Dokumen tersebut menjelaskan cara mengidentifikasi gangguan pada unit generator daya dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan listrik yang dihasilkan, serta langkah-langkah untuk memeriksa bagian-bagian tertentu seperti belitan kutub dan rangkaian elektromagnetik.
2. Teknologi dan Rekayasa
Gangguan, Pemeliharaan dan Perbaikan Generator
Jika pada generator sinkron ada gejala tidak keluar
tegangan, maka untuk mengidentifikasi jenis gangguan
yang mungkin terjadi dapat ditinjau dengan
menggunakan rumus:
E = 2,22. z/a.f.kd.kp.ø.ω.10–8
Volt
atau
E = 4,44.N.f.kd.kp.ø.ω.10–8
Volt
Keterangan:
E = tegangan listrik antara phasa
dengan nol dalam volt
Z = jumlah batang konduktor
a = jumlah cabang belitan
f = frekuensi jala-jala dalam
satuan Hz
kd= faktor distribusi
kp= faktor perpendekan
ø = besanya fluksi
ω =kecepatan putaran
3. Teknologi dan Rekayasa
Pada saat Generator diputar dengan kondisi putaran
konstan, faktorfaktor yang merupakan konstanta
adalah:
E = C. ø. Volt
Keterangan:
E = Tegangan listrik antara phasa
dengan nol dalam volt
ø = Besanya fluksi
C = Constanta
4. Teknologi dan Rekayasa
Dari rumus di atas tampak bahwa pada saat w =0,
maka besarnya tegangan adalah nol dengan
catatan tidak ada tegangan remanen akibat magnet
sisa. Jika tidak keluarnya tegangan akibat tidak
adanya f (fluksi), maka langkah yang dapat
ditempuh untuk meyakinkan adalah dengan
memasang ampermeter arus searah (ADC) dan
Voltmeter arus searah (VDC) pada penghantar
yang tersambung belitan penguat kutub generator
5. Teknologi dan Rekayasa
Langkah selanjutnya adalah putar rotor generator dan
atur arus penguatan sedemikian rupa sehingga
seperti pada keadaan normal. Jika kondisi belitan
kutub normal maka Ampermeter dan Voltmeter
menunjukkan besar tegangan listrik sesuai dengan
kebesaran yang tertera pada plat nama generator
Gangguan pada bagian belitan kutub dapat dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu kerusakan pada Generator
arus searah (DC) sebagai penguat dan kerusakan
pada belitan penguat kutup Generator
7. Teknologi dan Rekayasa
Jika Voltmeter arus searah (VDC) tidak menunjukan
tegangan, dapat dipastikan kerusakan terjadi pada
Generator Arus Searah sebagai penguatnya dan
sebaliknya jika Voltmeter arus bolak balik (VAC) yang
dipasang pada Generator Sinkron tidak menunjukan
tegangan tetapi Voltmeter DC menunjukkan tegangan
sesuai dengan tegangan nominal
Generator penguat DC (GDC) maka dapat dipastikan
kerusakan terjadi pada generator sinkron
8. Teknologi dan Rekayasa
Gangguan yang terjadi akibat kerusakan belitan kutub
dapat terjadi pada bagian antara cincin geser dengan
sikatnya atau pada belitan penguat Generator Sinkron.
Gangguan antara cincin geser dengan sikat dapat diatasi
dengan cara menggosok memakai kertas gosok agar
permukaan cincin bersih, mengganti pegas sikat apabila
lembek, mengatur permukaan sikat agar sesuai dengan
bentuk cicin dan jika melakukan penggantian sikat maka
bahan dan kekerasan sikat harus sama dengan aslinya
9. Teknologi dan Rekayasa
Gangguan yang terjadi pada belitan kutub, antara lain
disebabkan oleh :
1.Hubung singkat antara belitan kutub dengan bodi
2.Hubung singkat antara kumparan magnet satu dengan
kumparan magnet yang lain
3.Kumparan magnet putus
4.Rangkaian elektromagnetnya kurang baik
Gangguan tersebut disebabkan karena kurang baiknya
dalam pemeliharaan, udara terlalu lembab dan kurang
adanya pemanasan
10. Teknologi dan Rekayasa
Untuk menguji hubung singkat pada belitan kutub dengan
bodi generator dapat dilakukan dengan menggunakan alat
Megger atau Avometer. Salah satu coloknya dihubungkan
dengan cincin, colok satunya dihubungkan pada bodi
generator dan posisi sikat harus terlepas.
Apabila kerusakan diakibatkan karena terjadi hubung
singkat pada belitan kutubnya, maka harus dilakukan
pengisolasian dan pengelakan kembali serta diganti
apabila kerusakannya dalam kategori rusak berat atau
terbakar
12. Teknologi dan Rekayasa
Gangguan pada generator sinkron yang tidak keluar
tegangan dapat juga disebabkan karena kerusakan
pada bagian rangkaian elektromagnetik dan dapat di
atasi dengan pengencangan inti kutub pada bagian roda
kutub yang kendor, atau antara sepatu kutub dengan inti
kutub dan atau mungkin roda kutubnya retak.