SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Download to read offline
SENYAWA ALKALOID DI
DALAM TUMBUHAN
Rina Wijayanti, M. Sc., Apt
wijayanti@unissula.ac.id
085641700766
Ephedra
Opium poppy
Tree
Daturas
Learning Outcome :
Memahami :
• Struktur dasar
• Sifat fisika kimia
• Kegunaan
• Penggolongan
• Contoh senyawa aktif yang terkandung dalam
tumbuhan
DEFINISI
• Alkaloid : “Alkali-like”
• Senyawa alkaloid adalah substansi-substansi
yang relatif toksis yang bekerja terutama pada
SSP (Susunan Syaraf Pusat), bersifat basa,
mengandung nitrogen heterosiklis dan
disintesa dalam tumbuhan dari asam-asam
amino dan turunan-turunannya
hormon sex (sex atractan)
derivat pyrol
N
CH3
N
CH3
OH
O
N
O
N
N
H
N
H
N
H
NH
N
H
H
OH
O
N
H2
O
N
H
N
CH3
O
N
O
H
O
Muscopyridine
(tanduk kijang)
Lycopodine
lycopodium (tan.rendah)
Pyocyanine (lumut)
Saxitoxin
(org.laut)
Astoramine (tikus besar)
NH
NH
CH3
CH3
O
H
H
Chanoclanne
jamur ergot
ALKALOID
Taxus brevifolia
Taxol
-anticancer
Papaver
somniferum
Morpine,
Codeine
- eases pain;
suppresses
coughing
Ephedra sinica
Pseudoephedrine
- reduces nasal
congestion
Catharanthus roseus
Vinblastine
-anti-cancer
Datura stramonium
Scopolamine
-eases motion
sickness
Filipendula
ulmaria
Aspirin
- reduces pain &
imflammation
Cinchona
pubescens
Quinine
-anti-malaria
KEGUNAAN
• Sebagai racun untuk melindungi tanaman dari
serangga dan binatang
• Sebagai bahan penetral racun untuk diri
sendiri
• Sebagai pengatur tumbuh
• Sebagai faktor pertumbuhan tanaman dan
cadangan makanan
EFEK FARMAKOLOGIS ALKALOID
• Analgesik dan narkotik  morfin dan kodein
• Stimulansia sentral  kofein
• Anti asma  efedrin
• Antihipertensi  reserpin
• Relaksan otot halus  atropin dan papaverin
• Relaksan otot skeletal  tubocurarin
PENGGOLONGAN menurut
Hegnauer :
• Alkaloid sesungguhnya (True Alkaloid)
- Bersifat basa (kecuali kolkhisin dan asam
aristolokhat)
- Toksik
- Lazim mengandung Nitrogen dalam cincin
heterosiklik (kecuali kolkhisin dan asam aristolokhat)
- Diturunkan dari asam amino
- Terdapat dalam bentuk garam dengan asam organik
- Contoh : atropin, morfin
NH
CH3
O
O
OCH3
CH3O
CH3O
OCH3
13. Kolkhisina
OH
O
NO2
OCH3
O
O
14. Asam aristolokhat-II
• Alkaloid Sederhana (Protoalkaloid)
- Merupakan amin yang relatif sederhana di mana
nitrogen dan asam amino tidak terdapat dalam cincin
heterosiklik
- Bersifat basa
- Diperoleh berdasarkan biosintesis dari asam amino
- Contoh : meskalin (kaktus), ephedrin, N,N-
dimetiltriptamin
CH3O
CH3O
OCH3
NH2
15. Meskalina
CH3
H
NH
CH3
H
HO
16. Efedrina
NH
N
CH3
CH3
17. N,N-dimetiltriptamina
Lopophora williamsii
Ephedra sinica
Lopophora williamsii
• Alkaloid semu (Pseudoalkaloid)
- Tidak diturunkan dari prekursor asam amino
- Misal alkaloid terpen (aconitin : alkaloid
diterpen), alkaloid dari jalur metabolisme
asetat (coniin)
- Sifat kebasaan rendah
- Contoh : Alkaloid steroidal (contoh konessiin)
dan purin (kaffein)
N
CH3
CH3
H
H
H
CH3
N
H3C
H3C
18. Konessina
N
N
CH3
N
H3C
N
CH3
O
O
19. Kaffeina
Berdasarkan atom nitrogen :
• Alkaloid dengan atom nitrogen heterosiklik
1. Alkaloid Piridin-Piperidin
Mempunyai satu cincin karbon,
mengandung 1 atom nitrogen
Conium maculatum (Fam. Apiaceae)
Nicootiana tabacum (Fam. Solanaceae)
2. Alkaloid Tropan
-Mengandung satu atom nitrogen dengan
gugus metil (N-CH3)
-Mempengaruhi sistem saraf pusat termasuk
yang ada pada otak maupun sumsum tulang
belakang
Atropa belladona (Fam. Solanaceae)
Hyoscyamus niger
Kokain dari Erythroxylum coca (Fam.
Erythroxylaceae)
Atropa belladona
3. Alkaloid Quinnolin
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom
nitrogen.
Cinchona ledgeriana (Fam.Rubiaceae)
Quinin yang toxic terhadap Plasmodium vivax
4. Alkaloid Isoquinolin
Mempunyai 2 cincin karbon mengandung 1
atom nitrogen.
Cytisus scoparius (Fam. Fabaceae)
5. Alkaloid Indol
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 cincin
indol.
Ergine dan psilocybin
Reserpin dari Rauwolfia serpentine
Vinblastin dan vinkristin dari Catharanthus
roseus (Fam. Apocynaceae)
6. Alkaloid Imidazol
Berupa cincin karbon mengandung 2 atom
nitrogen.
Jaborandi paragua (Fam. Rutaceae)
7. Alkaloid Lupinan
mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom N,
Lunpinus luteus (Fam. Leguminoceae)
8. Alkaloid Steroid
-Mengandung 2 cincin karbon dengan 1 atom
nitrogen dan 1 rangka steroid yang
mengandung 4 cincin karbon
-Zigadenus venenosus (Fam. Solananceae)
9. Alkaloid Purin
-mempunyai 2 cincin karbon dengan 4 atom
nitrogen
-Coffea arabica (Fam. Rubiaceae), Teh/
Camellia sinensis (Fam. Theaceae), Cola nitida
(Fam. Sterculiaceae), dan Theobroma cacao
• Alkaloid tanpa atom nitrogen yang heterosiklik
1. Alkaloid Efedrin (Alkaloid amine)
Mengandung 1 atau lebih cincin karbon
dengan atom nitrogen pada salah satu atom
karbon pada rantai samping.
Mescalin dari Lophophora williamsii, Ephedra
sinica.
Alkaloid Amina
-Golongan ini tidak mengandung N
heterosiklik
-Turunan sederhana dari feniletilamin dan
asam amino fenilalanin atau tirosin
-Ephedra sinica (Fam. Gnetaceae)
2. Alkaloid Capsaicin
Dari chile peppers, genus Capsicum, yaitu :
Capsicum pubescens, Capsicum boccatum,
Capsicum annuum, Capsicum frutescens,
Capsicum chinense
SIFAT FISIKA KIMIA
Sifat fisika
• Umumnya berbentuk kristal/padatan dengan TL
yang jelas.
• Kadang amorf atau cairan kental (nikotin, coniine)
• Umumnya tidak berwarna, kec Berberine (poli
aromatik)
• Alkaloid basa larut dlm pelarut organic
• Alkaloid garam larut dalam air.
Sifat kimia:
• Basa
• Sifat kebasaan alkaloid tergantung pd substitusi
pada atom N
SIFAT FISIS DAN KHEMIS ALKALOIDA :
Sifat fisis : Kristal, amorphous, liquid, tidak berwarna (umumnya)
Bentuk garam larut dlm air, bentuk basa larut dlm pelarut organik
N
N
CH3
20. Nikotina
NH CH3
21. Koniina
N
O
O
OCH3
OCH3
-OH
+
22. Berberina
N
NH
CH3O
HO
HO
O
O
O
OH
O
+ -
23. Betanina
(Berwarna, visible, khromofor)
(liquid)
(berwarna, visible, khromofor/ikatan
Rangkap terkonjugasi)
SIFAT KHEMIS : BASA (Sepasang elektron
bebas pada atom –N-)
Sifat ke-basa-an tergantung pada jenis substitusi pada atom –N-
N
CH3
H3C
H3C
24. Trietilamina
- Electron donating : Pendonor/pemberi elektron
N
H
CH3
H3
C
25. Dietilamina
N
CH3
H
H
26. Etilamina
Mana paling basa.?
N
27. Piridina
N
H
28. Piperidina
N
29. Kuinolina
N
30. Isokuinolina
N
H
31. Pirol
N
H
32. Indol
N
H
33. Pirolidina
- Electron withdrawing : Penarik elektron
-C=O, menghilangkan sifat basa
(menjadi netral)
-C=O
N
Ik. Amida
Ik. Peptida
• Jika gugus fungsional yang berdekatan dengan
nitrogen bersifat melepaskan elektron (misal : gugus
alkil), maka ketersediaan elektron pada nitrogen naik
dan senyawa lebih bersifat basa.
Urutan lebih basa : trietilamin> dietilamin> etilamin
• Bila gugus fungsional yang berdekatan bersifat
menarik elektron (misal : gugus karbonil), maka
ketersediaan pasangan elektron berkurang dan
pengaruh yang ditimbulkan alkaloid dapat bersifat
netral atau bahkan sedikit asam
• Kebasaan alkaloid  dekomposisi, terutama
oleh panas dan sinar dengan dengan adanya
oksigen  N-oksida  dicegah melalui
pembentukan garam dengan senyawa organik
(tartrat, sitrat) atau anorganik (asam
hidroklorida atau sulfat)
TATA NAMA
• Diberi akhiran -ina
• Generik
• Spesifik
• Penemu
• Aktivitas
Tata Nama berdasarkan nama
Generik
• Diambil dari nama Genus
• Contoh :
Nicotina tabaccum  Nicotina
Atropa belladona  Atropina
Tata Nama berdasarkan nama
Spesifik
• Diambil dari nama spesies
• Contoh :
Erythroxylon coca  Kokaina
Tata Nama berdasarkan nama
Penemu
• Contoh :
• Punica granatum  Peletierina
Tata Nama berdasarkan nama
Aktivitas
• Contoh :
Cephaelis ipecacuanha (emetikum)  Emetina
DETEKSI, ISOLASI, PURIFIKASI, DAN
PENENTUAN STRUKTUR ALKALOIDA
DETEKSI :
1. Metoda Wall
Bahan (20 g)
Refluks dg.80% EtOH, saring, filtrat diuapkan kering
Residu
Air, saring
Endapan filtrat
Diasamkan dg HCl 1%
+ Pereaksi Mayer
Endapan putih
Alkaloida (+)
Konfirmasi
+ Amonia
+ Kloroform
Lap. Kloroform
+ HCl 1%
Lapisan Air
Pereaksi Mayer
Endapan putih [alkaloida (+)]
2. Metoda KIANG-DOUGLAS
Bahan
Refluks 80% EtOH
Saring, pekatkan
Residu di + air
Lap. air
Amonia
+ kloroform
Lap. Air kloroform
Pekatkan/uapkan
+ HCl 2N
Lap. Kloroform lap. Air/asam
Pereaksi Mayer
Endapan putih
[Alkaloida (+)]
Isolasi alkaloida
BAHAN
Petroleum eter / PE
Ekst. PE Bahan
-95% EtOH / MeOH
-filter, filtrat diuapkan
-residu dipartisi antara
EtOAc dan 2% as tartrat
EtOAc lap. Air asam
+ EtOAc
- Basakan dg amonia
EtOAc Lap. basa
(Alk. Netral & basa lemah)
(Alk. Basa kuat) (Alk. Kuaterner/garam
amonium)
O
H3C
O
N
HO
N
O
H
H
O
NH
H
CH3
N
N
34. Ergotamina
O
Glu O
O
O
35. Swerosida
NH4OH
Suhu kamar
O
N
O
36. Gentianina

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Pembuatan amilum
Pembuatan amilumPembuatan amilum
Pembuatan amilum
 
Krim betametason
Krim betametasonKrim betametason
Krim betametason
 
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Air
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
 
Tanin
TaninTanin
Tanin
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
 
Terpenoid
TerpenoidTerpenoid
Terpenoid
 
Klt ku
Klt kuKlt ku
Klt ku
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
 
Sintesis aspirin2
Sintesis aspirin2Sintesis aspirin2
Sintesis aspirin2
 
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
 
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
 
Pill
PillPill
Pill
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
 
Salep mata (1)
Salep mata (1)Salep mata (1)
Salep mata (1)
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 

Similar to ALKALOID DI TUMBUHAN

ALKALOID - FITOKIMIA.pdf
ALKALOID - FITOKIMIA.pdfALKALOID - FITOKIMIA.pdf
ALKALOID - FITOKIMIA.pdfCacakansha1
 
Presentasi alkaloid
Presentasi alkaloid Presentasi alkaloid
Presentasi alkaloid ALLKuliah
 
Presentasi Ppt Alkaloid
Presentasi Ppt AlkaloidPresentasi Ppt Alkaloid
Presentasi Ppt AlkaloidALLKuliah
 
Materi Kuliah terpenoid fitokimia farmasi
Materi Kuliah terpenoid fitokimia farmasiMateri Kuliah terpenoid fitokimia farmasi
Materi Kuliah terpenoid fitokimia farmasiLidyaEvangelistaTamp
 
Isi alkaloid
Isi alkaloidIsi alkaloid
Isi alkaloidmocktar
 
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...anandajpz
 
Bagian 2 klasifikasi alkaloid
Bagian 2 klasifikasi alkaloidBagian 2 klasifikasi alkaloid
Bagian 2 klasifikasi alkaloidDinda Gusti Ayu
 
TUGAS kimia bahan alam mmmmmmmmmmmmmmmmp
TUGAS kimia bahan alam mmmmmmmmmmmmmmmmpTUGAS kimia bahan alam mmmmmmmmmmmmmmmmp
TUGAS kimia bahan alam mmmmmmmmmmmmmmmmpaidaapriani2
 
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)Yunus Thariq
 
Farmakognosi ALKALOID
Farmakognosi ALKALOIDFarmakognosi ALKALOID
Farmakognosi ALKALOIDSapan Nada
 
ppt alkaloid flavonid kel 2.pptx
ppt alkaloid flavonid kel 2.pptxppt alkaloid flavonid kel 2.pptx
ppt alkaloid flavonid kel 2.pptxDesiRis1
 
Review kimia organik
Review kimia organikReview kimia organik
Review kimia organikolanascorepta
 
Laporan kimia organik hidrokarbon
Laporan kimia organik  hidrokarbonLaporan kimia organik  hidrokarbon
Laporan kimia organik hidrokarbonirmalawai
 
TOKSISITAS ARSEN (FARMASI_UMS 2011)
TOKSISITAS ARSEN (FARMASI_UMS 2011)TOKSISITAS ARSEN (FARMASI_UMS 2011)
TOKSISITAS ARSEN (FARMASI_UMS 2011)Annie Rahmatillah
 
Amina dan amida
Amina dan amidaAmina dan amida
Amina dan amidaalditeuku1
 

Similar to ALKALOID DI TUMBUHAN (20)

ALKALOID - FITOKIMIA.pdf
ALKALOID - FITOKIMIA.pdfALKALOID - FITOKIMIA.pdf
ALKALOID - FITOKIMIA.pdf
 
Presentasi alkaloid
Presentasi alkaloid Presentasi alkaloid
Presentasi alkaloid
 
Presentasi Ppt Alkaloid
Presentasi Ppt AlkaloidPresentasi Ppt Alkaloid
Presentasi Ppt Alkaloid
 
Materi Kuliah terpenoid fitokimia farmasi
Materi Kuliah terpenoid fitokimia farmasiMateri Kuliah terpenoid fitokimia farmasi
Materi Kuliah terpenoid fitokimia farmasi
 
Isi alkaloid
Isi alkaloidIsi alkaloid
Isi alkaloid
 
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...
 
Bagian 2 klasifikasi alkaloid
Bagian 2 klasifikasi alkaloidBagian 2 klasifikasi alkaloid
Bagian 2 klasifikasi alkaloid
 
TUGAS kimia bahan alam mmmmmmmmmmmmmmmmp
TUGAS kimia bahan alam mmmmmmmmmmmmmmmmpTUGAS kimia bahan alam mmmmmmmmmmmmmmmmp
TUGAS kimia bahan alam mmmmmmmmmmmmmmmmp
 
Alkaloid
AlkaloidAlkaloid
Alkaloid
 
Alkaloid 2014
Alkaloid 2014Alkaloid 2014
Alkaloid 2014
 
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
 
Farmakognosi ALKALOID
Farmakognosi ALKALOIDFarmakognosi ALKALOID
Farmakognosi ALKALOID
 
kimia-organik-1-1.ppt
kimia-organik-1-1.pptkimia-organik-1-1.ppt
kimia-organik-1-1.ppt
 
Senyawa aromatik
Senyawa aromatikSenyawa aromatik
Senyawa aromatik
 
ppt alkaloid flavonid kel 2.pptx
ppt alkaloid flavonid kel 2.pptxppt alkaloid flavonid kel 2.pptx
ppt alkaloid flavonid kel 2.pptx
 
Review kimia organik
Review kimia organikReview kimia organik
Review kimia organik
 
Laporan kimia organik hidrokarbon
Laporan kimia organik  hidrokarbonLaporan kimia organik  hidrokarbon
Laporan kimia organik hidrokarbon
 
TOKSISITAS ARSEN (FARMASI_UMS 2011)
TOKSISITAS ARSEN (FARMASI_UMS 2011)TOKSISITAS ARSEN (FARMASI_UMS 2011)
TOKSISITAS ARSEN (FARMASI_UMS 2011)
 
Eter
EterEter
Eter
 
Amina dan amida
Amina dan amidaAmina dan amida
Amina dan amida
 

Recently uploaded

polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 

ALKALOID DI TUMBUHAN

  • 1. SENYAWA ALKALOID DI DALAM TUMBUHAN Rina Wijayanti, M. Sc., Apt wijayanti@unissula.ac.id 085641700766 Ephedra Opium poppy Tree Daturas
  • 2. Learning Outcome : Memahami : • Struktur dasar • Sifat fisika kimia • Kegunaan • Penggolongan • Contoh senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan
  • 3. DEFINISI • Alkaloid : “Alkali-like” • Senyawa alkaloid adalah substansi-substansi yang relatif toksis yang bekerja terutama pada SSP (Susunan Syaraf Pusat), bersifat basa, mengandung nitrogen heterosiklis dan disintesa dalam tumbuhan dari asam-asam amino dan turunan-turunannya
  • 4. hormon sex (sex atractan) derivat pyrol N CH3 N CH3 OH O N O N N H N H N H NH N H H OH O N H2 O N H N CH3 O N O H O Muscopyridine (tanduk kijang) Lycopodine lycopodium (tan.rendah) Pyocyanine (lumut) Saxitoxin (org.laut) Astoramine (tikus besar) NH NH CH3 CH3 O H H Chanoclanne jamur ergot
  • 5. ALKALOID Taxus brevifolia Taxol -anticancer Papaver somniferum Morpine, Codeine - eases pain; suppresses coughing Ephedra sinica Pseudoephedrine - reduces nasal congestion Catharanthus roseus Vinblastine -anti-cancer Datura stramonium Scopolamine -eases motion sickness Filipendula ulmaria Aspirin - reduces pain & imflammation Cinchona pubescens Quinine -anti-malaria
  • 6. KEGUNAAN • Sebagai racun untuk melindungi tanaman dari serangga dan binatang • Sebagai bahan penetral racun untuk diri sendiri • Sebagai pengatur tumbuh • Sebagai faktor pertumbuhan tanaman dan cadangan makanan
  • 7. EFEK FARMAKOLOGIS ALKALOID • Analgesik dan narkotik  morfin dan kodein • Stimulansia sentral  kofein • Anti asma  efedrin • Antihipertensi  reserpin • Relaksan otot halus  atropin dan papaverin • Relaksan otot skeletal  tubocurarin
  • 8. PENGGOLONGAN menurut Hegnauer : • Alkaloid sesungguhnya (True Alkaloid) - Bersifat basa (kecuali kolkhisin dan asam aristolokhat) - Toksik - Lazim mengandung Nitrogen dalam cincin heterosiklik (kecuali kolkhisin dan asam aristolokhat) - Diturunkan dari asam amino - Terdapat dalam bentuk garam dengan asam organik - Contoh : atropin, morfin
  • 10. • Alkaloid Sederhana (Protoalkaloid) - Merupakan amin yang relatif sederhana di mana nitrogen dan asam amino tidak terdapat dalam cincin heterosiklik - Bersifat basa - Diperoleh berdasarkan biosintesis dari asam amino - Contoh : meskalin (kaktus), ephedrin, N,N- dimetiltriptamin
  • 11. CH3O CH3O OCH3 NH2 15. Meskalina CH3 H NH CH3 H HO 16. Efedrina NH N CH3 CH3 17. N,N-dimetiltriptamina Lopophora williamsii Ephedra sinica Lopophora williamsii
  • 12. • Alkaloid semu (Pseudoalkaloid) - Tidak diturunkan dari prekursor asam amino - Misal alkaloid terpen (aconitin : alkaloid diterpen), alkaloid dari jalur metabolisme asetat (coniin) - Sifat kebasaan rendah - Contoh : Alkaloid steroidal (contoh konessiin) dan purin (kaffein)
  • 14. Berdasarkan atom nitrogen : • Alkaloid dengan atom nitrogen heterosiklik 1. Alkaloid Piridin-Piperidin Mempunyai satu cincin karbon, mengandung 1 atom nitrogen Conium maculatum (Fam. Apiaceae) Nicootiana tabacum (Fam. Solanaceae)
  • 15. 2. Alkaloid Tropan -Mengandung satu atom nitrogen dengan gugus metil (N-CH3) -Mempengaruhi sistem saraf pusat termasuk yang ada pada otak maupun sumsum tulang belakang Atropa belladona (Fam. Solanaceae) Hyoscyamus niger Kokain dari Erythroxylum coca (Fam. Erythroxylaceae)
  • 17. 3. Alkaloid Quinnolin Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen. Cinchona ledgeriana (Fam.Rubiaceae) Quinin yang toxic terhadap Plasmodium vivax
  • 18. 4. Alkaloid Isoquinolin Mempunyai 2 cincin karbon mengandung 1 atom nitrogen. Cytisus scoparius (Fam. Fabaceae)
  • 19. 5. Alkaloid Indol Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 cincin indol. Ergine dan psilocybin Reserpin dari Rauwolfia serpentine Vinblastin dan vinkristin dari Catharanthus roseus (Fam. Apocynaceae)
  • 20. 6. Alkaloid Imidazol Berupa cincin karbon mengandung 2 atom nitrogen. Jaborandi paragua (Fam. Rutaceae)
  • 21. 7. Alkaloid Lupinan mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom N, Lunpinus luteus (Fam. Leguminoceae)
  • 22. 8. Alkaloid Steroid -Mengandung 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen dan 1 rangka steroid yang mengandung 4 cincin karbon -Zigadenus venenosus (Fam. Solananceae)
  • 23. 9. Alkaloid Purin -mempunyai 2 cincin karbon dengan 4 atom nitrogen -Coffea arabica (Fam. Rubiaceae), Teh/ Camellia sinensis (Fam. Theaceae), Cola nitida (Fam. Sterculiaceae), dan Theobroma cacao
  • 24. • Alkaloid tanpa atom nitrogen yang heterosiklik 1. Alkaloid Efedrin (Alkaloid amine) Mengandung 1 atau lebih cincin karbon dengan atom nitrogen pada salah satu atom karbon pada rantai samping. Mescalin dari Lophophora williamsii, Ephedra sinica.
  • 25. Alkaloid Amina -Golongan ini tidak mengandung N heterosiklik -Turunan sederhana dari feniletilamin dan asam amino fenilalanin atau tirosin -Ephedra sinica (Fam. Gnetaceae)
  • 26. 2. Alkaloid Capsaicin Dari chile peppers, genus Capsicum, yaitu : Capsicum pubescens, Capsicum boccatum, Capsicum annuum, Capsicum frutescens, Capsicum chinense
  • 27. SIFAT FISIKA KIMIA Sifat fisika • Umumnya berbentuk kristal/padatan dengan TL yang jelas. • Kadang amorf atau cairan kental (nikotin, coniine) • Umumnya tidak berwarna, kec Berberine (poli aromatik) • Alkaloid basa larut dlm pelarut organic • Alkaloid garam larut dalam air. Sifat kimia: • Basa • Sifat kebasaan alkaloid tergantung pd substitusi pada atom N
  • 28. SIFAT FISIS DAN KHEMIS ALKALOIDA : Sifat fisis : Kristal, amorphous, liquid, tidak berwarna (umumnya) Bentuk garam larut dlm air, bentuk basa larut dlm pelarut organik N N CH3 20. Nikotina NH CH3 21. Koniina N O O OCH3 OCH3 -OH + 22. Berberina N NH CH3O HO HO O O O OH O + - 23. Betanina (Berwarna, visible, khromofor) (liquid) (berwarna, visible, khromofor/ikatan Rangkap terkonjugasi)
  • 29. SIFAT KHEMIS : BASA (Sepasang elektron bebas pada atom –N-) Sifat ke-basa-an tergantung pada jenis substitusi pada atom –N- N CH3 H3C H3C 24. Trietilamina - Electron donating : Pendonor/pemberi elektron N H CH3 H3 C 25. Dietilamina N CH3 H H 26. Etilamina Mana paling basa.? N 27. Piridina N H 28. Piperidina N 29. Kuinolina N 30. Isokuinolina N H 31. Pirol N H 32. Indol N H 33. Pirolidina - Electron withdrawing : Penarik elektron -C=O, menghilangkan sifat basa (menjadi netral) -C=O N Ik. Amida Ik. Peptida
  • 30. • Jika gugus fungsional yang berdekatan dengan nitrogen bersifat melepaskan elektron (misal : gugus alkil), maka ketersediaan elektron pada nitrogen naik dan senyawa lebih bersifat basa. Urutan lebih basa : trietilamin> dietilamin> etilamin • Bila gugus fungsional yang berdekatan bersifat menarik elektron (misal : gugus karbonil), maka ketersediaan pasangan elektron berkurang dan pengaruh yang ditimbulkan alkaloid dapat bersifat netral atau bahkan sedikit asam
  • 31. • Kebasaan alkaloid  dekomposisi, terutama oleh panas dan sinar dengan dengan adanya oksigen  N-oksida  dicegah melalui pembentukan garam dengan senyawa organik (tartrat, sitrat) atau anorganik (asam hidroklorida atau sulfat)
  • 32. TATA NAMA • Diberi akhiran -ina • Generik • Spesifik • Penemu • Aktivitas
  • 33. Tata Nama berdasarkan nama Generik • Diambil dari nama Genus • Contoh : Nicotina tabaccum  Nicotina Atropa belladona  Atropina
  • 34. Tata Nama berdasarkan nama Spesifik • Diambil dari nama spesies • Contoh : Erythroxylon coca  Kokaina
  • 35. Tata Nama berdasarkan nama Penemu • Contoh : • Punica granatum  Peletierina
  • 36. Tata Nama berdasarkan nama Aktivitas • Contoh : Cephaelis ipecacuanha (emetikum)  Emetina
  • 37. DETEKSI, ISOLASI, PURIFIKASI, DAN PENENTUAN STRUKTUR ALKALOIDA DETEKSI : 1. Metoda Wall Bahan (20 g) Refluks dg.80% EtOH, saring, filtrat diuapkan kering Residu Air, saring Endapan filtrat Diasamkan dg HCl 1% + Pereaksi Mayer Endapan putih Alkaloida (+) Konfirmasi + Amonia + Kloroform Lap. Kloroform + HCl 1% Lapisan Air Pereaksi Mayer Endapan putih [alkaloida (+)]
  • 38. 2. Metoda KIANG-DOUGLAS Bahan Refluks 80% EtOH Saring, pekatkan Residu di + air Lap. air Amonia + kloroform Lap. Air kloroform Pekatkan/uapkan + HCl 2N Lap. Kloroform lap. Air/asam Pereaksi Mayer Endapan putih [Alkaloida (+)]
  • 39. Isolasi alkaloida BAHAN Petroleum eter / PE Ekst. PE Bahan -95% EtOH / MeOH -filter, filtrat diuapkan -residu dipartisi antara EtOAc dan 2% as tartrat EtOAc lap. Air asam + EtOAc - Basakan dg amonia EtOAc Lap. basa (Alk. Netral & basa lemah) (Alk. Basa kuat) (Alk. Kuaterner/garam amonium) O H3C O N HO N O H H O NH H CH3 N N 34. Ergotamina O Glu O O O 35. Swerosida NH4OH Suhu kamar O N O 36. Gentianina