RESUME BAB 13 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
MASYARAKAT MADANI DAN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
1. “MASYARAKAT MADANI DAN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA”
Membangun sebuah masyarakat yang ideal atau yang biasa kita kenal dengan masyarakat
yang madani tidaklah mudah. Pembentukan masyarakat yang ideal membutuhkan proses dan
pemakaian waktu yang panjang dan memerlukan kerja keras, pembentukkannya ditentukan
pada kondisi sosio – culture suatu bangsa. Islam sebagai sebuah risalah yang telah
disempurnakan dan bersifat universal, telah meletakkan dasar – dasar kemasyarakatan
sebagaimana yang ditetapkan al-Qur’an dan sunnah Rasul. Nabi Muhammad Saw juga
membangun perwujudan sebuah masyarakat ideal yang hidup aman dan tentram, sesuai
dengan tatanan kemasyarakatan di zamannya.
Berbagai definisi tentang masyarakat madani berkembang sesuai dengan perkembangan
kondisi social – cultural suatu bangsa. Dari perbedaan defisini tersebut dapat digambarkan
bahwa masyarakat madani adalah sebuah kelompok atau tatanan masyarakat yang berdiri
secara mandiri dihadapan penguasa dan Negara, memiliki ruang public dalam
mengemukakan pendapat, serta adanya lembaga – lembaga yang mandiri yang dapat
menyalurkan aspirasi dan kepentingan public. Pemaknaan tentang masyarakat oleh para
pakar dan cendikiawan modern, jauh berbeda dengan apa yang dipahami oleh islam. Dalam
pandangan islam, masyarakat itu ada dalam diri manusia, ada dorongan dari dalam yang
diciptakan oleh Allah, agar manusia itu bermasyarakat. Dasar pembentukan masyarakat
diawali dengan pembentukan keluarga. Keluarga adalah jiwa dan tulang punggung
masyarakat, bahagia atau sengsaranya suatu masyarakat ditentukkan oleh keluarga.
Perkembangan zaman di dunia membawa budaya barat masuk kedalam berbagai Negara di
Asia, salah satunya adalah Indonesia. Tatatanan kehidupan warga Indonesia yang semula
saling menjaga, menyayangi serta toleransi menjadi berubah sekali. Dizaman ini banyak
masyarakat yang suka mencela perbedaan agama, tidak menghargai serta membenci satu
sama lain. Saya kurang setuju dengan hal ini, karena perubahan moral dimasyarakat menjadi
tidak sesuai dengan ajaran islam. Seharusnya masyarakat turut mempertahankan tatanan
masyarakat seperti semula, bahkan turun mengembangkan budaya tersebut menjadi lebih
baik bukan terbawa dengan budaya yang tidak sesuai dengan ajarin islam.
Kehidupan bangsa Indonesia dizaman dulu bisa dibilang hampir memenuhi kriteria sebagai
masyarakat madani. Persatuan suku dan ras yang berbeda dapat saling toleransi satu dengan
yang lain, semua saling menyayangi satu sama lain serta perbedaan agama tidak menjadi
penghalang bagi masyarakat untuk menciptakan kamanan dan keasrian antar masyarakat.
Saya sangat setuju dengan tatanan kehidupan Indonesia dizaman itu, jarang terjadi
pertengkaran, bahkan hampir tidak pernah terjadi. Dan cara bermasyarakatnya hamper sesuai
dengan ajaran islam.
Kesimpulan dari pembahasan bab ini adalah pembentukan masyarakat yang ideal atau
madani tidaklah mudah, tapi disesuaikan dengan kondisi social – culture. Tapi membentuk
masyarakat yang madani bisa terjadi dengan mudah, asal masyarakatnya mau melangkah
maju untuk merubahnya.