SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Biografi Istri Rasulullah
Pustaka Pribadi Mushawwir Mus
Hafsah Binti Umar (wafat 45 H)
Hafshah binti Umar bin Khaththab adalah putri seorang laki-laki yang terbaik
dan mengetahui hak-hak Allah dan kaum muslimin. Umar bin Khaththab adalah
seorang penguasa yang adil dan memiliki hati yang sangat khusyuk. Pernikahan
Rasulullah . dengan Hafshah merupakan bukti cinta kasih beliau kepada
mukminah yang telah menjanda setelah ditinggalkan suaminya, Khunais bin
Hudzafah as-Sahami, yang berjihad di jalan Allah, pernah berhijrah ke
Habasyah, kemudian ke Madinah, dan gugur dalam Perang Badar. Setelah suami
anaknya meninggal, dengan perasaan sedih, Urnar menghadap Rasulullah untuk
mengabarkan nasib anaknya yang menjanda. Ketika itu Hafshah berusia
delapan belas tahun. Mendengar penuturan Umar, Rasulullah memberinya
kabar gembira dengan mengatakan bahwa beliau bersedia menikahi Hafshah.
Jika kita menyebut narna Hafshah, ingatan kita akan tertuju pada jasa-jasanya
yang besar terhadap kaum muslimin saat itu. Dialah istri Nabi yang pertama
kali menyimpan Al-Qur’an dalam bentuk tulisan pada kulit, tulang, dan pelepah
kurma, hingga kemudian menjadi sebuah kitab yang sangat agung.
Nasab dan Masa Petumbuhannya
Nama lengkap Hafshah adalah Hafshah binti Umar bin Khaththab bin Naf’al bin
Abdul-Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurt bin Rajah bin Adi bin Luay dari suku
Arab Adawiyah. Ibunya adalah Zainab binti Madh’un bin Hubaib bin Wahab bin
Hudzafah, saudara perempuan Utsman bin Madh’un. Hafshah dilahirkan pada
tahun yang sangat terkenal dalam sejarah orang Quraisy, yaitu ketika
Rasullullah . memindahkan Hajar Aswad ke tempatnya semula setelah Ka’bah
dibangun kembali setelah roboh karena banjir. Pada tahun itu juga dilahirkan
Fathimah az-Zahra, putri bungsu Rasulullah dari empat putri, dan kelahirannya
disambut gembira oleh beliau. Beberapa hari setelah Fathimah lahir, lahirlah
Hafshah binti Umar bin Khaththab. Mendengar bahwa yang lahir adalah bayi
wanita, Umar sangat berang dan resah, sebagaimana kebiasaan bapak-bapak
Arab Quraisy ketika mendengar berita kelahiran anak perempuannya. Waktu itu
mereka menganggap bahwa kelahiran anak perempuan telah membawa aib bagi
keluarga. Padahal jika saja ketika itu Umar tahu bahwa kelahiran anak
perempuannya akan membawa keberuntungan, tentu Umar akan menjadi orang
yang paling bahagia, karena anak yang dinamai Hafshah itu kelak menjadi istri
Rasulullah. Di dalam Thabaqat, Ibnu Saad berkata, “Muhammad bin Umar
berkata bahwa Muhammad bin Zaid bin Aslam, dari ayahnya, dari kakeknya,
Umar mengatakan, ‘Hafshah dilahirkan pada saat orang Quraisy membangun
Ka’bah, lima tahun sebe1um Nabi diutus menjadi Rasul.”
Sayyidah Hafshah r.a. dibesarkan dengan mewarisi sifat ayahnya, Urnar bin
Khaththab. Dalarn soal keberanian, dia berbeda dengan wanita lain,
kepribadiannya kuat dan ucapannya tegas. Aisyah melukiskan bahwa sifat
1
Biografi Istri Rasulullah
Pustaka Pribadi Mushawwir Mus
Hafshah sarna dengan ayahnya. Kelebihan lain yang dirniliki Hafshah adalah
kepandaiannva dalarn rnernbaca dan menulis, padahal ketika itu kernampuan
tersebut belum lazirn dirniliki oleh kaurn perempuan.
Memeluk Islam
Hafshah tidak termasuk ke dalam golongan orang yang pertama masuk Islam,
karena ketika awal-awal penyebaran Islam, ayahnya, Urnar bin Khaththab,
masih menjadi musuh utama umat Islam hingga suatu hari Umar tertarik untuk
masuk Islam. Ketika suatu waktu Umar mcngetahui keislarnan saudara
perernpuannya, Fathimah dan suarninya Said bin Zaid, dia sangat marah dan
berniat menyiksa mereka. Sesampainya di rumah saudara perempuannya, Umar
mendengar bacaan Al-Qur’an yang mengalun dan dalam rumah, dan
memuncaklah amarahnya ketika dia memasuki rumah tersebut. Tanpa ampun
dia menampar mereka hingga darah mengucur dari kening keduanya. Akan
tetapi, hal yang tidak terduga terjadi, hati Umar tersentuh ketika meihat darah
mengucur dari dahi adiknya, kernudian diarnbilnyalah Al Qur’an yang ada pada
mereka. Ketika selintas dia membaca awal surat Thaha, terjadilah keajaiban.
Hati Umar mulai diterangi cahaya kebenaran dan keimanan. Allah telah
mengabulkan doa Nabi . yang mengharapkan agar Allah membuka hati salah
seorang dari dua Umar kepada Islam. Yang dimaksud Rasulullah dengan dua
Umar adalah Amr bin Hisyam atau lebih dikenal dengan Abu Jahl dan Umar bin
Khaththab.
Setelah kejadian itu, dari rumah adiknya dia segera menuju Rasulullah dan
menyatakan keislaman di hadapan beliau, Umar bin Khaththab bagaikan
bintang yang mulai menerangi dunia Islam serta mulai mengibarkan bendera
jihad dan dakwah hingga beberapa tahun setelah Rasulullah wafat. Setelah
menyatakan keislaman, Umar bin Khaththab segera menemui sanak
keluarganya untuk mengajak mereka memeluk Islam. Seluruh anggota keluarga
menerima ajakan Umar, termasuk di dalamnya Hafshah yang ketika itu baru
berusia sepuluh tahun.
Menikah dan Hijrah ke Madinah
Keislaman Umar membawa keberuntungan yang sangat besar bagi kaum
muslimin dalam menghadapi kekejaman kaum Quraisy. Kabar keislaman Umar
ini mernotivasi para muhajirin yang berada di Habasyah untuk kembali ke tanah
asal rnereka setelah sekian larna ditinggalkan. Di antara mereka yang kembali
itu terdapat seorang pemuda bernama Khunais bin Hudzafah as-Sahami.
Pemuda itu sangat mencintai Rasulullah sebagaimana dia pun mencintai
keluarga dan kampung halamannya. Dia hijrah ke Habasyah untuk
rnenyelamatkan diri dan agamanya. Setibanya di Mekah, dia segera
mengunjungi Umar bin Khaththab, dan di sana dia melihat Hafshah. Dia
meminta Umar untuk menikahkan dirinya dengan Hafshah, dan Umar pun
merestuinya. Pernikahan antara mujahid dan mukminah mulia pun berlangsung.
2
Biografi Istri Rasulullah
Pustaka Pribadi Mushawwir Mus
Rumah tangga mereka sangat berbahagia karena dilandasi keirnanan dan
ketakwaan.
Ketika Allah menerangi penduduk Yatsrib sehingga memeluk Islam, Rasulullah .
menernukan sandaran baru yang dapat membantu kaum muslimin. Karena
itulah beliau mengizinkan kaum muslimin hijrah ke Yatsrib untuk menjaga
akidah mereka sekaligus menjaga mereka dan penyiksaan dan kezaliman kaum
Quraisy. Dalam hijrah ini, Hafshah dan suaminya ikut serta ke Yatsrib.
Cobaan dan Ganjaran
Setelah kaum muslirnin berada di Madinah dan Rasulullah . berhasil
menyatukan mereka dalam satu barisan yang kuat, tiba saatnya bagi mereka
untuk menghadapi orang musyrik yang telah memusuhi dan mengambil hak
mereka. Selain itu, perintah Allah untuk berperang menghadapi orang musyrik
sudah tiba.
Peperangan pertarna antara umat Islam dan kaum musyrik Quraisy adalah
Perang Badar. Dalam peperangan ini, Allah telah menunjukkan kemenangan
bagi harnba- hamba-Nya yang ikhlas sekalipun jumlah mereka masih sedikit.
Khunais termasuk salah seorang anggota pasukan muslimin, dan dia mengalami
luka yang cukup parah sekembalinya dari peperangan tersebut. Hafshah
senantiasa berada di sisinya dan mengobati luka yang dideritanya, namun Allah
berkehendak memanggil Khunais sebagai syahid dalam peperangan pertama
melawan kebatilan dan kezaliman, sehingga Hafshah menjadi janda. Ketika itu
usia Hafshah baru delapan belas tahun, namun Hafshah telah memiliki
kesabaran atas cobaan yang menimpanya.
Umar sangat sedih karena anaknya telah menjadi janda pada usia yang sangat
muda, sehingga dalam hatinya terbetik niat untuk menikahkan Hafshah dengan
seorang muslim yang saleh agar hatinya kembali tenang. Untuk itu dia pergi ke
rumah Abu Bakar dan merninta kesediaannya untuk menikahi putrinya. Akan
tetapi, Abu Bakar diam, tidak menjawab sedikit pun. Kemudian Umar menemui
Utsman bin Affan dan meminta kesediaannya untuk menikahi putrinya. Akan
tetapi, pada saat itu Utsman masih berada dalam kesedihan karena istrinya,
Ruqayah binti Muhammad, baru meninggal. Utsman pun menolak permintaan
Umar. Menghadapi sikap dua sahabatnya, Uman sangat kecewa, dan dia
bertambah sedih karena memikirkan nasib putrinya. Kemudian dia menemui
Rasulullah dengan maksud mengadukan sikap kedua sahabatnya. Mendengar
penuturan Umar, Rasulullah . bersabda, “Hafshah akan menikah dengan
seseorang yang lebih baik daripada Utsman dan Abu Bakar. Utsman pun akan
menikah dengan seseorang yang lebih baik daripada Hafshah.” Semula Umar
tidak memahami maksud ucapan Rasulullah, tetapi karena kecerdasan akalnya,
dia kemudian memahami bahwa Rasulullah yang akan meminang putrinya.
3
Biografi Istri Rasulullah
Pustaka Pribadi Mushawwir Mus
Umar merasa sangat terhormat mendengar niat Rasulullah untuk menikahi
putrinya, dan kegernbiraan tampak pada wajahnya. Umar langsung menernui
Abu Bakar untuk mengutarakan maksud Rasulullah. Abu Bakar berkata, “Aku
tidak bermaksud menolakmu dengan ucapanku tadi, karena aku tahu bahwa
Rasulullah telah rnenyebut-nyebut nama Hafshah, namun aku tidak mungkin
membuka rahasia beliau kepadamu. Seandainya Rasulullah membiarkannya,
tentu akulah yang akan menikahi Hafshah.” Umar baru memahami mengapa
Abu Bakar menolak menikahi putrinya. Sedangkan sikap Utsman hanya karena
sedih atas meninggalnya Ruqayah dan dia bermaksud menyunting saudaranya,
Ummu Kultsum, sehingga nasabnya dapat terus bersambung dengan Rasulullah.
Setelah Utsman menikah dengan Ummu Kultsum, dia dijuluki dzunnuraini
(pemilik dua cahaya). Pernikahan Rasulullah . dengan Hafshah lebih dianggap
sebagai penghargaan beliau terhadap Umar, di samping juga karena Hafshah
adalah seorang janda seorang mujahid dan muhajir, Khunais bin Hudzafah as-
Sahami.
Berada di Rumah Rasulullah
Di rumah Rasulullah, Hafshah menempati kamar khusus, sama dengan Saudah
binti Zum’ah dan Aisyah binti Abu Bakar. Secara manusiawi, Aisyah sangat
mencemburui Hafshah karena mereka sebaya, lain halnya Saudah binti Zum’ah
yang menganggap Hafshah sebagai wanita mulia putri Umar bin Khaththab,
sahabat Rasulullah yang terhormat.
Umar memahami bagaimana tingginya kedudukan Aisyah di hati Rasulullah. Dia
pun rnengetahui bahwa orang yang rnenyebabkan kemarahan Aisyah sama
halnya dengan menyebabkan kemarahan Rasulullah, dan yang ridha terhadap
Aisyah berarti ridha terhadap Rasulullah. Karena itu Umar berpesan kepada
putrinya agar berusaha dekat dengan Aisyah dan mcncintainya. Selain itu, Umar
meminta agar Hafshah rnenjaga tindak-tanduknya sehingga di antara mereka
berdua tidak terjadi perselisihan. Akan tetapi, mcmang sangat manusiawi jika
di antara mereka rnasih saja terjadi kesalahpahaman yang bersumber dari rasa
cemburu. Dengan lapang dada Rasulullab . mendamaikan mereka tanpa
menimbulkan kesedihan di antara istri - istrinya. Salah satu contoh adalah
kejadian ketika Hafshah melihat Mariyah al-Qibtiyah datang rnenemui Nabi
dalam suatu urusan. Mariyah berada jauh dari masjid, dan Rasulullah
menyuruhnya masuk ke dalarn rumah Hafshah yang ketika itu sedang pergi ke
rumah ayahnya, dia melihat tabir karnar tidurnya tertutup, sementara
Rasulullah dan Mariyah berada di dalamnya. Melihat kejadian itu, amarah
Hafshah meledak. Hafshah menangis penuh amarah. Rasulullah berusaha
membujuk dan meredakan amarah Hafshah, bahkan beliau bersumpah
rnengharamkan Mariyah baginya kalau Mariyah tidak merninta maaf pada
Hafshah, dan Nabi meminta agar Hafshah rnerahasiakan kejadian tersebut.
Merupakan hal yang wajar jika istri-istri Rasulullah merasa cemburu terhadap
Mariyah, karena dialah satu-satunya wanita yang melahirkan putra Rasulullah
4
Biografi Istri Rasulullah
Pustaka Pribadi Mushawwir Mus
setelah Siti Khadijah r.a.. Kejadian itu segera menyebar, padahal Rasulullah
telah memerintahkan untuk menutupi rahasia tersebut. Berita itu akhirnya
diketahui oleh Rasulullah sehingga beliau sangat marah. Sebagian riwayat
mengatakan bahwa setelah kejadian tersebut, Rasulullah . menceraikan
Hafshah, namun beberapa saat kemudian beliau merujuknya kembali karena
melihat ayah Hafshah, Umar, sangat resah. Sementara riwayat lain
menyebutkan bahwa Rasulullah bermaksud menceraikan Hafshah, tetapi Jibril
mendatangi beliau dengan maksud memerintahkan beliau untuk
mempertahankan Hafshah sebagai istrinya karena dia adalah wanita yang
berpendirian teguh. Rasulullah pun mempertahankan Hafshah sebagai istrinya,
terlebih karena tersebut Hafshah sangat menyesali perbuatannya dengan
membuka rahasia dan memurkakan Rasulullah .
Umar bin Khaththab mengingatkan putrinya agar tidak lagi membangkitkan
amarah Rasulullah dan senantiasa menaati serta mencari keridhaan beliau.
Umar bin Khaththab meletakkan keridhaan Rasulullah . pada tempat terpenting
yang harus dilakukan oleh Hafshah. Pada dasarnya, Rasulullah menikahi
Hafshah karena memandang keberadaan Umar dan merasa kasihan terhadap
Hafshah yang ditinggalkan suaminya. Allah menurunkan ayat berikut ini sebagai
antisipasi atas isu-isu yang tersebar.
“Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang telah Allah
menghalalkannya bagimu,- kamu mencari kesenangan hati istri -istrimu? Dan
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang Sesungguhnya Allah telah
mewajibkan kepada kamu sekalian membebaskan diri dan sumpahmu; dan Allah
adalah pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan
ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dan
istri-istrinya (Hafshah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafshah) menceritakan
peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (semua
pembicaraan antara Hafshah dengan Aisyah) kepada Muhammad lalu
Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberiitakan Allah kepadanya) dan
rnenyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafshah). Maka tatkala
(Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafshah dan Aisyah) lalu
Hafshah bertanya, ‘Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?’
Nabi menjawab, ‘Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal. Jika kamu berdua bertobat kepada Allah,
maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima
kebaikan); dan jika kamu berdua bantu membantu menyusahkan Nabi, maka
sesungguhnya Allah adalah pelindungnya (begitu pula) Jibril dan orang-orang
mukrnin yang haik; dan selain dan itu malaikat-malaikat adalah penolongnya
pula. Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti
kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang
beriman, yang taat, yang bertobat, yang mengerjakan ibadah, yang berpuasa,
yang janda, dan yang perawan.” (Qs. At-Tahrim:1-5)
5
Biografi Istri Rasulullah
Pustaka Pribadi Mushawwir Mus
Cobaan Besar
Hafshah senantiasa bertanya kepada Rasulullah dalam berbagai rnasalah, dan
hal itu menyebabkan marahnya Umar kepada Hafshah, sedangkan Rasulullah .
senantiasa memperlakukan Hafshah dengan lemah lembut dan penuh kasih
sayang. Beliau bersabda, “Berwasiatlah engkau kepada kaum wanita dengan
baik.” Rasulullah . pernah marah besar kepada istri-istrinya ketika mereka
meminta tambahan nafkah sehingga secepatnya Umar mendatangi rumah
Rasulullah. Umar melihat istri-istri Rasulullah murung dan sedih, sepertinya
telah terjadi perselisihan antara mereka dengan Rasulullah. Secara khusus
Umar memanggil putrinya, Hafshah, dan mengingatkannya untuk menjauhi
perilaku yang dapat membangkitkan amarah beliau dan menyadari bahwa
beliau tidak memiliki banyak harta untuk diberikan kepada mereka. Karena
marahnya, Rasulullah bersumpah untuk tidak berkumpul dengan istri-istri
beliau selama sebulan hingga mereka menyadari kesalahannya, atau
menceraikan mereka jika mereka tidak menyadari kesalahan. Kaitannya dengan
hal ini, Allah berfirman,
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, jika kalian menghendaki kehidupan
dunia dan segala perhiasannya, maka kemarilah, aku akan memenuhi
keinginanmu itu dan aku akan menceraikanmu secara baik-baik. Dan jika kalian
menginginkan (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya serta (kesenangan) di kampung
akhirat, sesungguhnya Allah akan menyediakan bagi hamba-hamba yang baik di
antara kalian pahala yang besar. “ (QS. Al-Ahzab)
Rasulullah . menjauhi istri-istrinya selama sebulan di dalam sebuah kamar yang
disebut khazanah, dan seorang budak bernama Rabah duduk di depan pintu
kamar.
Setelah kejadian itu tersebarlah kabar yang meresahkan bahwa Rasulullah .
telah menceraikan istri-jstri beliau. Yang paling merasakan keresahan adalah
Urnar bin Khaththab, sehingga dia segera rnenemui putrinya yang sedang
menangis. Urnar berkata, “Sepertinya Rasulullah telah menceraikanmu.”
Dengan terisak Hafshah menjawab, “Aku tidak tahu.” Umar berkata, “Beliau
telah menceraikanmu sekali dan merujukmu lagi karena aku. Jika beliau
menceraikanmu sekali lagi, aku tidak akan berbicara dengan mu selama-
lamanya.” Hafshah menangis dan menyesali kelalaiannya terhadap suami dan
ayahnya. Setelah beberapa hari Rasulullah . menyendiri, belum ada seorang
pun yang dapat memastikan apakah beliau menceraikan istri-istri beliau atau
tidak. Karena tidak sabar, Umar mendatangi khazanah untuk menemui
Rasulullah yang sedang rnenyendiri. Sekarang ini Umar menemui Rasulullah
bukan karena anaknya, melainkan karena cintanya kepada beliau dan merasa
sangat sedih melihat keadaan beliau, di samping memang ingin memastikan isu
yang tersebar. Dia merasa putrinyalah yang menjadi penyebab kesedihan
beliau. Umar pun meminta penjelasan dari beliau walaupun di sisi lain dia
sangat yakin bahwa beliau tidak akan menceraikan istri - istri beliau. Dan
6
Biografi Istri Rasulullah
Pustaka Pribadi Mushawwir Mus
memang benar, Rasulullah . tidak akan menceraikan istri-istri beliau sehingga
Umar meminta izin untuk mengumumkan kabar gembira itu kepada kaum
muslimin. Umar pergi ke masjid dan mengabarkan bahwa Rasulullah . tidak
menceraikan istri-istri beliau. Kaum muslimin menyambut gembira kabar
tersebut, dan tentu yang lebih gembira lagi adalah istri-istri beliau.
Setelah genap sebulan Rasulullah menjauhi istri-istrinya, beliau kembali kepada
mereka. Beliau melihat penyesalan tergambar dari wajah mereka. Mereka
kembali kepada Allah dan Rasul-Nya. Untuk lebih meyakinkan lagi, beliau
rnengurnumkan penyesalan mereka kepada kaurn muslimin. Hafshah dapat
dikatakan sebagai istri Rasul yang paling menyesal sehingga dia mendekatkan
diri kepada Allah dengan sepenuh hati dan menjadikannya sebagai tebusan bagi
Rasulullah. Hafshah memperbanyak ibadah, terutama puasa dan shalat malam.
Kebiasaan itu berlanjut hingga setelah Rasulullah wafat. Bahkan pada masa
kekhalifahan Abu Bakar dan Urnar, dia mengikuti perkembangan penaklukan-
penaklukan besar, baik di bagian timur maupun barat.
Hafshah merasa sangat kehilangan ketika ayahnya meninggal di tangan Abu
Lu’luah. Dia hidup hingga masa kekhalifahan Utsman, yang ketika itu terjadi
fitnah besar antar muslirnin yang menuntut balas atas kematian Khalifah
Utsman hingga masa pembai’atan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah. Ketika
itu, Hafshah berada pada kubu Aisyah sebagaimana yang diungkapkannya,
“Pendapatku adalah sebagaimana pendapat Aisyah.” Akan tetapi, dia tidak
termasuk ke dalam golongan orang yang menyatakan diri berba’iat kepada Ali
bin Abi Thalib karena saudaranya, Abdullah bin Umar, memintanya agar
berdiam di rumah dan tidak keluar untuk menyatakan ba’iat.
Tentang wafatnya Hafshah, sebagian riwayat mengatakan bahwa Sayyidah
Hafshah wafat pada tahun ke empat puluh tujuh pada masa pemerintahan
Mu’awiyah bin Abu Sufyan. Dia dikuburkan di Baqi’, bersebelahan dengan
kuburan istri-istri Nabi yang lain.
Pemilik Mushaf yang Pertama
Karya besar Hafshah bagi Islam adalah terkumpulnya A1-Qur’an di tangannya
setelah mengalami penghapusan karena dialah satu-satunya istrii Nabi . yang
pandai membaca dan menulis. Pada masa Rasul, A1-Qur’an terjaga di dalam
dada dan dihafal oleh para sahabat untuk kemudian dituliskan pada pelepah
kurma atau lembaran-lembaran yang tidak terkumpul dalam satu kitab khusus.
Pada masa khalifah Abu Bakar, para penghafal A1-Qur’an banyak yang gugur
dalam peperangan Riddah (peperangan rnelawan kaum murtad). Kondisi seperti
itu mendorong Umar bin Khaththab untuk mendesak Abu Bakar agar
mengumpulkan Al-Qur’an yang tercecer. Awalnya Abu Bakar merasa khawatir
kalau mengumpulkan Al-Qur’an dalam satu kitab itu merupakan sesuatu yang
mengada-ada karena pada zaman Rasul hal itu tidak pernah dilakukan. Akan
7
Biografi Istri Rasulullah
Pustaka Pribadi Mushawwir Mus
tetapi, atas desakan Umar, Abu bakar akhirnya memerintah Hafshah untuk
mengumpulkan Al-Qur’an, sekaligus menyimpan dan memeliharanya. Mushaf
asli Al-Qur’an itu berada di rumah Hafshah hingga dia meninggal.
Semoga rahmat Allah senantiasa menyertai Hafshah. dan semoga Allah
memberinya tempat yang layak di sisi-Nya. Amin.
Sumber :
buku Dzaujatur-Rasulullah, karya Amru Yusuf, Penerbit Darus-Sa’abu,
Riyadh
Diambil dari :
http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/10/01/hafsah-binti-umar-wafat-45-h/
8

More Related Content

What's hot

Ketika Bumi Berhenti Berputar.pptx
Ketika Bumi Berhenti Berputar.pptxKetika Bumi Berhenti Berputar.pptx
Ketika Bumi Berhenti Berputar.pptxGalihLatiano1
 
Sirah Nabawiyah: Perang Tabuk
Sirah Nabawiyah: Perang TabukSirah Nabawiyah: Perang Tabuk
Sirah Nabawiyah: Perang TabukPAUSIL ABU
 
Makalah akidah ahlak tentang kisah teladan rosul ulul azmi
Makalah akidah ahlak tentang kisah teladan rosul ulul azmiMakalah akidah ahlak tentang kisah teladan rosul ulul azmi
Makalah akidah ahlak tentang kisah teladan rosul ulul azmigis nargis
 
Teka Teki Bahasa Arab
Teka Teki Bahasa ArabTeka Teki Bahasa Arab
Teka Teki Bahasa ArabUIA
 
Bab iii kewajiban berperilaku adil dan jujur
Bab iii kewajiban berperilaku adil dan jujurBab iii kewajiban berperilaku adil dan jujur
Bab iii kewajiban berperilaku adil dan jujurKaypang LLm
 
Teladan siti khadijah
Teladan siti khadijahTeladan siti khadijah
Teladan siti khadijahIyeh Solichin
 
Sejarah perang mu'tah
Sejarah perang mu'tahSejarah perang mu'tah
Sejarah perang mu'tahlailihjdaud
 
Sejarah penulisan al qur’an
Sejarah penulisan al qur’anSejarah penulisan al qur’an
Sejarah penulisan al qur’antarwiyah12
 
Himpunan risalah-buat-pemuda-al banna
Himpunan risalah-buat-pemuda-al bannaHimpunan risalah-buat-pemuda-al banna
Himpunan risalah-buat-pemuda-al bannaAsma' Abdul Rahman
 
SIRAH: HIJRAH RASULULLAH SAW KE MADINAH
SIRAH: HIJRAH RASULULLAH SAW KE MADINAHSIRAH: HIJRAH RASULULLAH SAW KE MADINAH
SIRAH: HIJRAH RASULULLAH SAW KE MADINAHPuteri Pak Abu
 
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)Nisrokhah6
 
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Shafawi
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Dinasti ShafawiSejarah Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Shafawi
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Dinasti ShafawiBhayu Sulistiawan
 
Sejarah siti khadijah
Sejarah siti khadijahSejarah siti khadijah
Sejarah siti khadijahAgus Triyono
 
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail FiqhiyahPoligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail FiqhiyahAZA Zulfi
 
73 FIRQAH DALAM ISLAM
73 FIRQAH DALAM ISLAM73 FIRQAH DALAM ISLAM
73 FIRQAH DALAM ISLAMrahman rahman
 

What's hot (20)

Ketika Bumi Berhenti Berputar.pptx
Ketika Bumi Berhenti Berputar.pptxKetika Bumi Berhenti Berputar.pptx
Ketika Bumi Berhenti Berputar.pptx
 
Sirah Nabawiyah: Perang Tabuk
Sirah Nabawiyah: Perang TabukSirah Nabawiyah: Perang Tabuk
Sirah Nabawiyah: Perang Tabuk
 
Makalah akidah ahlak tentang kisah teladan rosul ulul azmi
Makalah akidah ahlak tentang kisah teladan rosul ulul azmiMakalah akidah ahlak tentang kisah teladan rosul ulul azmi
Makalah akidah ahlak tentang kisah teladan rosul ulul azmi
 
Teka Teki Bahasa Arab
Teka Teki Bahasa ArabTeka Teki Bahasa Arab
Teka Teki Bahasa Arab
 
Bab iii kewajiban berperilaku adil dan jujur
Bab iii kewajiban berperilaku adil dan jujurBab iii kewajiban berperilaku adil dan jujur
Bab iii kewajiban berperilaku adil dan jujur
 
Teladan siti khadijah
Teladan siti khadijahTeladan siti khadijah
Teladan siti khadijah
 
PERANG BADAR
PERANG BADARPERANG BADAR
PERANG BADAR
 
Sejarah perang mu'tah
Sejarah perang mu'tahSejarah perang mu'tah
Sejarah perang mu'tah
 
Sejarah penulisan al qur’an
Sejarah penulisan al qur’anSejarah penulisan al qur’an
Sejarah penulisan al qur’an
 
Himpunan risalah-buat-pemuda-al banna
Himpunan risalah-buat-pemuda-al bannaHimpunan risalah-buat-pemuda-al banna
Himpunan risalah-buat-pemuda-al banna
 
SIRAH: HIJRAH RASULULLAH SAW KE MADINAH
SIRAH: HIJRAH RASULULLAH SAW KE MADINAHSIRAH: HIJRAH RASULULLAH SAW KE MADINAH
SIRAH: HIJRAH RASULULLAH SAW KE MADINAH
 
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
 
kel 5 nabi Luth
kel 5 nabi Luthkel 5 nabi Luth
kel 5 nabi Luth
 
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Shafawi
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Dinasti ShafawiSejarah Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Shafawi
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Shafawi
 
Sejarah siti khadijah
Sejarah siti khadijahSejarah siti khadijah
Sejarah siti khadijah
 
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail FiqhiyahPoligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
Poligami dan Poliandri Dalam Perspektif Masail Fiqhiyah
 
Poligami dan Monogami
Poligami dan Monogami Poligami dan Monogami
Poligami dan Monogami
 
Mabahis Ilmu Mantiq
Mabahis Ilmu MantiqMabahis Ilmu Mantiq
Mabahis Ilmu Mantiq
 
73 FIRQAH DALAM ISLAM
73 FIRQAH DALAM ISLAM73 FIRQAH DALAM ISLAM
73 FIRQAH DALAM ISLAM
 
perang khandaq
perang khandaqperang khandaq
perang khandaq
 

Similar to Biografi Istri Rasulullah Hafshah

Hafsah binti umar bin khathab
Hafsah binti umar bin khathabHafsah binti umar bin khathab
Hafsah binti umar bin khathabfennypp
 
Hafsah binti umar bin khathab
Hafsah binti umar bin khathabHafsah binti umar bin khathab
Hafsah binti umar bin khathabfennypp
 
Maimunah binti harits al hilaliyah
Maimunah binti harits al hilaliyahMaimunah binti harits al hilaliyah
Maimunah binti harits al hilaliyahRidas Zabbarae
 
Yuk Ngaji ! - Belajar dari Perjalanan Hidup Khulafaur Rasyidin
Yuk Ngaji ! - Belajar dari Perjalanan Hidup Khulafaur RasyidinYuk Ngaji ! - Belajar dari Perjalanan Hidup Khulafaur Rasyidin
Yuk Ngaji ! - Belajar dari Perjalanan Hidup Khulafaur RasyidinM. FAHRUL ALAM YUNIARSA
 
Sejarah kebudayaan islam kelas 7 bab iii
Sejarah kebudayaan islam kelas 7 bab iiiSejarah kebudayaan islam kelas 7 bab iii
Sejarah kebudayaan islam kelas 7 bab iiiriyatno abdillah
 
PPT SKI_DAKWAH PERIODE MAKKAH.pptx
PPT SKI_DAKWAH PERIODE MAKKAH.pptxPPT SKI_DAKWAH PERIODE MAKKAH.pptx
PPT SKI_DAKWAH PERIODE MAKKAH.pptxTitaTita35
 
Spirit of usman
Spirit of usmanSpirit of usman
Spirit of usmanSafri Dani
 
Hafshah binti Umar.doc
Hafshah binti Umar.docHafshah binti Umar.doc
Hafshah binti Umar.docEmmaKazeFull
 
Ummul Mundzir ra.docx
Ummul Mundzir ra.docxUmmul Mundzir ra.docx
Ummul Mundzir ra.docxEmmaKazeFull
 
bilakah sayyidina hasan dilahirkan
bilakah sayyidina hasan dilahirkanbilakah sayyidina hasan dilahirkan
bilakah sayyidina hasan dilahirkanR&R Darulkautsar
 
10 Sahabat Rasullullah SAW.docx
10 Sahabat Rasullullah SAW.docx10 Sahabat Rasullullah SAW.docx
10 Sahabat Rasullullah SAW.docxgalangpengerukan
 
Power poin khulafaur rasyidin
Power poin khulafaur rasyidinPower poin khulafaur rasyidin
Power poin khulafaur rasyidinKhusnul huda
 

Similar to Biografi Istri Rasulullah Hafshah (20)

Hafsah binti umar bin khathab
Hafsah binti umar bin khathabHafsah binti umar bin khathab
Hafsah binti umar bin khathab
 
Hafsah binti umar bin khathab
Hafsah binti umar bin khathabHafsah binti umar bin khathab
Hafsah binti umar bin khathab
 
Maimunah binti harits al hilaliyah
Maimunah binti harits al hilaliyahMaimunah binti harits al hilaliyah
Maimunah binti harits al hilaliyah
 
Yuk Ngaji ! - Belajar dari Perjalanan Hidup Khulafaur Rasyidin
Yuk Ngaji ! - Belajar dari Perjalanan Hidup Khulafaur RasyidinYuk Ngaji ! - Belajar dari Perjalanan Hidup Khulafaur Rasyidin
Yuk Ngaji ! - Belajar dari Perjalanan Hidup Khulafaur Rasyidin
 
Sejarah kebudayaan islam kelas 7 bab iii
Sejarah kebudayaan islam kelas 7 bab iiiSejarah kebudayaan islam kelas 7 bab iii
Sejarah kebudayaan islam kelas 7 bab iii
 
TRAGEDI KARBALA NAINAWA
TRAGEDI KARBALA NAINAWATRAGEDI KARBALA NAINAWA
TRAGEDI KARBALA NAINAWA
 
Sofiah binti huyai
Sofiah binti huyaiSofiah binti huyai
Sofiah binti huyai
 
Dalam catatan sirah nabawiyah
Dalam catatan sirah nabawiyahDalam catatan sirah nabawiyah
Dalam catatan sirah nabawiyah
 
Dalam catatan sirah nabawiyah
Dalam catatan sirah nabawiyahDalam catatan sirah nabawiyah
Dalam catatan sirah nabawiyah
 
PPT SKI_DAKWAH PERIODE MAKKAH.pptx
PPT SKI_DAKWAH PERIODE MAKKAH.pptxPPT SKI_DAKWAH PERIODE MAKKAH.pptx
PPT SKI_DAKWAH PERIODE MAKKAH.pptx
 
Spirit of usman
Spirit of usmanSpirit of usman
Spirit of usman
 
Hafshah binti Umar.doc
Hafshah binti Umar.docHafshah binti Umar.doc
Hafshah binti Umar.doc
 
Istri rasulullah
Istri rasulullahIstri rasulullah
Istri rasulullah
 
Istri rasulullah
Istri rasulullahIstri rasulullah
Istri rasulullah
 
Ummul Mundzir ra.docx
Ummul Mundzir ra.docxUmmul Mundzir ra.docx
Ummul Mundzir ra.docx
 
bilakah sayyidina hasan dilahirkan
bilakah sayyidina hasan dilahirkanbilakah sayyidina hasan dilahirkan
bilakah sayyidina hasan dilahirkan
 
10 Sahabat Rasullullah SAW.docx
10 Sahabat Rasullullah SAW.docx10 Sahabat Rasullullah SAW.docx
10 Sahabat Rasullullah SAW.docx
 
Power poin khulafaur rasyidin
Power poin khulafaur rasyidinPower poin khulafaur rasyidin
Power poin khulafaur rasyidin
 
Ummu salamah
Ummu salamahUmmu salamah
Ummu salamah
 
Saudah binti sam'ah
Saudah binti sam'ahSaudah binti sam'ah
Saudah binti sam'ah
 

More from Ridas Zabbarae

Seandainya al qur'an bisa berbicara
Seandainya al qur'an bisa berbicaraSeandainya al qur'an bisa berbicara
Seandainya al qur'an bisa berbicaraRidas Zabbarae
 
Cr seri 001 penetapan fatwa
Cr seri 001 penetapan fatwaCr seri 001 penetapan fatwa
Cr seri 001 penetapan fatwaRidas Zabbarae
 
Cr seri 002 silsilah ilmu fiqih
Cr seri 002 silsilah ilmu fiqihCr seri 002 silsilah ilmu fiqih
Cr seri 002 silsilah ilmu fiqihRidas Zabbarae
 
Zainab binti jahsy radhiallahu ‘anha
Zainab binti jahsy radhiallahu ‘anhaZainab binti jahsy radhiallahu ‘anha
Zainab binti jahsy radhiallahu ‘anhaRidas Zabbarae
 
Aisyah binti abu bakar
Aisyah binti abu bakarAisyah binti abu bakar
Aisyah binti abu bakarRidas Zabbarae
 
Zainab binti khuzaimah
Zainab binti khuzaimahZainab binti khuzaimah
Zainab binti khuzaimahRidas Zabbarae
 
Buku materi-pramuka-penegak
Buku materi-pramuka-penegakBuku materi-pramuka-penegak
Buku materi-pramuka-penegakRidas Zabbarae
 
Doa dan-dzikir-pilihan
Doa dan-dzikir-pilihanDoa dan-dzikir-pilihan
Doa dan-dzikir-pilihanRidas Zabbarae
 

More from Ridas Zabbarae (9)

Seandainya al qur'an bisa berbicara
Seandainya al qur'an bisa berbicaraSeandainya al qur'an bisa berbicara
Seandainya al qur'an bisa berbicara
 
Cr seri 001 penetapan fatwa
Cr seri 001 penetapan fatwaCr seri 001 penetapan fatwa
Cr seri 001 penetapan fatwa
 
Cr seri 002 silsilah ilmu fiqih
Cr seri 002 silsilah ilmu fiqihCr seri 002 silsilah ilmu fiqih
Cr seri 002 silsilah ilmu fiqih
 
Zainab binti jahsy radhiallahu ‘anha
Zainab binti jahsy radhiallahu ‘anhaZainab binti jahsy radhiallahu ‘anha
Zainab binti jahsy radhiallahu ‘anha
 
Ummu habibah
Ummu habibahUmmu habibah
Ummu habibah
 
Aisyah binti abu bakar
Aisyah binti abu bakarAisyah binti abu bakar
Aisyah binti abu bakar
 
Zainab binti khuzaimah
Zainab binti khuzaimahZainab binti khuzaimah
Zainab binti khuzaimah
 
Buku materi-pramuka-penegak
Buku materi-pramuka-penegakBuku materi-pramuka-penegak
Buku materi-pramuka-penegak
 
Doa dan-dzikir-pilihan
Doa dan-dzikir-pilihanDoa dan-dzikir-pilihan
Doa dan-dzikir-pilihan
 

Biografi Istri Rasulullah Hafshah

  • 1. Biografi Istri Rasulullah Pustaka Pribadi Mushawwir Mus Hafsah Binti Umar (wafat 45 H) Hafshah binti Umar bin Khaththab adalah putri seorang laki-laki yang terbaik dan mengetahui hak-hak Allah dan kaum muslimin. Umar bin Khaththab adalah seorang penguasa yang adil dan memiliki hati yang sangat khusyuk. Pernikahan Rasulullah . dengan Hafshah merupakan bukti cinta kasih beliau kepada mukminah yang telah menjanda setelah ditinggalkan suaminya, Khunais bin Hudzafah as-Sahami, yang berjihad di jalan Allah, pernah berhijrah ke Habasyah, kemudian ke Madinah, dan gugur dalam Perang Badar. Setelah suami anaknya meninggal, dengan perasaan sedih, Urnar menghadap Rasulullah untuk mengabarkan nasib anaknya yang menjanda. Ketika itu Hafshah berusia delapan belas tahun. Mendengar penuturan Umar, Rasulullah memberinya kabar gembira dengan mengatakan bahwa beliau bersedia menikahi Hafshah. Jika kita menyebut narna Hafshah, ingatan kita akan tertuju pada jasa-jasanya yang besar terhadap kaum muslimin saat itu. Dialah istri Nabi yang pertama kali menyimpan Al-Qur’an dalam bentuk tulisan pada kulit, tulang, dan pelepah kurma, hingga kemudian menjadi sebuah kitab yang sangat agung. Nasab dan Masa Petumbuhannya Nama lengkap Hafshah adalah Hafshah binti Umar bin Khaththab bin Naf’al bin Abdul-Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurt bin Rajah bin Adi bin Luay dari suku Arab Adawiyah. Ibunya adalah Zainab binti Madh’un bin Hubaib bin Wahab bin Hudzafah, saudara perempuan Utsman bin Madh’un. Hafshah dilahirkan pada tahun yang sangat terkenal dalam sejarah orang Quraisy, yaitu ketika Rasullullah . memindahkan Hajar Aswad ke tempatnya semula setelah Ka’bah dibangun kembali setelah roboh karena banjir. Pada tahun itu juga dilahirkan Fathimah az-Zahra, putri bungsu Rasulullah dari empat putri, dan kelahirannya disambut gembira oleh beliau. Beberapa hari setelah Fathimah lahir, lahirlah Hafshah binti Umar bin Khaththab. Mendengar bahwa yang lahir adalah bayi wanita, Umar sangat berang dan resah, sebagaimana kebiasaan bapak-bapak Arab Quraisy ketika mendengar berita kelahiran anak perempuannya. Waktu itu mereka menganggap bahwa kelahiran anak perempuan telah membawa aib bagi keluarga. Padahal jika saja ketika itu Umar tahu bahwa kelahiran anak perempuannya akan membawa keberuntungan, tentu Umar akan menjadi orang yang paling bahagia, karena anak yang dinamai Hafshah itu kelak menjadi istri Rasulullah. Di dalam Thabaqat, Ibnu Saad berkata, “Muhammad bin Umar berkata bahwa Muhammad bin Zaid bin Aslam, dari ayahnya, dari kakeknya, Umar mengatakan, ‘Hafshah dilahirkan pada saat orang Quraisy membangun Ka’bah, lima tahun sebe1um Nabi diutus menjadi Rasul.” Sayyidah Hafshah r.a. dibesarkan dengan mewarisi sifat ayahnya, Urnar bin Khaththab. Dalarn soal keberanian, dia berbeda dengan wanita lain, kepribadiannya kuat dan ucapannya tegas. Aisyah melukiskan bahwa sifat 1
  • 2. Biografi Istri Rasulullah Pustaka Pribadi Mushawwir Mus Hafshah sarna dengan ayahnya. Kelebihan lain yang dirniliki Hafshah adalah kepandaiannva dalarn rnernbaca dan menulis, padahal ketika itu kernampuan tersebut belum lazirn dirniliki oleh kaurn perempuan. Memeluk Islam Hafshah tidak termasuk ke dalam golongan orang yang pertama masuk Islam, karena ketika awal-awal penyebaran Islam, ayahnya, Urnar bin Khaththab, masih menjadi musuh utama umat Islam hingga suatu hari Umar tertarik untuk masuk Islam. Ketika suatu waktu Umar mcngetahui keislarnan saudara perernpuannya, Fathimah dan suarninya Said bin Zaid, dia sangat marah dan berniat menyiksa mereka. Sesampainya di rumah saudara perempuannya, Umar mendengar bacaan Al-Qur’an yang mengalun dan dalam rumah, dan memuncaklah amarahnya ketika dia memasuki rumah tersebut. Tanpa ampun dia menampar mereka hingga darah mengucur dari kening keduanya. Akan tetapi, hal yang tidak terduga terjadi, hati Umar tersentuh ketika meihat darah mengucur dari dahi adiknya, kernudian diarnbilnyalah Al Qur’an yang ada pada mereka. Ketika selintas dia membaca awal surat Thaha, terjadilah keajaiban. Hati Umar mulai diterangi cahaya kebenaran dan keimanan. Allah telah mengabulkan doa Nabi . yang mengharapkan agar Allah membuka hati salah seorang dari dua Umar kepada Islam. Yang dimaksud Rasulullah dengan dua Umar adalah Amr bin Hisyam atau lebih dikenal dengan Abu Jahl dan Umar bin Khaththab. Setelah kejadian itu, dari rumah adiknya dia segera menuju Rasulullah dan menyatakan keislaman di hadapan beliau, Umar bin Khaththab bagaikan bintang yang mulai menerangi dunia Islam serta mulai mengibarkan bendera jihad dan dakwah hingga beberapa tahun setelah Rasulullah wafat. Setelah menyatakan keislaman, Umar bin Khaththab segera menemui sanak keluarganya untuk mengajak mereka memeluk Islam. Seluruh anggota keluarga menerima ajakan Umar, termasuk di dalamnya Hafshah yang ketika itu baru berusia sepuluh tahun. Menikah dan Hijrah ke Madinah Keislaman Umar membawa keberuntungan yang sangat besar bagi kaum muslimin dalam menghadapi kekejaman kaum Quraisy. Kabar keislaman Umar ini mernotivasi para muhajirin yang berada di Habasyah untuk kembali ke tanah asal rnereka setelah sekian larna ditinggalkan. Di antara mereka yang kembali itu terdapat seorang pemuda bernama Khunais bin Hudzafah as-Sahami. Pemuda itu sangat mencintai Rasulullah sebagaimana dia pun mencintai keluarga dan kampung halamannya. Dia hijrah ke Habasyah untuk rnenyelamatkan diri dan agamanya. Setibanya di Mekah, dia segera mengunjungi Umar bin Khaththab, dan di sana dia melihat Hafshah. Dia meminta Umar untuk menikahkan dirinya dengan Hafshah, dan Umar pun merestuinya. Pernikahan antara mujahid dan mukminah mulia pun berlangsung. 2
  • 3. Biografi Istri Rasulullah Pustaka Pribadi Mushawwir Mus Rumah tangga mereka sangat berbahagia karena dilandasi keirnanan dan ketakwaan. Ketika Allah menerangi penduduk Yatsrib sehingga memeluk Islam, Rasulullah . menernukan sandaran baru yang dapat membantu kaum muslimin. Karena itulah beliau mengizinkan kaum muslimin hijrah ke Yatsrib untuk menjaga akidah mereka sekaligus menjaga mereka dan penyiksaan dan kezaliman kaum Quraisy. Dalam hijrah ini, Hafshah dan suaminya ikut serta ke Yatsrib. Cobaan dan Ganjaran Setelah kaum muslirnin berada di Madinah dan Rasulullah . berhasil menyatukan mereka dalam satu barisan yang kuat, tiba saatnya bagi mereka untuk menghadapi orang musyrik yang telah memusuhi dan mengambil hak mereka. Selain itu, perintah Allah untuk berperang menghadapi orang musyrik sudah tiba. Peperangan pertarna antara umat Islam dan kaum musyrik Quraisy adalah Perang Badar. Dalam peperangan ini, Allah telah menunjukkan kemenangan bagi harnba- hamba-Nya yang ikhlas sekalipun jumlah mereka masih sedikit. Khunais termasuk salah seorang anggota pasukan muslimin, dan dia mengalami luka yang cukup parah sekembalinya dari peperangan tersebut. Hafshah senantiasa berada di sisinya dan mengobati luka yang dideritanya, namun Allah berkehendak memanggil Khunais sebagai syahid dalam peperangan pertama melawan kebatilan dan kezaliman, sehingga Hafshah menjadi janda. Ketika itu usia Hafshah baru delapan belas tahun, namun Hafshah telah memiliki kesabaran atas cobaan yang menimpanya. Umar sangat sedih karena anaknya telah menjadi janda pada usia yang sangat muda, sehingga dalam hatinya terbetik niat untuk menikahkan Hafshah dengan seorang muslim yang saleh agar hatinya kembali tenang. Untuk itu dia pergi ke rumah Abu Bakar dan merninta kesediaannya untuk menikahi putrinya. Akan tetapi, Abu Bakar diam, tidak menjawab sedikit pun. Kemudian Umar menemui Utsman bin Affan dan meminta kesediaannya untuk menikahi putrinya. Akan tetapi, pada saat itu Utsman masih berada dalam kesedihan karena istrinya, Ruqayah binti Muhammad, baru meninggal. Utsman pun menolak permintaan Umar. Menghadapi sikap dua sahabatnya, Uman sangat kecewa, dan dia bertambah sedih karena memikirkan nasib putrinya. Kemudian dia menemui Rasulullah dengan maksud mengadukan sikap kedua sahabatnya. Mendengar penuturan Umar, Rasulullah . bersabda, “Hafshah akan menikah dengan seseorang yang lebih baik daripada Utsman dan Abu Bakar. Utsman pun akan menikah dengan seseorang yang lebih baik daripada Hafshah.” Semula Umar tidak memahami maksud ucapan Rasulullah, tetapi karena kecerdasan akalnya, dia kemudian memahami bahwa Rasulullah yang akan meminang putrinya. 3
  • 4. Biografi Istri Rasulullah Pustaka Pribadi Mushawwir Mus Umar merasa sangat terhormat mendengar niat Rasulullah untuk menikahi putrinya, dan kegernbiraan tampak pada wajahnya. Umar langsung menernui Abu Bakar untuk mengutarakan maksud Rasulullah. Abu Bakar berkata, “Aku tidak bermaksud menolakmu dengan ucapanku tadi, karena aku tahu bahwa Rasulullah telah rnenyebut-nyebut nama Hafshah, namun aku tidak mungkin membuka rahasia beliau kepadamu. Seandainya Rasulullah membiarkannya, tentu akulah yang akan menikahi Hafshah.” Umar baru memahami mengapa Abu Bakar menolak menikahi putrinya. Sedangkan sikap Utsman hanya karena sedih atas meninggalnya Ruqayah dan dia bermaksud menyunting saudaranya, Ummu Kultsum, sehingga nasabnya dapat terus bersambung dengan Rasulullah. Setelah Utsman menikah dengan Ummu Kultsum, dia dijuluki dzunnuraini (pemilik dua cahaya). Pernikahan Rasulullah . dengan Hafshah lebih dianggap sebagai penghargaan beliau terhadap Umar, di samping juga karena Hafshah adalah seorang janda seorang mujahid dan muhajir, Khunais bin Hudzafah as- Sahami. Berada di Rumah Rasulullah Di rumah Rasulullah, Hafshah menempati kamar khusus, sama dengan Saudah binti Zum’ah dan Aisyah binti Abu Bakar. Secara manusiawi, Aisyah sangat mencemburui Hafshah karena mereka sebaya, lain halnya Saudah binti Zum’ah yang menganggap Hafshah sebagai wanita mulia putri Umar bin Khaththab, sahabat Rasulullah yang terhormat. Umar memahami bagaimana tingginya kedudukan Aisyah di hati Rasulullah. Dia pun rnengetahui bahwa orang yang rnenyebabkan kemarahan Aisyah sama halnya dengan menyebabkan kemarahan Rasulullah, dan yang ridha terhadap Aisyah berarti ridha terhadap Rasulullah. Karena itu Umar berpesan kepada putrinya agar berusaha dekat dengan Aisyah dan mcncintainya. Selain itu, Umar meminta agar Hafshah rnenjaga tindak-tanduknya sehingga di antara mereka berdua tidak terjadi perselisihan. Akan tetapi, mcmang sangat manusiawi jika di antara mereka rnasih saja terjadi kesalahpahaman yang bersumber dari rasa cemburu. Dengan lapang dada Rasulullab . mendamaikan mereka tanpa menimbulkan kesedihan di antara istri - istrinya. Salah satu contoh adalah kejadian ketika Hafshah melihat Mariyah al-Qibtiyah datang rnenemui Nabi dalam suatu urusan. Mariyah berada jauh dari masjid, dan Rasulullah menyuruhnya masuk ke dalarn rumah Hafshah yang ketika itu sedang pergi ke rumah ayahnya, dia melihat tabir karnar tidurnya tertutup, sementara Rasulullah dan Mariyah berada di dalamnya. Melihat kejadian itu, amarah Hafshah meledak. Hafshah menangis penuh amarah. Rasulullah berusaha membujuk dan meredakan amarah Hafshah, bahkan beliau bersumpah rnengharamkan Mariyah baginya kalau Mariyah tidak merninta maaf pada Hafshah, dan Nabi meminta agar Hafshah rnerahasiakan kejadian tersebut. Merupakan hal yang wajar jika istri-istri Rasulullah merasa cemburu terhadap Mariyah, karena dialah satu-satunya wanita yang melahirkan putra Rasulullah 4
  • 5. Biografi Istri Rasulullah Pustaka Pribadi Mushawwir Mus setelah Siti Khadijah r.a.. Kejadian itu segera menyebar, padahal Rasulullah telah memerintahkan untuk menutupi rahasia tersebut. Berita itu akhirnya diketahui oleh Rasulullah sehingga beliau sangat marah. Sebagian riwayat mengatakan bahwa setelah kejadian tersebut, Rasulullah . menceraikan Hafshah, namun beberapa saat kemudian beliau merujuknya kembali karena melihat ayah Hafshah, Umar, sangat resah. Sementara riwayat lain menyebutkan bahwa Rasulullah bermaksud menceraikan Hafshah, tetapi Jibril mendatangi beliau dengan maksud memerintahkan beliau untuk mempertahankan Hafshah sebagai istrinya karena dia adalah wanita yang berpendirian teguh. Rasulullah pun mempertahankan Hafshah sebagai istrinya, terlebih karena tersebut Hafshah sangat menyesali perbuatannya dengan membuka rahasia dan memurkakan Rasulullah . Umar bin Khaththab mengingatkan putrinya agar tidak lagi membangkitkan amarah Rasulullah dan senantiasa menaati serta mencari keridhaan beliau. Umar bin Khaththab meletakkan keridhaan Rasulullah . pada tempat terpenting yang harus dilakukan oleh Hafshah. Pada dasarnya, Rasulullah menikahi Hafshah karena memandang keberadaan Umar dan merasa kasihan terhadap Hafshah yang ditinggalkan suaminya. Allah menurunkan ayat berikut ini sebagai antisipasi atas isu-isu yang tersebar. “Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang telah Allah menghalalkannya bagimu,- kamu mencari kesenangan hati istri -istrimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada kamu sekalian membebaskan diri dan sumpahmu; dan Allah adalah pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dan istri-istrinya (Hafshah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafshah) menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (semua pembicaraan antara Hafshah dengan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberiitakan Allah kepadanya) dan rnenyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafshah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafshah dan Aisyah) lalu Hafshah bertanya, ‘Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?’ Nabi menjawab, ‘Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Jika kamu berdua bertobat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah pelindungnya (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukrnin yang haik; dan selain dan itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula. Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertobat, yang mengerjakan ibadah, yang berpuasa, yang janda, dan yang perawan.” (Qs. At-Tahrim:1-5) 5
  • 6. Biografi Istri Rasulullah Pustaka Pribadi Mushawwir Mus Cobaan Besar Hafshah senantiasa bertanya kepada Rasulullah dalam berbagai rnasalah, dan hal itu menyebabkan marahnya Umar kepada Hafshah, sedangkan Rasulullah . senantiasa memperlakukan Hafshah dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang. Beliau bersabda, “Berwasiatlah engkau kepada kaum wanita dengan baik.” Rasulullah . pernah marah besar kepada istri-istrinya ketika mereka meminta tambahan nafkah sehingga secepatnya Umar mendatangi rumah Rasulullah. Umar melihat istri-istri Rasulullah murung dan sedih, sepertinya telah terjadi perselisihan antara mereka dengan Rasulullah. Secara khusus Umar memanggil putrinya, Hafshah, dan mengingatkannya untuk menjauhi perilaku yang dapat membangkitkan amarah beliau dan menyadari bahwa beliau tidak memiliki banyak harta untuk diberikan kepada mereka. Karena marahnya, Rasulullah bersumpah untuk tidak berkumpul dengan istri-istri beliau selama sebulan hingga mereka menyadari kesalahannya, atau menceraikan mereka jika mereka tidak menyadari kesalahan. Kaitannya dengan hal ini, Allah berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, jika kalian menghendaki kehidupan dunia dan segala perhiasannya, maka kemarilah, aku akan memenuhi keinginanmu itu dan aku akan menceraikanmu secara baik-baik. Dan jika kalian menginginkan (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya serta (kesenangan) di kampung akhirat, sesungguhnya Allah akan menyediakan bagi hamba-hamba yang baik di antara kalian pahala yang besar. “ (QS. Al-Ahzab) Rasulullah . menjauhi istri-istrinya selama sebulan di dalam sebuah kamar yang disebut khazanah, dan seorang budak bernama Rabah duduk di depan pintu kamar. Setelah kejadian itu tersebarlah kabar yang meresahkan bahwa Rasulullah . telah menceraikan istri-jstri beliau. Yang paling merasakan keresahan adalah Urnar bin Khaththab, sehingga dia segera rnenemui putrinya yang sedang menangis. Urnar berkata, “Sepertinya Rasulullah telah menceraikanmu.” Dengan terisak Hafshah menjawab, “Aku tidak tahu.” Umar berkata, “Beliau telah menceraikanmu sekali dan merujukmu lagi karena aku. Jika beliau menceraikanmu sekali lagi, aku tidak akan berbicara dengan mu selama- lamanya.” Hafshah menangis dan menyesali kelalaiannya terhadap suami dan ayahnya. Setelah beberapa hari Rasulullah . menyendiri, belum ada seorang pun yang dapat memastikan apakah beliau menceraikan istri-istri beliau atau tidak. Karena tidak sabar, Umar mendatangi khazanah untuk menemui Rasulullah yang sedang rnenyendiri. Sekarang ini Umar menemui Rasulullah bukan karena anaknya, melainkan karena cintanya kepada beliau dan merasa sangat sedih melihat keadaan beliau, di samping memang ingin memastikan isu yang tersebar. Dia merasa putrinyalah yang menjadi penyebab kesedihan beliau. Umar pun meminta penjelasan dari beliau walaupun di sisi lain dia sangat yakin bahwa beliau tidak akan menceraikan istri - istri beliau. Dan 6
  • 7. Biografi Istri Rasulullah Pustaka Pribadi Mushawwir Mus memang benar, Rasulullah . tidak akan menceraikan istri-istri beliau sehingga Umar meminta izin untuk mengumumkan kabar gembira itu kepada kaum muslimin. Umar pergi ke masjid dan mengabarkan bahwa Rasulullah . tidak menceraikan istri-istri beliau. Kaum muslimin menyambut gembira kabar tersebut, dan tentu yang lebih gembira lagi adalah istri-istri beliau. Setelah genap sebulan Rasulullah menjauhi istri-istrinya, beliau kembali kepada mereka. Beliau melihat penyesalan tergambar dari wajah mereka. Mereka kembali kepada Allah dan Rasul-Nya. Untuk lebih meyakinkan lagi, beliau rnengurnumkan penyesalan mereka kepada kaurn muslimin. Hafshah dapat dikatakan sebagai istri Rasul yang paling menyesal sehingga dia mendekatkan diri kepada Allah dengan sepenuh hati dan menjadikannya sebagai tebusan bagi Rasulullah. Hafshah memperbanyak ibadah, terutama puasa dan shalat malam. Kebiasaan itu berlanjut hingga setelah Rasulullah wafat. Bahkan pada masa kekhalifahan Abu Bakar dan Urnar, dia mengikuti perkembangan penaklukan- penaklukan besar, baik di bagian timur maupun barat. Hafshah merasa sangat kehilangan ketika ayahnya meninggal di tangan Abu Lu’luah. Dia hidup hingga masa kekhalifahan Utsman, yang ketika itu terjadi fitnah besar antar muslirnin yang menuntut balas atas kematian Khalifah Utsman hingga masa pembai’atan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah. Ketika itu, Hafshah berada pada kubu Aisyah sebagaimana yang diungkapkannya, “Pendapatku adalah sebagaimana pendapat Aisyah.” Akan tetapi, dia tidak termasuk ke dalam golongan orang yang menyatakan diri berba’iat kepada Ali bin Abi Thalib karena saudaranya, Abdullah bin Umar, memintanya agar berdiam di rumah dan tidak keluar untuk menyatakan ba’iat. Tentang wafatnya Hafshah, sebagian riwayat mengatakan bahwa Sayyidah Hafshah wafat pada tahun ke empat puluh tujuh pada masa pemerintahan Mu’awiyah bin Abu Sufyan. Dia dikuburkan di Baqi’, bersebelahan dengan kuburan istri-istri Nabi yang lain. Pemilik Mushaf yang Pertama Karya besar Hafshah bagi Islam adalah terkumpulnya A1-Qur’an di tangannya setelah mengalami penghapusan karena dialah satu-satunya istrii Nabi . yang pandai membaca dan menulis. Pada masa Rasul, A1-Qur’an terjaga di dalam dada dan dihafal oleh para sahabat untuk kemudian dituliskan pada pelepah kurma atau lembaran-lembaran yang tidak terkumpul dalam satu kitab khusus. Pada masa khalifah Abu Bakar, para penghafal A1-Qur’an banyak yang gugur dalam peperangan Riddah (peperangan rnelawan kaum murtad). Kondisi seperti itu mendorong Umar bin Khaththab untuk mendesak Abu Bakar agar mengumpulkan Al-Qur’an yang tercecer. Awalnya Abu Bakar merasa khawatir kalau mengumpulkan Al-Qur’an dalam satu kitab itu merupakan sesuatu yang mengada-ada karena pada zaman Rasul hal itu tidak pernah dilakukan. Akan 7
  • 8. Biografi Istri Rasulullah Pustaka Pribadi Mushawwir Mus tetapi, atas desakan Umar, Abu bakar akhirnya memerintah Hafshah untuk mengumpulkan Al-Qur’an, sekaligus menyimpan dan memeliharanya. Mushaf asli Al-Qur’an itu berada di rumah Hafshah hingga dia meninggal. Semoga rahmat Allah senantiasa menyertai Hafshah. dan semoga Allah memberinya tempat yang layak di sisi-Nya. Amin. Sumber : buku Dzaujatur-Rasulullah, karya Amru Yusuf, Penerbit Darus-Sa’abu, Riyadh Diambil dari : http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/10/01/hafsah-binti-umar-wafat-45-h/ 8