperasi dan perusahaan koperasi yang menurut ukuran, struktur dan kemampuan manajemennya cukup mampu untuk memajukan para anggotanya secara efisien fengan menawarkan barang/jasa yang dibutuhkan untuk memenuhi kepentingan dan tujuannya. Diharapkan bahwa hal ini dapat ditingkatkan dalam jangka panjang oleh organisasi koperasi yang otonom.
  • 16. • Tahap II Melepaskan koperasi dari ketergantungannya pada sponsor dan pengawasan teknis, manajerial dan keuangan secara langsung dari organisasi-organisasi pemerintah dan dikendalikan oleh Negara. Tujuan utamanya adalah untuk mendukung perkembangan sendiri koperasi kea rah tahap kemandirian dan otonomi , artinya bantuan langsung, bimbingan dan pengawasan atau pengendalian harus dikurangi
  • 17. • Tahap III Perkembangan koperasi selanjutnya sebagai organisasi mandiri yang otonom. Setelah tahap- tahap swadaya dan otonom berhasil, koperasi- koperasi yang semula disponsori Negara dapat meneruskan perkembangannya sebagai organisasi koperasi sekunder dan tertier. Perkembangan selanjutnya dapat ditingkatkan secara tidak langsung melalui kondisi pokok yang sebenarnya diciptakan melalui penggabungan yang tepat berbagia instrument kebijakan yang berorientasi pada organisasi koperasi.
  • 18. Persyaratan-persyaratan bagi terbentuknya dan pertumbuhan koperasi yaitu: • Terdapat sejumlah (calon) anggota yang cukup dan tidak puas dengan keadaan ekonomi dan sosial yang ada dan bertujuan secara aktif memperbaikinya. • Mereka memiliki gagasan-gagasan konkrit mengenai organisasi koperasi sebagai suatu sarana yang sesuai untuk mewujudkan kepentingan-kepentingan bersama. • Terdapat keuntungan-keuntungan dari kerja sama yang potensial, yang dapat diwujudkan bagi kemanfaatan mereka. • Mereka menganggap pembentukan koperasi adalah alternative terbaik untuk mencapai tujuan-tujuannya. • Mereka bersedia untuk bekerja sama dan membentuk satu kelompok koperasi. • Mereka cukup termotivasi dan mampu untuk berpartisipasi dalam pembentukan suatu perusahaann koperasi dan untuk terlabih dahulu memberikan kontribusinya yang bersifat pribadi dan keuangan yang dibutuhkan untuk maksud tersebut. • Tidak ada kaidah tradisional maupun ketentuan dan peraturan hokum yang menghalangi suatu organisasi swadaya koperasi yang baru, yang dapat dikatakan sebagai suatu inovasi terhadap lingkungan setempat.