Dokumen tersebut membahas tentang pengertian HAM, sejarah HAM, prinsip-prinsip HAM, dan HAM dalam perspektif Islam. Secara khusus membahas lima hak dasar manusia menurut pandangan Islam yaitu menjaga agama, jiwa, akal, harta, dan keturunan."
2. PengertianHAM
Hak asasi manusia (HAM) adalah "hak yang dimiliki oleh setiap manusia, dan melekat padanya karena
dia manusia“.
Secara lebih lengkap pengertian HAM terdapat pada Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia (selanjutnya disebut UU HAM) yang menyatakan:
Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan setiap
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintahan, dan setiap orang,
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
HAM merupakan tata nilai yang digunakan sebagai tolak ukur untuk menghargai dan menghormati
hakikat dan keberadaan manusia (semua orang) yang mempunyai martabat dan hak hak yang sama.
Selain itu, HAM merupakan instrumen untuk membatasi kekuasaan agar para penguasa tidak bertindak
sewenang-wenang dalam menjalankan kekuasaannya.
3. SejarahHAM
HAM timbul sebagai reaksi terhadap absolutisme yang melahirkan kesewenang-wenangan penguasa
yang mengakibatkan terjadinya pertentangan antara penguasa dan rakyat yang merasa tertindas oleh
penguasa yang absolut. Dengan demikian HAM tidak dilahirkan oleh liberalisme dan individualisme
sebagaimana selama ini diyakini oleh banyak orang.
Tonggak sejarah berkaitan dengan ide pengakuan, dan perlindungan HAM dalam sejarah Barat adalah
penandatanganan Magna Charta pada tahun 1215 oleh Raja John Lackland, penandatanganan Petition of
Rights pada tahun 1628 oleh Raja Charles I, dan penandatanganan Bill of Rights pada tahun 1689 oleh
Raja Willem III. Selain itu, ide pengakuan, dan perlindungan HAM dipengaruhi oleh pemikiran John
Locke, Jean Jacques Rousseau, dan Montesquieu.
Ide tentang pengakuan dan perlindungan HAM yang pada awalnya tumbuh di negara-negara Barat,
kemudian menyebar ke seluruh dunia sejak awal dan pertengahan abad ke 20 bersamaan dengan
meluasnya aspirasi dekolonisasi di negara-negara yang dijajah oleh negara-negara Barat.
4. Prinsip prinsip HAM
Universalitas
Hak asasi manusia harus diberikan kepada semua orang, tanpa kecuali. Setiap
orang berhak menikmati hak asasinya semata-mata hanya ia karena manusia.
Tidak terpisahkan
Hak asasi manusia tidak terpisahkan dan saling tergantung, yang berarti
bahwa untuk menjamin hak-hak sipil dan politik, pemerintah juga harus
memastikan hak-hak ekonomi, sosial dan budaya dan sebaliknya.
Partisipasi
Setiap orang memiliki hak untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan
keputusan mengenai perlindungan hak-hak mereka.
5. Prinsip prinsip HAM
Akuntabilitas
Pemerintah harus membuat mekanisme akuntabilitas terkait dengan
upaya penegakan hak asasi manusia, seperti dengan penguatan tata kelola
pemerintahan yang baik dalam pembentukan peraturan perundang-undangan
Transparansi
Keterbukaan tentang semua proses informasi dan pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan penjamian hak-hak warga negara.
Non-Diskriminasi
Hak asasi manusia harus dijamin tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan
apapun
7. Pengertianwarganegaradan penduduk
Syarat berdirinya sebuah negara yang merdeka adalah adanya wilayah, adanya pemerintahan yang
berdaulat, serta adanya rakyat. Rakyat yang menetap di suatu wilayah negara tertentu disebut warga
negara. Warga negara adalah anggota penuh dari suatu negara, serta mempunyai kedudukan penting dan
khusus terhadap negara, yaitu ada hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik antara warga negara dengan
negara.
Di setiap negara ada warga negara sendiri dan warga negara asing. Keduanya disebut penduduk negara.
Dengan demikian penduduk negara adalah setiap orang yang berada di suatu negara baik bersifat tetap
(warga negara) maupun sementara (warga negara asing).
Antara warga negara dengan warga negara asing yang tinggal di suatu negara terdapat perbedaan.
Perbedaannya yaitu bahwa antara warga negara dengan negara mempunyai hubungan yang tidak terputus.
Walaupun warga negara yang bersangkutan berdomisili atau tinggal di luar negeri selama yang
bersangkutan tidak memutuskan hubungannya dengan negara sedangkan warga negara asing atau orang
asing hanya mempunyai hubungan dengan negara di mana ia tinggal selama yang bersangkutan bertempat
tinggal di negara tersebut
8. Prinsip dasarkewarganegaraan
Asas ius soli (law of the soil atau asas daerah kelahiran)
Menurut asas ius soli, kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan tempat kelahiran.
Seseorang menjadi warga negara dari suatu negara karena dia dilahirkan di negara tersebut.
Contoh negara yang menganut asas ini adalah Amerika Serikat.
Asas ius sanguinis (law of the blood atau asas keturunan atau asas darah)
Menurut asas ius sanguinis, kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh garis keturunan
orang yang bersangkutan. Seseorang menjadi warga negara dari suatu negara karena orang
tuanya adalah warga negara dari negara tersebut. Contoh negara yang menganut asas ini
adalah Indonesia.
9. Penyebab seseorang kehilangankewarganegaraannya
Renunciation
tindakan yang dilakukan
oleh seseorang secara
sukarela meninggalkan
salah satu dari
kewarganegaraan yang
dimilikinya
Termination
penghentian status
kewarganegaraan sebagai
tindakan hukum karena
yang bersangkutan
memperoleh
kewarganegaraan negara
lain
Depriviation
penghentian secara paksa,
pencabutan atau pemecatan status
kewarganegaraan karena telah
melakukan kesalahan atau
pelanggaran dalam cara perolehan
kewarganegaraan, atau apabila yang
bersangkutan terbukti tidak setia
atau berkhianat kepada negara
11. Dalam pandangan Islam, Hak Asasi
Manusia bukanlah hasil evolusi apapun
dari pemikiran manusia, melainkan
hasil dari wahyu Ilahi, Hak Asasi
Manusia (HAM) bersesuaian dengan
Hak-hak Allah SWT, sebagaimana
yang ada dalam Al-Qur’an. Dari hal
tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa
Huququllah dan Huququl ‘ibad adalah
tetap berasal dari Allah SWT, manusia
bertanggungjawab atas kedua kategori
hak tersebut dihadapan penciptanya
yaitu Allah SWT.
Hak Asasi Manusia (HAM) dalam
Bahasa arab disebut al-Huquq al-
Insaniyah,yang dipandang sebagai
anugerah yang diberikan oleh Allah SWT
untuk setiap manusia tanpa terkecuali dan
tanpa bisa dihilangkan atau diganti. HAM
dalam Islam tidak bisa disamakan dengan
HAM yang diberikan dari seseorang raja
atau lembaga legislatif, yang bisa ditarik
Kembali apabila tidak diperlukan, Hak
Asasi Manusia dalam Islam memiliki sifat
teoretis artinya menekankan peranan Tuhan
dalam penentuannya.
12. Bentuk Hak Asasi Manusia dalam Islam
Hak Darury (Hak Dasar)
dikatakan hak dasar karena apabila sesuatu tersebut
dilanggar, bukan hanya membuat manusia kesusahan dan
sengsara, tapi juga akan menghilangkan eksistensinya,
bahkan hilang pula harkat kemanusiaannya
yaitu hak-hak yang jika tidak terpenuhi maka
akan berakibat pada hilangnya hak hidup
sesorang, serta hak-hak elementer,
Hak Tahsiny (hak tersier)
yaitu hak yang berkaitan tentang hal-hal yang
lebih rendah tingkatanya dibanding hak primer
dan sekunder
Hak Hajy (Hak Sekunder)
13. - Menjaga Agama (Hifzd ad-Diin)
- Menjaga jiwa (hifzd al-Nafs)
- Menjaga akal (hifzd al ‘aql)
- Menjaga harta (hifdz al-Mal)
- Menjaga keturunan (hifdz an-Nasl)
Prinsip HAMdalam Islam