SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
QUANTUM DOT

            Oleh : Suhufa Alfarisa
             NIM.08306144005

             Program Studi Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
         Universitas Negeri Yogyakarta



                                     Januari 2012
Pendahuluan
•    Pertama ditemukan pada awal tahun 1980-an oleh
    Alexei Ekimo (Rusia), Louis E.Bruss (Colombia)
    dan istilah quantum dot pertama kali dikenalkan
    oleh Mark Reed (Fisikawan Amerika)
•   Termasuk ke dalam atom buatan / artificial atom
•   Atom Buatan : Partikel yang berukuran cukup kecil
    dari logam atau semikonduktor yang muatan dan
    energinya terkuantisasi seperti atom sebenarnya
    serta memiliki muatan inti efektif yang dapat
    dikontrol dengan elektroda logam           ( Marc
    A.Kastner, 1993 )
  All-metal Artificial atom
     Partikelnya dipisahkan dari leadnya dengan
isolator tipis, dimana elektron harus menerobos /
menembus untuk bisa berpindah dari satu sisi ke sisi
lain.




    Gambar 1a. All-metal artificial atom, warna biru merupakan
                     logam dan putih isolator
   Controlled Barrier - Atoms / Atom Perintang -
    Terkontrol




    Gambar1b. Controlled-barrier atom. Warna biru merupakan
         logam, putih insulator dan merah semikonduktor
     Pengurungan elektron dengan dipasang
      medan listrik pada Gallium Arsenide (GaAs)
     Memiliki gerbang logam di bagian dasarnya
      dengan isolator (AlGaAs) diatasnya
   Atom buatan yang lebih simpel ; Atom 2-Probe /
    Quantum Dot




            Gambar 1c. Atom 2-probe / “quantum dot”
       Elektron dalam lapisan GaAs diapit antara 2
        lapisan isolator AlGaAs.
       Satu atau kedua isolator ini bertindak sebagai
        terowongan perintang
       Jika kedua perintang tipis, elektron dapat
        menerobos perintang
APA ITU QUANTUM DOT?

   Elektron tunggal yang terjebak dalam atom ( Matt
    Kennedy,2008 )
   „Tetesan‟ muatan buatan-manusia yang bisa berisi
    apa saja dari sebuah elektron tunggal hingga
    beberapa ribu elektron, dengan range dimensinya
    dari nanometer – beberapa mikro ( L. Kowenhoven &
    Charles Marcus, 1998 )
   Pengungkungan elektron ke segala arah dalam
    ruang hingga nol dimensi ( Wahyu Tri
    Cahyanto, dkk, 2006 )
   Material semikonduktor buatan berukuran nano yang
    membatasi gerak elektron dalam ruang dengan
    spektrum energi diskret
UKURAN QUANTUM DOT
   Mengapa membuat quantum dot?
   Bagaimana membuat quantum dot?
    “Mengurung” elektron dalam daerah yang kecil :
      • Menyelubungi partikel logam dengan insulator
      • Menggunakan         medan      listrik   (di  dalam
        semikonduktor)
      • Fabrikasi struktur yang sangat kecil ; tekhnik
        litografi elektron dan sinar x
      • Fabrikasi     QD biasanya dilakukan dengan
        membatasi gas elektron 2 dimensi dalam
        semikonduktor       heterostruktur     (contoh:GaAs
        &AlGaAs) secara lateral dengan gerbang
        elektrostatik sangat kecil
   Lapisan pertama adalah lapisan GaAs dengan dop
    silikon. Lapisan ke-2, perintang AlGaAs tipis
    (10nm). Di atas lapisan ke-2 ada sumur kuantum
    GaAs. Di atas sumur ada perintang ALGaAs yang
    cukup tebal , dan di bagian atas kristal, kromium
    diendapkan     yang disebut sebagai „gerbang‟.
    Proses sampel tambahan di atas permukaan
    sampel digunakan untuk membuat gerbang yang
    secara lateral mengurung elektron di sumur
    kuantum bagian bawah dan membentuk quantum
    dot
 Salah satu sifat quantum dot, terobosan elektron : efek
  kuantum yang memungkinkan elektron untuk bisa
  melewati potensial perintang yang tidak bisa dilewati
  secara klasik
 Jika terobosan lemah, contoh ketika potensial
  perintang cukup tinggi, jumlah elektron dalam dot =
  N, bilangan bulat terdefinisi.
 elektron dan hole di dalam quantum dot terkurung dan
  terbatas geraknya dalam arah tiga dimensi sehingga
  tingkat-tingkat energinya bernilai diskrit
 Energi      tambahan      yang      dibutuhkan   untuk
  menambahkan 1 elektron ke dot dikenal sebagai
  “Blokade Coulomb” yang besarnya =
   Elektron dapat menerobos perintang jika energinya

   Hole dapat menerobos jika energinya
   Energi tersebut bisa diubah dengan mengubah
    tegangan gerbang    , sehingga energi elektrostatik
    dari muatan Q pada partikel adalah :
                                         (1)
suku pertama : gaya tarik elektrostatik dot dengan gerbang positif
suku kedua : energi pengisian muatan (charging energy) karena
  tolakan elektron dalam dot
   Dengan memasang tegangan negatif pada
    gerbang, diameter dot bisa dikecilkan secara
    bertahap, mengurangi jumlah elektron dalam dot
    satu per satu.
   Model Interaksi Konstan :
   mengasumsikan bahwa interaksi coulomb antara
    elektron-elektron dalam dot dan dengan lingkungan
    dijelaskan oleh kapasitansi dot, C.
   Spektrum energi diskret digambarkan oleh jumlah
    elektron dalam dot secara independen.
   Dalam model ini, Energi tambahan diberikan oleh



   Mengapa dibutuhkan energi tambahan?
   Gaya tolak elektron
   Prinsip larangan Pauli
• Untuk mengukur energi yang dibutuhkan untuk
menambah atau mengurangi elektron ke dalam dot
dilakukan dengan mengukur arus yang mengalir
dengan memvariasi tegangan gerbang

                       Gambar 4. Arus yang mengalir
                       melalui quantum dot pada suhu
                       0,1 K diukur ketika tegangan
                       gerbang divariasi. a) Puncak
                       pertama menandakan energi
                       saat elektron pertama masuk ke
                       dalam dot. b) penambahan
                       elektron tunggal ke dalam dot
                       bisa digambarkan dalam orbit
                       melingkar. Kulit pertama bisa
                       mengandung 2 elektron, kedua
                       bisa mengandung 4 elektron
                       dan seterusnya.
   Keadaan Eksitasi dalam Quantum Dot




               Gambar 5. Diagram energi untuk kasus ketika 2
               elektron terjebak dalam quantum dot. Ketika
               tegangan rendah, elektron hanya bisa
               menerobos hingga keadaan elektron ke-3 (garis
               lurus).   Tetapi    pada      tegangan     lebih
               besar, elektron ke-3 juga bisa menerobos ke
               keadaan eksitasi selanjutnya (garis putus-putus)
KUANTISASI ENERGI
   Spektrum energi diskrit ketika kita menambahkan
    elektron
   Spektrum level energi bisa diukur secara langsung
    dengan mengamati arus terobosan dengan Vg
    tetap sebagai fungsi tegangan Vds antara drain dan
    source
   Level fermi dalam source meningkat sebanding
    dengan Vds drain
   Arus mengalir ketika Energi fermi dari source di
    atas level energi terkuantisasi pertama
   Kita mengukur level energi dengan mengukur
    tegangan dimana arus meningkat atau tegangan
    dimana ada puncak dari turunan arus, dI/dVds
   Titik degenerasi muatan adalah nilai Vg dimana
    satu dari level energi atom buatan terdegenerasi
    dengan energi fermi dalam lead (source/drain)
    ketika Vds = 0, karena hanya dengan itu muatan
    atom berfluktuasi
Gambar 6. Level energi
diskrit dalam atom buatan
dapat dideteksi dengan
memvariasi         tegangan
source-drain . Ketika Vds
yang       cukup       besar
dipasang, elektron melewati
energi gap dan menerobos
dari sumber ke atom buatan.
a) Tiap waktu keadaan
diskret      baru      dapat
diakses, arus meningkat dan
terdapat    puncak    dalam
dI/dVds.    Daerah     blokir
Coulomb pada -0,5 – 0,3 mV
b) Plotting posisi puncak
pada       beberapa       Vg
memberikan level spektrum.
APLIKASI

   Alat-alat optik berbasis semikonduktor seperti
    LED, Laser Diode, Solar Cell
   Karena ukurannya mendekati Angstrom, mudah
    diletakkan pada elemen-elemen biologi seperti
    protein, DNA atau sel
   Karena ukurannya kecil dan mendekati atom, bisa
    digunakan dalam bidang komunikasi dan transfer
    informasi
   Aplikasi lainnya seperti elektrometer sensitif
   Kebanyakan aplikasi menarik lainnya melibatkan
    peralatan dengan memasangkan beberapa atom
    buatan bersama untuk membentuk molekul buatan atau
    dipasangkan membentuk padatan buatan karena
    pasangan antara atom - atom buatan bisa dikontrol
Sumber :
Leo Kouwenhoven and Charles Marcus, Quantum
  Dots, 1998
Marc A. Kastner, Artificial Atoms, 1993
Matt Kennedy, Quantum Dots Future
  Technology, 2008
R.C.Ashoori, Electrons in Artificial Atoms, 1996
Wahyu Tri Cahyanto,dkk, Telaah Teoritis Atom
  Buatan, 2006

More Related Content

Similar to Quantum dot

Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1Slamet Setiyono
 
Listrik Statis dan Listrik Dinamis
Listrik Statis dan Listrik DinamisListrik Statis dan Listrik Dinamis
Listrik Statis dan Listrik DinamisLianita Dian
 
Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Ida Farida Ch
 
Dasar semikonduktor
Dasar semikonduktorDasar semikonduktor
Dasar semikonduktoroilandgas24
 
Fisika materi kuliah Listrik-dan-Magnet.ppt
Fisika materi kuliah Listrik-dan-Magnet.pptFisika materi kuliah Listrik-dan-Magnet.ppt
Fisika materi kuliah Listrik-dan-Magnet.pptshofitri1
 
Kegagalan gas pada transmisi tegangan tinggi
Kegagalan gas pada transmisi tegangan tinggiKegagalan gas pada transmisi tegangan tinggi
Kegagalan gas pada transmisi tegangan tinggidini setyadi
 
Listrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxListrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxReyAsadelFariztan
 
PRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIKPRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIKDwi Ratna
 
7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energiElika Bafadal
 

Similar to Quantum dot (20)

Penemuan elektron
Penemuan elektronPenemuan elektron
Penemuan elektron
 
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
 
Listrik Statis dan Listrik Dinamis
Listrik Statis dan Listrik DinamisListrik Statis dan Listrik Dinamis
Listrik Statis dan Listrik Dinamis
 
Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor
 
Dasar semikonduktor
Dasar semikonduktorDasar semikonduktor
Dasar semikonduktor
 
Eldas pak andi
Eldas pak andiEldas pak andi
Eldas pak andi
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Listrik Statis
Listrik StatisListrik Statis
Listrik Statis
 
Fisika materi kuliah Listrik-dan-Magnet.ppt
Fisika materi kuliah Listrik-dan-Magnet.pptFisika materi kuliah Listrik-dan-Magnet.ppt
Fisika materi kuliah Listrik-dan-Magnet.ppt
 
Kegagalan gas pada transmisi tegangan tinggi
Kegagalan gas pada transmisi tegangan tinggiKegagalan gas pada transmisi tegangan tinggi
Kegagalan gas pada transmisi tegangan tinggi
 
Elektrostatis
ElektrostatisElektrostatis
Elektrostatis
 
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
 
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
 
Listrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxListrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptx
 
PRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIKPRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIK
 
Kuliah 1 listrik statis
Kuliah 1 listrik statisKuliah 1 listrik statis
Kuliah 1 listrik statis
 
Kuliah 1 listrik statis
Kuliah 1 listrik statisKuliah 1 listrik statis
Kuliah 1 listrik statis
 
7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi
 
7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi
 
listrik statis
listrik statislistrik statis
listrik statis
 

More from Suhufa Alfarisa

Amorphous Al-Cu alloy nanowires decorated with carbon spheres synthesised fro...
Amorphous Al-Cu alloy nanowires decorated with carbon spheres synthesised fro...Amorphous Al-Cu alloy nanowires decorated with carbon spheres synthesised fro...
Amorphous Al-Cu alloy nanowires decorated with carbon spheres synthesised fro...Suhufa Alfarisa
 
Carbon Nanostructures Production from Waste Materials: A Review
Carbon Nanostructures Production from Waste Materials: A Review Carbon Nanostructures Production from Waste Materials: A Review
Carbon Nanostructures Production from Waste Materials: A Review Suhufa Alfarisa
 
Enhanced field electron emission of flower like zinc oxide on zinc oxide nano...
Enhanced field electron emission of flower like zinc oxide on zinc oxide nano...Enhanced field electron emission of flower like zinc oxide on zinc oxide nano...
Enhanced field electron emission of flower like zinc oxide on zinc oxide nano...Suhufa Alfarisa
 
Quasi aligned carbon nanotubes synthesised from waste engine oil
Quasi aligned carbon nanotubes synthesised from waste engine oilQuasi aligned carbon nanotubes synthesised from waste engine oil
Quasi aligned carbon nanotubes synthesised from waste engine oilSuhufa Alfarisa
 
Carbon Nanostructured Materials from Waste Engine Oil and Its Field Electron ...
Carbon Nanostructured Materials from Waste Engine Oil and Its Field Electron ...Carbon Nanostructured Materials from Waste Engine Oil and Its Field Electron ...
Carbon Nanostructured Materials from Waste Engine Oil and Its Field Electron ...Suhufa Alfarisa
 

More from Suhufa Alfarisa (6)

Amorphous Al-Cu alloy nanowires decorated with carbon spheres synthesised fro...
Amorphous Al-Cu alloy nanowires decorated with carbon spheres synthesised fro...Amorphous Al-Cu alloy nanowires decorated with carbon spheres synthesised fro...
Amorphous Al-Cu alloy nanowires decorated with carbon spheres synthesised fro...
 
Carbon Nanostructures Production from Waste Materials: A Review
Carbon Nanostructures Production from Waste Materials: A Review Carbon Nanostructures Production from Waste Materials: A Review
Carbon Nanostructures Production from Waste Materials: A Review
 
Enhanced field electron emission of flower like zinc oxide on zinc oxide nano...
Enhanced field electron emission of flower like zinc oxide on zinc oxide nano...Enhanced field electron emission of flower like zinc oxide on zinc oxide nano...
Enhanced field electron emission of flower like zinc oxide on zinc oxide nano...
 
Quasi aligned carbon nanotubes synthesised from waste engine oil
Quasi aligned carbon nanotubes synthesised from waste engine oilQuasi aligned carbon nanotubes synthesised from waste engine oil
Quasi aligned carbon nanotubes synthesised from waste engine oil
 
Carbon Nanostructured Materials from Waste Engine Oil and Its Field Electron ...
Carbon Nanostructured Materials from Waste Engine Oil and Its Field Electron ...Carbon Nanostructured Materials from Waste Engine Oil and Its Field Electron ...
Carbon Nanostructured Materials from Waste Engine Oil and Its Field Electron ...
 
Quantum dot
Quantum dotQuantum dot
Quantum dot
 

Quantum dot

  • 1. QUANTUM DOT Oleh : Suhufa Alfarisa NIM.08306144005 Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta Januari 2012
  • 2. Pendahuluan • Pertama ditemukan pada awal tahun 1980-an oleh Alexei Ekimo (Rusia), Louis E.Bruss (Colombia) dan istilah quantum dot pertama kali dikenalkan oleh Mark Reed (Fisikawan Amerika) • Termasuk ke dalam atom buatan / artificial atom • Atom Buatan : Partikel yang berukuran cukup kecil dari logam atau semikonduktor yang muatan dan energinya terkuantisasi seperti atom sebenarnya serta memiliki muatan inti efektif yang dapat dikontrol dengan elektroda logam ( Marc A.Kastner, 1993 )
  • 3.  All-metal Artificial atom Partikelnya dipisahkan dari leadnya dengan isolator tipis, dimana elektron harus menerobos / menembus untuk bisa berpindah dari satu sisi ke sisi lain. Gambar 1a. All-metal artificial atom, warna biru merupakan logam dan putih isolator
  • 4. Controlled Barrier - Atoms / Atom Perintang - Terkontrol Gambar1b. Controlled-barrier atom. Warna biru merupakan logam, putih insulator dan merah semikonduktor  Pengurungan elektron dengan dipasang medan listrik pada Gallium Arsenide (GaAs)  Memiliki gerbang logam di bagian dasarnya dengan isolator (AlGaAs) diatasnya
  • 5. Atom buatan yang lebih simpel ; Atom 2-Probe / Quantum Dot Gambar 1c. Atom 2-probe / “quantum dot”  Elektron dalam lapisan GaAs diapit antara 2 lapisan isolator AlGaAs.  Satu atau kedua isolator ini bertindak sebagai terowongan perintang  Jika kedua perintang tipis, elektron dapat menerobos perintang
  • 6. APA ITU QUANTUM DOT?  Elektron tunggal yang terjebak dalam atom ( Matt Kennedy,2008 )  „Tetesan‟ muatan buatan-manusia yang bisa berisi apa saja dari sebuah elektron tunggal hingga beberapa ribu elektron, dengan range dimensinya dari nanometer – beberapa mikro ( L. Kowenhoven & Charles Marcus, 1998 )  Pengungkungan elektron ke segala arah dalam ruang hingga nol dimensi ( Wahyu Tri Cahyanto, dkk, 2006 )  Material semikonduktor buatan berukuran nano yang membatasi gerak elektron dalam ruang dengan spektrum energi diskret
  • 8. Mengapa membuat quantum dot?  Bagaimana membuat quantum dot? “Mengurung” elektron dalam daerah yang kecil : • Menyelubungi partikel logam dengan insulator • Menggunakan medan listrik (di dalam semikonduktor) • Fabrikasi struktur yang sangat kecil ; tekhnik litografi elektron dan sinar x • Fabrikasi QD biasanya dilakukan dengan membatasi gas elektron 2 dimensi dalam semikonduktor heterostruktur (contoh:GaAs &AlGaAs) secara lateral dengan gerbang elektrostatik sangat kecil
  • 9. Lapisan pertama adalah lapisan GaAs dengan dop silikon. Lapisan ke-2, perintang AlGaAs tipis (10nm). Di atas lapisan ke-2 ada sumur kuantum GaAs. Di atas sumur ada perintang ALGaAs yang cukup tebal , dan di bagian atas kristal, kromium diendapkan yang disebut sebagai „gerbang‟. Proses sampel tambahan di atas permukaan sampel digunakan untuk membuat gerbang yang secara lateral mengurung elektron di sumur kuantum bagian bawah dan membentuk quantum dot
  • 10.  Salah satu sifat quantum dot, terobosan elektron : efek kuantum yang memungkinkan elektron untuk bisa melewati potensial perintang yang tidak bisa dilewati secara klasik  Jika terobosan lemah, contoh ketika potensial perintang cukup tinggi, jumlah elektron dalam dot = N, bilangan bulat terdefinisi.  elektron dan hole di dalam quantum dot terkurung dan terbatas geraknya dalam arah tiga dimensi sehingga tingkat-tingkat energinya bernilai diskrit  Energi tambahan yang dibutuhkan untuk menambahkan 1 elektron ke dot dikenal sebagai “Blokade Coulomb” yang besarnya =
  • 11. Elektron dapat menerobos perintang jika energinya  Hole dapat menerobos jika energinya  Energi tersebut bisa diubah dengan mengubah tegangan gerbang , sehingga energi elektrostatik dari muatan Q pada partikel adalah : (1) suku pertama : gaya tarik elektrostatik dot dengan gerbang positif suku kedua : energi pengisian muatan (charging energy) karena tolakan elektron dalam dot  Dengan memasang tegangan negatif pada gerbang, diameter dot bisa dikecilkan secara bertahap, mengurangi jumlah elektron dalam dot satu per satu.
  • 12. Model Interaksi Konstan :  mengasumsikan bahwa interaksi coulomb antara elektron-elektron dalam dot dan dengan lingkungan dijelaskan oleh kapasitansi dot, C.  Spektrum energi diskret digambarkan oleh jumlah elektron dalam dot secara independen.  Dalam model ini, Energi tambahan diberikan oleh  Mengapa dibutuhkan energi tambahan?  Gaya tolak elektron  Prinsip larangan Pauli
  • 13. • Untuk mengukur energi yang dibutuhkan untuk menambah atau mengurangi elektron ke dalam dot dilakukan dengan mengukur arus yang mengalir dengan memvariasi tegangan gerbang Gambar 4. Arus yang mengalir melalui quantum dot pada suhu 0,1 K diukur ketika tegangan gerbang divariasi. a) Puncak pertama menandakan energi saat elektron pertama masuk ke dalam dot. b) penambahan elektron tunggal ke dalam dot bisa digambarkan dalam orbit melingkar. Kulit pertama bisa mengandung 2 elektron, kedua bisa mengandung 4 elektron dan seterusnya.
  • 14. Keadaan Eksitasi dalam Quantum Dot Gambar 5. Diagram energi untuk kasus ketika 2 elektron terjebak dalam quantum dot. Ketika tegangan rendah, elektron hanya bisa menerobos hingga keadaan elektron ke-3 (garis lurus). Tetapi pada tegangan lebih besar, elektron ke-3 juga bisa menerobos ke keadaan eksitasi selanjutnya (garis putus-putus)
  • 15. KUANTISASI ENERGI  Spektrum energi diskrit ketika kita menambahkan elektron  Spektrum level energi bisa diukur secara langsung dengan mengamati arus terobosan dengan Vg tetap sebagai fungsi tegangan Vds antara drain dan source  Level fermi dalam source meningkat sebanding dengan Vds drain  Arus mengalir ketika Energi fermi dari source di atas level energi terkuantisasi pertama  Kita mengukur level energi dengan mengukur tegangan dimana arus meningkat atau tegangan dimana ada puncak dari turunan arus, dI/dVds
  • 16. Titik degenerasi muatan adalah nilai Vg dimana satu dari level energi atom buatan terdegenerasi dengan energi fermi dalam lead (source/drain) ketika Vds = 0, karena hanya dengan itu muatan atom berfluktuasi
  • 17. Gambar 6. Level energi diskrit dalam atom buatan dapat dideteksi dengan memvariasi tegangan source-drain . Ketika Vds yang cukup besar dipasang, elektron melewati energi gap dan menerobos dari sumber ke atom buatan. a) Tiap waktu keadaan diskret baru dapat diakses, arus meningkat dan terdapat puncak dalam dI/dVds. Daerah blokir Coulomb pada -0,5 – 0,3 mV b) Plotting posisi puncak pada beberapa Vg memberikan level spektrum.
  • 18. APLIKASI  Alat-alat optik berbasis semikonduktor seperti LED, Laser Diode, Solar Cell  Karena ukurannya mendekati Angstrom, mudah diletakkan pada elemen-elemen biologi seperti protein, DNA atau sel  Karena ukurannya kecil dan mendekati atom, bisa digunakan dalam bidang komunikasi dan transfer informasi  Aplikasi lainnya seperti elektrometer sensitif  Kebanyakan aplikasi menarik lainnya melibatkan peralatan dengan memasangkan beberapa atom buatan bersama untuk membentuk molekul buatan atau dipasangkan membentuk padatan buatan karena pasangan antara atom - atom buatan bisa dikontrol
  • 19. Sumber : Leo Kouwenhoven and Charles Marcus, Quantum Dots, 1998 Marc A. Kastner, Artificial Atoms, 1993 Matt Kennedy, Quantum Dots Future Technology, 2008 R.C.Ashoori, Electrons in Artificial Atoms, 1996 Wahyu Tri Cahyanto,dkk, Telaah Teoritis Atom Buatan, 2006