Konsep nilai budaya dan sistem sosial merupakan kerangka untuk memahami kelompok sosial budaya, yang terdiri atas lingkungan hidup sosial budaya, bentuk sosial budaya berdasarkan kesatuan geografis atau ikatan perkawinan, cara hidup, dan tujuan bersama untuk memenuhi kepentingan kelompok.
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Interaksi Sosial
1.
2.
3. BATASAN/ DEFINISI
1. Dr Gerungan
Merumuskan interaksi social/ proses social adalah :
Suatu hubungan antara dua individu atau lebih
dimana perilaku individu yang satu mempengaruhi ,
mengubah atau memperbaiki kelakuan individu lain
atau kebalikannya
2. Dr. Astrid S. Sutanto
Interaksi social adalah proses komunikasi , yaitu
proses pengaruh mempengaruhi di dalam
masyarakat
dengan akibat terjadinya perubahan dalam
masyarakat
ataupun proses sosial
4. LANJTN …
3. Interaksi social adalah hubungan –hubungan
dinamis yang menyangkut hubungan antar individu ,
individu dan kelompok, kelompok dan kelompok dalam
bentuk kerja sama serta persaingan atau pertikaian ( N.
Sitorus, 1999)
4. Interaksi social adalah hubungan antar sesama manusia
dalam suatu lingkungan masyarakat yang menciptakan
status social. Juga dapat diartikan sebagai hubungan
sosial dinamis yang menyangkut orang perorangan
antara kelompok kelompok maupun antara orang-orang
perorangan dengan kelompok manusia.
Interaksi social merupakan factor utama dalam kehidupan
social karena tanpa interaksi social tidak mungkin ada
kehidupan bersama
5. 1. Ada Kontak social
Dikatakan telah terjadi kontak bilamana ada aktivitas untuk
berhubungan dengan pihak lain , misalnya seseorang
memandang orang lain dan orang yang dipandang tersebut
tersenyum/tertawa, seseorang menghubungi orang lain
melalui telepon , individu mengirim sms, atau hubungan
dengan cara lainnya misalnya surat, e-mail, kode-kode
tertentu, tele conference,dll
Kontak social dikatakan positif bila mengarah pada suatu kerja
sama, bersifat negative bila mengarah pada suatu pertentangan
atau tidak menghasilkan suatu interaksi social
Kontak primer terjadi bila yang berhubungan secara langsung
bertemu / bertatap muka, saling tersenyum, lalu besalaman
dan seterusnya, sekunder bila hubungan tersebut terjadi
melalui perantara
6. 2. Komunikasi
Komunikasi adalah penyampaian pesan dari
pemberi pesan kepada penerima pesan. Dengan
adanya komunikasi maka pandangan –
pandangan, perasaan – perasaan dan sikap-sikap
idividu/orang lain atau kelompok dapat
diketahui oleh orang lain atau kelompok lain
Dalam suatu kontak social tidak selalu terjadi
komunikasi
Dalam berkomunikasi dapat terjadi berbagai
penafsiran terhadap kata-kata maupun tingkah
laku orang lain
7.
8. 1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, mengarah
kepada bentuk - bentuk asosiasi (hubungan atau
gabungan)
a. Kerja sama
Adalah suatu usaha bersama antara orang
perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan
bersama. Dapat dalam bentuk kerukunan yang
mencakup gotong royong dan tolong menolong,
bargaining , kooptasi, koalisi, Joint venture
b. Akomodasi
Adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam
interaksi antara pribadi dan kelompok - kelompok
manusia untuk meredakan pertentangan.
9. c. Asimilasi
Adalah proses sosial kelompok masyarakat, dengan latar belakang
kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam
jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka
akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru
sebagai kebudayaan campuran.
d. Akulturasi
Adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok
masyarakat dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan
dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga
lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan
diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan
hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.
10. 2. Interaksi sosial disosiatif, mengarah kepada bentuk - bentuk
pertentangan atau konflik, seperti :
a. Persaingan
Perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial
tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara
kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik
di pihak lawannya.
b. Kontravensi
Bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan
pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain
sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara
terang - terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau
kelompok atau terhadap unsur – unsur kebudayaan golongan
tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan
tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.
11. c. Konflik
Adalah proses sosial antar perorangan atau
kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya
perbedaan paham dan kepentingan yang sangat
mendasar, sehingga menimbulkan adanya
semacam gap atau jurang pemisah yang
mengganjal interaksi sosial di antara mereka
yang bertikai tersebut.
21. Norma atau Kaidah
menjaga hubungan antar manusia dalam
masyarakat agar kehidupan masyarakat berjalan
dengan tertib dan teratur
Mengapa orang mentaati norma?
22. N I L A I
Pada hakekatnya nilai adalah sifat atau
kualitas yang melekat pada sesuatu objek
Nilai adalah sesuatu yang ideal, bukan
faktual
Nilai tidak ada dalam pengalaman, tetapi ada
pada akal atau pikiran manusia. Nilai sebagai
patokan tingkah laku, keindahan, efisiensi
atau harga dari masyarakat, dan mereka yang
berusaha untuk menikmati hidup sepuas-
puasnya atau mempertahankan hidupnya
23. Bahwa yang mengandung nilai itu tidak hanya
sesuatu yang berujud material namun juga
sesuatu yang non-material, dan secara objektif
nilai-nilai tersebut menyangkut segala aspek
kehidupan manusia, serta tergantung pada
subjek pendukung nilai-nilai tersebut
24. NORMA
Norma atau kaidah adalah ketentuan yang
mengatur tingkah laku manusia dalam
masyarakat
Pada umumnya norma hanya berlaku dalam
suatu lingkungan masyarakat tertentu, atau
dalam suatu lingkungan etnis tertentu atau
dalam suatu wilayah negara tertentu
Namun demikian ada pula norma yang
bersifat universal, yang berlaku di semua
wilayah dan semua umat manusia, seperti
misalnya larangan mencuri, membunuh,
menganiaya, memperkosa dan lain-lain
25. Kaidah Kesusilaan
Yaitu peraturan hidup yang berasal dari hati
nurani manusia.
Kaidah kesusilaan menentukan mana yang baik
dan mana yang buruk. Kaidah kesusilaan yang
mendorong manusia untuk kebaikan akhlak
pribadinya. Kaidah kesusilaan melarang
orang berbuat tidak baik, karena
bertentangan dengan hati nurani setiap
manusia yang normal
Sanksi kaidah kesusilaan adalah perasaan
manusia itu sendiri, yang akibatnya adalah
penyesalan
27. Kaidah Kesopanan
Yaitu ketentuan hidup yang berasal dari
pergaulan dalam masyarakat.
Hakikat atau dasar dari kaidah kesopanan
adalah kepantasan, kebiasaan dan kepatutan
yang berlaku dalam masyarakat.
Kaidah kesopanan sering dinamakan kaidah
sopan santun, tata krama atau adat istiadat.
Sanksi kaidah kesopanan yang dijatuhkan
akan menimbulkan celaan yang dirasakan
sebagai penderitaan
28. Kebiasaan
Kebiasaan sebagai hakikat norma kesopanan
keberadaannya dalam kehidupan masyarakat
diterima dan ditaati sebagai suatu aturan yang
mengikat, walaupun tidak ditetapkan oleh
pemerintah.
Kebiasaan adalah tingkah laku individu-
individu dalam masyarakat yang dilakukan
berulang-ulang mengenai peristiwa dan
sesuatu hal yang sama yang diyakini bersama
sebagai aturan hidup dan patut ditaati atau
dipatuhi.
29. Untuk menjadi kebiasaan, maka
diperlukan syarat-syarat :
1. Harus ada perbuatan atau tindakan yang semacam
dalam keadaan yang sama dan harus selalu diikuti
oleh masyarakat. Misalnya kebiasaan dalam bidang
perdagangan dibentuk oleh para pedagang;
kebiasaan dalam bidang sewa menyewa dibentuk
oleh si penyewa dan orang yang menyewa
30. 2. Harus ada keyakinan hukum dari golongan orang-
orang yang berkepentingan (opinio iuris necessitatis).
keyakinan hukum dalam arti materiil, yaitu
suatu keyakinan bahwa aturan itu memuat
sesuatu yang baik,
keyakinan hukum dalam arti formal, yaitu
suatu keyakinan bahwa aturan itu harus diikuti
dengan taat dan dengan tidak mengingat akan
nilai dari pada isi aturan tadi.
31. Kebiasaan Adat Istiadat ?
• Adat istiadat adalah kebiasaan-kebiasaan
sosial yang sejak lama ada dalam masyarakat
dengan maksud mengatur tata tertib.
• Adat bersumber agak suci (sakral) dan
berhubungan dengan tradisi rakyat Indonesia
yang telah turun temurun, sedangkan kebiasaan
belum atau tidak merupakan tradisi rakyat
32. Kaidah Keyakinan (Agama)
Yaitu ketentuan hidup yang berasal dari
Tuhan YME, yang isinya berupa larangan,
perintah-perintah dan ajaran.
Kaidah keyakinan berasal dari wahyu, dan
mempunyai nilai yang fundamental yang
mewarnai berbagai kaidah yang lain.
Pelanggar kaidah keyakinan/agama akan
dikenakan sanksi oleh Tuhan kelak di
akherat.
33. Kaidah kepercayaan bertujuan untuk mencapai
suatu kehidupan yang beriman, sedangkan kaidah
kesusilaan bertujuan agar manusia hidup
berakhlak atau mempunyai hati nurani bersih.
Kaidah kesopanan bertujuan agar pergaulan hidup
berlangsung dengan menyenangkan, sedangkan
kaidah hukum bertujuan untuk mencapai
kedamaian dalam pergaulan antar manusia
34. KAIDAH HUKUM
ketentuan yang dibuat oleh
pajabat yang berwenang yang
mempunyai sifat memaksa untuk
melindungi kepentingan manusia
dalam pergaulan hidupnya di
masyarakat, dan mengatur tata
tertib kehidupan bermasyarakat
35. MORAL
moral berasal dari kata mos dan bentuk
jamaknya mores, kosa kata dalam bahasa Latin
yang berarti tata cara atau adat istiadat
moral disinonimkan dengan akhlak, budi
pekerti, atau susila (dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia)
Ada yang berpendapat moral adalah ajaran baik
dan buruk tentang perbuatan atau kelakuan
(akhlak).
37. Hukum adalah perangkat kaidah-kaidah dan
asas-asas yang mengatur kehidupan manusia
dalam masyarakat
(Kusumaatmadja dan Sidharta)
38. Hukum adalah norma yang
mengajak masyarakat untuk
mencapai cita-cita serta keadaan
tertentu, tetapi tanpa mengabaikan
dunia kenyataan dan oleh karenanya
ia digolongkan ke dalam norma
kultur( Raharjo)
39. TUJUAN HUKUM dan FUNGSI HUKUM
TUJUAN HUKUM
Untuk mencapai
kedamaian, yaitu
adanya
keselarasan,
keserasian dan
keseimbangan
antara
ketentraman dan
ketertiban.
FUNGSI HUKUM
As a tool of social
control and as a
tool of social
engineering
40. Arti Penting Hukum bagi Warga Negara
Sebagai aturan tingkah laku dalam
menjalankan hubungan satu sama lain di
dalam kehidupan bermasyarakat atau
bernegara agar kehidupan bermasyarakat dan
bernegara dapat berjalan dengan tertib dan
teratur, sehingga tercapai kehidupan yang
damai.
Dengan hukum ada kepastian akan status diri
individu dalam berhubungan satu sama lain,
apakah dia benar-benar sebagai warganegara
ataukah bukan sebagai warganegara.
41. Arti Penting Hukum bagi Warga Negara
Hukum menjamin terpenuhinya hak-
hak warga negara, dan menjamin
agar Pemerintah (penguasa) tidak
melakukan tindakan sewenang-
wenang kepada setiap warganegara
42. Konsep nilai budaya dan sistem sosial
Konsep nilai budaya dan sistem sosial masuk
dalam kerangka konsep kelompok sosial budaya
Kelompok sosial budaya adl lingkungan hidup
sosial budaya yg memiliki bentuk, cara hidup, dan
tujuan tertentu.
43. Empat unsur utama konsep kelompok sosial budaya.
a. Lingkungan sosial budaya
Lingkungan sosial budaya adalah sejumlah manusia
yang hidup berkelompok dan saling berinteraksi secara
teratur guna memenuhi kepentingan bersama.
44. Lanjtn …Empat unsur utama konsep kelompok sosial budaya.
b. Bentuk sosial budaya
1.Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan
kesatuan, geografis, seperti desa, kota, daerah
aliran sungai, daerah pantai, daerah
pegunungan (tradisonal).
2. Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan ikatan
perkawinan dan hubungan daerah, seperti
keluarga, keluarga besar (tradisonal).
45. .
Bentuk sosial budaya lanjt’
3. Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan
kepentingan yang sama, seperti koperasi,
Lembaga Swadaya masyarakat, yayasan
(moderen).
4. Tipe kelompok sosial budaya berdasarkan
keahlian profesional, seperti kelompok profesi,
kelompok penguasa (moderen).
46. c.Sistem nilai budaya
Pada kelompok sosial budaya tradisonal,
pandangan hidup tidak dimuat dalam
bentuk tertulis seperti Kode Etik, melainkan
hidup dan berkembang secara alamiah
dalam alam pikiran, yang disebut “sistem
nilai budaya”
47. d. Tujuan Sosial Budaya
Membentuk dan memelihara persatuan dan
kesatuan hidup bersama secara tertib dan
damai serta sejahtera dalam wadah kesatuan
geografis( komunitas desa, komunitas kota,
komunitas daerah aliran sungai dsb )
Membentuk dan memelihara kehidupan
rumah tangga bahagia lahir dan batin dalam
wadah ikatan perkawinan
48. Tujuan Sosial Budaya lanj’ ….
Mewujudkan kesejahteraan bersama,
menghapuskan kemiskinan, membasmi
penyakit masyarakat, mencegah tindakan
tidak manusiawi dalam wadah kepentingan
yang sama, seperti Koperasi, Lembaga
swadaya masyarakat, Yayasan.
Melayani kepentingan pasien atau konsumen
berdasarkan keahlian profesional dalam
wadah organisasi profesi, seperti kelompok
profesi iptek, kelompok pengusaha.
49. Sitem Nilai di Masyarakat
Sistem nilai di masyarakat sebagai pengaruh
timbal balik antara dua atau lebih keluarga atau
kelompok masyarakat dapat menciptakan sistem
nilai baru yang lebih maju, yang dapat menuntun
anggota keluarga atau kelompok masyarakat
menuju kearah pola kehidupan yang lebih
bermanfaat, misalnya cara kerja produktif, sistem
pengamanan bersama, pendidikan dan
keterampilan kerja, penyelesaian konflik secara
kekeluargaan, pergaulan muda-mudi dan hiburan
masyarakat yang konstruktif.
C.
50. Setiap adaptasi antara dua atau lebih sistem nilai dapat
menimbulkan dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positif
bila sistem nilai baru
itu menjadi sumber
kemajuan keluarga atau
kelompok masyarakat
tanpa menimbulkan
keonaran dan konflik
keluarga.
Dampak negatif
bila sistem nilai baru itu
menjadi penghalang
keluarga kearah
kehidupan yg lebih
baik,menimbulkan
konflik keluarga lain
51. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan nilai budaya
1. Sering menjalin hubungan atau interaksi/kontak
dengan kebudayaan atau orang lain diluar
kelompok (peningkatan wawasan).
2. Memiliki pandangan hidup dan nilai-nilai yang
dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan
oleh nilai agama (memiliki pedoman hidup).
3. Struktur sosial suatu masyarakat turut
menentukan proses penerimaan kebudayaan
baru (terbuka dalam menerima kebudayaan).
52. Lanjtn ....
4. Adanya unsur kebudayaan yang menjadi
landasan bagi diterimanya unsur
kebudayaan yang baru (pembanding
kebudayaan/filter kebudayaan).
5. Adanya kemudahan dalam
membuktikan kegunaan kebudayaan.