SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
KRITERIA
ASPEK PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
P E R M E N L H K N O 1 T A H U N 2 0 2 1
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
ASPEK KETAATAN PPU
Ketaatan
terhadap
sumber emisi
dan titik
penaatan
Ketaatan
Terhadap
Parameter
Kompetensi
Personil
Ketaatan
terhadap
jumlah data
yang
dilaporkan
Ketaatan
terhadap baku
mutu
Ketaatan
Terhadap
Ketentuan
Teknis
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
Kompetensi Personil
1
MERAH
Tidak mempunyai personil
yang bertanggung jawab dan
kompeten dalam
Pengendalian Pencemaran
Udara.
BIRU
Memiliki personil yang
bertanggung jawab dan
kompeten dalam
Pengendalian Pencemaran
Udara.
KOMPETENSI PERSONIL
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
Ketaatan terhadap sumber emisi
dan titik penaatan
2
MERAH
Tidak melakukanpemantauan
terhadap seluruhsumberEmisi
dan/atau titik penaatan secara
manual atau menggunakan
neraca massasesuaidenganyang
diwajibkan dalam izin dan/atau
peraturan perundang-undangan
(< 100%).
BIRU
Melakukan pemantauan
terhadap seluruhsumberEmisi
dan/atau titik penaatan secara
manual atau menggunakan
perhitungan neracamassa
sesuaidengan ketentuan yang
diwajibkan dalam izin dan/atau
peraturan perundang-
undangan (100%).
PEMANTAUAN MANUAL
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
MERAH
a) Tidak melakukan
pemantauan terhadap
seluruhsumberEmisi wajib
CEMS;dan
b) Terdapat sumberEmisi wajib
CEMSyangtidak terintegrasi
melalui SISPEK(< 100%).
BIRU
a) Melakukan pemantauan
terhadap seluruh sumber Emisi
yang wajib CEMS; dan
b) Seluruh sumber Emisi yang
wajib CEMS terintegrasi
melalui SISPEK (100%).
PEMANTAUAN CEMS
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
1. Kewajiban pemantauan mengacu pada Persetujuan Lingkungan di bidang PPU
2. Sumber Emisi dan titik penaatan yang wajib meliputi:
1.Sumber Emisi kegiatan proses dan utilitas
2.Titik penaatan kualitas udara ambien
3.Titik penaatan kualitas kebisingan
4.Titik penaatan kualitas kebauan
3. Industri Manufaktur:
1.Sumber Emisi yang berasal dari proses kimia wajib dipantau
2.Cerobong yang hanya mengeluarkan uap air tidak wajib dipantau
4. Dryer pada industri Agro merupakan sumber Emisi yang wajib dipantau
5. Tungku bakar sawit merupakan sumber Emisi yang wajib dipantau
6. Sumber Emisi tidak wajib dipantau meliputi:
1.Internal combustion engine (genset, transfer pump engine)
2.Kapasitas <100 HP (76,5 KVA)
3.Beroperasi <1000 jam per tahun
4.Digunakan untuk kepentingan darurat, kegiatan perbaikan, kegiatan pemeliharaan. <200 jam per tahun
5.Digunakan untuk penggerak derek dan peralatan las
6.Berfungsi sebagai cadangan wajib dilakukan pengukuran Emisi bagi genset atau pembakaran dalam dengan
kapasitas dan spesifikasi sesuai dengan BM Emisi
7.Laoratorium (exhaust laboratorium fire assay, laboratorium pengujian bahan baku dan produk)
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
CATATAN KRITERIA
7. Kewajiban pemantauan sumber Emisi menggunakan neraca massa wajib bagi Industri
pengolahan nikel matte
8. Kewajiban pemantauan sumber Emisi menggunakan CEMS, meliputi
1.Industri minyak dan gas
2.Industri rayon, unit proses
3.Industri pupuk dan ammonium nitrat
4.Industri pulp dan paper
5.Industri besi baja
6.Industri pertambangan
7.Industri semen
8.Industri pembangkit listrik dan/atau kegiatan pembangkit listrik tenaga termal
9.Industri carbon black, proses dryer
10.Kegiatan Pengolahan Sampah secara termal
11.Kegiatan daur ulang baterai lithium
9. Seluruh sumber Emisi wajib CEMS wajib terintegrasi ke dalam SISPEK
CATATAN KRITERIA
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
Ketaatan terhadap parameter
3
MERAH
Tidak melakukan pemantauan
terhadap seluruh parameter
sesuai dengan ketentuan dalam
izin dan/atau perundang-
undangan (<100%)
BIRU
Melakukan pemantauan terhadap
seluruh parameter sesuaidengan
ketentuan dalam izin dan/atau
peraturan perundang-undangan
(100%)
PEMANTAUAN MANUAL
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
MERAH
a) Tidak melakukan
pemantauan terhadap
seluruh parameter wajib
CEMS; dan
b) Terdapat parameter wajib
CEMS yang tidak terintegrasi
melalui SISPEK (<100%)
BIRU
a) Melakukan pemantauan
terhadap seluruh parameter
wajib CEMS; dan
b) Seluruh parameter wajib
CEMS terintegrasi melalui
SISPEK (100%).
PEMANTAUAN CEMS
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
Parameter wajib CEMS: NOx, SO2, PM, laju alir, oksigen dan CO2
Tambahan parameter untuk pembangkit listrik: Hg
1. Kewajiban pemantauan parameter di sumber Emisi mengacu
kepada:
2.
3.
1.Kewajiban pemantauan parameter di sumber Emisi mengacu kepada:
2.Peraturan perundang-undangan di bidang BM Emisi spesifik
3.Izin pemanfaatan atau pengolahan Limbah B3 bagi industri yang melakukan kegiatan pemanfaatan atau pengolahan
Limbah B3
2. Jika industri belum mempunyai BM spesifik, kewajiban pemantauan parameter mengacu kepada:
1.Persetujuan Lingkungan (Amdal atau UKL-UPL); atau
2.Lampiran V-B KepMen LHK No. 13/1995 tentang BM Emisi Sumber Tidak Bergerak
3. Bagi industri pada angka 2, yang telah memiliki kajian Emisi sumber tidak bergerak yang
dilakukan oleh pihak eksternal yang kompeten, kewajiban sumber Emisi mengacu kepada kajian
tersebut dengan melampirkan hasil kajian ke dalam pelaporan Emisi melalui SIMPEL
4. Khusus sumber Emisi genset bagi Industri yang belum memiliki baku mutu spesifik, mengacu
pada Permen LHK No 11/2021 tentang BM Emisi Mesin Pembakaran Dalam
5. Kewajiban pemantauan parameter di titik penaatan kualitas udara ambien dan kebauan mengacu
pada Persetujuan Lingkungan
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
CATATAN KRITERIA
6. Kewajiban pemantauan parameter di sumber Emisi mengacu kepada:
1.Peraturan perundang-undangan di bidang BM Emisi spesifik
2.Izin pemanfaatan atau pengolahan Limbah B3 bagi industri yang melakukan kegiatan pemanfaatan atau pengolahan
Limbah B3
7. Khusus Industri Rayon parameter wajib dipantau mencakup Karbon Disulfida (CS2) dan Hidrogen Sulfida (H2S)
di titik pemantauan kualitas udara ambien
8. Pengukutan kualitas ambien untuk parameter di bawah ini dianggap valid apabila:
1.Partikulat (TSP, PM10, PM2,5) diukur selama 24 jam
2.Ozon (O3) diukur pada waktu maksimum pukul 11.00 - 14.00 waktu setempat
9. Perhitungan neraca massa wajib untuk Industri pengolahan nikel matte dengan parameter Sulfur Dioksida (SO2)
10. Kewajiban pemantauan parameter untuk Industri Agro, meliputi:
1.Sumber Emisi dryer dan kamar asap pada Industri karet:
Pembakaran langsung: Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), Partikulat, dan Amonia (NH3)
Pembakaran tidak langsung: partikulat dan Amonia (NH3)
2. Sumber Emisi dryer pada Industri selain Industri karet:
Pembakaran langsung: Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), dan Partikulat
Pembakaran tidak langsung: partikulat
3 Kamar asap pada pengolahan ikan, parameter yang diukur meliputi SO2, NO2, dan Partikulat
4. Tungku bakar sawit, parameter yang diukur meliputi SO2, NO2, dan Partikulat, HCL, Gas Klorin (CL2), Ammonia (NH3),
Fluorida (HF), H2S, dengan nilai BM Emisi sesuai dengan Lampiran V-B KepMen LHK No. 13/1995 tentang BM Emisi
Sumber Tidak Bergerak
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
CATATAN KRITERIA
11. Kewajiban pemantauan parameter menggunakan CEMS
1.Industri minyak dan gas
2.Industri rayon
3.Industri pupuk dan ammonium nitrat
4.Industri pulp dan paper
5.Industri besi baja
6.Industri pertambangan
7.Industri semen
8.Industri carbon black
9.Proses penunjang produksi <25 MW dengan kandungan sulfur >2% dan beroperasi secara
terus menerus. Untuk mengukur parameter SO2, NOx, Opasitas, O2, CO, dan laju alir.
12. Seluruh parameter wajib CEMS wajib terintegrasi ke dalam SISPEK
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
CATATAN KRITERIA
1
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
Ketaatan terhadap jumlah data yang
dilaporkan
4
MERAH
a. Tidak melaporkan data
pemantauan untuk setiap
parameter pada setiap sumber
Emisi dan/atau titik penaatan
sesuai dengan ketentuanyang
diwajibkan dalam izin dan/atau
peraturan perundang-undangan
(100%);
b. Tidak melaporkan data
perhitungan beban Emisi
sesuai dengan ketentuan
dalam izin dan/atau peraturan
perundang-undangan secara
periodik (100%).
BIRU
a. Melaporkan data pemantauan
untuk setiap parameter pada
setiap sumber Emisi dan/atau titik
penaatan sesuai dengan
ketentuan dalam izin dan/atau
peraturan perundang-undangan
(100%);
b. Melaporkan data perhitungan
beban Emisi sesuai dengan
ketentuandalam izin dan/atau
peraturan perundang- undangan
secara periodik (100%).
PEMANTAUAN MANUAL
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
MERAH
a) Tidak melaporkan data
pemantauan CEMS untuk
setiap parameter pada
setiap sumber Emisi sesuai
dengan ketentuan yang
diwajibkan dalam peraturan
perundang-undangan secara
periodik (100%);
b) Tidak melaporkan data
perhitungan beban Emisi
melalui CEMS sesuai
dengan ketentutan yang
diwajibkan dalam peraturan
perundang-undangan
secara periodik (100%).
BIRU
a) Melaporkan data pemantauan
CEMS untuk setiap parameter
pada setiap sumber Emisi sesuai
dengan ketentuan yang
diwajibkan dalam peraturan
perundang-undangan secara
periodik (100%);
b) Melaporkan data perhitungan
beban Emisi melalui CEMS
sesuai dengan ketentutan yang
diwajibkan dalam peraturan
perundang-undangan secara
periodik (100%).
PEMANTAUAN CEMS
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
1.Kewajiban pelaporan secara periodik dilakukan selama periode penilaian PROPER
2. Kewajiban pelaporan data pemantauan secara manual tiap parameter di setiap sumber Emisi paling
sediikit dilakukan 1x dalam 6 bulan, kecuali untuk:
1.SumberEmisi proses pembakaran gensetmengikuti Permen LHK Nomor 11 Tahun 2021
2.SumberEmisi yang memiliki izin pemanfaatan dan/atau pengolahan pelaporan dan pemantauan dilakukan mengikuti ketentuan lain
3.SumberEmisi unit ketel uap yang beroprasi <6 bulan, pelaporan data pemantauan dilakukan paling sedikit 1x dalam 1 tahun (100%)
3. Kewajiban pelaporan data pemantauan melalui perhitungan neraca massa tiap parameter yang wajib
dilaporkan secara periodik paling sedikit dilakukan 1x dalam 6 bulan
4. Kewajiban pelaporan data pemantauan menggunakan CEMS di sumber Emisi yang wajib dilaporkan
secara periodik dilakukan dengan ketentuan tersedia pelaporan data pemantauan harian seriap 3 bulan
dengan validitas data harian berupa data harian yang diperoleh paling sedikit 75% dari hasil pembacaan
rata-rata tiap jam atau 18 jam data pengukuran tiap hari
5. Penghitugan beban Emisi dilakukan dengan cara:
1.Mengalikan konsentrasi dengan laju alir dan jam operasional untuk pemantauan Emisi dengan cara terus
menerus dan/atau manual
2.Membandigkan jumlah penggunaan sulfur dalam proses pengolahan dan pengoperasian mesin penunjang
produksi dengan jumlah sulfur yang terdapat dalam produk dan limbah per ton produksi sulfida nikel untuk
pemantauan Emisi dengan cara perhitungan neraca massa
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
CATATAN KRITERIA
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
Ketaatan terhadap baku mutu
5
MERAH
Data hasil pemantauan manual
dan/atau perhitunganneraca
massa memenuhi < 100%
(kurang dari seratus persen)
ketaatan baku mutu untuk
setiap parameter pada setiap
sumber Emisi sesuai dengan
ketentuan yang diwajibkan
dalam izin dan/atau peraturan
perundang- undangan.
BIRU
Data hasil pemantauan manual
dan/atau perhitungan neraca
massa memenuhi 100% (seratus
persden) ketaatan baku mutu
untuk setiap parameter pada
setiap sumber Emisi sesuai
dengan ketentuan yang
diwajibkan dalam izin dan/atau
peraturan perundang-undangan.
PEMANTAUAN MANUAL
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
MERAH
data rata-rata harian hasil
pemantauan CEMS untuk
setiap parameter pada setiap
sumber Emisi, setiap 3 (tiga)
bulan memenuhi < 95%
ketaatan baku mutu sesuai
dengan yang diwajibkan dalam
ketentuan izin dan/atau
peraturan perundang-
undangan.
BIRU
data rata-rata harian hasil
pemantauan CEMS untuk setiap
parameter pada setiap sumber
Emisi, setiap 3 (tiga) bulan
memenuhi ≥ 95% ketaatan baku
mutu sesuai dengan yang
diwajibkan dalam ketentuan izin
dan/atau peraturan perundang-
undangan.
PEMANTAUAN CEMS
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
Kewajiban pemenuhan baku mutu bagi pemantauan dengan
menggunakan perhitungan neraca massa dinyatakan taat
apabila hasil perhitungan dilakukan sesuai dengan:
1.Pilihan metodologi penghitungan beban Emisi; dan
2.Petunjuk teknis operasional yang disusun dan disampaikan (khusus
Industri nikel matte)
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
CATATAN KRITERIA
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
Ketaatan terhadap ketentuan teknis
6
BIRU
a. Memenuhiketentuan teknis PPU
1.Memenuhi ketentuan teknis cerobong Emisi
2.Menggunakan jasa laboratorium terakreditasi
3.Menggunakan metode pengujian SNI atau
internasional
4.Bagi sumber Emisi yang baku mutunya terdapat
koreksi osigen, hasil pengukuran Emisi wajib terkoreksi
dengan oksigen
5.Semua sumber Emisi non fugitive harus dibuang
melalui cerobong
6.Melakukan perhitungan GRK
7.Melakukan pencatatan penggunaan genset yang
berfungsi sebagai cadangan
8.Melakukan pencatatan penggunaan boiler yang
berfungsi sebagai cadangan
MERAH
a. Tidak memenuhi salah satu ketentuan teknis PPU
1.Tidak memenuhi salah satu ketentuan teknis cerobong
Emisi
2.Tidak menggunakan jasa laboratorium terakreditasi
3.Tidak menggunakan metode pengujian SNI atau
internasional
4.Bagi sumber Emisi yang baku mutunya terdapat koreksi
osigen, hasil pengukuran Emisi tidak terkoreksi dengan
oksigen
5.Terdapat sumber Emisi non fugitive yang dibuang tidak
melalui cerobong
6.Tidak melakukan perhitungan GRK bagi Industri yang
diwajibkan dalam peraturan yang berlaku
7.Tidak melakukan pencatatan penggunaan genset yang
berfungsi sebagai cadangan
8.Tidak melakukan pencatatan penggunaan boiler yang
berfungsi sebagai cadangan
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
KETAATAN TERHADAP KETENTUAN
TEKNIS
BIRU
a. Memenuhi ketentuan teknis PPU
9. Industri wajib CEMS melaksanakan
1.Memiliki shelter (ruang analyzer)
2.Memiliki gas analyzer
3.Jalur dan pipa tidak bocor
4.Instalasi perpipaan sesuai standar
5.Memiliki buku panduan CEMS
6.Memiliki atau melakukan sertifikasi peralatan CEMS
dengan QAL1
7.Memiliki sertifikasi kalibrasi peralatan CEMS oleh
eksternal setiap 2 tahun sekali
8.Memiliki QA/QC
9.Lokasi pemasangan CEMS memenuhi 8D 2D
10.Data hasil pengukuran CEMS telah terkoreksi oksigen
11.Waktu pembacaan data sesuai dengan deteksi
pengukuran
MERAH
a. Tidak memenuhi salah satu ketentuan teknis PPU
9. Tidak memenuhi salah satu ketentuan teknis CEMS agi
industri wajib CEMS
10. CEMS tidak beroperasi normal ≥ 2 tahun
11. Tidak memasang CEMS sesuai kewajiban dalam
peraturan
12. Tidak mengintegrasikan CEMS ke dalam SISPEK
b. Tidak memenuhi sanksi administrasi sampai batas
waktu yang ditentukan
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
KETAATAN TERHADAP KETENTUAN
TEKNIS
BIRU
a. Memenuhi ketentuan teknis PPU
9. Industri wajib CEMS melaksanakan
l. Personal komputer
m. Memastikan peralatan CEMS beroperasi secara normal
n. Apabila CEMS rusak
•Melakukan perbaikan dalam waktu <1 tahun dan menyampaikan rencana perbaikan
•Selama perbaikan wajib melakukan pemantauan manual kualitas Emisi setiap 3 bulan sekali.
Pemantauan manual terhitung 21 hari setelah CEMS tidak beroperasi
•Jika CEMS belum beroperasi secara normal >1 tahun maka pemantauan manual kualitas Emisi
setiap 1 bulan sekali
10. Melakukan intregasi CEMS dengan SISPEK
b. Memenuhi sanksi administratif sampai batas waktu yang ditentukan
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
KETAATAN TERHADAP KETENTUAN
TEKNIS
1.Khusus sumber Emisi yang tidak diwajibkan untuk melakukan pengukuran
parameter partikulat, posisi lubang sampling pada cerobong tidak perlu
memenuhi kaidah 8D dan 2D
2. Cerobong internal combustion engine (genset) dengan diameter dalamnya
<10cm tidak diwajibkan memiliki lubang sampling
3. Untuk kawasan Industri wajib menghitung GRK yang dihasilkan dalam satu
kawasan
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
CATATAN KRITERIA
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
Aspek Titik Pemantauan Ambien,
Kebisingan, dan Kebauan.
KETAATAN TERHADAP DOKUMEN
LINGKUNGAN
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
Titik Penaatan (lokasi sesuai dengan Persetujuan Lingkungan)
Parameter:
▪ PPNomor 22 tahun2021
▪ KepmenLH Nomor 48 tahun 1996 (Kebisingan)
▪ KepmenLH Nomor 50 tahun 1996 (Kebauan )
Pelaporan
MERAH
Tidak memantau seluruh lokasi
sesuai dengan Persetujuan
Lingkungan
BIRU
Memantau seluruh lokasisesuai
dengan PersetujuanLingkungan
KRITERIA KETAATAN UDARA AMBIEN
TERHADAP LOKASI
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
MERAH
-Tidak memantau seluruh
parameter sesuai
dengan Persetujuan
Lingkungan
-Tidak memantau seluruh
parameter sesuaiPP22tahun
2021
BIRU
-Memantau seluruhparameter
sesuai dengan Persetujuan
Lingkungan
-Jika PersetujuanLingkungan
tidak mengatur parameter
pemantauanmengacu kepadaPP
22tahun2021
KRITERIA KETAATAN UDARA AMBIEN
TERHADAP PARAMETER
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
BAKU MUTU
UDARA AMBIEN
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
Lampiran VII
PeraturanPemerintah RepublikIndonesia
Nomor 22 Tahun2021
CATATAN KRITERIA
Pengukuran kualitas udara ambien untuk parameter
dibawah ini dianggap valid apabila:
a. partikulat (TSP (Debu), PM10 (Partikel <10 um),
PM2,5 (Partikel < 2,5 um) diukur selama 24 jam;
dan
b. Ozon (O3) diukur pada waktu maksimum pukul
11.00 sampai dengan 14.00 waktu setempat.
MERAH
Tidak memantau seluruhlokasi
sesuai dengan Persetujuan
Lingkungan
BIRU
Memantauseluruhlokasi
sesuai denganPersetujuan
Lingkungan
KRITERIA KETAATAN KEBISINGAN
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
MERAH
- Tidakmemantau seluruh lokasi
sesuai dengan Persetujuan
Lingkungan
-Tidak memantau seluruh
parameter sesuai
dengan Persetujuan
Lingkungan
-Tidak memantau seluruh
parameter sesuaiKepmenLHNo.
50 Tahun1996
BIRU
- Memantau seluruh lokasisesuai
dengan PersetujuanLingkungan
- Tidak Memantau seluruh
parameter sesuai
dengan Persetujuan
Lingkungan
-Jika PersetujuanLingkungan
tidak mengatur parameter
pemantauanmengacukepada
KepmenLHNo.50 Tahun1996
KRITERIA KETAATAN KEBAUAN
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
Terima kasih
ditppu.menlhk.go.id

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasLaporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasfahmi_barry
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiSyaiful Bahri
 
Karakteristik air limbah
Karakteristik air limbahKarakteristik air limbah
Karakteristik air limbahEchi Chii
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahJoy Irman
 
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahLandasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahJoy Irman
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
 
20220816-Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah Fasyankes.pptx
20220816-Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah Fasyankes.pptx20220816-Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah Fasyankes.pptx
20220816-Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah Fasyankes.pptxrahayusafitri8
 
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahDasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahinfosanitasi
 
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Heri Romansyah
 
B3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannyaB3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannyasujatno angga
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Arfanhandrah
 
Lampiran iii pergub 72 tahun 2013
Lampiran iii pergub 72 tahun 2013Lampiran iii pergub 72 tahun 2013
Lampiran iii pergub 72 tahun 2013Afiyan Kristiono
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaJoy Irman
 
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...Muhamad Imam Khairy
 
5 uji perkolasi
5 uji perkolasi5 uji perkolasi
5 uji perkolasi070373
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...Muhamad Imam Khairy
 

What's hot (20)

Laporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasLaporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvas
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasii
 
Waste management
Waste managementWaste management
Waste management
 
Karakteristik air limbah
Karakteristik air limbahKarakteristik air limbah
Karakteristik air limbah
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah
 
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahLandasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Sosialisasi PPPU.pptx
Sosialisasi PPPU.pptxSosialisasi PPPU.pptx
Sosialisasi PPPU.pptx
 
20220816-Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah Fasyankes.pptx
20220816-Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah Fasyankes.pptx20220816-Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah Fasyankes.pptx
20220816-Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah Fasyankes.pptx
 
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahDasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
 
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
 
B3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannyaB3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannya
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3
 
Lampiran iii pergub 72 tahun 2013
Lampiran iii pergub 72 tahun 2013Lampiran iii pergub 72 tahun 2013
Lampiran iii pergub 72 tahun 2013
 
Ipal
IpalIpal
Ipal
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
 
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
 
5 uji perkolasi
5 uji perkolasi5 uji perkolasi
5 uji perkolasi
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
 

Similar to Kriteria proper PPU PermenLHK No 1 tahun 2021-1.pdf

Sosialisasi DLH Sidoarjo-Emisi Sumber Tidak Bergerak.pdf
Sosialisasi DLH Sidoarjo-Emisi Sumber Tidak Bergerak.pdfSosialisasi DLH Sidoarjo-Emisi Sumber Tidak Bergerak.pdf
Sosialisasi DLH Sidoarjo-Emisi Sumber Tidak Bergerak.pdfDianValarbi
 
Pemantauan & Pengendalian Pencemaran Udara
Pemantauan & Pengendalian Pencemaran UdaraPemantauan & Pengendalian Pencemaran Udara
Pemantauan & Pengendalian Pencemaran UdaraAzisKemalFauzie
 
2. PPU.pdf
2. PPU.pdf2. PPU.pdf
2. PPU.pdfrhamset
 
Kriteria Pengendalian Pencemaran Udara.pdf
Kriteria Pengendalian Pencemaran Udara.pdfKriteria Pengendalian Pencemaran Udara.pdf
Kriteria Pengendalian Pencemaran Udara.pdfUmarushShiddiq
 
Pengelolaan Kualitas Udara - Lokakarya Unsika
Pengelolaan Kualitas Udara - Lokakarya UnsikaPengelolaan Kualitas Udara - Lokakarya Unsika
Pengelolaan Kualitas Udara - Lokakarya UnsikaAzisKemalFauzie
 
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh sKegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh sdwi angga teguh santoso
 
Pemantauan udara ambien.pdf
Pemantauan udara ambien.pdfPemantauan udara ambien.pdf
Pemantauan udara ambien.pdfAzisKemalFauzie
 
Materi Katimker PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
Materi Katimker  PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptxMateri Katimker  PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
Materi Katimker PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptxCarissaGianika2
 
Pengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
Pengelolaan Limbah pada Industri FarmasiPengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
Pengelolaan Limbah pada Industri Farmasissuser4219cb
 
kelola limbah.pptx
kelola limbah.pptxkelola limbah.pptx
kelola limbah.pptxDeniAhmad9
 
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...Rizki Darmawan
 
201711061121261995-8-Peraturan.pdf
201711061121261995-8-Peraturan.pdf201711061121261995-8-Peraturan.pdf
201711061121261995-8-Peraturan.pdfPancaNababan1
 
Room qualification
Room qualificationRoom qualification
Room qualificationLabIndustri
 
Sni 09 7118.1-2005. emisi gas buang
Sni 09 7118.1-2005. emisi gas buangSni 09 7118.1-2005. emisi gas buang
Sni 09 7118.1-2005. emisi gas buangAcong Kimia
 
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...nyampling.com
 
Persayatan kesehatan kerja
Persayatan kesehatan kerjaPersayatan kesehatan kerja
Persayatan kesehatan kerjaYesy Yuniar II
 
KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...
KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...
KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...Muhamad Imam Khairy
 

Similar to Kriteria proper PPU PermenLHK No 1 tahun 2021-1.pdf (20)

Sosialisasi DLH Sidoarjo-Emisi Sumber Tidak Bergerak.pdf
Sosialisasi DLH Sidoarjo-Emisi Sumber Tidak Bergerak.pdfSosialisasi DLH Sidoarjo-Emisi Sumber Tidak Bergerak.pdf
Sosialisasi DLH Sidoarjo-Emisi Sumber Tidak Bergerak.pdf
 
Pemantauan & Pengendalian Pencemaran Udara
Pemantauan & Pengendalian Pencemaran UdaraPemantauan & Pengendalian Pencemaran Udara
Pemantauan & Pengendalian Pencemaran Udara
 
2. PPU.pdf
2. PPU.pdf2. PPU.pdf
2. PPU.pdf
 
Kriteria Pengendalian Pencemaran Udara.pdf
Kriteria Pengendalian Pencemaran Udara.pdfKriteria Pengendalian Pencemaran Udara.pdf
Kriteria Pengendalian Pencemaran Udara.pdf
 
Pengelolaan Kualitas Udara - Lokakarya Unsika
Pengelolaan Kualitas Udara - Lokakarya UnsikaPengelolaan Kualitas Udara - Lokakarya Unsika
Pengelolaan Kualitas Udara - Lokakarya Unsika
 
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh sKegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
 
Pemantauan udara ambien.pdf
Pemantauan udara ambien.pdfPemantauan udara ambien.pdf
Pemantauan udara ambien.pdf
 
Materi Katimker PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
Materi Katimker  PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptxMateri Katimker  PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
Materi Katimker PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
 
MATERI 3.pdf
MATERI 3.pdfMATERI 3.pdf
MATERI 3.pdf
 
Pengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
Pengelolaan Limbah pada Industri FarmasiPengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
Pengelolaan Limbah pada Industri Farmasi
 
kelola limbah.pptx
kelola limbah.pptxkelola limbah.pptx
kelola limbah.pptx
 
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
Permen LHK no.70 2016 ttg baku mutu emisi usaha dan atau kegiatan pengolahan ...
 
201711061121261995-8-Peraturan.pdf
201711061121261995-8-Peraturan.pdf201711061121261995-8-Peraturan.pdf
201711061121261995-8-Peraturan.pdf
 
Room qualification
Room qualificationRoom qualification
Room qualification
 
kelola limbah.pdf
kelola limbah.pdfkelola limbah.pdf
kelola limbah.pdf
 
Sni 09 7118.1-2005. emisi gas buang
Sni 09 7118.1-2005. emisi gas buangSni 09 7118.1-2005. emisi gas buang
Sni 09 7118.1-2005. emisi gas buang
 
PPT BESOK SIDANG.pptx
PPT BESOK SIDANG.pptxPPT BESOK SIDANG.pptx
PPT BESOK SIDANG.pptx
 
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...
Kepmenkes no 1405_tahun_2002 tentang Persyaratan Lingkungan Kerja, Perkantora...
 
Persayatan kesehatan kerja
Persayatan kesehatan kerjaPersayatan kesehatan kerja
Persayatan kesehatan kerja
 
KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...
KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...
KEPMENKES RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkun...
 

Kriteria proper PPU PermenLHK No 1 tahun 2021-1.pdf

  • 1. KRITERIA ASPEK PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA P E R M E N L H K N O 1 T A H U N 2 0 2 1 Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
  • 2. ASPEK KETAATAN PPU Ketaatan terhadap sumber emisi dan titik penaatan Ketaatan Terhadap Parameter Kompetensi Personil Ketaatan terhadap jumlah data yang dilaporkan Ketaatan terhadap baku mutu Ketaatan Terhadap Ketentuan Teknis Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
  • 3. Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara Kompetensi Personil 1
  • 4. MERAH Tidak mempunyai personil yang bertanggung jawab dan kompeten dalam Pengendalian Pencemaran Udara. BIRU Memiliki personil yang bertanggung jawab dan kompeten dalam Pengendalian Pencemaran Udara. KOMPETENSI PERSONIL Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
  • 5. Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara Ketaatan terhadap sumber emisi dan titik penaatan 2
  • 6. MERAH Tidak melakukanpemantauan terhadap seluruhsumberEmisi dan/atau titik penaatan secara manual atau menggunakan neraca massasesuaidenganyang diwajibkan dalam izin dan/atau peraturan perundang-undangan (< 100%). BIRU Melakukan pemantauan terhadap seluruhsumberEmisi dan/atau titik penaatan secara manual atau menggunakan perhitungan neracamassa sesuaidengan ketentuan yang diwajibkan dalam izin dan/atau peraturan perundang- undangan (100%). PEMANTAUAN MANUAL Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
  • 7. MERAH a) Tidak melakukan pemantauan terhadap seluruhsumberEmisi wajib CEMS;dan b) Terdapat sumberEmisi wajib CEMSyangtidak terintegrasi melalui SISPEK(< 100%). BIRU a) Melakukan pemantauan terhadap seluruh sumber Emisi yang wajib CEMS; dan b) Seluruh sumber Emisi yang wajib CEMS terintegrasi melalui SISPEK (100%). PEMANTAUAN CEMS Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
  • 8. 1. Kewajiban pemantauan mengacu pada Persetujuan Lingkungan di bidang PPU 2. Sumber Emisi dan titik penaatan yang wajib meliputi: 1.Sumber Emisi kegiatan proses dan utilitas 2.Titik penaatan kualitas udara ambien 3.Titik penaatan kualitas kebisingan 4.Titik penaatan kualitas kebauan 3. Industri Manufaktur: 1.Sumber Emisi yang berasal dari proses kimia wajib dipantau 2.Cerobong yang hanya mengeluarkan uap air tidak wajib dipantau 4. Dryer pada industri Agro merupakan sumber Emisi yang wajib dipantau 5. Tungku bakar sawit merupakan sumber Emisi yang wajib dipantau 6. Sumber Emisi tidak wajib dipantau meliputi: 1.Internal combustion engine (genset, transfer pump engine) 2.Kapasitas <100 HP (76,5 KVA) 3.Beroperasi <1000 jam per tahun 4.Digunakan untuk kepentingan darurat, kegiatan perbaikan, kegiatan pemeliharaan. <200 jam per tahun 5.Digunakan untuk penggerak derek dan peralatan las 6.Berfungsi sebagai cadangan wajib dilakukan pengukuran Emisi bagi genset atau pembakaran dalam dengan kapasitas dan spesifikasi sesuai dengan BM Emisi 7.Laoratorium (exhaust laboratorium fire assay, laboratorium pengujian bahan baku dan produk) Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara CATATAN KRITERIA
  • 9. 7. Kewajiban pemantauan sumber Emisi menggunakan neraca massa wajib bagi Industri pengolahan nikel matte 8. Kewajiban pemantauan sumber Emisi menggunakan CEMS, meliputi 1.Industri minyak dan gas 2.Industri rayon, unit proses 3.Industri pupuk dan ammonium nitrat 4.Industri pulp dan paper 5.Industri besi baja 6.Industri pertambangan 7.Industri semen 8.Industri pembangkit listrik dan/atau kegiatan pembangkit listrik tenaga termal 9.Industri carbon black, proses dryer 10.Kegiatan Pengolahan Sampah secara termal 11.Kegiatan daur ulang baterai lithium 9. Seluruh sumber Emisi wajib CEMS wajib terintegrasi ke dalam SISPEK CATATAN KRITERIA Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
  • 10. Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara Ketaatan terhadap parameter 3
  • 11. MERAH Tidak melakukan pemantauan terhadap seluruh parameter sesuai dengan ketentuan dalam izin dan/atau perundang- undangan (<100%) BIRU Melakukan pemantauan terhadap seluruh parameter sesuaidengan ketentuan dalam izin dan/atau peraturan perundang-undangan (100%) PEMANTAUAN MANUAL Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
  • 12. MERAH a) Tidak melakukan pemantauan terhadap seluruh parameter wajib CEMS; dan b) Terdapat parameter wajib CEMS yang tidak terintegrasi melalui SISPEK (<100%) BIRU a) Melakukan pemantauan terhadap seluruh parameter wajib CEMS; dan b) Seluruh parameter wajib CEMS terintegrasi melalui SISPEK (100%). PEMANTAUAN CEMS Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara Parameter wajib CEMS: NOx, SO2, PM, laju alir, oksigen dan CO2 Tambahan parameter untuk pembangkit listrik: Hg
  • 13. 1. Kewajiban pemantauan parameter di sumber Emisi mengacu kepada: 2. 3. 1.Kewajiban pemantauan parameter di sumber Emisi mengacu kepada: 2.Peraturan perundang-undangan di bidang BM Emisi spesifik 3.Izin pemanfaatan atau pengolahan Limbah B3 bagi industri yang melakukan kegiatan pemanfaatan atau pengolahan Limbah B3 2. Jika industri belum mempunyai BM spesifik, kewajiban pemantauan parameter mengacu kepada: 1.Persetujuan Lingkungan (Amdal atau UKL-UPL); atau 2.Lampiran V-B KepMen LHK No. 13/1995 tentang BM Emisi Sumber Tidak Bergerak 3. Bagi industri pada angka 2, yang telah memiliki kajian Emisi sumber tidak bergerak yang dilakukan oleh pihak eksternal yang kompeten, kewajiban sumber Emisi mengacu kepada kajian tersebut dengan melampirkan hasil kajian ke dalam pelaporan Emisi melalui SIMPEL 4. Khusus sumber Emisi genset bagi Industri yang belum memiliki baku mutu spesifik, mengacu pada Permen LHK No 11/2021 tentang BM Emisi Mesin Pembakaran Dalam 5. Kewajiban pemantauan parameter di titik penaatan kualitas udara ambien dan kebauan mengacu pada Persetujuan Lingkungan Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara CATATAN KRITERIA
  • 14. 6. Kewajiban pemantauan parameter di sumber Emisi mengacu kepada: 1.Peraturan perundang-undangan di bidang BM Emisi spesifik 2.Izin pemanfaatan atau pengolahan Limbah B3 bagi industri yang melakukan kegiatan pemanfaatan atau pengolahan Limbah B3 7. Khusus Industri Rayon parameter wajib dipantau mencakup Karbon Disulfida (CS2) dan Hidrogen Sulfida (H2S) di titik pemantauan kualitas udara ambien 8. Pengukutan kualitas ambien untuk parameter di bawah ini dianggap valid apabila: 1.Partikulat (TSP, PM10, PM2,5) diukur selama 24 jam 2.Ozon (O3) diukur pada waktu maksimum pukul 11.00 - 14.00 waktu setempat 9. Perhitungan neraca massa wajib untuk Industri pengolahan nikel matte dengan parameter Sulfur Dioksida (SO2) 10. Kewajiban pemantauan parameter untuk Industri Agro, meliputi: 1.Sumber Emisi dryer dan kamar asap pada Industri karet: Pembakaran langsung: Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), Partikulat, dan Amonia (NH3) Pembakaran tidak langsung: partikulat dan Amonia (NH3) 2. Sumber Emisi dryer pada Industri selain Industri karet: Pembakaran langsung: Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), dan Partikulat Pembakaran tidak langsung: partikulat 3 Kamar asap pada pengolahan ikan, parameter yang diukur meliputi SO2, NO2, dan Partikulat 4. Tungku bakar sawit, parameter yang diukur meliputi SO2, NO2, dan Partikulat, HCL, Gas Klorin (CL2), Ammonia (NH3), Fluorida (HF), H2S, dengan nilai BM Emisi sesuai dengan Lampiran V-B KepMen LHK No. 13/1995 tentang BM Emisi Sumber Tidak Bergerak Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara CATATAN KRITERIA
  • 15. 11. Kewajiban pemantauan parameter menggunakan CEMS 1.Industri minyak dan gas 2.Industri rayon 3.Industri pupuk dan ammonium nitrat 4.Industri pulp dan paper 5.Industri besi baja 6.Industri pertambangan 7.Industri semen 8.Industri carbon black 9.Proses penunjang produksi <25 MW dengan kandungan sulfur >2% dan beroperasi secara terus menerus. Untuk mengukur parameter SO2, NOx, Opasitas, O2, CO, dan laju alir. 12. Seluruh parameter wajib CEMS wajib terintegrasi ke dalam SISPEK Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara CATATAN KRITERIA
  • 16. 1 Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara Ketaatan terhadap jumlah data yang dilaporkan 4
  • 17. MERAH a. Tidak melaporkan data pemantauan untuk setiap parameter pada setiap sumber Emisi dan/atau titik penaatan sesuai dengan ketentuanyang diwajibkan dalam izin dan/atau peraturan perundang-undangan (100%); b. Tidak melaporkan data perhitungan beban Emisi sesuai dengan ketentuan dalam izin dan/atau peraturan perundang-undangan secara periodik (100%). BIRU a. Melaporkan data pemantauan untuk setiap parameter pada setiap sumber Emisi dan/atau titik penaatan sesuai dengan ketentuan dalam izin dan/atau peraturan perundang-undangan (100%); b. Melaporkan data perhitungan beban Emisi sesuai dengan ketentuandalam izin dan/atau peraturan perundang- undangan secara periodik (100%). PEMANTAUAN MANUAL Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
  • 18. MERAH a) Tidak melaporkan data pemantauan CEMS untuk setiap parameter pada setiap sumber Emisi sesuai dengan ketentuan yang diwajibkan dalam peraturan perundang-undangan secara periodik (100%); b) Tidak melaporkan data perhitungan beban Emisi melalui CEMS sesuai dengan ketentutan yang diwajibkan dalam peraturan perundang-undangan secara periodik (100%). BIRU a) Melaporkan data pemantauan CEMS untuk setiap parameter pada setiap sumber Emisi sesuai dengan ketentuan yang diwajibkan dalam peraturan perundang-undangan secara periodik (100%); b) Melaporkan data perhitungan beban Emisi melalui CEMS sesuai dengan ketentutan yang diwajibkan dalam peraturan perundang-undangan secara periodik (100%). PEMANTAUAN CEMS Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
  • 19. 1.Kewajiban pelaporan secara periodik dilakukan selama periode penilaian PROPER 2. Kewajiban pelaporan data pemantauan secara manual tiap parameter di setiap sumber Emisi paling sediikit dilakukan 1x dalam 6 bulan, kecuali untuk: 1.SumberEmisi proses pembakaran gensetmengikuti Permen LHK Nomor 11 Tahun 2021 2.SumberEmisi yang memiliki izin pemanfaatan dan/atau pengolahan pelaporan dan pemantauan dilakukan mengikuti ketentuan lain 3.SumberEmisi unit ketel uap yang beroprasi <6 bulan, pelaporan data pemantauan dilakukan paling sedikit 1x dalam 1 tahun (100%) 3. Kewajiban pelaporan data pemantauan melalui perhitungan neraca massa tiap parameter yang wajib dilaporkan secara periodik paling sedikit dilakukan 1x dalam 6 bulan 4. Kewajiban pelaporan data pemantauan menggunakan CEMS di sumber Emisi yang wajib dilaporkan secara periodik dilakukan dengan ketentuan tersedia pelaporan data pemantauan harian seriap 3 bulan dengan validitas data harian berupa data harian yang diperoleh paling sedikit 75% dari hasil pembacaan rata-rata tiap jam atau 18 jam data pengukuran tiap hari 5. Penghitugan beban Emisi dilakukan dengan cara: 1.Mengalikan konsentrasi dengan laju alir dan jam operasional untuk pemantauan Emisi dengan cara terus menerus dan/atau manual 2.Membandigkan jumlah penggunaan sulfur dalam proses pengolahan dan pengoperasian mesin penunjang produksi dengan jumlah sulfur yang terdapat dalam produk dan limbah per ton produksi sulfida nikel untuk pemantauan Emisi dengan cara perhitungan neraca massa Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara CATATAN KRITERIA
  • 20. Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara Ketaatan terhadap baku mutu 5
  • 21. MERAH Data hasil pemantauan manual dan/atau perhitunganneraca massa memenuhi < 100% (kurang dari seratus persen) ketaatan baku mutu untuk setiap parameter pada setiap sumber Emisi sesuai dengan ketentuan yang diwajibkan dalam izin dan/atau peraturan perundang- undangan. BIRU Data hasil pemantauan manual dan/atau perhitungan neraca massa memenuhi 100% (seratus persden) ketaatan baku mutu untuk setiap parameter pada setiap sumber Emisi sesuai dengan ketentuan yang diwajibkan dalam izin dan/atau peraturan perundang-undangan. PEMANTAUAN MANUAL Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
  • 22. MERAH data rata-rata harian hasil pemantauan CEMS untuk setiap parameter pada setiap sumber Emisi, setiap 3 (tiga) bulan memenuhi < 95% ketaatan baku mutu sesuai dengan yang diwajibkan dalam ketentuan izin dan/atau peraturan perundang- undangan. BIRU data rata-rata harian hasil pemantauan CEMS untuk setiap parameter pada setiap sumber Emisi, setiap 3 (tiga) bulan memenuhi ≥ 95% ketaatan baku mutu sesuai dengan yang diwajibkan dalam ketentuan izin dan/atau peraturan perundang- undangan. PEMANTAUAN CEMS Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
  • 23. Kewajiban pemenuhan baku mutu bagi pemantauan dengan menggunakan perhitungan neraca massa dinyatakan taat apabila hasil perhitungan dilakukan sesuai dengan: 1.Pilihan metodologi penghitungan beban Emisi; dan 2.Petunjuk teknis operasional yang disusun dan disampaikan (khusus Industri nikel matte) Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara CATATAN KRITERIA
  • 24. Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara Ketaatan terhadap ketentuan teknis 6
  • 25. BIRU a. Memenuhiketentuan teknis PPU 1.Memenuhi ketentuan teknis cerobong Emisi 2.Menggunakan jasa laboratorium terakreditasi 3.Menggunakan metode pengujian SNI atau internasional 4.Bagi sumber Emisi yang baku mutunya terdapat koreksi osigen, hasil pengukuran Emisi wajib terkoreksi dengan oksigen 5.Semua sumber Emisi non fugitive harus dibuang melalui cerobong 6.Melakukan perhitungan GRK 7.Melakukan pencatatan penggunaan genset yang berfungsi sebagai cadangan 8.Melakukan pencatatan penggunaan boiler yang berfungsi sebagai cadangan MERAH a. Tidak memenuhi salah satu ketentuan teknis PPU 1.Tidak memenuhi salah satu ketentuan teknis cerobong Emisi 2.Tidak menggunakan jasa laboratorium terakreditasi 3.Tidak menggunakan metode pengujian SNI atau internasional 4.Bagi sumber Emisi yang baku mutunya terdapat koreksi osigen, hasil pengukuran Emisi tidak terkoreksi dengan oksigen 5.Terdapat sumber Emisi non fugitive yang dibuang tidak melalui cerobong 6.Tidak melakukan perhitungan GRK bagi Industri yang diwajibkan dalam peraturan yang berlaku 7.Tidak melakukan pencatatan penggunaan genset yang berfungsi sebagai cadangan 8.Tidak melakukan pencatatan penggunaan boiler yang berfungsi sebagai cadangan Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KETAATAN TERHADAP KETENTUAN TEKNIS
  • 26. BIRU a. Memenuhi ketentuan teknis PPU 9. Industri wajib CEMS melaksanakan 1.Memiliki shelter (ruang analyzer) 2.Memiliki gas analyzer 3.Jalur dan pipa tidak bocor 4.Instalasi perpipaan sesuai standar 5.Memiliki buku panduan CEMS 6.Memiliki atau melakukan sertifikasi peralatan CEMS dengan QAL1 7.Memiliki sertifikasi kalibrasi peralatan CEMS oleh eksternal setiap 2 tahun sekali 8.Memiliki QA/QC 9.Lokasi pemasangan CEMS memenuhi 8D 2D 10.Data hasil pengukuran CEMS telah terkoreksi oksigen 11.Waktu pembacaan data sesuai dengan deteksi pengukuran MERAH a. Tidak memenuhi salah satu ketentuan teknis PPU 9. Tidak memenuhi salah satu ketentuan teknis CEMS agi industri wajib CEMS 10. CEMS tidak beroperasi normal ≥ 2 tahun 11. Tidak memasang CEMS sesuai kewajiban dalam peraturan 12. Tidak mengintegrasikan CEMS ke dalam SISPEK b. Tidak memenuhi sanksi administrasi sampai batas waktu yang ditentukan Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KETAATAN TERHADAP KETENTUAN TEKNIS
  • 27. BIRU a. Memenuhi ketentuan teknis PPU 9. Industri wajib CEMS melaksanakan l. Personal komputer m. Memastikan peralatan CEMS beroperasi secara normal n. Apabila CEMS rusak •Melakukan perbaikan dalam waktu <1 tahun dan menyampaikan rencana perbaikan •Selama perbaikan wajib melakukan pemantauan manual kualitas Emisi setiap 3 bulan sekali. Pemantauan manual terhitung 21 hari setelah CEMS tidak beroperasi •Jika CEMS belum beroperasi secara normal >1 tahun maka pemantauan manual kualitas Emisi setiap 1 bulan sekali 10. Melakukan intregasi CEMS dengan SISPEK b. Memenuhi sanksi administratif sampai batas waktu yang ditentukan Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KETAATAN TERHADAP KETENTUAN TEKNIS
  • 28. 1.Khusus sumber Emisi yang tidak diwajibkan untuk melakukan pengukuran parameter partikulat, posisi lubang sampling pada cerobong tidak perlu memenuhi kaidah 8D dan 2D 2. Cerobong internal combustion engine (genset) dengan diameter dalamnya <10cm tidak diwajibkan memiliki lubang sampling 3. Untuk kawasan Industri wajib menghitung GRK yang dihasilkan dalam satu kawasan Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara CATATAN KRITERIA
  • 29. Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara Aspek Titik Pemantauan Ambien, Kebisingan, dan Kebauan.
  • 30. KETAATAN TERHADAP DOKUMEN LINGKUNGAN Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara Titik Penaatan (lokasi sesuai dengan Persetujuan Lingkungan) Parameter: ▪ PPNomor 22 tahun2021 ▪ KepmenLH Nomor 48 tahun 1996 (Kebisingan) ▪ KepmenLH Nomor 50 tahun 1996 (Kebauan ) Pelaporan
  • 31. MERAH Tidak memantau seluruh lokasi sesuai dengan Persetujuan Lingkungan BIRU Memantau seluruh lokasisesuai dengan PersetujuanLingkungan KRITERIA KETAATAN UDARA AMBIEN TERHADAP LOKASI Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
  • 32. MERAH -Tidak memantau seluruh parameter sesuai dengan Persetujuan Lingkungan -Tidak memantau seluruh parameter sesuaiPP22tahun 2021 BIRU -Memantau seluruhparameter sesuai dengan Persetujuan Lingkungan -Jika PersetujuanLingkungan tidak mengatur parameter pemantauanmengacu kepadaPP 22tahun2021 KRITERIA KETAATAN UDARA AMBIEN TERHADAP PARAMETER Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
  • 33. BAKU MUTU UDARA AMBIEN Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara Lampiran VII PeraturanPemerintah RepublikIndonesia Nomor 22 Tahun2021 CATATAN KRITERIA Pengukuran kualitas udara ambien untuk parameter dibawah ini dianggap valid apabila: a. partikulat (TSP (Debu), PM10 (Partikel <10 um), PM2,5 (Partikel < 2,5 um) diukur selama 24 jam; dan b. Ozon (O3) diukur pada waktu maksimum pukul 11.00 sampai dengan 14.00 waktu setempat.
  • 34. MERAH Tidak memantau seluruhlokasi sesuai dengan Persetujuan Lingkungan BIRU Memantauseluruhlokasi sesuai denganPersetujuan Lingkungan KRITERIA KETAATAN KEBISINGAN Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
  • 35. MERAH - Tidakmemantau seluruh lokasi sesuai dengan Persetujuan Lingkungan -Tidak memantau seluruh parameter sesuai dengan Persetujuan Lingkungan -Tidak memantau seluruh parameter sesuaiKepmenLHNo. 50 Tahun1996 BIRU - Memantau seluruh lokasisesuai dengan PersetujuanLingkungan - Tidak Memantau seluruh parameter sesuai dengan Persetujuan Lingkungan -Jika PersetujuanLingkungan tidak mengatur parameter pemantauanmengacukepada KepmenLHNo.50 Tahun1996 KRITERIA KETAATAN KEBAUAN Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara