SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
TUGAS MANDIRI
MEI 2015
ILMU LINGKUNGAN
“ DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP ”
DISUSUN OLEH :
RAHMATUL FIRDAUS
(0907136202)
1
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya alam adalah suatu kekayaan yang dimiliki oleh suatu wilayah tertentu
dimana kekayaan yang dimaksud bisa berarti sumber daya alam berupa benda mati atau pun
sumber daya alam yang sifatnya benda hidup. SDA dapat digunakan untuk memenuhi segala
kebutuhan-kebutuhan manusia, namun dalam pemanfaatannya harus dilakukan dengan cara-
cara yang baik jangan sampai merusak ekosistem yang berada disekitarnya. 
Dalam kamus lingkungan hidup yang disusun Michael Allaby, lingkungan hidup itu
diartikan sebagai: the physical, chemical and biotic condition surrounding and organism. S.J.
McNaughton dan Larry L. Wolf mengartikannya dengan semua faktor eksternal yang
bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan,
perkembangan dan reproduksi organism Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto, seorang ahli ilmu
lingkungan (ekologi) terkemuka mendefinisikannya sebagai berikut: Lingkungan adalah
jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang
mempengaruhi kehidupan kita. Prof. Dr St. Munadjat Danusaputro, SH, ahli hukum
lingkungan terkemuka dan Guru Besar Hukum Lingkungan Universitas Padjadjaran
mengartikan lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya
manusia dan tingkah perhuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan
mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya. Dibawah ini
penjelasan tentang daya dukung lingkungan .
2
BAB II
ISI
Menurut Soerjani et al. (1987), pengertian daya dukung lingkungan adalah batas
teratas dari pertumbuhan suatu populasi saat jumlah populasi tidak dapat didukung lagi oleh
sarana, sumber daya dan lingkungan yang ada. Menurut Khana dalam KLH (2010) daya
dukung lingkungan dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mendapatkan hasil atau
produk di suatu daerah dari sumber daya alam yang terbatas dengan mempertahankan jumlah
dan kualitas sumberdayanya.
Sesuai dengan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa daya dukung lingkungan
tidak hanya diukur dari kemampuan lingkungan dan sumberdaya alam dalam mendukung
kehidupan manusia, tetapi juga dari kemampuan menerima beban pencemaran dan
bangunan.
Menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Pengertian (Konsep) dan Ruang Lingkup Daya Dukung Lingkungan Menurut UU No.
23/ 1997, daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk
mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya.
Menurut Soemarwoto (2001), daya dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung
lingkungan alamiah, yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat
dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah itu. Menurut Khanna
(1999), daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas
penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity).
Sedangkan menurut Lenzen (2003), kebutuhan hidup manusia dari lingkungan dapat
dinyatakan dalam luas area yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan manusia. Luas
3
area untuk mendukung kehidupan manusia ini disebut jejak ekologi (ecological footprint).
Lenzen juga menjelaskan bahwa untuk mengetahui tingkat keberlanjutan sumber daya alam
dan lingkungan, kebutuhan hidup manusia kemudian dibandingkan dengan luas aktual lahan
produktif. Perbandingan antara jejak ekologi dengan luas aktual lahan produktif ini
kemudian dihitung sebagai perbandingan antara lahan tersedia dan lahan yang dibutuhkan.
Carrying capacity atau daya dukung lingkungan mengandung pengertian kemampuan suatu
tempat dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara optimum dalam periode waktu
yang panjang. Daya dukung lingkungan dapat pula diartikan kemampuan lingkungan
memberikan kehidupan organisme secara sejahtera dan lestari bagi penduduk yang
mendiami suatu kawasan.
Definisi Daya Dukung Lingkungan/Carrying Capacity yang lain adalah sebagai
berikut:
a. Jumlah organisme atau spesies khusus secara maksimum dan seimbang yang dapat
didukung oleh suatu lingkungan
b. Jumlah penduduk maksimum yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa
merusak lingkungan tersebut
c. Jumlah makhluk hidup yang dapat bertahan pada suatu lingkungan dalam periode
jangka panjang tampa membahayakan lingkungan tersebut
d. Jumlah populasi maksimum dari organisme khusus yang dapat didukung oleh suatu
lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut
e. Rata-rata kepadatan suatu populasi atau ukuran populasi dari suatu kelompok manusia
dibawah angka yang diperkirakan akan meningkat, dan diatas angka yang diperkirakan
untuk menurun disebabkan oleh kekurangan sumber daya. Kapasitas pembawa akan
berbeda untuk tiap kelompok manusia dalam sebuah lingkungan tempat tinggal,
disebabkan oleh jenis makanan, tempat tinggal, dan kondisi sosial dari masing-masing
lingkungan tempat tinggal tersebut.
Dengan demikian, daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi dua komponen
yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah
(assimilative capacity).
2.1. Permasalahan Lingkungan yang Dihadapi Bidang Penataan Ruang
Permasalahan mengenai lingkungan yang kerap ditemui dalam kaitannya dengan
bidang penataan ruang antara lain dapat ditemukan dalam contoh kasus sebagai berikut:
4
1. Alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi lahan non pertanian seperti industri,
permukiman, prasarana umum, dan lain sebagainya. Secara keseluruhan, alih fungsi
lahan dari kawasan lindung menjadi kawasan budidaya (pertanian, industri,
permukiman, dan sebagainya) mencapai 50.000 ha/ tahun.
2. Penurunan secara signifikan luas hutan tropis sebagai kawasan resapan air. Pengurangan
ini terjadi baik akibat kebakaran maupun akibat penjarahan/ penggundulan. Apabila
tidak diambil langkah-langkah tepat maka kerusakan hutan akan menyebabkan run-off
yang besar pada kawasan hulu-hilir, meningkatkan resiko pendangkalan dan banjir pada
wilayah hilir, mengganggu siklus hidrologis, dan memperluas kelangkaan air bersih
dalam jangka panjang.
3. Meningkatnya satuan wilayah sungai (SWS) yang kritis. Pada tahun 1984, tercatat dari
total 89 SWS yang ada di Indonesia, 22 SWS berada dalam kondisi kritis. Kondisi ini
terus memburuk dimana pada tahun 1992 jumlah SWS yang kritis meningkat menjadi
39 SWS dan pada tahun 1998 membengkak menjadi 59 SWS.
2.2. Kajian Kualitas Lingkungan Hidup Strategis
Kebijakan nasional penataan ruang secara formal ditetapkan bersamaan dengan
diundangkannya Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang [UU
24/1992], yang kemudian diperbaharui dengan Undangundang Nomor 26 Tahun 2007 [UU
26/2007]. Kebijakan tersebut ditujukan untuk mewujudkan kualitas tata ruang nasional yang
semakin baik, yang oleh undang-undang dinyatakan dengan kriteria aman, nyaman,
produktif dan berkelanjutan. Namun, setelah lebih dari 25 tahun diberlakukannya kebijakan
tersebut, kualitas tata ruang masih belum memenuhi harapan. Bahkan cenderung sebaliknya,
justru yang belakangan ini sedang berlangsung adalah indikasi dengan penurunan kualitas
dan daya dukung lingkungan. Pencemaran dan kerusakan lingkungan bahkan makin terlihat
secara kasat mata baik di kawasan perkotaan maupun di kawasan perdesaan. Dengan
diberlakukannya kebijakan nasional penataan ruang tersebut, maka tidak ada lagi tata ruang
wilayah yang tidak direncanakan.
Tata ruang menjadi produk dari rangkaian proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan
ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Oleh karena itu, penegasan sanksi atas
pelanggaran tata ruang sebagaimana diatur dalam UU 26/ 2007 menuntut proses
perencanaan tata ruang harus diselenggarakan dengan baik agar penyimpangan pemanfaatan
ruang bukan disebabkan oleh rendahnya kualitas rencana tata ruang wilayah. Guna
membantu mengupayakan perbaikan kualitas rencana tata ruang wilayah maka Kajian
5
Lingkungan Hidup Strategis [KLHS] atau Strategic Environmental Assessment [SEA]
menjadi salah satu pilihan alat bantu melalui perbaikan kerangka pikir [framework of
thinking] perencanaan tata ruang wilayah untuk mengatasi persoalan lingkungan hidup yang
juga di dukung oleh keluarnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
BAB III
PENUTUP
Definisi Daya Dukung Lingkungan/Carrying Capacity yang lain adalah sebagai
berikut:
f. Jumlah organisme atau spesies khusus secara maksimum dan seimbang yang dapat
didukung oleh suatu lingkungan
g. Jumlah penduduk maksimum yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa
merusak lingkungan tersebut
h. Jumlah makhluk hidup yang dapat bertahan pada suatu lingkungan dalam periode
jangka panjang tampa membahayakan lingkungan tersebut
i. Jumlah populasi maksimum dari organisme khusus yang dapat didukung oleh suatu
lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut
j. Rata-rata kepadatan suatu populasi atau ukuran populasi dari suatu kelompok manusia
dibawah angka yang diperkirakan akan meningkat, dan diatas angka yang diperkirakan
untuk menurun disebabkan oleh kekurangan sumber daya. Kapasitas pembawa akan
berbeda untuk tiap kelompok manusia dalam sebuah lingkungan tempat tinggal,
disebabkan oleh jenis makanan, tempat tinggal, dan kondisi sosial dari masing-masing
lingkungan tempat tinggal tersebut.
Dengan demikian, daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi dua komponen
yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah
(assimilative capacity).
6
REFERENSI
http://werdhapura.penataanruang.net/component/content/article/40-saya-ingin-tahu/285-
daya-dukung-lingkungan
http://k10tiumb.blogspot.com/2009/11/bab-liii-daya-dukung-lingkungan.html

More Related Content

What's hot

Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan 08819641377
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Sardin Al hady
 
Kriteria governance dan resilience dalam pembangunan berkelanjutan
Kriteria governance dan resilience dalam pembangunan berkelanjutanKriteria governance dan resilience dalam pembangunan berkelanjutan
Kriteria governance dan resilience dalam pembangunan berkelanjutanFonita Andastry
 
[PRESENTASI SMAN 1 JEMBER- XII IPS 1] Implementasi pembangunan berkelanjutan
[PRESENTASI SMAN 1 JEMBER- XII IPS 1] Implementasi pembangunan berkelanjutan[PRESENTASI SMAN 1 JEMBER- XII IPS 1] Implementasi pembangunan berkelanjutan
[PRESENTASI SMAN 1 JEMBER- XII IPS 1] Implementasi pembangunan berkelanjutanMeileni Nurhayati
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Muhammad Basir
 
Pengertian lingkungan hidup dan permasalahannya
Pengertian lingkungan hidup dan permasalahannyaPengertian lingkungan hidup dan permasalahannya
Pengertian lingkungan hidup dan permasalahannyapratista20
 
Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2Net Break
 
Pelestarian lingkungan; arif
Pelestarian lingkungan; arifPelestarian lingkungan; arif
Pelestarian lingkungan; arifArif Rachman
 
makalah Sumber Daya Alam dan Lingkungan
makalah Sumber Daya Alam dan Lingkunganmakalah Sumber Daya Alam dan Lingkungan
makalah Sumber Daya Alam dan LingkunganZharfa Setiawan
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksanaMakalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksanaOperator Warnet Vast Raha
 
sumber daya alam dan lingkungan
sumber daya alam dan lingkungansumber daya alam dan lingkungan
sumber daya alam dan lingkungankarlina apriliani
 
Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alamakew666
 
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan BerkelanjutanHubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan BerkelanjutanIpin Okehzz
 
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Nurul Afdal Haris
 
4 konsep sumberdaya alam
4 konsep sumberdaya alam4 konsep sumberdaya alam
4 konsep sumberdaya alamar_
 

What's hot (20)

Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
 
Kriteria governance dan resilience dalam pembangunan berkelanjutan
Kriteria governance dan resilience dalam pembangunan berkelanjutanKriteria governance dan resilience dalam pembangunan berkelanjutan
Kriteria governance dan resilience dalam pembangunan berkelanjutan
 
[PRESENTASI SMAN 1 JEMBER- XII IPS 1] Implementasi pembangunan berkelanjutan
[PRESENTASI SMAN 1 JEMBER- XII IPS 1] Implementasi pembangunan berkelanjutan[PRESENTASI SMAN 1 JEMBER- XII IPS 1] Implementasi pembangunan berkelanjutan
[PRESENTASI SMAN 1 JEMBER- XII IPS 1] Implementasi pembangunan berkelanjutan
 
IPS Geografi
IPS GeografiIPS Geografi
IPS Geografi
 
Materi 4 amdal
Materi 4 amdalMateri 4 amdal
Materi 4 amdal
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
 
Geo (fnaws)
Geo (fnaws)Geo (fnaws)
Geo (fnaws)
 
Pengertian lingkungan hidup dan permasalahannya
Pengertian lingkungan hidup dan permasalahannyaPengertian lingkungan hidup dan permasalahannya
Pengertian lingkungan hidup dan permasalahannya
 
Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2
 
Pelestarian lingkungan; arif
Pelestarian lingkungan; arifPelestarian lingkungan; arif
Pelestarian lingkungan; arif
 
makalah Sumber Daya Alam dan Lingkungan
makalah Sumber Daya Alam dan Lingkunganmakalah Sumber Daya Alam dan Lingkungan
makalah Sumber Daya Alam dan Lingkungan
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksanaMakalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
 
sumber daya alam dan lingkungan
sumber daya alam dan lingkungansumber daya alam dan lingkungan
sumber daya alam dan lingkungan
 
Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan BerkelanjutanHubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
 
Makalah upaya pemeliharaan lingkungan hidup
Makalah upaya pemeliharaan lingkungan hidupMakalah upaya pemeliharaan lingkungan hidup
Makalah upaya pemeliharaan lingkungan hidup
 
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
 
4 konsep sumberdaya alam
4 konsep sumberdaya alam4 konsep sumberdaya alam
4 konsep sumberdaya alam
 

Viewers also liked

PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGANPENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGANMawar 99
 
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)Nurul Afdal Haris
 
Asas asas pengetahuan lingkungan
Asas asas pengetahuan lingkunganAsas asas pengetahuan lingkungan
Asas asas pengetahuan lingkungancondro23
 
Ekologi dan-ilmu-lingkungan
Ekologi dan-ilmu-lingkunganEkologi dan-ilmu-lingkungan
Ekologi dan-ilmu-lingkunganPapai Slt
 
Azas-azas pengetahuan lingkungan
Azas-azas pengetahuan lingkunganAzas-azas pengetahuan lingkungan
Azas-azas pengetahuan lingkunganhendricksonsagala
 
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)Nurul Afdal Haris
 

Viewers also liked (6)

PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGANPENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PENGANTAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN
 
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)
 
Asas asas pengetahuan lingkungan
Asas asas pengetahuan lingkunganAsas asas pengetahuan lingkungan
Asas asas pengetahuan lingkungan
 
Ekologi dan-ilmu-lingkungan
Ekologi dan-ilmu-lingkunganEkologi dan-ilmu-lingkungan
Ekologi dan-ilmu-lingkungan
 
Azas-azas pengetahuan lingkungan
Azas-azas pengetahuan lingkunganAzas-azas pengetahuan lingkungan
Azas-azas pengetahuan lingkungan
 
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
 

Similar to Tugas ilmu lingkungan

Hukum sda analisis
Hukum sda analisisHukum sda analisis
Hukum sda analisisKeonk Hawk
 
materi 7: konservasi sumberdaya alam
materi 7: konservasi sumberdaya alammateri 7: konservasi sumberdaya alam
materi 7: konservasi sumberdaya alamYuningsih Yuningsih
 
KELOMPOK 1 fisling.pptx
KELOMPOK 1 fisling.pptxKELOMPOK 1 fisling.pptx
KELOMPOK 1 fisling.pptxelva675670
 
Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganDaya dukung lingkungan
Daya dukung lingkungancandrasukar
 
Makalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandiMakalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandiJackAbidin
 
Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan HidupUndang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidupinfosanitasi
 
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan HidupUU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan HidupPenataan Ruang
 
Manusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannya
Manusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannyaManusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannya
Manusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannyaTantik Dahlia
 
Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganDaya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganRiska_21
 
DAYA LENTING DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN.pptx
DAYA LENTING DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN.pptxDAYA LENTING DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN.pptx
DAYA LENTING DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN.pptxwartono4
 
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP dan Kehutanan
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP dan KehutananPENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP dan Kehutanan
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP dan KehutananBayudwiPutra8
 
HUKUM LINGKUNGAN materi pendahuluan (pertemuan pertama)
HUKUM LINGKUNGAN materi pendahuluan (pertemuan pertama)HUKUM LINGKUNGAN materi pendahuluan (pertemuan pertama)
HUKUM LINGKUNGAN materi pendahuluan (pertemuan pertama)anisahermawati1
 
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdf
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdfdampak pencemaran lingkungan air tahu.pdf
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdfJOJONAGA
 
2 sumber daya alam
2 sumber daya alam2 sumber daya alam
2 sumber daya alamtopanogan
 
Ruu Pplh 1 Sep.10.00 Wib B
Ruu Pplh 1 Sep.10.00 Wib BRuu Pplh 1 Sep.10.00 Wib B
Ruu Pplh 1 Sep.10.00 Wib BPeople Power
 

Similar to Tugas ilmu lingkungan (20)

Arga
ArgaArga
Arga
 
Hukum sda analisis
Hukum sda analisisHukum sda analisis
Hukum sda analisis
 
materi 7: konservasi sumberdaya alam
materi 7: konservasi sumberdaya alammateri 7: konservasi sumberdaya alam
materi 7: konservasi sumberdaya alam
 
KELOMPOK 1 fisling.pptx
KELOMPOK 1 fisling.pptxKELOMPOK 1 fisling.pptx
KELOMPOK 1 fisling.pptx
 
Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganDaya dukung lingkungan
Daya dukung lingkungan
 
Makalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandiMakalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandi
 
Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan HidupUndang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan HidupUU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
Manusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannya
Manusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannyaManusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannya
Manusia tidak dapat terlepas dari alam dan lingkungannya
 
Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganDaya dukung lingkungan
Daya dukung lingkungan
 
DAYA LENTING DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN.pptx
DAYA LENTING DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN.pptxDAYA LENTING DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN.pptx
DAYA LENTING DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN.pptx
 
Silvika tanah
Silvika tanahSilvika tanah
Silvika tanah
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP dan Kehutanan
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP dan KehutananPENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP dan Kehutanan
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP dan Kehutanan
 
Iad
IadIad
Iad
 
HUKUM LINGKUNGAN materi pendahuluan (pertemuan pertama)
HUKUM LINGKUNGAN materi pendahuluan (pertemuan pertama)HUKUM LINGKUNGAN materi pendahuluan (pertemuan pertama)
HUKUM LINGKUNGAN materi pendahuluan (pertemuan pertama)
 
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdf
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdfdampak pencemaran lingkungan air tahu.pdf
dampak pencemaran lingkungan air tahu.pdf
 
Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
2 sumber daya alam
2 sumber daya alam2 sumber daya alam
2 sumber daya alam
 
Ruu Pplh 1 Sep.10.00 Wib B
Ruu Pplh 1 Sep.10.00 Wib BRuu Pplh 1 Sep.10.00 Wib B
Ruu Pplh 1 Sep.10.00 Wib B
 

Recently uploaded

455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptxKennisRozana3
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxEmmyKardianasari
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021AdeImot
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docxNiWayanEkaLansuna1
 
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis GrafPenyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf2021515943
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxsd1patukangan
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxantonkustanto
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.pptsulistyaningsih20
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxEmmyKardianasari
 

Recently uploaded (12)

455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis GrafPenyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 

Tugas ilmu lingkungan

  • 1. TUGAS MANDIRI MEI 2015 ILMU LINGKUNGAN “ DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP ” DISUSUN OLEH : RAHMATUL FIRDAUS (0907136202)
  • 2. 1 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU BAB I PENDAHULUAN Sumber daya alam adalah suatu kekayaan yang dimiliki oleh suatu wilayah tertentu dimana kekayaan yang dimaksud bisa berarti sumber daya alam berupa benda mati atau pun sumber daya alam yang sifatnya benda hidup. SDA dapat digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan-kebutuhan manusia, namun dalam pemanfaatannya harus dilakukan dengan cara- cara yang baik jangan sampai merusak ekosistem yang berada disekitarnya. Dalam kamus lingkungan hidup yang disusun Michael Allaby, lingkungan hidup itu diartikan sebagai: the physical, chemical and biotic condition surrounding and organism. S.J. McNaughton dan Larry L. Wolf mengartikannya dengan semua faktor eksternal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organism Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto, seorang ahli ilmu lingkungan (ekologi) terkemuka mendefinisikannya sebagai berikut: Lingkungan adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita. Prof. Dr St. Munadjat Danusaputro, SH, ahli hukum lingkungan terkemuka dan Guru Besar Hukum Lingkungan Universitas Padjadjaran mengartikan lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perhuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya. Dibawah ini penjelasan tentang daya dukung lingkungan .
  • 3. 2 BAB II ISI Menurut Soerjani et al. (1987), pengertian daya dukung lingkungan adalah batas teratas dari pertumbuhan suatu populasi saat jumlah populasi tidak dapat didukung lagi oleh sarana, sumber daya dan lingkungan yang ada. Menurut Khana dalam KLH (2010) daya dukung lingkungan dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mendapatkan hasil atau produk di suatu daerah dari sumber daya alam yang terbatas dengan mempertahankan jumlah dan kualitas sumberdayanya. Sesuai dengan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa daya dukung lingkungan tidak hanya diukur dari kemampuan lingkungan dan sumberdaya alam dalam mendukung kehidupan manusia, tetapi juga dari kemampuan menerima beban pencemaran dan bangunan. Menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Pengertian (Konsep) dan Ruang Lingkup Daya Dukung Lingkungan Menurut UU No. 23/ 1997, daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya. Menurut Soemarwoto (2001), daya dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah itu. Menurut Khanna (1999), daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity). Sedangkan menurut Lenzen (2003), kebutuhan hidup manusia dari lingkungan dapat dinyatakan dalam luas area yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan manusia. Luas
  • 4. 3 area untuk mendukung kehidupan manusia ini disebut jejak ekologi (ecological footprint). Lenzen juga menjelaskan bahwa untuk mengetahui tingkat keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan, kebutuhan hidup manusia kemudian dibandingkan dengan luas aktual lahan produktif. Perbandingan antara jejak ekologi dengan luas aktual lahan produktif ini kemudian dihitung sebagai perbandingan antara lahan tersedia dan lahan yang dibutuhkan. Carrying capacity atau daya dukung lingkungan mengandung pengertian kemampuan suatu tempat dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara optimum dalam periode waktu yang panjang. Daya dukung lingkungan dapat pula diartikan kemampuan lingkungan memberikan kehidupan organisme secara sejahtera dan lestari bagi penduduk yang mendiami suatu kawasan. Definisi Daya Dukung Lingkungan/Carrying Capacity yang lain adalah sebagai berikut: a. Jumlah organisme atau spesies khusus secara maksimum dan seimbang yang dapat didukung oleh suatu lingkungan b. Jumlah penduduk maksimum yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut c. Jumlah makhluk hidup yang dapat bertahan pada suatu lingkungan dalam periode jangka panjang tampa membahayakan lingkungan tersebut d. Jumlah populasi maksimum dari organisme khusus yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut e. Rata-rata kepadatan suatu populasi atau ukuran populasi dari suatu kelompok manusia dibawah angka yang diperkirakan akan meningkat, dan diatas angka yang diperkirakan untuk menurun disebabkan oleh kekurangan sumber daya. Kapasitas pembawa akan berbeda untuk tiap kelompok manusia dalam sebuah lingkungan tempat tinggal, disebabkan oleh jenis makanan, tempat tinggal, dan kondisi sosial dari masing-masing lingkungan tempat tinggal tersebut. Dengan demikian, daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi dua komponen yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity). 2.1. Permasalahan Lingkungan yang Dihadapi Bidang Penataan Ruang Permasalahan mengenai lingkungan yang kerap ditemui dalam kaitannya dengan bidang penataan ruang antara lain dapat ditemukan dalam contoh kasus sebagai berikut:
  • 5. 4 1. Alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi lahan non pertanian seperti industri, permukiman, prasarana umum, dan lain sebagainya. Secara keseluruhan, alih fungsi lahan dari kawasan lindung menjadi kawasan budidaya (pertanian, industri, permukiman, dan sebagainya) mencapai 50.000 ha/ tahun. 2. Penurunan secara signifikan luas hutan tropis sebagai kawasan resapan air. Pengurangan ini terjadi baik akibat kebakaran maupun akibat penjarahan/ penggundulan. Apabila tidak diambil langkah-langkah tepat maka kerusakan hutan akan menyebabkan run-off yang besar pada kawasan hulu-hilir, meningkatkan resiko pendangkalan dan banjir pada wilayah hilir, mengganggu siklus hidrologis, dan memperluas kelangkaan air bersih dalam jangka panjang. 3. Meningkatnya satuan wilayah sungai (SWS) yang kritis. Pada tahun 1984, tercatat dari total 89 SWS yang ada di Indonesia, 22 SWS berada dalam kondisi kritis. Kondisi ini terus memburuk dimana pada tahun 1992 jumlah SWS yang kritis meningkat menjadi 39 SWS dan pada tahun 1998 membengkak menjadi 59 SWS. 2.2. Kajian Kualitas Lingkungan Hidup Strategis Kebijakan nasional penataan ruang secara formal ditetapkan bersamaan dengan diundangkannya Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang [UU 24/1992], yang kemudian diperbaharui dengan Undangundang Nomor 26 Tahun 2007 [UU 26/2007]. Kebijakan tersebut ditujukan untuk mewujudkan kualitas tata ruang nasional yang semakin baik, yang oleh undang-undang dinyatakan dengan kriteria aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Namun, setelah lebih dari 25 tahun diberlakukannya kebijakan tersebut, kualitas tata ruang masih belum memenuhi harapan. Bahkan cenderung sebaliknya, justru yang belakangan ini sedang berlangsung adalah indikasi dengan penurunan kualitas dan daya dukung lingkungan. Pencemaran dan kerusakan lingkungan bahkan makin terlihat secara kasat mata baik di kawasan perkotaan maupun di kawasan perdesaan. Dengan diberlakukannya kebijakan nasional penataan ruang tersebut, maka tidak ada lagi tata ruang wilayah yang tidak direncanakan. Tata ruang menjadi produk dari rangkaian proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Oleh karena itu, penegasan sanksi atas pelanggaran tata ruang sebagaimana diatur dalam UU 26/ 2007 menuntut proses perencanaan tata ruang harus diselenggarakan dengan baik agar penyimpangan pemanfaatan ruang bukan disebabkan oleh rendahnya kualitas rencana tata ruang wilayah. Guna membantu mengupayakan perbaikan kualitas rencana tata ruang wilayah maka Kajian
  • 6. 5 Lingkungan Hidup Strategis [KLHS] atau Strategic Environmental Assessment [SEA] menjadi salah satu pilihan alat bantu melalui perbaikan kerangka pikir [framework of thinking] perencanaan tata ruang wilayah untuk mengatasi persoalan lingkungan hidup yang juga di dukung oleh keluarnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. BAB III PENUTUP Definisi Daya Dukung Lingkungan/Carrying Capacity yang lain adalah sebagai berikut: f. Jumlah organisme atau spesies khusus secara maksimum dan seimbang yang dapat didukung oleh suatu lingkungan g. Jumlah penduduk maksimum yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut h. Jumlah makhluk hidup yang dapat bertahan pada suatu lingkungan dalam periode jangka panjang tampa membahayakan lingkungan tersebut i. Jumlah populasi maksimum dari organisme khusus yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut j. Rata-rata kepadatan suatu populasi atau ukuran populasi dari suatu kelompok manusia dibawah angka yang diperkirakan akan meningkat, dan diatas angka yang diperkirakan untuk menurun disebabkan oleh kekurangan sumber daya. Kapasitas pembawa akan berbeda untuk tiap kelompok manusia dalam sebuah lingkungan tempat tinggal, disebabkan oleh jenis makanan, tempat tinggal, dan kondisi sosial dari masing-masing lingkungan tempat tinggal tersebut. Dengan demikian, daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi dua komponen yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity).