Dokumen tersebut membahas tentang berbagai keutamaan dan manfaat menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan seperti menumbuhkan ketakwaan, kesabaran, solidaritas, dan mendekatkan diri kepada Allah."
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Keajaiban ramadhan training muslim sedunia
1. Keajaiban Ramadhan Training
Muslim sedunia
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian
puasa sebagaimana diwajibkan atas kaum sebelum kalian,
agar kalian bertaqwa”. (Al Baqarah: 183).
2. Ramadhan jalan menuju ketaqwaan
Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian puasa
sebagaimana diwajibkan atas kaum sebelum kalian, agar kalian bertaqwa”. (Al
Baqarah: 183).
Ayat di atas menerangkan bahwa puasa adalah sebab yang bisa mengantarkan
pelakunya menuju ketaqwaan, karena puasa mampu meredam syahwat. Ini sesuai
dengan salah satu penafsiran yang disebutkan Imam Al Qurthubi, yang berpatokan
kepada hadits riwayat Imam Ahmad yang menyebutkan bahwa puasa adalah
perisai.
3. Ramadhan bulan mujahadah
Para ulama’ salaf adalah suri tauladan bagi umat, mujahadah mereka dalam
mengisi bulan Ramadhan amat perlu dicontoh. Seperti Imam Asyafi’i, dalam bulan
Ramadhan beliau menghatamkan Al-Quran dua kali dalam semalam, dan intinya
dikerjakan di dalam shalat, sehingga dalam bulan Ramadhan beliau menghatamkan
Al-Quran enam puluh kali dalam sebulan. Imam Abu Hanifah juga menghatamkan
Al-Quran dua kali dalam sehari selama Ramadhan
4. Puasa Ramadhan menumbuhkan sifat amanah
Wahbah Zuhaili dalam bukunya Al Fiqh Al Islami berpendapat bahwa puasa
mengajarkan rasa amanat dan muraqabah di hadapan Allah Ta’ala, baik dengan
amalan yang nampak maupun yang tersembunyi. Maka tidak ada yang mengawasi
seseorang yang berpuasa agar menghindari hal-hal yang dilarang dalam berpuasa
kecuali Allah Ta’ala
5. Puasa Ramadhan melatih kedisiplinan
Puasa juga melatih kedisplinan, Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa seorang yang
berpuasa harus makan dan minum dalam waktu yang terbatas. Bahkan dalam
berbuka puasapun harus disegerakan.
6. Puasa dan penyucian jiwa
“Orang yang berpuasa sesungguhnya mensucikan dirinya . Puasa adalah instrumen
pembersih kotoran-kotoran jiwa, seperti halnya shalat. Orang yang berpuasa tidak
hanya menolak yang haram dan menjauhi yang belum-tentu-halal dan belum-tentu-
haram. Jangankan yang syubhat dan yang haram, sedangkan yang jelas halal pun tak
dijamahnya. Puasa berfungsi mematahkan dua syahwat sekaligus: yakni syahwat
perut dan syahwat kemaluan. Demikian kata Imam ar-Razi dalam kitab tafsirnya
7. Puasa itu ibarat tiryaq (penawar)
bagi racun-racun syaitan
Dengan puasa, terpukullah naluri kebinatangan (al-bahimiyyah) yang mungkin
selama ini menguasai seseorang. Puasa sejati melumpuhkan syaitan dan membuka
gerbang malakut
Itulah sebabnya mengapa dalam suatu riwayat disebutkan bahwa mereka yang
berhasil menamatkan puasa sebulan Ramadhan disertai iman dan pengharapan
bakal dihapus dosa-dosanya sehingga kembali suci fitri bagaikan bayi baru
dilahirkan dari rahim ibunya
8. Puasa mensucikan jiwanya
Orang suci jiwanya adalah orang-orang yang beruntung, yang meraih kemenangan
Prof. Dr. Hamka, seorang ulama dan sastrawan terkenal Indonesia berkata :“Dua
puluh ekor kerbau pedati, yang sama gemuknya dan sama kuatnya, sama pula
kepandaiannya menghela pedati, tentu harganya tidak pula berlebih kurang. Tetapi
20 orang manusia yang sama tingginya, sama kuatnya, belum tentu sama
“harganya”, sebab bagi kerbau tubuhnya yang berharga. Bagi manusia, pribadinya.
Berilmu saja, walaupun bagaimana ahlinya dalam suatu jurusan, belum tentu
berharga, belum tentu beroleh kekayaan dalam hidup, kalau sekiranya bahan
pribadinya yang lain tidak lengkap, tidak kuat, terutama budi dan akhlak.”
9. Puasa Ramadhan menumbuhkan rasa
solidaritas sesama muslim
Wahbah Zuhali juga menjelaskan bahwa puasa Ramadhan menumbuhkan rasa
solidaritas di antara sesama muslim. Pada bulan ini semua umat Islam, dari timur
hingga barat diwajibkan untuk menjalankan puasa. Mereka berpuasa dan berbuka
dalam waktu yang sama, dikarenaka mereka memiliki Rabb yang satu
Seorang yang merasa lapar dan dahaga akhirnya juga bisa ikut merasakan
kesengsaraan saudara-saudaranya yang kekurangan atau tertimpa bencana.
Sehingga tumbuh perasaan kasih sayang terhadap umat Islam yang lain
10. Puasa Ramadhan melatih kesabaran
Bulan Ramadhan adalah bulan puasa di mana pada siang hari kita diperintahkan
meninggalkan makanan yang asalnya halal, terlebih lagi yang haram. Begitu pula di
saat ada seseorang mengganggu kita. Rasulullah Saw. bersabda: “Bila seseorang
menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata 'Sesungguhnya aku sedang
puasa." (HR. Bukhari)
11. Puasa Ramadhan menyehatkan
Rasulullah bersabda: ”Berpuasalah, maka kamu akan sehat” (HR. Ibnu Sunni), ada
yang menyatakan bahwa hadits ini dhoif, akan tetapi ada pula yang menyatakan
bahwa derajat hadits ini sampai dengan tingkat hasan (lihat, Fiqh Al Islami wa
Adilatuh, hal 1619).
Tapi makna matan hadist bisa tetap diterima, karena puasa memang menyehatkan.
Al Harits bin Kaldah, tabib Arab yang pernah mengabdi kepada Rasulullah Saw. juga
pernah menyatakan:”Lambung adalah tempat tinggal penyakit dan sedikit makanan
adalah obatnya”.
12. Lailatul Qadar adalah hadiah dari Allah untuk umat
Ini Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al Muwatha’, dia telah mendengar dari
seorang ahlul ilmi tsiqah yang telah mengatakan: “Sesungguhnya telah
diperlihatkan usia-usia umat sebelumnya kepada Rasulullah Saw., atau apa yang
telah Allah kehendaki dari hal itu, dan sepertinya usia umat beliau tidak mampu
menyamai amalan yang telah dicapai oleh umat-umat sebelumnya, maka Allah
memberi beliau Lailatul Qadar yang lebih baik daripada seribu bulan.” (HR. Malik).
13. Ramadhan bulan ampunan Bulan
Rasulullah Saw. bersabda: “Dan siapa yang berpuasa
Ramadhan dengan didasari keimanan dan pengharapan
ridha Allah, diampunkan untuknya dosa yang telah lalu.”
(HR. Bukhari)
14. Siapa yang dilihat Allah, maka ia
terbebas dari adzab-Nya
Dari Jabir bin Abdullah ra. Rasulullah Saw. bersabda: ”Pada bulan Ramadhan
umatku dianugerahi lima perkara yang tidak diberikan kepada nabi-nabi sebelumku.
Yang pertama, sesungguhnya jika Allah melihat mereka di awal malam dari bulan
Ramadhan, dan barang siapa yang telah dilihat Allah maka Ia tidak akan
mengadzabnya selamanya…” (HR. Baihaqi). [dikutip dari Majalah Hidayatullah
September 2007)
15. Doa mustajab di bulan Ramadhan
Diriwatkan dari Abu Umamah Ra, bahwa Rasulullah Saw. bersabda:”...Dan untuk
setiap muslim di setiap hari dan petang (dalam bulan Ramadhan) doa yang
mustajab (HR. Bazar).
Rasulullah juga bersabda:”Tiga yang tidak tertolak doanya, orang yang berpuasa
hingga berbuka, imam adil, dan doa orang yang terdhalimi”. (HR. Tirmidzi)
16. Pahala umrah Ramadhan sama dengan haji
Rasulullah Saw. bersabda kepada seorang wanita Anshar:”Jika datang Ramadhan
maka lakukanlah umrah, karena susungguhnya umrah dalam bulan itu setaraf
dengan haji.” (HR. An Nasa’i).
17. Pahala i’tikaf di bulan Ramadhan sama dengan
pahala 2 haji dan umrah
Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Husain Ra. menyatakan, bahwa Rasulullah
Saw. telah bersabda:”Barang siapa menjalankan i’tikaf selama sepuluh hari di bulan
Ramadhan maka amalan itu seperti dua haji dan umrah (HR. Baihaqi)
18. Dalam Ramadhan terdapat malam
yang istimewa (Lailatul Qadar)
Allah berfirman:”Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan”. (Al Qadr: 3).
Tentang ayat ini, Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa menghidupkan Ramadhan dan
melakukan amalan di dalamnya lebih baik daripada menjalankan amalan dalam
seribu bulan tanpa Ramadhan
19. Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan
Allah Ta’ala berfirman: “Bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnya Al-Quran,
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan atas petunjuk itu, serta pemisah
antara haq dan batil”. (Al Baqarah: 185)
Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah Ta’ala menyanjung bulan Ramadhan atas
bulan-bulan yang lain, yaitu dengan memilihnya sebagai bulan dimana Al-Quran
diturunkan di dalamnya
20. Kitab-kitab suci diturunkan pada bulan Ramadhan
Rasulullah Saw. bersabda:”Shuhuf Ibrahim turun pada awal malam pertama bulan
Ramadhan, dan Taurat turun pada hari ke enam bulan Ramadhan dan Injil pada
hari ke tiga belas dari Ramadhan…” (HR. Ahmad).
21. Rasulullah mendapat wahyu pertama di bulan Ramadhan
Ketika Rasululah Saw. mendekati umur 40 tahun beliau selalu berpikir dan merenung
serta berkeinginan kuat untuk mengasingkan diri (uzlah), akhirnya dengan
mempersiapkan bekal makanan dan minuman beliau menuju gua Hira yang terdapat
pada gunung Rahmah sebagai tempat beruzlah, yang berjarak dua mil dari kota
Mekah. Uzlah ini dilakukan tiga tahun sebelum masa kerasulan. Tatkala datang
Ramadhan pada tahun ketiga dari masa uzlah, turun kepada beliau Malaikat Jibril
mewahyukan surat Al Alaq yang merupakan surat pertama yang diturunkan kepada
Rasulullah Saw.
22. Perang Badar terjadi pada bulan Ramadhan
Perang Badar adalah pemisah antara yang haq dan yang batil, dan kaum muslimin
sebagai simbol tauhid dan kemulyaan, meraih kemenangan atas kaum musyrikin
sebagai simbol kekifiran dan kebodohan
Peperangan terjadi pada hari Jum’at, 27 Ramadhan, tahun kedua setelah hijrah.
Allah Ta’ala berfirman: “Dan benar-benar Allah telah menolong kalian di Badar
sedangkan kalian dalam keadaan terhina, maka takutlah kalian kepada Allah,
semoga kalian bersyukur”. (Ali Imran: 123).
Ibnu Abbas mengatakan:”Saat itu hari Jum’at, 27 Ramadhan, dan saat itu juga
terbunuh Fir’aun umat, Abu Jahal, musuh terbesar umat Islam
23. Mekah dikuasai pada bulan Ramadhan
Fathu Mekah adalah peristiwa besar, Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Kami
telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata”. (Al Fath:1).
Sebagian mufasirin berpendapat bahwa yang dimaksud kemenangan di sini
adalah peristiwa Fathu Mekah, walau ada sebagian ulama’ yang menafsirkannya
sebagai perjanjian Hudaibiya dan penaklukan negeri Rum
Peristiwa itu terjadi pada hari, tanggal 20 atau 21 Ramadhan, tahun ke delapan
hijriyah. Saat itulah semua berhala yang berada di sekitar Ka’bah dihancurkan
24. Islam menyebar di Yaman pada bulan Ramadhan
Tahun ke sepuluh hijriyah pada bulan Ramadhan Rasulullah Saw. menunjuk Ali bin
Abi Thalib guna menjadi pemimpin sejumlah pasukan untuk pergi ke penduduk
Yaman dengan membawa surat yang berisi ajakan untuk memeluk Islam
25. Sebagian peristiwa dalam perang Tabuk
terjadi pada bulan Ramadhan
Ibnu Hisyam dalam Sirahnya menyebutkan bahwa persiapan perang Tabuk
dilakukan sejak bulan Rajab, tahun ke 9 hijriyah untuk mengadapi Rum. Saat itu
adalah masa-masa sulit bagi kaum Muslimin di Madinah, karena mereka sedang
dilanda masa paceklik, serta cuaca panas yang amat menyengat, sehingga ada
beberapa orang yang merasa berat hati untuk ikut serta dalam peperangan, seperti
Ka’ab bn Malik. Walau banyak hambatan, pada akhirnya kaum Muslimin pun
berangkat ke Tabuk dengan jumlah yang cukup besar, yaitu sekitar 30.000 tentara
Namun setelah pasukan kaum Muslimin sampai di Syam yang saat itu berada
dalam kekuasaan Rum, pasukan musuh berlindung di dalam benteng-benteng
mereka dan enggan keluar. Sehingga Syam bisa dikuasai dengan mudah oleh
pasukan Islam dan kewajiban membayar jizyah diberlakukan kepada penduduk
Syam yang saat itu beragama Nasrani
26. Penghancuran berhala Uzza di
Bulan Ramadhan
Ibnu Katsir menyebutkan dalam Al Bidayah wa An Nihayah bahwa pada 5 hari
terakhir di bulan Ramadhan tahun ke lima hijriyah Rasulullah Saw. mengutus
sejumlah pasukan yang dipimpin oleh Khalid bin Walid guna menghancurkan
rumah peribadatan yang digunakan untuk menyembah Uzza. Dan Rasulullah
bersabda: “Uzza itu tidak akan diibadahi selamanya!”
27. Penghancuran Latta di Bulan Ramadhan
Ibnu Katsir menyebutkan dalam Al Bidayah wa An Nihayah, bahwa pada tahun ke
sembilan hijriyah di bulan Ramadhan datanglah utusan kabilah Tsaqif dari Thaif
kepada Rasulullah Saw. untuk menyatakan keislaman.
Karena kabilah Tsaqif sudah memeluk Islam maka Rasulullah dan para sahabat
berinisiatif untuk menghancurkan berhala Latta yang biasa mereka sembah, akan
tetapi mereka minta izin untuk menghancurkan berhala mereka sendiri, akhirnya
Rasulullah Saw. pun mengizinkan. Tak lama kemudian, kabilah Tsaqif menghancurkan
berhala mereka sendiri
28. Andalus ditaklukkan pada bulan Ramadhan
Pada 27 Ramadhan tahun 92 H, pasukan Islam yang dipimpin oleh Thariq bin Ziyad
berhasil memasuki Andalus dari arah pesisir, ini adalah hal yang diluar dugaan,
sehingga Roderick, penguasa Visigoth Spanyol segera mempersiapkan pasukannya
yang berjumlah 25.000.
Setelah menguasai Jabal Thariq dan membakar kapal-kapal yang telah
digunakannya, Thariq bin Ziyad berkhutbah di depan pasukannya:”Lautan
dibelakang kalian! Musuh di depan kalian!…”. Lalu pecahlah pertempuran antara
12.000 pasukan Muslimin melawan 100.000 tentara Roderick. Yang berakhir dengan
tercerai-berainya pasukan Visigoth dan tewasnya Roderick
29. Pasukan Islam di Andalus mengalahkan Faranjah
di bulan Ramadhan
Di pagi hari Jum’at 20 Ramadhan 479 H terjadi peristiwa Zalaqah (yaitu dataran
dekat wilayah Portugis). Di mana pasukan Islam yang melakukan penjagaan di
wilayah Andalus yang dipimpinan Yusuf bin Tasyifin berhasil mengalahkan pasukan
Faranjah (Franks) yang berjumlah 80.000 tentara yang dipimpin oleh Alfons VI yang
juga tewas dalam pertempuran itu
30. Pasukan Mongol dihancurkan di
Palestina pada bulan Ramadhan
Hari Jum’at 15 Ramadhan 658 H pasukan Muslim yang dipimpin Saifuddin Qutuz,
penguasa dinasti Mamalik di Mesir, berhasil menghancurkan 20.000 tentara
Mongol yang dipimpin oleh Qitbuqa
Para sejarawan menganggap bahwa peristiwa ini amat penting dalam sejarah
penaklukan bangsa Mongol di Asia Tengah, dimana pasukan Mongol mengalami
kekalahan telak atas kaum Muslimin dan tidak mampu membalas kekalahan itu,
sebagaimana yang biasa mereka alami, hingga panglima perangnya Qitbuqa
berhasil dieksekusi
Peperangan ini terjadi di ‘Ain Jalut, yaitu sebuah desa yang terletak antara Bisan
dan Nablus. Sehingga peperangan ini dikenal dengan peristiwa ‘Ain Jalut
31. Pengepungan 60 ribu pasukan Rusia
digagalkan oleh 15 ribu pasukan Utsmani
23 Ramadhan 1270 H Pada hari ini kekuatan militer Rusia dibawah pimpinan
Marsyal Bernes menghentikan kepungannya terhadap kota Selestriya yang terletak
di wilayah Qorum, pengepungan yang terjadi selama 35 hari ini tidak membawa
dampak yang berarti bagi kekuatan Khalifah Utsmaniyah,walaupun kekuatan militer
Rusia mencapai 60 ribuan tentara berhadapan 15 ribu tentara Utsmaniyah yang
kebanyakan berasal dari Mesir. Pelajaran yang dapat dipetik adalah kekuatan yang
sedikit mampu mengalahkan kekuatan yang besar
32. Anthokiah jatuh ke tangan kaum
Muslimin di bulan Ramadhan
Pemerintahan Anthokiah didirikan oleh Pangeran Wormandi Buwaihimund pada
tahun 491 H. Kota ini merupakan kota termegah dengan dikelilingi benteng yang
sangat kuat dan dijaga oleh ribuan pasukan secara bergiliran siang dan malam.
Walaupun kondisinya demikian kaum Muslimin berhasil menaklukan daerah ini
dengan izin Allah Ta’ala dibawah panglima perang Dhohir Bibris. Terhitung empat
puluh ribuan mati dan tertawan dari pihak musuh. Kemenangan ini merupakan
kemenangan terbesar setelah kemenangan Hitthin. Peristiwa ini terjadi pada
tanggal 14 Ramadhan 666 H
33. Mesir menghancurkan kekuatan Isreal
di Suez pada bulan Ramadhan
Pemerintahan Anthokiah didirikan oleh Pangeran Wormandi Buwaihimund pada
tahun 491 H. Kota ini merupakan kota termegah dengan dikelilingi benteng yang
sangat kuat dan dijaga oleh ribuan pasukan secara bergiliran siang dan malam.
Walaupun kondisinya demikian kaum Muslimin berhasil menaklukan daerah ini
dengan izin Allah Ta’ala dibawah panglima perang Dhohir Bibris. Terhitung empat
puluh ribuan mati dan tertawan dari pihak musuh. Kemenangan ini merupakan
kemenangan terbesar setelah kemenangan Hitthin. Peristiwa ini terjadi pada tanggal
14 Ramadhan 666 H
34. Mesir menghancurkan kekuatan Isreal
di Suez pada bulan Ramadhan
Pada tanggal 10 Ramadhan yang bertepatan dengan 6 Oktober 1973 tentara Mesir
mampu menembus terusan Suez dan menghancurkan benteng Berlif serta
menghancurkan kekuatan tentara Israel. Begitupula tentara Suriah mampu
membebaskan beberapa wilayahnya dari tangan Israel. Rakyat Mesir mengenang
peperangan ini dengan peristiwa Abour.
Setelah peristiwa ini Israel mulai menyadari kekuatan Mesir dan dataran Sinai
kembali ke pangkuan Mesir
35. Proklamasi kemerdekaan
Indonesia dikumandangkan dalam
bulan Ramadhan
17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dari penjajahan yang
telah mendera bangsa yang mayoritas Muslim ini, peristiwa itu terjadi pada Jumat
terakhir di bulan Ramadhan
Kemerdekaan ini amatlah perlu untuk kita syukuri, yaitu dengan melaksanakan
perintah Allah Ta’ala. Bukan malah mengesampingkan syar’at yang telah ditetapkan-
Nya. [Ditulis Thoriq. Pernah dimuat di Majalah Hidayatullah edisi September
2007/www.hidayatullah.com]