1. Tugas Mata Kuliah Kebijakan Lingkungan dan Implementasinya
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Dan Pembangunan (PSLP), Universitas
Brawijaya
2. Latar Belakang
1. NKRI yang berupa kepulauan dengan sekitar 17.480 pulau dan
dengan 95.181 Km bentang garis pantai dari seluruh pulau
2. Dari 94 kota otonom di Indonesia, 47 di antaranya memiliki
karakteristik geografis berupa kawasan pesisir.
3. Dominasi jumlah kota pesisir di Indonesia merupakan suatu hal yang
sangat wajar, diperlukan suatu pendekatan berwawasan kepesisiran
yang komprehensif mencakup dinamika interaksi berbagai
aspek/sektor dalam kota-kota di kawasan pesisir tersebut (Ir. Joessair
Lubis).
4. Dari 47 kota kawasan pesisir di Indonesia terdapat 32 kota yang
rawan terhadap banjir, terdapat 29 kota yang rawan terhadap tsunami,
dan terdapat 15 kota yang rawan terhadap gelombang pasang (BNPB,
2010)
5. Dalam hal ini perlu dilakukan penatan ruang/kawasan yang
terintegrasi, ditujukan untuk menyerasikan peraturan penataan
ruang/kawasan dengan peraturan lain yang terkait, harmonisasi
pembangunan antar wilayah, mengendalikan pemanfaatan ruang
yang efektif, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pengendalian pemanfaatan ruang dan mewujudkan sistem
kelembagaan penataan ruang (Ir. Imam S. Ernawi, MCM, M.Sc,
2011). Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Dan Pembangunan (PSLP), Universitas Brawijaya
3. 1. Kondisi iklim yang telah mengalami perubahan di
beberapa tahun terakhir
2. Bergesernya diversifikasi pekerjaan dari pembudidaya
tambak dan nelayan di Indonesia menjadi pedagang
dan karyawan.
3. Semakin meluasnya areal pertambakan di wilayah
Indonesia yang dijual dan beralihfungsi menjadi
permukiman
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Dan Pembangunan (PSLP), Universitas Brawijaya
4. Tujuan Penelitian
1. Mendiskripsikan pengaruh perubahan iklim terhadap
produk perikanan dan sentra industri di Kabupaten
Sidoarjo
2. Memotivasi pemerintah dan masyarakat agar dapat
meningkatkan hasil produk olahan perikanan sehingga
memiliki nilai jual lebih tinggi
3. Memaksimalkan penggunaan teknologi baru dalam
berbudidaya perikanan sehingga tidak merusak
lingkungkan
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Dan Pembangunan (PSLP), Universitas Brawijaya
5. Manfaat Penelitian
1. Memberikan gambaran strategis kepada Pemerintah
Daerah dalam upaya peningkatan dan akselerasi
pengelolaan tambak di kawasan Minapolitan
2. Memberikan dukungan kepada masyarakat lokal untuk
meningkatkan nilai tambah hasil budidaya yang lebih
ramah lingkungan
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Dan Pembangunan (PSLP), Universitas Brawijaya
6. Batasan Penelitian
Ruang lingkup penelitian pada kawasan Minapolitan
(Kecamatan Sedati) Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur,
Topik penelitian terkait upaya yang dilakukan pemerintah
Kabupaten Sidoarjo dalam mendukung peningkatan
kualitas masyarakat lokal melalui kawasan Minapolitan.
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Dan Pembangunan (PSLP), Universitas Brawijaya
7. Deskriptif kuantitatif, dengan parameter berdasarkan
jumlah data terkait dengan perkembangan komoditas
tambak yang terdapat pada kawasan Minapolitan.
Perolehan data selain wawancara informan, data
pendukung lainnya diperoleh dari dinas atau instansi terkait
; Dinas Kelautan dan Perikanan, BLH, Pertanian, PUCK
dan BAPPEDA sebagai perencana dan leading sektor dari
semua instansi teknis yang ada di kabupaten Sidoarjo.
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Dan Pembangunan (PSLP), Universitas Brawijaya
8. Lokasi karya ilmiah ini pada Kabupaten Sidoarjo,
Kecamatan Sedati. Lebih khususnya situs penelitian pada
kelompok Mina Sentosa yang tesebar di 4 desa
(Kalanganyar, Segoro Tambak, Banjar Kemuning dan
Tambak Cemandi)
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Dan Pembangunan (PSLP), Universitas Brawijaya
9. Pengumpulan data berdasarkan pada studi pustaka,
observasi lapangan serta wawancara informan (instansi
terkait, pembudidaya tambak, ketua kelompok tambak dan
penyuluh tambak).
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Dan Pembangunan (PSLP), Universitas Brawijaya
10. 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, …………………..
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan ……………………
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas
korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan
pelatihan dengan program "Indonesia Pintar";…..............................
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit
bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan
nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan…………………
9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan
memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Dan Pembangunan (PSLP), Universitas Brawijaya
12. Kawasan Minapolitan didefinisikan sebagai suatu kawasan
dengan konsep pembangunan ekonomi kelautan dan
perikanan yang terdiri dari sentra-sentra produksi dan
perdagangan jasa, pemukiman, dan kegiatan lainnya yang
saling terkait, berbasis wilayah dengan pendekatan dan
sistem manajemen integrasi, efisiensi, kualitas dan
akselerasi tinggi.
Secara konseptual Minapolitan mempunyai dua unsur
utama, yaitu;
• Minapolitan sebagai konsep pembangunan sektor
kelautan dan perikanan berbasis wilayah
• Minapolitan sebagai kawasan ekonomi unggulan dengan
komoditas utama produk kelautan dan perikanan.
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Dan Pembangunan (PSLP), Universitas Brawijaya
13. • Setiap petani tambak yang masuk menjadi kelompok
Minasentosa adalah petani organik dan memiliki sertifikasi
ATINA, dimana hasil dari tambak adalah kualitas eksport.
• Luasan tambak yang dikelola rata rata 10 ha, dengan minimal
luasan yang dimiliki petambak 4 ha yang menghasilkan 3,5
ton ikan.
• Peningkatan hasil tambak diolah menjadi beberapa produk
oleh UKM antara lain bandeng asap, bandeng presto,
bandeng krispi, bandeng otak otak dan BATARI (bandeng
tanpa duri).
• Komoditas perikanan yang sesuai untuk budidaya di air payau
kawasan mangrove adalah kepiting bakau (Scylla serrata),
ikan bandeng (Chanos chanos), udang windu (Penaeus
monodon), udang vanamei (Penaeus vannamei), ikan patin
(Pangasius pangasius), ikan kakap (Lates calcarifer), kerang
hijau atau rumput laut.
• Tahun 2016 dilakukan pengembangan tata cara bubidaya
“mina tani” dengan harapan meminimalisir pembukaan lahan
tambak dengan menebang hutan mangroveProgram Studi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Dan Pembangunan (PSLP), Universitas Brawijaya
17. 1. Menjamin keberadaan ekosistem hutan mangrove dengan luasan yang cukup dan sebaran yang
proporsional.
2. Mengoptimalkan aneka fungsi kawasan (konservasi, lindung dan produksi) untuk mencapai
manfaat lingkungan, sosial dan ekonomi yang seimbang.
3. Meningkatkan daya dukung kawasan.
4. Mendukung pengembangan kapasitas dan keberdayaan masyarakat secara partisipatif
Maksudnya ;
1. Menghasilkan produktivitas yang cukup baik dengan hasil produk yang terjamin.
2. Menghasilkan multiple cash flow atau bisnis turunan ; bisnis wisata alam (eco-taurism business)
3. Pengembangan UKM pengolahan produk makanan dari buah mangrove
4. Lebih banyak habitat yang dapat dikembangkan ; kakap, kerapu, bandeng, atau baronang, jenis
Crustase (Udang, Kepiting Bakau dan Rajungan), Kerang-kerangan (Kerang hijau atau kerang
bakau)
5. Kontruksi pematang tambak akan menjadi kuat karena akan terpegang akar-akar mangrove dari
pohon mangrove yang ditanam
6. nilai ekologis dari ekosistem mangrove telah digunakan sebagai pengolah limbah cair
7. meningkatkan pendapatan masyarakat petani ikan
8. Mencegah erosi pantai dan intrusi air laut ke darat
9. Terciptanya sabuk hijau di pesisir (coastal green belt)
10. mengurangi dampak bencana alam, seperti badai dan gelombang air pasang
11. Ikut mendukung program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim global
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Dan Pembangunan (PSLP), Universitas Brawijaya
18. Dasar Hukum
Kawasan Minapolitan Kabupaten Sidoarjo
• Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor :
KEP.32/MEN/2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan Menteri
Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
• Keputusan Bupati Sidoarjo Nomor : 188/1641/404.1.3.2/2010 tentang
Pusat Kawasan Agropolitan dan Minapolitan di Kabupaten Sidoarjo
• RT/RW Kabupaten Sidoarjo yang menetapkan Kecamatan Sedati
sebagai sentra pengembangan komunitas unggulan udang dan
bandeng ( Minapolitan )
• Keputusan Bupati Sidoarjo Nomor : 188/1613/404.1.3.2 / 2010 tentang
Kelompok Agropolitan dan Minapolitan Kabupaten Sidoarjo
• Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 520/1395/201.1/2012 tentang
Penetapan Kabupaten Sidoarjo sebagai Pusat Kawasan Agropolitan di
Jawa Timur
• RPJM ( Rencana Pembangunan Jangka Menengah ) tahun 2011 – 2015
:
• Banyaknya lahan pertanian dan perikanan dalam upaya peningkatan produktivitas
dan mutu
• Kawasan pesisir (pertambakan merupakan potensi pengembangan industri
perikanan)
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Dan Pembangunan (PSLP), Universitas Brawijaya
19. Metode kedepan yang akan dilakukan pemerintah kabupaten Sidoarjo untuk
mendorong pencapaian dan peningkatan komoditi tambak antara lain ;
• Kabupaten Sidoarjo saat ini belum memiliki PPM (Pusat Pengembangan
Minapolitan), rencana kedepan akan dibentuk struktur organisasi PPM dan
pembangunan gedung PPM
• Rehabilitasi Saluran Tambak
• Pengendalian Kualitas Lingkungan
• Bantuan Paket Pemberdayaan
• Pendalaman Dasar Tambak
• Perbaikan Pintu Air Tambak
• Pembangunan Jalan Produksi
• Pembangunan Bangsal Pengolahan Skala Kecil Hasil Perikanan Kecamatan
Sedati
• Demfarm (di lokasi pendukung) Minapolitan yaitu Kecamatan Jabon.
• Rehabilitasi jaringan irigasi melalui kementerian PU dan PR dengan topik
kegiatan pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi, air tanah, rawa dan
tambak dengan indikator luas jaringan irigasi tambak yang akan
direhabilitasi 19.399 Ha
• Pengelolaan system prasarana dan sarana pembudidayaan ikan, panjang
saluran yang akan dikelola secara partisipatif sepanjang 210.000 km
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Dan Pembangunan (PSLP), Universitas Brawijaya
20. 1. Konsep utama yang masih dipertahankan dan patut untuk dilestarikan dari budidaya tambak
kabupaten sidoarjo antara lain prinsip keseimbangan hayati (Principle of harmony) yang telah
menjadi dasar bagi terwujudnya budidaya berkelanjutan (sustainable aquaculture) serta
harmonisasi ekologi perairan air tawar, air asin dan air payau, sehingga dalam hal ini secara tidak
langsung telah berkontribusi dalam upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim
2. Dalam mendongkrak daya saing ekonomi lokal kedalam perekonomian global, Maka pencapaian
minapolitan ditambah dengan upaya teknologi baru telah dapat membuka lapangan pekerjaan
baru dan meningkatkan daya saing ekonomi serta meningkatkan peran serta perempuan.
3. Dengan dukungan penuh dari masyarakat melalui kolaborasi tambak yang berharmonisasi
dengan kawasan mangrove, maka secara langsung komoditas budidaya tambak juga
mendorong tercapainya beberapa tujuan yang tercantung dalam NAWACITA ;
• Point 3 ; Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa
dalam kerangka negara kesatuan.
• Point 6 : Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
sehingga
bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia
lainnya, dan
• Point 7 : Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis
ekonomi domestik.Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Dan Pembangunan (PSLP), Universitas Brawijaya
21. • Revitalisasi fungsi kawasan hutan mangrove, hal ini dikarenakan wilayah tambak dilokasi sudah
hampir sampai dengan bibir pantai, sehingga dalam hal ini sangat rentan terhadap konflik hutan
mangrove, pembudidaya dan wilayah nelayan tangkap.
• Sedapat mungkin pengembangan kegiatan wanamina dengan proporsi 80% kawasan untuk
hutan dan 20% untuk usaha perikanan
• Sekolah Lapang Iklim melalui penguatan kapasitas masyarakat yang dilakukan oleh
kelembagaan masyarakat bekerja sama dengan instansi pemerintah dalam melakukan pelatihan
tanggap bencana dan alternative kegiatan pendukung kepada masyarakat, hal ini dikarenakan
efek dan dampak perubahan iklim tidak dapat dirasakan dengan cepat, sehingga prosesnya
perlahan namun pasti.
• Perlu dilakukan koordinasi antara pemerintah, akademisi, NGO/LSM lokal untuk pencapaian
hasil yang lebih maksimal, karena pola koordinasi masih dirasa by stageholder DKP, BAPPEDA
dengan masyarakat.
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Dan Pembangunan (PSLP), Universitas Brawijaya
22. 1. Ir. Joessair Lubis, MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KOTA PESISIR DI INDONESIA yang Berkelanjutan
Melalui Penyediaan Insfrasturktur Berbasis Penataan Ruang, Direktur Perkotaan, Ditjen Penataan
Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum
2. Dr. Ir. Matheus H. Halim, 2012, KAJIAN HARMONISASI PENGELOLAAN TUJUH TAMAN NASIONAL
LAUT
3. Prof. Dr. Ir. SURJONO H. SUTJAHJO, MS, PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup
PASCASARJANA UNIVERSITAS PAKUAN
4. Petrus F.T.P. Tampubolon NRP, Walter Gultom, Betty Setianingsih, Mulyo Handono, PRINSIP-PRINSIP
DAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
5. Kementerian PPN / Bappenas, 2014, KAJIAN STRATEGI PENGELOLAAN PERIKANAN
BERKELANJUTAN, Direktorat Kelautan dan Perikanan
6. Muhamad Dio Fabianto, Pieter Th Berhitu, KONSEP PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR SECARA
TERPADU DAN BERKELANJUTAN YANG BERBASIS MASYARAKAT
7. TEORI – TEORI ETIKA LINGKUNGAN HIDUP, (Teori Antroposentrisme dan Biosentrisme)
8. Muhammad Murni, 22 Mei 2015, SILVOFISHERY (WANAMINA), Penyuluh Perikanan
9. 2016, Pengertian Kawasan Minapolitan, www.karyatulisilmiah.com
10. Deputi Bidang SDA dan LH, 2016, Mewujudkan Kemandiran Ekonomi Dengan Menggerakkan Sektor-
sektor Strategis Ekonomi Domestik, Kemenko Perekonomian
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Dan Pembangunan (PSLP), Universitas Brawijaya
Note :
----DIPERBAIKI----
Pilih 1 regulasi atau 2 saja…. Kemudian dikaji
Masukkan pointer implementasinya mana, evaluasinya mana dan troble problemnya mana…..
Masukkan juga problem dalam pembuatan regulasi tersebut
“regulasi yang dipilih di blok warna merah”
Keputusan Bupati Sidoarjo Nomor : 188/1641/404.1.3.2/2010 tentang Pusat Kawasan Agropolitan dan Minapolitan di Kabupaten Sidoarjo
Keputusan Bupati Sidoarjo Nomor : 188/1613/404.1.3.2 / 2010 tentang Kelompok Agropolitan dan Minapolitan Kabupaten Sidoarjo
Fokuskan problemnya baik evaluasi regulasi atau implementasi regulasi.
Regulasi diupdate > apakah ada regulasi baru, karena tahun 2010 dan jelaskan keberhasilannya dimana