3. Kategori Situs Alam
I. Mengandung fenomena alam luar biasa atau memiliki keindahan alam dan nilai estetika langka
II. Wujud penting yang melambangkan tahapan utama dalam sejarah Bumi termasuk usia, perubahan geologis, perubahan
tanah, simbol geomorfik atau fisiografik yang khas
III. Wujud utama yang memiliki peran penting secara ekologis dan biologis terhadap evolusi dan perkembangan pola tanah,
air, terumbu karang dan ekosistem bawah laut, serta kawasan ekosistem tumbuhan dan hewan
IV. Mengandung habitat alami yang memiliki peran penting dalam konservasi in-situ untuk keragaman biologi, termasuk
spesies terancam punah yang bernilai khas dari sudut pandang sains dan konservasi[1]
9. Kategori Situs Budaya
I. Melambangkan mahakarya kreativitas dan kecerdasan manusia serta nilai yang berpengaruh secara signifikan terhadap
budaya
II. Menunjukkan keutamaan pada nilai-nilai kemanusiaan yang tidak berubah selama kurun waktu tertentu dalam hal arsitektur,
teknologi, seni monumental, perencanaan tata kota atau desain lanskap
III. Mengandung kekhasan atau bukti bahwa pernah ada ritual peradaban di masa lampau yang tersisa atau telah lenyap
IV. Wujud mengagumkan pada sebuah bangunan, arsitektur atau teknologi yang memiliki penggambaran tentang tahapan penting
dalam sejarah peradaban manusia
V. Wujud mengagumkan pada sebuah tempat tinggal, tanah, atau perairan yang dapat melambangkan budaya atau interaksi
manusia dengan lingkungan, khususnya yang masih terpelihara terhadap perubahan zaman yang signifikan
VI. Memiliki kaitan yang erat pada suatu peristiwa atau tradisi tertentu, dari sisi pemikiran, kepercayaan, artistik dan sastra
13. “
13
"Sangiran diakui oleh para ilmuwan untuk menjadi salah
satu situs yang paling penting di dunia untuk mempelajari
fosil manusia, disejajarkan bersama situs Zhoukoudian
(Cina), Willandra Lakes (Australia), Olduvai Gorge
(Tanzania), dan Sterkfontein (Afrika Selatan), dan lebih
baik dalam penemuan daripada yang lain. (UNESCO, 1995)
22. Globalisasi adalah suatu proses dunia
menjadi satu tanpa batas. Proses
globalisasi ini terjadi antara akhir abad
ke-20 dan permulaan abad ke-21. Hal
yang paling mendapat pengaruh
globalisasi adalah trade (perdagangan),
travel (pariwisata) dan telekomunikasi.
Beberapa saluran yang dapat
mempercepat proses globalisasi
antara lain sebagai berikut:
Komunikasi dan transportasi,
Perdagangan internasional,
Pariwisata internasional, Migrasi
internasional, Kerjasama antar
Negara dan Media massa.
23. Dampak Positif
● Akses berkomunikasi dan
informasi semakin mudah.
● Kemajuan transportasi
menyebabkan mobilitas tinggi
● Mudah mendapatkan barang
komoditas dari berbagai Negara
● Kualitas SDM semakin meningkat.
Masyarakat semakin gencar
meningkatkan kualitas SDM sebagai
antisipasi persaingan global.
● Sikap toleransi semakin berkembang
● Pengelolaan SDA dengan teknologi
canggih
● Berkembangnya demokrasi
23
24. Dampak Negatif
● Interaksi masyarakat semakin
berkurang.
● Polusi udara dan lingkungan
● Meningkatkan angka kemacetan
● Timbul masyarakat dengan pola
konsumtif
● Sikap individulistik
● Eksploitasi SDA secara berlebih
● Banyak kerusakan lingkungan alam
● Ideologi asing mudah masuk sehingga
mengubah tata nilai dalam
masyarakat
● Adopsi budaya yang belum tentu
sesuai dengan kepribadian bangsa.
● Lunturnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri
24
25. 25
Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya
Nasional
• Kesenjangan Budaya (Cultural Lag)
Cultural lag adalah suatu kondisi dimana terjadi kesenjangan antara berbagai bagian
dalam suatu kebudayaan. Dapat dikatakan cultural lag merupakan suatu ketertinggalan
kebudayaan.
• Gegar Budaya (Culture Shock)
Culture shock atau disebut gegar budaya merupakan istilah psikologis untuk
menggambarkan keadaan dan perasaan seseorang menghadapi kondisi lingkungan sosial
budaya yang berbeda. Globalisasi banyak membawa unsur-unsur budaya baru yang
mungkin mengakibatkan “kekagetan” oleh masyarakat yang tidak siap menerimanya.
26. 26
Kearifan Lokal Sebagai Temeng Arus
Negatif Globalisasi
Kearifan lokal dapat dijadikan sebagai dasar pijakan dalam penyusunan strategi dalam
pelestarian dan pengembangan budaya. Upaya memperkuat jati diri daerah dapat
dilakukan melaui penanaman nilai-nilai budaya dan kesejarahan senasip sepenanggungan
diantara warga. Oleh karena itu, perlu dilakukan revitalisasi budaya daerah dan
penguatan budaya daerah.