Teks tersebut membahas hubungan antara seni dan agama. Seni dapat menjadi representasi spiritualitas dan kebenaran Tuhan. Agama seperti Islam telah memanfaatkan seni sejak awal melalui Al-Qur'an, Ka'bah, dan arsitektur masjid yang membuat ibadah menjadi lebih khusyuk. Oleh karena itu, seni sangat berperan penting dalam perkembangan dan pelaksanaan agama.
1. Hartika Rafih Wondah
12/329717/TK/39024
Pendidikan Agama Islam
Seni dan Agama
Seni dan agama tidak jarang saling bertentangan. Seni bahkan sering didaulat
sebagai agama baru. Dalam arti, ia sama-sama mengandung denyut spiritualitas. Seni
merupakan suatu karya yang tidak bisa dijelaskan namun memiliki makna dalam setiap
goresan seni tersebut. Sering sekali seni dituang dalam bentuk tulisan sehingga menjadi
sebuah puisi, syair, dongeng atau tertuang dalam bentuk nada-nada yang menghasilkan
lagu-lagu yang indah. Seni memiliki dunia yang penuh dengan imajinasi yang muncul dari
pikiran setiap orang namun tidak semuanya sama. Sering kali bahwa agama dan seni
dipandang sebagai dunia yang berbeda dan saling bertolak belakang. Namun jika agama
tanpa adanya seni pun tidak dapat dinikmati keindahan dari beragama. Contohnya seperti
pembacaan ayat suci Al-qur’an tidak akan terdengar nyaman di telinga jika tidak dinadakan
saat membacanya, tulisan indah atau kaligrafi yang menunjukkan kecintaan kita terhadap
ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dilukis dengan jiwa seni, dan pembuatan rumah ibadah yaitu
mesjid yang dibangun dengan arsitektur yang indah dipandang mata sehingga membuat
para jama’ah lebih nyaman beribadah di rumah Allah.
Contoh kaitan antara seni dan agama juga dapat dilihat dari sejumlah kuil Buddha di
propinsi Ayuttaya, Thailand. Di setiap kuilnya, citra Buddha bertebaran dimana-mana. Ada
satu citra lagi yang menarik, yaitu seorang bhiksu yang diyakini sebagai orang suci karena
pernah menyelamatkan satu pulau dari kelaparan -ia melakukannya dengan mengubah air
laut menjadi air yang bisa diminum-. Di salah satu kuil bahkan ada citra Buddha yang
berwajah banyak dan bertangan banyak -yang mengingatkan bahwa justru pada dewa-dewi
Hindu-. Pada titik ini tentu saja terjadi semacam akulturasi antara Hindu dan Buddha.
Karena sepengetahuan saya, Buddha sebagai sebuah ajaran, ia tidak mempunyai Tuhan
secara personifikatif, apalagi jika harus divisualisasikan.
Seni sangat berperan penting dalam perjalanan agama berkembang di muka bumi.
Dengan seni, maka dapat menjadi pencitraan dari kebenaran adanya Tuhan. Pada awal
turunnya agama Islam ke muka bumi Allah telah menciptakan alam beserta isinya yang
2. merupakan suatu seni yang tidak ternilai harganya. Allah juga menciptakan makhluk paling
sempurna yaitu manusia yang terbuat dari segumpal tanah dan segumpal darah yang
dibalut dengan daging dengan sangat sempurna. Manusia adalah ciptaan Allah yang penuh
dengan seni sehingga tidak ada yang kurang sedikit pun. Kemudian Allah memberikan Nabi
Muhammad SAW mukjizat berupa Al-Qur’an dan menjadikannya sebuah kitab yang indah
dengan tulisan yang memiliki makna yang tidak hanya sebatas kata-kata tetapi seperti puisi
yang menenangkan jiwa manusia. Pada masa Nabi Ibrahim AS, Allah menyuruh untuk
membuat tempat ibadah bagi seluruh umat muslim di dunia yang bernama Ka’bah. Dan
bangunan yang berbentuk persegi ini tidak hanya bangunan persegi melainkan suatu tempat
yang sakral dan letaknya yang berada di tanah haram yaitu Mekkah Al Mukarramah. Seni
bangunan dari masjidil haram yang begitu megah dan nyaman pun membuat ibadah para
muslim menjadi khusyuk. Oleh karena itu, seni sangat berpengaruh dalam proses
pelaksanaan ibadah agama dan tidak dipungkiri bahwa keduanya saling melengkapi
kebutuhannya.