Dokumen tersebut membahas berbagai jenis gas berbahaya yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti gas air mata, asam sulfat, asam klorida, natrium hidroksida, helium, kripton, dan radon. Dokumen juga menjelaskan cara perlindungan diri dari gas-gas berbahaya tersebut dengan menggunakan peralatan pelindung seperti masker dan respirator.
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
GASBERBAHAYA
1. Gas Pencekik
Anggota :
Fega Belindasari Nasution (6513040099)
Sinar Amalia (6513040102)
Ryan Ardiansyah (6513040116)
Bintang Panusunan S. (6513040117)
Ragil Aji S. (6513040108)
Irwan Dwi R. (6512040057)
2. Gas pencekik bekerja pada sistem
pernafasan, membuat radang pada
paru-paru. Gas ini menyebabkan batuk
dan sulit bernafas.
3. 1. Gas air mata
Adalah gas dengan rumus kimia R.CO. CH2X, satu –
satunya gas yang telah dikembangkan untuk
menghasilkan efek tertentu pada tubuh manusia,
sehingga korbannya tidak berdaya .
Gas air mata membuat selaput lendir mata mengalami
iritasi, membuat air mata terus keluar, dan membuat
orang tersebut tidak dapat melihat dengan jelas. Dalam
bentuk aslinya, gas air mata adalah bahan padat yang
mirip gula. Ketika dipanaskan, maka bahan itu
menghasilkan uap yang menyerang mata.Selain
mengiritasi mata, gas air mata apabila dihirup terlalu
banyak, akan mengganggu saluran pernapasan. Efek gas
air mata hanya sementara. Begitu ia meninggalkan
ruangan yang terkontaminasi, ia segera membaik.
4. 2. H2SO4
H2SO4 atau disebut dengan Asam sulfat memiliki
bahaya apabila terkena mata maupun terhirup
terlalu banyak.Pembuatan asam sulfat encer dapat
berbahaya oleh karena pelepasan panas selama
proses pengenceran. Asam sulfat pekat haruslah
selalu ditambahkan ke air, dan bukannya sebaliknya.
Penambahan air ke asam sulfat pekat dapat
menyebabkan tersebarnya gas dari asam sulfat.
Pembuatan larutan lebih dari 6 mol (35%) adalah
yang paling berbahaya, karena panas yang
dihasilkan cukup panas untuk mendidihkan asam
sulfat tersebut.
Asam sulfat dianggap tidak beracun selain bahaya
korosifnya. Resiko utama asam sulfat adalah kontak
dengan kulit yang menyebabkan luka bakar dan
penghirupan aerosol asap. Paparan dengan aerosol
asam pada konsentrasi tinggi akan menyebabkan
iritasi mata, saluran pernapasan, dan membran
mukosa yang parah. Iritasi akan mereda dengan
cepat setelah paparan.
5. 3. HCL
HCl atau yang sering disebut dengan Asam klorida
pekat (asam klorida berasap) akan membentuk
kabut asam apabila ditaruh pada lingkungan
terbuka tanpa adanya penutup. Baik kabut dan
larutan tersebut bersifat korosif terhadap jaringan
tubuh, dengan potensi kerusakan pada organ
pernapasan, mata, kulit, dan usus.
6. 4. NaOH
NaOH berwarna putih atau praktis putih,
serpihan atau batang atau bentuk lain.
Sangat basa, keras. Bila dibiarkan di
udara akan cepat menyerap
karbondioksida dan lembab. mudah
larut dalam air dan dalam etanol tetapi
tidak larut dalam eter.
Bahaya Dari NaOH
adalah.Menyebabkan iritasi pada
saluran pernafasan dan selaput lendir
dengan batuk, luka bakar, dan
kesulitan bernapas.
7. 5. Gas Helium
Gas Helium adalah unsur kimia yang tak
berwarna, tak berbau, tak berasa, tak
beracun, merupakan unsur pertama
pada golongan gas mulia pada tabel
periodik.
Bila helium menggantikan kadar oksigen
di udara maka, ada resiko terjadi sesak
napas: udara yang mengandung
oksigen kurang dari 16% sangat
berbahaya.
8. 6 Gas Kripton
Gas Kripton terdapat di udara dengan
konsentrasi sekitar 1ppm, gas ini ditandai
dengan spektrum garis garis cerah hijau
dan orens. Dalam Kondisi normal kripton
merupakan gas tidak berwarna, tidak
berbau.
Gas ini diklasifikasikan sebagai gas yang
menyebabkan sesak napas ringan,
penghirupan dalam konsentrasi
berlebihan dapat menyebabkan pusing
mual, muntah, kehilangan kesadaran.
9. 7. Gas Radon
Unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Rn dan nomor atom
86. Radon juga termasuk dalam
golongan gas mulia.
Radon juga gas yang berbahaya bagi
kesehatan. Radon dapat menyebabkan
kangker paru paru. Dan sekarang radon
telah terkandung dalam air bawah
tanah.
15. 1. Segera memindahkan korban dari daerah
terkontaminasi ke tempat dengan udara
segar.
2. Segera dibawa ke UGD dengan
pemberian Oksigen
3. Jika ada sesak nafas, dapat diberikan
bronchodilator.
4. Jika korban tidak merespon atau terjadi
gangguan syaraf, maka harus
dipertimbangkan pengobatan Hyperbasic
Oxygen Therapy (HBO).