1. Shalat. Shalat? Ya, shalat. Tentunya kita sering
mendengar kata ‘shalat’, bahkan kita sering dan selalu
melaksanakannya. Jadi, saya di sini akan membahas
kegiatan kita sehari-hari tentang ‘SHALAT’
Shalat adalah suatu aktivitas dimana di
dalamnya terdapat gerakan gerakan dan doa doa untuk
Allah SWT, tentunya dalam bahasa Arab. Dalam
pelaksanaannya, gerakan dan doanya tidak boleh diganti ata dirubah atau
sebangsanya, karena itulah yang diajarkan oleh
Rasulullah, yang diamanatkan oleh Allah kepada umat
manusia.
Shalat sudah menjadi rutinitas kita sehari-hari.
Eits, rutinitas? Mungkin kita harus rubah kata
‘rutinitas’ itu menjadi kata ‘kebutuhan’ bagi kita.
Kenapa harus kebutuhan? Karena kita memang
membutuhkan shalat, sebagai media perantara kita
untuk berbicara, meminta, memohon kepada Allah. Ingat, kitalah yang
membutuhkan Allah, bukan Allah yang membutuhkan kita. Jadi, kitalah yang
membutuhkan shalat, bukan menjadikannya rutinitas.
Nah, bicara soal shalat, ada hal istimewa soal shalat. Yaitu, perintah shalat
diperintahkan langsung oleh Allah, dengan bertatap muka dengan Rasulullah
SAW. Bahkan sempat terjadi tawar menawar soal waktu pelaksanaan shalat antara
Allah dan Rasulullah, sehingga shalat yang awalnya dilaksanakan dalam 500
waktu, menjadi hanya lima waktu, dan pahala shalat lima waktu itu sama seperti
shalat 500 waktu umat terdahulu. Berbahagialah menjadi umat Rasulullah yang
banyak diberi kemudahan oleh Allah SWT.
Selain dari itu, shalat juga memiliki manfaat yang baik untuk tubuh manusia.
Sebagai contoh, gerakan takbiratul ihram dalam shalat memberi kelancaran aliran
darah dan getah bening dalam tubuh, meregangkan otot persendian, dan
menghindarkan dari berbagai gangguan persendian. Lalu pada gerakan rukuk
menjaga kesempurnaan susunan tulang belakang, merelaksasikan otot otot bahu ke
bawah, dan melatih kemih untuk mencegah prostat.
2. Contoh lain adalah gerakan I’tidal, atau berdiri setelah rukuk, yaitu
memberikan sensasi pemijatan kepada organ perncernaan setelah tertekuk saat
rukuk sehingga pencernaan menjadi lancar. Lalu sujud, salah satu bagian shalat
yang dilakukan dengan meletakkan kepala, telapak tangan, lutut, dan ujung kaki di
lantai, yaitu melancarkan dan memaksimalkan aliran darah ke otak sehingga otak
menjadi lebih segar, sehingga disarankan melakukan sujud dengan tuma’ninah.
Lalu gerakan salam, gerakan menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri, yang
memberikan relaksasi pada otot leher, mencegah sakit kepala dan mengencangkan
kulit kepala.
Nah, banyak kan keistimewaan dalam shalat? Maka masih ingin
menganggap shalat hanya sebagai rutinitas dan melakukannya asal asalan? Maka
mulailah kita melaksanakan shalat sebagai kebutuhan dengan khusyuk,
tuma’ninah, serta dengan niat lillahi ta’ala, karena Allah semata, mengharap ridha
Allah SWT.
Sekian, dan terima kasih