Powerpoint ini ditujukan untuk presentasi mata pelajaran Geografi dalam bab "Pertumbuhan & Perkembangan Wilayah" dengan subtema pertumbuhan dan perkembangan wilayah Kota Magelang ,kelas XII IIS 2 SMAN 65 Jakarta 2016-2017
2. SEKILAS TENTANG MAGELANG
Magelang merupakan kota kecil yang berada
diwilayah jawa tengah. Magelang adalah satu-
satunya Kota yang dikelilingi oleh 5 gunung
sekaligus. Yaitu gunung Merapi, Merbabu,
Sumbing, Telomoyo, dan Menoreh
Magelang meruopakan kota tertua kedua yang
ada di Indonesia
3. PERIODE KOLONIAL
• Periode Inggris (1810-1812)
- Pola pembangunannya masih konsep kerajaan
- Inggris membangun Alun-Alun , Kantor
Kadipaten, dan Masjid dalam satu wilayah
- Banyak dibangun tempat peristirahatan
- Magelang dijadikan sebagai pusat perkebunan
dan gudang beras diwilayah Kedu & Yogyakarta
- Pembangunan yang dilakukan baru dasar-dasar
kota, belum lengkap secara insfrastruktur
5. BELANDA (1807-1812)
- Pembangunan dengan konsep nyaman dan rapi
- Membangun insfrakstruktur baru seperti
kompleks militer, penataan ulang alun-alun,
kompleks rumah sakit, pasar, dan pecinan
- Pembangunan jalan utama secara besar-
besaran
- (1916) Belanda membangun menara Air
(Water Toren) untuk menyediakan pasokan air
kepada seluruh masyarakat Magelang
10. - (1920) Belanda membangun Fly River/Plengkung
guna pengairan pertanian di wilayah magelang.
Ada 3 plengkung, (1883) Fly River Piere Tendean,
(1893) Fly River Jl. Daha, (1920) Fly River Ade
Irma Suryani
- (1930) Belanda membangun saluran Air Progo
Manggis yang terbentang pada 3 daerah, yaitu
Kota Magelang, Kabupaten Magelang, dan
Temanggung.
13. - Pembangunan konsep pemukiman
“perumahan rakyat” dengan konsep nyaman
dan sehat diserasikan dengan kondisi alam
- Pembangunan insfrastruktur jalan kereta api
magelang-jogja-temanggung
16. - Pembangunan rumah sakit Dr. Soejono
diwilayah utara kota
- Pekerjaan masyarakat sebagain besar sebagai
petani dan pedagang
- ASPEK NON FISIK
- Pada masa belanda, dibangun sekolah-sekolah
baik untuk pribumi maupun untuk anak koloni
Contohnya : MOSVIA, Kweekschoolvor, MULO,
dsb
17.
18.
19.
20. MASA JEPANG
- Jepang tidak banyak melakukan
pembangunan wilayah
- Jepang hanya mengalihfungsikan beberapa
tempat untuk pelatihan militer
- Membangun GOR Olahraga
21. MASA ERA KEMERDEKAAN
- (1950) Pembangunan pada Ruang Terbuka Hijau (RTH)
dengan penerapan HARAPAN (Hidup Aman Rapi dan
Nyaman)
- (1980) Pembangunan di wilayah kota Magelang lebih
gencar pada bidang industri. Pada masa ini banyak
berdiri pabrik-pabrik di wilayah Timur Kota Magelang.
Seperti berdirinya pabrik rokok, sabun, tembakau, kulit,
makanan snack, plastik, kertas, mie, permen, dll
- Dengan pabrik ini, mendorong perekonomian kota &
masyarakat menjadi memiliki pekerjaan. Dari
pembangunan Industri-industri ini nantinya kota
berkembang semakin modern.
22.
23.
24. ERA SEKARANG
(2000 – 2005)
- Menata dan mengembangkan serta membangun
kawasan zonasi
- Kawasan layanan publik seperti rumah sakit dan
sekolah juga terus ditingkatkan peran dan
fungsinya
- Mengoptimalkan pertanian berkelanjutan dengan
mengembangkan dan menjaga kualitas irigrasi
kali progo manggis sebagai salah satu
Insfrastruktur utama pengairan di wilayah Kota
- Mengembangkan bidang perkebunan dan taman
25.
26.
27. FISIK
- Pembangunan taman dengan unsur kearifan lokal disetiap
sudut kota
- Pembangunan taman diwilayah RT atau RW didesa masing-
masing
- Revitalisasi kali-kali
Revitalisasi dilakukan dibarengi dengan pembuatan MCK
umum dan Kamar Mandi pribadi kepada Kepala Keluarga
yang belum memilikiny. Sehingga kali tetap terjaga bersih
- Melestarikan bangunan-bangunan sejarah dan
mengembangkannya sebagai potensi wisata dan warisan
baik untuk warga lokal maupun luar kota
- Penataan pasar yang sangat rapi dan tertata, serta dibagi
dalam sistem blok
28.
29.
30.
31. NON FISIK
(2005 – Sekarang)
- Magelang membangun pusat pertumbuhan
berbasis SDM sebagai penggerak utama
perekonomian daerah
Contoh : Dengan pengembangan UKM di tiap desa,
penerapanan one village one product
Mis. DESA TIDAR CAMPUR
- Mengembangkan wisata budaya & wisata edukasi
- Mengembangan kampung organik
37. - Menerapkan kawasan strategis daerah dengan
fungsi pelestarian warisan budaya
Dari pelaksanaan objek budaya di desa-desa,
ini mendorong desa tersebut menjadi sebuah
kampung wisata yang menguntungkan.
- Kerjasama masyarakat dan pemerintah yang
sangat baik dalam pengelolaan sampah yang
membawa perubahan drastis