Sejarah pemerintahan hindia belanda setelah voc bubar
1. Kejayaan VOC ternyata tidak bertahan lama. Dalam
perkembangannya VOC mengalami masalah yang besar, yakni
kebangkrutan. Hal ini disebabkan oleh faktor internal maupun faktor
eksternal yang menggerogoti keberadaan VOC.
Adapun faktor internal yang menyebabkan kemerosotan VOC adalah:
A. Banyaknya pegawai VOC yang melakukan korupsi.
B. Sulitnya melakukan pengawasan terhadap daerah penguasaan VOC
yang sangat luas.
Faktor eksternal yang menyebabkan kemerosotan VOC adalah:
A. Meletusnya revolusi Prancis menyebabkan Belanda jatuh ke tangan
Prancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte.
B. Reaksi penentangan oleh rakyat Indonesia terhadap VOC dalam
bentuk peperangan yang banyak menyedot pembiayaan dan tenaga.
Keadaan yang kian parah dan mengkhawatirkan menyebabkan Belanda
mengambil sikap, pada tangal 31 Desemnber 1799 VOC dibubarkan dan
pemerintah kolonial di Indonesia mulai dkendalikan langsung oleh
2. PEMERINTAHAN HERMAN W. DAENDELS
Herman W. Daendels dibebani tugas
mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris
pada tanggal 1 Januari 1808 oleh Louis Napoleon,
karena Inggis telah menguasai daerah kekuasaan
VOC di Sumatra, Ambon, dan Banda.
Sebagai gubernur jenderal, langkah-langkah yang
ditempuh Daendels untuk mengantisipasi serangan
inggris adalah :
Meningkatkan jumlah tentara dengan jalan
mengambil dari berbagai suku bangsa di Indonesia
Membangun pabrik senjata di Semarang dan
Surabaya.
Membangun pangkalan armada di Anyer dan Ujung
Kulon.
Membangun jalan raya dari Anyer hingga
Panarukan, sepanjang kurang lebih 1.100 km.
Membangun benteng-benteng pertahanan.
3. Dalam rangka mewujudkan langkah-langkah mengantisipasi Inggris, Daendels
menerapkan sistem kerja paksa (rodi). Selain menerapkan kerja paksa Daendels
melakukan berbagai usaha untuk mengumpulkan dana dalam menghadapi
Inggris. Langkah tersebut antara lain:
1. Mengadakan penyerahan hasil bumi (contingenten).
2. Memaksa rakyat-rakyat menjual hasil buminya kepada pemerintah
Belanda dengan harga murah (verplichte leverantie).
3. Melaksanakan Preanger Stelsel, yaitu kewajiban yang dibebankan
kepada rakyat Priangan untuk menanam kopi.
4. Menjual tanah-tanah negara kepada pihak swasta asing
Daendels merupakan penguasa yang disiplin, tegas, dan kejam, sehingga
dikenal sebagai gubernur jenderal yang bertangan besi. Hal tersebut
mengakibatkan ia dipanggil pulang ke negerinya dan diganti Jenderal
Jassens pada tahun 1811.
4. Jassens sebagai pengganti Daendels mulai
menjabat sebagai Gurbenur jendral Hindia belanda di
jawa pada tahun 1811. Berbeda dengan Deandels yang
kejam dan disiplin jassen sangatlah lemah dan kurang
cakap sehingga daerah Hindia Belanda di masa janssen
tinggal lah beberapa daerah tertentu. Inggris terus
mendesak kekuatan belanda di Indonesia. Akhirnya
Belanda menyerah diTuntang, Salatiga.
Isi Perjanjian Tuntang yang di tanda tangani pada 18
September 1811 adalah:
Seluruh kekuatan militer Belanda yang ada di
kawasan Asia Tenggara harus diserahkan kepada
Inggris.
Hutang pemerintah Belanda tidak diakui oleh
Inggris.
Pulau Jawa, Madura, dan semua pangkalan
Belanda di luar Jawa menjadi wilayah kekuasaan
Inggris.
Akibat Kapitulasi Tuntang tersebut Indonesia jatuh
ke tangan Inggris.
5. Pemerintahan Inggris di Indonesia (1811–1816)
Setelah Inggris berhasil menguasai Indonesia kemudian memerintahkan
Thomas Stamford Raffles sebagai Letnan Gubernur di Indonesia dan memulai tugasnya
pada tanggal 19 Oktober 1811. Kebijaksanaan Raffles selama memerintah di Indonesia :
a) Dibidang ekonomi
1. Menghapus segala kebijakan Daendels
2. Semua tanah dianggap milik negara
b) Dibidang pemerintahan pengadilan dan sosial
1. Pulau Jawa dibagi menjadi 16 karesidenan termasuk Jogjakarta dan Surakarta.
2. Masing-masing karesidenan mempunyai badan pengadilan.
3. Melarang perdagangan budak.
c) Dibidang ilmu pengetahuan
1. Mengundang ahli pengetahuan dari luar negeri untuk mengadakan berbagai
penelitian ilmiah di Indonesia.
2. Raffles bersama Arnoldi berhasil menemukan bunga bangkai sebagai bunga
raksasa dan terbesar di dunia. Bunga tersebut diberinya nama ilmiah Rafflesia
Arnoldi.
3. Raffles menulis buku “History of Java” dan merintis pembangunan Kebun Raya
Bogor sebagai kebun biologi yang mengoleksi berbagai jenis tanaman di Indonesia
bahkan dari berbagai penjuru dunia. Rafflesia Arnoldi diambil dari nama Thomas
Stanford Raffles dan asistennya Arnoldi.