SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
1
TRANPORTASI DAN PERMASALAHANNYA
A. PARKIR
Salah satu permasalahan pokok pada transportasi perkotaan adalah masalah
parkir. Pada setiap kegiatan yang membangkitkan arus lalu-lintas (fasilitas umum
seperti; super market, mall, gedung pertunjukkan, hotel, kantor dll). Selalu butuh
ruang bebas untuk parkir kendaraan. Pada kota-kota besar parkir menjadi bisnis yang
cukup menjanjikan, karena lahan di kota yang terbatas, tidak jarang terjadi perebutan
lahan parkir. Uang yang diperoleh dari parker pada kota-kota besar dapat mencapai
miliaran rupiah dalam 1 hari.
Hasil penelitian di Jerman menunjukkan bahwa dalam satu hari (24 jam)
kendaraan bergerak selama 2,5 jam sedangkan yang 21,5 jam berhenti (parkir). Hal
seperti ini dapat kita pahami karena orang menggunakan kendaraan hanya sebagai
alat untuk mencapai tujuan ke tempat dia beraktifitas / kerja. Setelah selesai bekerja
kendaran dipakai lagi untuk mengantar pulang ke tempat semula (rumah). Dengan
demikian lahan untuk parkir menjadi hal yang penting.
Secara garis besar, parkir dapat dibedakan atas :
1. Parkir di badan jalan ( On street parking )
2. Parkir di luar badan jalan ( Off Street parking )
Contoh parkir di badan jalan adalah parkir di sepanjang Urip Sumoharjo atau di Jalan
Malioboro (on street parking).
Contoh parkir di luar badan jalan di taman parkir utara Hotel Garuda atau basement
Malioboro Mall, Ramai super market (off street parking) dll.
1. GANGGUAN AKIBAT PARKIR
Parkir juga dapat menimbulkan gangguan terhadap arus lalulintas yaitu antara
lain :
- mengurangi lebar manfaat jalan ( karena sebagian dipakai untuk parkir ).
- Pada saat kendaraan mau parkir
- Pada saat kendaraan mau keluar
2
- Pada off street parking → antrian yang terjadi pada saat masuk dan
keluar dari tempat parkir dapat mengganggu arus lalulintas.
Dari kedua jenis parkir tersebut di atas, yang paling bagus adalah parkir di
tempat parkir, sehingga tidak mengurangi lebar manfaat jalan dan sedikit
mengganggu arus lalulintas, hanya saja parkir off street membutuhkan investasi yang
tidak sedikit untuk tanah dan bangunan parkir.
Pada pembangunan parkir off street perlu dipikirkan beberapa hal penting,
dari hasil penelitian hal tersebut antara lain :
a) sedekat mungkin dengan tempat tujuan
(kantor, pertokoan, super market dan lain-lain)
b) banyak pintu masuk / keluar
(supaya tidak mengganggu lalulintas karena antrian)
c) melalui tempat-tempat yang menarik
(sehingga tidak membosankan bagi pengendara kendaraan)
d) dan lain-lain.
Pada kota-kota besar parkir off street telah berkembang menjadi bisnis yang
menguntungkan. Banyak perusahaan yang bergerak/mengelola parkir. Bagi
pemerintah daerah ini merupakan pemasukan yang cukup besar.
Untuk memprediksi kebutuhan tempat parkir cukup sulit, banyak variabel
yangt mempengaruhinya. Volume parkir tergantung hal-hal di bawah ini.
a. Jenis kegiatan
(Hotel, Rumah sakit, Mall dll masing-masing kegiatan ini mempunyai
variabel yang berbeda dalam menentukan kebutuhan parkirnya. Misal untuk
hotel ditentukan oleh ; banyaknya kamar, tarif kamar, jumlah karyawan)
b. Luas areal kegiatan total
c. Perkembangan ekonomi daerah
(pada daerah yang ekonominya maju, berbeda dengan yang masih belum
mapan karena jumlah kendaraan yang ada masih sedikit)
d. Jumlah penduduk
(semakin banyak penduduknya,semakin besar kebutuhan parkirnya)
3
e. Angkutan umum
(Angkutan umum yang baik, akan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi
tentunya akan mengurangi kebutuhan tempat parkir).
2. SOLUSI DALAM PENGATURAN PARKIR
Jika karena sesuatu hal lahan pakir tidak mencukupi (biasanya di daerah kota
harga tanah sangat mahal) maka perlu strategi pengaturan parkir antara lain :
a) pembatasan waktu parkir
b) tarif parkir ganda
(ongkos parkir bertambah bila waktu parkirnya bertambah lama / melebihi
batas ketentuan, biasanya batas waktunya 1 jam)
c) jam belanja dibuat tidak sama dengan jam sibuk kantor (toko buka lebih
lama)
d) parkir bertingkat
Gamabar 1.1 Masalah Parkir
4
A. POLUSI
Salah satu dampak dari transportasi adalah polusi atau pencemaran dan degradasi
lingkungan, baik polusi udara maupun polusi suara. Hal ini tidak terasa tetapi besar
akibatnya bagi kesehatan dan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Oleh karena
itu perlu antisipasi supaya kelestarian lingkungan terjaga untuk anak cucu.
1. POLUSI UDARA
Dari hasil penelitian asap yang dihasilkan knalpot kendaraan
merupakan penyumbang terbesar dari polusi udara, oleh karena itu
pengendalian asap knalpot menjadi sangat penting, baik dari segi
jumlah maupun kualitasnya.
a. Penyebaran Polutan
Polutan yang berasal dari kendaraan terkonsentrasi di
sekitar kendaraan. Penyebarannya sesuai dengan jaraknya.
Konsentrasi
CO
Jarak dari pusat jalan
Keterangan :
- Polutan tersebut menyebar ke Atmosfer
- Polutan tersebut secara kimiawi mungkin dapat berubah
- Polutan tersebut mungkin tinggal di udara
Polutan tersebut mungkin tinggal di tanah, organisme dan
secara kimiawi berubah
- Polutan tersebut mungkin masuk ke perairan → laut
5
b. Sumber Polutan (dari kendaraan)
- gas buangan
- evaporasi bensin / solar dari karburator
- pembakaran tak sempurna bensin / solar
- debu yang berasal dari ban, rem dan permukaan jalan
- industri, kendaraan.
c. Polutan yang dihasilkan Kendaraan
Jenis polutan yang dihasilkan adalah CO2, H2O, CO, NOx,
debu, partikel.
d. Baku Mutu (Standar) Udara
( Kep-02 / MENKLH / I / 1998 )
Persayaratan standar yang ditetapkan oleh kementrian
Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut :
e. Pengaruh Polusi Udara
- terhadap kesehatan
- terhadap bau, kenampakan, kebersihan
- ketakutan terhadap pengaruh yang tidak terasa
e1. CO
Salah satu yang berbahaya adalah Carbon monoxide ( CO ),
racun ini mempunyai daya ikat terhadap Hb, jauh lebih tinggi
dari O2. Kadar CO dalam darah akan menyebabkan
terganggunya kesehatan.
Parameter Waktu Pengukuran Batas mutu
CO 8 jam 20 ppm ( 2260 g / m3 )
NOx 24 jam 0,05 ppm ( 92,5 g / m3 )
Debu 24 jam 0,26 mg/m3
HC 3 jam 0,24 ppm (160 g / m3)
6
% CO dlm darah Pengaruh
5 – 10 Fungsi penglihatan, reaksi
dan kewaspadaan berkurang.
10 – 30 Fungsi rasa berkurang, sakit
kepala dan mengurangi
kinerja saat latihan
30 – 60 Tak sadarkan diri
> 60 Menyebabkan kematian
Bagi orang yang mempunyai penyakit paru-paru
2,5 – 3 - sakit di dada secara tiba-tiba
10 % - mempengaruhi bayi dalam kandungan.
Besarnya pengaruh ini pada umumnya tergantung
pada :
o volume, komposisi kualitas (untuk kendaraan)
o cuaca (kelembaban, arah dan kecepatan angin)
o lay-out.
e.2. Hidro carbon & Aldehyde
merupakan unsur kimia organic
e.3. NOx
- terbentuk di ruang pembakaran di mesin (NO)
- di udara, NO berubah jadi → NO2 yang lebih beracun dari
pada NO, karena
 merusak paru-paru
 mengurangi daya tahan infeksi
 susah bernafas % ISPA
*Pada konsentrasi rendah tidak berbau, tetapi bila >
0,10 ppm berbau
7
a) PENGARUH JARAK TERHADAP BESARAN POLUSI
Jarak sangat berpengaruh terhadap efek polusi. Semakin
jauh dari sumber polusi pengaruh polusi semakin kecil
- CO berkurang 2/3 pada jarak 50 m
- HC berkurang 2/3 pada jarak 50 m
- NOx berkurang 1/3 pada jarak 50 m
- Partikel debu berkurang 2/3 pada jarak 50 m
- Asap berkurang ½ pada jarak 20 m
- Debu berkurang menjadi 0 pada jarak 60 m
Sampai saat ini kesadaran akan bahaya polusi ini masih
belum baik, terbukti masih sedikitnya penerapan uji
kendaraan umum yang mensyaratkannya bebas polusi /
masih dalam batas standar baku mutu yang diminta.
b) PENANGANAN KEBISINGAN
Ada tiga cara untuk menangani kebisingan, yaitu :
1. Pada sumbernya
Penanganan pada sumbernya berarti treatment pada asal
bunyi, sebagai contoh adalah knalpot kendaraan
diusahakan supaya bunyinya sehalus mungkin, ini
menjadi tugas para teknisi dan pabrik pembuat
kendaraan. Contoh yang lain adalah bunyi mesin, bunyi
ban di aspal dan lain-lain. Dengan teknologi yang
semakin maju, bunyi mesin dan bunyi knalpot semakin
halus.
2. Arus pancaran kebisingan (media)
Bunyi merambat dari asal bunyi menuju penerima.
Selain karena jaraknya, keras atau tidaknya bunyi yang
diterima dipengaruhi oleh benda-benda yang ada
diantara sumber bunyi dan penerima bunyi. Jika
terdapat benda-benda yang dapat menyerap bunyi atau
8
penghalang, maka bunyi yang diterima akan melemah.
Benda-benda yang menyerap bunyi ini antara lain;
- rumput
- pohon-pohonan
- gundukan tanah
- atau sengaja dibuat tembok
Pada rumah sakit biasanya, dibuat barier yang berupa
gundukan tanah dengan ditanami rumput dan juga
tanaman perdu agar pasien tidak terganggu oleh
kebisingan yang ada.
3. Pada obyek yang terkena dampak (gedung, rumah dll).
Penanganan yang ketiga adalah penanganan pada
penerima bunyi. Pada penerima bunyi dibuat sedemikian
rupa supaya bunyi yang diterima melemah. Sebagai
contoh untuk menerima bunyi yang di rumah, daun
jendela dapat dibuat dobel sehingga bunyi yang diterima
melemah demikian juga pada pintu. Dapat juga dinding
dibuat kedap suara dan lain-lain.
2. POLUSI SUARA
Polusi suara ini merupakan kebisingan yang
disbebebabkan oleh arus lalulintas kendaraan. Kebisingan ini
dipengaruhi beberapa hal antara lain adalah ;
1) Jenis kendaraan
- tipe jenis kendaraan
- knalpot dan klakson
- sistem pendingin
- jenis ban
9
2) Kecepatan kendaraan
Pada kecepatan lebih besar dari 70 km/jam pada jalan
datar → kebisingan yang terjadi akibat ban sangat
dominan.
3) Jenis perkerasan jalan
Semakin kasar permukaan jalan akan semakin keras
bunyi gesekan yang dihasilkan.
4) Geometric jalan (tanjakan, turunan, tikungan)
5) Arah dan kecepatan angin
6) Kondisi medan antara sumber dan penerima (media)
1. UPAYA PENANGGULANGAN POLUSI UDARA
Banyak sekali upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak dan
mengurangi potensi terjadinya polusi udara, diantaranya:
a. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup
sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya. Menanam dan
merawat tumbuhan di sekitar lingkungan kita. Berapa pun luas area kosong
di rumah atau di tempat kerja kita, tanamilah dengan tumbuhan. Hal ini
berguna untuk menyejukkan dan mengurangi jumlah polusi udara di sekitar
kita. Jika lahan kosong benar-benar tidak ada, Anda bisa memelihara
tanaman dalam pot dan meletakkannya atau bisa juga menggantungnya di
teras atau beranda rumah.
b. Gunakan kendaraan bermotor Anda, mobil ataupun motor, seefisian
mungkin. Jika Anda memiliki 2 mobil, satu untuk Anda dan satu lagi milik
pasangan Anda, kenapa tidak menggunakan satu saja? Anda bisa
mengantar jemput pasangan sambil berangkat dan pulang kantor bukan?
c. Gunakan transportasi umum. Jika tidak perlu sekali, simpan kendaraan
pribadi Anda di rumah dan gunakan transportasi umum yang ada. Ini akan
membantu mengurangi jumlah kendaraan yang membuang polusinya setiap
hari ke angkasa.
10
d. Ikutlah komunitas bersepeda. Alat transportasi yang ramah lingkungan
seperti sepeda akan sangat membantu untuk mengurangi polusi udara di
kota, terlebih dengan bersepeda Anda juga sehat karena aktivitas ini bagus
untuk jantung.
e. Gunakan kendaraan yang ramah lingkungan seperti becak, sepeda, dokar
atau delman. Jika menggunakan mobil atau motor, sebaiknya selalu
lakukan pengecekan supaya mesin kendaraan bagus dan mengurangi polusi
udara dengan memastikan emisi pembuangan di kendaraan Anda baik.
f. Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara
memasang bahan penyerap polutan atau saringan.
g. mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan
masyarakat.
h. mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan) bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah.
Gambar 1.2 Polusi Udara
11
B. KECELAKAAN
Daerah rawan kecelakaan dapat dikelompokkan menjadi :
(1). Black Spot adalah lokasi atau titik dimana dalam kurun waktu 1 tahun,
terjadi lebih dari 1 kali kecelakaan lalulintas yang mengakibatkan korban
luka berat atau meninggal dunia.
(2). Black Site adalah ruas jalan dengan frekuensi kecelakaan melebihi
indeks kecelakaan kritis.
a. Faktor penyebab kecelakaan :
1. Manusia
2. Kendaraan
3. Jalan
4. Lingkungan
Jika penyebab terjadinya kecelakaan hanya 1 faktor saja maka disebut
Monokasual, tetapi jika lebih dari 1 faktor, disebut Multikasual. Kecelakaan
biasanya terjadi karena Multikasual.
Menurut proses terjadinya kecelakaan ada 5, yaitu :
(1). Kecelakaan kendaraan tunggal, yaitu peristiwa kecelakaan yang terdiri hanya
satu kendaraan.
(2). Kecelakaan pejalan kaki, yaitu peristiwa kecelakaan yang melibatkan pejalan
kaki.
(3). Kecelakaan membelok lebih dari dua kendaraan, yaitu peristiwa kecelakaan
yang terjadi pada saat melakukan gerakan membelok dan melibatkan lebih dari
dua kendaraan.
(4). Kecelakaan membelok dua kendaraan, yaitu peristiwa kecelakaan yang
terjadi pada saat melakukan gerakan membelok dan melibatkan hanya dua buah
kendaraan.
(5). Kecelakaan tanpa gerakan membelok, yaitu peristiwa kecelakaan yang
terjadi pada saat berjalan lurus atau kecelakaan terjadi tanpa ada gerakan
membelok
12
b. Tingkat Keparahan Korban
Menurut tingkat keparahan yang diderita korban akibat kecelakaan, maka
jenis kecelakaan dapat dibagi menjadi 3 yaitu sebagai berikut :
a. Kecelakaan Fatal (fatal accident )
Adalah kecelakaan yang akibatnya sedikitnya satu orang meninggal dunia,
baik dilokasi tempat kejadian perkara (TKP) atau setelah beberapa saat
dirumah sakit.
b. Kecelakaan Serius (a personal injury accident)
Adalah kecelakaan yang tidak menyebebkan korban meninggal tetapi hanya
cidera serius yang memerlukan perawatan di rumah sakit.
c. Kecelakaan Ringan (a damage only accident)
Adalah kecelakaan yang hanya mengakibatkan cidera ringan bagi korbannya
atau hanya mengakibatkan kerugian harta benda akibat kerusakan kendaraan
yang bersangkutan.
c. Klasifikasi Kecelakaan menurut terjadinya:
Untuk menggolongkan memurut klasifikasi terjadinya kecelakaan kendaraan
bermotor yaitu:
a. Hilangnya kendali
b. Tabrakan dijalan (collision on road)
(1). Dengan pejalan kaki
(2). Dengan kendaraan lain yang belum berjalan
(3). Dengan kendaraan yang sedang parkir
(4). Dengan kereta api
(5). Dengan sepeda
(6). Dengan binatang
(7). Dengan obyek tetap (Fixed object)
(8). Dengan obyek lain
c. Selain tabrakan di jalan :
(1). Kendaraan terbalik
(2). Kendaraan lain, termasuk gangguan mesin.
13
Juga ditentukan bahwa tabrakan antara 2 atau lebih kendaraan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Kendaraan secara menyudut (angle)
Tabrakan antara kendaraan yang berjalan pada arah yang berbeda juga pada
arah yang berlawanan, biasanya terjadi pada sudut siku-siku (right angle)
dipertemuan jalan.
b. Menabrak dari belakang (rear end)
Kendaraan yang menabrak bagian belakang kendaraan lain yang berjalan
pada arah yang sama, biasanya pada jalur yang sama pula
c. Menabrak bagian samping/menyerempet (side swipe)
Kendaraan menabrak kendaraan yang lain dari bagian samping sambil
berjalan pada arah yang sama ataupun berlawanan, biasanya pada jalur yang
berbeda.
d. Menabrak bagian depan (head on)
Tabrakan antar kendaraan yang berjalan pada arah yang berlawanan, tetapi
yang termasuk peristiwa menyerempet.
e. Menabrak secara mundur (backing)
Kendaraan yang menabrak kendaraan lain pada waktu kendaraan tersebut
mundur.
d. Strategi Penanggulangan Kecelakaan Lalulintas
Upaya penggulangan kecelakaan lalulintas ini dilakukan dengan sasaran agar
terjadinya kecelakaan dapat dikurangi dengan biaya yang minimum, yang dilakuakan
dengan tindakan manajemen dan teknik lalu lintas pada daerah-daerah rawan
kecelakaan, serta titik/lokasi yang berbahaya.
Untuk kepentingan tersebut, maka lingkungan penanganan dapat mencakup:
1. Perbaikan jalan/jembatan dan perlengkapannya, pada lokasi-lokasi yang
rawan terhadap kecelakaan;
2. Perbaikan terhadap peraturan – peraturan lalu lintas yang diberlakukan pada
ruas – ruas jalan tertentu yang rawan terhadap kecelakaan lalu lintas;
3. Pemberian arahan dan bimbingan (penyuluhan) kepada masyarakat;
14
4. Penegakan hukum bagi pemakai jalan, khususnya terhadap hal – hal yang
rawan terhadap kecelakaan lalu lintas.
Semua upaya tersebut bertumpu pada kemampuan pengumpulan dan analisis
data dalam menggambarkan kecelakaan-kecelakaan serta lokasinya untuk
mengidentifikasikan letak kecelakaan tersebut serta faktor penyebab terjadinya
kecelakaan.
Untuk daerah rawan kecelakaan dapat diidentifikasikan dari seluk beluk
kejadian kecelakaan dengan mengelompokan kejadian – kejadian kecelakaan yang
terdiri dari :
1. Single Sites (Black spot program) adalah menspesifikasikan lokasi – lokasi
kejadian kecelakaan yang biasanya berhubungan langsung dengan geometrik,
yaitu penanganan jenis kecelakaan tertentu pada suatu ruas jalan, misalnya
perbaikan jari-jari tikungan yang terlalu tajam.
2. Mass action plans adalah penggunaan pola penanganan yang menyeluruh,
misalnya pelapisan perkersan tertentu guna mengurangi kelicinan permukaan.
3. Route action plans adalah perbaikan pada suatu rute jalan tertentu, misalnya
pemasngan lampu jalan pada suatu ruas, pemasangan devider, perlengkapan
rambu/marka. Ini umumunya dilaksanakan pada daerah-daerah tertib lalu
lintas.
4. Area wide schemes adalah penggunaan pola penanganan yang bervariasi yang
meliputi area yang luas, misalnya pelarangan arus lalu lintas menerus pada
daerah pemukiman, pengurangan kecepatan dengan conblock pada kawasan
universitas, pengurangan kecepatan dengan polisi tidur pada daerah
pemukiman.
Pada tahun 2006, jumlah orang yang meninggal karena kecelakaan
transportasi sebanyak 30.000 orang. Hal ini berarti tiap 18 menit ada 1 orang
meninggal akibat kecelakaan. Dari data WHO (2009) jumlah orang meninggal akibat
kecelakaan lalulintas pertahun adalah 1,5 juta orang, jauh lebih besar dari korban
akibat bencana Tsunami yang berkisar antara 400.000 orang. Sedang kerugian materi
akibat kecelakaan tersebut menurut studi ADB (2004) pada negara-negara
berkembang sebesar 2,5% – 4% dari PDB. Diperkirakan Transportasi akan menjadi
15
penyebab kematian no.3 terbesar di dunia, saat ini saja sudah masuk 10 besar
penyebab kematian.
Gambar 1.3 Kecelakaan
16
C. KEMACETAN
Masalah kemacetan lalu lintas memang sudah menjadi masalah yang sering
terjadi di wilayah perkotaan. Bahkan ini sudah menjadi problem yang serius
diwilayah perkotaan. Karena kemacetan selalu memberikan kerugian yang cukup
signifikan bagi negara. Masalah kemacetan lalu lintas selalu menyulitkan pemerintah
dalam melakukan penanganan. Segala kebijakan pemerintah telah dilakukan namun
pada kenyataanya kemacetan belum bisa ditanggulangi. Hal ini dikarenakan
kesadaran bagi para pengendara kendaraan yang masih belum sadar dalam
menggunakan jalan sebagai sarana transportasi. Selain itu, penyediaan transportasi
umum yang seharusnya menjadi transportasi yang dapat mengurangi jumlah
kemacetan lalu lintas transportasi di jalan raya juga sangat diperlukan. Namun lagi-
lagi karena sarana transportasi umum yang masih jauh dari memadai membuat para
pengguna kendaraan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Tentu ini jelas
akan membuat jalan akan lebih macet lagi.
1. Sebab-Sebab Kemacetan
Kemacetan transportasi lalu lintas merupakan suatu masalah yang sering
terjadi di wilayah perkotaan. Banyak faktor yang menjadi penyebab mengapa
kemacetan transportasi lalu lintas itu bisa terjadi. Faktor-faktor yang menjadi
penyebab kemacetan lalu lintas itu antara lain:
a) Adanya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan. Hal ini sering kali
menjadi masalah yang ada di wilayah perkotaan. Kemacetan lalu lintas terjadi
karena di kota sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat. Sehingga tidak
heran bila kapasitas jalan yang ada di kota tidak bisa menampung semua
kendaraan yang ada. Sehingga kemacetan pun tak bisa dihindari.
b) Adanya pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan
raya. Salah satu faktor yang menjadi penyebab dari kemacetan transporasi
lalu lintas adalah adanya pedagang kaki lima yang berjualan dipinggri jalan
raya. Biasanya mereka mengambil trotoar sebagai tempat untuk berjualan.
Selain sudah menyebabkan kemacetan lalu lintas, pedagang kaki lima ini juga
telah mengambil hak pejalan kaki. Sehingga pejalan kaki tidak lagi bisa
melewati trotoar, melainkan berjalan melewati jalan raya. Hal itu tentu
membahayakan keselamatan para pejalan kaki . Mengapa dengan adanya
17
pedagang kaki lima bisa menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas. Hal
itu bisa terjadi karena banyak dari pengguna jalan raya yang berhenti
dipinggir jalan untuk membeli barang kepada pedagang kaki lima. Selain itu
pengguna jalan yang membeli barang di pedagang kaki lima biasanya
memakirkan kendaraannya di pinggir jalan raya sehingga itu bisa
menyebabkan kemacetan lalu lintas.
c) Terjadinya kecelakaan lalu lintas. Terjadinya kecelakaan lalu lintas juga
dapat menyebabkan terjadinya kemacetan transportasi lalu lintas. Karena
ketika ada kecelakaan biasanya akan banyak para pengguna jalan yang
memelankan laju kendaraanya sehingga itu akan memicu terjadinya
kemacetan lalu lintas.
d) Adanya kendaraan yang diparkir sembarangan di pinggir jalan. Hal ini sudah
tentu seringkali menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas. Di wilayah
perkotaan biasnya seringkali ditemui kendaraan yang diparkir secara
sembarangan. Hal tersebut bisa terjadi karena minimnya tempat untuk parkir
bagi kendaraan yang ada di wilayah perkotaan. Kendaraan yang diparkir di
pinggir jalan sudah tentu akan memakan sebagian dari badan jalan yang mana
itu akan memicu terjadi kemacetan transportasi lalu lintas.
e) Beralihnya masyarakat dari menggunakan transportasi umum ke transportasi
pribadi. Adanya peralihan masyarakat dari menggunakan transportasi umum
ke transportasi pribadi telah memberikan permasalahan baru bagi dunia lalu
lintas. Mengapa hal itu terjadi, ada banyak faktor yang menyebabkan
masyarakat lebih memilih menggunakan trasportasi pribadi. Diantaranya
adalah karena menggunakan kendaraan pribadi dirasa lebih cepat dan murah.
Kendaraan pribadi juga lebih mudah untuk menjangkau daerah tujuan.
Namun demikian, ketika semua orang berusaha untuk beralih menggunakan
transportasi pribadi. Tidak salah jika jalan-jalan yang ada saat ini menjadi
padat dipenuhi oleh kendaraan-kendaraan pribadi.
18
2. Akibar Kemacetan Lalu Lintas
Salah satu masalah yang ada di perkotaan yaitu masalah kemacetan lalu
lintas. Masalah kemacetan lalu lintas diperkotaan telah banyak memberikan kerugian
bagi berjalannya roda ekonomi suatu negara. Tak jarang masalah-masalah kemacetan
ini selalu menjadi masalah yang menyulitkan pemerintah dalam suatu negara untuk
membuat kebijakan mengenai lalu lintas. Ada beberapa macam dampak atau akibat
yang ditimbulkan dari kemacetan transportasi lalu lintas, diantaranya yaitu
pemborosan bahan bakar kendaraan. Hal demikian dapat terjadi karena kendaraan
yang berjalan pelan akan menyita banyak waktu dan energi. Jalanan yang macet juga
mudah menimbulkan polusi udara karena. Kemacetan akan mengganggu aktivitas
ekonomi, misalnya aktivitas pengiriman barang. Ada banyak kerugian yang
ditimbulkan dengan adanya kemacetan transportasi lalu lintas ini. Bahkan, ekonomi
suatu negara bisa menjadi lumpuh gara-gara masalah kemacetan lalu lintas ini.
3. Upaya Menanggulangi Kemacetan Transportasi Lalu Lintas
Sebenarnya ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi
masalah kemacetan lalu lintas. Diantaranya adalah pengambilan kebijakan yang
dilakukan oleh pemerintah. Namun kebijakan yang telah dikeluarkan oleh
pemerintah sering kali diabaian oleh para penggunan jalan raya. Segala upaya yang
dilakukan sebenarnya untuk mengurangi volume kendaraan yang ada dijalan raya.
Namun apa daya karena jumlah kendaraan yang tiap hari tidak semakin berkurang
membuat masalah kemacetan lalu lintas semakin sulit untuk diatasi. Berikut beberapa
solusi yang dapat digunakan untuk menanggulangi masalah kemacetan lalu lintas:
a) Penyediaan sarana transortasi umum yang layak. Hal ini dilakukan untuk
menarik para penggunan jalan raya agar beralih dari kendaraan pribadi
kekendaraan umum.
b) Penggunaan jalur satu arah. Penggunaan jalur satu arah pada jalan raya ini
sangatlah diperlukan untuk menanggulangi masalah kemacetan lalu lintas.
Karena jika jalan dijadikan satu arah memungkinkan kendaraan dapat
berjalan lebih rapi.
c) Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi. Hal ini menjadi perlu dilakukan
karena penyebab kemacetan adalah adanya banyak kendaraan pribadi yang
19
menumpuk di jalanan. Hal ini dikarenakan mudahnya orang memperoleh
kendaraan pribadi. Jika pemilikan kendaraan pribadi ini dapat dilakukan,
maka ini akan dapat menekan angka kemacetan transportasi lalu lintas di
jalan raya.
d) Memperbanyak armada kendaraan masal yang memadai. Misalnya saja
busway seperti yang ada di Jakarta. Atau mungkin juga kereta bawah
tanah. Hal ini perlu dilakukan agar pengguna jalan raya mau menggunakan
sarana transportasi umum.
e) Larangan tegas bagi pedagang kaki lima berjualan dipinggir jalan dan
parkir liar yang seringkali menghambat laju kendaraan. Hal ini perlu
dilakukan untuk mengurangi angka kemacetan lalu lintas.
Gambar 1.4 Kemacetan

More Related Content

What's hot

Metode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasMetode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasAlen Pepa
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Harsanty Seran
 
sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2Lampung University
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekNurul Angreliany
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasbangkit bayu
 
Kapasitas jalan raya
Kapasitas jalan rayaKapasitas jalan raya
Kapasitas jalan rayanovirma_sari
 
Ppt kerusakan jalan
Ppt kerusakan jalanPpt kerusakan jalan
Ppt kerusakan jalandeliaupt
 
SISTEM TRANSPORTASI.ppt
SISTEM TRANSPORTASI.pptSISTEM TRANSPORTASI.ppt
SISTEM TRANSPORTASI.pptlukimnomleni
 
Kuliah 7 rll simpang prioritas
Kuliah  7 rll   simpang prioritasKuliah  7 rll   simpang prioritas
Kuliah 7 rll simpang prioritasbangkit bayu
 
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanJoy Irman
 
Konsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasiKonsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasiIB Ilham Malik
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RPersyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaana_agung_kartika
 
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013Agus Budi Prasetyo
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10noussevarenna
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYAAristo Amir
 
1. sejarah dan pengertian sistem transportasi
1. sejarah dan pengertian sistem transportasi1. sejarah dan pengertian sistem transportasi
1. sejarah dan pengertian sistem transportasiMiftachul Huda
 

What's hot (20)

Metode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintasMetode surveylalu lintas
Metode surveylalu lintas
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
 
sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyek
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintas
 
Kapasitas jalan raya
Kapasitas jalan rayaKapasitas jalan raya
Kapasitas jalan raya
 
Ppt kerusakan jalan
Ppt kerusakan jalanPpt kerusakan jalan
Ppt kerusakan jalan
 
SISTEM TRANSPORTASI.ppt
SISTEM TRANSPORTASI.pptSISTEM TRANSPORTASI.ppt
SISTEM TRANSPORTASI.ppt
 
Kuliah 7 rll simpang prioritas
Kuliah  7 rll   simpang prioritasKuliah  7 rll   simpang prioritas
Kuliah 7 rll simpang prioritas
 
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
 
Konsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasiKonsep dasar sistem transportasi
Konsep dasar sistem transportasi
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RPersyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
 
Pedoman desain geometrik jalan 2020
Pedoman desain geometrik jalan 2020Pedoman desain geometrik jalan 2020
Pedoman desain geometrik jalan 2020
 
Survey lalu lintas kelompok 6
Survey lalu lintas kelompok 6Survey lalu lintas kelompok 6
Survey lalu lintas kelompok 6
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
 
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
1. sejarah dan pengertian sistem transportasi
1. sejarah dan pengertian sistem transportasi1. sejarah dan pengertian sistem transportasi
1. sejarah dan pengertian sistem transportasi
 

Similar to Tranportasi dan permasalahnnya

Proposal tugas akhir
Proposal tugas akhirProposal tugas akhir
Proposal tugas akhirafdhal teknik
 
Paparan revisi pergub DKI soal Tarif Parkir
Paparan revisi pergub DKI soal Tarif ParkirPaparan revisi pergub DKI soal Tarif Parkir
Paparan revisi pergub DKI soal Tarif ParkirCIkumparan
 
Polusi udara kota besar
Polusi udara kota besarPolusi udara kota besar
Polusi udara kota besarWilly Chandra
 
Kajian proses manuver_parkir_di_badan_ja
Kajian proses manuver_parkir_di_badan_jaKajian proses manuver_parkir_di_badan_ja
Kajian proses manuver_parkir_di_badan_jaBudhi Darmawan
 
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh sKegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh sdwi angga teguh santoso
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADATMawar 99
 
Pengaruh pencemaran suara arus lalulintas terhadap masyarakat di jakarta dan ...
Pengaruh pencemaran suara arus lalulintas terhadap masyarakat di jakarta dan ...Pengaruh pencemaran suara arus lalulintas terhadap masyarakat di jakarta dan ...
Pengaruh pencemaran suara arus lalulintas terhadap masyarakat di jakarta dan ...Lara Sari
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
 
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
Week 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatanWeek 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatan
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatansunarto bin sudi
 

Similar to Tranportasi dan permasalahnnya (20)

Kelompok 9.pptx
Kelompok 9.pptxKelompok 9.pptx
Kelompok 9.pptx
 
Presetasi h.p.l.
Presetasi h.p.l.Presetasi h.p.l.
Presetasi h.p.l.
 
01 arp
01 arp01 arp
01 arp
 
Proposal tugas akhir
Proposal tugas akhirProposal tugas akhir
Proposal tugas akhir
 
Polusi udara dikota besar 4
Polusi udara dikota besar 4Polusi udara dikota besar 4
Polusi udara dikota besar 4
 
Paparan revisi pergub DKI soal Tarif Parkir
Paparan revisi pergub DKI soal Tarif ParkirPaparan revisi pergub DKI soal Tarif Parkir
Paparan revisi pergub DKI soal Tarif Parkir
 
p
pp
p
 
Polusi udara kota besar
Polusi udara kota besarPolusi udara kota besar
Polusi udara kota besar
 
Prolabir 1
Prolabir 1Prolabir 1
Prolabir 1
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Kajian proses manuver_parkir_di_badan_ja
Kajian proses manuver_parkir_di_badan_jaKajian proses manuver_parkir_di_badan_ja
Kajian proses manuver_parkir_di_badan_ja
 
Parkir
ParkirParkir
Parkir
 
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh sKegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
Kegiatan Laboratorium Lingkungan PT. Mutuagung Lestari Oleh Dwi Angga Teguh s
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADAT
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Outline ta mardi
Outline ta mardiOutline ta mardi
Outline ta mardi
 
Pengaruh pencemaran suara arus lalulintas terhadap masyarakat di jakarta dan ...
Pengaruh pencemaran suara arus lalulintas terhadap masyarakat di jakarta dan ...Pengaruh pencemaran suara arus lalulintas terhadap masyarakat di jakarta dan ...
Pengaruh pencemaran suara arus lalulintas terhadap masyarakat di jakarta dan ...
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
Week 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatanWeek 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatan
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
 
Industri
IndustriIndustri
Industri
 

Tranportasi dan permasalahnnya

  • 1. 1 TRANPORTASI DAN PERMASALAHANNYA A. PARKIR Salah satu permasalahan pokok pada transportasi perkotaan adalah masalah parkir. Pada setiap kegiatan yang membangkitkan arus lalu-lintas (fasilitas umum seperti; super market, mall, gedung pertunjukkan, hotel, kantor dll). Selalu butuh ruang bebas untuk parkir kendaraan. Pada kota-kota besar parkir menjadi bisnis yang cukup menjanjikan, karena lahan di kota yang terbatas, tidak jarang terjadi perebutan lahan parkir. Uang yang diperoleh dari parker pada kota-kota besar dapat mencapai miliaran rupiah dalam 1 hari. Hasil penelitian di Jerman menunjukkan bahwa dalam satu hari (24 jam) kendaraan bergerak selama 2,5 jam sedangkan yang 21,5 jam berhenti (parkir). Hal seperti ini dapat kita pahami karena orang menggunakan kendaraan hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan ke tempat dia beraktifitas / kerja. Setelah selesai bekerja kendaran dipakai lagi untuk mengantar pulang ke tempat semula (rumah). Dengan demikian lahan untuk parkir menjadi hal yang penting. Secara garis besar, parkir dapat dibedakan atas : 1. Parkir di badan jalan ( On street parking ) 2. Parkir di luar badan jalan ( Off Street parking ) Contoh parkir di badan jalan adalah parkir di sepanjang Urip Sumoharjo atau di Jalan Malioboro (on street parking). Contoh parkir di luar badan jalan di taman parkir utara Hotel Garuda atau basement Malioboro Mall, Ramai super market (off street parking) dll. 1. GANGGUAN AKIBAT PARKIR Parkir juga dapat menimbulkan gangguan terhadap arus lalulintas yaitu antara lain : - mengurangi lebar manfaat jalan ( karena sebagian dipakai untuk parkir ). - Pada saat kendaraan mau parkir - Pada saat kendaraan mau keluar
  • 2. 2 - Pada off street parking → antrian yang terjadi pada saat masuk dan keluar dari tempat parkir dapat mengganggu arus lalulintas. Dari kedua jenis parkir tersebut di atas, yang paling bagus adalah parkir di tempat parkir, sehingga tidak mengurangi lebar manfaat jalan dan sedikit mengganggu arus lalulintas, hanya saja parkir off street membutuhkan investasi yang tidak sedikit untuk tanah dan bangunan parkir. Pada pembangunan parkir off street perlu dipikirkan beberapa hal penting, dari hasil penelitian hal tersebut antara lain : a) sedekat mungkin dengan tempat tujuan (kantor, pertokoan, super market dan lain-lain) b) banyak pintu masuk / keluar (supaya tidak mengganggu lalulintas karena antrian) c) melalui tempat-tempat yang menarik (sehingga tidak membosankan bagi pengendara kendaraan) d) dan lain-lain. Pada kota-kota besar parkir off street telah berkembang menjadi bisnis yang menguntungkan. Banyak perusahaan yang bergerak/mengelola parkir. Bagi pemerintah daerah ini merupakan pemasukan yang cukup besar. Untuk memprediksi kebutuhan tempat parkir cukup sulit, banyak variabel yangt mempengaruhinya. Volume parkir tergantung hal-hal di bawah ini. a. Jenis kegiatan (Hotel, Rumah sakit, Mall dll masing-masing kegiatan ini mempunyai variabel yang berbeda dalam menentukan kebutuhan parkirnya. Misal untuk hotel ditentukan oleh ; banyaknya kamar, tarif kamar, jumlah karyawan) b. Luas areal kegiatan total c. Perkembangan ekonomi daerah (pada daerah yang ekonominya maju, berbeda dengan yang masih belum mapan karena jumlah kendaraan yang ada masih sedikit) d. Jumlah penduduk (semakin banyak penduduknya,semakin besar kebutuhan parkirnya)
  • 3. 3 e. Angkutan umum (Angkutan umum yang baik, akan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi tentunya akan mengurangi kebutuhan tempat parkir). 2. SOLUSI DALAM PENGATURAN PARKIR Jika karena sesuatu hal lahan pakir tidak mencukupi (biasanya di daerah kota harga tanah sangat mahal) maka perlu strategi pengaturan parkir antara lain : a) pembatasan waktu parkir b) tarif parkir ganda (ongkos parkir bertambah bila waktu parkirnya bertambah lama / melebihi batas ketentuan, biasanya batas waktunya 1 jam) c) jam belanja dibuat tidak sama dengan jam sibuk kantor (toko buka lebih lama) d) parkir bertingkat Gamabar 1.1 Masalah Parkir
  • 4. 4 A. POLUSI Salah satu dampak dari transportasi adalah polusi atau pencemaran dan degradasi lingkungan, baik polusi udara maupun polusi suara. Hal ini tidak terasa tetapi besar akibatnya bagi kesehatan dan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Oleh karena itu perlu antisipasi supaya kelestarian lingkungan terjaga untuk anak cucu. 1. POLUSI UDARA Dari hasil penelitian asap yang dihasilkan knalpot kendaraan merupakan penyumbang terbesar dari polusi udara, oleh karena itu pengendalian asap knalpot menjadi sangat penting, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. a. Penyebaran Polutan Polutan yang berasal dari kendaraan terkonsentrasi di sekitar kendaraan. Penyebarannya sesuai dengan jaraknya. Konsentrasi CO Jarak dari pusat jalan Keterangan : - Polutan tersebut menyebar ke Atmosfer - Polutan tersebut secara kimiawi mungkin dapat berubah - Polutan tersebut mungkin tinggal di udara Polutan tersebut mungkin tinggal di tanah, organisme dan secara kimiawi berubah - Polutan tersebut mungkin masuk ke perairan → laut
  • 5. 5 b. Sumber Polutan (dari kendaraan) - gas buangan - evaporasi bensin / solar dari karburator - pembakaran tak sempurna bensin / solar - debu yang berasal dari ban, rem dan permukaan jalan - industri, kendaraan. c. Polutan yang dihasilkan Kendaraan Jenis polutan yang dihasilkan adalah CO2, H2O, CO, NOx, debu, partikel. d. Baku Mutu (Standar) Udara ( Kep-02 / MENKLH / I / 1998 ) Persayaratan standar yang ditetapkan oleh kementrian Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut : e. Pengaruh Polusi Udara - terhadap kesehatan - terhadap bau, kenampakan, kebersihan - ketakutan terhadap pengaruh yang tidak terasa e1. CO Salah satu yang berbahaya adalah Carbon monoxide ( CO ), racun ini mempunyai daya ikat terhadap Hb, jauh lebih tinggi dari O2. Kadar CO dalam darah akan menyebabkan terganggunya kesehatan. Parameter Waktu Pengukuran Batas mutu CO 8 jam 20 ppm ( 2260 g / m3 ) NOx 24 jam 0,05 ppm ( 92,5 g / m3 ) Debu 24 jam 0,26 mg/m3 HC 3 jam 0,24 ppm (160 g / m3)
  • 6. 6 % CO dlm darah Pengaruh 5 – 10 Fungsi penglihatan, reaksi dan kewaspadaan berkurang. 10 – 30 Fungsi rasa berkurang, sakit kepala dan mengurangi kinerja saat latihan 30 – 60 Tak sadarkan diri > 60 Menyebabkan kematian Bagi orang yang mempunyai penyakit paru-paru 2,5 – 3 - sakit di dada secara tiba-tiba 10 % - mempengaruhi bayi dalam kandungan. Besarnya pengaruh ini pada umumnya tergantung pada : o volume, komposisi kualitas (untuk kendaraan) o cuaca (kelembaban, arah dan kecepatan angin) o lay-out. e.2. Hidro carbon & Aldehyde merupakan unsur kimia organic e.3. NOx - terbentuk di ruang pembakaran di mesin (NO) - di udara, NO berubah jadi → NO2 yang lebih beracun dari pada NO, karena  merusak paru-paru  mengurangi daya tahan infeksi  susah bernafas % ISPA *Pada konsentrasi rendah tidak berbau, tetapi bila > 0,10 ppm berbau
  • 7. 7 a) PENGARUH JARAK TERHADAP BESARAN POLUSI Jarak sangat berpengaruh terhadap efek polusi. Semakin jauh dari sumber polusi pengaruh polusi semakin kecil - CO berkurang 2/3 pada jarak 50 m - HC berkurang 2/3 pada jarak 50 m - NOx berkurang 1/3 pada jarak 50 m - Partikel debu berkurang 2/3 pada jarak 50 m - Asap berkurang ½ pada jarak 20 m - Debu berkurang menjadi 0 pada jarak 60 m Sampai saat ini kesadaran akan bahaya polusi ini masih belum baik, terbukti masih sedikitnya penerapan uji kendaraan umum yang mensyaratkannya bebas polusi / masih dalam batas standar baku mutu yang diminta. b) PENANGANAN KEBISINGAN Ada tiga cara untuk menangani kebisingan, yaitu : 1. Pada sumbernya Penanganan pada sumbernya berarti treatment pada asal bunyi, sebagai contoh adalah knalpot kendaraan diusahakan supaya bunyinya sehalus mungkin, ini menjadi tugas para teknisi dan pabrik pembuat kendaraan. Contoh yang lain adalah bunyi mesin, bunyi ban di aspal dan lain-lain. Dengan teknologi yang semakin maju, bunyi mesin dan bunyi knalpot semakin halus. 2. Arus pancaran kebisingan (media) Bunyi merambat dari asal bunyi menuju penerima. Selain karena jaraknya, keras atau tidaknya bunyi yang diterima dipengaruhi oleh benda-benda yang ada diantara sumber bunyi dan penerima bunyi. Jika terdapat benda-benda yang dapat menyerap bunyi atau
  • 8. 8 penghalang, maka bunyi yang diterima akan melemah. Benda-benda yang menyerap bunyi ini antara lain; - rumput - pohon-pohonan - gundukan tanah - atau sengaja dibuat tembok Pada rumah sakit biasanya, dibuat barier yang berupa gundukan tanah dengan ditanami rumput dan juga tanaman perdu agar pasien tidak terganggu oleh kebisingan yang ada. 3. Pada obyek yang terkena dampak (gedung, rumah dll). Penanganan yang ketiga adalah penanganan pada penerima bunyi. Pada penerima bunyi dibuat sedemikian rupa supaya bunyi yang diterima melemah. Sebagai contoh untuk menerima bunyi yang di rumah, daun jendela dapat dibuat dobel sehingga bunyi yang diterima melemah demikian juga pada pintu. Dapat juga dinding dibuat kedap suara dan lain-lain. 2. POLUSI SUARA Polusi suara ini merupakan kebisingan yang disbebebabkan oleh arus lalulintas kendaraan. Kebisingan ini dipengaruhi beberapa hal antara lain adalah ; 1) Jenis kendaraan - tipe jenis kendaraan - knalpot dan klakson - sistem pendingin - jenis ban
  • 9. 9 2) Kecepatan kendaraan Pada kecepatan lebih besar dari 70 km/jam pada jalan datar → kebisingan yang terjadi akibat ban sangat dominan. 3) Jenis perkerasan jalan Semakin kasar permukaan jalan akan semakin keras bunyi gesekan yang dihasilkan. 4) Geometric jalan (tanjakan, turunan, tikungan) 5) Arah dan kecepatan angin 6) Kondisi medan antara sumber dan penerima (media) 1. UPAYA PENANGGULANGAN POLUSI UDARA Banyak sekali upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak dan mengurangi potensi terjadinya polusi udara, diantaranya: a. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya. Menanam dan merawat tumbuhan di sekitar lingkungan kita. Berapa pun luas area kosong di rumah atau di tempat kerja kita, tanamilah dengan tumbuhan. Hal ini berguna untuk menyejukkan dan mengurangi jumlah polusi udara di sekitar kita. Jika lahan kosong benar-benar tidak ada, Anda bisa memelihara tanaman dalam pot dan meletakkannya atau bisa juga menggantungnya di teras atau beranda rumah. b. Gunakan kendaraan bermotor Anda, mobil ataupun motor, seefisian mungkin. Jika Anda memiliki 2 mobil, satu untuk Anda dan satu lagi milik pasangan Anda, kenapa tidak menggunakan satu saja? Anda bisa mengantar jemput pasangan sambil berangkat dan pulang kantor bukan? c. Gunakan transportasi umum. Jika tidak perlu sekali, simpan kendaraan pribadi Anda di rumah dan gunakan transportasi umum yang ada. Ini akan membantu mengurangi jumlah kendaraan yang membuang polusinya setiap hari ke angkasa.
  • 10. 10 d. Ikutlah komunitas bersepeda. Alat transportasi yang ramah lingkungan seperti sepeda akan sangat membantu untuk mengurangi polusi udara di kota, terlebih dengan bersepeda Anda juga sehat karena aktivitas ini bagus untuk jantung. e. Gunakan kendaraan yang ramah lingkungan seperti becak, sepeda, dokar atau delman. Jika menggunakan mobil atau motor, sebaiknya selalu lakukan pengecekan supaya mesin kendaraan bagus dan mengurangi polusi udara dengan memastikan emisi pembuangan di kendaraan Anda baik. f. Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau saringan. g. mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat. h. mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah. Gambar 1.2 Polusi Udara
  • 11. 11 B. KECELAKAAN Daerah rawan kecelakaan dapat dikelompokkan menjadi : (1). Black Spot adalah lokasi atau titik dimana dalam kurun waktu 1 tahun, terjadi lebih dari 1 kali kecelakaan lalulintas yang mengakibatkan korban luka berat atau meninggal dunia. (2). Black Site adalah ruas jalan dengan frekuensi kecelakaan melebihi indeks kecelakaan kritis. a. Faktor penyebab kecelakaan : 1. Manusia 2. Kendaraan 3. Jalan 4. Lingkungan Jika penyebab terjadinya kecelakaan hanya 1 faktor saja maka disebut Monokasual, tetapi jika lebih dari 1 faktor, disebut Multikasual. Kecelakaan biasanya terjadi karena Multikasual. Menurut proses terjadinya kecelakaan ada 5, yaitu : (1). Kecelakaan kendaraan tunggal, yaitu peristiwa kecelakaan yang terdiri hanya satu kendaraan. (2). Kecelakaan pejalan kaki, yaitu peristiwa kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki. (3). Kecelakaan membelok lebih dari dua kendaraan, yaitu peristiwa kecelakaan yang terjadi pada saat melakukan gerakan membelok dan melibatkan lebih dari dua kendaraan. (4). Kecelakaan membelok dua kendaraan, yaitu peristiwa kecelakaan yang terjadi pada saat melakukan gerakan membelok dan melibatkan hanya dua buah kendaraan. (5). Kecelakaan tanpa gerakan membelok, yaitu peristiwa kecelakaan yang terjadi pada saat berjalan lurus atau kecelakaan terjadi tanpa ada gerakan membelok
  • 12. 12 b. Tingkat Keparahan Korban Menurut tingkat keparahan yang diderita korban akibat kecelakaan, maka jenis kecelakaan dapat dibagi menjadi 3 yaitu sebagai berikut : a. Kecelakaan Fatal (fatal accident ) Adalah kecelakaan yang akibatnya sedikitnya satu orang meninggal dunia, baik dilokasi tempat kejadian perkara (TKP) atau setelah beberapa saat dirumah sakit. b. Kecelakaan Serius (a personal injury accident) Adalah kecelakaan yang tidak menyebebkan korban meninggal tetapi hanya cidera serius yang memerlukan perawatan di rumah sakit. c. Kecelakaan Ringan (a damage only accident) Adalah kecelakaan yang hanya mengakibatkan cidera ringan bagi korbannya atau hanya mengakibatkan kerugian harta benda akibat kerusakan kendaraan yang bersangkutan. c. Klasifikasi Kecelakaan menurut terjadinya: Untuk menggolongkan memurut klasifikasi terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor yaitu: a. Hilangnya kendali b. Tabrakan dijalan (collision on road) (1). Dengan pejalan kaki (2). Dengan kendaraan lain yang belum berjalan (3). Dengan kendaraan yang sedang parkir (4). Dengan kereta api (5). Dengan sepeda (6). Dengan binatang (7). Dengan obyek tetap (Fixed object) (8). Dengan obyek lain c. Selain tabrakan di jalan : (1). Kendaraan terbalik (2). Kendaraan lain, termasuk gangguan mesin.
  • 13. 13 Juga ditentukan bahwa tabrakan antara 2 atau lebih kendaraan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Kendaraan secara menyudut (angle) Tabrakan antara kendaraan yang berjalan pada arah yang berbeda juga pada arah yang berlawanan, biasanya terjadi pada sudut siku-siku (right angle) dipertemuan jalan. b. Menabrak dari belakang (rear end) Kendaraan yang menabrak bagian belakang kendaraan lain yang berjalan pada arah yang sama, biasanya pada jalur yang sama pula c. Menabrak bagian samping/menyerempet (side swipe) Kendaraan menabrak kendaraan yang lain dari bagian samping sambil berjalan pada arah yang sama ataupun berlawanan, biasanya pada jalur yang berbeda. d. Menabrak bagian depan (head on) Tabrakan antar kendaraan yang berjalan pada arah yang berlawanan, tetapi yang termasuk peristiwa menyerempet. e. Menabrak secara mundur (backing) Kendaraan yang menabrak kendaraan lain pada waktu kendaraan tersebut mundur. d. Strategi Penanggulangan Kecelakaan Lalulintas Upaya penggulangan kecelakaan lalulintas ini dilakukan dengan sasaran agar terjadinya kecelakaan dapat dikurangi dengan biaya yang minimum, yang dilakuakan dengan tindakan manajemen dan teknik lalu lintas pada daerah-daerah rawan kecelakaan, serta titik/lokasi yang berbahaya. Untuk kepentingan tersebut, maka lingkungan penanganan dapat mencakup: 1. Perbaikan jalan/jembatan dan perlengkapannya, pada lokasi-lokasi yang rawan terhadap kecelakaan; 2. Perbaikan terhadap peraturan – peraturan lalu lintas yang diberlakukan pada ruas – ruas jalan tertentu yang rawan terhadap kecelakaan lalu lintas; 3. Pemberian arahan dan bimbingan (penyuluhan) kepada masyarakat;
  • 14. 14 4. Penegakan hukum bagi pemakai jalan, khususnya terhadap hal – hal yang rawan terhadap kecelakaan lalu lintas. Semua upaya tersebut bertumpu pada kemampuan pengumpulan dan analisis data dalam menggambarkan kecelakaan-kecelakaan serta lokasinya untuk mengidentifikasikan letak kecelakaan tersebut serta faktor penyebab terjadinya kecelakaan. Untuk daerah rawan kecelakaan dapat diidentifikasikan dari seluk beluk kejadian kecelakaan dengan mengelompokan kejadian – kejadian kecelakaan yang terdiri dari : 1. Single Sites (Black spot program) adalah menspesifikasikan lokasi – lokasi kejadian kecelakaan yang biasanya berhubungan langsung dengan geometrik, yaitu penanganan jenis kecelakaan tertentu pada suatu ruas jalan, misalnya perbaikan jari-jari tikungan yang terlalu tajam. 2. Mass action plans adalah penggunaan pola penanganan yang menyeluruh, misalnya pelapisan perkersan tertentu guna mengurangi kelicinan permukaan. 3. Route action plans adalah perbaikan pada suatu rute jalan tertentu, misalnya pemasngan lampu jalan pada suatu ruas, pemasangan devider, perlengkapan rambu/marka. Ini umumunya dilaksanakan pada daerah-daerah tertib lalu lintas. 4. Area wide schemes adalah penggunaan pola penanganan yang bervariasi yang meliputi area yang luas, misalnya pelarangan arus lalu lintas menerus pada daerah pemukiman, pengurangan kecepatan dengan conblock pada kawasan universitas, pengurangan kecepatan dengan polisi tidur pada daerah pemukiman. Pada tahun 2006, jumlah orang yang meninggal karena kecelakaan transportasi sebanyak 30.000 orang. Hal ini berarti tiap 18 menit ada 1 orang meninggal akibat kecelakaan. Dari data WHO (2009) jumlah orang meninggal akibat kecelakaan lalulintas pertahun adalah 1,5 juta orang, jauh lebih besar dari korban akibat bencana Tsunami yang berkisar antara 400.000 orang. Sedang kerugian materi akibat kecelakaan tersebut menurut studi ADB (2004) pada negara-negara berkembang sebesar 2,5% – 4% dari PDB. Diperkirakan Transportasi akan menjadi
  • 15. 15 penyebab kematian no.3 terbesar di dunia, saat ini saja sudah masuk 10 besar penyebab kematian. Gambar 1.3 Kecelakaan
  • 16. 16 C. KEMACETAN Masalah kemacetan lalu lintas memang sudah menjadi masalah yang sering terjadi di wilayah perkotaan. Bahkan ini sudah menjadi problem yang serius diwilayah perkotaan. Karena kemacetan selalu memberikan kerugian yang cukup signifikan bagi negara. Masalah kemacetan lalu lintas selalu menyulitkan pemerintah dalam melakukan penanganan. Segala kebijakan pemerintah telah dilakukan namun pada kenyataanya kemacetan belum bisa ditanggulangi. Hal ini dikarenakan kesadaran bagi para pengendara kendaraan yang masih belum sadar dalam menggunakan jalan sebagai sarana transportasi. Selain itu, penyediaan transportasi umum yang seharusnya menjadi transportasi yang dapat mengurangi jumlah kemacetan lalu lintas transportasi di jalan raya juga sangat diperlukan. Namun lagi- lagi karena sarana transportasi umum yang masih jauh dari memadai membuat para pengguna kendaraan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Tentu ini jelas akan membuat jalan akan lebih macet lagi. 1. Sebab-Sebab Kemacetan Kemacetan transportasi lalu lintas merupakan suatu masalah yang sering terjadi di wilayah perkotaan. Banyak faktor yang menjadi penyebab mengapa kemacetan transportasi lalu lintas itu bisa terjadi. Faktor-faktor yang menjadi penyebab kemacetan lalu lintas itu antara lain: a) Adanya jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan. Hal ini sering kali menjadi masalah yang ada di wilayah perkotaan. Kemacetan lalu lintas terjadi karena di kota sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat. Sehingga tidak heran bila kapasitas jalan yang ada di kota tidak bisa menampung semua kendaraan yang ada. Sehingga kemacetan pun tak bisa dihindari. b) Adanya pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan raya. Salah satu faktor yang menjadi penyebab dari kemacetan transporasi lalu lintas adalah adanya pedagang kaki lima yang berjualan dipinggri jalan raya. Biasanya mereka mengambil trotoar sebagai tempat untuk berjualan. Selain sudah menyebabkan kemacetan lalu lintas, pedagang kaki lima ini juga telah mengambil hak pejalan kaki. Sehingga pejalan kaki tidak lagi bisa melewati trotoar, melainkan berjalan melewati jalan raya. Hal itu tentu membahayakan keselamatan para pejalan kaki . Mengapa dengan adanya
  • 17. 17 pedagang kaki lima bisa menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas. Hal itu bisa terjadi karena banyak dari pengguna jalan raya yang berhenti dipinggir jalan untuk membeli barang kepada pedagang kaki lima. Selain itu pengguna jalan yang membeli barang di pedagang kaki lima biasanya memakirkan kendaraannya di pinggir jalan raya sehingga itu bisa menyebabkan kemacetan lalu lintas. c) Terjadinya kecelakaan lalu lintas. Terjadinya kecelakaan lalu lintas juga dapat menyebabkan terjadinya kemacetan transportasi lalu lintas. Karena ketika ada kecelakaan biasanya akan banyak para pengguna jalan yang memelankan laju kendaraanya sehingga itu akan memicu terjadinya kemacetan lalu lintas. d) Adanya kendaraan yang diparkir sembarangan di pinggir jalan. Hal ini sudah tentu seringkali menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas. Di wilayah perkotaan biasnya seringkali ditemui kendaraan yang diparkir secara sembarangan. Hal tersebut bisa terjadi karena minimnya tempat untuk parkir bagi kendaraan yang ada di wilayah perkotaan. Kendaraan yang diparkir di pinggir jalan sudah tentu akan memakan sebagian dari badan jalan yang mana itu akan memicu terjadi kemacetan transportasi lalu lintas. e) Beralihnya masyarakat dari menggunakan transportasi umum ke transportasi pribadi. Adanya peralihan masyarakat dari menggunakan transportasi umum ke transportasi pribadi telah memberikan permasalahan baru bagi dunia lalu lintas. Mengapa hal itu terjadi, ada banyak faktor yang menyebabkan masyarakat lebih memilih menggunakan trasportasi pribadi. Diantaranya adalah karena menggunakan kendaraan pribadi dirasa lebih cepat dan murah. Kendaraan pribadi juga lebih mudah untuk menjangkau daerah tujuan. Namun demikian, ketika semua orang berusaha untuk beralih menggunakan transportasi pribadi. Tidak salah jika jalan-jalan yang ada saat ini menjadi padat dipenuhi oleh kendaraan-kendaraan pribadi.
  • 18. 18 2. Akibar Kemacetan Lalu Lintas Salah satu masalah yang ada di perkotaan yaitu masalah kemacetan lalu lintas. Masalah kemacetan lalu lintas diperkotaan telah banyak memberikan kerugian bagi berjalannya roda ekonomi suatu negara. Tak jarang masalah-masalah kemacetan ini selalu menjadi masalah yang menyulitkan pemerintah dalam suatu negara untuk membuat kebijakan mengenai lalu lintas. Ada beberapa macam dampak atau akibat yang ditimbulkan dari kemacetan transportasi lalu lintas, diantaranya yaitu pemborosan bahan bakar kendaraan. Hal demikian dapat terjadi karena kendaraan yang berjalan pelan akan menyita banyak waktu dan energi. Jalanan yang macet juga mudah menimbulkan polusi udara karena. Kemacetan akan mengganggu aktivitas ekonomi, misalnya aktivitas pengiriman barang. Ada banyak kerugian yang ditimbulkan dengan adanya kemacetan transportasi lalu lintas ini. Bahkan, ekonomi suatu negara bisa menjadi lumpuh gara-gara masalah kemacetan lalu lintas ini. 3. Upaya Menanggulangi Kemacetan Transportasi Lalu Lintas Sebenarnya ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah kemacetan lalu lintas. Diantaranya adalah pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Namun kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah sering kali diabaian oleh para penggunan jalan raya. Segala upaya yang dilakukan sebenarnya untuk mengurangi volume kendaraan yang ada dijalan raya. Namun apa daya karena jumlah kendaraan yang tiap hari tidak semakin berkurang membuat masalah kemacetan lalu lintas semakin sulit untuk diatasi. Berikut beberapa solusi yang dapat digunakan untuk menanggulangi masalah kemacetan lalu lintas: a) Penyediaan sarana transortasi umum yang layak. Hal ini dilakukan untuk menarik para penggunan jalan raya agar beralih dari kendaraan pribadi kekendaraan umum. b) Penggunaan jalur satu arah. Penggunaan jalur satu arah pada jalan raya ini sangatlah diperlukan untuk menanggulangi masalah kemacetan lalu lintas. Karena jika jalan dijadikan satu arah memungkinkan kendaraan dapat berjalan lebih rapi. c) Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi. Hal ini menjadi perlu dilakukan karena penyebab kemacetan adalah adanya banyak kendaraan pribadi yang
  • 19. 19 menumpuk di jalanan. Hal ini dikarenakan mudahnya orang memperoleh kendaraan pribadi. Jika pemilikan kendaraan pribadi ini dapat dilakukan, maka ini akan dapat menekan angka kemacetan transportasi lalu lintas di jalan raya. d) Memperbanyak armada kendaraan masal yang memadai. Misalnya saja busway seperti yang ada di Jakarta. Atau mungkin juga kereta bawah tanah. Hal ini perlu dilakukan agar pengguna jalan raya mau menggunakan sarana transportasi umum. e) Larangan tegas bagi pedagang kaki lima berjualan dipinggir jalan dan parkir liar yang seringkali menghambat laju kendaraan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi angka kemacetan lalu lintas. Gambar 1.4 Kemacetan