Rangkuman dokumen ini memberikan informasi tentang perancangan pabrik polistirena dengan kapasitas produksi 60.000 ton per tahun. Pabrik akan didirikan di Serang, Banten karena lokasinya dekat dengan sumber bahan baku. Analisis ekonomi menunjukkan pabrik layak beroperasi dengan break even point 42,63% dan waktu pengembalian modal kurang dari 2 tahun.
3. 12/29/2022 3
POLISTIRENA
Untuk mengurangi jumlah import
Polistirena dari negara-negara lain
seperti China, Hongkong, Australia,
India, Jepang, Malaysia dan Singapura
Untuk memenuhi kebutuhan
Polistirena didalam negeri
TUJUAN MANFAAT
4. FUNGSI
POLISTIRENA
1
2
3
4
Bahan baku isolasi atau bahan pelapis pada kawat/kabel
Bahan baku peralatan rumah tangga dari plastik, botol,
furniture, mainan anak-anak
Bahan baku bagian dari refrigerasi, radio, televisi, AC
Bahan baku pembuat styrofoam dan plastik buble crap
5. LATAR BELAKANG
PENDAHULUAN
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
Tabel 1 Data Untuk Menghitung Market Share Polistirena Di Indonesia 2. Kapasitas produksi industri serupa
yang memproduksi Polistirena,
sebagai perkiraan kapasitas break
event point (BEP):
Luar Negeri : Styrochem Finland,
yang berdiri di Porvoo Finland
dengan kapasitas produksi sebesar
54.431,08 Ton/Tahun
Berdasarkan pertimbangan Peluang
Pasar (Market Share) dan Break Event
Point (BEP) maka dapat ditentukan
kapasitas pabrik Polistirena yang akan
didirikan yaitu 60.000 Ton/tahun.
Tahun Produksi (Ton) Ekspor (Ton) Konsumsi (Ton) Impor (Ton)
2023 50.500(3) 195.032,9(1) 17.738,2996(2) 78.741,5(1)
Sumber: (1) Badan Pusat Statistik Indonesia, 2010-2019
(2) Statistik Industri Manufaktur Bahan Baku 2017
(3)Diambil dari beberapa industri
Kapasitas Produksi Pabrik Polistirena diambil berdasarkan
1. Peluang pasar pada tahun 2019 dapat dihitung sebagai berikut :
Peluang pasar = [(Eksport+ Konsumsi) - (Import + Produksi)] Ton/Tahun
= (195.032,9 + 17.738,2996) - (78.741,5 + 50.500)
= 212.771,1996 – 129.241,5
= 342.012,6996 Ton/Tahun
6. LOKASI PABRIK
METODE SCORING
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
Lokasi
Faktor-faktor yang diperhatikan
Jumlah
(1) (2) (3) (4)
Cilegon 4x40 =160 4x30 = 120 4x20 = 80 4x10 = 40 400
Serang 5x40 = 200 5x30 = 150 5x20 = 100 5x10 = 50 500
Tanggerang 3x40 = 120 3x30 = 90 3x20 = 60 4x10 = 40 310
Tabel 2 Metode Scoring untuk Pemilihan Lokasi Pabrik
Keterangan :
(1) Bahan baku
(2) Tenaga Kerja
(3) Transportasi
(4) Utilitas
Berdasarkan tabel 2 yang dipilih
sebagai tempat pendirian pabrik
Polistirena adalah Kota Serang,
Banten
8. INFORMASI UMUM PROSES
PROSES
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
Pembuatan Polistirena dilakukan dengan proses polimerisasi larutan menggunakan bahan baku utama
stirena monomer, bahan baku pembantu berupa pelarut etil benzena dan inisiator benzoil peroksida dengan
perbandingan 1:8 di dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (CSTR). Reaktor bekerja pada temperatur
sebesar 90oC dan tekanan 1 atm serta fasa reaksi adalah cair dengan konversi sebesar 70%. Reaksi yang
terjadi didalam reaktor adalah sebagai berikut:
C14H10O4
nC8H8 --------------> (C8H8)n
Stirena Monomer C8H10 Polistirena
ΔH = -69,9 kJ/mol
9. STANDAR PRODUK POLISTIRENA
SPESIFIKASI
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
Sumber : Nizhnekamskneftekhim, 2003
Tabel 3 Spesifikasi Standar Produk Polistirena
Karakteristik Satuan Spesifikasi
Kemurnian % berat 99,95
Fase polistirena - Padat
Flexural Strength
(kekuatan lentur)
Mpa Min. 95
Tensile Strength
(kekuatan tekanan)
Mpa Min. 38
Residual Styrene
Monomer
% 0,05
11. NERACA MASSA & ENERGI
REAKTOR
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
HE-01
11
6
Tc, in = 30 0C
Th,in = 152,2 0C
Tc, out = 46 0C
Th, out = 90 0C
ΔH2 = 103.813, 3055 J/s
12
Aliran Input (kj/jam) Output (kj/jam)
5 dan 11 670.157,5382 -
11 dan 12 - 670.157,5382
Total 670.157,5382 670.157,5382
5
Qh = -323.920,6682 J/s
12. SPESIFIKASI ALAT
REAKTOR
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
Kode Alat Fungsi
Volume
(m3)
Waktu
Tinggal (s)
Diameter
(m)
Tinggi (m) Tebal (cm) Tipe Tutup
Bahan
Kontruksi
R-01
Untuk
mereaksika
n stirena
monomer
menjadi
polistirena
2,31 600 1,19 3,36 0,48 Torispherical
Stainless
steel SA
167 tipe
316
Tabel 5 Spesifikasi Reaktor
13. 1
2
3
12
11
3
16
4
17
7
3
3
Gambar 8.1 Tata Letak Pabrik Polistirena
Keterangan Gambar:
No. Jenis Areal
1 Pos Keamanan
2 Parkir
3 Taman
4 Areal Bahan Baku
5 Ruang Kontrol
6 Areal Proses
7 Areal Produk
8 Perkantoran
9 Laboratorium
10 Poliklinik
11 Kantin
12 Ruang Ibadah
13 Gudang Peralatan
14 Bengkel
15 Gudang Bahan
16 Utilitas
17 Areal Perluasan
18 Unit Pemadam/ safety
S
U
N
G
A
I
J
A
L
A
N
R
A
Y
A
9
8
10
14. ANALISA EKONOMI
POLISTIRENA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
a. Kapasitas Paabrik : 60.000 Ton/Tahun
b. Hari Pabrik Beroperasi : 330 Hari
c. Kurs Dollar : Rp14.524,79
d. Umur alat : 10 tahun
e. Cost index Chemical Plant : 2023
Komponen Jumlah (Rp)
A. Capital Investment
Fixed Capital Investment (Modal Tetap) 179.950.294.695,97
Working Capital (Modal Kerja) 26.992.544.204,40
B. Manufacturing Cost
Direct Cost (Biaya Produksi Langsung) 1.163.162.175.224
Indirect Cost (Biaya Produksi Tak
Langsung)
34.941.883.023,88
Fixed Cost (Biaya Produksi Tetap) 17.995.029.469,60
C. General Expenses
General Expenses (Pengeluaran Umum) 164.173.376.841,86
15. ANALISA KELAYAKAN
ANALISA EKONOMI
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
Keterangan Perhitungan Batasan
1. Percent Return Of Investment (ROI)
ROI sebelum pajak 32,42 %
Low Risk min. 11%
(Aries & Newton, 1995)
ROI sesudah pajak 22,69 % -
2. Pay Out Time (POT)
POT sebelum pajak 2,36 tahun
Low Risk maks. 5 tahun
(Aries & Newton, 1995)
POT sesudah pajak 3,06 tahun -
3. Break Event Point (BEP) 51,85 40% - 60% (Aries & Newton, 1995)
4. Shut Down Point (SDP) 36,48 -
5. Discounted Cash Flow (DCF) 28,84 %
Diatas 5,75% (suku bunga bank rata-rata)
(Bank Indonesia, 2019)
17. KESIMPULAN :
Setelah melakukan analisa ekonomi dan beberapa evaluasi lainnya dari perancangan pabrik Polistirena
ini dapat disimpulkan :
1. Kapasitas pabrik Polistirena yang akan didirikan yaitu 60.000 ton/tahun dan Kota Serang Banten
terpilih menjadi lokasi untuk mendirikan pabrik Polistirena karena dekat dengan sumber bahan
baku yaitu Stirena Monomer.
2. Dilihat dari sisi ekonominya, pabrik Polistirena ini layak untuk didirikan dimana nilai BEP sebesar
42,63%, SDP sebesar 33,23%, ROI sebelum pajak sebesar 56,00%, DCF sebesar 52,35% dan POT
sebelum pajak selama 1,56 tahun.