1. 12/14/2012
1
ETIKA KEDOKTERAN DANETIKA KEDOKTERAN DAN
PROFESIONALISMEPROFESIONALISME
Di Susun Oleh :
Dr. Sofwan Dahlan, Sp.F (K)
Dr. Setyo Trisnadi, Sp.F
APAAPA YANG DIMAKSUDYANG DIMAKSUD
DENGAN PROFESIDENGAN PROFESI
&&
PROFESIPROFESIONAL?ONAL?
3. 12/14/2012
3
Potter P, A. & Perry A, GPotter P, A. & Perry A, G. (2001) :. (2001) :
1.1. ProfesiProfesi memerlukanmemerlukan pendidikanpendidikan berkelanjutanberkelanjutan
((extended educationextended education).).
2.2. ProfesiProfesi memilikimemiliki cabangcabang ilmuilmu tersendiritersendiri
((theoretical body of knowledgetheoretical body of knowledge), yang), yang akanakan
membimbingmembimbing kearahkearah ketrampilanketrampilan,, kemampuankemampuan
dandan normanorma tertentutertentu..
3.3. ProfesiProfesi memberikanmemberikan pelayananpelayanan spesifikspesifik ((specificspecific
serviceservice).).
4.4. ProfesiProfesi memilikimemiliki kemandiriankemandirian dalamdalam membuatmembuat
decisiondecision dandan execution (execution (autonomyautonomy).).
5.5. ProfesiProfesi memilikimemiliki kodekode etiketik ((a code of ethics fora code of ethics for
practicepractice).).
Professionalism and humanism
• Hearth of physician
• Head (scientific mind)
• Hand (skills)
4. 12/14/2012
4
Professional Performance
• Altruism and advocacy
• Respect, responsibility, accountability
• Honor, honesty, integrity
• Life long learning and limit of knowledge
• Effective communication
• Leadership and management
Elements of profesionalism
• Altruisme
• Accountability
• Excellence
• Duty
• Honour and integrity
• Respect for other
5. 12/14/2012
5
MENURUT UUPK 2004 :MENURUT UUPK 2004 :
ProfesiProfesi kedokterankedokteran adalahadalah suatusuatu
pekerjaanpekerjaan kedokterankedokteran yyanangg
dilaksanakandilaksanakan berdasarkanberdasarkan suatusuatu
keilmuankeilmuan,, kompetensikompetensi yyanangg diperolehdiperoleh
melaluimelalui pendidikanpendidikan yyanangg berjenjangberjenjang
dandan mempunyaimempunyai kodekode etiketik yyanangg
bersifatbersifat melayanimelayani masyarakatmasyarakat..
BBAGAIMANAAGAIMANA
DOKTER DALAM MENJALANKANDOKTER DALAM MENJALANKAN
PROFESINYAPROFESINYA
HARUS ACCOUNTABLEHARUS ACCOUNTABLE
BAIK DARI SISIBAIK DARI SISI
AGAMA, MORAL, ETIK DAN HUKUMAGAMA, MORAL, ETIK DAN HUKUM
7. 12/14/2012
7
PRINSIPPRINSIP--PRINSIP MORALPRINSIP MORAL
1. Beneficence;1. Beneficence;
2. Non2. Non--malefecence;malefecence;
3. Autonomy; dan3. Autonomy; dan
4. Justice.4. Justice.
Sikap dan prilaku Dr yang tidak sesuai dengan prinsipSikap dan prilaku Dr yang tidak sesuai dengan prinsip--
prinsip diatas merupakan sikap dan prilaku yangprinsip diatas merupakan sikap dan prilaku yang
IMMORAL.IMMORAL.
Immoral:Immoral:
-- iinconsistentnconsistent with purity or good morals.with purity or good morals.
-- mmorally wrong.orally wrong.
NONNON--MALEFECENCEMALEFECENCE
PrinsipPrinsip iniini mmerujukerujuk padapada adanyaadanya kewajibankewajiban
Dr untuk tidak melakukan halDr untuk tidak melakukan hal--hal yang mehal yang me--
rugikan pasien (to do no harm).rugikan pasien (to do no harm).
BENEFICENCEBENEFICENCE
Prinsip ini mPrinsip ini merujukerujuk ppdd adanyaadanya kewajibankewajiban
Dr untuk melakukan halDr untuk melakukan hal--hal yang baik (hal yang baik (toto
do gooddo good).).
8. 12/14/2012
8
AUTONOMYAUTONOMY
MerujukMerujuk padapada adanyaadanya hakhak pasienpasien untukuntuk
membuatmembuat keputusankeputusan atasatas kepentingannyakepentingannya
sendirisendiri. Tetapi o. Tetapi otonomitonomi pasienpasien punyapunya batasbatas &&
tidaktidak bolehboleh mengganggumengganggu otonomiotonomi Dr sebabDr sebab
otonomiotonomi profesionalprofesional juga harus dihormatijuga harus dihormati..
JUSTICEJUSTICE
Justice merujuk pada adanya kewajiban yangJustice merujuk pada adanya kewajiban yang
adil dan seimbang,adil dan seimbang, namun hnamun hakak pasien tersebutpasien tersebut
menjadi terbatasmenjadi terbatas manakalamanakala melanggar hakmelanggar hak--hakhak
orang lain.orang lain.
(C(CATALANO, J,TATALANO, J,T))
Sistem penilaian prilaku dan keyakinanSistem penilaian prilaku dan keyakinan untukuntuk
menentukan perbuatan yang pantas gunamenentukan perbuatan yang pantas guna menjamenja--
min adanya perlindungan atas hakmin adanya perlindungan atas hak--hakhak individu.individu.
Etika mencakup caraEtika mencakup cara--cara pembuatan keputusancara pembuatan keputusan
untuk membantu membedakan perbuatan yanguntuk membantu membedakan perbuatan yang
baik dari yang buruk dan mengarahkan bagaimabaik dari yang buruk dan mengarahkan bagaimanana
yang seharusnya.yang seharusnya.
EtikaEtika hanyahanya berlaku bagi individuberlaku bagi individu--individu,individu,
komunitaskomunitas--komunitas kecil ataupun masyarakat.komunitas kecil ataupun masyarakat.
ETIKAETIKA
9. 12/14/2012
9
(Franz(Franz MMagnisagnis SSusenouseno, S, J, S, J))
Etika merupakan filsafat yang merefleksikanEtika merupakan filsafat yang merefleksikan
ajaranajaran--ajaran moral.ajaran moral.
Etika mengandung pemikiran rasional, kritis,Etika mengandung pemikiran rasional, kritis,
mendasar, sistematis dan normatif.mendasar, sistematis dan normatif.
Etika merupakan sarana guna memperolehEtika merupakan sarana guna memperoleh
orientasi kritis sehubungan dengan berbagaiorientasi kritis sehubungan dengan berbagai
masalah moralitas yang membingungkanmasalah moralitas yang membingungkan..
Jadi landasan etika adalah moral, sedang moral ituJadi landasan etika adalah moral, sedang moral itu
sendiri berangkat dari pemikiran kritis, logis dan bebassendiri berangkat dari pemikiran kritis, logis dan bebas
sering dipengaruhi oleh adat dan agama.sering dipengaruhi oleh adat dan agama.
ETETIKAIKA
EtEtikaika muncul karena hasil pemikiran yangmuncul karena hasil pemikiran yang
sifatnya lebih mendalam dan lebih luas tensifatnya lebih mendalam dan lebih luas ten--
tang berbagai masalah.tang berbagai masalah.
EtEtikaika menghendaki setiap orang menggunamenghendaki setiap orang mengguna--
kan hati nuraninya untuk melakukan yangkan hati nuraninya untuk melakukan yang
baik dan yang benar serta menghindari yangbaik dan yang benar serta menghindari yang
buruk dan yang salahburuk dan yang salah..
ProfessionalProfessional ethicsethics menghendakimenghendaki agaragar setiapsetiap
profesional menerapkan etika untuk menataprofesional menerapkan etika untuk menata
kinerja profesionalnyakinerja profesionalnya..
11. 12/14/2012
11
NORMANORMA
BentukBentuk konkritkonkrit dandan objektifobjektif daridari suatusuatu nilainilai,,
sehinggasehingga oleholeh karenanyakarenanya dapatdapat digunakandigunakan untukuntuk
menmengukurgukur//menilaimenilai apakahapakah seseorangseseorang telahtelah meme--
langgarlanggar nilainilai--nilainilai ygyg telahtelah ditentukanditentukan atauatau tidaktidak..
BAIKBAIK
““BBaikaik”” bisabisa diartikandiartikan macammacam--macam, misalnyamacam, misalnya::
a.a. NikmatNikmat ((bagibagi kaumkaum hedonishedonis))..
b.b. ApaApa yangyang diinginkandiinginkan ((etikaetika psikolopsikologisgis Hume).Hume).
c.c. ApaApa yangyang diinginkandiinginkan TuhanTuhan ((etikaetika teonomteonom).).
d.d. ApaApa ygyg bermanfaatbermanfaat dalamdalam evolusievolusi (Spencer).(Spencer).
KataKata ““baikbaik”” menurutmenurut MooreMoore tidaktidak dptdpt diartikandiartikan!!!!!!
SIKAP & PRILAKU DOKTERSIKAP & PRILAKU DOKTER
1. Dari aspek agama:1. Dari aspek agama:
harus sesuai dengan nilai & norma agama.harus sesuai dengan nilai & norma agama.
2.2. Dari aspek moral:Dari aspek moral:
harus mempertimbangkan prinsip moral sehingga tindakan Drharus mempertimbangkan prinsip moral sehingga tindakan Dr
dinilai BENAR.dinilai BENAR.
3.3. Dari sisi etika:Dari sisi etika:
harus mengaplikasikan teori pengambilan keputusan dgharus mengaplikasikan teori pengambilan keputusan dg
mempertimbangkan prinsip moral agar tindakan Dr dinilaimempertimbangkan prinsip moral agar tindakan Dr dinilai
BAIK.BAIK.
4. Dari aspek hukum:4. Dari aspek hukum:
tidak melanggar hukum (tertulis & tak tertulis).tidak melanggar hukum (tertulis & tak tertulis).
12. 12/14/2012
12
ETIKA PROFESIETIKA PROFESI DOKTERDOKTER
MMengatur prilaku Dr terhadapengatur prilaku Dr terhadap::
1.1. People who require medical care.People who require medical care.
2.2. Patients (clients).Patients (clients).
3. Health care team (co3. Health care team (co--workers).workers).
4.4. Society (social context).Society (social context).
5.5. Profession.Profession.
ETIKAETIKA TERHADAP PESAKITTERHADAP PESAKIT
Jika ada pesakit yang datang butuh pertolonganJika ada pesakit yang datang butuh pertolongan
maka sudah dibebani kewajiban, yaitu:maka sudah dibebani kewajiban, yaitu:
1.1. Memperlakukan mereka dengan rasa hormatMemperlakukan mereka dengan rasa hormat
sebagai manusia bermartabat.sebagai manusia bermartabat.
2.2. Tidak boleh membedaTidak boleh membeda--bedakan mereka berdabedakan mereka berda--
sarkan:sarkan: -- suku bangsa;suku bangsa;
-- ras dan warna kulit;ras dan warna kulit;
-- agama atau kepercayaannya;agama atau kepercayaannya;
-- pandangan politiknya; dll.pandangan politiknya; dll.
13. 12/14/2012
13
ETIKAETIKA TERHADAP PASIENTERHADAP PASIEN
Jika pesakit sudah menjadi pasiennya maka DrJika pesakit sudah menjadi pasiennya maka Dr
wajib:wajib:
1. Memberikan layanan medis yang benar.1. Memberikan layanan medis yang benar.
2. Menghormati hak asasi pasien sebagai manusia.2. Menghormati hak asasi pasien sebagai manusia.
3. Menghormati3. Menghormati haknyahaknya untukuntuk menyetujuimenyetujui atauatau tidaktidak
menyetujui tindakan medis.menyetujui tindakan medis.
4.4. Menghormati kerahasiaan medisnya.Menghormati kerahasiaan medisnya.
5.5. Memberikan informasi yang benar.Memberikan informasi yang benar.
6.6. Menyerahkan ke ahli lain bila tidak mampu lagi.Menyerahkan ke ahli lain bila tidak mampu lagi.
7.7. Menghormati hak pasien untuk mendapatkanMenghormati hak pasien untuk mendapatkan
second opinion, dll.second opinion, dll.
HUMAN RIGHTSHUMAN RIGHTS
Hak asasi manusia yang terkait bidangHak asasi manusia yang terkait bidang
kedokteran meliputikedokteran meliputi ::
1.1. The right to life.The right to life.
2.2. Freedom from discrimination.Freedom from discrimination.
3.3. Freedom from torture and cruel.Freedom from torture and cruel.
4.4. Freedom from inhuman or degradingFreedom from inhuman or degrading
treatment.treatment.
5.5. Freedom of opinion and expression.Freedom of opinion and expression.
6.6. The right to equal access to public services.The right to equal access to public services.
7.7. The right to medical care.The right to medical care.
14. 12/14/2012
14
ETIKAETIKA TERHADAP TIMTERHADAP TIM
Dr tidak mungkin dapat bekerja sendirian.Dr tidak mungkin dapat bekerja sendirian.
Dr perlu bantuan Dr lain, perawat, bidan, tenagaDr perlu bantuan Dr lain, perawat, bidan, tenaga
lab, tenaga farmasi, dll.lab, tenaga farmasi, dll.
Oleh sebab itu, kewajiban Dr terhadap health careOleh sebab itu, kewajiban Dr terhadap health care
team adalah:team adalah:
1.1. Tidak boleh menjatuhkan anggota tim lain dgnTidak boleh menjatuhkan anggota tim lain dgn
maksud agar pasien lebih menghargai dia.maksud agar pasien lebih menghargai dia.
2.2. Mengingatkan dan membetulkan manakala adaMengingatkan dan membetulkan manakala ada
anggota tim melakukan kesalahan.anggota tim melakukan kesalahan.
3. Tidak boleh menafikan jasa anggota tim lain.3. Tidak boleh menafikan jasa anggota tim lain.
ETIKAETIKA TERHADAP MASYARAKATTERHADAP MASYARAKAT
Terhadap masyarakat Dr wajib:Terhadap masyarakat Dr wajib:
1.1. Berkata jujur & terbuka kepada masyarakat.Berkata jujur & terbuka kepada masyarakat.
2. Mengingatkan masyarakat manakala ada hal2. Mengingatkan masyarakat manakala ada hal--halhal
yang dapat mengancam kesehatan masyarakat.yang dapat mengancam kesehatan masyarakat.
4.4. Melakukan upaya yg pantas utk menyelesaikanMelakukan upaya yg pantas utk menyelesaikan
problem yang dihadapi masyarakat.problem yang dihadapi masyarakat.
3.3. Meletakkan garis keseimbangan yang adil antaMeletakkan garis keseimbangan yang adil anta--
ra social right dengan individual right dan antara social right dengan individual right dan anta--
ra social interest dengan individual interest.ra social interest dengan individual interest.
15. 12/14/2012
15
ETIKAETIKA TERHADAP PROFESINYATERHADAP PROFESINYA
Dr memiliki kewajiban untuk:Dr memiliki kewajiban untuk:
1. Konsisten (istiqomah) terhadap profesi medis.1. Konsisten (istiqomah) terhadap profesi medis.
2.2. Tidak menggunakan metode pengobatan lainTidak menggunakan metode pengobatan lain
diluar ilmu kedokteran.diluar ilmu kedokteran.
3.3. Selalu meningkatkan ilmu & ketrampilan klinisSelalu meningkatkan ilmu & ketrampilan klinis
agar dapat memberikan layanan medis sebaikagar dapat memberikan layanan medis sebaik--
baiknya kepada pasien.baiknya kepada pasien.
4.4. Mengembangkan ilmu dengan melakukan riset.Mengembangkan ilmu dengan melakukan riset.
5.5. Dan lainDan lain--lain.lain.
HUKUMHUKUM & ET& ETIKAIKA
Hukum dan Etik sesungguhnya berangkat dariHukum dan Etik sesungguhnya berangkat dari
basis yang sama, yaitubasis yang sama, yaitu moral.moral.
Umumnya apa yang dipandang baik atau burukUmumnya apa yang dipandang baik atau buruk
menurut etik juga dipandang sama oleh hukummenurut etik juga dipandang sama oleh hukum..
Kendati demikian, hukum tidak mencakup halKendati demikian, hukum tidak mencakup hal--halhal
yang ringan dan sepele sehingga oleh karenanyayang ringan dan sepele sehingga oleh karenanya
halhal--hal itu tidak perlu diintervensi oleh hukumhal itu tidak perlu diintervensi oleh hukum..
Pelanggaran etik yang ringan belum menggangguPelanggaran etik yang ringan belum mengganggu
masyarakat sehingga tidak perlu diatur dan diberimasyarakat sehingga tidak perlu diatur dan diberi
sanksi oleh hukum, sebab masyarakat masih bisasanksi oleh hukum, sebab masyarakat masih bisa
mengendalikannya tanpa menimbulkanmengendalikannya tanpa menimbulkan chaos.chaos.
16. 12/14/2012
16
HHUKUMUKUM
Hukum dibuat karena adanyaHukum dibuat karena adanya conflicts ofconflicts of
interestinterest dalam masyarakat yang berpotensidalam masyarakat yang berpotensi
menimbulkanmenimbulkan troubles.troubles.
Hukum dibutuhkan masyarakat karena iaHukum dibutuhkan masyarakat karena ia
merupakanmerupakan social mechanismsocial mechanism untuk menyeuntuk menye--
lesaikanlesaikan problemproblem dalam masyarakatdalam masyarakat..
Secara umum hukum tidak dibedakan dariSecara umum hukum tidak dibedakan dari
etika,etika, tetapi secara khusus ia dibedakan daritetapi secara khusus ia dibedakan dari
etika karena cakupan, tujuan khusus, paraetika karena cakupan, tujuan khusus, para--
meter dan otoritanya.meter dan otoritanya.
AGAMAAGAMA
Bagi profesional (termasuk dokter)Bagi profesional (termasuk dokter)
harus memegang teguh nilaiharus memegang teguh nilai--nilai dannilai dan
normanorma--norma agama (yaitu agama Islam)norma agama (yaitu agama Islam)
sebab nilaisebab nilai--nilai dan normanilai dan norma--norma tersenorma terse--
but akan membimbing para profesionalbut akan membimbing para profesional
untuk memperoleh kebahagian di duniauntuk memperoleh kebahagian di dunia
dan akhirat.dan akhirat.
Nilai dan norma tersebut banyak ditemuNilai dan norma tersebut banyak ditemu--
kankan dalamdalam alal Qur’an & Hadist. BacalahQur’an & Hadist. Bacalah
!!!!!!
17. 12/14/2012
17
VIRTUES FOR PHYSICIANS:VIRTUES FOR PHYSICIANS:
MUSLIM SOURCESMUSLIM SOURCES
•• “The physician is an instrument of God’s mercy on earth.”“The physician is an instrument of God’s mercy on earth.” IbnIbn
Ali alAli al--RuhawiRuhawi (d. late 9(d. late 9thth century)century)..
•• FromFrom ethical concepts in theethical concepts in the names of Allah:names of Allah: alal--RahimRahim
(compassionate),(compassionate), alal--RahmanRahman (gracious),(gracious), alal--GhafurGhafur (forgiving),(forgiving),
alal--HaqHaq (truth, justice)(truth, justice)..
•• FromFrom the Qur’an andthe Qur’an and HadithHadith:: CultivateCultivate alal--birrbirr (piety,(piety,
godliness),godliness), ahsanaahsana (the ideal),(the ideal), hilmhilm (gentleness, patience,(gentleness, patience,
moral reasonableness),moral reasonableness), ‘‘adladl wawa qistqist (justice, equity),(justice, equity), tawazantawazan
(balance). Avoid(balance). Avoid kibrkibr (pride),(pride), bakhilabakhila (avarice),(avarice), istaghnaistaghna
(unbound confidence in self),(unbound confidence in self), baghabagha (injustice, intoxication(injustice, intoxication
with worldly power)with worldly power)..
VIRTUES FOR PHYSICIANS:
MUSLIM SOURCES (CONT.)
• From Muslim ulema and fuqaha: The usul al-akhlaq of Imam
Abu Hamid al-Ghazali – hikma (wisdom), shuja’a (courage),
‘iffa (temperance), and ‘adl (justice)
• From Muslim physicians: Kitab al-Tibb al-Ruhani of Abu Bakr
al Razi – the exemplary physician “must cultivate good moral
character, good health, and be cultured in manners.” Must
“listen more, talk less.”
• Adab al-Tabib by Al-Ruhawi – “train by employing good
morals and actions with sympathy, mercy, gentleness,
chastity, courage, generosity, justice. Do not aim for an
excess of worldly riches.” The phy-sician with “exemplary
adab is one who truly fears God.”
18. 12/14/2012
18
WHY STRESS
MORAL CHARACTER OF PHYSICIAN?
• Physicians and patients are spiritually equal in the
eyes of Allah as His creatures
• Relationship between physicians and patients by
nature is an unequal one; the patient is not
autonomous in illness. Physicians possess
knowledge and skills which patients do not, but
need for recovery and survival
• Rules and guidelines alone are insufficient
safeguards against abuse of patients in the hands of
unethical practitioners. E.g. the informed consent
for therapy or research
FINAL WORDS
“The believers whose faith is most perfect
are those who have the best character.”
(Akmalu al-momineen imanan ahsanuhum
khuluqan)
Hadith of the Prophet (SAW)
(from Imam Ibn Hanbal)