SlideShare a Scribd company logo
1 of 83
Download to read offline
http://kedirikota.bps.go.id
35710.04.02
9205.3571
http://kedirikota.bps.go.id
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Dzat yang Maha Besar, Maha Agung, Maha
Pencipta, atas ridhoNya semata buku publikasi Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kota Kediri 2009 ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Tahun 2009 merupakan tahun bernuansa politis di indonesia,
termasuk Kota Kediri. Pada tahun ini ada perhelatan akbar demokrasi
Indonesia yaitu Pemilihan Legislatif, Pemilihan Presiden-Wakil Presiden,
disusul dengan Pemilihan Walikota Kediri. Di lain sisi pengaruh krisis global
masih terasa di Indonesia. Dengan demikian peran data yang antara lain
adalah PDRB amat dibutuhkan guna menunjang perencanaan yang tepat guna
dan berhasil guna.
Banyak pihak yang berkepentingan dengan data PDRB, bukan hanya
Pemerintah tetapi juga pihak akademis dan swasta sebagai pelaku kegiatan
ekonomi yaitu investor yang akan melakukan investasi di Kota Kediri.
Mengingat aspek kepentingan yang semakin bertambah tersebut maka
penghitungan dan penyajian data PDRB dilakukan setiap tahun.
Seperti tahun sebelumnya publikasi PDRB Kota Kediri 2009 ini
merupakan kerjasama antara BPS Kota Kediri dengan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Kediri.
Upaya untuk penyempurnaaan penyusunan buku publikasi ini telah
dilakukan, namun apabila masih ditemukan kekurangan, maka saran/kritik
yang membangun amat diharapkan. Akhirnya ucapan terimakasih kami
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun
tidak langsung dalam penyusunan buku ini. Semoga buku publikasi ini
banyak membawa manfaat.
Kediri, Juli 2010
Kepala BPS KOTA KEDIRI,
Ir. ARIF JOKO SUTEJO, MM
NIP. 19671026 199102 1 001
http://kedirikota.bps.go.id
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………….. i
Daftar Isi ……………………………………………………………………………..... ii
Daftar Gambar ……………………………………………………………………….. v
Tabel-Tabel Pokok …………………………………………………………………… v
KONSEP DEFINISI ………………………………………………………………. 1
Pendekatan Penghitungan Produk Domestik Regional Bruto .……… 3
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita ……………………………… 5
Cara Penyajian dan Angka Indeks ……………………………………………… 5
Agregat Produk Domestik Regional Bruto …………………………………. 9
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan ………. 11
Revaluasi …………………………………………………………………………... 11
Ekstrapolasi ……………………………………………………………………….. 12
Deflasi …………………………………………………………………………......… 13
Deflasi Berganda ………………………………………………………………... 13
URAIAN SEKTORAL …………………………………………………………… 15
Sektor Pertanian ……………………………………………………………………... 15
Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan ………………………………….. 15
Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat ………….…………………. 16
Sub Sektor Peternakan dan hasil-hasilnya ……………………………. 17
Sub Sektor Perikanan ……………………………………….....……………… 17
Sektor Pertambangan dan Penggalian ……………………………………….. 18
Sektor Industri Pengolahan ……………………………………………………... 18
Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih …………………………………………….. 19
http://kedirikota.bps.go.id
iii
Sub Sektor Listrik ……………………………………………….....…………… 19
Sub Sektor Air Bersih ………………………………………………………….. 19
Sektor Bangunan ………………………………………………………………….….. 20
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran …………………………………... 20
Sub Sektor Perdagangan Besar dan Eceran …………………………… 20
Sub Sektor Hotel ………………………………………………………………... 21
Sub Sektor Restoran ……………………………………………………………. 21
Sektor Angkutan dan Komunikasi ……………………………………………… 22
Sub Sektor Angkutan Darat ………………………………………………….. 22
Sub Sektor Jasa Penunjang Angkutan ………………………………….... 23
Sub Sektor Komunikasi …………………………………………………….…. 24
Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan ……………..…….. 25
Sub Sektor Bank ……………………………………………………………..…… 25
Sub Sektor Lembaga Keuangan Bukan Bank ………………………..… 26
Sub Sektor Sewa Bangunan ………………………………………………….. 26
Sub Sektor Jasa Perusahaan ……………………………………….……….. 27
Sektor Jasa-Jasa ………………………………………………………………………. 27
Sub Sektor Jasa Pemerintahan Umum …………………………………… 27
Sub Sektor Jasa Sosial dan Kemasyarakayan …………………………. 28
Sub Sektor Jasa Hiburan dan Kebudayaan ……………………………. 30
Sub Sektor Jasa Perorangan dan Rumah Tangga ……………..…..… 30
Pajak Tak Langsung dan Penyusutan ………………………………….……… 31
ANALISIS ……………………….....……………………………………… 32
Struktur Ekonomi …………………………………………………………………… 32
PDRB Kota Kediri Atas Dasar Harga Berlaku ..…………………………… 36
http://kedirikota.bps.go.id
iv
PDRB Kota Kediri Atas Dasar Harga Konstan …………………..……….. 37
Pertumbuhan Ekonomi ……………………………………………………………. 39
Tingkat Perkembangan Harga ………………………………………….……….. 41
Pertumbuhan Ekonomi Sektoral ……………………………………………….. 43
Pendapatan per Kapita …………………………………………………….………. 51
http://kedirikota.bps.go.id
v
DAFTAR GAMBAR
Grafik 3.1 Struktur Ekonomi Kota Kediri Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2000, Tahun 2004-2009 (Juta Rupiah) ……………... 34
Grafik 3.2 Pertumbuhan Ekonomi PDRB Kota Kediri Sektor Pertanian
Menurut Subsektor Tahun 2004-2009 (%) ………………….. 44
Grafik 3.3 Pertumbuhan Ekonomi Subsektor Perdagangan Besar dan
Eceran, Subsektor Hotel dan Subsektor RestoranTahun 2004-
2009 ….............................................................................….. 49
Grafik 3.4 PDRB Per Kapita dan PDRN Per Kapita Kota Kediri
Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2004-2009 (Rupiah) ….. 52
TABEL-TABEL POKOK
Tabel 3.1 Struktur Ekonomi Kota Kediri Atas Dasar Harga Berlaku, 2004-
2009(%).......................................................................................... 33
Tabel 3.2 PDRB Kota Kediri Atas Dasar Harga Berlaku, Th. 2004-2009 … 36
Tabel 3.3 PDRB Kota Kediri Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000,
Tahun 2004-2009 (triliun Rupiah) ..……………….…………....…….. 36
Tabel 3.4 Pertumbuhan Ekonomi PDRB Kota Kediri Tahun 2004-2009 (%) 40
Tabel 3.5 Inflasi dari PDRB Kota Kediri Tahun 2004-2009………….………. 42
Tabel 3.6 Pertumbuhan Ekonomi PDRB Kota Kediri Sektor Sekunder,Tahun
2004-2009……………..…………………………………………………………... 47
http://kedirikota.bps.go.id
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 1. Konsep dan Definisi.
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
4
PDRB
merupaka
n jumlah
balas jasa
yang
diterima
oleh
faktor
produksi
yang ikut
serta
dalam
proses
produksi
di suatu
wilayah
dalam
jangka
waktu
tertentu
(biasanya
satu
tahun).
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran,
7. Pengangkutan dan Komunikasi,
8. Jasa Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan,
9. Jasa-Jasa.
b. Menurut pendekatan pengeluaran, PDRB adalah semua
komponen permintaan akhir dari :
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan Lembaga
swasta yang tidak mencari untung.
2. Konsumsi Pemerintah.
3. Pembentukan modal tetap domestik bruto.
4. Perubahan stok, dan
5. Ekspor netto,dalam jangka waktu tertentu (biasanya
satu tahun). Ekspor netto merupakan ekspor dikurangi
impor.
c. Menurut pendekatan pendapatan, PDRB merupakan
jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi yang
ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam
jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa
faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji,
sewa tanah, bunga modal dan keuntungan, semuanya
sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung
lainnya. Dalam pengertian produk domestik regional bruto,
kecuali faktor pendapatan termasuk pula komponen pe-
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 1. Konsep dan Definisi.
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
5
PDRB
perkapita
adalah
PDRB
dibagi
jumlah
penduduk
pertengah
an tahun
nyusutan dan pajak tidak langsung netto. Jumlah semua
komponen pendapatan ini per sektor disebut sebagai nilai
tambah bruto sektoral. Produk domestik bruto merupakan
jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor (lapangan
usaha).
Dari ketiga pendekatan tersebut di atas secara konsep
seyogyanya jumlah pengeluaran tadi harus sama dengan
jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan harus
sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor
produksinya. Selanjutnya produk domestik regional yang
telah diuraikan di atas disebut sebagai produk domestik
regional bruto atas dasar harga pasar, karena mencakup
komponen pajak tidak langsung netto.
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita
Bila Produk Domestik Regional Bruto dibagi dengan
jumlah penduduk pertengahan tahun yang tinggal di wilayah
ini, maka akan diperoleh suatu Produk Domestik Regional
Bruto Per kapita.
Cara Penyajian dan Angka Indeks
Produk Domestik Regional Bruto seperti yang telah
diuraikan di atas, secara seri dapat disajikan dalam dua
bentuk yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 1. Konsep dan Definisi.
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
6
Produk
Domestik
Regional
Bruto
dapat
disajikan
dalam
bentuk
(1) Atas
dasar
harga
berlaku
(2) Atas
dasar
harga
konstan
tahun
2000.
konstan pada suatu tahun dasar yang dapat dijelaskan
berikut ini;
a. Pada penyajian atas dasar harga berlaku, semua agregat
pendapatan dinilai atas dasar harga yang berlaku pada
masing-masing tahunnya, baik pada saat menilai produksi
dan biaya antara maupun pada penilaian komponen nilai
tambah dan komponen pengeluaran produk domestik
regional bruto.
b. Pada penyajian atas dasar harga konstan suatu tahun
dasar, semua agregat pendapatan dinilai atas dasar harga
tetap yang terjadi pada tahun dasar (dalam publikasi ini
harga konstan didasarkan kepada harga pada tahun
2000). Karena menggunakan harga tetap, maka
perkembangan agregat dari tahun ke tahun semata-mata
disebabkan oleh perkembangan riil dari kuantum
produksi tanpa mengandung fluktuasi harga.
Produk Domestik Regional Bruto juga disajikan dalam
bentuk peranan sektoral, angka indeks yaitu indeks
perkembangan, indeks berantai, dan indeks harga implisit,
yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Peranan Sektoral, diperoleh dengan cara membagi nilai
masing-masing sektor dengan nilai total seluruh sektor
(PDRB) dikalikan 100 % pada tahun yang bersangkutan
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 1. Konsep dan Definisi.
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
7
Peranan
Sektoral,
diperoleh
dengan
cara
membagi
nilai
masing-
masing
sektor
dengan
nilai total
seluruh
sektor
(PDRB)
dikalikan
100 %
pada
tahun
yang
bersangk
utan
Indeks
Perkemba
ng-an
diperoleh
dengan
membagi
nilai-nilai
pada
masing-
masing
tahun
dengan
nilai
pada
tahun
dasar,
dikalikan
100.
(baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
konstan suatu tahun tertentu). Perhitungan peranan sektoral
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Pi = PDRBi x 100%
9
 PDRBi
i=1
dimana ;
P = peranan sektoral
i = sektor 1,…,sektor 9.
Dalam tabulasi penyajiannya, peranan sektor diberi judul
tabel Distribusi Persentase PDRB.
b. Indeks Perkembangan diperoleh dengan membagi nilai-
nilai pada masing-masing tahun dengan nilai pada tahun
dasar, dikalikan 100. Indeks ini menunjukkan tingkat
perkembangan agregat dari tahun ke tahun terhadap
tahun dasarnya. Indeks perkembangan ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
IP = PDRBit x 100%
PDRB io
IP = Indeks Perkembangan
I = sektor 1,…,sektor 9
t = tahun t
 = tahun dasar.
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 1. Konsep dan Definisi.
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
8
Indeks
Berantai
/pertumb
uhan
diperoleh
dengan
membagi
nilai pada
masing-
masing
tahun
dengan
nilai pada
tahun
sebelumn
ya
dikalikan
100
dikurangi
100
Indeks
Harga
Implisit,
diperoleh
dengan
membagi
nilai atas
dasar
harga
berlaku
dengan
nilai atas
dasar
harga
konstan
untuk
masing-
masing
tahun-
nya,
dikalikan
100.
c. Indeks Berantai, diperoleh dengan membagi nilai pada
masing-masing tahun dengan nilai pada tahun
sebelumnya. Apabila angka ini dikalikan dengan angka 100
dan hasilnya dikurangi dengan 100, maka angka ini
menunjukkan tingkat pertumbuhan agregat produksi
untuk masing-masing tahun. Metode penghitungan ini
dapat pula digunakan untuk menghitung tingkat
pertumbuhan sektoral. Apabila penghitungan ini
dirumuskan, maka rumus penghitungannya adalah :
IB = PDRB it x 100%
PDRB it-1
IB = Indeks Berantai
i = sektor 1,…,sektor 9
t = tahun t
d. Indeks Harga Implisit, diperoleh dengan membagi nilai
atas dasar harga berlaku dengan nilai atas dasar harga
konstan untuk masing-masing tahunnya, dikalikan 100.
Indeks ini menunjukkan tingkat perkembangan harga dari
agregat pendapatan terhadap harga pada tahun dasar.
Selanjutnya bila dari indeks harga implisit ini dibuatkan
berantainya, akan terlihat tingkat perkembangan harga
setiap tahun terhadap tahun sebelumnya. Indeks ini
secara berkala juga dapat menunjukkan besaran inflasi
yang mencakup seluruh barang dan jasa yang
diproduksi di dalam wilayah penghitungan PDRB
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 1. Konsep dan Definisi.
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
9
Indeks harga implisit dapat menggunakan rumus berikut ini:
IHI = PDRB ithb x 100%
PDRB ithk
IHI = Indeks Harga Implisit
hb = harga berlaku
hk = harga konstan
Agregat Produk Domestik Regional Bruto
a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas Dasar
Harga Pasar adalah jumlah nilai tambah (gross value
added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di
suatu wilayah, nilai tambah bruto disini mencakup
komponen pendapatan faktor produksi yaitu upah gaji,
bunga modal, sewa tanah, keuntungan, penyusutan
dan pajak tak langsung netto.
b. Produk Domestik Regional Netto (PDRN) atas Dasar
Harga Pasar adalah Produk Domestik Regional Bruto
atas Dasar Harga Pasar dikurangi dengan Penyusutan.
Penyusutan yang dimaksud adalah nilai susut / ausnya
barang-barang modal yang terjadi selama barang modal
tersebut ikut dalam proses produksi.
c. Produk Domestik Regional Netto (PDRN) Atas Dasar
Biaya Faktor adalah Produk Domestik Regional Netto
atas Dasar Harga Pasar dikurangi dengan Pajak Tak
Langsung
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 1. Konsep dan Definisi.
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
10
Inflasi
diperoleh
dari
Indeks
Harga
Implisit
dibagi
dengan
Indeks
Harga
Implisit
pada
tahun
sebelumn
ya
dikalikan
100
dikurangi
100
Pendapat
an
Regional
per
Kapita
adalah
pendapat
an
regional
dibagi
dengan
jumlah
penduduk
pertengah
an tahun
yang di
daerah
itu
Netto. Pajak Tak Langsung Netto disini adalah pajak
yang dipungutPemerintah dikurangi dengan subsidi
yang diberikan oleh Pemerintah kepada unit-unit
produksi.
d. Pendapatan Regional adalah pengurangan dari Produk
Domestik Regional Netto atas dasar biaya faktor
dikurangi pendapatan yang diterima oleh penduduk
luar wilayah yang melakukan aktivitas ekonomi di
wilayah ini (Pendapatan yang mengalir keluar) ditambah
pendapatan yang diterima oleh penduduk wilayah ini
yang melakukan aktivitas ekonomi di luar wilayah ini
(pendapatan yang mengalir ke dalam). Dari hasil
pengurangan ini akan diperoleh Produk Regional Netto
yaitu jumlah pendapatan yang benar-benar diterima
oleh penduduk yang tinggal di daerah yang dimaksud.
Produk Regional Netto ini disebut juga dengan
Pendapatan Regional.
e. Pendapatan Regional per Kapita adalah pendapatan
regional dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan
tahun yang di daerah itu. Istilah lain yang sering
digunakan adalah Pendapatan per Kapita.
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 1. Konsep dan Definisi.
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
11
Penghitun
gan nilai
tambah
sektoral
atas
dasar
harga
konstan
diperoleh
melalui ;
(1)
revaluasi,
(2)
ekstrapol
asi, (3)
deflasi,
(4) deflasi
berganda
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan.
Angka-angka pendapatan regional atas dasar harga
konstan 2000, sangat penting untuk melihat perkembangan
riil dari tahun ke tahun bagi setiap agregat ekonomi yang
diamati. Agregat yang dimaksud tersebut dapat
merupakan produk domestik regional bruto secara
keseluruhan, nilai tambah sektoral ataupun komponen
penggunaan produk domestik regional bruto.
Pada dasarnya dikenal empat cara penghitungan nilai
tambah sektoral atas dasar harga konstan. Masing-masing
cara dapat diuraikan sebagai berikut :
Revaluasi
Dilakukan dengan cara menilai produksi dan biaya
antara masing-masing tahun dengan harga pada tahun
dasar (Tahun 2000). Hasilnya merupakan output dan biaya
antara atas dasar harga konstan tahun 2000. Selanjutnya
nilai tambah bruto atas dasar harga konstan, diperoleh dari
selisih antara output dan biaya antara atas dasar harga
konstan 2000.
Dalam praktek, sangat sulit melakukan revaluasi
terhadap biaya antara yang digunakan, karena mencakup
komponen input yang sangat beragam, di samping data harga
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 1. Konsep dan Definisi.
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
12
yang tersedia tidak dapat memenuhi semua keperluan
tersebut. Oleh karena itu biaya antara atas dasar harga
konstan biasanya diperoleh dari perkalian antara output atas
dasar harga konstan masing-masing tahun dengan rasio
(tetap) biaya antara terhadap output pada tahun dasar atau
dengan rasio biaya antara terhadap output pada tahun
berjalan.
Ekstrapolasi
Nilai tambah masing-masing tahun atas dasar harga
konstan 2000 diperoleh dengan cara mengalikan nilai
tambah pada tahun dasar 2000 dengan indeks produksi.
Indeks produksi sebagai ekstrapolator dapat merupakan
indeks dari masing-masing produksi yang dihasilkan
ataupun indeks dari berbagai indikator produksi seperti
tenaga kerja, jumlah perusahaan dan lainnya, yang dianggap
cocok dengan jenis kegiatan yang sedang dihitung.
Ekstrapolasi dapat juga dilakukan terhadap output atas
dasar harga konstan, kemudian dengan menggunakan rasio
nilai tambah terhadap output akan diperoleh perkiraan nilai
tambah atas dasar harga konstan.
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 1. Konsep dan Definisi.
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
13
Deflasi
Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 diperoleh
dengan cara membagi nilai tambah atas dasar harga yang
berlaku masing-masing tahun dengan indeks harga. Indeks
harga yang digunakan sebagai deflator biasanya merupakan
indeks harga konsumen, indeks harga perdagangan besar dan
sebagainya, tergantung indeks mana yang dianggap lebih
cocok.
Indeks harga seperti tersebut dapat pula dipakai sebagai
inflator, yang berarti nilai tambah atas dasar harga yang
berlaku diperoleh dengan mengalikan nilai tambah atas dasar
harga konstan dengan indeks harga tersebut.
Deflasi Berganda
Dalam deflasi berganda ini, yang dideflasikan adalah
output dan biaya antaranya, sedangkan nilai tambah
diperoleh dari selisih antara output dan biaya antara hasil
pendeflasian tersebut. Indeks harga yang digunakan sebagai
deflator biasanya merupakan indeks harga produsen atau
indeks harga perdagangan besar sesuai dengan cakupan
komoditinya; sedangkan indeks harga untuk biaya antara
adalah indeks harga dari komponen input terbesar.
Kenyataannya sangat sulit melakukan deflasi terhadap
biaya antara, di samping karena komponennya terlalu banyak
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 1. Konsep dan Definisi.
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
14
juga karena indeks harganya belum tersedia secara baik.
Oleh karena itu dalam penghitungan nilai tambah atas dasar
harga konstan deflasi berganda ini belum banyak dipakai.
http://kedirikota.bps.go.id
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 2. Uraian Sektoral
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
15
URAIAN SEKTORAL
Uraian sektoral yang disajikan dalam bab ini mencakup ruang
lingkup dan definisinya dari masing-masing sektor dan sub sektor,
cara-cara penghitungan nilai tambah baik atas dasar harga yang
berlaku maupun atas dasar harga konstan dengan tahun dasar
tahun 2000, serta sumber datanya.
SEKTOR PERTANIAN
Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan
Sub sektor ini mencakup komoditi tanaman bahan makanan
seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah,
kacang kedele, sayur-sayuran, buah-buahan, kentang, kacang
hijau, tanaman pangan lainnya, dan hasil-hasil produk ikutannya.
Termasuk pula di sini hasil-hasil dari pengolahan yang dilakukan
secara sederhana seperti beras tumbuk, gaplek, dan sagu.
Data produksi diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan
Dinas Pertanian Kota Kediri, sedangkan data harga bersumber pada
data harga yang dikumpulkan oleh BPS Kota Kediri.
Nilai tambah bruto atas dasar harga yang berlaku diperoleh
dengan cara pendekatan produksi yaitu mengalikan terlebih
dahulu setiap jenis kuantum produksi dengan masing-masing
harganya, kemudian hasilnya dikurangi dengan biaya antara atas
dasar harga yang berlaku pada setiap tahun. Biaya antara tersebut
diperoleh dengan menggunakan rasio biaya antara terhadap output
dari hasil survei khusus.
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 2. Uraian Sektoral
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
16
Nilai tambah
bruto atas
dasar harga
yang berlaku
diperoleh
dengan cara
pendekatan
produksi yaitu
mengalikan
terlebih
dahulu setiap
jenis kuantum
produksi
dengan
masing-masing
harganya,
kemudian
hasilnya
dikurangi
dengan biaya
antara atas
dasar harga
yang berlaku
pada setiap
tahun
Nilai tambah atas dasar harga konstan tahun dasar 2000
dihitung dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan produksi pada
masing-masing tahun dengan harga pada tahun dasar 2000,
kemudian dikurangkan dengan biaya antara atas dasar harga
konstan tahun dasar 2000.
Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat
Komoditi yang dicakup di sini adalah hasil tanaman
perkebunan yang diusahakan oleh rakyat seperti jambu mete,
kelapa, kopi, kapok kapas, tebu, tembakau, cengkeh, dan
sebagainya. Termasuk produk ikutannya dan hasil-hasil pengolahan
sederhana seperti minyak kelapa rakyat, tembakau olahan, kopi
olahan dan teh olahan.
Data produksi diperoleh dari Dinas Pertanian Kota Kediri
sedangkan data harga diperoleh dari BPS Kota Kediri.
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan
cara pendekatan produksi. Rasio biaya antara serta rasio margin
perdagangan dan biaya transport yang digunakan, diperoleh dari
hasil survei khusus.
Nilai tambah atas dasar harga konstan tahun dasar 2000
diperoleh dengan cara revaluasi, sama seperti yang dilakukan
pada tanaman bahan makanan.
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 2. Uraian Sektoral
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
18
Penghitungan nilai tambah bruto dilakukan dengan
mengalikan rasio nilai tambah terhadap output. Rasio nilai tambah
itu diperoleh dari survei khusus.
SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
Komoditi yang dicakup di sini adalah komoditi penggalian
seperti pasir, tanah liat, batu koral, dan sebagainya. Data
penggalian tersebut diperoleh dari inventarisasi di masing-masing
Kecamatan se-wilayah Kota Kediri dan hasil survei khusus,
sedangkan data harga diperoleh dari survei khusus.
SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN
Menurut kegiatan utama yang dihasilkan kegiatan sektor
industri pengolahan dikelompokkan menjadi sembilan kelompok
komoditi sebagai berikut :
1. Industri Makanan, Minuman dan Tembakau,
2. Industri Tekstil, Pakaian jadi dan Kulit,
3. Industri Kayu, Bambu, Rotan, dan Perabot Rumah Tangga,
4. Industri Kertas dan Barang-barang dari Kertas, Percetakan dan
Penerbitan,
5. Industri Kimia dan Barang-barang dari Kimia, Minyak bumi,
Batu Bara, Karet dan Plastik,
6. Industri Barang-barang Galian Bukan Logam, kecuali Minyak
Bumi dan Batu Bara,
7. Industri Logam Dasar,
8. Industri Barang dari Logam, Mesin, dan Peralatannya,
9. Industri Pengolahan Lainnya.
Data output baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar
harga konstan tahun dasar 2000 diperoleh dari BPS Kota Kediri
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 2. Uraian Sektoral
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
21
barang yang diperdagangkan, margin perdagangan dan persentase
nilai tambah didasarkan pada data hasil penyusunan tabel Input-
Output Indonesia (tabel I-O) serta survei khusus.
Nilai Produksi bruto atas dasar harga konstan tahun dasar
2000 dihitung dengan mengalikan rasio-rasio di atas dengan
output atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 dari sektor-
sektor Pertanian, Pertambangan dan Penggalian, Industri serta
Impor dari luar Kota Kediri.
Nilai tambah atas dasar harga berlaku dan konstan tahun
dasar 2000 dihitung berdasarkan perkalian antara rasio nilai
tambah dengan outputnya.
Sub Sektor Hotel
Sub sektor ini mencakup semua hotel, baik berbintang
maupun tidak berbintang serta berbagai jenis penginapan lainnya.
Output dihitung dengan cara mengalikan jumlah malam tamu dan
tarifnya diperoleh dari BPS Kota Kediri, sedangkan persentase
nilai tambah diperoleh dari survei khusus yang dilakukan oleh BPS
Kota Kediri.
Nilai tambah atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga
konstan 2000 dihitung berdasarkan perkalian antara persentase
nilai tambah dengan outputnya.
Sub Sektor Restoran
Karena belum tersedia data restoran secara lengkap, maka
output dari sub sektor ini diperoleh dari perkalian antara jumlah
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 2. Uraian Sektoral
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
22
tenaga kerja yang bekerja di restoran dari hasil Sensus Ekonomi
2006 dengan output per tenaga kerja dari hasil Survei
Khusus Pendapatan Regional. Perkiraan nilai tambah bruto atas
dasar harga konstan tahun dasar 2000 dihitung dengan mengguna-
kan indeks harga konsumen makanan jadi dan minuman sebagai
deflator.
SEKTOR ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
Sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan umum untuk
barang dan penumpang, yang melalui darat, termasuk jasa
penunjang angkutan dan komunikasi.
Sub Sektor Angkutan Darat
Sub-Sub Sektor Angkutan Kereta Api
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung
berdasarkan data yang diperoleh dari Laporan Tahunan PT
(Persero) Kereta Api Indonesia Kediri. Nilai tambah bruto atas
dasar harga konstan tahun dasar 2000 dihitung dengan cara
ekstrapolasi dengan menggunakan indeks produksi gabungan
tertimbang penumpang dan ton-km barang yang diangkut.
Sub - Sub Sektor Angkutan Jalan Raya
Sub sektor ini meliputi kegiatan pengangkutan barang dan
penumpang yang dilakukan oleh perusahaan angkutan umum, baik
bermotor ataupun tidak bermotor, seperti bis, truk, bemo, taksi,
becak, dokar, dan sebagainya. Perkiraan nilai tambah bruto atas
dasar harga berlaku dengan menggunakan metode pendekatan
produksi yang didasarkan pada data jumlah armada angkutan
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 2. Uraian Sektoral
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
23
umum barang dan penumpang wajib uji yang diperoleh dari
laporan tahunan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kota Kediri, dan hasil Survei Khusus Pendapatan Regional
angkutan yang dilakukan setiap tahun, sedangkan untuk data
jenis kendaraan tidak bermotor diperoleh dari Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Kediri
dan Kepolisian Resort (POLRESTA) Kota Kediri. Nilai tambah
bruto atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 dihitung dengan
cara revaluasi.
Sub Sektor Jasa Penunjang Angkutan
Meliputi kegiatan pemberian jasa dan penyediaan fasilitas
yang sifatnya menunjang dan berkaitan dengan kegiatan
pengangkutan, seperti terminal dan parkir, keagenan barang dan
penumpang, ekspedisi, bongkar muat, penyimpanan dan
pergudangan serta jasa penunjang lainnya.
a. Terminal dan Perparkiran
Mencakup kegiatan pemberian pelayanan dan pengaturan lalu
lintas kendaraan/armada yang membongkar atau mengisi muatan,
baik barang maupun penumpang, seperti kegiatan terminal dan
parkir. Data untuk kegiatan perparkiran masih menggunakan
persentase dari angkutan darat.
b. Keagenan
Kegiatan keagenan mencakup pelayanan keagenan barang dan
penumpang yang diberikan kepada usaha angkutan yang melalui
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 2. Uraian Sektoral
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
24
darat. Output dihitung dengan menggunakan rasio yang diperoleh
dari tabel Input-Output Indonesia terhadap nilai output seluruh
jenis angkutan. Struktur biaya diperoleh dari survey khusus.
Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan
tahun dasar 2000 dilakukan dengan cara deflasi memakai indeks
harga konsumen (IHK) komponen transportasi.
Sub Sektor Komunikasi
Kegiatan yang dicakup adalah jasa pos, giro dan tele-
komunikasi.
a. Pos dan Giro
Meliputi kegiatan pemberian jasa pos dan giro seperti
pengiriman surat, wesel, paket, jasa giro, jasa tabungan dan
sebagainya.
Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku
didasarkan pada data produksi dan struktur biaya yang diperoleh
dari Laporan Keuangan PT (Persero) Pos Indonesia Kediri.
Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun dasar
2000 dilakukan dengan cara ekstrapolasi, menggunakan indeks
gabungan dari jumlah surat yang dikirim, jumlah uang yang
digirokan.
b. Telekomunikasi
Mencakup kegiatan pemberian jasa dalam hal pemakaian
hubungan telepon, telegrap, dan teleks. Nilai tambah bruto atas
dasar harga berlaku dihitung berdasarkan data yang bersumber
dari Kantor Cabang Telekomunikasi Kediri.
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 2. Uraian Sektoral
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
25
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung
dengan menggunakan indeks produksi gabungan tertimbang yang
meliputi jumlah menit lokal/interlokal dan banyaknya pelanggan
telepon yang bersumber dari Kantor Cabang Telekomunikasi
Kediri.
c. Jasa Penunjang Komunikasi
Kegiatan sub sektor ini mencakup pemberian jasa dan
penyediaan fasilitas yang sifatnya menunjang kegiatan komunikasi,
seperti : wartel, warpostel, waparpostel, warnet, pager (radio
panggil), telepon seluler (ponsel).
SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA
PERUSAHAAN.
Sektor ini meliputi kegiatan perbankan, lembaga keuangan
bukan bank, jasa penunjang keuangan, sewa bangunan dan jasa
perusahaan.
Sub Sektor Bank
Angka nilai tambah bruto sub sektor Bank atas dasar harga
berlaku diperoleh dari Kantor Bank Indonesia Kediri. Dalam
penghitungan PDRB ini, nilai tambah bruto yang ditimbulkan dari
kegiatan Bank Indonesia tidak mencakup pembayaran bunga
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan pinjaman dari luar negeri,
karena hal itu merupakan kebijaksanaan moneter yang bukan
merupakan kegiatan komersil perbankan.
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun dasar
2000 diperoleh dengan cara ekstrapolasi dengan mempergunakan
data indeks kredit riil, jumlah kredit yang dilepas oleh bank yang
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 2. Uraian Sektoral
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
26
diperoleh dari Kantor Bank Indonesia Kediri, sedangkan sebagai
deflatornya Indeks Harga Konsumen komponen umum.
Sub Sektor Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
Kegiatan lembaga keuangan bukan bank meliputi kegiatan
asuransi, koperasi, yayasan dana pensiun dan pegadaian.
Perhitungan output dan nilai tambah bruto atas dasar harga
berlaku diperoleh melalui pendekatan produksi. Output diperoleh
dari perkalian indikator produksi dengan indikator harga,
sedangkan nilai tambah bruto diperoleh dengan cara
mengurangkan nilai biaya antara dari nilai output. Nilai tambah
bruto atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 dihitung dengan
cara revaluasi, dan pada kegiatan yayasan dana pensiun dengan
cara deflasi.
Sub Sektor Sewa Bangunan
Sektor ini mencakup semua kegiatan jasa atas penggunaan
bangunan sebagai tempat tinggal rumah tangga dan bukan sebagai
tempat tinggal tanpa memperhatikan apakah bangunan itu milik
sendiri atau sewa. Perkiraan nilai tambah bruto didasarkan pada
data pengeluaran konsumsi rumah tangga khususnya pengeluaran
untuk sewa rumah. Perkiraan semacam dipergunakan pada
perhitungan sewa bangunan bukan tempat tinggal didasarkan pada
survei-survei khusus.
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun dasar 2000
diperkirakan dengan cara ekstrapolasi menggunakan jumlah
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 2. Uraian Sektoral
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
27
bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal sebagai
ekstrapolatornya, Sedangkan nilai tambah atas dasar harga
berlaku diperkirakan dengan cara menginflate nilai tambah atas
dasar harga konstan dengan indeks harga kualitas bangunan dan
tempat tinggal.
Sub Sektor Jasa Perusahaan
Meliputi jasa pengacara, jasa angkutan, jasa arsitektur, jasa
pengolahan data, jasa periklanan, dan sebagainya. Perkiraan output
dan nilai tambah bruto didasarkan pada data jumlah tenaga kerja
yang bersumber dari hasil Sensus Ekonomi 2006 dan SUSENAS
(Survei Sosial Ekonomi Nasional) tahun 2007 serta rata-rata
output per tenaga kerja dan persentase nilai tambah yang
bersumber dari hasil survei khusus. Perkiraan nilai tambah bruto
atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 dengan cara revaluasi.
SEKTOR JASA-JASA
Sub Sektor Jasa Pemerintahan Umum.
Nilai tambah bruto sub sektor pemerintahan umum dan
pertahanan terdiri dari upah dan gaji rutin pegawai Pemerintah
Pusat dan Daerah, perkiraan komponen upah dari Belanja
Pembangunan, ditambah dengan perkiraan Penyusutan sebesar 5
(lima) persen. Data yang dipakai didasarkan pada realisasi
Pengeluaran Pemerintah Pusat yang diperoleh dari KPPN, sedang-
kan Pemerintah Tingkat II dan Pemerintah Desa, diperoleh dari
Pemerintah Daerah Otonomi Kota Kediri.
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 2. Uraian Sektoral
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
28
Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun
dasar 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi menggunakan
indeks jumlah pegawai negeri di Kota Kediri.
Sub Sektor Jasa Sosial dan Kemasyarakatan
Sub sektor ini mencakup jasa pendidikan, jasa kesehatan
serta jasa kemasyarakatan lainnya seperti jasa penelitian, jasa
palang merah, panti asuhan, panti wredha, yayasan pemeliharaan
anak cacat, rumah ibadah dan sebagainya, terbatas yang dikelola
oleh swasta saja, Kegiatan-kegiatan sejenis yang dikelola oleh
pemerintah termasuk dalam sektor pemerintahan.
a. Jasa Pendidikan
Data yang digunakan untuk memperkirakan nilai tambah
adalah jumlah murid sekolah swasta menurut jenjang pendidikan
baik formal maupun non formal, yang diperoleh dari Dinas
Pendidikan Nasional Kota Kediri dan BPS Kota Kediri. Data output
per murid dan persentase nilai tambah diperoleh dari survey
khusus serta IHK komponen Pendidikan dari BPS Kota Kediri.
Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan
tahun dasar 2000, dilakukan dengan cara revaluasi.
b. Jasa Kesehatan
Mencakup jasa rumah sakit, dokter praktek dan jasa
kesehatan lainnya yang dikelola oleh swasta. Perkiraan output
untuk masing-masing kegiatan didasarkan pada hasil perkalian
antara rata-rata output per tempat tidur rumah sakit dengan
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 2. Uraian Sektoral
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
29
jumlah tempat tidur, rata-rata output per dokter dengan jumlah
dokter praktek, rata-rata output per bidan dengan jumlah bidan
praktek dan rata-rata output per dukun bayi dengan jumlah dukun
bayi praktek dan seterusnya.
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku didasarkan pada
persentase nilai tambah terhadap output. Data yang digunakan
bersumber dari Dinas Kesehatan Kota Kediri serta dari survey
khusus pendapatan regional. Perkiraan nilai tambah bruto atas
dasar harga konstan tahun dasar 2000 dihitung dengan cara
revaluasi masing-masing kegiatan.
c. Jasa Sosial dan Kemasyarakatan Lainnya
Dari hasil survei khusus terhadap panti asuhan dan panti
wredha, diperoleh rata-rata output per anak yang diasuh dan rata-
rata output per orang tua yang dilayani, serta struktur inputnya.
Kemudian dengan mengalikannya terhadap jumlah anak yang
diasuh dan orang tua yang dilayani yang bersumber pada Kantor
Kesejahteraan Sosial Kota Kediri, diperoleh perkiraan output dan
nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku. Perkiraan nilai
tambah bruto atas dasar harga konstan tahun dasar 2000
diperoleh dengan cara revaluasi.
Dari Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) diperoleh data
mengenai pengeluaran per kapita untuk biaya kursus dengan
mengalikan jumlah penduduk pertengahan tahun akan diperoleh
nilai tambah, untuk menghitung atas dasar harga konstan dengan
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 2. Uraian Sektoral
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
30
cara deflasi dan sebagai deflatornya adalah IHK umum. Dari
survey khusus diperoleh data rata-rata input rumah ibadat,
dengan mengalikan jumlah tempat ibadat yang diperoleh dari
Departemen Agama Kota Kediri maka akan diperoleh nilai tambah,
sedangkan untuk penghitungan atas dasar harga konstan dengan
cara revaluasi.
Sub Sektor Jasa Hiburan dan Kebudayaan
Yang dicakup dalam sub sektor ini, adalah jasa bioskop,
panggung kesenian, studio radio swasta, taman hiburan dan klub
malam serta produksi dan distribusi film.
Data pajak tempat hiburan dan keramaian umum dan
struktur biaya, serta persentase pemungutan pajak terhadap
tempat-tempat hiburan hasil survei khusus dipakai untuk
memperkirakan output dan nilai tambah jasa hiburan dan kebu-
dayaan. Untuk penghitungan atas dasar harga konstan tahun dasar
2000 dengan cara deflasi, sebagai deflatornya angka IHK.
Untuk kegiatan studio radio swasta perkiraan nilai
tambahnya didasarkan pada rata-rata output per radio swasta
dengan jumlah radio swasta yang diperoleh dari Dinas Informasi
dan Komunikasi Kota Kediri serta dari survei khusus. Untuk
penghitungan atas dasar harga konstan dengan cara revaluasi.
Sub Sektor Jasa Perorangan dan Rumahtangga
Sub sektor ini mencakup jasa perbengkelan, reparasi, jasa
perorangan, pembantu rumahtangga dan lain sebagainya . Survei
khusus yang dilakukan oleh BPS Kota Kediri memberikan data
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 2. Uraian Sektoral
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
31
tentang rata-rata output per tenaga kerja dan struktur inputnya.
Nilai tambah bruto diperkirakan dengan cara mengalikan jumlah
tenaga kerja yang didasarkan pada hasil Survei Sosial Ekonomi
Nasional tahun 2007 dengan rata-rata output per tenaga kerja dan
persentase nilai tambah seperti di atas. Nilai tambah bruto dasar
harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi,
menggunakan indikator pertumbuhan tenaga kerja.
Pajak Tak Langsung Netto dan Penyusutan.
Pajak tak langsung neto mencakup pajak tidak langsung yang
diterima pemerintah pusat dan pemerintah daerah dikurangi
dengan subsidi yang diberikan pemerintah untuk perusahaan-
perusahaan milik pemerintah guna menurunkan harga. Pajak
tidak langsung bersumber pada Dinas Pendapatan Kota Kediri dan
Dirjen Pajak Wilayah Kediri, sedangkan untuk subsidi bersumber
pada realisasi Pengeluaran Pemerintah. Selanjutnya besarnya
penyusutan diperkirakan dengan menggunakan persentase
terhadap produk domestik regional bruto yang diturunkan dari
tabel Input-Output BPS Propinsi Jawa Timur.
Perkiraan atas dasar harga konstan tahun dasar 2000, untuk
pajak tidak langsung neto dihitung dengan cara deflasi
menggunakan indeks harga implisit Produk Domestik Regional
Bruto, sedangkan untuk penyusutan, menggunakan persentase
yang sama terhadap produk domestik regional bruto atas dasar
harga konstan.
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
32
Sektor primer
terdiri dari
sektor
Pertanian dan
sektor
Pertambang-
an –
Penggalian.
sektor
sekunder
terdiri dari
sektor Industri
Pengolahan,
sektor Listrik-
Gas-Air
Bersih, dan
sektor
Bangunan.
sektor tersier
terdiri dari
sektor
Perdangan-
Hotel-
Restoran,
sektor
Angkutan-
Komunikasi,
sektor
Keuangan-
Persewaan-
Jasa
Perusahaan
dan sektor
Jasa-Jasa.
ANALISIS
Menurut hasil penghitungan PDRB Kota Kediri baik Atas Dasar
Harga Berlaku (ADHB) maupun Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
dapat dijelaskan lebih lanjut mengenai beberapa hal yaitu struktur
ekonomi, pertumbuhan ekonomi, tingkat perkembangan
harga, dan produk domestik regional bruto per kapita.
Untuk lebih mempermudah pemahaman dari beberapa indikator
tersebut, maka dapat dilihat tabel-tabel turunan yaitu tabel 4.3 s.d
4.11, maupun tabel pokok, tabel 4.1 dan 4.2 PDRB Kota Kediri
periode tahun 2004-2009 pada bagian lampiran buku ini.
STRUKTUR EKONOMI
Berdasarkan klasifikasi sektor, struktur ekonomi yang
membentuk PDRB dibagi menjadi tiga sektor besar yaitu ;
1. sektor primer terdiri dari sektor Pertanian dan sektor
Pertambangan – Penggalian,
2. sektor sekunder terdiri dari sektor Industri Pengolahan, sektor
Listrik-Gas-Air Bersih, dan sektor Bangunan,
3. sektor tersier terdiri dari sektor Perdanganan-Hotel-Restoran,
sektor Angkutan-Komunikasi, sektor Keuangan-Persewaan-Jasa
Perusahaan dan sektor Jasa-Jasa.
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
33
Pada kurun
waktu tahun
2004-2009
sektor primer
dan sektor
sekunder
cenderung
mengalami
penurunan,
namun beda
halnya
dengan sektor
tersier yang
cenderung
mengalami
peningkatan.
Tabel 3.1
Struktur Ekonomi Kota Kediri Atas Dasar Harga Berlaku,
Tahun 2004 - 2009 (%)
Sektor 2004 2005 2006 2007* 2008 * 2009 **
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Primer 0.2063 0.2088 0.2045 0.1994 0.1883 0,1754
Pertanian 0.2007 0.2030 0.1989 0.1939 0.1829 0,1719
Pertambangan dan
Penggalian
0.0056 0.0058 0.0056 0.0054 0.0054 0,0034
Sekunder 75.1769 73.6558 72.9174 73.1561 73.4449 72,9549
Industri 74.7062 73.1201 72.3759 72.6393 72.9621 72,4961
Listrik, Gas dan Air
Bersih
0.2829 0.3468 0.3644 0.3443 0.3121 0,2868
Bangunan 0.1878 0.1889 0.1771 0.1725 0.1707 0,1721
Tersier 24.6168 26.1355 26.8782 26.6445 26.3668 26,8697
Perdagangan, Hotel
& Restoran
19.9476 21.2996 22.1586 21.8374 21.7386 22,1805
Pengangkutan dan
Komunikasi
0.7505 0.7943 0.7778 0.7709 0.7489 0,7416
Keuangan,
Persewaan & Jasa
Perusahaan
2.7894 2.9028 2.8362 2.9226 2.7798 2,8301
Jasa-jasa 1.1293 1.1388 1.1056 1.1138 1.0995 1,1175
PDRB 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100,00
*) Angka diperbaiki
**) Angka Sementara
Dengan memperhatikan struktur ekonomi Kota Kediri (Tabel
3.1) sektor primer semakin turun dari tahun ke tahun. Begitu pula
sektor sekunder cenderung mengalami penurunan, dan sektor
tersier berlaku sebaliknya, dimana disaat sektor sekunder naik
sektor tersier turun dan di saat sektor sekunder turun sektor tersier
naik. Struktur ekonomi Kota Kediri pada kurun waktu tahun 2004-
2009 (Grafik 3.1) tidak banyak mengalami perubahan, dimana
sektor yang paling dominan adalah sektor sekunder yang
didalamnya termasuk sektor industri pengolahan berkenaan dengan
keberadaan industri rokok kretek terbesar di Indonesia PT. Gu-
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
34
0,2153 0,2214 0,2156 0,2108 0,2039
75,4289 73,7101 73,0188 72,5521 71,8750
23,9531 25,6384 26,3063 26,7506 27,4000
0,1963
70,8565
28,3861
PRIMER SEKUNDER TERSIER
Penurunan
peranan
sektor
sekunder pada
angka PDRB
disebabkan
karena
adanya
penurunan
peranan dari
sektor industri
pengolahan
khususnya
sub sektor
industri
makanan,
minuman dan
tembakau.
dang Garam, tbk. Kediri. Sedangkan struktur ekonomi Kota Kediri
Atas Dasar Harga Konstan dapat dilihat pada grafik berikut.
Grafik 3.1
Struktur Ekonomi Kota Kediri Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000,
Tahun 2004 - 2009 (%)
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Sumbangan sektor sekunder cenderung mengalami penurunan,
nampak pada tahun 2004 - 2009. Besarnya sumbangan sektor
sekunder terhadap total PDRB pada tahun 2004 adalah 75,4289%,
pada tahun 2005 sebesar 73,7101%. Begitu pula pada kurun waktu
2006-2009 mengalami penurunan yaitu 73,0188% pada tahun 2006
dan 72,5521% pada tahun 2007, kemudian 71,8750% pada tahun
2008 dan 70,8565 % pada tahun 2009.
Bila ditinjau lebih dalam penurunan kontribusi sektor sekunder
lebih disebabkan karena adanya penurunan kontribusi pada sub
sektor industri pengolahan yakni industri makanan, minuman dan
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
35
Kurun waktu
2004-2009
sektor listrik,
gas dan air
bersih
cnderung
mengalami
penurunan
peranan.
Sektor
bangunan
pada kurun
waktu 2004-
2009 justru
cenderung
mengalami
peningkatan
tembakau khususnya industri rokok.
Sehingga peranan sektor industri pengolahan tersebut dapat
dipastikan sangat dipengaruhi oleh gerakan sub sektor industri
makanan, minuman dan tembakau. Sektor industri pengolahan pada
tahun 2004 mencapai 75,0172 %, turun menjadi 73,2816 % pada
tahun 2005. Pada tahun 2006 turun menjadi 72,5962% dan
72,1329% pada tahun 2007, begitu juga pada tahun 2008 turun
menjadi sebesar 71,4590% dan tahun 2009 menjadi 70,4426%.
Pada sektor listrik, gas dan air bersih di wilayah Kota Kediri
kurun waktu tahun 2004 - 2009 telah terjadi kecenderungan
penurunan peranan yakni dari 0,2299% pada tahun 2004 menjadi
0,2417%. Demikian juga untuk tahun 2006 s/d 2009 kontribusi
sektor listrik, gas dan air bersih terhadap angka PDRB Kota Kediri
menurun berturut-turut yaitu 0,2375%, 0,2344%, 0,2325% dan
0,229%.
Beda dengan sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan
mengalami peningkatan peranan selama kurun waktu 2004 – 2009.
Pada tahun 2004 peranan sektor bangunan menurut dasar harga
konstan sebesar 0,1818% meningkat menjadi 0,1868% pada tahun
2005, pada kurun waktu tahun 2006 – 2008 sedikit mengalami
penurunan peran berturut-turut yaitu 0,1851%; 0,1848% dan
0,1835%. Tetapi pada tahun 2009 mengalami sedikit peningkatan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi 0,1849%.
Selama kurun waktu tahun 2004 - 2009 sektor tersier
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
36
Nilai PDRB
ADHB tahun
2004-2009
selalu
mengalami
peningkatan.
mengalami peningkatan peranan sebagai akibat dari penurunan
peranan pada sektor sekunder, yaitu berturut-turut tahun 2004 –
2009 sebesar 24,3558%; 26,0686%; 26.7656%; 27.2370%;
27.9260%; 28.9472%.
PDRB KOTA KEDIRI ATAS DASAR HARGA BERLAKU.
Tabel 3.2
Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri Atas Dasar
Harga Berlaku, Tahun 2004 - 2009 (Triliun rupiah)
Uraian
2004 2005 2006 2007 2008* 2009**
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
PDRB
dengan PT
Gudang
Garam
27,420 31,680 37,743
41,784 48,461 55,158
PDRB
tanpa PT
Gudang
Garam
7,112 8,188 9,159 9,934 11,225 12,748
*) Angka diperbaiki
**) Angka Sementara
Selama periode tahun 2004 - 2009 nilai PDRB Kota Kediri atas
dasar harga berlaku dengan PT Gudang Garam terus mengalami
peningkatan, yakni Rp 27,420 triliun tahun 2004 menjadi Rp 31,680
triliun tahun 2005 atau meningkat 15,54%, pada tahun 2006
adalah Rp 37,743 triliun atau meningkat 19,14% dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2007 meningkat sebesar
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
37
Untuk
membanding-
kan angka
PDRB antar
tahun
digunakan
PDRB atas
dasar harga
konstan
(dalam hal ini
sebagai
konstannya
tahun 2000)
karena PDRB
atas dasar
berlaku
merupakan
angka yang
masih
dipengaruhi
inflasi harga.
10,71% menjadi Rp 41,784 triliun, tahun 2008 meningkat 13,82%
menjadi Rp 48,461 triliun dan tahun 2009 meningkat 15,99%
menjadi Rp 55,158 triliun.
Besarnya nilai PDRB Kota Kediri tanpa PT Gudang Garam pada
tahun 2004 mencapai Rp 7,112 triliun, pada tahun 2005 mencapai
Rp 8,188 triliun, pada tahun 2006 sebesar Rp 9,159 triliun, dan
tahun 2007 sebesar Rp 9,934 triliun, selanjutnya tahun 2008
sebesar Rp 11,225 triliun dan tahun 2009 sebesar Rp. 12,748 triliun.
Peningkatan nilai PDRB atas dasar harga berlaku selain
dipengaruhi oleh adanya peningkatan nilai produksi juga
dipengaruhi oleh adanya peningkatan harga barang dan jasa yang
terjadi pada tahun yang bersangkutan dimana faktor tersebut ikut
diperhitungkan dalam penyusunan angka PDRB atas dasar harga
berlaku. Oleh karena itu untuk mengetahui peningkatan PDRB yang
sebenarnya atau riil, maka angka PDRB disajikan pula atas dasar
harga konstan dengan tahun dasar (harga barang dan jasa) pada
tahun 2000.
PDRB KOTA KEDIRI ATAS DASAR HARGA KONSTAN.
Nilai PDRB Kota Kediri atas dasar harga konstan dengan
PT. Gudang Garam berturut-turut pada periode 2004-2009 yaitu
sebesar Rp 18,745 triliun; Rp 18,792 triliun; Rp 19,768 triliun;
Rp.20,660 triliun; Rp 21,622 triliun; dan Rp. 22,717 triliun.
Sedangkan nilai PDRB tanpa PT. Gudang Garam pada tahun
2004 sebesar Rp 5,449 triliun, tahun 2005 sebesar Rp 5,684 triliun,
http://kedirikota.bps.go.id
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
38
Secara riil
PDRB Kota
Kediri selama
kurun waktu
2004-2009
selalu
mengalami
peningkatan
(baik dengan
atau tanpa
PT. Gudang
Garam)
triliun, tahun 2006 sebesar Rp 5,924 triliun, tahun 2007 sebesar Rp
6,201 triliun, pada tahun 2008 sebesar Rp 6,514 triliun, dan tahun
2009 sebesar Rp. 6,941 triliun.
Tabel 3.3
Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri Atas Dasar
Harga Konstan Tahun 2000, Tahun 2004 - 2009 (Triliun rupiah)
Uraian
2004 2005 2006 2007 2008 * 2009 **
(1) (3) (4) (5) (6)
PDRB
dengan PT
Gudang
Garam
18,745 18,792, 19,768 20,660 21,622 22,717
PDRB
tanpa PT
Gudang
Garam
5,449 5,684 5,924 6,201 6,512 6,941
*) Angka diperbaiki
**) Angka Sementara
Dengan perbandingan angka-angka tersebut, maka dapat
dikatakan bahwa perekonomian Kota Kediri, dengan PT. Gudang
Garam secara riil dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, begitu juga dengan PDRB
tanpa PT. Gudang Garam.
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
39
Sektor
industri
pengolahan
pada kurun
waktu 2004-
2009
merupakan
lokomotif
pertumbuhan
ekonomi Kota
Kediri.
PERTUMBUHAN EKONOMI.
Tingkat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan yang
dihitung dari PDRB merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat
pertumbuhan sektoralnya, artinya apabila sebuah sektor mempunyai
kontribusi besar dan pertumbuhannya lambat, maka hal ini akan
menghambat tingkat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Sebaliknya, apabila sektor tersebut mempunyai tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, maka sektor tersebut akan
menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi riil dari PDRB adalah pertumbuhan
ekonomi (indeks berantai) atas dasar harga konstan tahun 2000.
Sehingga pertumbuhan ini sudah tidak dipengaruhi faktor harga
atau dengan kata lain benar-benar murni disebabkan oleh kenaikan
periode seluruh sektor pendukungnya.
Berdasarkan tabel 3.4 pertumbuhan ekonomi Kota Kediri
dengan PT Gudang Garam berturut-turut dari tahun 2004-2009
adalah 5,75 %; 0,25 %; 5,19 %; 4,51 %; 4,66 %; dan 5,06%.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi PDRB tanpa PT Gudang
Garam pada tahun 2004 sebesar 7,17 %, dan 4,32 % pada tahun
2005, selanjutnya berturut-turut pada tahun 2006 – 2009 sebesar
4,21 %, 4,68 %, 5,02 %, dan 6,59 %. Adanya kenyataan ini
menunjukkan bahwa sampai dengan tahun 2009 sektor industri
pengolahan masih merupakan lokomotif pertumbuhan ekonomi
PDRB di Kota Kediri.
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
40
Sektor
pertambang-
an dan
penggalian
pada tahun
2009
mengalami
penurunan
laju
pertumbuhan
ekonomi
menjadi
-35,17%.
.
Tabel 3.4
Pertumbuhan Ekonomi PDRB Kota Kediri, Atas dasar harga
Konstan 2000, Tahun 2004 - 2009 (%)
Lapangan Usaha
Tahun
2004 2005 2006 2007 2008 * 2009 **
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pertanian 3,34 3,11 2,46 02,15 0,91 2,23
Pertambangan dan Penggalian 1,19 2,26 3,13 3,46 12,93 -35,17
Industri 5,05 -2,07 4,21 3,84 3,68 3,57
Listrik, Gas dan Air Bersih 14,27 5,36 3,37 3,17 3,81 3,45
Bangunan 4,71 2,99 4,23 4,36 3,93 5,90
Perdagangan, Hotel & Restoran 8,17 8,02 8,75 6,67 7,57 8,88
Pengangkutan dan Komunikasi 5,46 5,74 8,37 7,94 10,09 11,12
Keuangan, Persewaan & Jasa
Perusahaan
8,31 3,83 4,12 4,17 4,69 8,63
Jasa-jasa 4,16 4,98 4,75 5,07 6,82 8,35
Dengan PT Gudang Garam 5,75 0,25 5,19 4,51 4,66 5,06
Tanpa PT Gudang Garam 7.17 4.32 4.21 4,68 5.02 6,59
*) Angka diperbaiki
**) Angka Sementara
Kondisi perekonomian Kota Kediri pada tahun 2009 pada
umumnya tidak ubahnya dengan tahun-tahun sebelumnya dimana
semua sektor/lapangan usaha mengalami pertumbuhan ekonomi
positif kecuali sektor pertambangan dan penggalian, dengan
indikator meningkatnya pertumbuhan ekonomi untuk PDRB dengan
PT Gudang Garam. Adapun untuk PDRB tanpa PT. Gudang Garam
pada tahun 2009 laju pertumbuhan ekonomi PDRB mengalami pe-
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
41
Adabya
peningkatan
laju
pertumbuhan
ekonomi
PDRB Kota
Kediri tahun
2009 tanpa
PT. Gudang
Garam lebih
disebabkan
oleh adanya
peningkatan
laju
pertumbuhan
ekonomi sektor
perdagangan,
hotel dan
restoran.
peningkatan menjadi sebesar 6,59 % dibandingkan dengan
pertumbuhan ekonomi tahun 2008 sebesar 5,02 %. Adanya
peningkatan laju pertumbuhan ekonomi PDRB pada tahun 2009
tersebut disebabkan adanya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi
dari sektor Perdagangan, hotel dan restoran yaitu dari 7,57 % pada
tahun 2008 menjadi 8,88% pada tahun 2009.
Pada tahun 2009, pertumbuhan ekonomi tertinggi dialami oleh
sektor Angkutan dan komunikasi yang mencapai 11,12 %, urutan
berikutnya sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 8,88 %
kemudian sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar
8,63 % dan terendah sektor pertambangan dan penggalian yang
mencapai -35,17%.
TINGKAT PERKEMBANGAN HARGA
Dalam keseharian, istilah perubahan harga dapat diartikan
lebih spesifik lagi, yaitu dengan istilah peningkatan/penurunan
harga. Kenyataan ini juga tercermin, selain dari indikator inflasi
yang dihitung dari Indeks Harga Konsumen (IHK) juga dari angka-
angka PDRB yang disajikan dalam publikasi ini. Indikator
perubahan harga, salah satunya dapat dilihat dari Indeks Harga
Implisit. Peningkatan Indeks Harga Implisit menunjukkan
peningkatan harga-harga barang dan jasa, dan demikian sebaliknya.
Besarnya persentase perubahan Indeks Harga Implisit dari PDRB
menunjukkan besarnya inflasi.
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
42
Inflasi
terbesar
PDRB Kota
Kediri baik
dengan atau
tanpa PT.
Gudang
Garam kurun
waktu 2004-
2009 terjadi
pada tahun
2005.
Tabel 3.5
Inflasi dari PDRB Kota Kediri, Tahun 2004 - 2009 (%)
Lapangan Usaha
Tahun
2004 2005 2006 2007 2008 * 2009 **
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pertanian 6,65 13,32 13,95 5,63 8,41 4,66
Pertambangan dan Penggalian 8,66 18,21 10,75 4,47 2,72 10,97
Industri 10,11 15,47 13,16 7,00 12,36 9,19
Listrik, Gas dan Air Bersih 6,22 34,39 21,11 1,40 1,29 1,08
Bangunan 12,83 7,15 3,35 10,40 10,40 8,35
Perdagangan, Hotel & Restoran 14,21 13,97 2,28 7,33 7,33 6,66
Pengangkutan dan Komunikasi 15,64 7,65 1,65 2,35 2,35 1,44
Keuangan, Persewaan & Jasa
Perusahaan
15,80 11,81 9,51 5,38 5,38 6,67
Jasa-jasa 10,90 9,95 5,24 6,44 7,19 6,76
Dengan PT Gudang Garam 9,21 15,25 13,26 5,93 10,82 8,34
Tanpa PT Gudang Garam 3,83 10,36 7,34 3,61 7,59 6,54
*) Angka diperbaiki
**) Angka Sementara
Besarnya inflasi dari PDRB Kota Kediri dengan PT Gudang
Garam memberikan gambaran adanya peningkatan harga barang
dan jasa secara umum pada tahun 2004 – 2009 berturut-turut yaitu
9,21 %, 15,25 %, 13,26 %, 5,93 %, 10,82 %, dan8,34 %. Pada kurun
waktu tersebut inflasi terbesar terjadi pada tahun 2005, yaitu
sebesar 15,25 % yang diakibatkan oleh kenaikan harga bahan bakar
minyak yang selanjutnya menyebabkan kenaikan harga komoditi la-
innya. Kemudian pada tahun 2006 – 2009 terjadi perubahan
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
43
harga secara umum yang fluktuatif dimana pada tahun 2006 terjadi
kenaikan laju inflasi menjadi 13,26% dari tahun sebelumnya, tahun
2007 menurun menjadi 5,93 %, pada tahun 2008 meningkat
menjadi 10,82 % dan pada tahun 2009 turun menjadi 8,34 %.
Perubahan indeks implisit (inflasi) PDRB Kota Kediri tanpa PT
Gudang Garam pada kurun waktu tahun 2004 – 2009 berturut-turut
yaitu 103,83 %; 110,36 %; 107,34 %; 103,61 %; 107,59 % dan
106,54%. Dari angka di atas nampak inflasi PDRB secara umum
yang tertinggi terjadi pada tahun 2005.
PERTUMBUHAN EKONOMI SEKTORAL
Sektor Pertanian mencakup subsektor tanaman bahan
makanan, subsektor tanaman perkebunan, subsektor peternakan
dan hasil-hasilnya dan subsektor perikanan. Selama tahun 2004-
2009 sektor ini cenderung mengalami penurunan laju pertumbuhan
ekonomi dan peranannya pun cenderung mengecil. Hal ini
disebabkan oleh adanya perubahan lahan pertanian menjadi lahan
non pertanian. Pertumbuhan ekonomi sektor pertanian atas`dasar
harga konstan tahun 2000 pada tahun 2004-2009 berturut-turut
yaitu 3,34 %; 3,11 %; 2,46 %; 2,15 %; 0,91 % dan 2,23 %.
Pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi subsektor bahan
makanan atas dasar harga konstan sebagai kontributor terbesar di
sektor pertanian yaitu sebesar 1,68%, subsektor tanaman
perkebunan sebesar 2,51%, subsektor peternakan dan hasil-hasilnya
2,09% dan subsektor perikanan sebesar 3,62%.
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
44
94
96
98
100
102
104
106
108
110
112
Tanaman Bahan Makanan Tanaman Perkebunan
Peternakan Perikanan
Pertumbuhan
ekonomi sub
sektor
tanaman
bahan
makanan
kurun waktu
2004-2009
sangat
fluktuatif
namun ada
kecenderung-
an untuk
selalu turun.
Pertumbuhan subsektor Tanaman Bahan Makanan yang
didalamnya mencakup komoditi padi, palawija, sayur-sayuran dan
buah-buahan sejak tahun 2004 - 2009 polanya sangat fluktuatif.
Pada tahun 2004 subsektor Tanaman Bahan Makanan mengalami
pertumbuhan ekonomi sebesar 0,15 %, tahun 2005 sebesar 0,32 %
dan secara berturut-turut pertumbuhan ekonomi sub sektor
Tanaman Bahan Makanan pada tahun 2006 – 2009 yaitu 1,81 %;
0,91 %; 1,28 % dan 1,68%. Untuk lebih jelasnya disajikan Grafik 3.2
di bawah ini.
Grafik 3.2
Pertumbuhan Ekonomi PDRB Kota Kediri Sektor Pertanian
menurut sub sektor Tahun 2004 – 2009, (%)
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
45
Sub sektor
tanaman
perkebunan
pada kurun
waktu tahun
2004-2009
pertumbuhan
ekonominya
tertinggi
terjadi pada
tahun 2004
yaitu sebesar
4,28%,
sedangkan
pada tahun
2004 – 2009
cenderung
mengalami
penurunan.
Sub sektor tanaman perkebunan pada kurun waktu tahun
2004-2009 pertumbuhan ekonominya tertinggi terjadi pada tahun
2004 yaitu sebesar 4,28%, sedangkan pada tahun 2004 – 2009
cenderung mengalami penurunan. Pada sub sektor Peternakan dan
Hasil-hasilnya pertumbuhan ekonomi kurun waktu 2004-2009
terjadi juga pada tahun 2004 sebesar 4,07%, selanjutnya
pertumbuhan ekonominya terus meluncur ke bawah sampai dengan
tahun 2008 sebesar 0,09%, tetapi tahun 2009 naik lagi menjadi
2,09%.
Begitu pula yang terjadi pada sektor Perikanan. Sektor ini
mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi selama kurun waktu
tahun 2004 - 2009 pada tahun 2004 sebesar 9,82 % namun
kontribusinya pada angka PDRB hanya sebesar 0,0934 % dari PDRB
secara keseluruhan.
Untuk sektor Pertambangan dan Penggalian, sebagai
komponen penyusunan PDRB Kota Kediri hanya terdapat sub sektor
penggalian. Pada sub sektor penggalian yang dihitung adalah
kegiatan penggalian pasir, penggalian batu sungai-koral dan tanah
liat sebagai bahan baku pembuatan batu bata dan genteng. Pada
tahun 2009, Sektor Pertambangan dan Penggalian mengalami
penurunan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan yaitu
sebesar -35,17 %. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan yang
cukup intensif oleh aparat Pemerintah Kota Kediri sehubungan
dengan Perda Kota Kediri tentang Larangan Explorasi Lahan di da-
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
46
Sub sektor
industri
barang dari
kayu dan
hasil hutan
lainnya
merupakan
penyumbang
angka PDRB
terbesar kedua
pada sektor
industri
pengolahan
dimana pada
tahun 2009
mengalami
penurunan
pertumbuhan
ekonomi
sebesar 3,53%
erah bantaran sungai Berantas yang berada di wilayah Kota Kediri.
Selanjutnya peranan sektor industri pengolahan terhadap
pertumbuhan ekonomi Kota Kediri sangat besar, sehingga gambaran
perkembangan ekonomi Kota Kediri sepertinya tercermin oleh
gerakan sektor industri pengolahan. Sektor industri pengolahan
disini terutama subsektor makanan, minuman dan tembakau.
Industri rokok dan tembakau merupakan primadona bagi Kota
Kediri sehingga perkembangannya mampu mewarnai perkembangan
ekonomi Kota Kediri. Laju pertumbuhan ekonomi industri makanan,
minuman dan tembakau pada tahun 2009 mengalami penurunan
sebesar 3,57 % dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi
tahun 2008 yaitu dari 3,68 % menjadi 3,57 %.
Sektor Industri Pengolahan pada kurun waktu tahun 2004-
2009 memperlihatkan pola pertumbuhan yang fluktuatif, dimana
pada tahun 2005 mengalami penurunan (indeks berantai atas dasar
harga konstan tahun 2000 sebesar -2,07 %), tahun 2006, 2007,
2008 dan 2009 tumbuh masing-masing sebesar 4,21 %; 3,84 %;
3,68% dan 3,57%. Sub sektor industri barang dari kayu dan hasil
hutan lainnya pada tahun 2009 pertumbuhan ekonominya menurun
dari 4,80% % pada tahun 2008 menjadi 3,53 % pada tahun 2009.
Sub sektor industri semen dan barang galian non logam juga
mempunyai peran penting dalam membentuk sektor industri
pengolahan. Pada tahun 2009 ini eksis dengan pertumbuhan
ekonomi sebesar 7,17 %.
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
47
Sumbangan
sektor listrik,
gas dan air
minum
terhadap
perekonomian
Kota Kediri
tidak terlalu
besar, namun
dengan
perkembanga
nnya yang
pesat paling
tidak masih
mampu
mendongkrak
pertumbuhan
ekonomi
secara
keseluruhan
Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih merupakan sektor penunjang
seluruh kegiatan ekonomi dan sebagai infrastruktur yang
mendorong aktivitas seluruh sektor terutama sektor industri.
Sumbangan sektor listrik, gas dan air minum terhadap
perekonomian Kota Kediri tidak terlalu besar, namun dengan
perkembangannya yang pesat paling tidak masih mampu
mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Subsektor
listrik pertumbuhan ekonominya selalu positif dari tahun 2004 –
2009. Pertumbuhan ekonomi subsektor listrik pada tahun 2009
sebesar 3,43 %.
Tabel 3.6
Pertumbuhan Ekonomi Kota Kediri Sektor Sekunder,
Tahun 2003 - 2008 (%)
Lapangan Usaha Tahun
2004 2005 2006 2007 2008* 2009**
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Sektor Sekunder
Industri Pengolahan 5,05 -2,07 4,21 3,84 3,68 3,57
a. Makanan,minuman
dan Tembakau
5,05 -2,07 4,21 3,84 3,68 3,57
b. Tekstil,pakaian jadi
dan kulit
-1,54 0.08 1,96 0,93 1,80 1,32
c. Barang Kayu & Hasil
hutan lainnya
-0,15 0,17 1,14 0,57 4,80 3,53
d. Kertas dan barang
cetakan
3,24 4,52 23,38 2,14 1,13 8,42
e. Pupuk,kimia dan
barang dari karet
5,94 5,25 4,11 1,91 1,73 5,68
f. Semen dan Barang
galian bukan logam
9,16 8,92 3,27 2,76 11,82 7,17
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
48
Pada kurun
waktu tahun
2004-2009
pertumbuhan
ekonomi
sektor
Bangunan
menunjukkan
pertumbuhan
yang selalu
positif.
Lanjutan Tabel 3.6
Lapangan Usaha
Tahun
2004 2005 2006 2007 2008* 2009**
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
g. Alat angkutan, mesin
dan peralatannya
-2,48 -7,43 2,14 1,35 7,19 6,73
Listrik, Gas dan Air
Bersih
14,27 5,36 3,37 3,17 3,81 3,45
a. Listrik 14,49 5,41 3,37 3,18 3,81 3,43
b. Air Bersih 3,35 2,77 3,17 2,66 3,86 4,68
Bangunan 4,71 2,99 4,23 4,36 3,93 5,90
Pada kurun waktu tahun 2004-2009 pertumbuhan ekonomi
sektor Bangunan menunjukkan pertumbuhan yang selalu positif.
Tercatat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2004 mencapai 4,71 %,
pada tahun 2005 menjadi 2,99%, selanjutnya pada tahun 2006
mencapai 4,23%, pada tahun 2007, 2008 dan 2009 berturut-turut
sebesar 4,36 %; 3,93 % dan 5,90 %. Adanya peningkatan laju
pertumbuhan ekonomi sektor bangunan pada tahun 2009
disebabkan oleh adanya pembangunan dan perbaikan rumah yang
cukup banyak terjadi di wilayah Kota Kediri.
Kemudian sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran merupakan
sektor terbesar kedua setelah industri pengolahan dalam
menyumbang angka PDRB Kota Kediri 2004-2009 dengan
pertumbuhan ekonomi berturut-turut sebesar 8,17 %; 8,02%; 8,75
%; 6,67 %; 7,57 % dan 8,88 %. Pada sektor ini kontribusi terbesar
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
49
PERDAGANGAN
HOTEL
RESTORAN
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
Kontribusi
terbesar pada
sektor
perdagangan,
hotel dan
restoran
berasal dari
sub sektor
perdagangan
besar dan
eceran.
sar diberikan oleh subsektor Perdagangan Besar dan Eceran dengan
petumbuhan ekonomi sebesar 8,88 % pada tahun 2009, setelah itu
subsektor Restoran dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2009
sebesar 5,45 % dan subsektor hotel dengan pertumbuhan ekonomi
sebesar 6,35 %. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
mempunyai pertumbuhan ekonomi menggembirakan selama kurun
waktu tahun 2004-2009. Untuk lebih jelasnya disajikan pada Grafik
3.3 di bawah ini.
Grafik 3.3
Pertumbuhan Ekonomi Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran,
Subsektor Hotel dan Subsektor Restoran Tahun 2004-2009, (%)
Adapun sektor Pengangkutan dan Komunikasi pada tahun
2009 laju pertumbuhan ekonominya ada peningkatan yaitu dari
10,09% (tahun 2008) menjadi 11,12 % (tahun 2009). Peningkatan
pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan terjadi pada Subsub-
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
50
Sub sektor pos
dan
telekomunika-
si merupakan
penyumbang
terbesar pada
sektor
pengangkutan
dan
komunikasi.
sektor Pos dan Telekomunikasi. Pertumbuhan ekonomi subsubsek-
tor Pos dan Telekomunikasi pada tahun 2004 – 2009 berturut-turut
6,81 %; 7,13%; 12,85 %; 11,17 %; 12,31 % dan 13,42 %.
Peranan sektor pengangkutan dan komunikasi ini sangat vital
dan menjadi indikator penting dalam melihat kemajuan ekonomi
suatu wilayah. Subsektor transportasi mempunyai peran penting
bagi mobilitas perekonomian.
Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan merupakan
sektor dengan kontribusi terbesar ketiga setelah sektor Perda-
gangan, Hotel dan Restoran dengan pertumbuhan ekonomi yang
cenderung mengalami peningkatan selama tahun 2004-2009 yaitu
berturut turut 8,31%; 3,83%; 4,12%; 4,17 %; 4,69% dan 8,63%.
Pada tahun 2009 subsektor Bank mengalami penurunan laju
pertumbuhan ekonomi yaitu dari 7,77% (tahun 2008) menjadi 5,41%
(tahun 2009). Subsektor Lembaga Keuangan Bukan Bank juga
mengalami penurunan laju perumbuhan ekonomi yaitu dari 8,98%
(tahun 2008) menjadi 6,87% pada tahun 2009. Subsektor sewa
bangunan mengalami peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yaitu
dari 6,70% menjadi 8,09%. Begitu pula sub sektor Jasa Perusahaan
naik yaitu dari 4,41% menjadi 8,82%.
Sektor Jasa-jasa selama kurun waktu tahun 2004-2009 relatif
mengalami peningkatan laju pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi sektor jasa pada tahun 2004 – 2009 berturut-turut yaitu
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
51
Nilai PDRB
perkapita
pada suatu
tahun
didapatkan
dari nilai
PDRB secara
keseluruhan
pada tahun
tersebut
dibagi dengan
jumlah
penduduk
pertengahan
pada tahun
yang sama.
4,16%; 4,98%; 4,75%; 5,07%; 7,49% dan 8,35%.
Sub sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada tahun
2009 adalah subsubsektor Jasa Sosial Kemasyarakatan yang
mencapai 11,53% (tahun 2008 sebesar 9,00%), terendah subsub
sektor Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan yaitu dari 4,59%
(tahun 2008) menjadi 3,90% (tahun 2009).
PDRB PER KAPITA
PDRB per kapita sudah sangat dikenal dan banyak digunakan
sebagai indikator ekonomi makro guna mengetahui tingkat
kesejahteraan / kemakmuran suatu daerah. Pada umumnya
indikator ini disajikan atas dasar harga berlaku, walaupun
sebetulnya nilainya masih sangat dipengaruhi oleh adanya
perubahan / kenaikan harga barang dan jasa.
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa peranan PT. Gudang
Garam dalam nilai PDRB Kota Kediri 2009 masih amat dominan,
sehingga nilai PDRB per kapita Kota Kediri menjadi sangat besar
bila dibandingkan dengan nilai PDRB Daerah Tingkat 2 lainnya.
Nilai PDRB perkapita pada suatu tahun didapatkan dari nilai PDRB
secara keseluruhan pada tahun tersebut dibagi dengan jumlah
penduduk pertengahan pada tahun yang sama.
Menurut penghitungan atas dasar harga berlaku PDRB per
kapita Kota Kediri dengan PT Gudang Garam tahun 2009 sebesar
200,324 juta rupiah mengalami peningkatan 11,76% bila
dibandingkan dengan tahun 2008 yang sebesar 179,240 juta rupiah.
http://kedirikota.bps.go.id
Bab 3. Analisis
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009
52
0
10.000.000
20.000.000
30.000.000
40.000.000
50.000.000
60.000.000
PDRN
PDRB
PDRB atas
dasar harga
konstan
adalah PDRB
yang telah
dikeluarkan
pengaruh
perubahan
harganya.
Apabila pengaruh perubahan harga dikeluarkan maka
berdasarkan penghitungan atas dasar harga konstan tahun dasar
2000 PDRB perkapita Kota Kediri dengan PT Gudang Garam pada
tahun 2004 – 2009 berturut-turut Rp. 71,826 juta, Rp. 71,362 juta,
Rp. 74,395 juta, Rp. 77,066 juta, Rp. 79,972 juta dan Rp.82,506 juta.
Besaran PDRB per kapita sangat dipengaruhi oleh pertambahan atau
laju perkembangan penduduk Kota Kediri. Berdasarkan data Survei
Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2005 tercatat jumlah penduduk
pertengahan tahun di Kota Kediri pada tahun 2004–2009 berturut-
turut sebesar 260.989 jiwa; 263.335 jiwa; 265.721 jiwa; 268.081
jiwa; 270.374 jiwa dan 275.346 jiwa.
Grafik 3.4
PDRB Per Kapita dan PDRN Perkapita Kota Kediri dengan
PT.Gudang Garam Atas Dasar Harga Berlaku,
Tahun 2004 – 2009, (Rp)
2004 2005 2006 2007 2008 2009
http://kedirikota.bps.go.id
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 51
Tabel 4.1
Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri
Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2004 – 2006 (juta rupiah)
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006
(1) (2) (3) (4)
1. PERTANIAN 55,045.36 64,317.07 75,089.90
a. Tanaman Bahan Makanan 11,458.16 14,047.65 17,822.31
b. Tanaman Perkebunan 29,008.32 33,219.58 37,981.94
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 14,337.94 16,757.58 18,948.52
d. Kehutanan 0.00 0.00 0.00
e. Perikanan 240.94 292.26 337.13
2. PERTAMBANGAN &
PENGGALIAN
1,523.36 1,841.55 2,103.31
a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00
b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00
c. Penggalian 1,523.36 1,841.55 2,103.31
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 20,485,105.54 23,164,760.57 27,317,281.60
a. Industri Migas 0.00 0.00 0.00
1. Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00
2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00
b. Industri Tanpa Migas 20,485,105.54 23,164,760.57 27,317,281.60
1. Makanan, Minuman dan
Tembakau
20,478,615.73 23,157,142.37 27,308,558.84
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 597.82 661.90 725.21
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan
lainnya
2,087.91 2,392.29 2,644.28
4. Kertas dan Barang Cetakan 505.75 590.93 792.94
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari
Karet
1,011.76 1,215.91 1,397.05
6. Semen & Brg. Galian bukan
logam
1,407.14 1,751.89 1,988.57
7. Logam Dasar Besi & Baja 0.00 0.00 0.00
8. Alat Angk., Mesin &
Peralatannya
879.42 1,005.29 1,174.72
9. Barang lainnya 0.00 0.00 0.00
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 77,582.55 109,853.96 137,519.34
a. Listrik 76,601.25 108,643.16 135,977.52
b. Gas 0.00 0.00 0.00
c. Air Bersih 981.30 1,210.80 1,541.82
5. BANGUNAN 51,503.25 59,847.24 66,836.30
6. PERDAG., HOTEL &
RESTORAN
5,469,802.46 6,747,813.80 8,363,467.25
a. Perdagangan Besar & Eceran 5,386,355.05 6,641,116.78 8,232,050.59
b. Hotel 10,515.85 13,526.43 16,403.08
c. Restoran 72,931.56 93,170.59 115,013.59
http://kedirikota.bps.go.id
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 52
LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006
(1) (2) (3) (4)
7. PENGANGKUTAN &
KOMUNIKASI 205,798.56 251,634.12 293,569.19
a. Pengangkutan 79,807.85 108,949.33 128,485.88
1. Angkutan Rel 971.74 1,297.83 1,549.83
2. Angkutan Jalan Raya 63,174.39 87,579.20 102,510.11
3. Angkutan Laut 0.00 0.00 0.00
4. Angk. Sungai, Danau &
Penyebr. 0.00 0.00 0.00
5. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00
6. Jasa Penunjang Angkutan 15,661.72 20,072.30 24,425.94
b. Komunikasi 125,990.71 142,684.79 165,083.31
1. Pos dan Telekomunikasi 118,592.64 134,417.28 156,278.42
2. Jasa Penunjang
Komunikasi 7,398.07 8,267.51 8,804.89
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA
PERUSAHAAN 764,866.57 919,610.98 1,070,485.48
a. Bank 27,376.98 33,608.47 39,764.04
b. Lembaga Keuangan tanpa
Bank 14,856.18 17,741.60 20,187.90
c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00
d. Sewa Bangunan 19,366.93 22,853.45 26,118.80
e. Jasa Perusahaan 703,266.48 845,407.46 984,414.74
9. JASA-JASA 309,676.12 360,767.86 417,280.70
a. Pemerintahan Umum 97,834.19 113,360.57 132,050.19
1. Adm. Pemerintah &
Pertahanan 97,834.19 113,360.57 132,050.19
2. Jasa Pemerintah lainnya 0.00 0.00 0.00
b. Swasta 211,841.93 247,407.29 285,230.51
1. Sosial Kemasyarakatan 34,710.36 39,602.44 46,205.79
2. Hiburan & Rekreasi 4,510.96 4,991.54 5,532.24
3. Perorangan &
Rumahtangga 172,620.60 202,813.31 233,492.48
PDRB DENG AN MIGAS 27,420,903.78 31,680,447.16 37,743,633.06
PDRB TANPA MIGAS 26,700,618.43 29,781,622.04 37,743,633.06
PPRB TANPA PT. GUDANG
GARAM
7,112,992.01 8,188,848.26 9,159,966.70
Keterangan :
* = Angka diperbaiki
** = Angka sementara
http://kedirikota.bps.go.id
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 53
Tabel 4.1
Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri
Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2007 – 2009 (juta rupiah)
LAPANGAN USAHA 2007 2008 * 2009 **
(1) (2) (3) (4)
1. PERTANIAN 81,026.66 88,632.29 94,834.35
a. Tanaman Bahan Makanan 19,106.93 20,854.17 22,973.04
b. Tanaman Perkebunan 41,089.84 44,796.05 48,268.00
c. Peternakan dan Hasil-
hasilnya
20,473.97 22,585.92 23,167.00
d. Kehutanan 0.00 0.00 0.00
e. Perikanan 355.92 396.15 426.31
2. PERTAMBANGAN &
PENGGALIAN
2,273.32 2,637.15 1.897,26
a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0,00
b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0,00
c. Penggalian 2,273.32 2,637.15 1.897,26
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 30,351,623.04 35,358,839.74 39.987.733,40
a. Industri Migas 0.00 0.00 0.00
1. Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00
2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00
b. Industri Tanpa Migas 30,351,623.04 35,358,839.74 39.987.733,40
1. Makanan, Minuman dan
Tembakau
30,342,426.87 35,348,541.44 39.976.085,63
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas
kaki
760.50 826.24 855,39
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan
lainnya
2,742.56 3,045.61 3.450,75
4. Kertas dan Barang Cetakan 852.38 927.53 1.053,22
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari
Karet
1,489.19 1,598.55 1.816,58
6. Semen & Brg. Galian bukan
logam
2,141.21 2,519.08 2.919,08
7. Logam Dasar Besi & Baja 0.00 0.00 -
8. Alat Angk., Mesin &
Peralatannya
1,210.31 1,381.29 1.552,75
9. Barang lainnya 0.00 0.00 0.00
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 143,861.44 151,273.82 158.184,95
a. Listrik 142,284.71 149,516.37 156.226,97
b. Gas 0.00 0.00 0.00
c. Air Bersih 1,576.72 1,757.45 1.957,98
5. BANGUNAN 72,084.64 82,709.92 94.901,00
6. PERDAG., HOTEL &
RESTORAN
9,124,533.77 10,534,941.64 12.234.439,36
a. Perdagangan Besar & Eceran 8,978,026.56 10,370,255.25 12.048.117,09
b. Hotel 17,537.55 19,221.51 22.252,43
c. Restoran 128,969.66 145,464.88 164.069,84
http://kedirikota.bps.go.id
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 54
LAPANGAN USAHA 2007 2008 * 2009 **
(1) (2) (3) (4)
7. PENGANGKUTAN &
KOMUNIKASI 322,092.43 362,908.88 409.071,62
a. Pengangkutan 138,712.43 163,473.89 181.346,18
1. Angkutan Rel 1,745.68 1,998.43 2.097,56
2. Angkutan Jalan Raya 111,155.64 129,665.24 139.977,05
3. Angkutan Laut 0.00 - 0,00
4. Angk. Sungai, Danau &
Penyebr. 0.00 - 0,00
5. Angkutan Udara 0.00 - 0,00
6. Jasa Penunjang
Angkutan 25,811.11 31,810.22 39.271,57
b. Komunikasi 183,380.00 199,434.99 227.725,44
1. Pos dan
Telekomunikasi 174,015.43 189,010.35 216.249,58
2. Jasa Penunjang
Komunikasi 9,364.57 10,424.64 11.475,86
8. KEU. PERSEWAAN, &
JASA PERUSAHAAN 1,221,161.93 1,347,133.51 1.561.057,37
a. Bank 45,581.14 51,785.86 59.796,25
b. Lembaga Keuangan
tanpa Bank 21,908.72 25,336.15 29.320,26
c. Jasa Penunjang
Keuangan 0.00 - 0,00
d. Sewa Bangunan 28,455.05 31,868.25 36.670,34
e. Jasa Perusahaan 1,125,217.01 1,238,143.25 1.435.270,52
9. JASA-JASA 465,376.72 532,860.33 616.378,07
a. Pemerintahan Umum 149,719.96 167,928.70 189.655,91
1. Adm. Pemerintah &
Pertahanan 149,719.96 167,928.70 189.655,91
2. Jasa Pemerintah
lainnya 0.00 - 0,00
b. Swasta 315,656.76 364,931.63 426.722,16
1. Sosial Kemasyarakatan 49,955.40 56,149.00 66.025,67
2. Hiburan & Rekreasi 5,859.86 7,070.55 8.012,99
3. Perorangan &
Rumahtangga 259,841.50 301,712.08 352.683,50
PDRB DENGAN MIGAS 41,784,033.94 48,461,937.28 55.158.497,38
PDRB TANPA MIGAS 41,784,033.94 48,461,937.28 55.158.497,38
PDRB TANPA GUDANG
GARAM
9,934,803.45 11,225,353.05 12,748,205.57
Keterangan :
* = Angka diperbaiki
** = Angka sementara
http://kedirikota.bps.go.id
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 55
Tabel 4.2
Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri
Atas Dasar Harga Konstan (Tahun Dasar 2000),
Tahun 2004 – 2006 (juta rupiah)
Lapangan Usaha 2004 2005 2006
(1) (2) (3) (4)
1. PERTANIAN 39,313.13 40,536.07 41,531.53
a. Tanaman Bahan Makanan 8,334.82 8,361.20 8,512.54
b. Tanaman Perkebunan 20,134.13 20,903.26 21,450.92
c. Peternakan dan Hasil-
hasilnya 10,667.08 11,085.23 11,375.21
d. Kehutanan 0.00 0.00 0.00
e. Perikanan 177.11 186.39 192.86
2. PERTAMBANGAN &
PENGGALIAN 1,041.02 1,064.57 1,097.89
a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00
b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00
c. Penggalian 1,041.02 1,064.57 1,097.89
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 14,062,705.96 13,771,301.03 14,351,186.70
a. Industri Migas 0.00 0.00 0.00
1. Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00
2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00
b. Industri Tanpa Migas 14,062,705.96 13,771,301.03 14,351,186.70
1. Makanan, Minuman dan
Tembakau 14,058,028.10 13,766,522.88 14,346,213.17
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas
kaki 427.17 427.51 435.89
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan
lainnya 1,522.99 1,525.58 1,542.97
4. Kertas dan Barang Cetakan 365.72 382.25 471.62
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari
Karet 774.03 814.67 848.15
6. Semen & Brg. Galian bukan
logam 967.61 1,053.92 1,088.39
7. Logam Dasar Besi & Baja 0.00 0.00 0.00
8. Alat Angk., Mesin &
Peralatannya 620.34 574.22 586.51
9. Barang lainnya 0.00 0.00 0.00
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 43,103.86 45,414.20 46,943.10
a. Listrik 42,341.93 44,631.17 46,135.24
b. Gas 0.00 0.00 0.00
c. Air Bersih 761.93 783.03 807.86
5. BANGUNAN 34,078.77 35,098.08 36,582.73
6. PERDAG., HOTEL &
RESTORAN 3,667,369.20 3,961,366.43 4,307,834.91
a. Perdagangan Besar & Eceran 3,607,075.42 3,895,641.43 4,236,120.50
b. Hotel 8,300.39 8,683.04 9,504.46
c. Restoran 51,993.39 57,041.95 62,209.95
http://kedirikota.bps.go.id
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 56
Lapangan Usaha 2004 2005 2006
(1) (2) (3) (4)
7. PENGANGKUTAN &
KOMUNIKASI 131,675.57 139,232.74 150,888.29
a. Pengangkutan 56,176.84 58,387.88 60,094.46
1. Angkutan Rel 542.84 535.74 563.92
2. Angkutan Jalan Raya 43,262.17 44,759.04 45,901.93
3. Angkutan Laut 0.00 0.00 0.00
4. Angk. Sungai, Danau
& Penyebr. 0.00 0.00 0.00
5. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00
6. Jasa Penunjang
Angkutan 12,371.82 13,093.10 13,628.61
b. Komunikasi 75,498.73 80,844.86 90,793.83
1. Pos dan
Telekomunikasi 70,833.72 75,886.23 85,640.34
2. Jasa Penunjang
Komunikasi 4,665.01 4,958.63 5,153.49
8. KEU. PERSEWAAN, &
JASA PERUSAHAAN 573,148.49 595,102.14 619,592.21
a. Bank 17,961.13 20,152.64 22,367.85
b. Lembaga Keuangan
tanpa Bank 10,676.91 11,543.87 12,302.31
c. Jasa Penunjang
Keuangan 0.00 0.00 0.00
d. Sewa Bangunan 13,958.64 14,903.64 15,522.14
e. Jasa Perusahaan 530,551.81 548,501.99 569,399.91
9. JASA-JASA 193,543.85 203,183.12 212,839.03
a. Pemerintahan Umum 54,873.65 57,147.20 59,713.38
1. Adm. Pemerintah &
Pertahanan 54,873.65 57,147.20 59,713.38
2. Jasa Pemerintah
lainnya 0.00 0.00 0.00
b. Swasta 138,670.20 146,035.92 153,125.66
1. Sosial
Kemasyarakatan 22,071.47 22,590.15 23,532.16
2. Hiburan & Rekreasi 3,075.75 3,244.04 3,355.31
3. Perorangan &
Rumahtangga 113,522.98 120,201.74 126,238.19
PDRB DENGAN MIGAS 18,745,979.85 18,792,298.38 19,768,496.38
PDRB TANPA MIGAS 18,745,979.85 18,792,298.38 19,768,496.38
PDRB TANPA PT. GUDANG
GARAM
5,449,315.87 5,684,726.32 5,924,053.30
Keterangan :
* = Angka diperbaiki
** = Angka sementara
http://kedirikota.bps.go.id
http://kedirikota.bps.go.id
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 57
Tabel 4.2
Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri
Atas Dasar Harga Konstan (Tahun Dasar 2000),
Tahun 2007 – 2009 (juta rupiah)
Lapangan Usaha 2007 2008 * 2009 **
(1) (2) (3) (4)
1. PERTANIAN 42,424.61 42,808.57 43.764,97
a. Tanaman Bahan Makanan 8,590.00 8,699.78 8.845,72
b. Tanaman Perkebunan 22,047.26 22,304.80 22.865,73
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 11,590.89 11,601.84 11.844,06
d. Kehutanan 0.00 0.00 0,00
e. Perikanan 196.46 202.15 209,46
2. PERTAMBANGAN &
PENGGALIAN
1,135.88 1,282.79 831,69
a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0,00
b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0,00
c. Penggalian 1,135.88 1,282.79 831,69
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 14,902,751.78 15,451,153.95 16.003.096,15
a. Industri Migas 0.00 0.00 0.00
1. Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00
2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00
b. Industri Tanpa Migas 14,902,751.78 15,451,153.95 16.003.096,15
1. Makanan, Minuman dan
Tembakau
14,897,701.16 15,445,825.57 15997481,01
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 439.95 447.85 453,76
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan
lainnya
1,551.76
1,626.23
1.683,61
4. Kertas dan Barang Cetakan 481.71 487.16 528,18
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari
Karet
864.35 879.34 929,29
6. Semen & Brg. Galian bukan
logam
1,118.43 1,250.61 1.340,25
7. Logam Dasar Besi & Baja 0.00 0.00 0.00
8. Alat Angk., Mesin &
Peralatannya
594.43 637.19 680,04
9. Barang lainnya 0.00 0.00 0.00
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
48,431.69 50,278.49
52.014,07
a. Listrik
47,602.34 49,417.16
51.112,40
b. Gas 0.00 0.00 0.00
c. Air Bersih
829.35 861.33
901,67
5. BANGUNAN 38,176.38 39,675.43 42.015,27
6. PERDAG., HOTEL &
RESTORAN
4,595,291.91
4,943,361.97 5.382.538,73
a. Perdagangan Besar & Eceran 4,519,558.29 4,863,648.35 5.298.388,62
b. Hotel 9,829.51 10,245.80
10.896,26
c. Restoran 65,904.11 69,467.82 73.253,85
http://kedirikota.bps.go.id
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 58
Lapangan Usaha 2007* 2008 ** 2009 **
(1) (2) (3) (4)
7. PENGANGKUTAN &
KOMUNIKASI
162,862.25 179,295.84 199.232,79
a. Pengangkutan 62,361.19 66,624.56 71.782,45
1. Angkutan Rel 590.03 613.27 639,22
2. Angkutan Jalan Raya 47,691.44 49,656.75 51.850,75
3. Angkutan Laut 0.00 0.00 0.00
4. Angk. Sungai, Danau
& Penyebr.
0.00 0.00
0.00
5. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00
6. Jasa Penunjang
Angkutan
14,079.72
16,354.54 19.292,48
b. Komunikasi 100,501.07 112,671.28 127.450,34
1. Pos dan
Telekomunikasi
95,206.37 106,927.45 121.274,52
2. Jasa Penunjang
Komunikasi
5,294.70 5,743.83 6.175,82
8. KEU. PERSEWAAN, &
JASA PERUSAHAAN
645,433.12 675,673.37 733.985,16
a. Bank 23,926.89 25,786.15 27.181,46
b. Lembaga Keuangan
tanpa Bank
12,832.54 13,985.42 14.945,71
c. Jasa Penunjang
Keuangan
0.00 0.00 0.00
d. Sewa Bangunan 16,259.44 17,348.62 18.752,96
e. Jasa Perusahaan 592,414.25 618,553.18 673.105,03
9. JASA-JASA 223,621.37 238,871.82 260.431,84
a. Pemerintahan Umum 62,592.76 63,975.64 68.014,64
1. Adm. Pemerintah &
Pertahanan
62,592.76
65,463.70 68.014,64
2. Jasa Pemerintah
lainnya
0.00 0.00 0.00
b. Swasta 161,028.62 174,896.18 192.417,20
1. Sosial
Kemasyarakatan
24,294.60 26,480.92 29.535,32
2. Hiburan & Rekreasi
3,450.26 3,971.69
4.202,65
3. Perorangan &
Rumahtangga 133,283.75 144,443.57 158.679,23
PDRB DENGAN MIGAS 20,660,128.99 21,622,402.23 22.717.910,67
PDRB TANPA MIGAS 20,660,128.99 21,622,402.23 22.717.910,67
PDRB TANPA PT. GUDANG
GARAM
6,201,298.99 6,512,475.42 6,941,869.59
Keterangan :
* = Angka diperbaiki
** = Angka sementara
http://kedirikota.bps.go.id
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 59
Tabel 4.3
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri
Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2004 – 2009
Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008 * 2009 **
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8)
1. PERTANIAN 0.2007 0.2030 0.1989 0.1939 0,1829 0,1719
a. Tanaman Bahan Makanan 0.0418 0.0443 0.0472 0.0457 0,0430 0,0416
b. Tanaman Perkebunan 0.1058 0.1049 0.1006 0.0983 0,0924 0,0875
c. Peternakan dan Hasil-
hasilnya 0.0523 0.0529 0.0502 0.0490
0,0466 0,0420
d. Kehutanan 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000
e. Perikanan 0.0009 0.0009 0.0009 0.0009 0,0008 0,0008
2. PERTAMBANGAN &
PENGGALIAN
0.0056 0.0058 0.0056 0.0054 0,0054 0,0034
a. Minyak dan Gas Bumi 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000
b. Pertambangan tanpa Migas 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000
c. Penggalian 0.0056 0.0058 0.0056 0.0054 0,0054 0,0034
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 74.7062 73.1201 72.3759 72.6393 72,9621 72,4961
a. Industri Migas 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000
1. Pengilangan Minyak Bumi 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000
2. Gas Alam Cair 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000
b. Industri Tanpa Migas 74.7062 73.1201 72.3759 72.6393 72,9621 72,4961
1. Makanan, Minuman dan
Tembakau
74.6825 73.0960 72.3528 72.6173 72,9408 72,4749
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas
kaki 0.0022 0.0021 0.0019 0.0018
0,0017 0,0016
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan
lainnya 0.0076 0.0076 0.0070 0.0066
0,0063 0,0063
4. Kertas dan Barang
Cetakan 0.0018 0.0019 0.0021 0.0020
0,0019 0,0019
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari
Karet 0.0037 0.0038 0.0037 0.0036
0,0033 0,0033
6. Semen & Brg. Galian
bukan logam 0.0051 0.0055 0.0053 0.0051
0,0052 0,0053
7. Logam Dasar Besi & Baja 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000
8. Alat Angk., Mesin &
Peralatannya 0.0032 0.0032 0.0031 0.0029
0,0029 0,0028
9. Barang lainnya 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0.2829 0.3468 0.3644 0.3443 0,3121 0,2868
a. Listrik 0.2794 0.3429 0.3603 0.3405 0,3085 0,2832
b. Gas 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000
c. Air Bersih 0.0036 0.0038 0.0041 0.0038 0,0036 0,0035
5. BANGUNAN 0.1878 0.1889 0.1771 0.1725 0,1707 0,1721
6. PERDAG., HOTEL &
RESTORAN
19.9476 21.2996 22.1586 21.8374 21,7386 22,1805
a. Perdagangan Besar &
Eceran
19.6432 20.9628 21.8104 21.4867 21,3988 21,8427
b. Hotel 0.0383 0.0427 0.0435 0.0420 0,3386 0,0403
c. Restoran 0.2660 0.2941 0.3047 0.3087 0,3002 0,2975
http://kedirikota.bps.go.id
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 60
Lapangan Usaha 2004 2005 2006* 2007 2008 * 2009 **
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
7. PENGANGKUTAN &
KOMUNIKASI
0.7505 0.7943 0.7778 0.7709 0,7489 0,7416
a. Pengangkutan 0.2910 0.3439 0.3404 0.3320 0,3373 0,3288
1. Angkutan Rel 0.0035 0.0041 0.0041 0.0042 0,0041 0,0038
2. Angkutan Jalan Raya 0.2304 0.2764 0.2716 0.2660 0,2676 0,2538
3. Angkutan Laut 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000
4. Angk. Sungai, Danau
& Penyebr.
0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000
5. Angkutan Udara 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000
6. Jasa Penunjang
Angkutan
0.0571 0.0634 0.0647 0.0618 0,0656 0,0712
b. Komunikasi 0.4595 0.4504 0.4374 0.4389 0,4115 0,4129
1. Pos dan
Telekomunikasi
0.4325 0.4243 0.4141 0.4165 0,3900 0,3921
2. Jasa Penunjang
Komunikasi
0.0270 0.0261 0.0233 0.0224 0,0215 0,0208
8. KEU. PERSEWAAN, &
JASA PERUSAHAAN
2.7894 2.9028 2.8362 2.9226 2,7798 2,8301
a. Bank 0.0998 0.1061 0.1054 0.1091 0,1069 0,1084
b. Lembaga Keuangan
tanpa Bank
0.0542 0.0560 0.0535 0.0524 0,0523 0,0532
c. Jasa Penunjang
Keuangan
0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000
d. Sewa Bangunan 0.0706 0.0721 0.0692 0.0681 0,0658 0,0665
e. Jasa Perusahaan 2.5647 2.6685 2.6082 2.6929 2,5549 2,6021
9. JASA-JASA 1.1293 1.1388 1.1056 1.1138 1,0995 1,1175
a. Pemerintahan Umum 0.3568 0.3578 0.3499 0.3583 0,3465 0,3438
1. Adm. Pemerintah &
Pertahanan
0.3568 0.3578 0.3499 0.3583 0,3465 0,3438
2. Jasa Pemerintah
lainnya
0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000
b. Swasta 0.7726 0.7809 0.7557 0.7554 0,7530 0,7736
1. Sosial
Kemasyarakatan
0.1266 0.1250 0.1224 0.1196 0,1159 0,1197
2. Hiburan & Rekreasi 0.0165 0.0158 0.0147 0.0140 0,0146 0,0145
3. Perorangan &
Rumahtangga
0.6295 0.6402 0.6186 0.6219 0,6226 0,6394
PDRB DENGAN MIGAS 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
PDRB TANPA MIGAS 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
PDRB TANPA PT. GUDANG
GARAM
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Keterangan :
* = Angka diperbaiki
** = Angka sementara
http://kedirikota.bps.go.id
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 61
Tabel 4.4
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri
Atas Dasar Harga Konstan (Tahun Dasar 2000), Tahun 2004 - 2009
Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008 * 2009 **
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. PERTANIAN 0,2125 0,2146 0,2097 0,2157 0,2101 0,2053
a. Tanaman Bahan Makanan 0,0466 0,0469 0,0445 0,0445 0,0431 0,0416
b. Tanaman Perkebunan 0,1081 0,1089 0,1074 0,1112 0,1085 0,1067
c. Peternakan dan Hasil-
hasilnya
0,0569 0,0578 0,0569 0,0590 0,0575 0,0561
d. Kehutanan 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
e. Perikanan 0,0009 0,0009 0,0009 0,0010 0,0010 0,0010
2. PERTAMBANGAN &
PENGGALIAN
0,0056 0,0058 0,0056 0,0057 0,0056 0,0055
a. Minyak dan Gas Bumi 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
b. Pertambangan tanpa Migas 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
c. Penggalian 0,0056 0,0058 0,0056 0,0057 0,0056 0,0055
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 76,0465 75,5190 75,0172 73,2816 72,5962 72,1329
a. Industri Migas 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
1. Pengilangan Minyak Bumi 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
2. Gas Alam Cair 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
b. Industri Tanpa Migas 76,0465 75,5190 75,0172 73,2816 72,5962 72,1329
1. Makanan, Minuman dan
Tembakau
76,0210 75,4933 74,9922 73,2562 72,5711 72,1085
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas
kaki
0,0024 0,0024 0,0023 0,0023 0,0022 0,0021
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan
lainnya
0,0085 0,0086 0,0081 0,0081 0,0078 0,0075
4. Kertas dan Barang Cetakan 0,0019 0,0020 0,0020 0,0020 0,0024 0,0023
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari
Karet
0,0041 0,0041 0,0041 0,0043 0,0043 0,0042
6. Semen & Brg. Galian bukan
logam
0,0050 0,0050 0,0052 0,0056 0,0055 0,0054
7. Logam Dasar Besi & Baja 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
8. Alat Angk., Mesin &
Peralatannya
0,0036 0,0036 0,0033 0,0031 0,0030 0,0029
9. Barang lainnya 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0,2021 0,2128 0,2299 0,2417 0,2375 0,2344
a. Listrik 0,1980 0,2086 0,2259 0,2375 0,2334 0,2304
b. Gas 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
c. Air Bersih 0,0041 0,0042 0,0041 0,0042 0,0041 0,0040
5. BANGUNAN 0,1777 0,1836 0,1818 0,1868 0,1851 0,1848
6. PERDAG., HOTEL &
RESTORAN
18,8324 19,1263 19,5635 21,0797 21,7914 22,2423
a. Perdagangan Besar & Eceran 18,5335 18,8117 19,2419 20,7300 21,4286 21,8758
b. Hotel 0,0447 0,0453 0,0443 0,0462 0,0481 0,0476
c. Restoran 0,2542 0,2693 0,2774 0,3035 0,3147 0,3190
http://kedirikota.bps.go.id
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 62
Lapangan Usaha 2004 2005 2006* 2007 2008 * 2009**
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
7. PENGANGKUTAN &
KOMUNIKASI
0,6806 0,7044 0,7024 0,7409 0,7633 0,7883
a. Pengangkutan 0,2999 0,3057 0,2997 0,3107 0,3040 0,3018
1. Angkutan Rel 0,0032 0,0032 0,0029 0,0029 0,0029 0,0029
2. Angkutan Jalan Raya 0,2338 0,2366 0,2308 0,2382 0,2322 0,2308
3. Angkutan Laut 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
4. Angk. Sungai, Danau
& Penyebr.
0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
5. Angkutan Udara 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
6. Jasa Penunjang
Angkutan
0,0630 0,0658 0,0660 0,0697 0,0689 0,0681
b. Komunikasi 0,3807 0,3987 0,4027 0,4302 0,4593 0,4864
1. Pos dan
Telekomunikasi
0,3574 0,3741 0,3779 0,4038 0,4332 0,4608
2. Jasa Penunjang
Komunikasi
0,0233 0,0246 0,0249 0,0264 0,0261 0,0256
8. KEU. PERSEWAAN, &
JASA PERUSAHAAN
2,8256 2,9852 3,0574 3,1667 3,1342 3,1241
a. Bank 0,0882 0,0889 0,0958 0,1072 0,1131 0,1158
b. Lembaga Keuangan
tanpa Bank
0,0534 0,0560 0,0570 0,0614 0,0622 0,0621
c. Jasa Penunjang
Keuangan
0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
d. Sewa Bangunan 0,0717 0,0746 0,0745 0,0793 0,0785 0,0787
e. Jasa Perusahaan 2,6123 2,7657 2,8302 2,9188 2,8803 2,8674
9. JASA-JASA 1,0170 1,0483 1,0325 1,0812 1,0767 1,0824
a. Pemerintahan Umum 0,3074 0,3017 0,2927 0,3041 0,3021 0,3030
1. Adm. Pemerintah &
Pertahanan
0,3074 0,3017 0,2927 0,3041 0,3021 0,3030
2. Jasa Pemerintah
lainnya
0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
b. Swasta 0,7096 0,7466 0,7397 0,7771 0,7746 0,7794
1. Sosial
Kemasyarakatan
0,1199 0,1232 0,1177 0,1202 0,1190 0,1176
2. Hiburan & Rekreasi 0,0152 0,0160 0,0164 0,0173 0,0170 0,0167
3. Perorangan &
Rumahtangga
0,5746 0,6074 0,6056 0,6396 0,6386 0,6451
PDRB DENGAN MIGAS 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
PDRB TANPA MIGAS 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
PDRB TANPA PT. GUDANG
GARAM
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Keterangan :
* = Angka diperbaiki
** = Angka sementara
http://kedirikota.bps.go.id
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 63
Tabel 4.5
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri
Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2004 – 2009
Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008 * 2009**
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. PERTANIAN 120,82 141,17 164,82 177,85 194,54 208,15
a. Tanaman Bahan Makanan 113,98 139,74 177,29 190,07 207,45 228,53
b. Tanaman Perkebunan 123,83 141,81 162,14 175,41 191,23 206,05
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 120,47 140,80 159,21 172,03 189,78 194,66
d. Kehutanan 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
e. Perikanan 133,47 161,90 186,75 197,16 219,45 236,15
2. PERTAMBANGAN &
PENGGALIAN
121,05 146,33 167,13 180,64 209,55 150,76
a. Minyak dan Gas Bumi 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
b. Pertambangan tanpa Migas 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
c. Penggalian 121,05 146,33 167,13 180,64 209,55 150,76
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 137,68 155,69 183,60 203,99 237,65 268,76
a. Industri Migas 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
1. Pengilangan Minyak Bumi 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
2. Gas Alam Cair 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
b. Industri Tanpa Migas 137,68 155,69 183,60 203,99 237,65 268,76
1. Makanan, Minuman dan
Tembakau
137,69 155,70 183,61 204,01 237,67 268,78
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 114,61 126,89 139,03 145,79 158,40 163,98
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan
lainnya 113,64 130,20 143,92 149,26 165,76 187,81
4. Kertas dan Barang Cetakan 118,97 139,01 186,53 200,51 218,19 247,76
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari
Karet 126,90 152,51 175,23 186,79 200,50 227,85
6. Semen & Brg. Galian bukan
logam 127,28 158,46 179,87 193,68 227,86 264,04
7. Logam Dasar Besi & Baja 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
8. Alat Angk., Mesin &
Peralatannya 116,45 133,12 155,55 160,26 182,90 205,61
9. Barang lainnya 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 161,70 228,96 286,63 299,94 315,29 329,70
a. Listrik 162,50 230,47 288,46 301,84 317,18 331,42
b. Gas 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
c. Air Bersih 116,89 144,23 183,66 193,01 209,35 233,24
5. BANGUNAN 133,21 154,79 172,86 186,44 213,92 245,45
6. PERDAG., HOTEL &
RESTORAN
131,42 162,12 200,94 219,23 253,12 293,95
a. Perdagangan Besar & Eceran 131,40 162,01 200,82 219,02 252,98 293,92
b. Hotel 115,89 149,07 180,77 193,27 211,83 245,23
c. Restoran 135,36 172,92 213,46 239,36 269,97 304,50
http://kedirikota.bps.go.id
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 64
Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008* 2009**
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
7. PENGANGKUTAN &
KOMUNIKASI
114,55 127,77 156,22 182,26 199,96 225,30
a. Pengangkutan 110,01 118,00 161,09 189,97 205,09 241,70
1. Angkutan Rel 104,37 102,63 137,07 163,69 184,37 211,07
2. Angkutan Jalan Raya 110,40 117,47 162,85 190,62 206,69 241,11
3. Angkutan Laut 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
4. Angk. Sungai, Danau &
Penyebr.
0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
5. Angkutan Udara 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
6. Jasa Penunjang Angkutan 108,81 121,32 155,49 189,21 199,94 246,41
b. Komunikasi 117,84 134,84 152,70 176,67 196,25 213,44
1. Pos dan Telekomunikasi 117,85 134,84 152,83 177,69 197,85 214,90
2. Jasa Penunjang
Komunikasi
117,57 134,79 150,63 160,42 170,62 189,93
8. KEU. PERSEWAAN, &
JASA PERUSAHAAN
111,35 129,70 155,94 181,53 207,08 228,44
a. Bank 112,69 137,90 169,29 200,29 229,59 260,84
b. Lembaga Keuangan tanpa
Bank
113,05 131,49 157,02 178,68 193,91 224,24
c. Jasa Penunjang Keuangan 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
d. Sewa Bangunan 110,78 125,05 147,56 168,64 183,73 205,77
e. Jasa Perusahaan 111,28 129,50 155,67 181,27 207,19 227,99
9. JASA-JASA 119,87 134,15 156,29 180,77 201,60 230,84
a. Pemerintahan Umum 119,24 131,29 152,12 177,21 200,92 225,35
1. Adm. Pemerintah &
Pertahanan
119,24 131,29 152,12 177,21 200,92 225,35
2. Jasa Pemerintah lainnya
b. Swasta 120,17 135,52 158,27 182,47 201,93 233,45
1. Sosial Kemasyarakatan 115,37 127,97 146,00 170,35 184,17 207,01
2. Hiburan & Rekreasi 115,02 133,86 148,12 164,16 173,88 209,81
3. Perorangan &
Rumahtangga
121,34 137,19 161,19 185,57 206,51 239,79
PDRB DENGAN MIGAS 136,04 157,18 187,26 207,31 240,44 273,66
PDRB TANPA MIGAS 136,04 157,18 187,26 207,31 240,44 273,66
PDRB TANPA PT. GUDANG
GARAM
111,27 115,13 111,86 108,46 110,07 109,68
Keterangan :
* = Angka diperbaiki
** = Angka sementara
http://kedirikota.bps.go.id
PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 65
Tabel 4.6
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri
Atas Dasar Harga Konstan (Tahun Dasar 2000), Tahun 2004 – 2009
Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008* 2009**
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. PERTANIAN 108,41 111,78 114,53 116,99 118,05 120,68
a. Tanaman Bahan Makanan 104,87 105,20 107,10 108,08 109,46 111,30
b. Tanaman Perkebunan 109,13 113,30 116,27 119,50 120,89 123,93
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 109,80 114,11 117,09 119,31 119,43 121,92
d. Kehutanan 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
e. Perikanan 116,75 122,87 127,13 129,51 133,26 138,08
2. PERTAMBANGAN &
PENGGALIAN
108,04 110,48 113,94 117,89 133,13 86,32
a. Minyak dan Gas Bumi 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
b. Pertambangan tanpa Migas 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
c. Penggalian 108,04 110,48 113,94 117,89 133,13 86,32
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 108,34 106,09 110,56 114,81 119,03 123,29
a. Industri Migas 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
1. Pengilangan Minyak Bumi 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
2. Gas Alam Cair 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
b. Industri Tanpa Migas 108,34 106,09 110,56 114,81 119,03 123,29
1. Makanan, Minuman dan
Tembakau
108,34 106,09 110,56 114,81 119,03 123,28
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 102,72 102,81 104,82 105,80 107,70 109,12
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan
lainnya
104,85 105,03 106,23 106,83 111,96 115,91
4. Kertas dan Barang Cetakan 110,23 115,21 142,15 145,19 146,83 159,19
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 111,78 117,65 122,48 124,82 126,98 134,20
6. Semen & Brg. Galian bukan
logam
113,69 123,83 127,88 131,41 146,94 157,47
7. Logam Dasar Besi & Baja 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
8. Alat Angk., Mesin &
Peralatannya
102,21 94,61 96,64 97,94 104,99 112,05
9. Barang lainnya 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 124,93 131,63 136,06 140,38 145,73 150,76
a. Listrik 125,26 132,04 136,49 140,83 146,19 151,21
b. Gas 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
c. Air Bersih 108,97 111,99 115,54 118,61 123,19 128,96
5. BANGUNAN 112,37 115,73 120,62 125,88 130,82 138,54
6. PERDAG., HOTEL &
RESTORAN
114,09 123,23 134,01 142,95 153,78 167,45
a. Perdagangan Besar & Eceran 114,02 123,14 133,91 142,87 153,74 167,49
b. Hotel 108,78 113,80 124,56 128,82 134,28 142,81
c. Restoran 119,83 131,47 143,38 151,90 160,11 168,83
http://kedirikota.bps.go.id
PDRB KOTA KEDIRI
PDRB KOTA KEDIRI
PDRB KOTA KEDIRI
PDRB KOTA KEDIRI
PDRB KOTA KEDIRI
PDRB KOTA KEDIRI
PDRB KOTA KEDIRI
PDRB KOTA KEDIRI
PDRB KOTA KEDIRI
PDRB KOTA KEDIRI
PDRB KOTA KEDIRI

More Related Content

What's hot

Kota kediri dalam angka 2012
Kota kediri dalam angka 2012Kota kediri dalam angka 2012
Kota kediri dalam angka 2012fadilrazqa
 
ANALISIS PENENTUAN SEKTOR PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN P...
ANALISIS PENENTUAN SEKTOR PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN P...ANALISIS PENENTUAN SEKTOR PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN P...
ANALISIS PENENTUAN SEKTOR PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN P...Indah Ariastuti
 
Kota depok dalam angka 2019
Kota depok dalam angka 2019Kota depok dalam angka 2019
Kota depok dalam angka 2019Zakiah dr
 
Tugas Kelompok II ASP kelas 4a
Tugas Kelompok II ASP kelas 4aTugas Kelompok II ASP kelas 4a
Tugas Kelompok II ASP kelas 4aLizaLutviana
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraLaras Kun Rahmanti Putri
 
Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung
Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitungLaporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung
Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitungDwitantri Rezkiandini
 
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...CaeCaew
 
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogor
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota BogorAnalisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogor
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogoragung aryawiguna
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 Makalah perhitungan pendapatan nasional  Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasional anditriapriadi
 
Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan ...
Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan ...Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan ...
Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan ...Badan Kebijakan Fiskal
 
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGOR
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGORAnalisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGOR
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGORFaishalIhsanudin
 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota BogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota BogorGheaRamadhani
 
Analisis penerapan standar akuntansi pemerintah (sap) terhadap kualitas lapor...
Analisis penerapan standar akuntansi pemerintah (sap) terhadap kualitas lapor...Analisis penerapan standar akuntansi pemerintah (sap) terhadap kualitas lapor...
Analisis penerapan standar akuntansi pemerintah (sap) terhadap kualitas lapor...MegaMustika7
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalMakalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalanditriapriadi
 
Indikator Ekonomi Kota Palangka Raya 2012
Indikator Ekonomi Kota Palangka Raya 2012Indikator Ekonomi Kota Palangka Raya 2012
Indikator Ekonomi Kota Palangka Raya 2012Mellianae Merkusi
 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogorJihanRukkiyael
 
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...YuditiaVirgiansyah
 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorDesti Agung Pratiwi
 
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorAnalisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorDesti Agung Pratiwi
 

What's hot (20)

Kota kediri dalam angka 2012
Kota kediri dalam angka 2012Kota kediri dalam angka 2012
Kota kediri dalam angka 2012
 
ANALISIS PENENTUAN SEKTOR PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN P...
ANALISIS PENENTUAN SEKTOR PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN P...ANALISIS PENENTUAN SEKTOR PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN P...
ANALISIS PENENTUAN SEKTOR PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN P...
 
Kota depok dalam angka 2019
Kota depok dalam angka 2019Kota depok dalam angka 2019
Kota depok dalam angka 2019
 
Tugas Kelompok II ASP kelas 4a
Tugas Kelompok II ASP kelas 4aTugas Kelompok II ASP kelas 4a
Tugas Kelompok II ASP kelas 4a
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
 
Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung
Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitungLaporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung
Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung
 
Pdrb penggunaan malteng 2012
Pdrb penggunaan malteng 2012Pdrb penggunaan malteng 2012
Pdrb penggunaan malteng 2012
 
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
 
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogor
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota BogorAnalisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogor
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogor
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 Makalah perhitungan pendapatan nasional  Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 
Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan ...
Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan ...Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan ...
Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan ...
 
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGOR
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGORAnalisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGOR
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGOR
 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota BogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota Bogor
 
Analisis penerapan standar akuntansi pemerintah (sap) terhadap kualitas lapor...
Analisis penerapan standar akuntansi pemerintah (sap) terhadap kualitas lapor...Analisis penerapan standar akuntansi pemerintah (sap) terhadap kualitas lapor...
Analisis penerapan standar akuntansi pemerintah (sap) terhadap kualitas lapor...
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalMakalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 
Indikator Ekonomi Kota Palangka Raya 2012
Indikator Ekonomi Kota Palangka Raya 2012Indikator Ekonomi Kota Palangka Raya 2012
Indikator Ekonomi Kota Palangka Raya 2012
 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogor
 
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...
 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
 
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorAnalisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
 

Similar to PDRB KOTA KEDIRI

RPJMD 2005- 2025 kabupaten mappi
RPJMD 2005- 2025 kabupaten mappiRPJMD 2005- 2025 kabupaten mappi
RPJMD 2005- 2025 kabupaten mappiricky04
 
Profil Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya
Profil Ekonomi 2013 Kota Palangka RayaProfil Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya
Profil Ekonomi 2013 Kota Palangka RayaMellianae Merkusi
 
Rpjmd 2011 2016
Rpjmd 2011 2016Rpjmd 2011 2016
Rpjmd 2011 2016elmiracell
 
Laporan Statistik: Kinerja Industri Indonesia 2014
Laporan Statistik: Kinerja Industri Indonesia 2014Laporan Statistik: Kinerja Industri Indonesia 2014
Laporan Statistik: Kinerja Industri Indonesia 2014PT Indo Analisis
 
.113_th_2014_lamp APBD HAL 37.doc
.113_th_2014_lamp APBD HAL 37.doc.113_th_2014_lamp APBD HAL 37.doc
.113_th_2014_lamp APBD HAL 37.docpecamuya
 
PDRB Nias Utara 2017-2021.pdf
PDRB Nias Utara 2017-2021.pdfPDRB Nias Utara 2017-2021.pdf
PDRB Nias Utara 2017-2021.pdfRestuZendrato
 
Se mendagri no. 900 tahun 2014
Se mendagri no. 900 tahun 2014Se mendagri no. 900 tahun 2014
Se mendagri no. 900 tahun 2014IdnJournal
 
Lampiran Permendagri No.113 Tahun 2014
Lampiran Permendagri No.113 Tahun 2014Lampiran Permendagri No.113 Tahun 2014
Lampiran Permendagri No.113 Tahun 2014Sayyidah Bahri
 
Lampiran permen no.113_th_2014
Lampiran permen no.113_th_2014Lampiran permen no.113_th_2014
Lampiran permen no.113_th_2014Desa_Mekarwangi
 
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota BatamLaporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota BatamLaras Kun Rahmanti Putri
 
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015Profil Kependudukan Papua Tahun 2015
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015daldukpapua
 
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNAND
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNANDLaporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNAND
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNANDEKPD
 
4. format-rencana-program-kerja
4. format-rencana-program-kerja4. format-rencana-program-kerja
4. format-rencana-program-kerjaPasirBesi
 
Permen no.113 th_2014_lampiran
Permen no.113 th_2014_lampiranPermen no.113 th_2014_lampiran
Permen no.113 th_2014_lampiranPutroe Phang
 
Kecamatan sebatik-tengah-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-tengah-dalam-angka-2015Kecamatan sebatik-tengah-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-tengah-dalam-angka-2015Arifuddin Ali.
 

Similar to PDRB KOTA KEDIRI (20)

RPJMD 2005- 2025 kabupaten mappi
RPJMD 2005- 2025 kabupaten mappiRPJMD 2005- 2025 kabupaten mappi
RPJMD 2005- 2025 kabupaten mappi
 
Profil Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya
Profil Ekonomi 2013 Kota Palangka RayaProfil Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya
Profil Ekonomi 2013 Kota Palangka Raya
 
Laporan pdrb bogor fix
Laporan pdrb bogor fixLaporan pdrb bogor fix
Laporan pdrb bogor fix
 
PDRB 2009
PDRB 2009PDRB 2009
PDRB 2009
 
Rpjmd 2011 2016
Rpjmd 2011 2016Rpjmd 2011 2016
Rpjmd 2011 2016
 
Permendagri no.113 tahun 2014 lampiran
Permendagri no.113 tahun 2014 lampiranPermendagri no.113 tahun 2014 lampiran
Permendagri no.113 tahun 2014 lampiran
 
Laporan Statistik: Kinerja Industri Indonesia 2014
Laporan Statistik: Kinerja Industri Indonesia 2014Laporan Statistik: Kinerja Industri Indonesia 2014
Laporan Statistik: Kinerja Industri Indonesia 2014
 
Daftar isi rkpd 2012
 Daftar isi rkpd 2012 Daftar isi rkpd 2012
Daftar isi rkpd 2012
 
.113_th_2014_lamp APBD HAL 37.doc
.113_th_2014_lamp APBD HAL 37.doc.113_th_2014_lamp APBD HAL 37.doc
.113_th_2014_lamp APBD HAL 37.doc
 
PDRB Nias Utara 2017-2021.pdf
PDRB Nias Utara 2017-2021.pdfPDRB Nias Utara 2017-2021.pdf
PDRB Nias Utara 2017-2021.pdf
 
Se mendagri no. 900 tahun 2014
Se mendagri no. 900 tahun 2014Se mendagri no. 900 tahun 2014
Se mendagri no. 900 tahun 2014
 
Lampiran Permendagri No.113 Tahun 2014
Lampiran Permendagri No.113 Tahun 2014Lampiran Permendagri No.113 Tahun 2014
Lampiran Permendagri No.113 Tahun 2014
 
Lampiran permen no.113_th_2014
Lampiran permen no.113_th_2014Lampiran permen no.113_th_2014
Lampiran permen no.113_th_2014
 
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota BatamLaporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
 
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015Profil Kependudukan Papua Tahun 2015
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015
 
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNAND
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNANDLaporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNAND
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNAND
 
Tigo nagari 2011
Tigo nagari 2011Tigo nagari 2011
Tigo nagari 2011
 
4. format-rencana-program-kerja
4. format-rencana-program-kerja4. format-rencana-program-kerja
4. format-rencana-program-kerja
 
Permen no.113 th_2014_lampiran
Permen no.113 th_2014_lampiranPermen no.113 th_2014_lampiran
Permen no.113 th_2014_lampiran
 
Kecamatan sebatik-tengah-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-tengah-dalam-angka-2015Kecamatan sebatik-tengah-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-tengah-dalam-angka-2015
 

Recently uploaded

kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 

Recently uploaded (9)

kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 

PDRB KOTA KEDIRI

  • 3. i KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT, Dzat yang Maha Besar, Maha Agung, Maha Pencipta, atas ridhoNya semata buku publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Kediri 2009 ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tahun 2009 merupakan tahun bernuansa politis di indonesia, termasuk Kota Kediri. Pada tahun ini ada perhelatan akbar demokrasi Indonesia yaitu Pemilihan Legislatif, Pemilihan Presiden-Wakil Presiden, disusul dengan Pemilihan Walikota Kediri. Di lain sisi pengaruh krisis global masih terasa di Indonesia. Dengan demikian peran data yang antara lain adalah PDRB amat dibutuhkan guna menunjang perencanaan yang tepat guna dan berhasil guna. Banyak pihak yang berkepentingan dengan data PDRB, bukan hanya Pemerintah tetapi juga pihak akademis dan swasta sebagai pelaku kegiatan ekonomi yaitu investor yang akan melakukan investasi di Kota Kediri. Mengingat aspek kepentingan yang semakin bertambah tersebut maka penghitungan dan penyajian data PDRB dilakukan setiap tahun. Seperti tahun sebelumnya publikasi PDRB Kota Kediri 2009 ini merupakan kerjasama antara BPS Kota Kediri dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Kediri. Upaya untuk penyempurnaaan penyusunan buku publikasi ini telah dilakukan, namun apabila masih ditemukan kekurangan, maka saran/kritik yang membangun amat diharapkan. Akhirnya ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan buku ini. Semoga buku publikasi ini banyak membawa manfaat. Kediri, Juli 2010 Kepala BPS KOTA KEDIRI, Ir. ARIF JOKO SUTEJO, MM NIP. 19671026 199102 1 001 http://kedirikota.bps.go.id
  • 4. ii DAFTAR ISI Kata Pengantar……………………………………………………………………….. i Daftar Isi ……………………………………………………………………………..... ii Daftar Gambar ……………………………………………………………………….. v Tabel-Tabel Pokok …………………………………………………………………… v KONSEP DEFINISI ………………………………………………………………. 1 Pendekatan Penghitungan Produk Domestik Regional Bruto .……… 3 Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita ……………………………… 5 Cara Penyajian dan Angka Indeks ……………………………………………… 5 Agregat Produk Domestik Regional Bruto …………………………………. 9 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan ………. 11 Revaluasi …………………………………………………………………………... 11 Ekstrapolasi ……………………………………………………………………….. 12 Deflasi …………………………………………………………………………......… 13 Deflasi Berganda ………………………………………………………………... 13 URAIAN SEKTORAL …………………………………………………………… 15 Sektor Pertanian ……………………………………………………………………... 15 Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan ………………………………….. 15 Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat ………….…………………. 16 Sub Sektor Peternakan dan hasil-hasilnya ……………………………. 17 Sub Sektor Perikanan ……………………………………….....……………… 17 Sektor Pertambangan dan Penggalian ……………………………………….. 18 Sektor Industri Pengolahan ……………………………………………………... 18 Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih …………………………………………….. 19 http://kedirikota.bps.go.id
  • 5. iii Sub Sektor Listrik ……………………………………………….....…………… 19 Sub Sektor Air Bersih ………………………………………………………….. 19 Sektor Bangunan ………………………………………………………………….….. 20 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran …………………………………... 20 Sub Sektor Perdagangan Besar dan Eceran …………………………… 20 Sub Sektor Hotel ………………………………………………………………... 21 Sub Sektor Restoran ……………………………………………………………. 21 Sektor Angkutan dan Komunikasi ……………………………………………… 22 Sub Sektor Angkutan Darat ………………………………………………….. 22 Sub Sektor Jasa Penunjang Angkutan ………………………………….... 23 Sub Sektor Komunikasi …………………………………………………….…. 24 Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan ……………..…….. 25 Sub Sektor Bank ……………………………………………………………..…… 25 Sub Sektor Lembaga Keuangan Bukan Bank ………………………..… 26 Sub Sektor Sewa Bangunan ………………………………………………….. 26 Sub Sektor Jasa Perusahaan ……………………………………….……….. 27 Sektor Jasa-Jasa ………………………………………………………………………. 27 Sub Sektor Jasa Pemerintahan Umum …………………………………… 27 Sub Sektor Jasa Sosial dan Kemasyarakayan …………………………. 28 Sub Sektor Jasa Hiburan dan Kebudayaan ……………………………. 30 Sub Sektor Jasa Perorangan dan Rumah Tangga ……………..…..… 30 Pajak Tak Langsung dan Penyusutan ………………………………….……… 31 ANALISIS ……………………….....……………………………………… 32 Struktur Ekonomi …………………………………………………………………… 32 PDRB Kota Kediri Atas Dasar Harga Berlaku ..…………………………… 36 http://kedirikota.bps.go.id
  • 6. iv PDRB Kota Kediri Atas Dasar Harga Konstan …………………..……….. 37 Pertumbuhan Ekonomi ……………………………………………………………. 39 Tingkat Perkembangan Harga ………………………………………….……….. 41 Pertumbuhan Ekonomi Sektoral ……………………………………………….. 43 Pendapatan per Kapita …………………………………………………….………. 51 http://kedirikota.bps.go.id
  • 7. v DAFTAR GAMBAR Grafik 3.1 Struktur Ekonomi Kota Kediri Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, Tahun 2004-2009 (Juta Rupiah) ……………... 34 Grafik 3.2 Pertumbuhan Ekonomi PDRB Kota Kediri Sektor Pertanian Menurut Subsektor Tahun 2004-2009 (%) ………………….. 44 Grafik 3.3 Pertumbuhan Ekonomi Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran, Subsektor Hotel dan Subsektor RestoranTahun 2004- 2009 ….............................................................................….. 49 Grafik 3.4 PDRB Per Kapita dan PDRN Per Kapita Kota Kediri Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2004-2009 (Rupiah) ….. 52 TABEL-TABEL POKOK Tabel 3.1 Struktur Ekonomi Kota Kediri Atas Dasar Harga Berlaku, 2004- 2009(%).......................................................................................... 33 Tabel 3.2 PDRB Kota Kediri Atas Dasar Harga Berlaku, Th. 2004-2009 … 36 Tabel 3.3 PDRB Kota Kediri Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, Tahun 2004-2009 (triliun Rupiah) ..……………….…………....…….. 36 Tabel 3.4 Pertumbuhan Ekonomi PDRB Kota Kediri Tahun 2004-2009 (%) 40 Tabel 3.5 Inflasi dari PDRB Kota Kediri Tahun 2004-2009………….………. 42 Tabel 3.6 Pertumbuhan Ekonomi PDRB Kota Kediri Sektor Sekunder,Tahun 2004-2009……………..…………………………………………………………... 47 http://kedirikota.bps.go.id
  • 9. Bab 1. Konsep dan Definisi. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 4 PDRB merupaka n jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran, 7. Pengangkutan dan Komunikasi, 8. Jasa Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan, 9. Jasa-Jasa. b. Menurut pendekatan pengeluaran, PDRB adalah semua komponen permintaan akhir dari : 1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan Lembaga swasta yang tidak mencari untung. 2. Konsumsi Pemerintah. 3. Pembentukan modal tetap domestik bruto. 4. Perubahan stok, dan 5. Ekspor netto,dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Ekspor netto merupakan ekspor dikurangi impor. c. Menurut pendekatan pendapatan, PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan, semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam pengertian produk domestik regional bruto, kecuali faktor pendapatan termasuk pula komponen pe- http://kedirikota.bps.go.id
  • 10. Bab 1. Konsep dan Definisi. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 5 PDRB perkapita adalah PDRB dibagi jumlah penduduk pertengah an tahun nyusutan dan pajak tidak langsung netto. Jumlah semua komponen pendapatan ini per sektor disebut sebagai nilai tambah bruto sektoral. Produk domestik bruto merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor (lapangan usaha). Dari ketiga pendekatan tersebut di atas secara konsep seyogyanya jumlah pengeluaran tadi harus sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksinya. Selanjutnya produk domestik regional yang telah diuraikan di atas disebut sebagai produk domestik regional bruto atas dasar harga pasar, karena mencakup komponen pajak tidak langsung netto. Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Bila Produk Domestik Regional Bruto dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang tinggal di wilayah ini, maka akan diperoleh suatu Produk Domestik Regional Bruto Per kapita. Cara Penyajian dan Angka Indeks Produk Domestik Regional Bruto seperti yang telah diuraikan di atas, secara seri dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga http://kedirikota.bps.go.id
  • 11. Bab 1. Konsep dan Definisi. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 6 Produk Domestik Regional Bruto dapat disajikan dalam bentuk (1) Atas dasar harga berlaku (2) Atas dasar harga konstan tahun 2000. konstan pada suatu tahun dasar yang dapat dijelaskan berikut ini; a. Pada penyajian atas dasar harga berlaku, semua agregat pendapatan dinilai atas dasar harga yang berlaku pada masing-masing tahunnya, baik pada saat menilai produksi dan biaya antara maupun pada penilaian komponen nilai tambah dan komponen pengeluaran produk domestik regional bruto. b. Pada penyajian atas dasar harga konstan suatu tahun dasar, semua agregat pendapatan dinilai atas dasar harga tetap yang terjadi pada tahun dasar (dalam publikasi ini harga konstan didasarkan kepada harga pada tahun 2000). Karena menggunakan harga tetap, maka perkembangan agregat dari tahun ke tahun semata-mata disebabkan oleh perkembangan riil dari kuantum produksi tanpa mengandung fluktuasi harga. Produk Domestik Regional Bruto juga disajikan dalam bentuk peranan sektoral, angka indeks yaitu indeks perkembangan, indeks berantai, dan indeks harga implisit, yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Peranan Sektoral, diperoleh dengan cara membagi nilai masing-masing sektor dengan nilai total seluruh sektor (PDRB) dikalikan 100 % pada tahun yang bersangkutan http://kedirikota.bps.go.id
  • 12. Bab 1. Konsep dan Definisi. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 7 Peranan Sektoral, diperoleh dengan cara membagi nilai masing- masing sektor dengan nilai total seluruh sektor (PDRB) dikalikan 100 % pada tahun yang bersangk utan Indeks Perkemba ng-an diperoleh dengan membagi nilai-nilai pada masing- masing tahun dengan nilai pada tahun dasar, dikalikan 100. (baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan suatu tahun tertentu). Perhitungan peranan sektoral dapat dirumuskan sebagai berikut : Pi = PDRBi x 100% 9  PDRBi i=1 dimana ; P = peranan sektoral i = sektor 1,…,sektor 9. Dalam tabulasi penyajiannya, peranan sektor diberi judul tabel Distribusi Persentase PDRB. b. Indeks Perkembangan diperoleh dengan membagi nilai- nilai pada masing-masing tahun dengan nilai pada tahun dasar, dikalikan 100. Indeks ini menunjukkan tingkat perkembangan agregat dari tahun ke tahun terhadap tahun dasarnya. Indeks perkembangan ini dapat dirumuskan sebagai berikut : IP = PDRBit x 100% PDRB io IP = Indeks Perkembangan I = sektor 1,…,sektor 9 t = tahun t  = tahun dasar. http://kedirikota.bps.go.id
  • 13. Bab 1. Konsep dan Definisi. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 8 Indeks Berantai /pertumb uhan diperoleh dengan membagi nilai pada masing- masing tahun dengan nilai pada tahun sebelumn ya dikalikan 100 dikurangi 100 Indeks Harga Implisit, diperoleh dengan membagi nilai atas dasar harga berlaku dengan nilai atas dasar harga konstan untuk masing- masing tahun- nya, dikalikan 100. c. Indeks Berantai, diperoleh dengan membagi nilai pada masing-masing tahun dengan nilai pada tahun sebelumnya. Apabila angka ini dikalikan dengan angka 100 dan hasilnya dikurangi dengan 100, maka angka ini menunjukkan tingkat pertumbuhan agregat produksi untuk masing-masing tahun. Metode penghitungan ini dapat pula digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan sektoral. Apabila penghitungan ini dirumuskan, maka rumus penghitungannya adalah : IB = PDRB it x 100% PDRB it-1 IB = Indeks Berantai i = sektor 1,…,sektor 9 t = tahun t d. Indeks Harga Implisit, diperoleh dengan membagi nilai atas dasar harga berlaku dengan nilai atas dasar harga konstan untuk masing-masing tahunnya, dikalikan 100. Indeks ini menunjukkan tingkat perkembangan harga dari agregat pendapatan terhadap harga pada tahun dasar. Selanjutnya bila dari indeks harga implisit ini dibuatkan berantainya, akan terlihat tingkat perkembangan harga setiap tahun terhadap tahun sebelumnya. Indeks ini secara berkala juga dapat menunjukkan besaran inflasi yang mencakup seluruh barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah penghitungan PDRB http://kedirikota.bps.go.id
  • 14. Bab 1. Konsep dan Definisi. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 9 Indeks harga implisit dapat menggunakan rumus berikut ini: IHI = PDRB ithb x 100% PDRB ithk IHI = Indeks Harga Implisit hb = harga berlaku hk = harga konstan Agregat Produk Domestik Regional Bruto a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas Dasar Harga Pasar adalah jumlah nilai tambah (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah, nilai tambah bruto disini mencakup komponen pendapatan faktor produksi yaitu upah gaji, bunga modal, sewa tanah, keuntungan, penyusutan dan pajak tak langsung netto. b. Produk Domestik Regional Netto (PDRN) atas Dasar Harga Pasar adalah Produk Domestik Regional Bruto atas Dasar Harga Pasar dikurangi dengan Penyusutan. Penyusutan yang dimaksud adalah nilai susut / ausnya barang-barang modal yang terjadi selama barang modal tersebut ikut dalam proses produksi. c. Produk Domestik Regional Netto (PDRN) Atas Dasar Biaya Faktor adalah Produk Domestik Regional Netto atas Dasar Harga Pasar dikurangi dengan Pajak Tak Langsung http://kedirikota.bps.go.id
  • 15. Bab 1. Konsep dan Definisi. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 10 Inflasi diperoleh dari Indeks Harga Implisit dibagi dengan Indeks Harga Implisit pada tahun sebelumn ya dikalikan 100 dikurangi 100 Pendapat an Regional per Kapita adalah pendapat an regional dibagi dengan jumlah penduduk pertengah an tahun yang di daerah itu Netto. Pajak Tak Langsung Netto disini adalah pajak yang dipungutPemerintah dikurangi dengan subsidi yang diberikan oleh Pemerintah kepada unit-unit produksi. d. Pendapatan Regional adalah pengurangan dari Produk Domestik Regional Netto atas dasar biaya faktor dikurangi pendapatan yang diterima oleh penduduk luar wilayah yang melakukan aktivitas ekonomi di wilayah ini (Pendapatan yang mengalir keluar) ditambah pendapatan yang diterima oleh penduduk wilayah ini yang melakukan aktivitas ekonomi di luar wilayah ini (pendapatan yang mengalir ke dalam). Dari hasil pengurangan ini akan diperoleh Produk Regional Netto yaitu jumlah pendapatan yang benar-benar diterima oleh penduduk yang tinggal di daerah yang dimaksud. Produk Regional Netto ini disebut juga dengan Pendapatan Regional. e. Pendapatan Regional per Kapita adalah pendapatan regional dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang di daerah itu. Istilah lain yang sering digunakan adalah Pendapatan per Kapita. http://kedirikota.bps.go.id
  • 16. Bab 1. Konsep dan Definisi. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 11 Penghitun gan nilai tambah sektoral atas dasar harga konstan diperoleh melalui ; (1) revaluasi, (2) ekstrapol asi, (3) deflasi, (4) deflasi berganda Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan. Angka-angka pendapatan regional atas dasar harga konstan 2000, sangat penting untuk melihat perkembangan riil dari tahun ke tahun bagi setiap agregat ekonomi yang diamati. Agregat yang dimaksud tersebut dapat merupakan produk domestik regional bruto secara keseluruhan, nilai tambah sektoral ataupun komponen penggunaan produk domestik regional bruto. Pada dasarnya dikenal empat cara penghitungan nilai tambah sektoral atas dasar harga konstan. Masing-masing cara dapat diuraikan sebagai berikut : Revaluasi Dilakukan dengan cara menilai produksi dan biaya antara masing-masing tahun dengan harga pada tahun dasar (Tahun 2000). Hasilnya merupakan output dan biaya antara atas dasar harga konstan tahun 2000. Selanjutnya nilai tambah bruto atas dasar harga konstan, diperoleh dari selisih antara output dan biaya antara atas dasar harga konstan 2000. Dalam praktek, sangat sulit melakukan revaluasi terhadap biaya antara yang digunakan, karena mencakup komponen input yang sangat beragam, di samping data harga http://kedirikota.bps.go.id
  • 17. Bab 1. Konsep dan Definisi. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 12 yang tersedia tidak dapat memenuhi semua keperluan tersebut. Oleh karena itu biaya antara atas dasar harga konstan biasanya diperoleh dari perkalian antara output atas dasar harga konstan masing-masing tahun dengan rasio (tetap) biaya antara terhadap output pada tahun dasar atau dengan rasio biaya antara terhadap output pada tahun berjalan. Ekstrapolasi Nilai tambah masing-masing tahun atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara mengalikan nilai tambah pada tahun dasar 2000 dengan indeks produksi. Indeks produksi sebagai ekstrapolator dapat merupakan indeks dari masing-masing produksi yang dihasilkan ataupun indeks dari berbagai indikator produksi seperti tenaga kerja, jumlah perusahaan dan lainnya, yang dianggap cocok dengan jenis kegiatan yang sedang dihitung. Ekstrapolasi dapat juga dilakukan terhadap output atas dasar harga konstan, kemudian dengan menggunakan rasio nilai tambah terhadap output akan diperoleh perkiraan nilai tambah atas dasar harga konstan. http://kedirikota.bps.go.id
  • 18. Bab 1. Konsep dan Definisi. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 13 Deflasi Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara membagi nilai tambah atas dasar harga yang berlaku masing-masing tahun dengan indeks harga. Indeks harga yang digunakan sebagai deflator biasanya merupakan indeks harga konsumen, indeks harga perdagangan besar dan sebagainya, tergantung indeks mana yang dianggap lebih cocok. Indeks harga seperti tersebut dapat pula dipakai sebagai inflator, yang berarti nilai tambah atas dasar harga yang berlaku diperoleh dengan mengalikan nilai tambah atas dasar harga konstan dengan indeks harga tersebut. Deflasi Berganda Dalam deflasi berganda ini, yang dideflasikan adalah output dan biaya antaranya, sedangkan nilai tambah diperoleh dari selisih antara output dan biaya antara hasil pendeflasian tersebut. Indeks harga yang digunakan sebagai deflator biasanya merupakan indeks harga produsen atau indeks harga perdagangan besar sesuai dengan cakupan komoditinya; sedangkan indeks harga untuk biaya antara adalah indeks harga dari komponen input terbesar. Kenyataannya sangat sulit melakukan deflasi terhadap biaya antara, di samping karena komponennya terlalu banyak http://kedirikota.bps.go.id
  • 19. Bab 1. Konsep dan Definisi. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 14 juga karena indeks harganya belum tersedia secara baik. Oleh karena itu dalam penghitungan nilai tambah atas dasar harga konstan deflasi berganda ini belum banyak dipakai. http://kedirikota.bps.go.id
  • 21. Bab 2. Uraian Sektoral PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 15 URAIAN SEKTORAL Uraian sektoral yang disajikan dalam bab ini mencakup ruang lingkup dan definisinya dari masing-masing sektor dan sub sektor, cara-cara penghitungan nilai tambah baik atas dasar harga yang berlaku maupun atas dasar harga konstan dengan tahun dasar tahun 2000, serta sumber datanya. SEKTOR PERTANIAN Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan Sub sektor ini mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang kedele, sayur-sayuran, buah-buahan, kentang, kacang hijau, tanaman pangan lainnya, dan hasil-hasil produk ikutannya. Termasuk pula di sini hasil-hasil dari pengolahan yang dilakukan secara sederhana seperti beras tumbuk, gaplek, dan sagu. Data produksi diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Pertanian Kota Kediri, sedangkan data harga bersumber pada data harga yang dikumpulkan oleh BPS Kota Kediri. Nilai tambah bruto atas dasar harga yang berlaku diperoleh dengan cara pendekatan produksi yaitu mengalikan terlebih dahulu setiap jenis kuantum produksi dengan masing-masing harganya, kemudian hasilnya dikurangi dengan biaya antara atas dasar harga yang berlaku pada setiap tahun. Biaya antara tersebut diperoleh dengan menggunakan rasio biaya antara terhadap output dari hasil survei khusus. http://kedirikota.bps.go.id
  • 22. Bab 2. Uraian Sektoral PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 16 Nilai tambah bruto atas dasar harga yang berlaku diperoleh dengan cara pendekatan produksi yaitu mengalikan terlebih dahulu setiap jenis kuantum produksi dengan masing-masing harganya, kemudian hasilnya dikurangi dengan biaya antara atas dasar harga yang berlaku pada setiap tahun Nilai tambah atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 dihitung dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan produksi pada masing-masing tahun dengan harga pada tahun dasar 2000, kemudian dikurangkan dengan biaya antara atas dasar harga konstan tahun dasar 2000. Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat Komoditi yang dicakup di sini adalah hasil tanaman perkebunan yang diusahakan oleh rakyat seperti jambu mete, kelapa, kopi, kapok kapas, tebu, tembakau, cengkeh, dan sebagainya. Termasuk produk ikutannya dan hasil-hasil pengolahan sederhana seperti minyak kelapa rakyat, tembakau olahan, kopi olahan dan teh olahan. Data produksi diperoleh dari Dinas Pertanian Kota Kediri sedangkan data harga diperoleh dari BPS Kota Kediri. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara pendekatan produksi. Rasio biaya antara serta rasio margin perdagangan dan biaya transport yang digunakan, diperoleh dari hasil survei khusus. Nilai tambah atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 diperoleh dengan cara revaluasi, sama seperti yang dilakukan pada tanaman bahan makanan. http://kedirikota.bps.go.id
  • 23. Bab 2. Uraian Sektoral PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 18 Penghitungan nilai tambah bruto dilakukan dengan mengalikan rasio nilai tambah terhadap output. Rasio nilai tambah itu diperoleh dari survei khusus. SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN Komoditi yang dicakup di sini adalah komoditi penggalian seperti pasir, tanah liat, batu koral, dan sebagainya. Data penggalian tersebut diperoleh dari inventarisasi di masing-masing Kecamatan se-wilayah Kota Kediri dan hasil survei khusus, sedangkan data harga diperoleh dari survei khusus. SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN Menurut kegiatan utama yang dihasilkan kegiatan sektor industri pengolahan dikelompokkan menjadi sembilan kelompok komoditi sebagai berikut : 1. Industri Makanan, Minuman dan Tembakau, 2. Industri Tekstil, Pakaian jadi dan Kulit, 3. Industri Kayu, Bambu, Rotan, dan Perabot Rumah Tangga, 4. Industri Kertas dan Barang-barang dari Kertas, Percetakan dan Penerbitan, 5. Industri Kimia dan Barang-barang dari Kimia, Minyak bumi, Batu Bara, Karet dan Plastik, 6. Industri Barang-barang Galian Bukan Logam, kecuali Minyak Bumi dan Batu Bara, 7. Industri Logam Dasar, 8. Industri Barang dari Logam, Mesin, dan Peralatannya, 9. Industri Pengolahan Lainnya. Data output baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 diperoleh dari BPS Kota Kediri http://kedirikota.bps.go.id
  • 24. Bab 2. Uraian Sektoral PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 21 barang yang diperdagangkan, margin perdagangan dan persentase nilai tambah didasarkan pada data hasil penyusunan tabel Input- Output Indonesia (tabel I-O) serta survei khusus. Nilai Produksi bruto atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 dihitung dengan mengalikan rasio-rasio di atas dengan output atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 dari sektor- sektor Pertanian, Pertambangan dan Penggalian, Industri serta Impor dari luar Kota Kediri. Nilai tambah atas dasar harga berlaku dan konstan tahun dasar 2000 dihitung berdasarkan perkalian antara rasio nilai tambah dengan outputnya. Sub Sektor Hotel Sub sektor ini mencakup semua hotel, baik berbintang maupun tidak berbintang serta berbagai jenis penginapan lainnya. Output dihitung dengan cara mengalikan jumlah malam tamu dan tarifnya diperoleh dari BPS Kota Kediri, sedangkan persentase nilai tambah diperoleh dari survei khusus yang dilakukan oleh BPS Kota Kediri. Nilai tambah atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000 dihitung berdasarkan perkalian antara persentase nilai tambah dengan outputnya. Sub Sektor Restoran Karena belum tersedia data restoran secara lengkap, maka output dari sub sektor ini diperoleh dari perkalian antara jumlah http://kedirikota.bps.go.id
  • 25. Bab 2. Uraian Sektoral PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 22 tenaga kerja yang bekerja di restoran dari hasil Sensus Ekonomi 2006 dengan output per tenaga kerja dari hasil Survei Khusus Pendapatan Regional. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 dihitung dengan mengguna- kan indeks harga konsumen makanan jadi dan minuman sebagai deflator. SEKTOR ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI Sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan umum untuk barang dan penumpang, yang melalui darat, termasuk jasa penunjang angkutan dan komunikasi. Sub Sektor Angkutan Darat Sub-Sub Sektor Angkutan Kereta Api Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung berdasarkan data yang diperoleh dari Laporan Tahunan PT (Persero) Kereta Api Indonesia Kediri. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi dengan menggunakan indeks produksi gabungan tertimbang penumpang dan ton-km barang yang diangkut. Sub - Sub Sektor Angkutan Jalan Raya Sub sektor ini meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang yang dilakukan oleh perusahaan angkutan umum, baik bermotor ataupun tidak bermotor, seperti bis, truk, bemo, taksi, becak, dokar, dan sebagainya. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dengan menggunakan metode pendekatan produksi yang didasarkan pada data jumlah armada angkutan http://kedirikota.bps.go.id
  • 26. Bab 2. Uraian Sektoral PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 23 umum barang dan penumpang wajib uji yang diperoleh dari laporan tahunan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Kediri, dan hasil Survei Khusus Pendapatan Regional angkutan yang dilakukan setiap tahun, sedangkan untuk data jenis kendaraan tidak bermotor diperoleh dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Kediri dan Kepolisian Resort (POLRESTA) Kota Kediri. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 dihitung dengan cara revaluasi. Sub Sektor Jasa Penunjang Angkutan Meliputi kegiatan pemberian jasa dan penyediaan fasilitas yang sifatnya menunjang dan berkaitan dengan kegiatan pengangkutan, seperti terminal dan parkir, keagenan barang dan penumpang, ekspedisi, bongkar muat, penyimpanan dan pergudangan serta jasa penunjang lainnya. a. Terminal dan Perparkiran Mencakup kegiatan pemberian pelayanan dan pengaturan lalu lintas kendaraan/armada yang membongkar atau mengisi muatan, baik barang maupun penumpang, seperti kegiatan terminal dan parkir. Data untuk kegiatan perparkiran masih menggunakan persentase dari angkutan darat. b. Keagenan Kegiatan keagenan mencakup pelayanan keagenan barang dan penumpang yang diberikan kepada usaha angkutan yang melalui http://kedirikota.bps.go.id
  • 27. Bab 2. Uraian Sektoral PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 24 darat. Output dihitung dengan menggunakan rasio yang diperoleh dari tabel Input-Output Indonesia terhadap nilai output seluruh jenis angkutan. Struktur biaya diperoleh dari survey khusus. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 dilakukan dengan cara deflasi memakai indeks harga konsumen (IHK) komponen transportasi. Sub Sektor Komunikasi Kegiatan yang dicakup adalah jasa pos, giro dan tele- komunikasi. a. Pos dan Giro Meliputi kegiatan pemberian jasa pos dan giro seperti pengiriman surat, wesel, paket, jasa giro, jasa tabungan dan sebagainya. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku didasarkan pada data produksi dan struktur biaya yang diperoleh dari Laporan Keuangan PT (Persero) Pos Indonesia Kediri. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 dilakukan dengan cara ekstrapolasi, menggunakan indeks gabungan dari jumlah surat yang dikirim, jumlah uang yang digirokan. b. Telekomunikasi Mencakup kegiatan pemberian jasa dalam hal pemakaian hubungan telepon, telegrap, dan teleks. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung berdasarkan data yang bersumber dari Kantor Cabang Telekomunikasi Kediri. http://kedirikota.bps.go.id
  • 28. Bab 2. Uraian Sektoral PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 25 Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan menggunakan indeks produksi gabungan tertimbang yang meliputi jumlah menit lokal/interlokal dan banyaknya pelanggan telepon yang bersumber dari Kantor Cabang Telekomunikasi Kediri. c. Jasa Penunjang Komunikasi Kegiatan sub sektor ini mencakup pemberian jasa dan penyediaan fasilitas yang sifatnya menunjang kegiatan komunikasi, seperti : wartel, warpostel, waparpostel, warnet, pager (radio panggil), telepon seluler (ponsel). SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN. Sektor ini meliputi kegiatan perbankan, lembaga keuangan bukan bank, jasa penunjang keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan. Sub Sektor Bank Angka nilai tambah bruto sub sektor Bank atas dasar harga berlaku diperoleh dari Kantor Bank Indonesia Kediri. Dalam penghitungan PDRB ini, nilai tambah bruto yang ditimbulkan dari kegiatan Bank Indonesia tidak mencakup pembayaran bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan pinjaman dari luar negeri, karena hal itu merupakan kebijaksanaan moneter yang bukan merupakan kegiatan komersil perbankan. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 diperoleh dengan cara ekstrapolasi dengan mempergunakan data indeks kredit riil, jumlah kredit yang dilepas oleh bank yang http://kedirikota.bps.go.id
  • 29. Bab 2. Uraian Sektoral PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 26 diperoleh dari Kantor Bank Indonesia Kediri, sedangkan sebagai deflatornya Indeks Harga Konsumen komponen umum. Sub Sektor Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) Kegiatan lembaga keuangan bukan bank meliputi kegiatan asuransi, koperasi, yayasan dana pensiun dan pegadaian. Perhitungan output dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh melalui pendekatan produksi. Output diperoleh dari perkalian indikator produksi dengan indikator harga, sedangkan nilai tambah bruto diperoleh dengan cara mengurangkan nilai biaya antara dari nilai output. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 dihitung dengan cara revaluasi, dan pada kegiatan yayasan dana pensiun dengan cara deflasi. Sub Sektor Sewa Bangunan Sektor ini mencakup semua kegiatan jasa atas penggunaan bangunan sebagai tempat tinggal rumah tangga dan bukan sebagai tempat tinggal tanpa memperhatikan apakah bangunan itu milik sendiri atau sewa. Perkiraan nilai tambah bruto didasarkan pada data pengeluaran konsumsi rumah tangga khususnya pengeluaran untuk sewa rumah. Perkiraan semacam dipergunakan pada perhitungan sewa bangunan bukan tempat tinggal didasarkan pada survei-survei khusus. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 diperkirakan dengan cara ekstrapolasi menggunakan jumlah http://kedirikota.bps.go.id
  • 30. Bab 2. Uraian Sektoral PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 27 bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal sebagai ekstrapolatornya, Sedangkan nilai tambah atas dasar harga berlaku diperkirakan dengan cara menginflate nilai tambah atas dasar harga konstan dengan indeks harga kualitas bangunan dan tempat tinggal. Sub Sektor Jasa Perusahaan Meliputi jasa pengacara, jasa angkutan, jasa arsitektur, jasa pengolahan data, jasa periklanan, dan sebagainya. Perkiraan output dan nilai tambah bruto didasarkan pada data jumlah tenaga kerja yang bersumber dari hasil Sensus Ekonomi 2006 dan SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) tahun 2007 serta rata-rata output per tenaga kerja dan persentase nilai tambah yang bersumber dari hasil survei khusus. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 dengan cara revaluasi. SEKTOR JASA-JASA Sub Sektor Jasa Pemerintahan Umum. Nilai tambah bruto sub sektor pemerintahan umum dan pertahanan terdiri dari upah dan gaji rutin pegawai Pemerintah Pusat dan Daerah, perkiraan komponen upah dari Belanja Pembangunan, ditambah dengan perkiraan Penyusutan sebesar 5 (lima) persen. Data yang dipakai didasarkan pada realisasi Pengeluaran Pemerintah Pusat yang diperoleh dari KPPN, sedang- kan Pemerintah Tingkat II dan Pemerintah Desa, diperoleh dari Pemerintah Daerah Otonomi Kota Kediri. http://kedirikota.bps.go.id
  • 31. Bab 2. Uraian Sektoral PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 28 Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi menggunakan indeks jumlah pegawai negeri di Kota Kediri. Sub Sektor Jasa Sosial dan Kemasyarakatan Sub sektor ini mencakup jasa pendidikan, jasa kesehatan serta jasa kemasyarakatan lainnya seperti jasa penelitian, jasa palang merah, panti asuhan, panti wredha, yayasan pemeliharaan anak cacat, rumah ibadah dan sebagainya, terbatas yang dikelola oleh swasta saja, Kegiatan-kegiatan sejenis yang dikelola oleh pemerintah termasuk dalam sektor pemerintahan. a. Jasa Pendidikan Data yang digunakan untuk memperkirakan nilai tambah adalah jumlah murid sekolah swasta menurut jenjang pendidikan baik formal maupun non formal, yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Nasional Kota Kediri dan BPS Kota Kediri. Data output per murid dan persentase nilai tambah diperoleh dari survey khusus serta IHK komponen Pendidikan dari BPS Kota Kediri. Penghitungan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun dasar 2000, dilakukan dengan cara revaluasi. b. Jasa Kesehatan Mencakup jasa rumah sakit, dokter praktek dan jasa kesehatan lainnya yang dikelola oleh swasta. Perkiraan output untuk masing-masing kegiatan didasarkan pada hasil perkalian antara rata-rata output per tempat tidur rumah sakit dengan http://kedirikota.bps.go.id
  • 32. Bab 2. Uraian Sektoral PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 29 jumlah tempat tidur, rata-rata output per dokter dengan jumlah dokter praktek, rata-rata output per bidan dengan jumlah bidan praktek dan rata-rata output per dukun bayi dengan jumlah dukun bayi praktek dan seterusnya. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku didasarkan pada persentase nilai tambah terhadap output. Data yang digunakan bersumber dari Dinas Kesehatan Kota Kediri serta dari survey khusus pendapatan regional. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 dihitung dengan cara revaluasi masing-masing kegiatan. c. Jasa Sosial dan Kemasyarakatan Lainnya Dari hasil survei khusus terhadap panti asuhan dan panti wredha, diperoleh rata-rata output per anak yang diasuh dan rata- rata output per orang tua yang dilayani, serta struktur inputnya. Kemudian dengan mengalikannya terhadap jumlah anak yang diasuh dan orang tua yang dilayani yang bersumber pada Kantor Kesejahteraan Sosial Kota Kediri, diperoleh perkiraan output dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 diperoleh dengan cara revaluasi. Dari Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) diperoleh data mengenai pengeluaran per kapita untuk biaya kursus dengan mengalikan jumlah penduduk pertengahan tahun akan diperoleh nilai tambah, untuk menghitung atas dasar harga konstan dengan http://kedirikota.bps.go.id
  • 33. Bab 2. Uraian Sektoral PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 30 cara deflasi dan sebagai deflatornya adalah IHK umum. Dari survey khusus diperoleh data rata-rata input rumah ibadat, dengan mengalikan jumlah tempat ibadat yang diperoleh dari Departemen Agama Kota Kediri maka akan diperoleh nilai tambah, sedangkan untuk penghitungan atas dasar harga konstan dengan cara revaluasi. Sub Sektor Jasa Hiburan dan Kebudayaan Yang dicakup dalam sub sektor ini, adalah jasa bioskop, panggung kesenian, studio radio swasta, taman hiburan dan klub malam serta produksi dan distribusi film. Data pajak tempat hiburan dan keramaian umum dan struktur biaya, serta persentase pemungutan pajak terhadap tempat-tempat hiburan hasil survei khusus dipakai untuk memperkirakan output dan nilai tambah jasa hiburan dan kebu- dayaan. Untuk penghitungan atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 dengan cara deflasi, sebagai deflatornya angka IHK. Untuk kegiatan studio radio swasta perkiraan nilai tambahnya didasarkan pada rata-rata output per radio swasta dengan jumlah radio swasta yang diperoleh dari Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Kediri serta dari survei khusus. Untuk penghitungan atas dasar harga konstan dengan cara revaluasi. Sub Sektor Jasa Perorangan dan Rumahtangga Sub sektor ini mencakup jasa perbengkelan, reparasi, jasa perorangan, pembantu rumahtangga dan lain sebagainya . Survei khusus yang dilakukan oleh BPS Kota Kediri memberikan data http://kedirikota.bps.go.id
  • 34. Bab 2. Uraian Sektoral PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 31 tentang rata-rata output per tenaga kerja dan struktur inputnya. Nilai tambah bruto diperkirakan dengan cara mengalikan jumlah tenaga kerja yang didasarkan pada hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2007 dengan rata-rata output per tenaga kerja dan persentase nilai tambah seperti di atas. Nilai tambah bruto dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi, menggunakan indikator pertumbuhan tenaga kerja. Pajak Tak Langsung Netto dan Penyusutan. Pajak tak langsung neto mencakup pajak tidak langsung yang diterima pemerintah pusat dan pemerintah daerah dikurangi dengan subsidi yang diberikan pemerintah untuk perusahaan- perusahaan milik pemerintah guna menurunkan harga. Pajak tidak langsung bersumber pada Dinas Pendapatan Kota Kediri dan Dirjen Pajak Wilayah Kediri, sedangkan untuk subsidi bersumber pada realisasi Pengeluaran Pemerintah. Selanjutnya besarnya penyusutan diperkirakan dengan menggunakan persentase terhadap produk domestik regional bruto yang diturunkan dari tabel Input-Output BPS Propinsi Jawa Timur. Perkiraan atas dasar harga konstan tahun dasar 2000, untuk pajak tidak langsung neto dihitung dengan cara deflasi menggunakan indeks harga implisit Produk Domestik Regional Bruto, sedangkan untuk penyusutan, menggunakan persentase yang sama terhadap produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan. http://kedirikota.bps.go.id
  • 35. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 32 Sektor primer terdiri dari sektor Pertanian dan sektor Pertambang- an – Penggalian. sektor sekunder terdiri dari sektor Industri Pengolahan, sektor Listrik- Gas-Air Bersih, dan sektor Bangunan. sektor tersier terdiri dari sektor Perdangan- Hotel- Restoran, sektor Angkutan- Komunikasi, sektor Keuangan- Persewaan- Jasa Perusahaan dan sektor Jasa-Jasa. ANALISIS Menurut hasil penghitungan PDRB Kota Kediri baik Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) maupun Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) dapat dijelaskan lebih lanjut mengenai beberapa hal yaitu struktur ekonomi, pertumbuhan ekonomi, tingkat perkembangan harga, dan produk domestik regional bruto per kapita. Untuk lebih mempermudah pemahaman dari beberapa indikator tersebut, maka dapat dilihat tabel-tabel turunan yaitu tabel 4.3 s.d 4.11, maupun tabel pokok, tabel 4.1 dan 4.2 PDRB Kota Kediri periode tahun 2004-2009 pada bagian lampiran buku ini. STRUKTUR EKONOMI Berdasarkan klasifikasi sektor, struktur ekonomi yang membentuk PDRB dibagi menjadi tiga sektor besar yaitu ; 1. sektor primer terdiri dari sektor Pertanian dan sektor Pertambangan – Penggalian, 2. sektor sekunder terdiri dari sektor Industri Pengolahan, sektor Listrik-Gas-Air Bersih, dan sektor Bangunan, 3. sektor tersier terdiri dari sektor Perdanganan-Hotel-Restoran, sektor Angkutan-Komunikasi, sektor Keuangan-Persewaan-Jasa Perusahaan dan sektor Jasa-Jasa. http://kedirikota.bps.go.id
  • 36. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 33 Pada kurun waktu tahun 2004-2009 sektor primer dan sektor sekunder cenderung mengalami penurunan, namun beda halnya dengan sektor tersier yang cenderung mengalami peningkatan. Tabel 3.1 Struktur Ekonomi Kota Kediri Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2004 - 2009 (%) Sektor 2004 2005 2006 2007* 2008 * 2009 ** (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Primer 0.2063 0.2088 0.2045 0.1994 0.1883 0,1754 Pertanian 0.2007 0.2030 0.1989 0.1939 0.1829 0,1719 Pertambangan dan Penggalian 0.0056 0.0058 0.0056 0.0054 0.0054 0,0034 Sekunder 75.1769 73.6558 72.9174 73.1561 73.4449 72,9549 Industri 74.7062 73.1201 72.3759 72.6393 72.9621 72,4961 Listrik, Gas dan Air Bersih 0.2829 0.3468 0.3644 0.3443 0.3121 0,2868 Bangunan 0.1878 0.1889 0.1771 0.1725 0.1707 0,1721 Tersier 24.6168 26.1355 26.8782 26.6445 26.3668 26,8697 Perdagangan, Hotel & Restoran 19.9476 21.2996 22.1586 21.8374 21.7386 22,1805 Pengangkutan dan Komunikasi 0.7505 0.7943 0.7778 0.7709 0.7489 0,7416 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 2.7894 2.9028 2.8362 2.9226 2.7798 2,8301 Jasa-jasa 1.1293 1.1388 1.1056 1.1138 1.0995 1,1175 PDRB 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100,00 *) Angka diperbaiki **) Angka Sementara Dengan memperhatikan struktur ekonomi Kota Kediri (Tabel 3.1) sektor primer semakin turun dari tahun ke tahun. Begitu pula sektor sekunder cenderung mengalami penurunan, dan sektor tersier berlaku sebaliknya, dimana disaat sektor sekunder naik sektor tersier turun dan di saat sektor sekunder turun sektor tersier naik. Struktur ekonomi Kota Kediri pada kurun waktu tahun 2004- 2009 (Grafik 3.1) tidak banyak mengalami perubahan, dimana sektor yang paling dominan adalah sektor sekunder yang didalamnya termasuk sektor industri pengolahan berkenaan dengan keberadaan industri rokok kretek terbesar di Indonesia PT. Gu- http://kedirikota.bps.go.id
  • 37. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 34 0,2153 0,2214 0,2156 0,2108 0,2039 75,4289 73,7101 73,0188 72,5521 71,8750 23,9531 25,6384 26,3063 26,7506 27,4000 0,1963 70,8565 28,3861 PRIMER SEKUNDER TERSIER Penurunan peranan sektor sekunder pada angka PDRB disebabkan karena adanya penurunan peranan dari sektor industri pengolahan khususnya sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau. dang Garam, tbk. Kediri. Sedangkan struktur ekonomi Kota Kediri Atas Dasar Harga Konstan dapat dilihat pada grafik berikut. Grafik 3.1 Struktur Ekonomi Kota Kediri Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, Tahun 2004 - 2009 (%) 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Sumbangan sektor sekunder cenderung mengalami penurunan, nampak pada tahun 2004 - 2009. Besarnya sumbangan sektor sekunder terhadap total PDRB pada tahun 2004 adalah 75,4289%, pada tahun 2005 sebesar 73,7101%. Begitu pula pada kurun waktu 2006-2009 mengalami penurunan yaitu 73,0188% pada tahun 2006 dan 72,5521% pada tahun 2007, kemudian 71,8750% pada tahun 2008 dan 70,8565 % pada tahun 2009. Bila ditinjau lebih dalam penurunan kontribusi sektor sekunder lebih disebabkan karena adanya penurunan kontribusi pada sub sektor industri pengolahan yakni industri makanan, minuman dan http://kedirikota.bps.go.id
  • 38. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 35 Kurun waktu 2004-2009 sektor listrik, gas dan air bersih cnderung mengalami penurunan peranan. Sektor bangunan pada kurun waktu 2004- 2009 justru cenderung mengalami peningkatan tembakau khususnya industri rokok. Sehingga peranan sektor industri pengolahan tersebut dapat dipastikan sangat dipengaruhi oleh gerakan sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau. Sektor industri pengolahan pada tahun 2004 mencapai 75,0172 %, turun menjadi 73,2816 % pada tahun 2005. Pada tahun 2006 turun menjadi 72,5962% dan 72,1329% pada tahun 2007, begitu juga pada tahun 2008 turun menjadi sebesar 71,4590% dan tahun 2009 menjadi 70,4426%. Pada sektor listrik, gas dan air bersih di wilayah Kota Kediri kurun waktu tahun 2004 - 2009 telah terjadi kecenderungan penurunan peranan yakni dari 0,2299% pada tahun 2004 menjadi 0,2417%. Demikian juga untuk tahun 2006 s/d 2009 kontribusi sektor listrik, gas dan air bersih terhadap angka PDRB Kota Kediri menurun berturut-turut yaitu 0,2375%, 0,2344%, 0,2325% dan 0,229%. Beda dengan sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan mengalami peningkatan peranan selama kurun waktu 2004 – 2009. Pada tahun 2004 peranan sektor bangunan menurut dasar harga konstan sebesar 0,1818% meningkat menjadi 0,1868% pada tahun 2005, pada kurun waktu tahun 2006 – 2008 sedikit mengalami penurunan peran berturut-turut yaitu 0,1851%; 0,1848% dan 0,1835%. Tetapi pada tahun 2009 mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi 0,1849%. Selama kurun waktu tahun 2004 - 2009 sektor tersier http://kedirikota.bps.go.id
  • 39. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 36 Nilai PDRB ADHB tahun 2004-2009 selalu mengalami peningkatan. mengalami peningkatan peranan sebagai akibat dari penurunan peranan pada sektor sekunder, yaitu berturut-turut tahun 2004 – 2009 sebesar 24,3558%; 26,0686%; 26.7656%; 27.2370%; 27.9260%; 28.9472%. PDRB KOTA KEDIRI ATAS DASAR HARGA BERLAKU. Tabel 3.2 Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2004 - 2009 (Triliun rupiah) Uraian 2004 2005 2006 2007 2008* 2009** (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) PDRB dengan PT Gudang Garam 27,420 31,680 37,743 41,784 48,461 55,158 PDRB tanpa PT Gudang Garam 7,112 8,188 9,159 9,934 11,225 12,748 *) Angka diperbaiki **) Angka Sementara Selama periode tahun 2004 - 2009 nilai PDRB Kota Kediri atas dasar harga berlaku dengan PT Gudang Garam terus mengalami peningkatan, yakni Rp 27,420 triliun tahun 2004 menjadi Rp 31,680 triliun tahun 2005 atau meningkat 15,54%, pada tahun 2006 adalah Rp 37,743 triliun atau meningkat 19,14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2007 meningkat sebesar http://kedirikota.bps.go.id
  • 40. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 37 Untuk membanding- kan angka PDRB antar tahun digunakan PDRB atas dasar harga konstan (dalam hal ini sebagai konstannya tahun 2000) karena PDRB atas dasar berlaku merupakan angka yang masih dipengaruhi inflasi harga. 10,71% menjadi Rp 41,784 triliun, tahun 2008 meningkat 13,82% menjadi Rp 48,461 triliun dan tahun 2009 meningkat 15,99% menjadi Rp 55,158 triliun. Besarnya nilai PDRB Kota Kediri tanpa PT Gudang Garam pada tahun 2004 mencapai Rp 7,112 triliun, pada tahun 2005 mencapai Rp 8,188 triliun, pada tahun 2006 sebesar Rp 9,159 triliun, dan tahun 2007 sebesar Rp 9,934 triliun, selanjutnya tahun 2008 sebesar Rp 11,225 triliun dan tahun 2009 sebesar Rp. 12,748 triliun. Peningkatan nilai PDRB atas dasar harga berlaku selain dipengaruhi oleh adanya peningkatan nilai produksi juga dipengaruhi oleh adanya peningkatan harga barang dan jasa yang terjadi pada tahun yang bersangkutan dimana faktor tersebut ikut diperhitungkan dalam penyusunan angka PDRB atas dasar harga berlaku. Oleh karena itu untuk mengetahui peningkatan PDRB yang sebenarnya atau riil, maka angka PDRB disajikan pula atas dasar harga konstan dengan tahun dasar (harga barang dan jasa) pada tahun 2000. PDRB KOTA KEDIRI ATAS DASAR HARGA KONSTAN. Nilai PDRB Kota Kediri atas dasar harga konstan dengan PT. Gudang Garam berturut-turut pada periode 2004-2009 yaitu sebesar Rp 18,745 triliun; Rp 18,792 triliun; Rp 19,768 triliun; Rp.20,660 triliun; Rp 21,622 triliun; dan Rp. 22,717 triliun. Sedangkan nilai PDRB tanpa PT. Gudang Garam pada tahun 2004 sebesar Rp 5,449 triliun, tahun 2005 sebesar Rp 5,684 triliun, http://kedirikota.bps.go.id
  • 42. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 38 Secara riil PDRB Kota Kediri selama kurun waktu 2004-2009 selalu mengalami peningkatan (baik dengan atau tanpa PT. Gudang Garam) triliun, tahun 2006 sebesar Rp 5,924 triliun, tahun 2007 sebesar Rp 6,201 triliun, pada tahun 2008 sebesar Rp 6,514 triliun, dan tahun 2009 sebesar Rp. 6,941 triliun. Tabel 3.3 Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, Tahun 2004 - 2009 (Triliun rupiah) Uraian 2004 2005 2006 2007 2008 * 2009 ** (1) (3) (4) (5) (6) PDRB dengan PT Gudang Garam 18,745 18,792, 19,768 20,660 21,622 22,717 PDRB tanpa PT Gudang Garam 5,449 5,684 5,924 6,201 6,512 6,941 *) Angka diperbaiki **) Angka Sementara Dengan perbandingan angka-angka tersebut, maka dapat dikatakan bahwa perekonomian Kota Kediri, dengan PT. Gudang Garam secara riil dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, begitu juga dengan PDRB tanpa PT. Gudang Garam. http://kedirikota.bps.go.id
  • 43. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 39 Sektor industri pengolahan pada kurun waktu 2004- 2009 merupakan lokomotif pertumbuhan ekonomi Kota Kediri. PERTUMBUHAN EKONOMI. Tingkat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan yang dihitung dari PDRB merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat pertumbuhan sektoralnya, artinya apabila sebuah sektor mempunyai kontribusi besar dan pertumbuhannya lambat, maka hal ini akan menghambat tingkat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Sebaliknya, apabila sektor tersebut mempunyai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, maka sektor tersebut akan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi riil dari PDRB adalah pertumbuhan ekonomi (indeks berantai) atas dasar harga konstan tahun 2000. Sehingga pertumbuhan ini sudah tidak dipengaruhi faktor harga atau dengan kata lain benar-benar murni disebabkan oleh kenaikan periode seluruh sektor pendukungnya. Berdasarkan tabel 3.4 pertumbuhan ekonomi Kota Kediri dengan PT Gudang Garam berturut-turut dari tahun 2004-2009 adalah 5,75 %; 0,25 %; 5,19 %; 4,51 %; 4,66 %; dan 5,06%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi PDRB tanpa PT Gudang Garam pada tahun 2004 sebesar 7,17 %, dan 4,32 % pada tahun 2005, selanjutnya berturut-turut pada tahun 2006 – 2009 sebesar 4,21 %, 4,68 %, 5,02 %, dan 6,59 %. Adanya kenyataan ini menunjukkan bahwa sampai dengan tahun 2009 sektor industri pengolahan masih merupakan lokomotif pertumbuhan ekonomi PDRB di Kota Kediri. http://kedirikota.bps.go.id
  • 44. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 40 Sektor pertambang- an dan penggalian pada tahun 2009 mengalami penurunan laju pertumbuhan ekonomi menjadi -35,17%. . Tabel 3.4 Pertumbuhan Ekonomi PDRB Kota Kediri, Atas dasar harga Konstan 2000, Tahun 2004 - 2009 (%) Lapangan Usaha Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 * 2009 ** (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Pertanian 3,34 3,11 2,46 02,15 0,91 2,23 Pertambangan dan Penggalian 1,19 2,26 3,13 3,46 12,93 -35,17 Industri 5,05 -2,07 4,21 3,84 3,68 3,57 Listrik, Gas dan Air Bersih 14,27 5,36 3,37 3,17 3,81 3,45 Bangunan 4,71 2,99 4,23 4,36 3,93 5,90 Perdagangan, Hotel & Restoran 8,17 8,02 8,75 6,67 7,57 8,88 Pengangkutan dan Komunikasi 5,46 5,74 8,37 7,94 10,09 11,12 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 8,31 3,83 4,12 4,17 4,69 8,63 Jasa-jasa 4,16 4,98 4,75 5,07 6,82 8,35 Dengan PT Gudang Garam 5,75 0,25 5,19 4,51 4,66 5,06 Tanpa PT Gudang Garam 7.17 4.32 4.21 4,68 5.02 6,59 *) Angka diperbaiki **) Angka Sementara Kondisi perekonomian Kota Kediri pada tahun 2009 pada umumnya tidak ubahnya dengan tahun-tahun sebelumnya dimana semua sektor/lapangan usaha mengalami pertumbuhan ekonomi positif kecuali sektor pertambangan dan penggalian, dengan indikator meningkatnya pertumbuhan ekonomi untuk PDRB dengan PT Gudang Garam. Adapun untuk PDRB tanpa PT. Gudang Garam pada tahun 2009 laju pertumbuhan ekonomi PDRB mengalami pe- http://kedirikota.bps.go.id
  • 45. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 41 Adabya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi PDRB Kota Kediri tahun 2009 tanpa PT. Gudang Garam lebih disebabkan oleh adanya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi sektor perdagangan, hotel dan restoran. peningkatan menjadi sebesar 6,59 % dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2008 sebesar 5,02 %. Adanya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi PDRB pada tahun 2009 tersebut disebabkan adanya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dari sektor Perdagangan, hotel dan restoran yaitu dari 7,57 % pada tahun 2008 menjadi 8,88% pada tahun 2009. Pada tahun 2009, pertumbuhan ekonomi tertinggi dialami oleh sektor Angkutan dan komunikasi yang mencapai 11,12 %, urutan berikutnya sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 8,88 % kemudian sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 8,63 % dan terendah sektor pertambangan dan penggalian yang mencapai -35,17%. TINGKAT PERKEMBANGAN HARGA Dalam keseharian, istilah perubahan harga dapat diartikan lebih spesifik lagi, yaitu dengan istilah peningkatan/penurunan harga. Kenyataan ini juga tercermin, selain dari indikator inflasi yang dihitung dari Indeks Harga Konsumen (IHK) juga dari angka- angka PDRB yang disajikan dalam publikasi ini. Indikator perubahan harga, salah satunya dapat dilihat dari Indeks Harga Implisit. Peningkatan Indeks Harga Implisit menunjukkan peningkatan harga-harga barang dan jasa, dan demikian sebaliknya. Besarnya persentase perubahan Indeks Harga Implisit dari PDRB menunjukkan besarnya inflasi. http://kedirikota.bps.go.id
  • 46. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 42 Inflasi terbesar PDRB Kota Kediri baik dengan atau tanpa PT. Gudang Garam kurun waktu 2004- 2009 terjadi pada tahun 2005. Tabel 3.5 Inflasi dari PDRB Kota Kediri, Tahun 2004 - 2009 (%) Lapangan Usaha Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 * 2009 ** (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Pertanian 6,65 13,32 13,95 5,63 8,41 4,66 Pertambangan dan Penggalian 8,66 18,21 10,75 4,47 2,72 10,97 Industri 10,11 15,47 13,16 7,00 12,36 9,19 Listrik, Gas dan Air Bersih 6,22 34,39 21,11 1,40 1,29 1,08 Bangunan 12,83 7,15 3,35 10,40 10,40 8,35 Perdagangan, Hotel & Restoran 14,21 13,97 2,28 7,33 7,33 6,66 Pengangkutan dan Komunikasi 15,64 7,65 1,65 2,35 2,35 1,44 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 15,80 11,81 9,51 5,38 5,38 6,67 Jasa-jasa 10,90 9,95 5,24 6,44 7,19 6,76 Dengan PT Gudang Garam 9,21 15,25 13,26 5,93 10,82 8,34 Tanpa PT Gudang Garam 3,83 10,36 7,34 3,61 7,59 6,54 *) Angka diperbaiki **) Angka Sementara Besarnya inflasi dari PDRB Kota Kediri dengan PT Gudang Garam memberikan gambaran adanya peningkatan harga barang dan jasa secara umum pada tahun 2004 – 2009 berturut-turut yaitu 9,21 %, 15,25 %, 13,26 %, 5,93 %, 10,82 %, dan8,34 %. Pada kurun waktu tersebut inflasi terbesar terjadi pada tahun 2005, yaitu sebesar 15,25 % yang diakibatkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak yang selanjutnya menyebabkan kenaikan harga komoditi la- innya. Kemudian pada tahun 2006 – 2009 terjadi perubahan http://kedirikota.bps.go.id
  • 47. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 43 harga secara umum yang fluktuatif dimana pada tahun 2006 terjadi kenaikan laju inflasi menjadi 13,26% dari tahun sebelumnya, tahun 2007 menurun menjadi 5,93 %, pada tahun 2008 meningkat menjadi 10,82 % dan pada tahun 2009 turun menjadi 8,34 %. Perubahan indeks implisit (inflasi) PDRB Kota Kediri tanpa PT Gudang Garam pada kurun waktu tahun 2004 – 2009 berturut-turut yaitu 103,83 %; 110,36 %; 107,34 %; 103,61 %; 107,59 % dan 106,54%. Dari angka di atas nampak inflasi PDRB secara umum yang tertinggi terjadi pada tahun 2005. PERTUMBUHAN EKONOMI SEKTORAL Sektor Pertanian mencakup subsektor tanaman bahan makanan, subsektor tanaman perkebunan, subsektor peternakan dan hasil-hasilnya dan subsektor perikanan. Selama tahun 2004- 2009 sektor ini cenderung mengalami penurunan laju pertumbuhan ekonomi dan peranannya pun cenderung mengecil. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan lahan pertanian menjadi lahan non pertanian. Pertumbuhan ekonomi sektor pertanian atas`dasar harga konstan tahun 2000 pada tahun 2004-2009 berturut-turut yaitu 3,34 %; 3,11 %; 2,46 %; 2,15 %; 0,91 % dan 2,23 %. Pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi subsektor bahan makanan atas dasar harga konstan sebagai kontributor terbesar di sektor pertanian yaitu sebesar 1,68%, subsektor tanaman perkebunan sebesar 2,51%, subsektor peternakan dan hasil-hasilnya 2,09% dan subsektor perikanan sebesar 3,62%. http://kedirikota.bps.go.id
  • 48. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 44 94 96 98 100 102 104 106 108 110 112 Tanaman Bahan Makanan Tanaman Perkebunan Peternakan Perikanan Pertumbuhan ekonomi sub sektor tanaman bahan makanan kurun waktu 2004-2009 sangat fluktuatif namun ada kecenderung- an untuk selalu turun. Pertumbuhan subsektor Tanaman Bahan Makanan yang didalamnya mencakup komoditi padi, palawija, sayur-sayuran dan buah-buahan sejak tahun 2004 - 2009 polanya sangat fluktuatif. Pada tahun 2004 subsektor Tanaman Bahan Makanan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 0,15 %, tahun 2005 sebesar 0,32 % dan secara berturut-turut pertumbuhan ekonomi sub sektor Tanaman Bahan Makanan pada tahun 2006 – 2009 yaitu 1,81 %; 0,91 %; 1,28 % dan 1,68%. Untuk lebih jelasnya disajikan Grafik 3.2 di bawah ini. Grafik 3.2 Pertumbuhan Ekonomi PDRB Kota Kediri Sektor Pertanian menurut sub sektor Tahun 2004 – 2009, (%) http://kedirikota.bps.go.id
  • 49. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 45 Sub sektor tanaman perkebunan pada kurun waktu tahun 2004-2009 pertumbuhan ekonominya tertinggi terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 4,28%, sedangkan pada tahun 2004 – 2009 cenderung mengalami penurunan. Sub sektor tanaman perkebunan pada kurun waktu tahun 2004-2009 pertumbuhan ekonominya tertinggi terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 4,28%, sedangkan pada tahun 2004 – 2009 cenderung mengalami penurunan. Pada sub sektor Peternakan dan Hasil-hasilnya pertumbuhan ekonomi kurun waktu 2004-2009 terjadi juga pada tahun 2004 sebesar 4,07%, selanjutnya pertumbuhan ekonominya terus meluncur ke bawah sampai dengan tahun 2008 sebesar 0,09%, tetapi tahun 2009 naik lagi menjadi 2,09%. Begitu pula yang terjadi pada sektor Perikanan. Sektor ini mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi selama kurun waktu tahun 2004 - 2009 pada tahun 2004 sebesar 9,82 % namun kontribusinya pada angka PDRB hanya sebesar 0,0934 % dari PDRB secara keseluruhan. Untuk sektor Pertambangan dan Penggalian, sebagai komponen penyusunan PDRB Kota Kediri hanya terdapat sub sektor penggalian. Pada sub sektor penggalian yang dihitung adalah kegiatan penggalian pasir, penggalian batu sungai-koral dan tanah liat sebagai bahan baku pembuatan batu bata dan genteng. Pada tahun 2009, Sektor Pertambangan dan Penggalian mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan yaitu sebesar -35,17 %. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan yang cukup intensif oleh aparat Pemerintah Kota Kediri sehubungan dengan Perda Kota Kediri tentang Larangan Explorasi Lahan di da- http://kedirikota.bps.go.id
  • 50. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 46 Sub sektor industri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya merupakan penyumbang angka PDRB terbesar kedua pada sektor industri pengolahan dimana pada tahun 2009 mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,53% erah bantaran sungai Berantas yang berada di wilayah Kota Kediri. Selanjutnya peranan sektor industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Kediri sangat besar, sehingga gambaran perkembangan ekonomi Kota Kediri sepertinya tercermin oleh gerakan sektor industri pengolahan. Sektor industri pengolahan disini terutama subsektor makanan, minuman dan tembakau. Industri rokok dan tembakau merupakan primadona bagi Kota Kediri sehingga perkembangannya mampu mewarnai perkembangan ekonomi Kota Kediri. Laju pertumbuhan ekonomi industri makanan, minuman dan tembakau pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 3,57 % dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2008 yaitu dari 3,68 % menjadi 3,57 %. Sektor Industri Pengolahan pada kurun waktu tahun 2004- 2009 memperlihatkan pola pertumbuhan yang fluktuatif, dimana pada tahun 2005 mengalami penurunan (indeks berantai atas dasar harga konstan tahun 2000 sebesar -2,07 %), tahun 2006, 2007, 2008 dan 2009 tumbuh masing-masing sebesar 4,21 %; 3,84 %; 3,68% dan 3,57%. Sub sektor industri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya pada tahun 2009 pertumbuhan ekonominya menurun dari 4,80% % pada tahun 2008 menjadi 3,53 % pada tahun 2009. Sub sektor industri semen dan barang galian non logam juga mempunyai peran penting dalam membentuk sektor industri pengolahan. Pada tahun 2009 ini eksis dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,17 %. http://kedirikota.bps.go.id
  • 51. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 47 Sumbangan sektor listrik, gas dan air minum terhadap perekonomian Kota Kediri tidak terlalu besar, namun dengan perkembanga nnya yang pesat paling tidak masih mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih merupakan sektor penunjang seluruh kegiatan ekonomi dan sebagai infrastruktur yang mendorong aktivitas seluruh sektor terutama sektor industri. Sumbangan sektor listrik, gas dan air minum terhadap perekonomian Kota Kediri tidak terlalu besar, namun dengan perkembangannya yang pesat paling tidak masih mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Subsektor listrik pertumbuhan ekonominya selalu positif dari tahun 2004 – 2009. Pertumbuhan ekonomi subsektor listrik pada tahun 2009 sebesar 3,43 %. Tabel 3.6 Pertumbuhan Ekonomi Kota Kediri Sektor Sekunder, Tahun 2003 - 2008 (%) Lapangan Usaha Tahun 2004 2005 2006 2007 2008* 2009** (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Sektor Sekunder Industri Pengolahan 5,05 -2,07 4,21 3,84 3,68 3,57 a. Makanan,minuman dan Tembakau 5,05 -2,07 4,21 3,84 3,68 3,57 b. Tekstil,pakaian jadi dan kulit -1,54 0.08 1,96 0,93 1,80 1,32 c. Barang Kayu & Hasil hutan lainnya -0,15 0,17 1,14 0,57 4,80 3,53 d. Kertas dan barang cetakan 3,24 4,52 23,38 2,14 1,13 8,42 e. Pupuk,kimia dan barang dari karet 5,94 5,25 4,11 1,91 1,73 5,68 f. Semen dan Barang galian bukan logam 9,16 8,92 3,27 2,76 11,82 7,17 http://kedirikota.bps.go.id
  • 52. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 48 Pada kurun waktu tahun 2004-2009 pertumbuhan ekonomi sektor Bangunan menunjukkan pertumbuhan yang selalu positif. Lanjutan Tabel 3.6 Lapangan Usaha Tahun 2004 2005 2006 2007 2008* 2009** (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) g. Alat angkutan, mesin dan peralatannya -2,48 -7,43 2,14 1,35 7,19 6,73 Listrik, Gas dan Air Bersih 14,27 5,36 3,37 3,17 3,81 3,45 a. Listrik 14,49 5,41 3,37 3,18 3,81 3,43 b. Air Bersih 3,35 2,77 3,17 2,66 3,86 4,68 Bangunan 4,71 2,99 4,23 4,36 3,93 5,90 Pada kurun waktu tahun 2004-2009 pertumbuhan ekonomi sektor Bangunan menunjukkan pertumbuhan yang selalu positif. Tercatat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2004 mencapai 4,71 %, pada tahun 2005 menjadi 2,99%, selanjutnya pada tahun 2006 mencapai 4,23%, pada tahun 2007, 2008 dan 2009 berturut-turut sebesar 4,36 %; 3,93 % dan 5,90 %. Adanya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi sektor bangunan pada tahun 2009 disebabkan oleh adanya pembangunan dan perbaikan rumah yang cukup banyak terjadi di wilayah Kota Kediri. Kemudian sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran merupakan sektor terbesar kedua setelah industri pengolahan dalam menyumbang angka PDRB Kota Kediri 2004-2009 dengan pertumbuhan ekonomi berturut-turut sebesar 8,17 %; 8,02%; 8,75 %; 6,67 %; 7,57 % dan 8,88 %. Pada sektor ini kontribusi terbesar http://kedirikota.bps.go.id
  • 53. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 49 PERDAGANGAN HOTEL RESTORAN 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 Kontribusi terbesar pada sektor perdagangan, hotel dan restoran berasal dari sub sektor perdagangan besar dan eceran. sar diberikan oleh subsektor Perdagangan Besar dan Eceran dengan petumbuhan ekonomi sebesar 8,88 % pada tahun 2009, setelah itu subsektor Restoran dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2009 sebesar 5,45 % dan subsektor hotel dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,35 %. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran mempunyai pertumbuhan ekonomi menggembirakan selama kurun waktu tahun 2004-2009. Untuk lebih jelasnya disajikan pada Grafik 3.3 di bawah ini. Grafik 3.3 Pertumbuhan Ekonomi Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran, Subsektor Hotel dan Subsektor Restoran Tahun 2004-2009, (%) Adapun sektor Pengangkutan dan Komunikasi pada tahun 2009 laju pertumbuhan ekonominya ada peningkatan yaitu dari 10,09% (tahun 2008) menjadi 11,12 % (tahun 2009). Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan terjadi pada Subsub- http://kedirikota.bps.go.id
  • 54. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 50 Sub sektor pos dan telekomunika- si merupakan penyumbang terbesar pada sektor pengangkutan dan komunikasi. sektor Pos dan Telekomunikasi. Pertumbuhan ekonomi subsubsek- tor Pos dan Telekomunikasi pada tahun 2004 – 2009 berturut-turut 6,81 %; 7,13%; 12,85 %; 11,17 %; 12,31 % dan 13,42 %. Peranan sektor pengangkutan dan komunikasi ini sangat vital dan menjadi indikator penting dalam melihat kemajuan ekonomi suatu wilayah. Subsektor transportasi mempunyai peran penting bagi mobilitas perekonomian. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan merupakan sektor dengan kontribusi terbesar ketiga setelah sektor Perda- gangan, Hotel dan Restoran dengan pertumbuhan ekonomi yang cenderung mengalami peningkatan selama tahun 2004-2009 yaitu berturut turut 8,31%; 3,83%; 4,12%; 4,17 %; 4,69% dan 8,63%. Pada tahun 2009 subsektor Bank mengalami penurunan laju pertumbuhan ekonomi yaitu dari 7,77% (tahun 2008) menjadi 5,41% (tahun 2009). Subsektor Lembaga Keuangan Bukan Bank juga mengalami penurunan laju perumbuhan ekonomi yaitu dari 8,98% (tahun 2008) menjadi 6,87% pada tahun 2009. Subsektor sewa bangunan mengalami peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yaitu dari 6,70% menjadi 8,09%. Begitu pula sub sektor Jasa Perusahaan naik yaitu dari 4,41% menjadi 8,82%. Sektor Jasa-jasa selama kurun waktu tahun 2004-2009 relatif mengalami peningkatan laju pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi sektor jasa pada tahun 2004 – 2009 berturut-turut yaitu http://kedirikota.bps.go.id
  • 55. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 51 Nilai PDRB perkapita pada suatu tahun didapatkan dari nilai PDRB secara keseluruhan pada tahun tersebut dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan pada tahun yang sama. 4,16%; 4,98%; 4,75%; 5,07%; 7,49% dan 8,35%. Sub sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada tahun 2009 adalah subsubsektor Jasa Sosial Kemasyarakatan yang mencapai 11,53% (tahun 2008 sebesar 9,00%), terendah subsub sektor Administrasi Pemerintahan dan Pertahanan yaitu dari 4,59% (tahun 2008) menjadi 3,90% (tahun 2009). PDRB PER KAPITA PDRB per kapita sudah sangat dikenal dan banyak digunakan sebagai indikator ekonomi makro guna mengetahui tingkat kesejahteraan / kemakmuran suatu daerah. Pada umumnya indikator ini disajikan atas dasar harga berlaku, walaupun sebetulnya nilainya masih sangat dipengaruhi oleh adanya perubahan / kenaikan harga barang dan jasa. Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa peranan PT. Gudang Garam dalam nilai PDRB Kota Kediri 2009 masih amat dominan, sehingga nilai PDRB per kapita Kota Kediri menjadi sangat besar bila dibandingkan dengan nilai PDRB Daerah Tingkat 2 lainnya. Nilai PDRB perkapita pada suatu tahun didapatkan dari nilai PDRB secara keseluruhan pada tahun tersebut dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan pada tahun yang sama. Menurut penghitungan atas dasar harga berlaku PDRB per kapita Kota Kediri dengan PT Gudang Garam tahun 2009 sebesar 200,324 juta rupiah mengalami peningkatan 11,76% bila dibandingkan dengan tahun 2008 yang sebesar 179,240 juta rupiah. http://kedirikota.bps.go.id
  • 56. Bab 3. Analisis PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 52 0 10.000.000 20.000.000 30.000.000 40.000.000 50.000.000 60.000.000 PDRN PDRB PDRB atas dasar harga konstan adalah PDRB yang telah dikeluarkan pengaruh perubahan harganya. Apabila pengaruh perubahan harga dikeluarkan maka berdasarkan penghitungan atas dasar harga konstan tahun dasar 2000 PDRB perkapita Kota Kediri dengan PT Gudang Garam pada tahun 2004 – 2009 berturut-turut Rp. 71,826 juta, Rp. 71,362 juta, Rp. 74,395 juta, Rp. 77,066 juta, Rp. 79,972 juta dan Rp.82,506 juta. Besaran PDRB per kapita sangat dipengaruhi oleh pertambahan atau laju perkembangan penduduk Kota Kediri. Berdasarkan data Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2005 tercatat jumlah penduduk pertengahan tahun di Kota Kediri pada tahun 2004–2009 berturut- turut sebesar 260.989 jiwa; 263.335 jiwa; 265.721 jiwa; 268.081 jiwa; 270.374 jiwa dan 275.346 jiwa. Grafik 3.4 PDRB Per Kapita dan PDRN Perkapita Kota Kediri dengan PT.Gudang Garam Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2004 – 2009, (Rp) 2004 2005 2006 2007 2008 2009 http://kedirikota.bps.go.id
  • 57. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 51 Tabel 4.1 Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2004 – 2006 (juta rupiah) LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 (1) (2) (3) (4) 1. PERTANIAN 55,045.36 64,317.07 75,089.90 a. Tanaman Bahan Makanan 11,458.16 14,047.65 17,822.31 b. Tanaman Perkebunan 29,008.32 33,219.58 37,981.94 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 14,337.94 16,757.58 18,948.52 d. Kehutanan 0.00 0.00 0.00 e. Perikanan 240.94 292.26 337.13 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 1,523.36 1,841.55 2,103.31 a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 1,523.36 1,841.55 2,103.31 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 20,485,105.54 23,164,760.57 27,317,281.60 a. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 b. Industri Tanpa Migas 20,485,105.54 23,164,760.57 27,317,281.60 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 20,478,615.73 23,157,142.37 27,308,558.84 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 597.82 661.90 725.21 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 2,087.91 2,392.29 2,644.28 4. Kertas dan Barang Cetakan 505.75 590.93 792.94 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 1,011.76 1,215.91 1,397.05 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 1,407.14 1,751.89 1,988.57 7. Logam Dasar Besi & Baja 0.00 0.00 0.00 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 879.42 1,005.29 1,174.72 9. Barang lainnya 0.00 0.00 0.00 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 77,582.55 109,853.96 137,519.34 a. Listrik 76,601.25 108,643.16 135,977.52 b. Gas 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 981.30 1,210.80 1,541.82 5. BANGUNAN 51,503.25 59,847.24 66,836.30 6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 5,469,802.46 6,747,813.80 8,363,467.25 a. Perdagangan Besar & Eceran 5,386,355.05 6,641,116.78 8,232,050.59 b. Hotel 10,515.85 13,526.43 16,403.08 c. Restoran 72,931.56 93,170.59 115,013.59 http://kedirikota.bps.go.id
  • 58. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 52 LAPANGAN USAHA 2004 2005 2006 (1) (2) (3) (4) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 205,798.56 251,634.12 293,569.19 a. Pengangkutan 79,807.85 108,949.33 128,485.88 1. Angkutan Rel 971.74 1,297.83 1,549.83 2. Angkutan Jalan Raya 63,174.39 87,579.20 102,510.11 3. Angkutan Laut 0.00 0.00 0.00 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0.00 0.00 0.00 5. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 6. Jasa Penunjang Angkutan 15,661.72 20,072.30 24,425.94 b. Komunikasi 125,990.71 142,684.79 165,083.31 1. Pos dan Telekomunikasi 118,592.64 134,417.28 156,278.42 2. Jasa Penunjang Komunikasi 7,398.07 8,267.51 8,804.89 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 764,866.57 919,610.98 1,070,485.48 a. Bank 27,376.98 33,608.47 39,764.04 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 14,856.18 17,741.60 20,187.90 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 d. Sewa Bangunan 19,366.93 22,853.45 26,118.80 e. Jasa Perusahaan 703,266.48 845,407.46 984,414.74 9. JASA-JASA 309,676.12 360,767.86 417,280.70 a. Pemerintahan Umum 97,834.19 113,360.57 132,050.19 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 97,834.19 113,360.57 132,050.19 2. Jasa Pemerintah lainnya 0.00 0.00 0.00 b. Swasta 211,841.93 247,407.29 285,230.51 1. Sosial Kemasyarakatan 34,710.36 39,602.44 46,205.79 2. Hiburan & Rekreasi 4,510.96 4,991.54 5,532.24 3. Perorangan & Rumahtangga 172,620.60 202,813.31 233,492.48 PDRB DENG AN MIGAS 27,420,903.78 31,680,447.16 37,743,633.06 PDRB TANPA MIGAS 26,700,618.43 29,781,622.04 37,743,633.06 PPRB TANPA PT. GUDANG GARAM 7,112,992.01 8,188,848.26 9,159,966.70 Keterangan : * = Angka diperbaiki ** = Angka sementara http://kedirikota.bps.go.id
  • 59. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 53 Tabel 4.1 Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2007 – 2009 (juta rupiah) LAPANGAN USAHA 2007 2008 * 2009 ** (1) (2) (3) (4) 1. PERTANIAN 81,026.66 88,632.29 94,834.35 a. Tanaman Bahan Makanan 19,106.93 20,854.17 22,973.04 b. Tanaman Perkebunan 41,089.84 44,796.05 48,268.00 c. Peternakan dan Hasil- hasilnya 20,473.97 22,585.92 23,167.00 d. Kehutanan 0.00 0.00 0.00 e. Perikanan 355.92 396.15 426.31 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 2,273.32 2,637.15 1.897,26 a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0,00 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0,00 c. Penggalian 2,273.32 2,637.15 1.897,26 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 30,351,623.04 35,358,839.74 39.987.733,40 a. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 b. Industri Tanpa Migas 30,351,623.04 35,358,839.74 39.987.733,40 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 30,342,426.87 35,348,541.44 39.976.085,63 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 760.50 826.24 855,39 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 2,742.56 3,045.61 3.450,75 4. Kertas dan Barang Cetakan 852.38 927.53 1.053,22 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 1,489.19 1,598.55 1.816,58 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 2,141.21 2,519.08 2.919,08 7. Logam Dasar Besi & Baja 0.00 0.00 - 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 1,210.31 1,381.29 1.552,75 9. Barang lainnya 0.00 0.00 0.00 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 143,861.44 151,273.82 158.184,95 a. Listrik 142,284.71 149,516.37 156.226,97 b. Gas 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 1,576.72 1,757.45 1.957,98 5. BANGUNAN 72,084.64 82,709.92 94.901,00 6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 9,124,533.77 10,534,941.64 12.234.439,36 a. Perdagangan Besar & Eceran 8,978,026.56 10,370,255.25 12.048.117,09 b. Hotel 17,537.55 19,221.51 22.252,43 c. Restoran 128,969.66 145,464.88 164.069,84 http://kedirikota.bps.go.id
  • 60. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 54 LAPANGAN USAHA 2007 2008 * 2009 ** (1) (2) (3) (4) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 322,092.43 362,908.88 409.071,62 a. Pengangkutan 138,712.43 163,473.89 181.346,18 1. Angkutan Rel 1,745.68 1,998.43 2.097,56 2. Angkutan Jalan Raya 111,155.64 129,665.24 139.977,05 3. Angkutan Laut 0.00 - 0,00 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0.00 - 0,00 5. Angkutan Udara 0.00 - 0,00 6. Jasa Penunjang Angkutan 25,811.11 31,810.22 39.271,57 b. Komunikasi 183,380.00 199,434.99 227.725,44 1. Pos dan Telekomunikasi 174,015.43 189,010.35 216.249,58 2. Jasa Penunjang Komunikasi 9,364.57 10,424.64 11.475,86 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 1,221,161.93 1,347,133.51 1.561.057,37 a. Bank 45,581.14 51,785.86 59.796,25 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 21,908.72 25,336.15 29.320,26 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 - 0,00 d. Sewa Bangunan 28,455.05 31,868.25 36.670,34 e. Jasa Perusahaan 1,125,217.01 1,238,143.25 1.435.270,52 9. JASA-JASA 465,376.72 532,860.33 616.378,07 a. Pemerintahan Umum 149,719.96 167,928.70 189.655,91 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 149,719.96 167,928.70 189.655,91 2. Jasa Pemerintah lainnya 0.00 - 0,00 b. Swasta 315,656.76 364,931.63 426.722,16 1. Sosial Kemasyarakatan 49,955.40 56,149.00 66.025,67 2. Hiburan & Rekreasi 5,859.86 7,070.55 8.012,99 3. Perorangan & Rumahtangga 259,841.50 301,712.08 352.683,50 PDRB DENGAN MIGAS 41,784,033.94 48,461,937.28 55.158.497,38 PDRB TANPA MIGAS 41,784,033.94 48,461,937.28 55.158.497,38 PDRB TANPA GUDANG GARAM 9,934,803.45 11,225,353.05 12,748,205.57 Keterangan : * = Angka diperbaiki ** = Angka sementara http://kedirikota.bps.go.id
  • 61. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 55 Tabel 4.2 Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri Atas Dasar Harga Konstan (Tahun Dasar 2000), Tahun 2004 – 2006 (juta rupiah) Lapangan Usaha 2004 2005 2006 (1) (2) (3) (4) 1. PERTANIAN 39,313.13 40,536.07 41,531.53 a. Tanaman Bahan Makanan 8,334.82 8,361.20 8,512.54 b. Tanaman Perkebunan 20,134.13 20,903.26 21,450.92 c. Peternakan dan Hasil- hasilnya 10,667.08 11,085.23 11,375.21 d. Kehutanan 0.00 0.00 0.00 e. Perikanan 177.11 186.39 192.86 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 1,041.02 1,064.57 1,097.89 a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 1,041.02 1,064.57 1,097.89 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 14,062,705.96 13,771,301.03 14,351,186.70 a. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 b. Industri Tanpa Migas 14,062,705.96 13,771,301.03 14,351,186.70 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 14,058,028.10 13,766,522.88 14,346,213.17 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 427.17 427.51 435.89 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 1,522.99 1,525.58 1,542.97 4. Kertas dan Barang Cetakan 365.72 382.25 471.62 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 774.03 814.67 848.15 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 967.61 1,053.92 1,088.39 7. Logam Dasar Besi & Baja 0.00 0.00 0.00 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 620.34 574.22 586.51 9. Barang lainnya 0.00 0.00 0.00 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 43,103.86 45,414.20 46,943.10 a. Listrik 42,341.93 44,631.17 46,135.24 b. Gas 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 761.93 783.03 807.86 5. BANGUNAN 34,078.77 35,098.08 36,582.73 6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 3,667,369.20 3,961,366.43 4,307,834.91 a. Perdagangan Besar & Eceran 3,607,075.42 3,895,641.43 4,236,120.50 b. Hotel 8,300.39 8,683.04 9,504.46 c. Restoran 51,993.39 57,041.95 62,209.95 http://kedirikota.bps.go.id
  • 62. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 56 Lapangan Usaha 2004 2005 2006 (1) (2) (3) (4) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 131,675.57 139,232.74 150,888.29 a. Pengangkutan 56,176.84 58,387.88 60,094.46 1. Angkutan Rel 542.84 535.74 563.92 2. Angkutan Jalan Raya 43,262.17 44,759.04 45,901.93 3. Angkutan Laut 0.00 0.00 0.00 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0.00 0.00 0.00 5. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 6. Jasa Penunjang Angkutan 12,371.82 13,093.10 13,628.61 b. Komunikasi 75,498.73 80,844.86 90,793.83 1. Pos dan Telekomunikasi 70,833.72 75,886.23 85,640.34 2. Jasa Penunjang Komunikasi 4,665.01 4,958.63 5,153.49 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 573,148.49 595,102.14 619,592.21 a. Bank 17,961.13 20,152.64 22,367.85 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 10,676.91 11,543.87 12,302.31 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 d. Sewa Bangunan 13,958.64 14,903.64 15,522.14 e. Jasa Perusahaan 530,551.81 548,501.99 569,399.91 9. JASA-JASA 193,543.85 203,183.12 212,839.03 a. Pemerintahan Umum 54,873.65 57,147.20 59,713.38 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 54,873.65 57,147.20 59,713.38 2. Jasa Pemerintah lainnya 0.00 0.00 0.00 b. Swasta 138,670.20 146,035.92 153,125.66 1. Sosial Kemasyarakatan 22,071.47 22,590.15 23,532.16 2. Hiburan & Rekreasi 3,075.75 3,244.04 3,355.31 3. Perorangan & Rumahtangga 113,522.98 120,201.74 126,238.19 PDRB DENGAN MIGAS 18,745,979.85 18,792,298.38 19,768,496.38 PDRB TANPA MIGAS 18,745,979.85 18,792,298.38 19,768,496.38 PDRB TANPA PT. GUDANG GARAM 5,449,315.87 5,684,726.32 5,924,053.30 Keterangan : * = Angka diperbaiki ** = Angka sementara http://kedirikota.bps.go.id
  • 64. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 57 Tabel 4.2 Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri Atas Dasar Harga Konstan (Tahun Dasar 2000), Tahun 2007 – 2009 (juta rupiah) Lapangan Usaha 2007 2008 * 2009 ** (1) (2) (3) (4) 1. PERTANIAN 42,424.61 42,808.57 43.764,97 a. Tanaman Bahan Makanan 8,590.00 8,699.78 8.845,72 b. Tanaman Perkebunan 22,047.26 22,304.80 22.865,73 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 11,590.89 11,601.84 11.844,06 d. Kehutanan 0.00 0.00 0,00 e. Perikanan 196.46 202.15 209,46 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 1,135.88 1,282.79 831,69 a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0,00 b. Pertambangan tanpa Migas 0.00 0.00 0,00 c. Penggalian 1,135.88 1,282.79 831,69 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 14,902,751.78 15,451,153.95 16.003.096,15 a. Industri Migas 0.00 0.00 0.00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 b. Industri Tanpa Migas 14,902,751.78 15,451,153.95 16.003.096,15 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 14,897,701.16 15,445,825.57 15997481,01 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 439.95 447.85 453,76 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 1,551.76 1,626.23 1.683,61 4. Kertas dan Barang Cetakan 481.71 487.16 528,18 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 864.35 879.34 929,29 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 1,118.43 1,250.61 1.340,25 7. Logam Dasar Besi & Baja 0.00 0.00 0.00 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 594.43 637.19 680,04 9. Barang lainnya 0.00 0.00 0.00 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 48,431.69 50,278.49 52.014,07 a. Listrik 47,602.34 49,417.16 51.112,40 b. Gas 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 829.35 861.33 901,67 5. BANGUNAN 38,176.38 39,675.43 42.015,27 6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 4,595,291.91 4,943,361.97 5.382.538,73 a. Perdagangan Besar & Eceran 4,519,558.29 4,863,648.35 5.298.388,62 b. Hotel 9,829.51 10,245.80 10.896,26 c. Restoran 65,904.11 69,467.82 73.253,85 http://kedirikota.bps.go.id
  • 65. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 58 Lapangan Usaha 2007* 2008 ** 2009 ** (1) (2) (3) (4) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 162,862.25 179,295.84 199.232,79 a. Pengangkutan 62,361.19 66,624.56 71.782,45 1. Angkutan Rel 590.03 613.27 639,22 2. Angkutan Jalan Raya 47,691.44 49,656.75 51.850,75 3. Angkutan Laut 0.00 0.00 0.00 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0.00 0.00 0.00 5. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 6. Jasa Penunjang Angkutan 14,079.72 16,354.54 19.292,48 b. Komunikasi 100,501.07 112,671.28 127.450,34 1. Pos dan Telekomunikasi 95,206.37 106,927.45 121.274,52 2. Jasa Penunjang Komunikasi 5,294.70 5,743.83 6.175,82 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 645,433.12 675,673.37 733.985,16 a. Bank 23,926.89 25,786.15 27.181,46 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 12,832.54 13,985.42 14.945,71 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 d. Sewa Bangunan 16,259.44 17,348.62 18.752,96 e. Jasa Perusahaan 592,414.25 618,553.18 673.105,03 9. JASA-JASA 223,621.37 238,871.82 260.431,84 a. Pemerintahan Umum 62,592.76 63,975.64 68.014,64 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 62,592.76 65,463.70 68.014,64 2. Jasa Pemerintah lainnya 0.00 0.00 0.00 b. Swasta 161,028.62 174,896.18 192.417,20 1. Sosial Kemasyarakatan 24,294.60 26,480.92 29.535,32 2. Hiburan & Rekreasi 3,450.26 3,971.69 4.202,65 3. Perorangan & Rumahtangga 133,283.75 144,443.57 158.679,23 PDRB DENGAN MIGAS 20,660,128.99 21,622,402.23 22.717.910,67 PDRB TANPA MIGAS 20,660,128.99 21,622,402.23 22.717.910,67 PDRB TANPA PT. GUDANG GARAM 6,201,298.99 6,512,475.42 6,941,869.59 Keterangan : * = Angka diperbaiki ** = Angka sementara http://kedirikota.bps.go.id
  • 66. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 59 Tabel 4.3 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2004 – 2009 Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008 * 2009 ** (1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) 1. PERTANIAN 0.2007 0.2030 0.1989 0.1939 0,1829 0,1719 a. Tanaman Bahan Makanan 0.0418 0.0443 0.0472 0.0457 0,0430 0,0416 b. Tanaman Perkebunan 0.1058 0.1049 0.1006 0.0983 0,0924 0,0875 c. Peternakan dan Hasil- hasilnya 0.0523 0.0529 0.0502 0.0490 0,0466 0,0420 d. Kehutanan 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000 e. Perikanan 0.0009 0.0009 0.0009 0.0009 0,0008 0,0008 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0.0056 0.0058 0.0056 0.0054 0,0054 0,0034 a. Minyak dan Gas Bumi 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000 b. Pertambangan tanpa Migas 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000 c. Penggalian 0.0056 0.0058 0.0056 0.0054 0,0054 0,0034 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 74.7062 73.1201 72.3759 72.6393 72,9621 72,4961 a. Industri Migas 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000 1. Pengilangan Minyak Bumi 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000 2. Gas Alam Cair 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000 b. Industri Tanpa Migas 74.7062 73.1201 72.3759 72.6393 72,9621 72,4961 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 74.6825 73.0960 72.3528 72.6173 72,9408 72,4749 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 0.0022 0.0021 0.0019 0.0018 0,0017 0,0016 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 0.0076 0.0076 0.0070 0.0066 0,0063 0,0063 4. Kertas dan Barang Cetakan 0.0018 0.0019 0.0021 0.0020 0,0019 0,0019 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 0.0037 0.0038 0.0037 0.0036 0,0033 0,0033 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 0.0051 0.0055 0.0053 0.0051 0,0052 0,0053 7. Logam Dasar Besi & Baja 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 0.0032 0.0032 0.0031 0.0029 0,0029 0,0028 9. Barang lainnya 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0.2829 0.3468 0.3644 0.3443 0,3121 0,2868 a. Listrik 0.2794 0.3429 0.3603 0.3405 0,3085 0,2832 b. Gas 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000 c. Air Bersih 0.0036 0.0038 0.0041 0.0038 0,0036 0,0035 5. BANGUNAN 0.1878 0.1889 0.1771 0.1725 0,1707 0,1721 6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 19.9476 21.2996 22.1586 21.8374 21,7386 22,1805 a. Perdagangan Besar & Eceran 19.6432 20.9628 21.8104 21.4867 21,3988 21,8427 b. Hotel 0.0383 0.0427 0.0435 0.0420 0,3386 0,0403 c. Restoran 0.2660 0.2941 0.3047 0.3087 0,3002 0,2975 http://kedirikota.bps.go.id
  • 67. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 60 Lapangan Usaha 2004 2005 2006* 2007 2008 * 2009 ** (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 0.7505 0.7943 0.7778 0.7709 0,7489 0,7416 a. Pengangkutan 0.2910 0.3439 0.3404 0.3320 0,3373 0,3288 1. Angkutan Rel 0.0035 0.0041 0.0041 0.0042 0,0041 0,0038 2. Angkutan Jalan Raya 0.2304 0.2764 0.2716 0.2660 0,2676 0,2538 3. Angkutan Laut 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000 5. Angkutan Udara 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000 6. Jasa Penunjang Angkutan 0.0571 0.0634 0.0647 0.0618 0,0656 0,0712 b. Komunikasi 0.4595 0.4504 0.4374 0.4389 0,4115 0,4129 1. Pos dan Telekomunikasi 0.4325 0.4243 0.4141 0.4165 0,3900 0,3921 2. Jasa Penunjang Komunikasi 0.0270 0.0261 0.0233 0.0224 0,0215 0,0208 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 2.7894 2.9028 2.8362 2.9226 2,7798 2,8301 a. Bank 0.0998 0.1061 0.1054 0.1091 0,1069 0,1084 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 0.0542 0.0560 0.0535 0.0524 0,0523 0,0532 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000 d. Sewa Bangunan 0.0706 0.0721 0.0692 0.0681 0,0658 0,0665 e. Jasa Perusahaan 2.5647 2.6685 2.6082 2.6929 2,5549 2,6021 9. JASA-JASA 1.1293 1.1388 1.1056 1.1138 1,0995 1,1175 a. Pemerintahan Umum 0.3568 0.3578 0.3499 0.3583 0,3465 0,3438 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 0.3568 0.3578 0.3499 0.3583 0,3465 0,3438 2. Jasa Pemerintah lainnya 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0,0000 0,0000 b. Swasta 0.7726 0.7809 0.7557 0.7554 0,7530 0,7736 1. Sosial Kemasyarakatan 0.1266 0.1250 0.1224 0.1196 0,1159 0,1197 2. Hiburan & Rekreasi 0.0165 0.0158 0.0147 0.0140 0,0146 0,0145 3. Perorangan & Rumahtangga 0.6295 0.6402 0.6186 0.6219 0,6226 0,6394 PDRB DENGAN MIGAS 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 PDRB TANPA MIGAS 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 PDRB TANPA PT. GUDANG GARAM 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Keterangan : * = Angka diperbaiki ** = Angka sementara http://kedirikota.bps.go.id
  • 68. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 61 Tabel 4.4 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri Atas Dasar Harga Konstan (Tahun Dasar 2000), Tahun 2004 - 2009 Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008 * 2009 ** (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. PERTANIAN 0,2125 0,2146 0,2097 0,2157 0,2101 0,2053 a. Tanaman Bahan Makanan 0,0466 0,0469 0,0445 0,0445 0,0431 0,0416 b. Tanaman Perkebunan 0,1081 0,1089 0,1074 0,1112 0,1085 0,1067 c. Peternakan dan Hasil- hasilnya 0,0569 0,0578 0,0569 0,0590 0,0575 0,0561 d. Kehutanan 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 e. Perikanan 0,0009 0,0009 0,0009 0,0010 0,0010 0,0010 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0,0056 0,0058 0,0056 0,0057 0,0056 0,0055 a. Minyak dan Gas Bumi 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 b. Pertambangan tanpa Migas 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 c. Penggalian 0,0056 0,0058 0,0056 0,0057 0,0056 0,0055 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 76,0465 75,5190 75,0172 73,2816 72,5962 72,1329 a. Industri Migas 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 1. Pengilangan Minyak Bumi 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 2. Gas Alam Cair 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 b. Industri Tanpa Migas 76,0465 75,5190 75,0172 73,2816 72,5962 72,1329 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 76,0210 75,4933 74,9922 73,2562 72,5711 72,1085 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 0,0024 0,0024 0,0023 0,0023 0,0022 0,0021 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 0,0085 0,0086 0,0081 0,0081 0,0078 0,0075 4. Kertas dan Barang Cetakan 0,0019 0,0020 0,0020 0,0020 0,0024 0,0023 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 0,0041 0,0041 0,0041 0,0043 0,0043 0,0042 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 0,0050 0,0050 0,0052 0,0056 0,0055 0,0054 7. Logam Dasar Besi & Baja 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 0,0036 0,0036 0,0033 0,0031 0,0030 0,0029 9. Barang lainnya 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0,2021 0,2128 0,2299 0,2417 0,2375 0,2344 a. Listrik 0,1980 0,2086 0,2259 0,2375 0,2334 0,2304 b. Gas 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 c. Air Bersih 0,0041 0,0042 0,0041 0,0042 0,0041 0,0040 5. BANGUNAN 0,1777 0,1836 0,1818 0,1868 0,1851 0,1848 6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 18,8324 19,1263 19,5635 21,0797 21,7914 22,2423 a. Perdagangan Besar & Eceran 18,5335 18,8117 19,2419 20,7300 21,4286 21,8758 b. Hotel 0,0447 0,0453 0,0443 0,0462 0,0481 0,0476 c. Restoran 0,2542 0,2693 0,2774 0,3035 0,3147 0,3190 http://kedirikota.bps.go.id
  • 69. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 62 Lapangan Usaha 2004 2005 2006* 2007 2008 * 2009** (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 0,6806 0,7044 0,7024 0,7409 0,7633 0,7883 a. Pengangkutan 0,2999 0,3057 0,2997 0,3107 0,3040 0,3018 1. Angkutan Rel 0,0032 0,0032 0,0029 0,0029 0,0029 0,0029 2. Angkutan Jalan Raya 0,2338 0,2366 0,2308 0,2382 0,2322 0,2308 3. Angkutan Laut 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 5. Angkutan Udara 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 6. Jasa Penunjang Angkutan 0,0630 0,0658 0,0660 0,0697 0,0689 0,0681 b. Komunikasi 0,3807 0,3987 0,4027 0,4302 0,4593 0,4864 1. Pos dan Telekomunikasi 0,3574 0,3741 0,3779 0,4038 0,4332 0,4608 2. Jasa Penunjang Komunikasi 0,0233 0,0246 0,0249 0,0264 0,0261 0,0256 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 2,8256 2,9852 3,0574 3,1667 3,1342 3,1241 a. Bank 0,0882 0,0889 0,0958 0,1072 0,1131 0,1158 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 0,0534 0,0560 0,0570 0,0614 0,0622 0,0621 c. Jasa Penunjang Keuangan 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 d. Sewa Bangunan 0,0717 0,0746 0,0745 0,0793 0,0785 0,0787 e. Jasa Perusahaan 2,6123 2,7657 2,8302 2,9188 2,8803 2,8674 9. JASA-JASA 1,0170 1,0483 1,0325 1,0812 1,0767 1,0824 a. Pemerintahan Umum 0,3074 0,3017 0,2927 0,3041 0,3021 0,3030 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 0,3074 0,3017 0,2927 0,3041 0,3021 0,3030 2. Jasa Pemerintah lainnya 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 b. Swasta 0,7096 0,7466 0,7397 0,7771 0,7746 0,7794 1. Sosial Kemasyarakatan 0,1199 0,1232 0,1177 0,1202 0,1190 0,1176 2. Hiburan & Rekreasi 0,0152 0,0160 0,0164 0,0173 0,0170 0,0167 3. Perorangan & Rumahtangga 0,5746 0,6074 0,6056 0,6396 0,6386 0,6451 PDRB DENGAN MIGAS 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 PDRB TANPA MIGAS 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 PDRB TANPA PT. GUDANG GARAM 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Keterangan : * = Angka diperbaiki ** = Angka sementara http://kedirikota.bps.go.id
  • 70. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 63 Tabel 4.5 Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2004 – 2009 Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008 * 2009** (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. PERTANIAN 120,82 141,17 164,82 177,85 194,54 208,15 a. Tanaman Bahan Makanan 113,98 139,74 177,29 190,07 207,45 228,53 b. Tanaman Perkebunan 123,83 141,81 162,14 175,41 191,23 206,05 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 120,47 140,80 159,21 172,03 189,78 194,66 d. Kehutanan 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 e. Perikanan 133,47 161,90 186,75 197,16 219,45 236,15 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 121,05 146,33 167,13 180,64 209,55 150,76 a. Minyak dan Gas Bumi 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 b. Pertambangan tanpa Migas 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 c. Penggalian 121,05 146,33 167,13 180,64 209,55 150,76 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 137,68 155,69 183,60 203,99 237,65 268,76 a. Industri Migas 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 1. Pengilangan Minyak Bumi 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 2. Gas Alam Cair 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 b. Industri Tanpa Migas 137,68 155,69 183,60 203,99 237,65 268,76 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 137,69 155,70 183,61 204,01 237,67 268,78 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 114,61 126,89 139,03 145,79 158,40 163,98 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 113,64 130,20 143,92 149,26 165,76 187,81 4. Kertas dan Barang Cetakan 118,97 139,01 186,53 200,51 218,19 247,76 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 126,90 152,51 175,23 186,79 200,50 227,85 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 127,28 158,46 179,87 193,68 227,86 264,04 7. Logam Dasar Besi & Baja 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 116,45 133,12 155,55 160,26 182,90 205,61 9. Barang lainnya 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 161,70 228,96 286,63 299,94 315,29 329,70 a. Listrik 162,50 230,47 288,46 301,84 317,18 331,42 b. Gas 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 c. Air Bersih 116,89 144,23 183,66 193,01 209,35 233,24 5. BANGUNAN 133,21 154,79 172,86 186,44 213,92 245,45 6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 131,42 162,12 200,94 219,23 253,12 293,95 a. Perdagangan Besar & Eceran 131,40 162,01 200,82 219,02 252,98 293,92 b. Hotel 115,89 149,07 180,77 193,27 211,83 245,23 c. Restoran 135,36 172,92 213,46 239,36 269,97 304,50 http://kedirikota.bps.go.id
  • 71. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 64 Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008* 2009** (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 114,55 127,77 156,22 182,26 199,96 225,30 a. Pengangkutan 110,01 118,00 161,09 189,97 205,09 241,70 1. Angkutan Rel 104,37 102,63 137,07 163,69 184,37 211,07 2. Angkutan Jalan Raya 110,40 117,47 162,85 190,62 206,69 241,11 3. Angkutan Laut 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 5. Angkutan Udara 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 6. Jasa Penunjang Angkutan 108,81 121,32 155,49 189,21 199,94 246,41 b. Komunikasi 117,84 134,84 152,70 176,67 196,25 213,44 1. Pos dan Telekomunikasi 117,85 134,84 152,83 177,69 197,85 214,90 2. Jasa Penunjang Komunikasi 117,57 134,79 150,63 160,42 170,62 189,93 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 111,35 129,70 155,94 181,53 207,08 228,44 a. Bank 112,69 137,90 169,29 200,29 229,59 260,84 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 113,05 131,49 157,02 178,68 193,91 224,24 c. Jasa Penunjang Keuangan 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 d. Sewa Bangunan 110,78 125,05 147,56 168,64 183,73 205,77 e. Jasa Perusahaan 111,28 129,50 155,67 181,27 207,19 227,99 9. JASA-JASA 119,87 134,15 156,29 180,77 201,60 230,84 a. Pemerintahan Umum 119,24 131,29 152,12 177,21 200,92 225,35 1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 119,24 131,29 152,12 177,21 200,92 225,35 2. Jasa Pemerintah lainnya b. Swasta 120,17 135,52 158,27 182,47 201,93 233,45 1. Sosial Kemasyarakatan 115,37 127,97 146,00 170,35 184,17 207,01 2. Hiburan & Rekreasi 115,02 133,86 148,12 164,16 173,88 209,81 3. Perorangan & Rumahtangga 121,34 137,19 161,19 185,57 206,51 239,79 PDRB DENGAN MIGAS 136,04 157,18 187,26 207,31 240,44 273,66 PDRB TANPA MIGAS 136,04 157,18 187,26 207,31 240,44 273,66 PDRB TANPA PT. GUDANG GARAM 111,27 115,13 111,86 108,46 110,07 109,68 Keterangan : * = Angka diperbaiki ** = Angka sementara http://kedirikota.bps.go.id
  • 72. PDRB KOTA KEDIRI TAHUN 2004-2009 65 Tabel 4.6 Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kota Kediri Atas Dasar Harga Konstan (Tahun Dasar 2000), Tahun 2004 – 2009 Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008* 2009** (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. PERTANIAN 108,41 111,78 114,53 116,99 118,05 120,68 a. Tanaman Bahan Makanan 104,87 105,20 107,10 108,08 109,46 111,30 b. Tanaman Perkebunan 109,13 113,30 116,27 119,50 120,89 123,93 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 109,80 114,11 117,09 119,31 119,43 121,92 d. Kehutanan 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 e. Perikanan 116,75 122,87 127,13 129,51 133,26 138,08 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 108,04 110,48 113,94 117,89 133,13 86,32 a. Minyak dan Gas Bumi 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 b. Pertambangan tanpa Migas 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 c. Penggalian 108,04 110,48 113,94 117,89 133,13 86,32 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 108,34 106,09 110,56 114,81 119,03 123,29 a. Industri Migas 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 1. Pengilangan Minyak Bumi 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 2. Gas Alam Cair 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 b. Industri Tanpa Migas 108,34 106,09 110,56 114,81 119,03 123,29 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 108,34 106,09 110,56 114,81 119,03 123,28 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 102,72 102,81 104,82 105,80 107,70 109,12 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 104,85 105,03 106,23 106,83 111,96 115,91 4. Kertas dan Barang Cetakan 110,23 115,21 142,15 145,19 146,83 159,19 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 111,78 117,65 122,48 124,82 126,98 134,20 6. Semen & Brg. Galian bukan logam 113,69 123,83 127,88 131,41 146,94 157,47 7. Logam Dasar Besi & Baja 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 102,21 94,61 96,64 97,94 104,99 112,05 9. Barang lainnya 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 124,93 131,63 136,06 140,38 145,73 150,76 a. Listrik 125,26 132,04 136,49 140,83 146,19 151,21 b. Gas 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 c. Air Bersih 108,97 111,99 115,54 118,61 123,19 128,96 5. BANGUNAN 112,37 115,73 120,62 125,88 130,82 138,54 6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 114,09 123,23 134,01 142,95 153,78 167,45 a. Perdagangan Besar & Eceran 114,02 123,14 133,91 142,87 153,74 167,49 b. Hotel 108,78 113,80 124,56 128,82 134,28 142,81 c. Restoran 119,83 131,47 143,38 151,90 160,11 168,83 http://kedirikota.bps.go.id