3. Elemen Proses Perancangan
Perancangan Data
– Tranformasi model data yang dihasilkan oleh proses analisis
menjadi struktur data yang dibutuhkan pada saat implementasi
Perancangan Arsitektur
– Definisi keterkaitan antar elemen-elemen utama yang akan
membentuk program
Perancangan Antarmuka
– Penjabaran komunikasi: internal PL; antar PL dg sistem
diluarnya dan antara PL dg usernya
Perancangan Prosedural
– Tranformasi dari elemen struktur dari arsitektur program menjadi
deskripsi prosedur
4. Posisi Perancangan
Sebagai technical kernel dalam pembangunan PL
Merupakan proses kreatif dalam memecahkan
masalah dan memberikan solusi atas
pembangunan PL
Filosofi proses perancangan:
– Mengemukakan suatu solusi
– Membangun model dari solusi
– Evaluasi terhadap kebutuhan
– Penjabaran atas solusi tersebut
5. Fungsi Proses Perancangan
Translasi/pengembangan spesifikasi PL
Penjabaran bangaimana PL dapat
berfungsi
Penjabaran bagaimana spesifikasi PL
dapat diimplementasikan
6. Perancangan dan Kualitas PL
Selama proses perancangan kualitas perancangan
selalu dipantau melalui “review teknik formal”
Petunjuk untuk evaluasi kualitas (Mcglaughlin)
– Perancangan harus menngimplementasikan semua
kebutuhan PL baik secara implisit atau eksplisit
– Harus readable, understandable, khususnya bagi
programmer, tester dan pelaku maintenance
– Harus menyajikan gambaran lengkap PL meliputi:
model data, fungsi, prilaku PL dari sudut pandang
perfektif implementasi
7. Prinsip Perancangan
• Mempertimbangan beberapa alternatif solusi
• Traceable terhadap model analisis
• Mempertimbangkan dan menghasilkan komponen reusable
• Meminimasi kesenjangan antara PL dengan kondisi nyata
• Memperlihatkan keseragaman dan integrasi
• Harus Terstruktur untuk mengakomodasi perubahan
• Mengakomodasi kondisi-kondisi insidentil yang mungkin
terjadi
• Abstrak lebih detail dari analisis & lebih tinggi dari coding
• Dapat terukur kualitasnya
• Harus di-review untuk meminimasi kesalahan semantik
8. Konsep Perancangan (1)
• Abstraction
– data, procedure, control
• Refinement
– Merinci abstaksi tingkat tinggi menjadi representasi
yang lebih mengarah pada struktur internal sistem
• Modularity
• Architecture
– Structural properties
– Extra-structural properties
– Styles and patterns
10. Perancangan Data (1)
• Memilih representasi lojik dari objek data yang
ditemukan pada proses analisis
• Refinement terhadap data dictionary menjadi:
– Struktur data
– Struktur file/basisdata
• Penentuan struktur data dan struktur file
membutuhkan kreativitas dan sistematika yang
rapih agar tidak menyulitkan untuk proses
perancangan berikutnya (perancangan
prosedural)
11. Perancangan Data (2)
Petunjuk teknis perancangan data:
– Menerapkan prinsip-prinsip analisis sistematis
– Mengidentifikasi semua struktur data dan prosedur
yang akan digunakan untuk mengakses data tersebut
– Me-refine isi data dictionary
– Menunda perancangan data yang low level sampai diakhir-
akhir proses perancangan
– Merepresentasikan struktur data sedemikian rupa
sehingga hanya modul yang menggunakan data tersebut
yang dapat menggunakannya
– Membangun pustaka untuk struktur data dan prosedur
yang sering digunakan
12. Perancangan Data (3)
Hasil Perancangan Data adalah:
– Struktur data siap diprogram
– Struktur basis data siap dibuat oleh
pemrogram
– Prosedur/operasi untuk mengakses data siap
diprogram
13. Perancangan Arsitektural (1)
• Tujuan Utama:
– Membangun struktur program yang modular
dan merepresentasikan keterkaitan antar
modul
– Memadukan struktur program, struktur data
dan mendefinisikan antar muka yang
memungkinkan data dapat mengalir pada
seluruh program
14. Perancangan Arsitektural (2)
Proses:
– Merubah dari aliran informasi (DFD) menjadi Struktur
P/L (Structure Chart)
Langkah:
– Menetukan jenis aliran informasi
– Menentukan batas aliran informasi
– Pemetaan dari DFD ke struktur program
– Menentukan hirarki kendali dengan cara faktorisasi
– Menghaluskan struktur program yang terbentuk
dengan mempertimbangkan faktor-faktor pengukuran
P/L dan heuristik (fan-in, fan-out dll)
17. Perancangan Arsitektural (5)
Langkah pemetaan aliran tranformasional
– Kaji ulang model sistem dasarnya
– Kaji ulang dan perhalus DFD
– Tentukan apakah DFD mempunyai aliran
tranformation atau transaction
– Isolasi pusat transaksi dengan menetukan batas
aliran incoming dan outgoing
– Lakukan factorisasi level satu
– Lakukan factorisasi level dua
– Perhalus struktur program yang diperoleh dari iterasi
pertama
18. Perancangan Arsitektural (6)
Langkah pemetaan aliran transaction
– Kaji ulang model sistem dasarnya
– Kaji ulang dan perhalus DFD
– Tentukan apakah DFD mempunyai aliran tranformation atau
transaction
– Tentukan pusat transaksi dan jenis aliran disepanjang setiap jalur
aksi (action path)
– Petakan DFD ke dalam struktur program sesuai dengan proses
transaksi
– Faktorisasi dan perhalus struktur transaksi dan juga struktur
disetiap jalur aksi
– Perhalus struktur program yang diperoleh dari iterasi
pertama