SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
MAKALAH
“MRT SEBAGAI SOLUSI KEMACETAN JAKARTA”
Disusun Oleh:
Dimas Bayu Adi Putra
15.4110.4973
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
2016
Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta ii
KATA PENGANTAR
Segala puji akan kehadirat ALLAH SWT atas berkah dan hidayahNya sehingga kami
dapat melaksanakan tugas makalah penganti ujian tengah semester ini mengenai mata
kuliah Ilmu Ukur Tanah tentang “Peran Ilmu Ukur Tanah dalam Dunia Konstruksi”.
Disini tak lupa sampaikan juga banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telahmemberikan andil dalam tugas ini sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan
baik dan tak lupa saya sampaikan juga banyak–banyak terima kasih kepada bapak M.
Afif Salim,ST.MT. selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah Ilmu Ukur Tanah,
karena banyak dari penjelasan beliau tugas ini dapat terselesaikan dan bisa digunakan
untuk semestinya dan fungsinya.
Kami mohon maaf atas kesalahan ataupun kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan
untuk penyempurnaan makalah ini.
Semarang, 01 Desember 2016
Penulis
Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta iii
DAFTAR ISI
Judul......................................................................................................................i
Kata Pengantar ......................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1. LatarBelakang.....................................................................................1
2. Rumusan Masalah...............................................................................1
3. Tujuan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian LRT...................................................................................3
2. Latar Belakang Pembangunan MRT Sebagai Solusi Megurangi
Kemacetan Jakarta..............................................................................4
3. Permasalahan Kemacetan Jakarta ......................................................4
4. Peran MRT Sebagai Solusi Dalam Mengatasi Kemacetan
Jakarta.................................................................................................5
4.1.Mampu Mengangkut Penumpang Dalam Jumlah Banyak
Dengan Waktu Yang Cepat..........................................................6
4.2.Tidak Menggunakan Jaringan Jalan Raya....................................6
4.3.Mampu Menghemat Penggunaan BBM.......................................7
4.4.Mampu Mengurangi Polusi Udara...............................................7
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan..........................................................................................9
2. Saran ..................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta 1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu dari 5 besar Negara dengan penduduk terbanyak di
dunia. Otomatis, perlu adanya pengembangan – pengembangan alat yang
mendukung produktifitas para penghuninya. Tak terkecuali dalam bidang
transportasi. Luasnya wilayah Indonesia tentu saja membutuhkan teknologi
transportasi yang memadai.
Di Indonesia khususnya di Jakarta sekarang sudah tersedia teknologi transportasi
darat, laut maupun udara. Armadanya pun tergolong mendunia. Namun, dibalik
semua kelengkapan itu pasti ada sesuatu yang kurang. Banyaknya kecelakaan yang
terjadi di jalan raya, rel kereta api, perairan membuktikan bahwa Jakarta masih jauh
dari kata sempurna. Kemacetan dimana-mana membuat warga tak nyaman untuk
berlama – lama di angkutan umum dan membeli kendaraan pribadi yang sejatinya
malah menambah kemacetan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan perangkutan memiliki peran penting dalam
menggerakkan perekonomian dikota-kota besar. Permintaan layanan perangkutan
juga akan semakin meningkat seiring dengan semakin besarnya jumlah penduduk.
Karena ruang yang terbatas, maka tidak mampu memenuhi tingginya permintaan
pergerakan penduduk hanya melalui penambahan jalan dan angkutan umum
berkapasitas kecil. Kondisi tersebut semakin parah dengan munculnya emisi
kendaraan yang dapat menimbulkan gangguan kondisi kesehatan dan penurunan
kualitas lingkungan. Selain itu, lamanya waktu yang dihabiskan di jalan dapat
menimbulkan dampak psikologis berupa penurunan ketidakstabilan emosi dan
dampak ekonomis berupa penurunan tingkat produktivitas kerja.
Menyadari bahwa penataan kota yang tak memungkinkan untuk menambah armada
di daerah kemacetan, pemerintah merencanakan untuk membangun MRT (Mass
Rapid Transit) guna menghubungkan wilayah-wilayah Jakarta dan disekitarnya.
Pembangunan ini diharapkan akan membantu masyarakat dan pengembangan kota.
2. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa itu MRT ?
2. Apa yang mendasari pembangunan MRT sebagai solusi mengatasi kemacetan
Jakarta?
3. Bagaimana permasalahan kemacetan Jakarta?
4. Bagaimana peran MRT sebagai solusi dalam mengatasi kemacetan Jakarta?
Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta 2
3. Tujuan
Tujuan utama dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa itu MRT
2. Untuk mengetahui apa yang mendasari pembangunan MRT sebagai solusi
mengatasi kemacetan Jakarta
3. Untuk mengetahui bagaimana permasalahan kemacetan Jakarta
4. Untuk mengetahui bagaimana peran MRT sebagai solusi dalam mengatasi
kemacetan Jakarta
Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta 3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian MRT
MRT (Mass Rapid Transit) adalah suatu sistem tranportasi perkotaan yang
mempunyai 3 kriteria utama, mass (daya angkut besar), rapid (waktu tempuh cepat
dan frekuensi tinggi), dan transit (berhenti di banyak stasiun di titik utama
perkotaan). Namun, belakangan ini kita sering salah kaprah tentang maksud definisi
MRT itu sendiri. Pemeberitaan media yang cenderung asal-asalan dan kurang
memperhatikan konten membuat masyarakat bukannya menjadi cerdas tapi menjadi
makin bodoh.
MRT (mass rapid transit) secara harfiah dapat diartikan sebagai moda angkutan
yang mampu mengangkut penumpang dalam jumlah yang banyak (massal) dengan
frekuensi dan kecepatan yang sangat tinggi (rapid). Menurut modanya, MRT dapat
dikelompokkan menjadi beberapa jenis, antara lain: bus (buslane/busway), subway,
tram, dan monorail.
Bus MRT dapat dibedakan dengan bus angkutan biasa dan kendaraan lain karena
biasanya merupakan shuttle bus yang memiliki rute perjalanan tertentu dan
beroperasi pada lajur khusus, sehingga sering disebut buslane/busway. Pemisahan
lajur ini dilakukan agar penumpang tidak mengalami penundaan waktu perjalanan
dan tidak terganggu oleh aktivitas moda angkutan lain yang melintasi rute
perjalanan yang sama.Busway sendiri biasanya bervariasi ada yang berbentuk ganda
(bus gandeng), bus tunggal, dan bus bertingkat. MRT jenis busway biasanya lebih
banyak dipilih oleh kota-kota di negara berkembang karena pengembangannya
membutuhkan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan subway, monorel,
ataupun tram. Kota Bogota di Kolombia merupakan salah satu contoh sukses
penerapan sistem busway. MRT dalam bentuksubway pada prinsipnya memiliki
kesamaan sistem operasi dengan kereta api. Namun, konstruksi teknisnya terdapat
perbedaan karena subway terletak di bawah tanah (underground) tetapi stasiun-
stasiunnya langsung terhubung ke lokasi pusat kegiatan. Di Eropa
Barat, subway merupakan salah satu moda angkutan yang sangat populer dan
seringkali dikenal dengan istilah metro system. Kota London merupakan kota
pertama yang menerapkan sistem subway sebagai moda angkutan massal
berkecepatan tinggi pada tahun 1863.
Tram merupakan bentuk MRT dengan moda angkutan mirip dengan kereta api,
tetapi jalur operasinya dapat terintegrasi dengan jalan raya. Tram dapat ditemukan di
hampir semua kota menengah dan besar di Eropa dan di beberapa kota besar di
Amerika. Tram pertama kali diperkenalkan pada tahun 1807 di Inggris dan
merupakan bentuk awal MRT di dunia. Dalam operasionalnya, dikenal dua
jenis tram: (1) tramyang jalur operasinya menyatu dengan jalur lalu-lintas
kendaraan; dan (2) tram yang memiliki jalur operasional tersendiri yang dikenal
dengan istilah light rail.
Monorail merupakan MRT yang memiliki jalur tertentu dan biasanya tidak
mengambil ruang kota yang luas. MRT jenis ini biasanya memiliki jalur di atas jalan
Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta 4
raya dan yang ditopang dengan tiang-tiang yang sekaligus berfungsi untuk
membentuk lintasan monorail. Berbeda dengan MRT lainnya, monorail biasanya
hanya terdiri atas satu rute dengan sistem lintasan loop dengan beberapa stasiun
pemberhentian yang menghubungkan dengan MRT lainnya maupun langsung ke
lokasi kegiatan tertentu. Penggunaan monorail sudah banyak dikembangkan di kota-
kota metropolitan di dunia antara lain Moskow, Tokyo, dan Sydney.
2. Latar Belakang Pembangunan MRT Sebagai Solusi Transportasi Jakarta
Kerugian ekonomi akibat kemacetan lalu lintas di Jakarta berdasarkan hasil
penelitian Yayasan Pelangi pada 2005 ditaksir Rp 12,8 triliun/tahun yang meliputi
nilai waktu, biaya bahan bakar dan biaya kesehatan. Sementara berdasarkan
SITRAMP II tahun 2004 menunjukan bahwa bila sampai 2020 tidak ada perbaikan
yang dilakukan pada sistem transportasi maka perkiraan kerugian ekonomi
mencapai Rp 65 triliun/tahun.
Polusi udara akibat kendaraan bermotor memberi kontribusi 80 persen dari polusi di
Jakarta. MRT Jakarta digerakan oleh tenaga listrik sehingga tidak menimbulkan
emisi CO2 diperkotaan. Berdasarkan studi tersebut, maka jelas DKI Jakarta sangat
membutuhkan angkutan massal yang lebih andal seperti MRT yang dapat menjadi
alternatif solusi transportasi bagi masyarakat yang juga ramah lingkungan.
Membangun sistem jaringan MRT bukanlah semata-mata urusan kelayakan
ekonomi dan finansial saja, tetapi lebih dari itu membangun MRT mencerminkan
visi sebuah kota. Kehidupan dan aktivitas ekonomi sebuah kota, antara lain
tergantung dari seberapa mudah warga kota melakukan perjalanan/ mobilitas dan
seberapa sering mereka dapat melakukannya ke berbagai tujuan dalam kota. Tujuan
Utama dibangunnya sistem MRT adalah memberikan kesempatan kepada warga
kota untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perjalanan/ mobilitasnya menjadi
lebih andal, terpercaya, aman, nyaman, terjangkau dan lebih ekonomis.
3. Permasalahan Kemacetan Jakarta
Menurut majalah Time Jakarta adalah salah satu kota terpenting di Asia Tenggara
pada abad 21 dengan problem kemacetan yang sangat parah. Kemacetan lalu lintas
telah menjadi masalah yang kronis di wilayah DKI Jakarta. Hampir setiap hari
masyarakat Jakarta dipusingkan oleh kemacetan yang semakin hari semakin
bertambah parah. Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah daerah DKI Jakarta
untuk mengatasi kemacetan mulai dari penerapan jalan three in one hingga
pengadaan buswaytransjakarta. Namun, upaya-upaya tersebut belum membuahkan
hasil yang maksimal. Pelaksanaan sistem three in one sekarang ini , telah menjadi
lahan mencari penghasilan bagi para calo yang menawarkan dirinya dibayar untuk
bergabung menumpang kendaraan yang melewati jalan dengan sistem three in one.
Begitupun buswayTransjakarta, jumlah armadanya tidak sesuai dengan jumlah
penduduk Jakarta dan seringnya kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta
menandakan upaya ini belum berhasil mengatasi kemacetan Jakarta.
Sekarang kemacetan di Jakarta justru semakin bertambah parah. Jika sebelumnya
kemacetan hanya terjadi di saat jam-jam kantor seperti pagi dan sore hari, sekarang
kemacetan nyaris terjadi sepanjang hari di jalanan kota Jakarta. Permasalahan
kemacetan di Jakarta tidak terlepas dari akar permasalahan transportasi yaitu
buruknya sistem transportasi umum yang ada saat ini. Fasilitas transportasi umum
Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta 5
yang tidak memadai membuat warga Jakarta merasa enggan untuk menggunakan
transportasi umum. Pada tahun 2005 saja, penggunaan transportasi umum di Jakarta
telah menurun dari 57% menjadi 52 % . Permasalahan transportasi umum yang
buruk inilah yang menjadi faktor tidak terkendalinya pertumbuhan jumlah
kendaraan bermotor khususnya kendaraan pribadi di Jakarta.
Jumlah kendaraan bermotor saat ini jauh melebihi kapasitas jalan yang ada di
Jakarta. Menurut data Polda Metro Jaya, penambahan mobil baru di Jakarta rata-rata
250 unit per hari, sedangkan sepeda motor mencapai 1.250 unit per hari. Pada tahun
2007, jumlah kendaraan yang melaju di jalanan Jakarta yang panjangnya hanya
5.621,5 km mencapai 4 juta unit per hari. Rata-rata pertumbuhan jumlah kendaraan
bermotor dalam lima tahun terakhir mencapai 9,5% per tahun, sedangkan
pertumbuhan panjang jalan hanya 0,1% per tahun. Ini berarti bahwa dalam beberapa
tahun ke depan, jalan di Jakarta akan tidak mampu menampung luapan jumlah
kendaraan yang terus tumbuh melebihi panjang jalan yang ada.
Selain tidak terkendalinya pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor hal lain yang
berperan menyebabkan kemacetan di Jakarta adalah jumlah dan kondisi infrastuktur
jalan di jakarta. Panjang jalan di DKI Jakarta hanya sekitar 7.650 kilometer dengan
luas 40,1 kilometer persegi atau hanya 6,26 persen dari luas wilayahnya. Padahal,
perbandingan ideal antara prasarana jalan dan luas wilayah adalah 14 %. Pada tahun
2015, diperkirakan populasi penduduk Jakarta akan mencapai 17 juta orang,
pertumbuhan kendaraan 10% dan pertumbuhan infrastruktur kurang dari 1%.
Sehingga, nantinya jalanan di Jakarta diprediksi tidak akan sanggup menampung
total kendaraan yang ada.
Dalam catatan Dinas Perhubungan DKI Jakarta tahun 2007, kecepatan rata-rata bus
kota hanya mencapai 10-25 km/jam untuk pagi hari dan 7-24 km/jam pada sore hari.
Kondisi kemacetan yang parah ini telah mengakibatkan banyak masalah di kota
Jakarta. Mulai dari kerugian ekonomi, pemborosan bahan bakar, peningkatkan
polusi udara serta menimbulkan stress bagi para pengguna jalan. Masalah yang
paling jelas terlihat tentunya dampak kerugian ekonomi. Berdasarkan SITRAMP II
tahun 2004 menunjukan bahwa bila sampai 2020 tidak ada perbaikan yang
dilakukan pada sistem transportasi maka perkiraan kerugian ekonomi yang
diakibatkan dari kemacetan mencapai Rp 65 triliun/tahun.
4. Peran MRT Sebagai Solusi Dalam Mengatasi Kemacetan Jakarta
Proyek MRT adalah proyek nasional yang dilakukan oleh pemerintah RI dan DKI
Jakarta. Kementrian perhubungan RI berperan sebagai executing agency, Pemprov
DKI sebagai implementing agency sedangkan PT MRT Jakarta sebagai sub-
implementing agency. Berbeda dengan proyek monorel yang dikerjakan oleh pihak
swasta (business to business), MRT Jakarta adalah proyek yang dibiayai oleh
pemerintah melalui pinjaman pinjaman luar negeri Jepang/Japan International
Cooperation Agency/JICA (Government to Government). Pemerintah Republik
Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjamin ketersediaan dana dan
kesinambungan operasional sistem MRT ini. Selain itu MRT Jakarta juga memiliki
jalur dan kualifikasi yang berbeda dibanding monorel.
MRT memiliki beberapa keunggulan dibandingkan solusi lain untuk mengatasi
kemacetan di kota Jakarta. Keunggulan itu diantaranya mampu mengangkut
Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta 6
penumpang dalam jumlah banyak dengan waktu yang cepat, tidak menggunakan
jaringan jalan raya, mampu menghemat penggunaan BBM dan mengurangi tingkat
polusi udara di kota Jakarta.
4.1.Mampu Mengangkut Penumpang Dalam Jumlah Banyak Dengan Waktu
Yang Cepat
MRT adalah sebuah transportasi massal yang mampu mengangkut penumpang
dari satu titik asal ke titik tujuan secara cepat, dan dalam jumlah yang besar.
MRT dirancang untuk memenuhi kebutuhan sebuah kota besar akan transportasi
publik yang mampu mengangkut penduduknya yang berjumlah banyak dengan
waktu yang singkat.
Contohnya saja di Singapura negara terdekat Indonesia yang mampu
memaksimalkan penggunaan MRTnya. Di Singapura, MRTnya mampu
menangani perjalanan harian lebih dari 8,9 juta penumpang dengan kecepatan
hingga 90 km/jam dan waktu jeda antar keretanya 5 menit. Waktu tempuh yang
cepat ini tentunya akan meningkatkan mobilitas warga di suatu kota.
Meningkatnya mobilitas warga kota ini memberikan dampak kepada
peningkatan dan pertumbuhan ekonomi kota, dan meningkatkan kualitas hidup
warga kota.
Menurut Kepala Divisi Sipil dan Struktur PT MRT Jakarta, Heru Nugroho,
pihaknya telah menyiapkan 17 rangkaian kereta untuk operasional MRT tahap
pertama ini. Satu rangkaian MRT yang terdiri dari enam unit kereta ini mampu
mengangkut hingga 1.500 penumpang. Jadi jika terdapat 17 rangkaian dan satu
rangkaian mampu angkut 1.500 penumpang. Maka ditargetkan 25.500
penumpang dapat terangkut.
Sistem MRT Jakarta sendiri dibangun untuk menjawab tantangan mobilitas kota
Jakarta yang rendah karena terbatasnya ruang untuk bermobilitas. Keunggulan
sistem MRT yang mampu mengangkut banyak penumpang dengan waktu yang
cepat di harapkan mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi khususnya
untuk beralih ke MRT. Berkurangnya penggunaan kendaraan pribadi ini akan
meningkatkan ruang gerak di jalan raya yang berdampak pada berkurangnya
tingkat kemacetan di Jakarta.
4.2.Tidak Menggunakan Jaringan Jalan Raya
Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta direncanakan akan
menggunakan sistem struktur layang atau struktur bawah tanah (underground).
MRT dengan struktur layang beroperasi di atas jalan dengan bantuan tiang-tiang,
hal ini untuk menghindari persilangan sebidang, agar tidak memerlukan pintu
perlintasan kereta api. MRT dengan struktur bawah tanah (underground) adalah
kereta api yang berjalan di bawah permukaan tanah (subway). Kereta jenis ini
dibangun dengan membangun terowongan-terowongan di bawah tanah sebagai
jalur kereta api. Umumnya digunakan pada kota kota besar (metropolitan)
seperti New York, Bangkok, Tokyo, Paris, Seouldan Moskwa.
Salah satu manfaat dari kedua sistem itu adalah untuk mengatasi masalah
penambahan ruang jalan yang tidak bisa dilakukan secara terus menerus,
khususnya di Jakarta. Pada masa yang akan datang, pembangunan jalan akan
semakin sulit dan semakin mahal karena terkendala oleh keterbatasan luas lahan
serta adanya berbagai kebutuhan lain untuk pembangunan infrastruktur lainnya.
Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta 7
Selain mengatasi masalah dalam pembangunan ruang jalan, pembangunan MRT
yang menggunakan sistem struktur layang atau struktur bawah tanah di Jakarta
juga bermanfaat agar tidak mengganggu lalu lintas jalan raya yang sudah penuh
kendaraan sesuai dengan kondisi Jakarta.
MRT yang direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2016 di Jakarta akan
membentang dari Lebak Bulus di Jakarta Selatan dan Dukuh Atas di Jakarta
Pusat sepanjang 14,5 km. Empat kilometer diantaranya (4 stasiun) dibangun di
bawah tanah dan 10,5 km dibangun melayang di atas jalan (8 stasiun). Proyek
ini adalah tahap 1 dari rencana 3 tahap pembangunan MRT di Jakarta. Tahap 2
adalah dari Dukuh Atas ke Kota; dan tahap 3 adalah jalur Timur-Barat. Untuk
pembangunan Tahap 2 dan tahap 3 saat ini sedang dalam pembuatan feasibility
study.
4.3.Mampu Menghemat Penggunaan BBM
Kemacetan yang terjadi hampir setiap hari diseluruh wilayah Jakarta telah
meyebabkan banyak BBM terbuang secara percuma. Ibukota negara ini
merupakan konsumen BBM subsidi terbesar di Indonesia menyusul tingginya
frekuensi kemacetan. Menurut Vice President Corporate Communication PT
Pertamina (persero) Ali Mundakir dalam kondisi macet penggunaan Bahan
Bakar Minyak (BBM) pada kendaraan akan meningkat hingga 20%.
Pembangunan sistem transportasi massal (mass rapid transportation/MRT) di
Jakarta menjadi kunci utama implementasi penghematan Bahan Bakar Minyak
(BBM).Karena tujuan paling penting dari pembangunan MRT adalah untuk
mengurangi jumlah penggunaan kendaraan pribadi dan mengalihkan para
pengguna kendaraan pribadi tersebut untuk beralih menggunakan MRT. Dengan
semakin berkurangnya pengguna kendaraan pribadi masalah kemacetan dan
pengurangan penggunaan BBM bisa semuanya terselesaikan.
Selain itu, dalam pengoperasiannya MRT menggunakan jaringan kabel listrik
yang terkoordinasi antar stasiunnya sehingga tidak membutuhkan energi BBM
yang besar seperti tranportasi massal lainnya. Hal ini juga diharapkan akan
semakin menghemat penggunaan BBM di Kota Jakarta.
4.4.Mampu Mengurangi Polusi Udara
Polusi udara adalah salah satu akibat yang paling bisa dirasakan dari masalah
kemacetan di Jakarta. Kendaraan bermotor menyumbang andil sebesar kurang
lebih 80% dalam masalah polusi udara di Jakarta. Data-data di bawah ini bisa
memberikan gambaran tentang parahnya polusi udara di Jakarta. Pertama, Pada
awal tahun 2000-an, menurut survei yang dilakukan UNEP Jakarta adalah kota
ketiga dengan tingkat polusi terburuk di dunia, setelah Mexico City dan
Bangkok. Kedua, dalam skala global, kadar partikel debu (particulate matter)
yang terkandung dalam udara Jakarta adalah yang tertinggi nomor 9 (yaitu 104
mikrogram per meter kubik) dari 111 kota dunia yang disurvei oleh Bank Dunia
pada tahun 2004. Sebagai perbandingan, Uni Eropa menetapkan angka 50
mikrogram per meter kubik sebagai ambang batas tertinggi kadar partikel debu
dalam udara. Ketiga, jumlah hari dengan kualitas tidak sehat di Jakarta semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2002, Jakarta dinyatakan sehat
selama 22 hari, sedangkan pada tahun 2003, Jakarta dinyatakan sehat hanya
selama 7 hari. Lebih lanjut, berdasarkan penelitian Kelompok Kerja Udara
Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta 8
Kaukus Lingkungan Hidup, pada tahun 2004 dan 2005, jumlah hari dengan
kualitas udara terburuk di Jakarta jauh di bawah 50 hari. Namun pada tahun
2006, jumlahnya justru naik di atas 51 hari.
Pembangunan MRT selain menjadi solusi kemacetan di juga bisa menjadi solusi
masalah polusi udara di Jakarta. MRT Jakarta digerakan oleh tenaga listrik
sehingga tidak menimbulkan emisi CO2 yang besar. Selain itu dengan
beroperasinya MRT di Jakarta di harapkan akan mengurangi jumlah kendaraan
yang ada di jalanan Jakarta, sehingga tingkat polusi yang dihasilkan oleh
kendaraan-kendaraan di jalanan dapat berkurang sehingga masyarakat Jakarta
dapat leluasa menghirup udara tanpa khawatir lagi terkena penyakit yang
ditimbulkan dari polusi tersebut.
Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta 9
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
MRT memiliki beberapa keunggulan dibandingkan solusi lain untuk mengatasi
kemacetan di kota Jakarta. Keunggulan itu diantaranya mampu mengangkut
penumpang dalam jumlah banyak dengan waktu yang cepat, tidak menggunakan
jaringan jalan raya, mampu menghemat penggunaan BBM dan mengurangi tingkat
polusi udara di kota Jakarta.
2. Saran
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, karena kurangnya
pengalaman dan pengetahuan tentang peran ilmu ukur tanah dalam dunia konstruksi.
Untuk itu kritik dan saran pembaca sangat bermanfaat demi tercapainya kepentingan
bersama untuk memperbaiki kesalahan dari makalah ini.
Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta 10
DAFTAR PUSTAKA
Reissyanna. (2013). “Pembangunan MRT” diakses 26 Desember 2016, dari
http://reissyanna.blogspot.co.id/2014/09/makalah-pembangunan-mrt-
pembangungan.html
Afifah, R. (2012) “MRT Mampu Angkut 25.500 Penumpang”. Kompas. diakses 26
Desember 2016. http://www. megapolitan.kompas.com/>
Bergkamp, D. Kemacetan Lalu Lintas Jakarta”.Kompasiana. 15 Nov. 2011. diakses 26
Desember 2016.
http://www. ekonomi.kompasiana.com/>
Hudalah, D., & Pratama, Y. MRT: Angkutan perkotaan masa depan?”. Buletin Tata
Ruang (Sep-Okt2010): 1-4.
Sindo. (2012). “MRT, solusi kemacetan Jakarta”. SindoNews. diakses 26 Desember
2016
http://www. metro.sindonews.com

More Related Content

What's hot

Kelembagaan sistem transportasi
Kelembagaan sistem transportasiKelembagaan sistem transportasi
Kelembagaan sistem transportasiMuhammad Dakka
 
Presentation1 morfologi kota
Presentation1  morfologi kotaPresentation1  morfologi kota
Presentation1 morfologi kotaULPUPPBJTADULAKO
 
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANMODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANPPGHybrid1
 
Profil KOTAKU Kota Malang
Profil KOTAKU Kota MalangProfil KOTAKU Kota Malang
Profil KOTAKU Kota Malangkomunikasiosp
 
Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan muhfidzilla
 
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahReview Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahDadang Solihin
 
Kak pembangunan underpass dustira hasil reviu 6 3 20
Kak pembangunan underpass dustira hasil reviu 6 3 20Kak pembangunan underpass dustira hasil reviu 6 3 20
Kak pembangunan underpass dustira hasil reviu 6 3 20Cratos27
 
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PADStrategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PADDadang Solihin
 
Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
Materi Kuliah Rekayasa Lalu LintasMateri Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintasmia ermawati
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI JakartaRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI JakartaPenataan Ruang
 
LAPORAN PKL (DITO M F - YUSTISYA M).pdf
LAPORAN PKL (DITO M F - YUSTISYA M).pdfLAPORAN PKL (DITO M F - YUSTISYA M).pdf
LAPORAN PKL (DITO M F - YUSTISYA M).pdfCoryDianaSari
 
perencanaan gemotri jalan
perencanaan gemotri jalanperencanaan gemotri jalan
perencanaan gemotri jalanAhmad Wiratama
 
Project Report Modified222
Project Report Modified222Project Report Modified222
Project Report Modified222Ratan Patil
 
4bf1a modul 1_-_pengantar_preservasi_jalan
4bf1a modul 1_-_pengantar_preservasi_jalan4bf1a modul 1_-_pengantar_preservasi_jalan
4bf1a modul 1_-_pengantar_preservasi_jalanudin2234
 
panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan
 panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan
panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaanDa' Chai
 

What's hot (20)

Kelembagaan sistem transportasi
Kelembagaan sistem transportasiKelembagaan sistem transportasi
Kelembagaan sistem transportasi
 
Presentation1 morfologi kota
Presentation1  morfologi kotaPresentation1  morfologi kota
Presentation1 morfologi kota
 
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANMODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
 
Profil KOTAKU Kota Malang
Profil KOTAKU Kota MalangProfil KOTAKU Kota Malang
Profil KOTAKU Kota Malang
 
Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan
 
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahReview Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
 
Kak pembangunan underpass dustira hasil reviu 6 3 20
Kak pembangunan underpass dustira hasil reviu 6 3 20Kak pembangunan underpass dustira hasil reviu 6 3 20
Kak pembangunan underpass dustira hasil reviu 6 3 20
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PADStrategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
Strategi Menarik Investor dalam rangka Peningkatan PAD
 
Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
Materi Kuliah Rekayasa Lalu LintasMateri Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI JakartaRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
 
LAPORAN PKL (DITO M F - YUSTISYA M).pdf
LAPORAN PKL (DITO M F - YUSTISYA M).pdfLAPORAN PKL (DITO M F - YUSTISYA M).pdf
LAPORAN PKL (DITO M F - YUSTISYA M).pdf
 
Tranportasi dan permasalahnnya
Tranportasi dan permasalahnnya Tranportasi dan permasalahnnya
Tranportasi dan permasalahnnya
 
perencanaan gemotri jalan
perencanaan gemotri jalanperencanaan gemotri jalan
perencanaan gemotri jalan
 
Eksum
EksumEksum
Eksum
 
Pedoman Mereview Master Plan
Pedoman Mereview Master PlanPedoman Mereview Master Plan
Pedoman Mereview Master Plan
 
Project Report Modified222
Project Report Modified222Project Report Modified222
Project Report Modified222
 
4bf1a modul 1_-_pengantar_preservasi_jalan
4bf1a modul 1_-_pengantar_preservasi_jalan4bf1a modul 1_-_pengantar_preservasi_jalan
4bf1a modul 1_-_pengantar_preservasi_jalan
 
LAPORAN ANTARA
LAPORAN ANTARALAPORAN ANTARA
LAPORAN ANTARA
 
panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan
 panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan
panduan penentuan klasifikasi fungsi jalan di wilayah perkotaan
 

Similar to Mrt sebagai solusi kemacetan jakarta

Makalah mass rapid_transit_mrt (1)
Makalah mass rapid_transit_mrt (1)Makalah mass rapid_transit_mrt (1)
Makalah mass rapid_transit_mrt (1)johan effendi
 
Group 1 - MRT Jakarta.pptx
Group 1 - MRT Jakarta.pptxGroup 1 - MRT Jakarta.pptx
Group 1 - MRT Jakarta.pptxDavidHeka
 
Transportasi_Light_Rail_Transit_LRT SEPTIAN SENO AJI.docx
Transportasi_Light_Rail_Transit_LRT SEPTIAN SENO AJI.docxTransportasi_Light_Rail_Transit_LRT SEPTIAN SENO AJI.docx
Transportasi_Light_Rail_Transit_LRT SEPTIAN SENO AJI.docxzulmrt
 
Perbedaan peraturan dalam mengatasi masalah kemacetan jakarta dengan tokyo
Perbedaan peraturan dalam mengatasi masalah kemacetan jakarta dengan tokyoPerbedaan peraturan dalam mengatasi masalah kemacetan jakarta dengan tokyo
Perbedaan peraturan dalam mengatasi masalah kemacetan jakarta dengan tokyoPatta Danun
 
Mewujudkan Jalan Berbayar di Jakarta Belajar dari Pengalaman Kota Mancanegara
Mewujudkan Jalan Berbayar di Jakarta Belajar dari Pengalaman Kota MancanegaraMewujudkan Jalan Berbayar di Jakarta Belajar dari Pengalaman Kota Mancanegara
Mewujudkan Jalan Berbayar di Jakarta Belajar dari Pengalaman Kota Mancanegaraoswarmungkasa1
 
SISTEM TRANSPORTASI PUBLIK DI SINGAPURA DAN MALAYSIA.pdf
SISTEM TRANSPORTASI PUBLIK DI SINGAPURA DAN MALAYSIA.pdfSISTEM TRANSPORTASI PUBLIK DI SINGAPURA DAN MALAYSIA.pdf
SISTEM TRANSPORTASI PUBLIK DI SINGAPURA DAN MALAYSIA.pdfRatih Sofian
 
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kotaYoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kotaAkhmad Guntar
 
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kotaYoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kotaAkhmad Guntar
 
Eki Manajemen Transportasi
Eki Manajemen TransportasiEki Manajemen Transportasi
Eki Manajemen TransportasiUNTIRTA
 
Johan silas ttg tol tengah kota
Johan silas ttg tol tengah kotaJohan silas ttg tol tengah kota
Johan silas ttg tol tengah kotaAkhmad Guntar
 
Menangani Kemacetan Jakarta dengan Bus Rapid Transit
Menangani Kemacetan Jakarta dengan Bus Rapid TransitMenangani Kemacetan Jakarta dengan Bus Rapid Transit
Menangani Kemacetan Jakarta dengan Bus Rapid TransitEko Juniarto
 
Persentase faiz isma (11 7016 007)
Persentase faiz isma (11 7016 007)Persentase faiz isma (11 7016 007)
Persentase faiz isma (11 7016 007)Faiz Isma
 
Pengaruh ACPS (Adhiconcrete Pavement System) Terhadap Pembangunan Jalan Tol S...
Pengaruh ACPS (Adhiconcrete Pavement System) Terhadap Pembangunan Jalan Tol S...Pengaruh ACPS (Adhiconcrete Pavement System) Terhadap Pembangunan Jalan Tol S...
Pengaruh ACPS (Adhiconcrete Pavement System) Terhadap Pembangunan Jalan Tol S...Lastri Naibaho
 
pengembangan transportasi
pengembangan transportasipengembangan transportasi
pengembangan transportasiEnchink Qw
 
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishub
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishubEkspose masterplan transportasi tangsel dishub
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishubdwianto23
 

Similar to Mrt sebagai solusi kemacetan jakarta (20)

Makalah mass rapid_transit_mrt (1)
Makalah mass rapid_transit_mrt (1)Makalah mass rapid_transit_mrt (1)
Makalah mass rapid_transit_mrt (1)
 
PA 6
PA 6PA 6
PA 6
 
Group 1 - MRT Jakarta.pptx
Group 1 - MRT Jakarta.pptxGroup 1 - MRT Jakarta.pptx
Group 1 - MRT Jakarta.pptx
 
Transportasi_Light_Rail_Transit_LRT SEPTIAN SENO AJI.docx
Transportasi_Light_Rail_Transit_LRT SEPTIAN SENO AJI.docxTransportasi_Light_Rail_Transit_LRT SEPTIAN SENO AJI.docx
Transportasi_Light_Rail_Transit_LRT SEPTIAN SENO AJI.docx
 
Perbedaan peraturan dalam mengatasi masalah kemacetan jakarta dengan tokyo
Perbedaan peraturan dalam mengatasi masalah kemacetan jakarta dengan tokyoPerbedaan peraturan dalam mengatasi masalah kemacetan jakarta dengan tokyo
Perbedaan peraturan dalam mengatasi masalah kemacetan jakarta dengan tokyo
 
Mewujudkan Jalan Berbayar di Jakarta Belajar dari Pengalaman Kota Mancanegara
Mewujudkan Jalan Berbayar di Jakarta Belajar dari Pengalaman Kota MancanegaraMewujudkan Jalan Berbayar di Jakarta Belajar dari Pengalaman Kota Mancanegara
Mewujudkan Jalan Berbayar di Jakarta Belajar dari Pengalaman Kota Mancanegara
 
SISTEM TRANSPORTASI PUBLIK DI SINGAPURA DAN MALAYSIA.pdf
SISTEM TRANSPORTASI PUBLIK DI SINGAPURA DAN MALAYSIA.pdfSISTEM TRANSPORTASI PUBLIK DI SINGAPURA DAN MALAYSIA.pdf
SISTEM TRANSPORTASI PUBLIK DI SINGAPURA DAN MALAYSIA.pdf
 
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kotaYoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
 
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kotaYoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
Yoga Adiwinarto on Peran BRT dalam penataan kota
 
1. bab 1
1.  bab 11.  bab 1
1. bab 1
 
Eki Manajemen Transportasi
Eki Manajemen TransportasiEki Manajemen Transportasi
Eki Manajemen Transportasi
 
Johan silas ttg tol tengah kota
Johan silas ttg tol tengah kotaJohan silas ttg tol tengah kota
Johan silas ttg tol tengah kota
 
Menangani Kemacetan Jakarta dengan Bus Rapid Transit
Menangani Kemacetan Jakarta dengan Bus Rapid TransitMenangani Kemacetan Jakarta dengan Bus Rapid Transit
Menangani Kemacetan Jakarta dengan Bus Rapid Transit
 
Persentase faiz isma (11 7016 007)
Persentase faiz isma (11 7016 007)Persentase faiz isma (11 7016 007)
Persentase faiz isma (11 7016 007)
 
Jurnal Ilmiah
Jurnal IlmiahJurnal Ilmiah
Jurnal Ilmiah
 
Pengaruh ACPS (Adhiconcrete Pavement System) Terhadap Pembangunan Jalan Tol S...
Pengaruh ACPS (Adhiconcrete Pavement System) Terhadap Pembangunan Jalan Tol S...Pengaruh ACPS (Adhiconcrete Pavement System) Terhadap Pembangunan Jalan Tol S...
Pengaruh ACPS (Adhiconcrete Pavement System) Terhadap Pembangunan Jalan Tol S...
 
pengembangan transportasi
pengembangan transportasipengembangan transportasi
pengembangan transportasi
 
PIS as a Solution
PIS as a SolutionPIS as a Solution
PIS as a Solution
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishub
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishubEkspose masterplan transportasi tangsel dishub
Ekspose masterplan transportasi tangsel dishub
 

Mrt sebagai solusi kemacetan jakarta

  • 1. MAKALAH “MRT SEBAGAI SOLUSI KEMACETAN JAKARTA” Disusun Oleh: Dimas Bayu Adi Putra 15.4110.4973 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2016
  • 2. Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta ii KATA PENGANTAR Segala puji akan kehadirat ALLAH SWT atas berkah dan hidayahNya sehingga kami dapat melaksanakan tugas makalah penganti ujian tengah semester ini mengenai mata kuliah Ilmu Ukur Tanah tentang “Peran Ilmu Ukur Tanah dalam Dunia Konstruksi”. Disini tak lupa sampaikan juga banyak terima kasih kepada semua pihak yang telahmemberikan andil dalam tugas ini sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik dan tak lupa saya sampaikan juga banyak–banyak terima kasih kepada bapak M. Afif Salim,ST.MT. selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah Ilmu Ukur Tanah, karena banyak dari penjelasan beliau tugas ini dapat terselesaikan dan bisa digunakan untuk semestinya dan fungsinya. Kami mohon maaf atas kesalahan ataupun kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini. Semarang, 01 Desember 2016 Penulis
  • 3. Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta iii DAFTAR ISI Judul......................................................................................................................i Kata Pengantar ......................................................................................................ii Daftar Isi...............................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN 1. LatarBelakang.....................................................................................1 2. Rumusan Masalah...............................................................................1 3. Tujuan.................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian LRT...................................................................................3 2. Latar Belakang Pembangunan MRT Sebagai Solusi Megurangi Kemacetan Jakarta..............................................................................4 3. Permasalahan Kemacetan Jakarta ......................................................4 4. Peran MRT Sebagai Solusi Dalam Mengatasi Kemacetan Jakarta.................................................................................................5 4.1.Mampu Mengangkut Penumpang Dalam Jumlah Banyak Dengan Waktu Yang Cepat..........................................................6 4.2.Tidak Menggunakan Jaringan Jalan Raya....................................6 4.3.Mampu Menghemat Penggunaan BBM.......................................7 4.4.Mampu Mengurangi Polusi Udara...............................................7 BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan..........................................................................................9 2. Saran ..................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu dari 5 besar Negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Otomatis, perlu adanya pengembangan – pengembangan alat yang mendukung produktifitas para penghuninya. Tak terkecuali dalam bidang transportasi. Luasnya wilayah Indonesia tentu saja membutuhkan teknologi transportasi yang memadai. Di Indonesia khususnya di Jakarta sekarang sudah tersedia teknologi transportasi darat, laut maupun udara. Armadanya pun tergolong mendunia. Namun, dibalik semua kelengkapan itu pasti ada sesuatu yang kurang. Banyaknya kecelakaan yang terjadi di jalan raya, rel kereta api, perairan membuktikan bahwa Jakarta masih jauh dari kata sempurna. Kemacetan dimana-mana membuat warga tak nyaman untuk berlama – lama di angkutan umum dan membeli kendaraan pribadi yang sejatinya malah menambah kemacetan. Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan perangkutan memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian dikota-kota besar. Permintaan layanan perangkutan juga akan semakin meningkat seiring dengan semakin besarnya jumlah penduduk. Karena ruang yang terbatas, maka tidak mampu memenuhi tingginya permintaan pergerakan penduduk hanya melalui penambahan jalan dan angkutan umum berkapasitas kecil. Kondisi tersebut semakin parah dengan munculnya emisi kendaraan yang dapat menimbulkan gangguan kondisi kesehatan dan penurunan kualitas lingkungan. Selain itu, lamanya waktu yang dihabiskan di jalan dapat menimbulkan dampak psikologis berupa penurunan ketidakstabilan emosi dan dampak ekonomis berupa penurunan tingkat produktivitas kerja. Menyadari bahwa penataan kota yang tak memungkinkan untuk menambah armada di daerah kemacetan, pemerintah merencanakan untuk membangun MRT (Mass Rapid Transit) guna menghubungkan wilayah-wilayah Jakarta dan disekitarnya. Pembangunan ini diharapkan akan membantu masyarakat dan pengembangan kota. 2. Rumusan Masalah Rumusan Masalah dari makalah ini adalah: 1. Apa itu MRT ? 2. Apa yang mendasari pembangunan MRT sebagai solusi mengatasi kemacetan Jakarta? 3. Bagaimana permasalahan kemacetan Jakarta? 4. Bagaimana peran MRT sebagai solusi dalam mengatasi kemacetan Jakarta?
  • 5. Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta 2 3. Tujuan Tujuan utama dari makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui apa itu MRT 2. Untuk mengetahui apa yang mendasari pembangunan MRT sebagai solusi mengatasi kemacetan Jakarta 3. Untuk mengetahui bagaimana permasalahan kemacetan Jakarta 4. Untuk mengetahui bagaimana peran MRT sebagai solusi dalam mengatasi kemacetan Jakarta
  • 6. Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta 3 BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian MRT MRT (Mass Rapid Transit) adalah suatu sistem tranportasi perkotaan yang mempunyai 3 kriteria utama, mass (daya angkut besar), rapid (waktu tempuh cepat dan frekuensi tinggi), dan transit (berhenti di banyak stasiun di titik utama perkotaan). Namun, belakangan ini kita sering salah kaprah tentang maksud definisi MRT itu sendiri. Pemeberitaan media yang cenderung asal-asalan dan kurang memperhatikan konten membuat masyarakat bukannya menjadi cerdas tapi menjadi makin bodoh. MRT (mass rapid transit) secara harfiah dapat diartikan sebagai moda angkutan yang mampu mengangkut penumpang dalam jumlah yang banyak (massal) dengan frekuensi dan kecepatan yang sangat tinggi (rapid). Menurut modanya, MRT dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, antara lain: bus (buslane/busway), subway, tram, dan monorail. Bus MRT dapat dibedakan dengan bus angkutan biasa dan kendaraan lain karena biasanya merupakan shuttle bus yang memiliki rute perjalanan tertentu dan beroperasi pada lajur khusus, sehingga sering disebut buslane/busway. Pemisahan lajur ini dilakukan agar penumpang tidak mengalami penundaan waktu perjalanan dan tidak terganggu oleh aktivitas moda angkutan lain yang melintasi rute perjalanan yang sama.Busway sendiri biasanya bervariasi ada yang berbentuk ganda (bus gandeng), bus tunggal, dan bus bertingkat. MRT jenis busway biasanya lebih banyak dipilih oleh kota-kota di negara berkembang karena pengembangannya membutuhkan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan subway, monorel, ataupun tram. Kota Bogota di Kolombia merupakan salah satu contoh sukses penerapan sistem busway. MRT dalam bentuksubway pada prinsipnya memiliki kesamaan sistem operasi dengan kereta api. Namun, konstruksi teknisnya terdapat perbedaan karena subway terletak di bawah tanah (underground) tetapi stasiun- stasiunnya langsung terhubung ke lokasi pusat kegiatan. Di Eropa Barat, subway merupakan salah satu moda angkutan yang sangat populer dan seringkali dikenal dengan istilah metro system. Kota London merupakan kota pertama yang menerapkan sistem subway sebagai moda angkutan massal berkecepatan tinggi pada tahun 1863. Tram merupakan bentuk MRT dengan moda angkutan mirip dengan kereta api, tetapi jalur operasinya dapat terintegrasi dengan jalan raya. Tram dapat ditemukan di hampir semua kota menengah dan besar di Eropa dan di beberapa kota besar di Amerika. Tram pertama kali diperkenalkan pada tahun 1807 di Inggris dan merupakan bentuk awal MRT di dunia. Dalam operasionalnya, dikenal dua jenis tram: (1) tramyang jalur operasinya menyatu dengan jalur lalu-lintas kendaraan; dan (2) tram yang memiliki jalur operasional tersendiri yang dikenal dengan istilah light rail. Monorail merupakan MRT yang memiliki jalur tertentu dan biasanya tidak mengambil ruang kota yang luas. MRT jenis ini biasanya memiliki jalur di atas jalan
  • 7. Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta 4 raya dan yang ditopang dengan tiang-tiang yang sekaligus berfungsi untuk membentuk lintasan monorail. Berbeda dengan MRT lainnya, monorail biasanya hanya terdiri atas satu rute dengan sistem lintasan loop dengan beberapa stasiun pemberhentian yang menghubungkan dengan MRT lainnya maupun langsung ke lokasi kegiatan tertentu. Penggunaan monorail sudah banyak dikembangkan di kota- kota metropolitan di dunia antara lain Moskow, Tokyo, dan Sydney. 2. Latar Belakang Pembangunan MRT Sebagai Solusi Transportasi Jakarta Kerugian ekonomi akibat kemacetan lalu lintas di Jakarta berdasarkan hasil penelitian Yayasan Pelangi pada 2005 ditaksir Rp 12,8 triliun/tahun yang meliputi nilai waktu, biaya bahan bakar dan biaya kesehatan. Sementara berdasarkan SITRAMP II tahun 2004 menunjukan bahwa bila sampai 2020 tidak ada perbaikan yang dilakukan pada sistem transportasi maka perkiraan kerugian ekonomi mencapai Rp 65 triliun/tahun. Polusi udara akibat kendaraan bermotor memberi kontribusi 80 persen dari polusi di Jakarta. MRT Jakarta digerakan oleh tenaga listrik sehingga tidak menimbulkan emisi CO2 diperkotaan. Berdasarkan studi tersebut, maka jelas DKI Jakarta sangat membutuhkan angkutan massal yang lebih andal seperti MRT yang dapat menjadi alternatif solusi transportasi bagi masyarakat yang juga ramah lingkungan. Membangun sistem jaringan MRT bukanlah semata-mata urusan kelayakan ekonomi dan finansial saja, tetapi lebih dari itu membangun MRT mencerminkan visi sebuah kota. Kehidupan dan aktivitas ekonomi sebuah kota, antara lain tergantung dari seberapa mudah warga kota melakukan perjalanan/ mobilitas dan seberapa sering mereka dapat melakukannya ke berbagai tujuan dalam kota. Tujuan Utama dibangunnya sistem MRT adalah memberikan kesempatan kepada warga kota untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perjalanan/ mobilitasnya menjadi lebih andal, terpercaya, aman, nyaman, terjangkau dan lebih ekonomis. 3. Permasalahan Kemacetan Jakarta Menurut majalah Time Jakarta adalah salah satu kota terpenting di Asia Tenggara pada abad 21 dengan problem kemacetan yang sangat parah. Kemacetan lalu lintas telah menjadi masalah yang kronis di wilayah DKI Jakarta. Hampir setiap hari masyarakat Jakarta dipusingkan oleh kemacetan yang semakin hari semakin bertambah parah. Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah daerah DKI Jakarta untuk mengatasi kemacetan mulai dari penerapan jalan three in one hingga pengadaan buswaytransjakarta. Namun, upaya-upaya tersebut belum membuahkan hasil yang maksimal. Pelaksanaan sistem three in one sekarang ini , telah menjadi lahan mencari penghasilan bagi para calo yang menawarkan dirinya dibayar untuk bergabung menumpang kendaraan yang melewati jalan dengan sistem three in one. Begitupun buswayTransjakarta, jumlah armadanya tidak sesuai dengan jumlah penduduk Jakarta dan seringnya kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta menandakan upaya ini belum berhasil mengatasi kemacetan Jakarta. Sekarang kemacetan di Jakarta justru semakin bertambah parah. Jika sebelumnya kemacetan hanya terjadi di saat jam-jam kantor seperti pagi dan sore hari, sekarang kemacetan nyaris terjadi sepanjang hari di jalanan kota Jakarta. Permasalahan kemacetan di Jakarta tidak terlepas dari akar permasalahan transportasi yaitu buruknya sistem transportasi umum yang ada saat ini. Fasilitas transportasi umum
  • 8. Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta 5 yang tidak memadai membuat warga Jakarta merasa enggan untuk menggunakan transportasi umum. Pada tahun 2005 saja, penggunaan transportasi umum di Jakarta telah menurun dari 57% menjadi 52 % . Permasalahan transportasi umum yang buruk inilah yang menjadi faktor tidak terkendalinya pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor khususnya kendaraan pribadi di Jakarta. Jumlah kendaraan bermotor saat ini jauh melebihi kapasitas jalan yang ada di Jakarta. Menurut data Polda Metro Jaya, penambahan mobil baru di Jakarta rata-rata 250 unit per hari, sedangkan sepeda motor mencapai 1.250 unit per hari. Pada tahun 2007, jumlah kendaraan yang melaju di jalanan Jakarta yang panjangnya hanya 5.621,5 km mencapai 4 juta unit per hari. Rata-rata pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor dalam lima tahun terakhir mencapai 9,5% per tahun, sedangkan pertumbuhan panjang jalan hanya 0,1% per tahun. Ini berarti bahwa dalam beberapa tahun ke depan, jalan di Jakarta akan tidak mampu menampung luapan jumlah kendaraan yang terus tumbuh melebihi panjang jalan yang ada. Selain tidak terkendalinya pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor hal lain yang berperan menyebabkan kemacetan di Jakarta adalah jumlah dan kondisi infrastuktur jalan di jakarta. Panjang jalan di DKI Jakarta hanya sekitar 7.650 kilometer dengan luas 40,1 kilometer persegi atau hanya 6,26 persen dari luas wilayahnya. Padahal, perbandingan ideal antara prasarana jalan dan luas wilayah adalah 14 %. Pada tahun 2015, diperkirakan populasi penduduk Jakarta akan mencapai 17 juta orang, pertumbuhan kendaraan 10% dan pertumbuhan infrastruktur kurang dari 1%. Sehingga, nantinya jalanan di Jakarta diprediksi tidak akan sanggup menampung total kendaraan yang ada. Dalam catatan Dinas Perhubungan DKI Jakarta tahun 2007, kecepatan rata-rata bus kota hanya mencapai 10-25 km/jam untuk pagi hari dan 7-24 km/jam pada sore hari. Kondisi kemacetan yang parah ini telah mengakibatkan banyak masalah di kota Jakarta. Mulai dari kerugian ekonomi, pemborosan bahan bakar, peningkatkan polusi udara serta menimbulkan stress bagi para pengguna jalan. Masalah yang paling jelas terlihat tentunya dampak kerugian ekonomi. Berdasarkan SITRAMP II tahun 2004 menunjukan bahwa bila sampai 2020 tidak ada perbaikan yang dilakukan pada sistem transportasi maka perkiraan kerugian ekonomi yang diakibatkan dari kemacetan mencapai Rp 65 triliun/tahun. 4. Peran MRT Sebagai Solusi Dalam Mengatasi Kemacetan Jakarta Proyek MRT adalah proyek nasional yang dilakukan oleh pemerintah RI dan DKI Jakarta. Kementrian perhubungan RI berperan sebagai executing agency, Pemprov DKI sebagai implementing agency sedangkan PT MRT Jakarta sebagai sub- implementing agency. Berbeda dengan proyek monorel yang dikerjakan oleh pihak swasta (business to business), MRT Jakarta adalah proyek yang dibiayai oleh pemerintah melalui pinjaman pinjaman luar negeri Jepang/Japan International Cooperation Agency/JICA (Government to Government). Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjamin ketersediaan dana dan kesinambungan operasional sistem MRT ini. Selain itu MRT Jakarta juga memiliki jalur dan kualifikasi yang berbeda dibanding monorel. MRT memiliki beberapa keunggulan dibandingkan solusi lain untuk mengatasi kemacetan di kota Jakarta. Keunggulan itu diantaranya mampu mengangkut
  • 9. Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta 6 penumpang dalam jumlah banyak dengan waktu yang cepat, tidak menggunakan jaringan jalan raya, mampu menghemat penggunaan BBM dan mengurangi tingkat polusi udara di kota Jakarta. 4.1.Mampu Mengangkut Penumpang Dalam Jumlah Banyak Dengan Waktu Yang Cepat MRT adalah sebuah transportasi massal yang mampu mengangkut penumpang dari satu titik asal ke titik tujuan secara cepat, dan dalam jumlah yang besar. MRT dirancang untuk memenuhi kebutuhan sebuah kota besar akan transportasi publik yang mampu mengangkut penduduknya yang berjumlah banyak dengan waktu yang singkat. Contohnya saja di Singapura negara terdekat Indonesia yang mampu memaksimalkan penggunaan MRTnya. Di Singapura, MRTnya mampu menangani perjalanan harian lebih dari 8,9 juta penumpang dengan kecepatan hingga 90 km/jam dan waktu jeda antar keretanya 5 menit. Waktu tempuh yang cepat ini tentunya akan meningkatkan mobilitas warga di suatu kota. Meningkatnya mobilitas warga kota ini memberikan dampak kepada peningkatan dan pertumbuhan ekonomi kota, dan meningkatkan kualitas hidup warga kota. Menurut Kepala Divisi Sipil dan Struktur PT MRT Jakarta, Heru Nugroho, pihaknya telah menyiapkan 17 rangkaian kereta untuk operasional MRT tahap pertama ini. Satu rangkaian MRT yang terdiri dari enam unit kereta ini mampu mengangkut hingga 1.500 penumpang. Jadi jika terdapat 17 rangkaian dan satu rangkaian mampu angkut 1.500 penumpang. Maka ditargetkan 25.500 penumpang dapat terangkut. Sistem MRT Jakarta sendiri dibangun untuk menjawab tantangan mobilitas kota Jakarta yang rendah karena terbatasnya ruang untuk bermobilitas. Keunggulan sistem MRT yang mampu mengangkut banyak penumpang dengan waktu yang cepat di harapkan mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi khususnya untuk beralih ke MRT. Berkurangnya penggunaan kendaraan pribadi ini akan meningkatkan ruang gerak di jalan raya yang berdampak pada berkurangnya tingkat kemacetan di Jakarta. 4.2.Tidak Menggunakan Jaringan Jalan Raya Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta direncanakan akan menggunakan sistem struktur layang atau struktur bawah tanah (underground). MRT dengan struktur layang beroperasi di atas jalan dengan bantuan tiang-tiang, hal ini untuk menghindari persilangan sebidang, agar tidak memerlukan pintu perlintasan kereta api. MRT dengan struktur bawah tanah (underground) adalah kereta api yang berjalan di bawah permukaan tanah (subway). Kereta jenis ini dibangun dengan membangun terowongan-terowongan di bawah tanah sebagai jalur kereta api. Umumnya digunakan pada kota kota besar (metropolitan) seperti New York, Bangkok, Tokyo, Paris, Seouldan Moskwa. Salah satu manfaat dari kedua sistem itu adalah untuk mengatasi masalah penambahan ruang jalan yang tidak bisa dilakukan secara terus menerus, khususnya di Jakarta. Pada masa yang akan datang, pembangunan jalan akan semakin sulit dan semakin mahal karena terkendala oleh keterbatasan luas lahan serta adanya berbagai kebutuhan lain untuk pembangunan infrastruktur lainnya.
  • 10. Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta 7 Selain mengatasi masalah dalam pembangunan ruang jalan, pembangunan MRT yang menggunakan sistem struktur layang atau struktur bawah tanah di Jakarta juga bermanfaat agar tidak mengganggu lalu lintas jalan raya yang sudah penuh kendaraan sesuai dengan kondisi Jakarta. MRT yang direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2016 di Jakarta akan membentang dari Lebak Bulus di Jakarta Selatan dan Dukuh Atas di Jakarta Pusat sepanjang 14,5 km. Empat kilometer diantaranya (4 stasiun) dibangun di bawah tanah dan 10,5 km dibangun melayang di atas jalan (8 stasiun). Proyek ini adalah tahap 1 dari rencana 3 tahap pembangunan MRT di Jakarta. Tahap 2 adalah dari Dukuh Atas ke Kota; dan tahap 3 adalah jalur Timur-Barat. Untuk pembangunan Tahap 2 dan tahap 3 saat ini sedang dalam pembuatan feasibility study. 4.3.Mampu Menghemat Penggunaan BBM Kemacetan yang terjadi hampir setiap hari diseluruh wilayah Jakarta telah meyebabkan banyak BBM terbuang secara percuma. Ibukota negara ini merupakan konsumen BBM subsidi terbesar di Indonesia menyusul tingginya frekuensi kemacetan. Menurut Vice President Corporate Communication PT Pertamina (persero) Ali Mundakir dalam kondisi macet penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada kendaraan akan meningkat hingga 20%. Pembangunan sistem transportasi massal (mass rapid transportation/MRT) di Jakarta menjadi kunci utama implementasi penghematan Bahan Bakar Minyak (BBM).Karena tujuan paling penting dari pembangunan MRT adalah untuk mengurangi jumlah penggunaan kendaraan pribadi dan mengalihkan para pengguna kendaraan pribadi tersebut untuk beralih menggunakan MRT. Dengan semakin berkurangnya pengguna kendaraan pribadi masalah kemacetan dan pengurangan penggunaan BBM bisa semuanya terselesaikan. Selain itu, dalam pengoperasiannya MRT menggunakan jaringan kabel listrik yang terkoordinasi antar stasiunnya sehingga tidak membutuhkan energi BBM yang besar seperti tranportasi massal lainnya. Hal ini juga diharapkan akan semakin menghemat penggunaan BBM di Kota Jakarta. 4.4.Mampu Mengurangi Polusi Udara Polusi udara adalah salah satu akibat yang paling bisa dirasakan dari masalah kemacetan di Jakarta. Kendaraan bermotor menyumbang andil sebesar kurang lebih 80% dalam masalah polusi udara di Jakarta. Data-data di bawah ini bisa memberikan gambaran tentang parahnya polusi udara di Jakarta. Pertama, Pada awal tahun 2000-an, menurut survei yang dilakukan UNEP Jakarta adalah kota ketiga dengan tingkat polusi terburuk di dunia, setelah Mexico City dan Bangkok. Kedua, dalam skala global, kadar partikel debu (particulate matter) yang terkandung dalam udara Jakarta adalah yang tertinggi nomor 9 (yaitu 104 mikrogram per meter kubik) dari 111 kota dunia yang disurvei oleh Bank Dunia pada tahun 2004. Sebagai perbandingan, Uni Eropa menetapkan angka 50 mikrogram per meter kubik sebagai ambang batas tertinggi kadar partikel debu dalam udara. Ketiga, jumlah hari dengan kualitas tidak sehat di Jakarta semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2002, Jakarta dinyatakan sehat selama 22 hari, sedangkan pada tahun 2003, Jakarta dinyatakan sehat hanya selama 7 hari. Lebih lanjut, berdasarkan penelitian Kelompok Kerja Udara
  • 11. Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta 8 Kaukus Lingkungan Hidup, pada tahun 2004 dan 2005, jumlah hari dengan kualitas udara terburuk di Jakarta jauh di bawah 50 hari. Namun pada tahun 2006, jumlahnya justru naik di atas 51 hari. Pembangunan MRT selain menjadi solusi kemacetan di juga bisa menjadi solusi masalah polusi udara di Jakarta. MRT Jakarta digerakan oleh tenaga listrik sehingga tidak menimbulkan emisi CO2 yang besar. Selain itu dengan beroperasinya MRT di Jakarta di harapkan akan mengurangi jumlah kendaraan yang ada di jalanan Jakarta, sehingga tingkat polusi yang dihasilkan oleh kendaraan-kendaraan di jalanan dapat berkurang sehingga masyarakat Jakarta dapat leluasa menghirup udara tanpa khawatir lagi terkena penyakit yang ditimbulkan dari polusi tersebut.
  • 12. Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta 9 BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan MRT memiliki beberapa keunggulan dibandingkan solusi lain untuk mengatasi kemacetan di kota Jakarta. Keunggulan itu diantaranya mampu mengangkut penumpang dalam jumlah banyak dengan waktu yang cepat, tidak menggunakan jaringan jalan raya, mampu menghemat penggunaan BBM dan mengurangi tingkat polusi udara di kota Jakarta. 2. Saran Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan tentang peran ilmu ukur tanah dalam dunia konstruksi. Untuk itu kritik dan saran pembaca sangat bermanfaat demi tercapainya kepentingan bersama untuk memperbaiki kesalahan dari makalah ini.
  • 13. Teknologi Teknik Sipil| MRT Sebagai Solusi Kemacetan Jakarta 10 DAFTAR PUSTAKA Reissyanna. (2013). “Pembangunan MRT” diakses 26 Desember 2016, dari http://reissyanna.blogspot.co.id/2014/09/makalah-pembangunan-mrt- pembangungan.html Afifah, R. (2012) “MRT Mampu Angkut 25.500 Penumpang”. Kompas. diakses 26 Desember 2016. http://www. megapolitan.kompas.com/> Bergkamp, D. Kemacetan Lalu Lintas Jakarta”.Kompasiana. 15 Nov. 2011. diakses 26 Desember 2016. http://www. ekonomi.kompasiana.com/> Hudalah, D., & Pratama, Y. MRT: Angkutan perkotaan masa depan?”. Buletin Tata Ruang (Sep-Okt2010): 1-4. Sindo. (2012). “MRT, solusi kemacetan Jakarta”. SindoNews. diakses 26 Desember 2016 http://www. metro.sindonews.com