SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
10 
Virtual Memori 
Edi Ismanto, S.T, M.Kom 
Mata Kuliah Sistem Operasi
2 
Virtual Memory 
 Latar Belakang 
 Demand Paging 
 Pembuatan Proses 
 Page Replacement 
 Alokasi Frame 
 Thrashing 
 Contoh Sistem Operasi
3 
Latar Belakang 
 Manajemen memori: 
 Alokasi “space” memori fisik kepada program yang 
diekesekusi (proses). 
 Pendekatan: Alokasi space sesuai dengan kebutuhan 
“logical address” => seluruh program berada di memori 
fisik. 
 Kapasitas memori harus sangat besar untuk mendukung 
“multiprogramming”. 
 Bagaimana jika kapasitas memori terbatas? 
 Pendekatan: Teknik Overlay (programming) dapat 
memanfaatkan kapasitas kecil untuk program yang besar. 
 Batasan (tidak transparant, cara khusus): program sangat 
spesifik untuk OS tertentu.
4 
Latar Belakang (cont.) 
 Q: Apakah sesungguhnya diperlukan seluruh 
program harus berada di memori? 
 Mayoritas kode program untuk menangani “exception”, 
kasus khusus dll. (sering tidak dieksekusi). 
 Deklarasi data (array, etc) lebih besar dari yang digunakan 
oleh program. 
 IDEA: 
 Sebagian saja program (kode yang sedang dieksekusi) 
berada di memori, tidak harus serentak semua program 
berada di memori. 
 Jika kode program diperlukan maka OS akan mengatur 
dan mengambil page yang berisi program tersebut dari 
“secondary storage” ke “main memory”.
5 
Latar Belakang (cont.) 
 Pro’s (jika OS yang melakukan “overlay”) 
 Programmer dapat membuat program sesuai dengan 
kemampuan “logical address” (virtual address) tanpa harus 
menyusun modul mana yang harus ada di memori. 
 Fungsi OS sebagai “extended machine”: memberikan ilusi 
seolah-olah memori sangat besar, memudahkan penulisan 
program dan eksekusi program. 
 Proses dapat dieksekusi tanpa memerlukan memori fisik 
yang besar => banyak proses. 
 Fungsi OS sebagai “resource manager”: menggunakan 
utilitas memori yang terbatas untuk dapat menjalankan 
banyak proses.
6 
Latar Belakang (cont.) 
 Konsep Virtual Memory: 
 Pemisahan antara “user logical memory” (virtual) dengan 
“physical memory”. 
 Logical address space (program) dapat lebih besar dari alokasi 
memori fisik yang diberikan. 
 Hanya sebagian kecil dari program yang harus berada di memori 
untuk eksekusi. 
 Terdapat mekanisme untuk melakukan alokasi dan dealokasi 
page (swapped out dan in) sesuai dengan kebutuhan (referensi 
program). 
 Terdapat bagian dari disk menyimpan sisa page (program) yang 
sedang dijalankan di memori. 
 Virtual memory dapat diimplementasikan melalui : 
 Demand paging 
 Demand segmentation
7 
Virtual Memory Lebih Besar daripada 
Memori Fisik
8 
Demand Paging 
 Umumnya basis VM => paging. 
 Demand (sesuai dengan kebutuhan): 
 Ambil/bawa page ke memory hanya jika diperlukan. 
 Umumnya program memerlukan page sedikit (one by one). 
 Less I/O & less memory (more users). 
 Transfer cepat (faster response). 
 Kapan page dibutuhkan? 
 Saat ekesekusi proses dan terjadi referensi logical address ke 
page tersebut. 
 invalid reference Þ abort 
 not-in-memory Þ bring to memory 
 Page table menyimpan daftar page frame yang telah 
dialokasikan untuk proses tersebut.
9 
Transfer Page Memory ke 
Contiguous Disk Space
10 
Valid-Invalid Bit 
 Setiap entry pada page 
table terdapat bit: Valid dan 
Invalid mengenai 
keberadaan page di memori 
fisik (1 Þ in-memory, 0 Þ 
not-in-memory) 
 Saat awal: page belum 
berada di memori maka bit 
adalah 0 (not in memory). 
 Jika terjadi referensi dan 
page frame yang akan 
diakses bit Valid-Invalid 0 
=> page fault.
11 
Page Table Ketika beberapa Page Tidak 
Berada di Main Memory
12 
Page Fault (OS tasks) 
 Saat pertama kali referensi ke 
page, trap ke OS => page 
fault. 
 OS melakukan evaluasi, 
apakah alamat logical tersebut 
“legal”? OK, tapi belum berada 
di memori. 
1. Get empty frame (frame free list). 
2. Swap page into frame. 
3. Reset tables, validation bit = 1. 
4. Restart instruction: yang terakhir 
eksekusi belum selesai, mis. 
 block move
13 
Tahap Penanganan Page Fault
14 
Tidak ada Frame yang bebas ? 
 Jika terdapat banyak proses, maka memori akan 
penuh (tidak ada page frame yang free). 
 Page replacement (penggantian) 
 Mencari kandidat “page” untuk diganti di memori dan 
“kemungkinan tidak digunakan” (allocate but not in used). 
 Swap page tersebut dengan page yang baru. 
 Algoritma: efisien dan mencapai min. jumlah page faults 
(karena kemungkinan page yang diganti harus di swap in 
lagi). 
 Page yang sama akan masuk ke memori pada waktu 
mendatang.
15 
Memory-Mapped File 
 Memory-mapped file I/O membolehkan file I/O diperlakukan sebagai 
rutin akses memori yang dipetakan sebagai blok disk ke dalam 
page memori 
 Suatu file diinisialisasikan menggunakan demand pagin. Suatu 
bagian page file dibaca dari file sistem ke page fisik. Subsequent 
membaca/menulis ke/dari file yang diperlakukan dalam urutan 
memori akses. 
 Secara sederhana file akses memperlakukan file I/O melalui memori 
melalui read() write() system calls. 
 Beberapa proses juga dapat dipetakan pada fiel yang sama pada 
memori yang di-share.
16 
Memory Mapped Files
17 
Page Replacement 
 Mencegah alokasi yang berlebihan dari memori 
dengan memodifikasi layanan rutin page-fault 
melalui page 
 Menggunakan modify bit untuk mengurangi 
overhead transfer page – hanya modifikasi page 
yang ditulis di disk. 
 Page replacement melengkapi pemisahan antara 
memori logik dan memori fisik – virtual memori yang 
besar dapat memenuhi kebutuhan memori fisik yang 
kecil.
18 
Kebutuhan Page Replacement
19 
Basic Page Replacement 
1. Tentukan lokasi yang diminta page pada disk. 
2. Tentuka frame bebas : 
 Jika tersedia frame bebas, maka dapat digunakan 
 Jika tidak tersedia frame bebas, gunakan algoritma penggantian 
untuk memilih kandidat frame. 
1. Baca page yang dituju ke dalam frame bebas (yang 
baru). Update page dan frame table. 
2. Restart process.
20 
Page Replacement
21 
Algoritma Page Replacement 
 Pilih page fault terendah. 
 Evaluasi algoritma dengan menjalankan 
particular string dari memori acuan (reference 
string) dan menghitung jumlah page fault dari 
string. 
 Contoh, reference string sebagai berikut : 
1, 2, 3, 4, 1, 2, 5, 1, 2, 3, 4, 5.
22 
Graph Page Faults vs. Jumlah Frame
23 
FIFO 
 FIFO 
 Mengganti page yang terlama berada di memori. 
 Data struktur FIFO queue yang menyimpan 
kedatangan pages di memori. 
 Masalah: menambah page frame = page fault 
tidak berkurang.
24 
Algoritma FIFO 
 Reference string: 1, 2, 3, 4, 1, 2, 5, 1, 2, 3, 4, 5 
 3 frames (3 page yang dapat berada di memori pada suatu 
waktu per proses) 
 4 frames
25 
FIFO Page Replacement
26 
Ilustrasi Anomali Belady pada FIFO
27 
Optimal (Prediction) 
 OPT (optimal) 
 Mengganti page yang tidak digunakan dalam 
waktu dekat (paling lama tidak diakses). 
 Menggunakan priority lists page mana yang tidak 
akan diakses (“in the near future”). 
 Sulit diterapkan (prediksi): terbaik dan 
“benchmark” untuk algoritma yang lain.
28 
Algoritma Optimal 
 Algoritma Optimal 
 Mengganti page yang tidak digunakan untuk periode waktu 
yang lama. 
 Contoh 4 frame 
1, 2, 3, 4, 1, 2, 5, 1, 2, 3, 4, 5
29 
Optimal Page Replacement
30 
Least Recently Used 
 LRU (least recently used) 
 Mengganti page yang paling lama tidak 
digunakan/diakses. 
 Asumsi page yang diakses sekarang = 
kemungkinan besar akan diakses lagi (predict?). 
 Masalah: mendeteksi (memelihara) LRU semua 
page = bantuan hardware yang cukup rumit.
31 
Algoritma LRU 
 Reference string: 1, 2, 3, 4, 1, 2, 5, 1, 2, 3, 4, 5
32 
LRU Page Replacement
33 
Algoritma Aproksimasi LRU 
 Reference bit 
 Setiap page berasosiasi dengan satu bit, inisialisasinya = 0 
 Ketika page dengan reference bit di set 1 
 Ganti satu dengan 0 (jika ada satu) 
 Second chance 
 Membutuhkan reference bit. 
 Jika page diganti (pada urutan clock) dengan reference bit 
= 1, maka 
 set reference bit 0. 
 Tinggalkan page di memori (berikan kesempatan kedua). 
 Ganti next page (dalam urutan clock) , subjek disamakan 
aturannya.
34 
Algoritma Second-Chance (clock) 
Page-Replacement Algorithm
35 
Alokasi Frame 
 Setiap proses membutuhkan minimum sejumlah 
pages. 
 Contoh : IBM 370 – 6 page untuk menangani 
instruksi SS MOVE : 
 instruksi 6 bytes, membutuhkan 2 pages. 
 2 pages untuk menangani from. 
 2 untuk menangani to. 
 Dua skema besar alokasi : 
 fixed allocation 
 priority allocation
36 
Fixed Allocation 
 Equal allocation – contoh jika 100 frame 
dan 5 proses, masing-masing 20 page. 
 Proportional allocation – mengalokasikan 
sesuai ukuran yang cocok dari proses
37 
Priority Allocation 
Menggunakan skema alokasi yang 
proporsional dengan mengedepankan 
menggunakan prioritas dibandingkan ukuran. 
 Jika proses Pi di-generate sebagai page 
fault, 
 Pilih satu replacement frame 
 Pilih replacement frame dari proses dengan 
prioritas terendah.
38 
Alokasi Global vs. Local 
 Global replacement – mengijinkan suatu 
proses untuk menyeleksi suatu frame yang 
akan fireplace dari sejumlah frame. 
 Local replacement –proses hanya diijinkan 
menyeleksi frame-frame yang dialokasikan 
untuknya.
39 
Thrashing 
 Jika suatu proses tidak mempunyai page yang 
cukup, tingkat page fault menjadi tinggi If a process 
does not have “enough” pages, the page-fault rate is 
very high. Hal tersebut dapat dilihat dari : 
 Sistem operasi meningkatkan multiprogramming. 
 Utilisasi CPU meningkat sejalan dengan bertambahnya 
multiprogramming 
 Proses lain ditambahkan ke dalam sistem. 
 Thrashing º suatu proses yang sibuk melakukan 
swap page in dan out.
40 
Thrashing 
 Mengapa paging dapat bekerja ? 
Model Lokalitas 
 Proses pemindahan dari satu lokasi ke lokasi lain. 
 Terjadi overlap lokalitas. 
 Mengapa thrashing terjadi ? 
S ukuran lokalitas  total ukuran memory
41 
Lokalitas pada Pola 
Memory-Reference Pattern
42 
Working-Set Model 
 D º jendela working-set º fixed number pada page references 
Contoh : 10,000 instruksi 
 WSSi (working set pada proses Pi) = 
jumlah page reference pada saat akhir D (beragam waktu) 
 jika D terlalu kecil akan mencakup seluruh lokalitas 
 jika D terlalu besar akan mencakup sebagian lokalitas. 
 jika D = ¥ Þ akan mencakup seluruh program 
 D = S WSSi º total permintaan frames 
 if D  m Þ Thrashing 
 Kebijakan, jika D  m, maka menahan satu proses .
43 
Working-set model
44 
Pertimbangan Lain 
 Prepaging 
 Page size selection 
 fragmentation 
 table size 
 I/O overhead 
 locality

More Related Content

What's hot

Ppt sinkronisasi dalam Sistem Operasi
Ppt sinkronisasi dalam Sistem OperasiPpt sinkronisasi dalam Sistem Operasi
Ppt sinkronisasi dalam Sistem Operasijahrataqim
 
Ferli Apriadi - Manajemen Memory
Ferli Apriadi - Manajemen MemoryFerli Apriadi - Manajemen Memory
Ferli Apriadi - Manajemen Memorybelajarkomputer
 
Yuliana - Manajemen Memori Sistem Operasi
Yuliana  -  Manajemen Memori Sistem OperasiYuliana  -  Manajemen Memori Sistem Operasi
Yuliana - Manajemen Memori Sistem Operasibelajarkomputer
 
Manajemen memory (10) fix
Manajemen memory (10) fixManajemen memory (10) fix
Manajemen memory (10) fixdikkieretyan
 
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Fajar Jabrik
 
Multiprosesor dan multikomputer
Multiprosesor dan multikomputerMultiprosesor dan multikomputer
Multiprosesor dan multikomputersmiledianita
 
Data Base Tiket Pesawat
Data Base Tiket PesawatData Base Tiket Pesawat
Data Base Tiket Pesawatnaufals11
 
Deadlock pada sistem operasi
Deadlock pada sistem operasiDeadlock pada sistem operasi
Deadlock pada sistem operasiAyu Arri Andanni
 
Materi Basis Data - Anomali dan Normalisasi
Materi Basis Data - Anomali dan NormalisasiMateri Basis Data - Anomali dan Normalisasi
Materi Basis Data - Anomali dan NormalisasiDerina Ellya R
 
Proposal pembuatan aplikasi
Proposal pembuatan aplikasiProposal pembuatan aplikasi
Proposal pembuatan aplikasiHIMATIF UIN SGD
 
Pertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
Pertemuan 6 Infrastruktur DatawarehousePertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
Pertemuan 6 Infrastruktur DatawarehouseEndang Retnoningsih
 
Pemodelan sistem (DFD)
Pemodelan sistem (DFD)Pemodelan sistem (DFD)
Pemodelan sistem (DFD)Fahmi Hakam
 

What's hot (20)

Ppt sinkronisasi dalam Sistem Operasi
Ppt sinkronisasi dalam Sistem OperasiPpt sinkronisasi dalam Sistem Operasi
Ppt sinkronisasi dalam Sistem Operasi
 
Ferli Apriadi - Manajemen Memory
Ferli Apriadi - Manajemen MemoryFerli Apriadi - Manajemen Memory
Ferli Apriadi - Manajemen Memory
 
Yuliana - Manajemen Memori Sistem Operasi
Yuliana  -  Manajemen Memori Sistem OperasiYuliana  -  Manajemen Memori Sistem Operasi
Yuliana - Manajemen Memori Sistem Operasi
 
Sistem File
Sistem FileSistem File
Sistem File
 
Manajemen memory (10) fix
Manajemen memory (10) fixManajemen memory (10) fix
Manajemen memory (10) fix
 
10. deadlock
10. deadlock10. deadlock
10. deadlock
 
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
 
Multiprosesor dan multikomputer
Multiprosesor dan multikomputerMultiprosesor dan multikomputer
Multiprosesor dan multikomputer
 
Data Base Tiket Pesawat
Data Base Tiket PesawatData Base Tiket Pesawat
Data Base Tiket Pesawat
 
Deadlock
DeadlockDeadlock
Deadlock
 
Deadlock pada sistem operasi
Deadlock pada sistem operasiDeadlock pada sistem operasi
Deadlock pada sistem operasi
 
Pengertian sistem berkas
Pengertian sistem berkasPengertian sistem berkas
Pengertian sistem berkas
 
Power Point \ PPT - Memori Eksternal
Power Point \ PPT - Memori EksternalPower Point \ PPT - Memori Eksternal
Power Point \ PPT - Memori Eksternal
 
Materi Basis Data - Anomali dan Normalisasi
Materi Basis Data - Anomali dan NormalisasiMateri Basis Data - Anomali dan Normalisasi
Materi Basis Data - Anomali dan Normalisasi
 
Implementasi Virtual Memory
Implementasi Virtual MemoryImplementasi Virtual Memory
Implementasi Virtual Memory
 
4. pengamanan sistem operasi
4. pengamanan sistem operasi4. pengamanan sistem operasi
4. pengamanan sistem operasi
 
Algoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan prosesAlgoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan proses
 
Proposal pembuatan aplikasi
Proposal pembuatan aplikasiProposal pembuatan aplikasi
Proposal pembuatan aplikasi
 
Pertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
Pertemuan 6 Infrastruktur DatawarehousePertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
Pertemuan 6 Infrastruktur Datawarehouse
 
Pemodelan sistem (DFD)
Pemodelan sistem (DFD)Pemodelan sistem (DFD)
Pemodelan sistem (DFD)
 

Similar to Virtual Memory

Implementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg a
Implementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg aImplementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg a
Implementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg aFarras Muhammad
 
Implementasi virtual memori
Implementasi virtual memoriImplementasi virtual memori
Implementasi virtual memoriAmriAhmadRiadi
 
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori VirtualAgung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtualbelajarkomputer
 
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori VirtualAgung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtualbelajarkomputer
 
alocation of frame in OS_rev.pptx
alocation of frame in OS_rev.pptxalocation of frame in OS_rev.pptx
alocation of frame in OS_rev.pptxDestuAdiyanto2
 
Canmika Kumara Tungga - Memori Virtual
Canmika Kumara Tungga - Memori VirtualCanmika Kumara Tungga - Memori Virtual
Canmika Kumara Tungga - Memori Virtualbelajarkomputer
 
Operating System--Memory
Operating System--MemoryOperating System--Memory
Operating System--MemoryEverhythm Past
 
Memori virtual
Memori virtualMemori virtual
Memori virtualzainalarif
 
Kelompok 1 - Virtual Memory pada Windows 8
Kelompok 1 - Virtual Memory pada Windows 8Kelompok 1 - Virtual Memory pada Windows 8
Kelompok 1 - Virtual Memory pada Windows 8Ferza Reyaldi
 
Anggun Fatria - Manajemen Proses
Anggun Fatria - Manajemen ProsesAnggun Fatria - Manajemen Proses
Anggun Fatria - Manajemen Prosesbelajarkomputer
 
Bab 7 memory lanjutan pdf
Bab 7 memory lanjutan  pdfBab 7 memory lanjutan  pdf
Bab 7 memory lanjutan pdfDandi Aulia
 
TUGAS IMPLEMENTASI VIRTUAL MEMORY
TUGAS IMPLEMENTASI VIRTUAL MEMORYTUGAS IMPLEMENTASI VIRTUAL MEMORY
TUGAS IMPLEMENTASI VIRTUAL MEMORYDewiHuskarianti
 

Similar to Virtual Memory (20)

Pert 8 Virtual Memory.ppt
Pert 8 Virtual Memory.pptPert 8 Virtual Memory.ppt
Pert 8 Virtual Memory.ppt
 
Implementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg a
Implementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg aImplementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg a
Implementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg a
 
Implementasi virtual memori
Implementasi virtual memoriImplementasi virtual memori
Implementasi virtual memori
 
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori VirtualAgung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
 
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori VirtualAgung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
 
alocation of frame in OS_rev.pptx
alocation of frame in OS_rev.pptxalocation of frame in OS_rev.pptx
alocation of frame in OS_rev.pptx
 
Front side bus
Front side busFront side bus
Front side bus
 
Canmika Kumara Tungga - Memori Virtual
Canmika Kumara Tungga - Memori VirtualCanmika Kumara Tungga - Memori Virtual
Canmika Kumara Tungga - Memori Virtual
 
Os ppt.9
Os ppt.9Os ppt.9
Os ppt.9
 
Pert.8 memori virtual
Pert.8 memori virtualPert.8 memori virtual
Pert.8 memori virtual
 
Operating System--Memory
Operating System--MemoryOperating System--Memory
Operating System--Memory
 
Memori virtual
Memori virtualMemori virtual
Memori virtual
 
Kelompok 1 - Virtual Memory pada Windows 8
Kelompok 1 - Virtual Memory pada Windows 8Kelompok 1 - Virtual Memory pada Windows 8
Kelompok 1 - Virtual Memory pada Windows 8
 
Pertemuan ke 9
Pertemuan ke 9Pertemuan ke 9
Pertemuan ke 9
 
Anggun Fatria - Manajemen Proses
Anggun Fatria - Manajemen ProsesAnggun Fatria - Manajemen Proses
Anggun Fatria - Manajemen Proses
 
Bab 7 memory lanjutan pdf
Bab 7 memory lanjutan  pdfBab 7 memory lanjutan  pdf
Bab 7 memory lanjutan pdf
 
Virtual Memory Kelompok 4
Virtual Memory Kelompok 4Virtual Memory Kelompok 4
Virtual Memory Kelompok 4
 
TUGAS IMPLEMENTASI VIRTUAL MEMORY
TUGAS IMPLEMENTASI VIRTUAL MEMORYTUGAS IMPLEMENTASI VIRTUAL MEMORY
TUGAS IMPLEMENTASI VIRTUAL MEMORY
 
Chapter14.os
Chapter14.osChapter14.os
Chapter14.os
 
7.manajemen memory
7.manajemen memory7.manajemen memory
7.manajemen memory
 

More from eddie Ismantoe

Object Oriented Programming (OOP) With Java Programming
Object Oriented Programming (OOP) With Java ProgrammingObject Oriented Programming (OOP) With Java Programming
Object Oriented Programming (OOP) With Java Programmingeddie Ismantoe
 
Database with SQL Server
Database with SQL ServerDatabase with SQL Server
Database with SQL Servereddie Ismantoe
 
Modul Web Programming dengan PHP dan MySQL
Modul Web Programming dengan PHP dan MySQLModul Web Programming dengan PHP dan MySQL
Modul Web Programming dengan PHP dan MySQLeddie Ismantoe
 
Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Dengan Metode Simple Additive ...
Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Dengan Metode Simple Additive ...Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Dengan Metode Simple Additive ...
Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Dengan Metode Simple Additive ...eddie Ismantoe
 
contoh portfolio project aplikasi sistem informasi publik (SIP) untuk badan p...
contoh portfolio project aplikasi sistem informasi publik (SIP) untuk badan p...contoh portfolio project aplikasi sistem informasi publik (SIP) untuk badan p...
contoh portfolio project aplikasi sistem informasi publik (SIP) untuk badan p...eddie Ismantoe
 
Interface Website Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau dengan CSS B...
Interface Website Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau dengan CSS B...Interface Website Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau dengan CSS B...
Interface Website Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau dengan CSS B...eddie Ismantoe
 
Interface Perancangan Website Komisi Informasi Provinsi Riau By Edi Ismanto
Interface Perancangan Website Komisi Informasi Provinsi Riau By Edi IsmantoInterface Perancangan Website Komisi Informasi Provinsi Riau By Edi Ismanto
Interface Perancangan Website Komisi Informasi Provinsi Riau By Edi Ismantoeddie Ismantoe
 
Interface Perancangan Website Dinas Tanama Pangan Provinsi Riau By Edi Ismanto
Interface Perancangan Website Dinas Tanama Pangan Provinsi Riau By Edi IsmantoInterface Perancangan Website Dinas Tanama Pangan Provinsi Riau By Edi Ismanto
Interface Perancangan Website Dinas Tanama Pangan Provinsi Riau By Edi Ismantoeddie Ismantoe
 
Contoh Proposal Portofolio Penawaran Aplikasi e-PublicInfo by Edi Ismanto
Contoh Proposal Portofolio Penawaran Aplikasi e-PublicInfo by Edi IsmantoContoh Proposal Portofolio Penawaran Aplikasi e-PublicInfo by Edi Ismanto
Contoh Proposal Portofolio Penawaran Aplikasi e-PublicInfo by Edi Ismantoeddie Ismantoe
 
Pratikum Sistem Operasi DOS pada Windows
Pratikum Sistem Operasi DOS pada WindowsPratikum Sistem Operasi DOS pada Windows
Pratikum Sistem Operasi DOS pada Windowseddie Ismantoe
 
Thread di Sistem Operasi
Thread di Sistem OperasiThread di Sistem Operasi
Thread di Sistem Operasieddie Ismantoe
 
Struktur Sistem Operasi
Struktur Sistem OperasiStruktur Sistem Operasi
Struktur Sistem Operasieddie Ismantoe
 
Struktur Sistem Komputer
Struktur Sistem KomputerStruktur Sistem Komputer
Struktur Sistem Komputereddie Ismantoe
 
Pengantar Sistem Operasi
Pengantar Sistem OperasiPengantar Sistem Operasi
Pengantar Sistem Operasieddie Ismantoe
 
Introduction Operating System
Introduction Operating SystemIntroduction Operating System
Introduction Operating Systemeddie Ismantoe
 
Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010
Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010
Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010eddie Ismantoe
 

More from eddie Ismantoe (17)

Object Oriented Programming (OOP) With Java Programming
Object Oriented Programming (OOP) With Java ProgrammingObject Oriented Programming (OOP) With Java Programming
Object Oriented Programming (OOP) With Java Programming
 
Database with SQL Server
Database with SQL ServerDatabase with SQL Server
Database with SQL Server
 
Modul Web Programming dengan PHP dan MySQL
Modul Web Programming dengan PHP dan MySQLModul Web Programming dengan PHP dan MySQL
Modul Web Programming dengan PHP dan MySQL
 
Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Dengan Metode Simple Additive ...
Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Dengan Metode Simple Additive ...Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Dengan Metode Simple Additive ...
Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Dengan Metode Simple Additive ...
 
contoh portfolio project aplikasi sistem informasi publik (SIP) untuk badan p...
contoh portfolio project aplikasi sistem informasi publik (SIP) untuk badan p...contoh portfolio project aplikasi sistem informasi publik (SIP) untuk badan p...
contoh portfolio project aplikasi sistem informasi publik (SIP) untuk badan p...
 
Interface Website Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau dengan CSS B...
Interface Website Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau dengan CSS B...Interface Website Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau dengan CSS B...
Interface Website Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau dengan CSS B...
 
Interface Perancangan Website Komisi Informasi Provinsi Riau By Edi Ismanto
Interface Perancangan Website Komisi Informasi Provinsi Riau By Edi IsmantoInterface Perancangan Website Komisi Informasi Provinsi Riau By Edi Ismanto
Interface Perancangan Website Komisi Informasi Provinsi Riau By Edi Ismanto
 
Interface Perancangan Website Dinas Tanama Pangan Provinsi Riau By Edi Ismanto
Interface Perancangan Website Dinas Tanama Pangan Provinsi Riau By Edi IsmantoInterface Perancangan Website Dinas Tanama Pangan Provinsi Riau By Edi Ismanto
Interface Perancangan Website Dinas Tanama Pangan Provinsi Riau By Edi Ismanto
 
Contoh Proposal Portofolio Penawaran Aplikasi e-PublicInfo by Edi Ismanto
Contoh Proposal Portofolio Penawaran Aplikasi e-PublicInfo by Edi IsmantoContoh Proposal Portofolio Penawaran Aplikasi e-PublicInfo by Edi Ismanto
Contoh Proposal Portofolio Penawaran Aplikasi e-PublicInfo by Edi Ismanto
 
Pratikum Sistem Operasi DOS pada Windows
Pratikum Sistem Operasi DOS pada WindowsPratikum Sistem Operasi DOS pada Windows
Pratikum Sistem Operasi DOS pada Windows
 
Penjadualan CPU
Penjadualan CPUPenjadualan CPU
Penjadualan CPU
 
Thread di Sistem Operasi
Thread di Sistem OperasiThread di Sistem Operasi
Thread di Sistem Operasi
 
Struktur Sistem Operasi
Struktur Sistem OperasiStruktur Sistem Operasi
Struktur Sistem Operasi
 
Struktur Sistem Komputer
Struktur Sistem KomputerStruktur Sistem Komputer
Struktur Sistem Komputer
 
Pengantar Sistem Operasi
Pengantar Sistem OperasiPengantar Sistem Operasi
Pengantar Sistem Operasi
 
Introduction Operating System
Introduction Operating SystemIntroduction Operating System
Introduction Operating System
 
Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010
Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010
Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010
 

Recently uploaded

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

Virtual Memory

  • 1. 10 Virtual Memori Edi Ismanto, S.T, M.Kom Mata Kuliah Sistem Operasi
  • 2. 2 Virtual Memory  Latar Belakang  Demand Paging  Pembuatan Proses  Page Replacement  Alokasi Frame  Thrashing  Contoh Sistem Operasi
  • 3. 3 Latar Belakang  Manajemen memori:  Alokasi “space” memori fisik kepada program yang diekesekusi (proses).  Pendekatan: Alokasi space sesuai dengan kebutuhan “logical address” => seluruh program berada di memori fisik.  Kapasitas memori harus sangat besar untuk mendukung “multiprogramming”.  Bagaimana jika kapasitas memori terbatas?  Pendekatan: Teknik Overlay (programming) dapat memanfaatkan kapasitas kecil untuk program yang besar.  Batasan (tidak transparant, cara khusus): program sangat spesifik untuk OS tertentu.
  • 4. 4 Latar Belakang (cont.)  Q: Apakah sesungguhnya diperlukan seluruh program harus berada di memori?  Mayoritas kode program untuk menangani “exception”, kasus khusus dll. (sering tidak dieksekusi).  Deklarasi data (array, etc) lebih besar dari yang digunakan oleh program.  IDEA:  Sebagian saja program (kode yang sedang dieksekusi) berada di memori, tidak harus serentak semua program berada di memori.  Jika kode program diperlukan maka OS akan mengatur dan mengambil page yang berisi program tersebut dari “secondary storage” ke “main memory”.
  • 5. 5 Latar Belakang (cont.)  Pro’s (jika OS yang melakukan “overlay”)  Programmer dapat membuat program sesuai dengan kemampuan “logical address” (virtual address) tanpa harus menyusun modul mana yang harus ada di memori.  Fungsi OS sebagai “extended machine”: memberikan ilusi seolah-olah memori sangat besar, memudahkan penulisan program dan eksekusi program.  Proses dapat dieksekusi tanpa memerlukan memori fisik yang besar => banyak proses.  Fungsi OS sebagai “resource manager”: menggunakan utilitas memori yang terbatas untuk dapat menjalankan banyak proses.
  • 6. 6 Latar Belakang (cont.)  Konsep Virtual Memory:  Pemisahan antara “user logical memory” (virtual) dengan “physical memory”.  Logical address space (program) dapat lebih besar dari alokasi memori fisik yang diberikan.  Hanya sebagian kecil dari program yang harus berada di memori untuk eksekusi.  Terdapat mekanisme untuk melakukan alokasi dan dealokasi page (swapped out dan in) sesuai dengan kebutuhan (referensi program).  Terdapat bagian dari disk menyimpan sisa page (program) yang sedang dijalankan di memori.  Virtual memory dapat diimplementasikan melalui :  Demand paging  Demand segmentation
  • 7. 7 Virtual Memory Lebih Besar daripada Memori Fisik
  • 8. 8 Demand Paging  Umumnya basis VM => paging.  Demand (sesuai dengan kebutuhan):  Ambil/bawa page ke memory hanya jika diperlukan.  Umumnya program memerlukan page sedikit (one by one).  Less I/O & less memory (more users).  Transfer cepat (faster response).  Kapan page dibutuhkan?  Saat ekesekusi proses dan terjadi referensi logical address ke page tersebut.  invalid reference Þ abort  not-in-memory Þ bring to memory  Page table menyimpan daftar page frame yang telah dialokasikan untuk proses tersebut.
  • 9. 9 Transfer Page Memory ke Contiguous Disk Space
  • 10. 10 Valid-Invalid Bit  Setiap entry pada page table terdapat bit: Valid dan Invalid mengenai keberadaan page di memori fisik (1 Þ in-memory, 0 Þ not-in-memory)  Saat awal: page belum berada di memori maka bit adalah 0 (not in memory).  Jika terjadi referensi dan page frame yang akan diakses bit Valid-Invalid 0 => page fault.
  • 11. 11 Page Table Ketika beberapa Page Tidak Berada di Main Memory
  • 12. 12 Page Fault (OS tasks)  Saat pertama kali referensi ke page, trap ke OS => page fault.  OS melakukan evaluasi, apakah alamat logical tersebut “legal”? OK, tapi belum berada di memori. 1. Get empty frame (frame free list). 2. Swap page into frame. 3. Reset tables, validation bit = 1. 4. Restart instruction: yang terakhir eksekusi belum selesai, mis.  block move
  • 13. 13 Tahap Penanganan Page Fault
  • 14. 14 Tidak ada Frame yang bebas ?  Jika terdapat banyak proses, maka memori akan penuh (tidak ada page frame yang free).  Page replacement (penggantian)  Mencari kandidat “page” untuk diganti di memori dan “kemungkinan tidak digunakan” (allocate but not in used).  Swap page tersebut dengan page yang baru.  Algoritma: efisien dan mencapai min. jumlah page faults (karena kemungkinan page yang diganti harus di swap in lagi).  Page yang sama akan masuk ke memori pada waktu mendatang.
  • 15. 15 Memory-Mapped File  Memory-mapped file I/O membolehkan file I/O diperlakukan sebagai rutin akses memori yang dipetakan sebagai blok disk ke dalam page memori  Suatu file diinisialisasikan menggunakan demand pagin. Suatu bagian page file dibaca dari file sistem ke page fisik. Subsequent membaca/menulis ke/dari file yang diperlakukan dalam urutan memori akses.  Secara sederhana file akses memperlakukan file I/O melalui memori melalui read() write() system calls.  Beberapa proses juga dapat dipetakan pada fiel yang sama pada memori yang di-share.
  • 17. 17 Page Replacement  Mencegah alokasi yang berlebihan dari memori dengan memodifikasi layanan rutin page-fault melalui page  Menggunakan modify bit untuk mengurangi overhead transfer page – hanya modifikasi page yang ditulis di disk.  Page replacement melengkapi pemisahan antara memori logik dan memori fisik – virtual memori yang besar dapat memenuhi kebutuhan memori fisik yang kecil.
  • 18. 18 Kebutuhan Page Replacement
  • 19. 19 Basic Page Replacement 1. Tentukan lokasi yang diminta page pada disk. 2. Tentuka frame bebas : Jika tersedia frame bebas, maka dapat digunakan Jika tidak tersedia frame bebas, gunakan algoritma penggantian untuk memilih kandidat frame. 1. Baca page yang dituju ke dalam frame bebas (yang baru). Update page dan frame table. 2. Restart process.
  • 21. 21 Algoritma Page Replacement  Pilih page fault terendah.  Evaluasi algoritma dengan menjalankan particular string dari memori acuan (reference string) dan menghitung jumlah page fault dari string.  Contoh, reference string sebagai berikut : 1, 2, 3, 4, 1, 2, 5, 1, 2, 3, 4, 5.
  • 22. 22 Graph Page Faults vs. Jumlah Frame
  • 23. 23 FIFO  FIFO  Mengganti page yang terlama berada di memori.  Data struktur FIFO queue yang menyimpan kedatangan pages di memori.  Masalah: menambah page frame = page fault tidak berkurang.
  • 24. 24 Algoritma FIFO  Reference string: 1, 2, 3, 4, 1, 2, 5, 1, 2, 3, 4, 5  3 frames (3 page yang dapat berada di memori pada suatu waktu per proses)  4 frames
  • 25. 25 FIFO Page Replacement
  • 26. 26 Ilustrasi Anomali Belady pada FIFO
  • 27. 27 Optimal (Prediction)  OPT (optimal)  Mengganti page yang tidak digunakan dalam waktu dekat (paling lama tidak diakses).  Menggunakan priority lists page mana yang tidak akan diakses (“in the near future”).  Sulit diterapkan (prediksi): terbaik dan “benchmark” untuk algoritma yang lain.
  • 28. 28 Algoritma Optimal  Algoritma Optimal  Mengganti page yang tidak digunakan untuk periode waktu yang lama.  Contoh 4 frame 1, 2, 3, 4, 1, 2, 5, 1, 2, 3, 4, 5
  • 29. 29 Optimal Page Replacement
  • 30. 30 Least Recently Used  LRU (least recently used)  Mengganti page yang paling lama tidak digunakan/diakses.  Asumsi page yang diakses sekarang = kemungkinan besar akan diakses lagi (predict?).  Masalah: mendeteksi (memelihara) LRU semua page = bantuan hardware yang cukup rumit.
  • 31. 31 Algoritma LRU  Reference string: 1, 2, 3, 4, 1, 2, 5, 1, 2, 3, 4, 5
  • 32. 32 LRU Page Replacement
  • 33. 33 Algoritma Aproksimasi LRU  Reference bit  Setiap page berasosiasi dengan satu bit, inisialisasinya = 0  Ketika page dengan reference bit di set 1  Ganti satu dengan 0 (jika ada satu)  Second chance  Membutuhkan reference bit.  Jika page diganti (pada urutan clock) dengan reference bit = 1, maka  set reference bit 0.  Tinggalkan page di memori (berikan kesempatan kedua).  Ganti next page (dalam urutan clock) , subjek disamakan aturannya.
  • 34. 34 Algoritma Second-Chance (clock) Page-Replacement Algorithm
  • 35. 35 Alokasi Frame  Setiap proses membutuhkan minimum sejumlah pages.  Contoh : IBM 370 – 6 page untuk menangani instruksi SS MOVE :  instruksi 6 bytes, membutuhkan 2 pages.  2 pages untuk menangani from.  2 untuk menangani to.  Dua skema besar alokasi :  fixed allocation  priority allocation
  • 36. 36 Fixed Allocation  Equal allocation – contoh jika 100 frame dan 5 proses, masing-masing 20 page.  Proportional allocation – mengalokasikan sesuai ukuran yang cocok dari proses
  • 37. 37 Priority Allocation Menggunakan skema alokasi yang proporsional dengan mengedepankan menggunakan prioritas dibandingkan ukuran.  Jika proses Pi di-generate sebagai page fault,  Pilih satu replacement frame  Pilih replacement frame dari proses dengan prioritas terendah.
  • 38. 38 Alokasi Global vs. Local  Global replacement – mengijinkan suatu proses untuk menyeleksi suatu frame yang akan fireplace dari sejumlah frame.  Local replacement –proses hanya diijinkan menyeleksi frame-frame yang dialokasikan untuknya.
  • 39. 39 Thrashing  Jika suatu proses tidak mempunyai page yang cukup, tingkat page fault menjadi tinggi If a process does not have “enough” pages, the page-fault rate is very high. Hal tersebut dapat dilihat dari :  Sistem operasi meningkatkan multiprogramming.  Utilisasi CPU meningkat sejalan dengan bertambahnya multiprogramming  Proses lain ditambahkan ke dalam sistem.  Thrashing º suatu proses yang sibuk melakukan swap page in dan out.
  • 40. 40 Thrashing  Mengapa paging dapat bekerja ? Model Lokalitas  Proses pemindahan dari satu lokasi ke lokasi lain.  Terjadi overlap lokalitas.  Mengapa thrashing terjadi ? S ukuran lokalitas total ukuran memory
  • 41. 41 Lokalitas pada Pola Memory-Reference Pattern
  • 42. 42 Working-Set Model  D º jendela working-set º fixed number pada page references Contoh : 10,000 instruksi  WSSi (working set pada proses Pi) = jumlah page reference pada saat akhir D (beragam waktu)  jika D terlalu kecil akan mencakup seluruh lokalitas  jika D terlalu besar akan mencakup sebagian lokalitas.  jika D = ¥ Þ akan mencakup seluruh program  D = S WSSi º total permintaan frames  if D m Þ Thrashing  Kebijakan, jika D m, maka menahan satu proses .
  • 44. 44 Pertimbangan Lain  Prepaging  Page size selection  fragmentation  table size  I/O overhead  locality