1. Eko Aprianto Nugroho,. ST., MT
Modul
Ke:
12
Fakultas :
Teknik
Program Studi:
Teknik Mesin
GAMBAR TEKNIK
2. Toleransi Bagian-Bagian
• Ketidak telitian pada proses pembuatan tidak dapat dihindari, suatu
alat tidak dapat dibuat setepat ukuran yang diminta, tetapi agar
persyaratannya dapat dipenuhi, ukuran yang sebenarnya yang diukur
pada benda kerja boleh terletak antara 2 batas ukuran yang diizinkan.
Ukuran atas dan bawah dari dimensi disebut “batas”, sedangkan
perbedaan dua batas ukuran disebut “Toleransi”.
4. Tingkat Diameter Nominal
Ukuran Normal
Over (mm) Up to (mm)
- 3
3 6
6 10
10 18
18 30
30 50
50 80
80 120
120 180
180 250
250 315
315 400
400 500
5. Toleransi standar
IT 5 IT 6 IT 7 IT 8 IT 9 IT 10 IT 11 IT 12 IT 13 IT 14 IT 15 IT 16
7 i 10 i 16 i 25 i 40 i 64 i 100 i 160 i 250 i 400 i 640 i 1000
i
IT 0,1 IT 0 IT 1
0,3 ± 0,008 D 0,5 ± 0,012 D 0,8 ± 0,020 D
Toleransi standar Untuk kwalitas 5 s/d 16
Toleransi standar Untuk kwalitas 0.1 , 0 dan 1
7. tiga jenis suaian
1). Suaian longgar (Clearance fits) : yaitu bila bagian yang berpasangan
pada waktu dipasang mempunyai kelonggaran yang pasti.
2). Suaian transisi / pas (Transition fits) : ini akan terjadi dua
kemungkinan, yaitu bisa terjadi kesesakan kecil maupun kelonggaran
kecil.
3). Suaian sesak / paksa (Interfereance fits) : pada pemasangan ini
selalu dalam keadaan sesak.
10. Contoh 1
• Untuk menentukan harga toleransi dari suatu suaian sangat luas misal : 18 H9.
Berarti : Diameter Lubang 18 mm, suaian longgar dalam system lubang dengan
nilai toleransi dari tingkat IT9. Untuk harga toleransi dapat dihitung dengan
melihat Tabel Slide sebelumnya.
• 18 H9 : Lihat diameter Nominal Terletak diantara range diameter berapa, yaitu
range diameter 10-18, lalu cari kolom H9 dari table sehingga didapat :
• Angka : 18_(+0)^(+0.043) , dalam (satuan mikron meter),
• Karena 1 Nm= 0,001 m,maka harga toleransinya adalah 18_(+0)^(+0.043) mm.
• Jadi harga toleransi dari 18H9 adalah ∅_18.00^18.04, bisa dituliskan sebagai
berikut : .
12. Satuan Penyimpangan
• Satuan penyimpangan harus dinyatakan dalam satuan yang sama
dengan satuan nominal. Jika dipergunakan satuan yang berbeda,
maka satuan yang dipakai untuk penyimpangan harus ditulis setelah
nilai penyimpangannya. Sedangkan untuk jumlah desimal dinyatakan
kedua penyimpangan dalam jumlah desimal yang sama, terkecuali jika
salah satu penyimpangannya adalah nol.