Dokumen tersebut membahas tentang mujahadah (perjuangan) dalam mengendalikan hawa nafsu dan mendekatkan diri kepada Allah. Terdapat beberapa poin penting tentang mujahadah menurut beberapa ulama seperti hanya makan ketika lapar, tidak tidur kecuali mengantuk, serta tidak berbicara kecuali terdesak. Mujahadah diperlukan untuk membersihkan hati dan memperbaiki akhlak seseorang.
2. Allah SWT berfirman,
“Walladziina jaahaduu fiinaa
lanahdiyannahum subulanaa
wa innallaaha lama’al Muhsiniin”.
Yang artinya, “dan orang-orang yang
berjuang di jalan Kami niscaya akan Kami
tunjukkan jalan Kami, dan sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang baik”.
(QS. Al-Ankabut 69)
3. Dari Abu Sa‟id Al-Khudri diceritakan bahwa ia
berkata,
“RasuluLlah SAW pernah ditanya tentang
seutamanya jihad, maka dijawab, „Kalimatu
haqqin ‘inda sulthaani jaa’ir”.
Yang artinya, „kalimat yang adil yang
disampaikan kepada penguasa yang dzalim’”.
4. Syaikh Abul Qasim Al-Qusyairi berkata, “Saya
pernah mendengar Ustadz Abu „Ali Addaqaaq
berkata,”Barang siapa menghiasi lahiriahnya
dengan mujahadah, maka Allah akan
memperbaiki bathiniahnya dengan musyahadah.
Ketahuilah bahwa seseorang yang dalam awal
perjalanannya tidak mengalami mujahadah
maka dia tiak akan mendapatkan lilin yang
menerangi jalannya”.
5. “Wahai para pemuda”, pesan
Assirri, “bersungguh-sungguhlah kalian sebelum
batas akhir kemampuan yang membuat kalian
lemah sebagaimana kelemahan dan
kekurangan fisik kalian”. Saat iti para pemuda
tidak mampu mengawani Assirri dalam
menjalankan ibadah.
6. Menurut Hasan Al-Qazzaz,
Mujahadah dibangun atas tiga hal:
1. hendaknya tidak makan kecuali benar-benar
membutuhkan / lapar
2. tidak tidur kecuali benar-benar mengantuk
3. tidak berbicara kecuali benar-benar terdesak
(mengharuskan)
7. “Barang siapa yang nafsunya memuliakan
dirinya, maka agama dan reputasinya akan
menghinakannya”.
Abu Amir bin Najid
8. Syaikh Abul qasim Al-Qusyairi pernah mendengar
Syaikh Abu Ali Ar-Rudzabari
mengatakan, penyakit hati menyusup ke dalam
akhlak melalui tiga jalan:
1. penyakit watak,
2. kebiiasaan yang dilaksanakan terus menerus,
3. kerusakan pergaulan.
- Adapun penyakit watak adalah memakan barang yang haram
- Sedang yang dimaksud melakukan kebiasaan
adalah memandang dan merasakan nikmat dengan barang
haram.
- dan kerusakan pergaulan adalah ketika syahwat dalam nafsu
bangkit , maka nafsu pasti mengikutinya.
9. “Nafsu semuanya adalah gelap” kata Abu Jafar.
“dan lampunya adalah rahasia / sirr nya. Cahaya
nafsu adalah taufiq.
Barang siapa dalam rahasianya tidak di dampingi
dengan taufiq Tuhannya maka dia dalam
kegelapan di segala sisinya”.
10. “Nafsu semuanya adalah gelap” kata Abu Jafar.
“dan lampunya adalah rahasia / sirr nya. Cahaya
nafsu adalah taufiq.
Barang siapa dalam rahasianya tidak di dampingi
dengan taufiq Tuhannya maka dia dalam
kegelapan di segala sisinya”.
13. Dzunun Al-Mishri,
“kerusakan pada makhluk melalui enam perkara :
1. lemahnya niat beramal untuk akhirat
2. badan yang dijadikan jaminan untuk nafsunya
3. panjang angan-angan yang menguasai dirinya padahal ajal
sangatlah dekat
4. lebih mengutamakan keridhaan makhluk daripada keridhaan
Allah.
5. mengikuti hawa nafsu dan meninggalkan sunah Nabi SAW
6. menjadikan tergelincirnya lidah digunakan sebagai argumen
untuk membela diri di sisi lain mengubur sebagian besar
perilakunya –yang tidak baik.