SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
KERUNTUHAN DINASTI UMAYYAH
Dinasti Umayyah berjaya kurang lebih 90 tahun, namun pada akhirnya mengalami masa-
masa kemunduran, ditandai dengan melemahnya sistem politik dan pemerintahan, di
samping munculnya berbagai tekanan dari luar, berupa pemberontakan-pemberontakan.
Setelah Khalifah Hisyam bin Abdul Malik, para Khalifah Bani Umayyah sangat lemah dan
tidak bisa mengendalikan pemerintahan dan keamanan. Di kalangan keluarga internal
Khalifah, sering terjadi pertikaian disebabkan perebutan kekuasaan mengenai siapa yang
akan menduduki kekhalifahan sesudahnya.
Kurang lebih tujuh tahun setelah kekhalifahan Hisyam, penerusnya adalah al-Walid II,
Yazid III, Ibrahim dan Marwan bin Muhammad. Al-Walid memerintah kurang lebih satu
tahun 3 bulan, selanjutnya digantikan oleh Yazid III yang hanya memerintah kurang lebih
enam belas bulan saja. Selanjutnya digantikan oleh Ibrahim bin al-Walid bin Abdul Malik,
namun hanya berkuasa kurang lebih tiga bulan dan digantikan oleh Marwan. Selama masa
kepemimpinannya, Khalifah Marwan disibukkan mengatasi berbagai pemberontakan,
sampai akhirnya ia tewas di medan perang.
Diantara beberapa peristiwa yang mendorong kemunduran Bani Umayyah dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
(a) Figur Khalifah yang lemah. Sepeninggal Khalifah Hisyam, tidak ada khalifah yang kuat
yang mampu mengkonsolidasikan pemerintahan, menjaga keutuhan dan kewibawaan
negara.
(b) Tidak adanya ketentuan mekanisme pengangkatan khalifah, menimbulkan terjadinya
perebutan kekuasaan di kalangan anggota keluarga Bani Umayyah.
(c) Pemindahan ibu kota dari Madinah ke Damaskus yang merupakan bekas ibu kota
Kerajaan Bizantium, mengakibatkan gaya hidup mewah bangsawan Bizantium mulai
mempengaruhi dan ditiru keluarga Dinasti Umayah.
(d) Para ulama merasa kecewa terhadap para penguasa yang tidak memiliki integritas
keagamaan dan politik yang sesuai dengan nilai-nilai syari’at Islam.
(e) Pertentangan keras yang sudah sejak lama terjadi antara suku Arab Utara (disebut Arab
Quraisy atau Mudariyah) yang menempati Irak dengan Arab Selatan (disebut Yamani atau
Himyariyah) yang berdiam di wilayah Suriah mencapai puncaknya, karena para khalifah
berpihak kepada suku Arab Yamani.
(f) Ketidakpuasan sejumlah pemeluk Islam non Arab, yakni pendatang baru dari bangsa-
bangsa yang dikalahkan yang disebut “Mawali”. Mereka bersama-sama bangsa Arab
mengalami beratnya peperangan, tetapi diperlakukan sebagai masyarakat kelas dua.
Golongan non Arab, terutama di Irak dan wilayah bagian timur lainnya, merasa tidak puas
karena status Mawali menggambarkan inferioritas, ditambah dengan keangkuhan bangsa
Arab yang diperlihatkan pada masa Bani Umayyah.
(g) Latar belakang terbentuknya Daulah Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan dari konflik-
konflik politik yang terjadi di masa kekhalifahan Khulafaur Rasyidin yang terakhir, yaitu
Khalifah Ali bin Abi Thalib. Sisa-sisa kaum Syi`ah (pengikut Ali) dan Khawarij terus
menjadi gerakan oposisi. Penumpasan terhadap gerakan-gerakan ini banyak menyedot
kekuatan pemerintah.
(h) Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan Daulah Bani Umayyah adalah munculnya
kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas Ibn Abd. Al-Muthalib. Gerakan ini
mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim. golongan Syi`ah dan kaum Mawali yang
merasa dikelasduakan oleh pemerintahan Bani Umayyah
Keruntuhan Dinasti Bani Umayyah benar-benar terjadi dengan kemenangan pasukan Abul
Abbas yang didukung oleh pasukanAbu Muslim Al-Khurasani dalam pertempuran Zab Hulu
melawan pasukan Khalifah Marwan pada tahun 748 M. Kekalahan ini menjadi akhir dari
kekuasaan Dinasti Bani Umayyah dan menjadi awal berdirinya Dinasti Bani
Abbasiyah mulai tahun 750 M -1258 M.
PROSES TERBENTUKNYA DINASTI ABBASIYAH
Keruntuhan Dinasti Bani Umayyah pada tahun 750 M, menjadi tonggak awal berdirinya
kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah. Khalifah pertama dari Dinasti ini adalah Abdullah As-
Saffah bin Muhammad bin Ali Bin Abdulah bin Abbas bin Abdul Muthalib. Dinamakan
Dinasti Bani Abbasiyah karena para pendiri dan khalifah dinasti ini adalah keturunan Al-
Abbas ibn Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad saw. Masa kekuasaan Dinasti Bani
Abbasiyah berlangsung dalam rentang waktu yang panjang, dari tahun 132 H /750 M s/d
656 H /1258 M.
Dinasti Umayyah selama kurang lebih 90 tahun telah berhasil membawa kejayaan dunia
Islam mulai dari Asia Barat, Asia Tengah, Asia Selatan, Afrika Utara hingga ke Eropa, maka
di bawah kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah dunia Islam juga mengalami masa-masa
kejayaan, terutama dalam bidang peradaban dan kebudayaan Islam sehingga kota Baghdad
dikenal sebagai pusat peradaban dunia. Untuk lebih jelas, uraiannya sebagai berikut.
1. Proses Pembentukan Dinasti Bani Abbasiyah
Sebelum upaya mengalahkan Dinasti Bani Umayyah dalam pertempuran, pemikiran bahwa
setelah meninggalnya Rasulullah yang berhak untuk melanjutkan kepemimpinan adalah
keturunan Rasulullah pernah dikumandangkan oleh Bani Hasyim (kaum Alawiyun).
Terdapat tiga kota utama yang menjadi pusat kegiatan untuk menegakan kekuasaan
keluarga besar paman Rasulullah, Abbas bin Abdul Muthalib, yaitu kota Al-Humaymah
sebagai pusat perencanaan; kota Kufah sebagai kota penghubung dan kota Khurasan
sebagai kota gerakan praktis.
Para keluarga Abbas di kota-kota ini melakukan berbagai strategi dan persiapan, salah
satunya dengan melakukan gerakan propaganda bahwa orang-orang Abbasiyah lebih
berhak dari pada Bani Umayyah atas kekhalifahan Islam, karena mereka adalah keturunan
Bani Hasyim yang secara nasab keturunan lebih dekat dengan Nabi SAW. Pemimpin
gerakan ini adalah Al-Imam Muhammad bin Ali, salah seorang keluarga Abbasiyah yang
tinggal di Humaymah. Muhammad bin Ali tidak menonjolkan nama Bani Abbas, melainkan
menggunakan nama Bani Hasyim untuk menghindari perpecahan dengan kelompok Syi’ah.
Strateginya berhasil menggabungkan berbagai kekuatan, antara pendukung fanatik Ali bin
Abi Thalib dengan kelompok-kelompok lain.
Untuk melakukan berbagai kegiatan propaganda, diangkatlah 12 propagandis yang tersebar
di berbagai wilayah, seperti di Khurasan, Kufah, Irak dan Makkah. Diantara propagandis
yang terkenal adalah Abu Muslim Al-Khurasani, seorang tokoh masyarakat di Khurasan
yang merasa dirugikan selama masa pemerintahan Dinasti Bani Umayyah. Isu
ketidakadilan yang dilontarkannya mendapat banyak sambutan dari berbagai kelompok
yang tidak senang dengan pemerintahan Bani Umayyah. Para perwakilan kelompok
menyatakan kesetiaan kepada Abu Muslim Al-Khurasani untuk membela Bani Hasyim dan
Bani Abbas.
Gerakan dan propaganda yang dimotori oleh Muhammad bin Ali dengan dibantu 12
propagandisnya terus mendapat sambutan yang luar biasa dan tanggapan positif dari
masyarakat, begitu juga dari golongan mawali. Pada tahun 743 M, Muhammad bin Ali
meninggal dan gerakannya dilanjutnya oleh putranya yang bernama Ibrahim Al-Imam.
Ibrahim Al-Imam menunjuk Abu Muslim Al-Khurasani sebagai panglima perangnya,
mengingat kemampuan Abu Muslim Al-Khurasani sangat ahli dalam menarik simpati
masyarakat dan berbagai kelompok. Pernah dalam waktu satu hari berhasil
mengumpulkan penduduk dari sekitar 60 desa di Merv. Abu Muslim Al-Khurasani
mengajak kelompok yang kecewa kepada Bani Umayah untuk mengembalikan kekhalifahan
kepada Bani Hasyim, baik dari keturunan Abbas bin Muthalib maupun dari keturunan Ali
bin Abi Thalib.
Setelah Ibrahim Al-Imam meninggal, gerakan dilanjutkan oleh saudaranya yang bernama
Abdullah bin Muhammad yang lebih terkenal dengan nama Abul Abbas As-Saffah, yang
juga mempercayai dan mengangkat Abu Muslim Al-Khurasani sebagai panglima perang.
Gabungan kekuatan antara Abul Abbas As-Saffah dengan Abu Muslim Al-Khurasani
menjadi sebuah kekuatan besar yang sangat ditakuti Bani Umayyah.
Akhirnya, dinasti yang berkuasa selama kurang lebih 90 tahun dan telah berhasil mengukir
kejayaan dunia Islam mulai dari Asia Barat, Asia Tengah, Asia Selatan, Afrika Utara hingga
ke Eropa, mengalami kekalahan total dalam pertempuran. Khalifah Marwan II bersama
120.000 tentaranya yang berusaha mempertahankan dinastinya dengan menyebrangi
sungai Tigris menuju Zab Hulu atau Zab Besar berhasil dikalahkan oleh gerakan kelompok
Bani Hasyim dibawah komando Abul Abbas As-Saffah dan Abu Muslim Al-Khurasani.
Khalifah Marwan II tewas dalam pertempuran di Busir, wilayah Al- Fayyum, tahun 132
H/750 M. Maka kematian Khalifah Marwan menjadi akhir dari runtuhnya Dinasti Bani
Umayyah sekaligus menjadi awal berdirinya Dinasti Bani Abbasiyah dipimpin oleh khalifah
pertamanya, yaitu Abbul Abbas As- Shaffah dengan pusat kekuasaan awalnya di Kufah.
2. Abul Abas as-Ssaffah, Tokoh Pendiri
Nama lengkap Abul Abas As-Saffah adalah Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah
bin Abbas, dilahirkan di Hamimah pada tahun 104 H. Ibunya bernama Rabtah binti
Abaidullah Al-Haritsi dan ayahnya adalah Muhammad bin Ali, pemimpin adalah gerakan
Abbasiyah. Abdullah bin Muhammad mendapat gelar As-Saffah, yang berarti pengalir
darah dan pengancam siapa saja yang membangkang. Maksudnya adalah pengancam dan
mengalirkan darah bagi pihak yang menentang.
Abul Abbas adalah seorang yang bermoral tinggi dan mempunyai loyalitas sehingga beliau
disegani dan dihormati oleh kerabat-kerabatnya. Beliau memiliki pengetahuan yang luas,
pemalu, budi pekerti yang baik dan dermawan. Menurut as-Sayuti, Abul Abbas As-Saffah
ialah manusia yang paling sopan dan selalu menepati janji tepat pada waktunya. Pada
tanggal 3 Rabiul Awal 132 H dibaiat menjadi khalifah pertama Dinasti Bani Abbasiyah dan
berpusat di Kuffah. Dua tahun kemudian pada tahun 134 H, meninggalkan Kufah menuju
daerah Anbar (kota Kuno di Persia), dan menjadikannya pusat pemerintahan.
Semasa pemerintahannya, Abul Abbas tidak banyak melakukan perluasan wilayah, tetapi
lebih melakukan konsolidasi internal untuk menguatkan pilar-pilar negara. Abul Abbas
menjadi khalifah selama 4 tahun 9 bulan, dan wafat dalam usia 33 tahun di kota dikota
Anbar, pada bulan Zulhijah tahun 136 H/753M.
SILSILAH DINASTI ABBASIYAH
Pemerintahan Dinasti Bani Abbasiyah memerintah kurang lebih lima setengah abad (132-
656 H/750-1258 M), mempunyai 37 orang khalifah, yaitu :
Dari Bani Abbas :
1. Abul Abbas As-Saffah (133-137 H/750-754 M)
2. Abu Ja’far Al-Mansur (137-159 H/754-775 M)
3. Al-Mahdi (159-169 H/775-785 M)
4. Musa Al-Hadi (169-170 H/785-786 M)
5. Harun Ar-Rasyid (170-194 H/786-809 M)
6. Al-Amin (194-198 H/809-813 M)
7. Al-Makmun(198-318 H/813-933 M)
8. Al-Mu’tasim (833-845 M)
9. Al-Watiq (223-228 H/842-847 M)
10. Al-Mutawakkil (233-297 H/847-861 M)
11. Al-Muntashir Billah (tahun 247-248 H/861-862 M)
12. Al-Musta’in Billah (tahun 248-252 H/862-866 M
13. Al-Mu’taz Billah (tahun 252-256 H/866-869 M)
14. Al-Muhtadi Billah (tahun 256-257 H/869-870 M)
15. Al-Mu’tamad ‘Ala al-Allah (tahun 257-279 H/870-892 M)
16. Al-Mu’tadla Billah (tahun 279-290 H/892-902 M)
17. Al-Muktafi Billah (tahun 290-296 H/902-908 M)
18. Al-Muqtadir Billah (tahun 296-320 H/908-932 M)
Dari Bani Buwaihi:
19. Al-Qahir Billah (tahun 320-323 H/932-934 M)
20. Al-Radli Billah (tahun 323-329 H/934-940 M)
21. Al-Muttaqi Lillah (tahun 329-333 H/940-944 M)
22. Al-Musaktafi al-Allah (tahun 333-335 H/944-946 M)
23. Al-Muthi’ Lillah (tahun 335-364 H/946-974 M)
24. Al-Thai’i Lillah (tahun 364-381 H/974-991 M)
25. Al-Qadir Billah (tahun 381-423 H/991-1031 M)
26. Al-Qa’im Bi Amrillah (tahun 423-468 H/1031-1075 M)
Dari Bani Saljuk :
27. Al Mu’tadi Biamrillah (tahun 468-487 H/1075-1094 M)
28. Al Mustadhhir Billah (tahun 487-512 H/1094-1118 M)
29. Al Mustarsyid Billah (tahun 512-530 H/1118-1135 M)
30. Al-Rasyid Billah (tahun 530-531 H/1135-1136 M)
31. Al Muqtafi Liamrillah (tahun 531-555 H/1136-1160)
32. Al Mustanjid Billah (tahun 555-566 H/1160-1170 M)
33. Al Mustadhi’u Biamrillah (tahun 566-576 H/1170-1180 M)
34. An Naashir Liddiinillah (tahun 576-622 H/1180-1225 M)
35. Adh Dhahir Biamrillah (tahun 622-623 H/1225-1226 M)
36. Al Mustanshir Billah (tahun 623-640 H/1226-1242 M)
37. Al Mu’tashim Billah ( tahun 640-656 H/1242-1258 M).
Menurut para sejarawan, masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah dibagi menjadi 4 (empat)
periode, yaitu:
1. Masa Abbasiyah 1, yaitu semenjak lahirnya Daulah Abbasiyah tahun 132 H/750 M
sampai wafatnya Khaliffah Al- Wastiq 232 H/ 847 M, sering disebut periode pengaruh
Persia pertama.
2. Masa Abbasiyah II, yaitu mulai Khaliffah Al- Mutawakkil pada tahun 232 H/ 847 M
sampai berdirinya Daulah Buwaihiyah di Baghdad pada tahun 334 H/946 M, disebut masa
pengaruh Turki pertama.
3. Masa Abbasiyah III, yaitu dari berdirinya Daulah Buwahiyah tahun 334 H/946 M
sampai masuknya kaum Saljuk ke Baghdad pada tahun 447 H/1055 M. Periode ini disebut
juga masa pengaruh Persia kedua.
4. Masa Abbasiyah IV, yaitu masuknya orang-orang Saljuk ke Baghdad pada tahun 447
H/1055 M sampai jatuhnya kota Baghdad ke tangan bangsa Mongol di bawah pimpinan
Hulagu Khan pada tahun 656 H/1258 M. disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua.
Serangan bangsa Mongol yang dipimpin Hulagu terjadi pada masa kepemimpinan al-
Mu‘tashim Billah pada tahun 656 H. Dalam peperanga yang berlangsung selama 40
hari Khalifah Al-Mu’tashim terbunuh. Akibat serangan ini, dunia muslim tidak memiliki
khalifah selama kurang lebih tiga setengah tahun.
Sampai kemudian didirikanlah kekhilafahan di Mesir. Al-Muntanshir-lah yang diangkat
sebagai khalifah pertama Bani Abbasiyah di Mesir. Dia adalah keturunan Bani Abbasiyah,
yang berhasil lolos dalam peperangan dengan bangsa Mongol dan berhasil menyelamatkan
diri ke Mesir. Sejak saat itu, pusat kekuasaan Islam berpindah ke Kairo. Al-
Muntanshir dilantik sebagai khalifah berlangsung pada tanggal 1 Rajab 659 H.
Para Khalifah masa Abbasiyah yang berpusat di Mesir :
1. Al Mustanshir billah II (taun 660-661 H/1261-1262 M)
2. Al Haakim Biamrillah I ( tahun 661-701 H/1262-1302 M)
3. Al Mustakfi Billah I (tahun 701-732 H/1302-1334 M)
4. Al Watsiq Billah I (tahun 732-742 H/1334-1354 M)
5. Al Haakim Biamrillah II (tahun 742-753 H/1343-1354 M)
6. al Mu’tadlid Billah I (tahun 753-763 H/1354-1364 M)
7. Al Mutawakkil ‘Alallah I (tahun 763-785 H/1363-1386 M)
8. Al Watsir Billah II (tahun 785-788 H/1386-1389 M)
9. Al Mu’tashim (tahun 788-791 H/1389-1392 M)
10. Al Mutawakkil ‘Alallah II (tahun 791-808 H/1392-14-9 M)
11. Al Musta’in Billah (tahun 808-815 H/ 1409-1426 M)
12. Al Mu’tadlid Billah II (tahun 815-845 H/1416-1446 M)
13. Al Mustakfi Billah II (tahun 845-854 H/1446-1455 M)
14. Al Qa’im Biamrillah (tahun 754-859 H/1455-1460 M)
15. Al Mustanjid Billah (tahun 859-884 H/1460-1485 M)
16. Al Mutawakkil ‘Alallah (tahun 884-893 H/1485-1494 M)
17. al Mutamasik Billah (tahun 893-914 H/1494-1515 M)
18. Al Mutawakkil ‘Alallah OV (tahun 914-918 H/1515-1517 M).
Masa kepemimpinan Bani Abbasiyah yang perpusat di Mesir berakhir pada tahun 918 H,
ketika khalifah Abbasiyah terakhir, Al-Mutawakkil ‘Alallah (III) turun tahta dan
menyerahkan kekuasaan kepada Sultan Salim (kekhalifahan Utsmani di Turki).

More Related Content

Similar to Materi SKI 8 Sem 1.docx

mencari 'sokongan sejarah ' terhadap kesudahan sunni syiah
mencari 'sokongan sejarah ' terhadap kesudahan sunni syiahmencari 'sokongan sejarah ' terhadap kesudahan sunni syiah
mencari 'sokongan sejarah ' terhadap kesudahan sunni syiahR&R Darulkautsar
 
Asal usul bani umayyah
Asal usul bani umayyahAsal usul bani umayyah
Asal usul bani umayyahsugusana
 
bani umayyahx.pptx
bani umayyahx.pptxbani umayyahx.pptx
bani umayyahx.pptxPaulJhon5
 
Sejarah dinasti abasiyah
Sejarah dinasti abasiyahSejarah dinasti abasiyah
Sejarah dinasti abasiyahlistibahati
 
studi islam di timur
studi islam di timur studi islam di timur
studi islam di timur Fifi452068
 
Sejarah Perkembangan Islam Pada Masa Dinasti Umayyah
Sejarah Perkembangan Islam Pada Masa Dinasti UmayyahSejarah Perkembangan Islam Pada Masa Dinasti Umayyah
Sejarah Perkembangan Islam Pada Masa Dinasti UmayyahBaitinnajmah
 
Abassiyah
Abassiyah Abassiyah
Abassiyah izham98
 
Sejarah kebudayaan islam kelas 7 bab IV
Sejarah kebudayaan islam kelas 7 bab IVSejarah kebudayaan islam kelas 7 bab IV
Sejarah kebudayaan islam kelas 7 bab IVriyatno abdillah
 
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islam
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islamPeran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islam
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islamMasmasthar YanghAndal
 
Peradaban Islam Dinasti Bani Umayyah.pdf
Peradaban Islam Dinasti Bani Umayyah.pdfPeradaban Islam Dinasti Bani Umayyah.pdf
Peradaban Islam Dinasti Bani Umayyah.pdfZukét Printing
 
Peradaban Islam Dinasti Bani Umayyah.docx
Peradaban Islam Dinasti Bani Umayyah.docxPeradaban Islam Dinasti Bani Umayyah.docx
Peradaban Islam Dinasti Bani Umayyah.docxZukét Printing
 
Dinasti-dinasti kecil Islam dan peninggalannya
Dinasti-dinasti kecil Islam dan peninggalannya Dinasti-dinasti kecil Islam dan peninggalannya
Dinasti-dinasti kecil Islam dan peninggalannya endanpratiwi
 
Sejarah kebudayaan islam (Perguruan Tinggi )
Sejarah kebudayaan islam (Perguruan Tinggi )Sejarah kebudayaan islam (Perguruan Tinggi )
Sejarah kebudayaan islam (Perguruan Tinggi )YULIA LIA
 
Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)
Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)
Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)Agradjaya Agradjaya
 

Similar to Materi SKI 8 Sem 1.docx (20)

Spi
SpiSpi
Spi
 
mencari 'sokongan sejarah ' terhadap kesudahan sunni syiah
mencari 'sokongan sejarah ' terhadap kesudahan sunni syiahmencari 'sokongan sejarah ' terhadap kesudahan sunni syiah
mencari 'sokongan sejarah ' terhadap kesudahan sunni syiah
 
Asal usul bani umayyah
Asal usul bani umayyahAsal usul bani umayyah
Asal usul bani umayyah
 
bani umayyahx.pptx
bani umayyahx.pptxbani umayyahx.pptx
bani umayyahx.pptx
 
Sejarah dinasti abasiyah
Sejarah dinasti abasiyahSejarah dinasti abasiyah
Sejarah dinasti abasiyah
 
studi islam di timur
studi islam di timur studi islam di timur
studi islam di timur
 
Sejarah Perkembangan Islam Pada Masa Dinasti Umayyah
Sejarah Perkembangan Islam Pada Masa Dinasti UmayyahSejarah Perkembangan Islam Pada Masa Dinasti Umayyah
Sejarah Perkembangan Islam Pada Masa Dinasti Umayyah
 
Sejarah munculnya daulah
Sejarah munculnya daulahSejarah munculnya daulah
Sejarah munculnya daulah
 
Abassiyah
Abassiyah Abassiyah
Abassiyah
 
Sejarah kebudayaan islam kelas 7 bab IV
Sejarah kebudayaan islam kelas 7 bab IVSejarah kebudayaan islam kelas 7 bab IV
Sejarah kebudayaan islam kelas 7 bab IV
 
Dinasti Umayyah
 Dinasti Umayyah Dinasti Umayyah
Dinasti Umayyah
 
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islam
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islamPeran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islam
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islam
 
Kerajaan turki usmani
Kerajaan turki usmaniKerajaan turki usmani
Kerajaan turki usmani
 
Peradaban Islam Dinasti Bani Umayyah.pdf
Peradaban Islam Dinasti Bani Umayyah.pdfPeradaban Islam Dinasti Bani Umayyah.pdf
Peradaban Islam Dinasti Bani Umayyah.pdf
 
Peradaban Islam Dinasti Bani Umayyah.docx
Peradaban Islam Dinasti Bani Umayyah.docxPeradaban Islam Dinasti Bani Umayyah.docx
Peradaban Islam Dinasti Bani Umayyah.docx
 
Dinasti-dinasti kecil Islam dan peninggalannya
Dinasti-dinasti kecil Islam dan peninggalannya Dinasti-dinasti kecil Islam dan peninggalannya
Dinasti-dinasti kecil Islam dan peninggalannya
 
Abu jafar almansur 1
Abu jafar almansur 1Abu jafar almansur 1
Abu jafar almansur 1
 
Dinasti umayyah dan abbasiyah
Dinasti umayyah dan abbasiyahDinasti umayyah dan abbasiyah
Dinasti umayyah dan abbasiyah
 
Sejarah kebudayaan islam (Perguruan Tinggi )
Sejarah kebudayaan islam (Perguruan Tinggi )Sejarah kebudayaan islam (Perguruan Tinggi )
Sejarah kebudayaan islam (Perguruan Tinggi )
 
Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)
Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)
Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)
 

Recently uploaded

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 

Recently uploaded (20)

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 

Materi SKI 8 Sem 1.docx

  • 1. KERUNTUHAN DINASTI UMAYYAH Dinasti Umayyah berjaya kurang lebih 90 tahun, namun pada akhirnya mengalami masa- masa kemunduran, ditandai dengan melemahnya sistem politik dan pemerintahan, di samping munculnya berbagai tekanan dari luar, berupa pemberontakan-pemberontakan. Setelah Khalifah Hisyam bin Abdul Malik, para Khalifah Bani Umayyah sangat lemah dan tidak bisa mengendalikan pemerintahan dan keamanan. Di kalangan keluarga internal Khalifah, sering terjadi pertikaian disebabkan perebutan kekuasaan mengenai siapa yang akan menduduki kekhalifahan sesudahnya. Kurang lebih tujuh tahun setelah kekhalifahan Hisyam, penerusnya adalah al-Walid II, Yazid III, Ibrahim dan Marwan bin Muhammad. Al-Walid memerintah kurang lebih satu tahun 3 bulan, selanjutnya digantikan oleh Yazid III yang hanya memerintah kurang lebih enam belas bulan saja. Selanjutnya digantikan oleh Ibrahim bin al-Walid bin Abdul Malik, namun hanya berkuasa kurang lebih tiga bulan dan digantikan oleh Marwan. Selama masa kepemimpinannya, Khalifah Marwan disibukkan mengatasi berbagai pemberontakan, sampai akhirnya ia tewas di medan perang. Diantara beberapa peristiwa yang mendorong kemunduran Bani Umayyah dapat diidentifikasikan sebagai berikut: (a) Figur Khalifah yang lemah. Sepeninggal Khalifah Hisyam, tidak ada khalifah yang kuat yang mampu mengkonsolidasikan pemerintahan, menjaga keutuhan dan kewibawaan negara. (b) Tidak adanya ketentuan mekanisme pengangkatan khalifah, menimbulkan terjadinya perebutan kekuasaan di kalangan anggota keluarga Bani Umayyah. (c) Pemindahan ibu kota dari Madinah ke Damaskus yang merupakan bekas ibu kota Kerajaan Bizantium, mengakibatkan gaya hidup mewah bangsawan Bizantium mulai mempengaruhi dan ditiru keluarga Dinasti Umayah. (d) Para ulama merasa kecewa terhadap para penguasa yang tidak memiliki integritas keagamaan dan politik yang sesuai dengan nilai-nilai syari’at Islam. (e) Pertentangan keras yang sudah sejak lama terjadi antara suku Arab Utara (disebut Arab Quraisy atau Mudariyah) yang menempati Irak dengan Arab Selatan (disebut Yamani atau Himyariyah) yang berdiam di wilayah Suriah mencapai puncaknya, karena para khalifah berpihak kepada suku Arab Yamani. (f) Ketidakpuasan sejumlah pemeluk Islam non Arab, yakni pendatang baru dari bangsa- bangsa yang dikalahkan yang disebut “Mawali”. Mereka bersama-sama bangsa Arab mengalami beratnya peperangan, tetapi diperlakukan sebagai masyarakat kelas dua. Golongan non Arab, terutama di Irak dan wilayah bagian timur lainnya, merasa tidak puas karena status Mawali menggambarkan inferioritas, ditambah dengan keangkuhan bangsa Arab yang diperlihatkan pada masa Bani Umayyah. (g) Latar belakang terbentuknya Daulah Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan dari konflik- konflik politik yang terjadi di masa kekhalifahan Khulafaur Rasyidin yang terakhir, yaitu
  • 2. Khalifah Ali bin Abi Thalib. Sisa-sisa kaum Syi`ah (pengikut Ali) dan Khawarij terus menjadi gerakan oposisi. Penumpasan terhadap gerakan-gerakan ini banyak menyedot kekuatan pemerintah. (h) Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan Daulah Bani Umayyah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas Ibn Abd. Al-Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim. golongan Syi`ah dan kaum Mawali yang merasa dikelasduakan oleh pemerintahan Bani Umayyah Keruntuhan Dinasti Bani Umayyah benar-benar terjadi dengan kemenangan pasukan Abul Abbas yang didukung oleh pasukanAbu Muslim Al-Khurasani dalam pertempuran Zab Hulu melawan pasukan Khalifah Marwan pada tahun 748 M. Kekalahan ini menjadi akhir dari kekuasaan Dinasti Bani Umayyah dan menjadi awal berdirinya Dinasti Bani Abbasiyah mulai tahun 750 M -1258 M. PROSES TERBENTUKNYA DINASTI ABBASIYAH Keruntuhan Dinasti Bani Umayyah pada tahun 750 M, menjadi tonggak awal berdirinya kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah. Khalifah pertama dari Dinasti ini adalah Abdullah As- Saffah bin Muhammad bin Ali Bin Abdulah bin Abbas bin Abdul Muthalib. Dinamakan Dinasti Bani Abbasiyah karena para pendiri dan khalifah dinasti ini adalah keturunan Al- Abbas ibn Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad saw. Masa kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah berlangsung dalam rentang waktu yang panjang, dari tahun 132 H /750 M s/d 656 H /1258 M. Dinasti Umayyah selama kurang lebih 90 tahun telah berhasil membawa kejayaan dunia Islam mulai dari Asia Barat, Asia Tengah, Asia Selatan, Afrika Utara hingga ke Eropa, maka di bawah kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah dunia Islam juga mengalami masa-masa kejayaan, terutama dalam bidang peradaban dan kebudayaan Islam sehingga kota Baghdad dikenal sebagai pusat peradaban dunia. Untuk lebih jelas, uraiannya sebagai berikut. 1. Proses Pembentukan Dinasti Bani Abbasiyah Sebelum upaya mengalahkan Dinasti Bani Umayyah dalam pertempuran, pemikiran bahwa setelah meninggalnya Rasulullah yang berhak untuk melanjutkan kepemimpinan adalah keturunan Rasulullah pernah dikumandangkan oleh Bani Hasyim (kaum Alawiyun). Terdapat tiga kota utama yang menjadi pusat kegiatan untuk menegakan kekuasaan keluarga besar paman Rasulullah, Abbas bin Abdul Muthalib, yaitu kota Al-Humaymah sebagai pusat perencanaan; kota Kufah sebagai kota penghubung dan kota Khurasan sebagai kota gerakan praktis. Para keluarga Abbas di kota-kota ini melakukan berbagai strategi dan persiapan, salah satunya dengan melakukan gerakan propaganda bahwa orang-orang Abbasiyah lebih berhak dari pada Bani Umayyah atas kekhalifahan Islam, karena mereka adalah keturunan Bani Hasyim yang secara nasab keturunan lebih dekat dengan Nabi SAW. Pemimpin gerakan ini adalah Al-Imam Muhammad bin Ali, salah seorang keluarga Abbasiyah yang tinggal di Humaymah. Muhammad bin Ali tidak menonjolkan nama Bani Abbas, melainkan menggunakan nama Bani Hasyim untuk menghindari perpecahan dengan kelompok Syi’ah. Strateginya berhasil menggabungkan berbagai kekuatan, antara pendukung fanatik Ali bin Abi Thalib dengan kelompok-kelompok lain.
  • 3. Untuk melakukan berbagai kegiatan propaganda, diangkatlah 12 propagandis yang tersebar di berbagai wilayah, seperti di Khurasan, Kufah, Irak dan Makkah. Diantara propagandis yang terkenal adalah Abu Muslim Al-Khurasani, seorang tokoh masyarakat di Khurasan yang merasa dirugikan selama masa pemerintahan Dinasti Bani Umayyah. Isu ketidakadilan yang dilontarkannya mendapat banyak sambutan dari berbagai kelompok yang tidak senang dengan pemerintahan Bani Umayyah. Para perwakilan kelompok menyatakan kesetiaan kepada Abu Muslim Al-Khurasani untuk membela Bani Hasyim dan Bani Abbas. Gerakan dan propaganda yang dimotori oleh Muhammad bin Ali dengan dibantu 12 propagandisnya terus mendapat sambutan yang luar biasa dan tanggapan positif dari masyarakat, begitu juga dari golongan mawali. Pada tahun 743 M, Muhammad bin Ali meninggal dan gerakannya dilanjutnya oleh putranya yang bernama Ibrahim Al-Imam. Ibrahim Al-Imam menunjuk Abu Muslim Al-Khurasani sebagai panglima perangnya, mengingat kemampuan Abu Muslim Al-Khurasani sangat ahli dalam menarik simpati masyarakat dan berbagai kelompok. Pernah dalam waktu satu hari berhasil mengumpulkan penduduk dari sekitar 60 desa di Merv. Abu Muslim Al-Khurasani mengajak kelompok yang kecewa kepada Bani Umayah untuk mengembalikan kekhalifahan kepada Bani Hasyim, baik dari keturunan Abbas bin Muthalib maupun dari keturunan Ali bin Abi Thalib. Setelah Ibrahim Al-Imam meninggal, gerakan dilanjutkan oleh saudaranya yang bernama Abdullah bin Muhammad yang lebih terkenal dengan nama Abul Abbas As-Saffah, yang juga mempercayai dan mengangkat Abu Muslim Al-Khurasani sebagai panglima perang. Gabungan kekuatan antara Abul Abbas As-Saffah dengan Abu Muslim Al-Khurasani menjadi sebuah kekuatan besar yang sangat ditakuti Bani Umayyah. Akhirnya, dinasti yang berkuasa selama kurang lebih 90 tahun dan telah berhasil mengukir kejayaan dunia Islam mulai dari Asia Barat, Asia Tengah, Asia Selatan, Afrika Utara hingga ke Eropa, mengalami kekalahan total dalam pertempuran. Khalifah Marwan II bersama 120.000 tentaranya yang berusaha mempertahankan dinastinya dengan menyebrangi sungai Tigris menuju Zab Hulu atau Zab Besar berhasil dikalahkan oleh gerakan kelompok Bani Hasyim dibawah komando Abul Abbas As-Saffah dan Abu Muslim Al-Khurasani. Khalifah Marwan II tewas dalam pertempuran di Busir, wilayah Al- Fayyum, tahun 132 H/750 M. Maka kematian Khalifah Marwan menjadi akhir dari runtuhnya Dinasti Bani Umayyah sekaligus menjadi awal berdirinya Dinasti Bani Abbasiyah dipimpin oleh khalifah pertamanya, yaitu Abbul Abbas As- Shaffah dengan pusat kekuasaan awalnya di Kufah. 2. Abul Abas as-Ssaffah, Tokoh Pendiri Nama lengkap Abul Abas As-Saffah adalah Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas, dilahirkan di Hamimah pada tahun 104 H. Ibunya bernama Rabtah binti Abaidullah Al-Haritsi dan ayahnya adalah Muhammad bin Ali, pemimpin adalah gerakan Abbasiyah. Abdullah bin Muhammad mendapat gelar As-Saffah, yang berarti pengalir darah dan pengancam siapa saja yang membangkang. Maksudnya adalah pengancam dan mengalirkan darah bagi pihak yang menentang. Abul Abbas adalah seorang yang bermoral tinggi dan mempunyai loyalitas sehingga beliau disegani dan dihormati oleh kerabat-kerabatnya. Beliau memiliki pengetahuan yang luas, pemalu, budi pekerti yang baik dan dermawan. Menurut as-Sayuti, Abul Abbas As-Saffah ialah manusia yang paling sopan dan selalu menepati janji tepat pada waktunya. Pada tanggal 3 Rabiul Awal 132 H dibaiat menjadi khalifah pertama Dinasti Bani Abbasiyah dan
  • 4. berpusat di Kuffah. Dua tahun kemudian pada tahun 134 H, meninggalkan Kufah menuju daerah Anbar (kota Kuno di Persia), dan menjadikannya pusat pemerintahan. Semasa pemerintahannya, Abul Abbas tidak banyak melakukan perluasan wilayah, tetapi lebih melakukan konsolidasi internal untuk menguatkan pilar-pilar negara. Abul Abbas menjadi khalifah selama 4 tahun 9 bulan, dan wafat dalam usia 33 tahun di kota dikota Anbar, pada bulan Zulhijah tahun 136 H/753M. SILSILAH DINASTI ABBASIYAH Pemerintahan Dinasti Bani Abbasiyah memerintah kurang lebih lima setengah abad (132- 656 H/750-1258 M), mempunyai 37 orang khalifah, yaitu : Dari Bani Abbas : 1. Abul Abbas As-Saffah (133-137 H/750-754 M) 2. Abu Ja’far Al-Mansur (137-159 H/754-775 M) 3. Al-Mahdi (159-169 H/775-785 M) 4. Musa Al-Hadi (169-170 H/785-786 M) 5. Harun Ar-Rasyid (170-194 H/786-809 M) 6. Al-Amin (194-198 H/809-813 M) 7. Al-Makmun(198-318 H/813-933 M) 8. Al-Mu’tasim (833-845 M) 9. Al-Watiq (223-228 H/842-847 M) 10. Al-Mutawakkil (233-297 H/847-861 M) 11. Al-Muntashir Billah (tahun 247-248 H/861-862 M) 12. Al-Musta’in Billah (tahun 248-252 H/862-866 M 13. Al-Mu’taz Billah (tahun 252-256 H/866-869 M) 14. Al-Muhtadi Billah (tahun 256-257 H/869-870 M) 15. Al-Mu’tamad ‘Ala al-Allah (tahun 257-279 H/870-892 M) 16. Al-Mu’tadla Billah (tahun 279-290 H/892-902 M) 17. Al-Muktafi Billah (tahun 290-296 H/902-908 M) 18. Al-Muqtadir Billah (tahun 296-320 H/908-932 M) Dari Bani Buwaihi: 19. Al-Qahir Billah (tahun 320-323 H/932-934 M) 20. Al-Radli Billah (tahun 323-329 H/934-940 M) 21. Al-Muttaqi Lillah (tahun 329-333 H/940-944 M) 22. Al-Musaktafi al-Allah (tahun 333-335 H/944-946 M) 23. Al-Muthi’ Lillah (tahun 335-364 H/946-974 M) 24. Al-Thai’i Lillah (tahun 364-381 H/974-991 M) 25. Al-Qadir Billah (tahun 381-423 H/991-1031 M) 26. Al-Qa’im Bi Amrillah (tahun 423-468 H/1031-1075 M) Dari Bani Saljuk : 27. Al Mu’tadi Biamrillah (tahun 468-487 H/1075-1094 M) 28. Al Mustadhhir Billah (tahun 487-512 H/1094-1118 M) 29. Al Mustarsyid Billah (tahun 512-530 H/1118-1135 M) 30. Al-Rasyid Billah (tahun 530-531 H/1135-1136 M) 31. Al Muqtafi Liamrillah (tahun 531-555 H/1136-1160) 32. Al Mustanjid Billah (tahun 555-566 H/1160-1170 M)
  • 5. 33. Al Mustadhi’u Biamrillah (tahun 566-576 H/1170-1180 M) 34. An Naashir Liddiinillah (tahun 576-622 H/1180-1225 M) 35. Adh Dhahir Biamrillah (tahun 622-623 H/1225-1226 M) 36. Al Mustanshir Billah (tahun 623-640 H/1226-1242 M) 37. Al Mu’tashim Billah ( tahun 640-656 H/1242-1258 M). Menurut para sejarawan, masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah dibagi menjadi 4 (empat) periode, yaitu: 1. Masa Abbasiyah 1, yaitu semenjak lahirnya Daulah Abbasiyah tahun 132 H/750 M sampai wafatnya Khaliffah Al- Wastiq 232 H/ 847 M, sering disebut periode pengaruh Persia pertama. 2. Masa Abbasiyah II, yaitu mulai Khaliffah Al- Mutawakkil pada tahun 232 H/ 847 M sampai berdirinya Daulah Buwaihiyah di Baghdad pada tahun 334 H/946 M, disebut masa pengaruh Turki pertama. 3. Masa Abbasiyah III, yaitu dari berdirinya Daulah Buwahiyah tahun 334 H/946 M sampai masuknya kaum Saljuk ke Baghdad pada tahun 447 H/1055 M. Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia kedua. 4. Masa Abbasiyah IV, yaitu masuknya orang-orang Saljuk ke Baghdad pada tahun 447 H/1055 M sampai jatuhnya kota Baghdad ke tangan bangsa Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan pada tahun 656 H/1258 M. disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua. Serangan bangsa Mongol yang dipimpin Hulagu terjadi pada masa kepemimpinan al- Mu‘tashim Billah pada tahun 656 H. Dalam peperanga yang berlangsung selama 40 hari Khalifah Al-Mu’tashim terbunuh. Akibat serangan ini, dunia muslim tidak memiliki khalifah selama kurang lebih tiga setengah tahun. Sampai kemudian didirikanlah kekhilafahan di Mesir. Al-Muntanshir-lah yang diangkat sebagai khalifah pertama Bani Abbasiyah di Mesir. Dia adalah keturunan Bani Abbasiyah, yang berhasil lolos dalam peperangan dengan bangsa Mongol dan berhasil menyelamatkan diri ke Mesir. Sejak saat itu, pusat kekuasaan Islam berpindah ke Kairo. Al- Muntanshir dilantik sebagai khalifah berlangsung pada tanggal 1 Rajab 659 H. Para Khalifah masa Abbasiyah yang berpusat di Mesir : 1. Al Mustanshir billah II (taun 660-661 H/1261-1262 M) 2. Al Haakim Biamrillah I ( tahun 661-701 H/1262-1302 M) 3. Al Mustakfi Billah I (tahun 701-732 H/1302-1334 M) 4. Al Watsiq Billah I (tahun 732-742 H/1334-1354 M) 5. Al Haakim Biamrillah II (tahun 742-753 H/1343-1354 M) 6. al Mu’tadlid Billah I (tahun 753-763 H/1354-1364 M) 7. Al Mutawakkil ‘Alallah I (tahun 763-785 H/1363-1386 M) 8. Al Watsir Billah II (tahun 785-788 H/1386-1389 M) 9. Al Mu’tashim (tahun 788-791 H/1389-1392 M) 10. Al Mutawakkil ‘Alallah II (tahun 791-808 H/1392-14-9 M) 11. Al Musta’in Billah (tahun 808-815 H/ 1409-1426 M) 12. Al Mu’tadlid Billah II (tahun 815-845 H/1416-1446 M)
  • 6. 13. Al Mustakfi Billah II (tahun 845-854 H/1446-1455 M) 14. Al Qa’im Biamrillah (tahun 754-859 H/1455-1460 M) 15. Al Mustanjid Billah (tahun 859-884 H/1460-1485 M) 16. Al Mutawakkil ‘Alallah (tahun 884-893 H/1485-1494 M) 17. al Mutamasik Billah (tahun 893-914 H/1494-1515 M) 18. Al Mutawakkil ‘Alallah OV (tahun 914-918 H/1515-1517 M). Masa kepemimpinan Bani Abbasiyah yang perpusat di Mesir berakhir pada tahun 918 H, ketika khalifah Abbasiyah terakhir, Al-Mutawakkil ‘Alallah (III) turun tahta dan menyerahkan kekuasaan kepada Sultan Salim (kekhalifahan Utsmani di Turki).