Manajemen perubahan di Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat mencakup tiga hal yaitu: 1) Meningkatkan efisiensi anggaran dengan penganggaran berbasis kinerja, 2) Mengoptimalkan pelayanan publik di Gelora Khatulistiwa, dan 3) Merevitalisasi pengelolaan Gelora Khatulistiwa untuk mengembalikan fungsinya sebagai kawasan olahraga.
3. GAMBARAN UMUM
• Dinas Kepemudaan, Olahraga Dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat
berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 112 Tahun 2016 tanggal 14 Desember
Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta
Tata Kerja Dinas Kepemudaan, Olahraga Dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat
mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah provinsi dibidang kepemudaan,
olahraga dan pariwisata, melaksanakan tugas dekonsentrasi, serta tugas yang
diserahkan oleh Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah serta
bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Seketaris Daerah.
4. Dalam bidang pelayanan publik di Disporapar
Prov. Kalbar yaitu pelayanan penggunanaan
sarana dan prasarana fasilitas Gelora
Khatulistiwa Mervitalisasi pengelolaan Gelora
Khatulistiwa
Mewujudkan Efisiensi Anggaran melalui
penganggaran berbasis kinerja
Mengoptimalkan Penerapan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dengan menetapkan outcome yang akan
dicapai dengan target kinerja yang terukur
Agenda Perubahan
1 2
5. Efisiensi Anggaran
Mengukur capaian kinerja organsasi, tingkat pencapaian tujuan
dan sasaran yang meliputi penetapan kebijaksanaan program dan kegiatan
dimana indikator tersebut telah disesuaikan antara Perjanjian Kinerja dengan
indikator kinerja sasaran kegiatan
Menyusun Laporan Kinerja Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan
Barat Tahun setiap tahun, LKJ ini dapat menggambarkan kinerja Pemerintah Provinsi
Kalimantan Barat dan Evaluasi terhadap kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja
kegiatan, maupun kinerja sasaran, juga dilaporkan analisis kinerja yang mencerminkan
keberhasilan dan kegagalan.
Menyusun setiap program kerja dan kegiatan harus berpedoman pada Renstra Tugas
dan fungsi Disporapar dijabarkan ke dalam Renstra, untuk kemudian diuraikan dalam bentuk program-
program kegiatan. Hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan Renstra harus diperhatikan dengan baik.
Dibutuhkan suatu ketelitian dan kejelian dan mengalokasikan anggaran agar tepat sasaran.
7. Pengelolaan dan Revitalisasi Gelora Khatulistiwa
pemetaan masalah dan peluang kolaborasi dalam penyelesaian
masalah
Mengapa Perlu dilakukan Perubahan ? Banyak aktivitas yang tidak sesuai dengan fungsi Gelora Khatulistiwa, seharusnya sebagai kawasan olahraga
telah berubah menjadi kawasan ekonomi, terlebih di hari Minggu dengan adanya pedagang musiman, kawasan tersebut menjadi padat dengan orang
berjualan sehingga keluhan masyaraka menjadi tidak nyaman dalam berolahraga dan banyaknnya berserakan sampah.
130 Pedagang
tanaman hias
48 Pedagang Kios dan ratusan
pedagang musiman
Kursus Mengemudi
8. Tahapan
Persiapan
pemetaan masalah dan peluang kolaborasi dalam penyelesaian
masalah
Melakukan sosialisasi dan mengeluarkan
surat peringatan untuk pengosongan lahan
dan penghentian aktivitas non olahraga.
Melaporkan Kepada Gubernur
selaku Pemegang Kekuasaan
Pengelolaan BMD
Menyusun kembali rencana
pemanfaatan kawasan Gelora
Khatulistiwa dalam bentuk masterplan.
9. Tahap Pengamanan
penertiban secara terstruktur dan terkoordinir terhadap penggunaan yang tidak sesuai
aturan
Tahap Pengamanan dilaksanakan dengan melakukan penertiban kawasan
Gelora Khatulistiwa di mulai pada bulan Maret 2022 dengan penertiban
Kios dengan penggembokaan seluruh kios di kawasan SSA, kemudian
dilanjutkan penertiban lahan tanaman bunga dan bangunan tidak tercatat
di aset.
Melaksanakan penyediaan jasa keamanan untuk seluruh
kawasan gelora khatulistiwa guna mencegah kembalinya
penggunaan lahan untuk kepentingan non olahraga.
Melakukan penetiban administrasi pemanfaatan kawasan
Gelora Khatulistiwa sesuai dengan Peraturan Daerah tentang
Retribusi.
10. Tahap Evaluasi dan Pengembangan
Melakukan evaluasi kepuasan masyarakat terhadap proses
penataan kembali kawasan, dan hasilnya masyarakat
menjadi lebih mudah untuk berolahraga dikawasan.
Melakukan pengawasan berlanjut terhadap indikasi
penggunaan kawasan untuk kegiatan tanpa ijin, seperti
pengawasan terhadap kegiatan belajar mengemudi dan
kegiatan pedagang musiman.
Melakukan pengembangan dan pemeliharaan terhadap
aset di kawasan gelora khatulistiwa, seperti pengembalian
fungsi wisma atlet, pemeliharaan dan pembangunan venue
olahraga.
11. Sumber daya yang digunakan yaitu Sumber Daya Manusia meliputi seluruh ASN di
lingkungan Disporapar Provinsi Kalimantan Barat berserta Sumber Daya Manusia dari
Institusi Lainnya yang terlibat. Sumber Daya Keuangan didukung dengan
penganggaran di DPA Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi
Kalimantan Barat, baik untuk pengamanan aset maupun untuk pengelolaan dan
pengembangan kawasan gelora khatulistiwa.