SlideShare a Scribd company logo
1 of 79
1
BAB 1
MATERI PEDAGOGIK
A. KARAKTERISTIK PESERTADIDIK
Kegiatan pembelajaran modul ini memberikan informasi tentang pemahaman
karakteristik peserta didik, identifikasi potensi peserta didik, identifikasi belajar peserta didik dan
identifikasi kesulitan belajar peserta ddidik. Dalam modul ini memberikan informasi kepada guru
harus memiliki kemampuan mendesain program, menguasai materi pelajaran, mampu menciptakan
kondisi kelas yang kondusif, terampil memanfaatkan media dan memilih sumber, memahami cara
atau metode yang digunakan sesuai kebutuhan dari karakteristik anak.
Kegiatan menganalisis pengetahuan awal dalam pengembangan pembelajaran merupakan
pendekatan menerima peserta didik apa adanya dan menyusun sistem pembelajaran atas dasar
keadaan peserta didik tersebut. Karena itu, kegiatan menganalisis pengetahuan awal peserya didik
merupakan proses untuk mengetahui pengetahuan yang dikuasai peserta didik sebelum mengikuti
proses pembelajaran, bukan untuk menentukan kemampuan pra-syarat dalam rangka menyeleksi
pesera didik sebelum mengikuti proses pembelajaran. Konsekuensi digunakannya cara ini adalah
titik mulai suatu kegiatan belajar tergantung kepada perilaku awal peserta didik. Karakteristik
peserta didik akan amat berpengaruh dalam pemilihan setrategi pengelolaan, yang berkaitan
dengan bagaimana menata pengajaran, khususnya komponen-komponen strategi pengajaran, agar
sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Perilaku yang akan diajarkan ini kemudian dirumuskan dalam bentuk tujuan instruksional,
kegiatan ini memberi manfaat:
a. Untuk mengetahui kualitas perseorangan sehingga dapat dijadikan petunjuk dalam
mendeskripsikan strategi pengelolaan pembelajaran.
b. Hasil kegiatan mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa akan merupakan salah
satu dasar dalam mengembangkan sistem instruksional yang sesuai untuk siswa. Cara
melaksanakan kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Dilakukan di waktu awal sebelum menyusun instruksional pengajaran;
2. Teknik yang digunakan dapat dengan tes, interview, observasi, dan kuisioner.
3. Dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran atau orang-orang yang dianggap paham dengan
kemampuan peserta didik
Faktor- faktor yang mempengaruhi proses belajar terdiri atas faktor internal dan eksternal.
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi
hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis.
Sedangkan faktor eksternal yang memengaruhi balajar dapat digolongkan menjadi dua golongan,
yaitu faktor lingkungan sosial dan factor lingkungan nonsosial.
2
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
individu. Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi
proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah
kecerdasan peserta didik , motivasi, minat, sikap dan bakat.
Faktor-faktor eksternal yang meliputi lingkungan social diantaranya faktor sekolah,
masyarakat, dan keluarga. Sedangkan faktor eksternal lingkungan nonsosial diantaranya
lingkungan alamiah, instrumental, dan mata pelajaran. Peranan guru sangat penting dalam
pelaksanaan proses pembelajaran, selain sebagai nara sumber guru juga merupakan pembimbing
dan pengayom bagi para peserta didik yang ada dalam suatu kelompok belajar.
Pada hakikat proses belajar mengajar, pembelajaran merupakan proses komunikasi, maka
pembelajaran seyogyanya tidak atraktip melainkan harus demokrasi. Peserta didik harus menjadi
subjek belajar, bukan hanya menjadi pendengar setia atau pencatat yang rajin, tetapi siswa harus
aktif dan kreatif dalam berbagai pemecahan masalah. Dengan demikian guru harus dapat memilih
dan menentukan pendekatan dan metode yang disesuaikan dengan kemampuannya, kekhasan
bahan pelajaran, keadaan sarana dan keadaan peserta didik
B. TEORI BELAJAR
Teori belajar merupakan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang bersifat teoritis dan telah
teruji kebenarannya melalui eksperimen. Menurut teori belajar behavioristik, belajar adalah
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Belajar sebagai akibat dari adanya interaksi
antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar, jika dapat menunjukkan perubahan
perilaku. Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran ini adalah faktor penguatan. Bila penguatan
ditambahkan (positive reinforcement), maka respon akan semakin kuat, sebaliknya jika penguatan
dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement) maka respon pun akan melemah.
Pada aliran kognitif, tingkah laku seseorang itu senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu
tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi. Teori belajar kognitif
lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar itu sendiri. Belajar tidak sekedar
melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, lebih dari itu belajar melibatkan proses berpikir
yang sangat kompleks. Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan
persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati.
Teori belajar kontruktivisme merupakan teori belajar yang menuntut peserta didik
mengkonstruksi kegiatan belajar dan mentransformasikan informasi kompleks untuk membangun
pengetahuan secara mandiri.
Teori belajar humanistik berpendapat bahwa motivasi dasar manusia adalah mencapai
aktualisasi diri. Proses belajar harus terjadi dalam suasana bebas, diprakarsai sendiri dan percaya
pada diri sendiri (self initiated and self reliant learning). Dalam teori belajar ini, belajar dianggap
berhasil jika peserta didik memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Peserta didik dalam
3
proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelaku,
bukan dari sudut pandang pengamat.
Dalam melaksanakan proses belajar mengajar, selain memperhatikan berbagai teori
belajar juga memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran yg mendidik. Prinsip pembelajaran
menurut Rothwal meliputi: kesiapan, motivasi, persepsi, tujuan, perbedaan individual, transfer &
retensi, prinsip kognitif, afektif dan psikomotor serta prinsip evaluasi. Beberapa teori belajar
tersebut diatas perlu diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Disamping itu proses
pembelajarannya harus memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran agar hasil belajar dapat
tercapai secara optimal.
Selain itu setiap proses pembelajaran memerlukan pendekatan, strategi, metode dan teknik
pembelajaran. Banyak sekali pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang dapat
digunakan dalam melaksanakan proses pembelajaran, namun setiap pendekatan, strategi, metode
dan teknik pembelajaran tidak ada yang paling baik. Setiap guru harus mempertimbangkan
beberapa aspek untuk memilih metode mana yang digunakan dalam proses pembelajarannya. Cara
tepat untuk memilih pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang tepat harus
disesuaikan dengan keberadaan peserta didik, karakteristik substansi, kondisi guru, lingkungan,
sarana dan prasarana yang ada, serta waktu yang memungkinkan.
C. KURIKULUM 2013
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan
bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan factor
tantangan internal, tantangan eksternal, penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola
kurikulum, dan penguatan materi. Sedangkan landasan pengembangan yang digunakan adalah
landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan psikopedagogis, landasan teoritis, dan landasan
yuridis.
Struktur Kurikulum SMK terdiri dari kelompok A (umum), kelompok B (umum),
kelompok C (Peminatan), terdiri dari C1. Dasar Bidang Keahlian, C2. Dasar Program Keahlian
dan C3. Paket Keahlian.Untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 disekolah, pemerintah telah
meyiapkan peraturan-peraturan yang terkait dengan implementasi kurikulum 2013, sehingga orang
yang terlibat dalam pendidikan dapat mempelajari dan menerapkannya di sekolah. Salah satu
peraturan tersebut adalah Permendikbud nomer 60 dan 61 tahun 2013.
Faktor yang sangat penting dalam pembelajaran adalan tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran dibedakan dalam dua kategori, yaitu: tujuan pembelajaran umum dan tujuan
pembelajaran khusus. Rumusan tujuan pembelajaran umum merujuk pada kompetensi dasar,
4
sedangkan tujuan pembelajaran khusus merujuk pada indikator keberhasilan. Tujuan pembelajaran
harus dirumuskan dengan jelas agar persepsi yang muncul selaras dengan apa yang terkandung
dalam rumusan tujuan tersebut. Tujuan pembelajaran sebagai pernyataan spesifik tentang
perubahan perilaku yang diharapkan, memiliki empat persyaratan yang harus dipenuhi. Empat
syarat tersebut meliputi Audience (sasaran pembelajaran), Behaviour (perubahan perilaku),
Conditions (kondisi), dan Degree (ukuran keberhasilan).
Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan pengalaman belajar. Berdasarkan
kerucut pengalaman Edgar Dale, disimpulan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah
laku yang dipengaruhi berbagai faktor seperti kegiatan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru, dan melakukan apa yang diinstruksikan. Seseorang dapat dikatakan belajar apabila terjadi
perubahan tertentu dalam dirinya, yaitu proses belajar yang merupakan proses berubahnya tingkah
laku tertentu secara relatif tetap. Perubahan tingkah laku diakibatkan oleh adanya sejumlah
pengalaman yang disebabkan adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal, maka diperlukan media
pembelajaran sebagai sarana pendukung dalam proses belajar mengajar. Ada 9 (Sembilan) macam
klasifikasi media pembelajaran yang digunakan, yaitu:
1) Pengalaman langsung dan bertujuan.
2) Pengalaman tiruan.
3) Pengalaman melalui dramatisasi.
4) Pengalaman melalui karyawisata.
5) Pengalaman gambar hidup pameran
6) Pengalaman melalui televisi.
7) Pengalaman melalui gambar diam, rekaman radio.
8) Pengalaman melalui lambang visua.
9) Pengalaman melalui lambang kata.
Kriteria pemilihan materi pembelajaran merupakan rambu-rambu yang harus dilalui untuk
pemilihan bahan ajar yang diampu dalam rangka persiapan mengajar, materi yang dipilih meliputi
ranah:
1. Pengetahuan sebagai materi pembelajaran
Isi materi pembelajaran yang berupa pengetahuan meliputi fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur.
2. Keterampilan sebagai materi pembelajaran.
Materi pembelajaran yang berhubungan dengan keterampilan antara lain kemampuan
mengembangkan ide, memilih, menggunakan bahan, menggunakan peralatan, dan teknik kerja.
3. Sikap sebagai materi Pembelajaran.
Materi pembelajaran yang tergolong sikap atau nilai adalah materi yang berkenaan dengan
sikap ilmiah, antara lain:
5
a. Nilai–nilai kebersamaan, mampu bekerja berkelompok dengan orang lain yang yang tidak
membedakan ras.
b. Nilai kejujuran, mampu jujur dalam melaksanakan observasi, eksperimen, tidak
memanipulasi data apapun.
c. Nilai kasih sayang, tak membeda-bedakan orang lain yang mempunyai karakter sama dan
kemampuan sosial ekonomi yang berbeda semua sama-sama makhluk Tuhan.
Indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan pencapaian
kompetensi berdasarkan Kompetensi Inti-Kompetensi Dasar. Fungsi indikator adalah sebagai
pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran, pedoman dalam mendesain kegiatan
pembelajaran, pedoman dalam mengembangkan bahan ajar dan sebagai pedoman dalam
merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar. Untuk merumuskan Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK) harus memperhatikan rambu-rambu yang sudah ditentukan.
Setiap guru melaksanakan proses belajar mengajar selalu diakhiri dengan kegiatan
penilaian. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian oleh pendidik digunakan
untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik (ranah sikap; pengetahuan dan ketrampilan),
bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
Untuk menilai hasil belajar siswa maka diperlukan alat evaluasi. Agar soal test yang
disusun tidak menyimpang dari bahan /materi serta aspek yang akan diungkapkan dalam test, maka
perlu dibuat tabel spesifikasi atau kisikisi. Kisi-kisi soal adalah sebuah tabel yang memuat
perincian materi dan tingkah laku beserta imbangan atau proporsi yang dihendaki oleh penilai atau
guru. Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut.
4. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan
keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
5. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar,agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.
6. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
7. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran.
8. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.
6
9. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan
(organisasi horizontal dan vertikal).
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus
dimiliki seorang peserta didik SMK/MAK pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang
untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar
antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
KOMPETENSI INTI 1
(SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2
(SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya
a.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan,
menganalisis, dan mengevaluasi
tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kerja Teknik dan Bisnis
Sepeda Motor. Pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis
Sepeda Motor. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
7
terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
D. DESAIN PEMBELAJARAN
Beberapa desain pembelajaran yang selaras dengan prinsip pembelajaran
menggunakan kurikulum 2013.
1. Pendekatan saintifik (dalam pembelajaran) dan metode saintifik
Pendekatan saintifik disebut juga pendekatan berbasis proses keilmuan. Artinya, proses
untuk memperoleh pengetahuan (ilmiah) secara sistematis. Tujuan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kemampuan intelektual, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta
didik,
b. Membentuk kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah secara
sistematik,
c. Memperoleh hasil belajar yang tinggi,
d. Melatih peserta didik dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis karya
ilmiah, serta
e. Mengembangkan karakter peserta didik.
Secara umum pembelajaran dengan pendekatan saintifik dilakukan melalui sejumlah
langkah sebagai berikut:
a. Mengamati.
b. Menanya.
c. Mengumpulkan informasi/mencoba.
d. Menalar/mengasosiasi.
e. Mengomunikasikan.
2. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning)
Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata
dalam kehidupan sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh
peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan
masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau
memperoleh pengetahuan baru.
Pembelajaran ini berbeda dengan pembelajaran konvensional yang jarang menggunakan
masalah nyata atau menggunakan masalah nyata hanya di tahap akhir pembelajaran sebagai
penerapan dari pengetahuan yang telah dipelajari. Tujuan utama PBM adalah mengembangkan
keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan
untuk belajar mandiri, dan membentuk atau memperoleh pengetahuan baru.
8
Prinsip-prinsip PBM adalah sebagai berikut.
a. Penggunaan masalah nyata (otentik)
b. Berpusat pada peserta didik (student-centered)
c. Guru berperan sebagai fasilitator
d. Kolaborasi antar peserta didik
e. Sesuai dengan paham konstruktivisme yang menekankan peserta didik untuk secara aktif
memperoleh pengetahuannya sendiri.
3. Pembelajaran Berbasis Projek (Project-based Learning)
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) adalah kegiatan pembelajaran yang
menggunakan projek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap,
pengetahuan dan ketrampilan. Tujuan Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) adalah sebagai
berikut:
a. Memperoleh pengetahuan dan ketrampilan baru dalam pembelajaran
b. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah projek.
c. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah projek yang kompleks
dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa.
d. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola
sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas/projek.
e. Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang bersifat kelompok.
Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis projek adalah sebagai berikut.
a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang melibatkan tugas-tugas projek pada
kehidupan nyata untuk memperkaya pembelajaran.
b. Tugas projek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu tema atau topik yang
telah ditentukan dalam pembelajaran.
c. Tema atau topik yang dibelajarkan dapat dikembangkan dari suatu kompetensi dasar
tertentu atau gabungan beberapa kompetensi dasar dalam suatu mata pelajaran, atau
gabungan beberapa kompetensi dasar antarmata pelajaran. Oleh karena itu, tugas projek dalam
satu semester dibolehkan hanya satu penugasan dalam suatu mata pelajaran.
d. Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan produk nyata yang
telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan tema/topik yang disusun dalam bentuk
produk (laporan atau hasil karya). Produk tersebut selanjutnya dikomunikasikan untuk
mendapat tanggapan dan umpan balik untuk perbaikan produk.
e. Pembelajaran dirancang dalam pertemuan tatap muka dan tugas mandiri dalam fasilitasi
dan monitoring oleh guru. Pertemuan tatap muka dapat dilakukan di awal pada langkah
penentuan projek dan di akhir pembelajaran pada langkah penyusunan laporan dan
presentasi/publikasi hasil projek, serta evaluasi proses dan hasil projek.
9
4. Pembelajaran Inquiry/Discovery
Inquiry/discovery merupakan proses pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan
penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuaan bukan sekedar sekumpulan
fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan atau mengkonstruksi.
Dengan kata lain, pembelajaran merupakan proses fasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar
peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri
(discovery).
Tujuan pertama Inquiry/Discovery Learning adalah agar siswa mampu merumuskan dan
menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana,bagaimana, mengapa, dsb. Dengan kata lain,
Inquiry/Discovery Learning bertujuan untuk membantu siswa berpikir secara analitis. Tujuan
kedua adalah untuk mendorong siswa agar semakin berani dan kreatif berimajinasi. Dengan
imajinasi siswa dibimbing untuk mengkreasi sesuatu menggunakan pengetahuan yang
diperolehnya. Penemuan ini dapat berupa perbaikan atau penyempurnaan dari apa yang telah
ada, maupun menciptakan ide, gagasan, atau alat yang belum ada (Anam, 2015:9).
Proses mengumpulkan data, mengamati, dan meringkas informasi, khususnya data numerik dalam
Inquiry/Discovery Learning, efektif dalam merangsang diskusi untuk mengembangkan
keterampilan berpikir kritis yang diinginkan. Siswa perlu mengalami bagaimana menarik
simpulan ilmiah berdasarkan pengamatan atas fakta-fakta dan sekumpulan data yang diperoleh.
Lima Langkah dalam Inquiry/Discovery Learning
Pada dasarnya sintaks Inquiry/Discovery Learning meliputi lima langkah seperti nampak
dalam Tabel 5 di bawah ini (Sutman, et.al.2008:52).
1. Merumuskan pertanyaan Merumuskan pertanyaan, masalah, atau topik yang
akan diselidiki.
2. Merencanakan Merencanakan prosedur atau langkah-langkah
pengumpulan dan analisis data.
3. Mengumpulkan dan
menganalisis data
Kegiatan mengumpulkan informasi, fakta, maupun
data, dilanjutkan dengan kegiatan menganalisisnya.
4. Menarik simpulan Menarik simpulan-simpulan (jawaban atau penjelasan
ringkas)
5. Aplikasi dan Tindak lanjut Menerapkan hasil dan mengeksplorasi pertanyaan-
pertanyaan atau permasalahan lanjutan untuk dicari
jawabnya.
E. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media merupakan kata jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin yang berarti
“antara” yaitu segala sesuatu yang membawa informasi antara sumber informasi dan penerima
(Smaldino, et al., 2005: 9).
10
Dengan kata lain, media merupakan benda fisik yang dapat menjadi penghubung
komunikasi dari sumber informasi kepada orang lain yang melihat, membaca, atau
menggunakannya. Benda tersebut dapat berbentuk cetak maupun noncetak.
Segala sesuatu yang digunakan sebagai penyampai pesan pembelajaran diidentifikasi
sebagai media pembelajaran. Dengan kata lain, media pembelajaran membantu siswa dalam
mendapat atau membangun informasi atau pengetahuan. Media dapat diartikan sebagai alat fisik
komunikasi yang berfungsi menyampaikan informasi (pengetahuan) dari sumber ke penerima
informasi. Adapun media pembelajaran merupakan alat atau perantara untuk memfasilitasi
komunikasi dari sumber belajar ke siswa dan mendukung proses belajar guna mencapai tujuan
belajar.
2. Macam Media Pembelajaran
a) Media teks merupakan jenis media yang paling umum digunakan. Media ini berupa
karakter huruf dan bilangan yang disajikan dalam buku, poster, tulisan di papan tulis,
dan sejenisnya (Smaldino, et al., 2005: 9; Newby, et al., 2006: 21).
b) Media audio meliputi segala sesuatu yang dapat didengar misalnya suara seseorang,
musik, suara mesin, dan suara-suara lainnya.
c) Media visual meliputi berbagai bagan, gambar, foto, grafik baik yang disajikan dalam
poster, papan tulis, buku, dan sebagainya.
d) Media bergerak merupakan media yang berupa gambar bergerak misalnya video/film
dan animasi.
e) Media manipulatif adalah benda tiga dimensi yang dapat disentuh dan digunakan
dengan tangan oleh siswa.
f) Manusia juga dapat berperan sebagai media pembelajaran. Siswa dapat belajar dari
guru, siswa yang lain, atau orang lain.
Adapun menurut fungsinya, Suherman, et al. (2001: 200) mengelompokkan media
menjadi dua bagian yaitu:
a) pembawa informasi (ilmu pengetahuan)
b) alat untuk menanamkan konsep
3. Pengertian Alat Peraga
Alat peraga manipulatif adalah media berupa benda nyata tiga dimensi yang dapat
menggambarkan secara konkret suatu obyek, ide, model, atau konsep abstrak dan
memungkinkan untuk digerakkan atau dimanipulasi secara fisik dalam kaitannya dengan
pembentukan konsep bagi penggunanya, dalam hal ini siswa.
4. Fungsi Media
Media pembelajaran menurut Kemp&Dayton (1985) dapat memenuhi tiga fungsi utama,yaitu:
a) Memotivasi
b) Menyajikan Informasi
11
c) Memberikan Instruksi
5. Pola dan Strategi Pemanfaatan Media Pembelajaran
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran juga memerlukan perencanaan yang baik pula
Penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar memberikan manfaat
praktis sebagai berikut:
a) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
b) Media pembelajaran dapat mengarahkan dan meningkatkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar.
c) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu
6. Pengembangan Media Sederhana
Tergolong media sederhana adalah berbagai media visual yang tidak diproyeksikan seperti
gambar, ilustrasi, poster, bagan, diagram, grafik, peta, sketsa, dll
Menurut Kemp (1980) dalam mendisain suatu media sederhana tersebut perlu
diperhatikan beberapa prinsip di bawah ini
a) Kesederhanaan (simplycity)
b) Kesatuan (unity)
c) Penekanan (emphasis)
d) Keseimbangan (balance)
7. Pemilihan Media Pembelajaran
Dengan menggunakan media diharapkan terjadinya komunikasi yang komunikatif, siswa
mudah memahami maksud dari materi yang disampaikan guru di depan kelas, kemudian
sebaliknya guru juga mudah dalam mengkomunikasikan pengetahuan kepada siswa, melalui
media guru dapat membuat contoh-contoh, interprestasi-interprestasi sehingga siswa
mendapat kesamaan arti sesama mereka. Pertimbangan yang lebih singkat dalam pemilihan
media adalah:
a) Tujuan yang ingin dicapai.
b) Kesesuaian media dengan materi Ajar
c) Karakteristik Siswa
d) Gaya belajar siswa
e) Kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan waktu yang tersedia
F. PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Perencanaan pembelajaran adalah proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara
terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan - kegiatan dan upaya - upaya yang akan
dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Tujuan pembelajaran merupakan
12
komponen pertama dalam perencanaan pembelajaran. Tujuan mengawali komponen yang lainnya.
Dalam merencanakan pembelajaran tujuan harus jelas, karena dengan tujuan yang jelas guru dapat
memproyeksikan hasil belajar yang harus dicapai setelah anak belajar. Materi pelajaran merupakan
medium untuk mencapai tujuan pembelajaran yang “dikonsumsi” oleh siswa. Karena itu,
penentuan materi pelajaran mesti berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, misalnya berita
pengetahuan, penampilan, sikap dan pengalaman lainnya. Guru dalam merencanakan pembelajaran
menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik
kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat,potensi, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, Kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik
Komponen – komponen RPP secara operasional diwujudkan dalam bentuk format
(mengacu pada Permendikbud No: 103 th 2014). RPP paling tidak berisi komponen berikut ini :
1) Identitas dan Kelengkapan Komponen
2) Kompetensi Inti
3) Komptensi Dasar
4) Indikator Pencapaian Kompetensi
5) Materi Pembelajaran
6) Kegiatan Pembelajaran
7) Penilaian, Pembelajaran Remmedial dan Pengayaan
8) Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar
G. PENILAIAN DAN EVALUASI HASIL BELAJAR
Berdasarkan Permendikbud No. 81A tahun 2013 istilah penilaian (assesment) terdiri dari
tiga kegiatan, yakni pengukuran, penilaian, dan evaluasi.
Berdasarkan Permendikbud No. 53 tahun 2015 penilaian hasil belajar oleh pendidik
adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses
pembelajaran.
Berdasarkan Permendikbud No. 23 Tahun 2016 Standar Penilaian Pendidikan adalah
kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar
peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Berdasarkan fungsinya Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi: formatif, dan sumatif.
Fungsi Formatif digunakan untuk memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik dalam sikap,
pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian selama proses pembelajaran dalam
satu semester, sesuai dengan prinsip Kurikulum 2013.
13
Fungsi Sumatif digunakan untuk menentukan keberhasilan belajar peserta di- dik pada KD
tertentu, akhir suatu semester, satu tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di satuan pendidikan.
Berikut adalah rincian singkat cakupan penilaian masing-masing aspek.
1. Sikap
Merujuk pada Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 dan Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015,
penilaian sikap dilakukan untuk mengetahui tingkat perkem- bangan sikap spiritual dansikap sosial
siswa. Memperhatikan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016, sikap spiritual yang dimaksud
meliputi keimanan dan ketakwaan.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti dan PPKn memiliki KD-KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2. Butir-butir nilai sikap
spiritual maupun sikap sosial pada kedua mata pelajaran tersebut selalu dikaitkan dengan substansi
tertentu.
2. Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan kecakapan
berfikir siswa dalam dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, maupun
metakognitif.
3. Ketrampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai kemam- puan peserta
didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi.
4. Pendekatan Penilaian
Penilaian seharusnya dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu assessment of learning
(penilaian akhir pembelajaran), assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan
assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran).
5. Prinsip Penilaian
Penilaian harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
a. Sahih
b. Objektif
c. Adil
d. Terpadu
e. Terbuka
Prosedur penilaian dan kriteria penilaian harus terbuka, jelas, dan dapat diketa- hui oleh
siapapun. Berhak tahu proses dan acuan yang digunakan dalam penilaian, sehingga hasil.
a. Menyeluruh dan berkesi nambungan
b. Sistematis
c. Beracuan kriteria
14
d. Akuntabel
6. Teknik Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik
Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi atau teknik lainnya yang relevan, Teknik
penilaian observasi dapat menggunakan instrumen berupa lembar observasi, atau buku jurnal.
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik. Pendidik dapat memilih teknik
penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar, indikator, atau tujuan
pembelajaran yang akan dinilai. Teknik yang biasa digunakan adalah tes tertulis, tes lisan,
dan penugasan.
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai kemam- puan peserta didik
menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi.
7. Prosedur Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik
Secara umum, prosedur penilaianhasil belajar oleh pendidik mencakup:
a. Penyusunan Rencana Penilaian, yang meliputi: 1) menetapkan tujuan pe- nilaian dengan
mengacu pada RPP yang telah disusun, 2) menyusun kisi-ki- si penilaian, 3) membuat
instrumen penilaian berikut pedoman penilaian, dan instrument, 4) Melakukan analisis
kualitas.
b. Pelaksanaan Penilaian;
c. Pengolahan,Analisis, dan Interpretasi hasil penilaian;
8. Pelaporan dan Pemanfaatan Hasil Penilaian
a. Perencanaan Penilaian
Perencanaan penilaian oleh pendidik merupakan kegiatan perancangan penilaian yang
dilakukan sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan.
b. Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanaan penilaian adalah eksekusi atas perencanaan penilaian. Waktu dan frekuensi
pelaksanaan penilaian dilakukan berdasarkan pemetaan dan peren- canaan yang dilakukan
oleh pendidik sebagaimana yang tercantum dalam pro- gram semester dan program
tahunan. Berdasarkan bentuknya, pelaksanaan penilaian, terutama untuk penilaian
pengetahuan dan penilaian keterampilan terdiri dari pelaksanaan penilaian harian (PH) dan
penilaian tengah semester (PTS).
c. Pengolahan Hasil Penilaian
Pengolahan hasil penilaian sikap untuk membuat deskripsi nilai/perkembangan sikap selama
satu semester.
d. Pelaporan dan Pemanfaatan Hasil Penilaian
Hasil penilaian yang diperoleh harus diinformasikan langsung kepada peserta didik
sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan peserta didik (assess- ment as learning),
pendidik (assessment for learning), dan satuan pendidikan selama proses pembelajaran
15
berlangsung (melalui PH/pengamatan harian) maupun setelah beberapa kali program
pembelajaran (PTS), atau setelah sele- sai program pembelajaran selama satu semester
(PAS).
H. REFLEKSI PEMBELAJARAN & PTK
Refleksi pembelajaran merupakan kegiatan evaluasi diri bagi seorang guru dalam melihat
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Evaluasi diri guru dalam melaksanakan
pembelajaran dapat berupa:
1. Penilaian tertulis maupun lisan oleh peserta didik (siswa) terhadap gurunya.
2. Penilaian atau observasi pelaksanaan pembelajaran oleh teman sejawat, dan
3. Evaluasi diri guru dengan melakukan analisis hasil tes tertulis, lisan maupun penugasan terhadap
siswa yang diampunya. Refleksi pembelajaran perlu dilakukan guru dalam upaya untuk
mengetahui kekurangan dan kelemahan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dengan
mengetahui kekurangan dan kelemahan dalam melaksanakan pembelajaran, guru dapat
memperbaiki pembelajaran berikutnya.
Dengan melakukan refleksi pembelajaran serta melakukan penelitian tindakan kelas
(PTK).
1) Kegiatan Refleksi dalam Pembelajaran
Dalam setiap kegiatan pembelajaran guru seharusnya memulai dari
a) kegiatan menyusun perencanaan, kemudian
b) melaksanakan pembelajaran,
c) melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan
d) tindak lanjut.
Ada beberapa pengertian kegiatan reflektif dalam pembelajaran,
a) Kegiatan refleksi pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dalam proses
belajar mengajar berupa penilaian tertulis maupun lisan (umumnya tulisan) oleh anak
didik kepada guru, berisi ungkapan kesan, pesan, harapan serta kritik membangun atas
pembelajaran yang diterimanya,
b) Kegiatan refleksi pembelajaran sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dalam proses
belajar mengajar pada prinsipnya merupakan kegiatan menilai pendidik oleh peserta
didik,
c) Kegiatan refleksi pembelajaran merupakan kegiatan penilaian (evaluasi) proses dan
hasil belajar siswa dalam rangka untuk memperoleh balikan terhadap proses belajar
mengajar, dan
d) Kegiatan refleksi pembelajaran merupakan kegiatan mendiagnosis kesulitan belajar
siswa dalam rangka perbaikan proses pembelajaran.
2) Teknik Kegiatan Refleksi Pembelajaran
16
Adapun teknik kegiatan refleksi pembelajaran antara lain
a) penilaian guru oleh peserta didik,
b) evaluasi proses dan hasil belajar,
c) diagnosis kesulitan belajar,
d) penilaian guru oleh teman sejawat.
Evaluasi pembelajaran mempunyai fungsi sebagai berikut:
a) Alat pengukur pencapaian tujuan pembelajaran
b) Alat mendiagnostik kesulitan belajar siswa.
c) Alat penempatan siswa sesuai minat dan bakat siswa.
3) Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar
untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri.
4) Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program misalnya
penilaian yang dilaksanakan pada akhir caturwulan, akhir semester atau akhir tahun. Tujuan
penilaian ini adalah untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa
jauh siswa telah mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum.
5) Penilaian selektif adalah penilaian yang dilaksanakan dalam rangka menyeleksi atau
menyaring. Memilih siswa untuk mewakili sekolah dalam lomba-lomba tertentu termasuk
jenis penilaian selektif.
6) Penilaian penempatan adalah penilaian yang bertujuan untuk mengetahui keterampilan
prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang
diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu.
17
BAB II
MATERI PROFESIONAL
A. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
1. Petunjuk Umum bagi Pekerja
Keselamatan kerja adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan,
kerusakan dan segala bentuk kerugian baik terhadap manusia, maupun yang berhubungan dengan
peralatan, obyek kerja, bengkel tempat bekerja, dan lingkungan kerja, secara langsung dan tidak
langsung. Sejalan dengan kemajuan teknologi, maka permasalahan keselamatan kerja menjadi
salah satu aspek yang sangat penting, mengingat resiko bahaya dalam penerapan teknologi juga
semakin kompleks. Keselamatan kerja merupakan tanggungjawab semua orang baik yang terlibat
langsung dalam pekerjaan dan juga masyarakat produsen dan konsumen pemakai teknologi pada
umumnya.
Secara umum, tujuan keselamatan kerja bagi pekerja profesional teknologi sepeda motor
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sebelum mulai bekerja, setiap siswa memahami semua peraturan dan tata tertib bengkel.
Aturan dan tata tertib bengkel disediakan secara tertulis dan pada awal semester siswa
menandatangani surat pernyataan kesediaan mengikuti aturan dan tata tertib bengkel. Setiap
siswa diharuskan memakai pakaian kerja khusus dan memakai sepatu khusus untuk bengkel
sepeda motor.
2. Melindungi tenaga kerja atas keselamatan fisik dan mental dalam melaksanakan pekerjaan.
Kecelakaan dan bahaya kerja dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Bekerja
dengan memakai zat kimia yang terkandung dalam oli dan bahan bakar, cat dan bahan lainnya
dapat merusak kulit. Bengkel harus menyediakan zat pelindung kulit yang harus dipakai
sebelum bekerja dengan bahan-bahan dimaksud. Dan sebaliknya, pekerja harus memakai
sesuai dengan aturan bengkel, setiap kali sebelum memulai bekerja. Bila dikerjakan dengan
teratur, maka akan menjadi kebiasaan.
3. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja. Sebelum bekerja, bengkel
harus bersih terutama dari kotoran minyak oli dan bahan bakar. Pekerja merupakan bagian
dari bengkel dan oleh karena itu, setiap pekerja bertanggung-jawab membersihkan tempat
kerjanya. Semua peralatan yang dibutuhkan berada pada tempat yang mudah dijangkau. Pada
bengkel sekolah, peralatan dipinjam pada teknisi peralatan dengan memakai tanda terima.
Peralatan yang diterima siswa harus diperiksa kondisinya. Pada waktu kerja berakhir, semua
peralatan dikembalikan dalam keadaan bersih dan baik. Setiap kerusakan alat harus
dilaporkan kepada pengawas atau instruktur.
4. Obyek kerja diserahkan kepada siswa dari instruktur. Siswa harus sudah memahami prosedur
dan permasalahan yang akan dikerjakan. Sebelum masuk bekerja praktek, siswa
18
bertanggungjawab mempersiapkan dirinya tentang prosedur, alat yamng sesuai dan bahan
yang dibutuhkan. Bila ada kesulitan harus menanyakan kepada instruktur.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja dapat dinyatakan sebagai
sesuatu yang menjamin keadaan, keutuhan, kesempurnaan, baik jasmani maupun rohani manusia,
serta hasil karya dan budayanya tertuju pada keselamatan masyarakat pada umumnya dan pekerja.
Bekerja dengan memperhatikan keselamatan kerja sangat penting artinya, karena bagaimanapun,
siswa sebagai manusia pasti tak ada yang menginginkan terjadinya kecelakaan terhadap diri
sendiri, apalagi sampai berakibat fatal. Mencegah terjadinya kecelakaan tidak hanya berarti
mencegah terjadinya bahaya, tetapi juga ikut melakukan penghematan dari segi biaya, tenaga dan
waktu dan sekaligus berarti belajar melakukan sesuatu secara efektif dan efisien.
Melihat pada kerugian yang akan timbul akibat adanya kecelakaan kerja bila keselamatan
kerja tidak diperhatikan, maka secara garis besarnya ada tiga kelompok yang akan merugi, yaitu:
1. Kerugian bagi bengkel dan sekolah, antara lain:
a. Biaya dan waktu pengangkutan korban kecelakaan.
b. Hilangnya waktu kerja instruktur dan siswa yang menolong sehingga menghambat
kelancaran program.
c. Mencari pengganti waktu praktek.
d. Mengganti dan memperbaiki alat dan obyek kerja yang rusak
2. Kerugian bagi korban antara lain:
a. Berbagai akibat yang akan diderita seperti cacat fisik.
b. Rasa trauma yang berkelanjutan dan kerugian paling fatal adalah bila korban meninggal
dunia.
Peraturan keselamatan kerja harus diberlakukan di mana saja oleh setiap orang yang
bekerja, maupun oleh instansi yang memberikan pekerjaan. Antara lain dari hal yang harus
dilakukan seseorang untuk melaksanakan keselamatan kerja:
a. Bersikap mawas diri terhadap kemungkinan terkjadinya kecelakaan.
b. Bekerja dengan sungguh-sungguh, cepat, teliti, dan tekun.
c. Menghindari sikap melamun dalam bekerja.
d. Usahakan untuk tidak ceroboh dalam bekerja.
e. Istirahatlah bila sudah lelah dan bosan.
f. Menghindari sikap bercanda dalam bekerja.
g. Memahami prosedur kerja dan tidak mencoba-coba.
h. Waspada dalam bekerja.
i. Menggunakan alat pengaman dalam bekerja dan tindakan lainnya yang menunjang untuk
selamat dalam bekerja.
Sebelum seseorang bekerja pada workshop (bengkel kerja), diharuskan terlebih dahulu
memahami tentang petunjuk dan peraturanperaturan tentang keselamatan kerja. Walaupun setiap
19
pekerjaan selalu ada resiko, akan tetapi dengan memahami terlebih dahulu sebab-sebab terjadinya
kecelakaan dan mengikuti petunjuk-petunjuk kerja, maka jumlah kecelakaan pasti akan berkurang.
Menurut perkiraan 70% dari kecelakaan yang terjadi di workshop disebabkan oleh ketidaktelitian
atau kelalaian kerja.
Kecelakaan akibat kerja dapat dicegah dengan:
a. Disiplin terhadap peraturan perundangan.
b. Standarisasi prosedur kerja.
c. Pengawasan.
d. Penelitian bersifat teknis.
e. Riset medis.
f. Penelitian psikologis.
g. Penelitian secara statistic.
h. Pendidikan dan latihan keselamatan.
i. Petunjuk keselamatan kerja yang jelas dan tertulis
Workshop yang bersih dan tersusun rapi, sangat membantu dalam mengurangi jumlah
kecelakaan. Alat-alat dan benda kerja jangan sampai ditinggalkan pada tempat di mana seseorang
dapat terjatuh. Gang dan jalan yang dilalui oleh pekerja harus bersih. Oleh karena itu bangku kerja,
alat-alat dan benda kerja harus tersusun secara rapi dan sistematis. Khusus untuk workshop
Otomotif tekhnik sepeda motor, minyak, minyak pelumas dan gemuk yang berserakan dilantai,
sebelum menimbulkan kecelakaan harus ditutup dengan pasir atau serbuk gergaji. Dibawah ini
dikemukakan beberapa petunjuk dan bahaya yang terjadi pada workshop Otomotif tekhnik sepeda
motor.
Bangku kerja adalah meja tempat bekerja yang biasanya dilengkapi dengan ragum.
Sebelum mulai bekerja periksalah terlebih dahulu apakah semua peralatan seperti ragum, mesin
boring dan mesin potong masih terpasang kuat terhadap meja. Tinggi meja disesuaikan dengan
kenyamanan pekerja yakni 78 sampai 80 centimeter. Bahan meja terbuat dari papan yang kuat
dengan ketebalan 5 centimeter.
2. Meja Kerja dan Kelengkapan
Meja kerja sering digunakan untuk pekerjaan pukulan ringan dengan menggunakan palu.
Pada waktu akan mempergunakan palu periksalah apakah kepala palu terpasang kuat pada
tangkainya. Harus diperhatikan pula berat palu yang dipakai untuk benda kerja yang akan dipukul.
Bagi penggunaan yang khusus, kepala palu terbuat dari plastik yang keras atau karet. Pekerjaan
mengikir dan menggosok permukaan benda kerja juga dilakukakan di atas meja kerja. Kikir harus
diberi tangkai yang kuat sehingga dapat dipegang dengan kuat. Kikir yang tidak bertangkai tidak
boleh dipakai. Tangkai kikir, obeng dan pahat harus terpasang dengan kuat, sehingga tidak akan
terlepas pada waktu dipakai.
Jika mempergunakan kunci pas, kunci ring, dan kunci sock, pergunakanlah ukuran, tipe
20
dan panjang yang tepat. Ukuran yang tidak tepat sering menyebabkan kunci tersebut tergelincir
(slip) pada mur atau kepala baut. Selain dari kunci pas dan mur akan menjadi rusak, dapat terjadi
kecelakaan pada pekerja.
3. Bahan Bakar dan Minyak Pelumas
Di dalam workshop Otomotif biasa terdapat bahan bakar dan minyak pelumas seperti
bensin atau premium, solar dan adakalanya minyak tanah, oli dan gemuk. Bahan ini dipergunakan
untuk percobaan menghidupkan mesin maupun sebagai bahan pencuci. Penyimpanan bahan baker
haruslah di tempat yang tertutup, dan jauh dari nyala api maupun cahaya yang keras. Bahan bakar
mempunyai sifat yang mudah sekali menguap. Uap bensin mempunyai berat jenis yang lebih ringan
dari udara. Karena itu bahan baker yang menyebar di lantai harus segera dibersihkan. Bila
dibiarkan, uap bensin dengan udara sangat mudah menyambar percikan api dan menimbulkan
kebakaran dan ledakan.
Bila ada bahan bakar yang tumpah di lantai, janganlah mengerjakan penyambungan kabel,
ataupun alat yang berarus listrik, karena pekerjaan demikian dapat menimbulkan bunga api.
Namun, jika terjadi kebakaran terhadap bahan bakar jangan sekali-kali menyiramnya dengan air,
karena bahan bakar tersebut akan mengapung di atas air dan kebakaran akan menyebar.
Pergunakanlah gas racun api (extinguisher) atau pasir dan karung goni yang basah untuk
memadamkan api.
Gemuk dipergunakan untuk melindungi komponen yang selesai dibersihkan atau untuk
membantu pemasangan komponen. Pemakaian yang berlebihan akan menyebabkan benda kerja
malah jadi kotor atau hinggap pada bagian-bagian lain atau di lantai. Bila terjadi demikian, harus
segera dibersihkan. Tidak perlu ditunggu dan dicari siapa yang ceroboh melakukannya.
4. Karbon Monoksida
Gas sisa pembakaran yang keluar dari knalpot (silencer) mengandung karbon monoksida
(CO). Pembakaran yang sempurna menyisakan gas karbon monoksida yang tidak berwarna, namun
tetap berbahaya. Bila pembakaran tidak sempurna, maka asap hitam akan mengepul. Bila ini terjadi
maka dianjurkan untuk mematikan mesin segera, karena mesti ada sesuatu yang tidak benar
terutama dalam penyetelan pembakaran. Gas buang melalui knalpot dapat dijadikan indikasi
kondisi mesin sebagai ukuran apakah pembakaran sempurna atau kurang sempurna.
Gas ini adalah racun, masuk ke dalam paru-paru melalui pernafasan yang dapat
mematikan manusia. Karena itu jika ada motor yang dihidupkan maka pintu-pintu harus dibuka
semua. Sebuah workshop Otomotif harus mempunyai ventilasi yang baik. Tempatkanlah mesin-
mesin percobaan pada ruang terbuka dengan sirkulasi udara yang cukup. Dianjurkan untuk tidak
menghidupkan mesin percobaan terlalu lama. Bila harus melakukan pemanasan mesin, lakukanlah
di luar ruangan.
21
5. Peralatan Mesin Tangan (Portable Machines)
Bagian-bagian mesin yang berputar seperti ban, roda, puli, batang poros, roda gigi dan
rantai yang ada di workshop otomotif haruslah mempunyai pelindung. Alat-alat pelindung yang
sudah rusak dan alat pengaman lainnya yang sudah tidak berfungsi lagi, harus segera dilaporkan
pada pengawas untuk diganti.
Mesin kompresor bekerja dengan ban pemindah putaran. Ban tidak boleh dibiarkan dalam
keadaan terbuka. Tutup pelindung ban harus selalu terpasang. Mesin lain yang paling sering
digunakan adalah bor tangan, mesin gerinda dan pemutar baut. Mata bor dan batu gerinda harus
terpasang dan dikunci secara kuat. Mesin bor tangan (portable) merupakan peralatan yang perlu
diperhatikan pemakaiannya. Kerusakan yang sering terjadi adalah mata bor sering tumpul atau
patah. Mata bor yang tersedia di pasaran mulai dari yang kualitas rendah sampai kualitas tinggi.
Tentunya disarankan agar menggunakan alat dan bahan yang kualitas tinggi. Perhatian yang lain
adalah posisi kerja yang nyaman (ergonomic).
6. Alat Angkat dan Pengangkatan
Pekerjaan mengangkat banyak dilakukan di workshop Otomotif. Dalam batas-batas berat
tertentu dapat dipergunakan tenaga manusia. Hal yang perlu dipikirkan adalah bagaimana posisi
badan yang tepat waktu mengangkat benda yang cukup berat, di samping pegangan tangan yang
harus mantap, sehingga benda yang diangkat tidak akan terjatuh
Untuk mengangkat benda-benda yang lebih berat seperti blok motor ataupun kendaraan
itu sendiri harus dipergunakan Pesawat Angkat seperti dongkrak atau kran yang jenis dan kapasitas
pengangkatannya bermacam-macam. Pikirkanlah alat mana yang tepat. Tapi harus pula diketahui
bahwa semua jenis pesawat angkat adalah alat yang dapat saja selip tanpa ada tanda-tanda terlebih
dahulu. Karena itu jangan terlalu percaya. Kalau akan bekerja di bawah alat yang sedang diangkat
pergunakanlah alat-alat pengaman berupa kayu penopang. Jangan sekali-kali mempergunakan batu
bata. Balok-balok penopang hendaknya selalu tersedia dalam kedaaan bersih dan kuat yang
sewaktu-waktu dapat segera dipergunakan
Beberapa hal yang dikemukankan di atas hanyalah merupakan beberapa contoh saja.
Makin lama seseorang bekerja di workshop, maka ia akan leibih akrab dengan situasi dan alat yang
ada. Berusahalah bersikap dan berkerja sesuai dengan aturan-aturan yang ada. Tapi sebaliknya
kebiasaan yang kurang baik dan tidak menurut aturan, lama kelamaan akan lebih sukar
memperbaikinya dan akan menimbulkan malapetaka tidak hanya pada orang yang lalai tapi juga
teman sekerja.
7. Pengangkat Sepeda Motor ( Bike Lift)
Bengkel sepeda motor yang standar dilengkapi dengan peralatan khusus pengangkatan
sepeda motor. Gunanya adalah untuk kenyamanan dan kesehatan para pekerja. Hampir semua
pekerjaan pada sepeda motor berada pada posisi rendah, kecuali pekerjaan pada bagian stang yang
terdiri dari lampu, speedometer, lampu-lampu dan kunci kontak (Ignition Key). Dengan
22
menggunakan alat angkat bike lift pekerja tidak perlu jongkok dalam bekerja. Pekerjaan yang
membutuhkan waktu yang lama, seperti pembongkaran mesin atau transmisi, pekerja akan cepat
lelah dan mengalami kesulitan menjangkau obyek kerja. Oleh karena itu, sepeda motor
ditempatkan di atas bike lift dan dikunci agar tidak jatuh. Kemudian bike lift dinaikkan sehingga
ketinggian obyek kerja sesuai dengan kebutuhan pekerja.
8. Petunjuk Khusus bagi Pekerja Sepeda Motor
Beberapa peringatan yang sangat penting untuk diperhatikan bagi pekerja profesional
sepeda motor adalah:
a. Berpikirlah dulu sebelum melakukan sesuatu pekerjaan. Adakalanya dengan sedikit saja
berpikir sebelum bekerja, suatu bahaya dapat terhindar.
b. Pada waktu bekerja, pikiran harus konsentrasi terhadap apa yang sedang dikerjakan. Jika
pikiran sedang terganggu oleh hal-hal yang memang tidak dapat dilupakan janganlah berkerja.
Lebih baik laporkan secara terus terang kepada pengawas atau instruktur.
c. Di dalam workshop tidak diizinkan untuk berkelakar atau bermainmain. Kelakar atau lelucon
tentu saja akan menimbulkan tertawa dan sangat menyenangkan , tapi kelakar di dalam
workshop mudah sekali berakhir dengan suatu malapetaka, yang bahkan seseorang akan
mendapat cacat seumur hidup.
d. Yakinlah bahwa anda betul-betul mengerti mempergunakan alatalat yang akan dipakat
terutama alat yang dapat menimbulkan kecelakaan seperti alat angkat, alat pengukur (tester)
termasuk juga las listrik dan las karbid. Kalau masih ragu-ragu pelajarilah kembali.
e. Alat-alat dan benda kerja hendaknya selalu dalam keadaan bersih dari serbuk besi, debu
ataupun minyak-minyak.
f. Pada waktu bekerja dengan sistem bahan bakar dan alat-alat listrik, putuskan kontak dengan
battery.
g. Pelajarilah cara mempergunakan alat pemadam kebakaran (extinguisher) dan pastikan di mana
tempat menyimpannya. Jika terjadi kebakaran harus tahu kepada siapa dan di mana harus
melaporkan. Termasuk juga jika ada bahaya-bahaya lainnya.
h. Pelajaran tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) hendaknya dipelajari secara
teori dan praktek.
i. Pekerja bengkel sepeda motor melanggar undang-undang, bila melepas, mengganti dengan
komponen yang bukan ditentukan pabrik pembuatnya, atau tidak dapat bekerjanya setiap
peralatan untuk tujuan pengaturan kebisingan, seperti melepas atau melubangi knalpot,
melepas saringan peredam suara sehingga terjadi kebisingan dan polusi udara yang akan
berakibat membahayakan kesehatan masyarakat.
j. Pekerja seharusnya memanfaatkan buku spesifikasi teknis kendaraan dalam melakukan
penyetelan jarak, waktu (timing), minyak pelumas batas kekuatan puntir (torque) memutar
23
baut dan mur sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pabrik pembuat sepeda motor. Setiap
merek mengeluarkan spesifikasi sendiri.
B. PENGUKURAN DAN PERALATAN BENGKEL
a. Pengukuran
Untuk mengetahui pemakaian komponen yang telah mengalami keausan/perubahan
bentuk,perlu dilakukan proses pengukuran terhadap komponen-komponen tersebut secara visual.
Perubahan bentuk dari komponen-komponen tsb,bisa dari jarak,kerataan,dan ke olengan.Dari
keausan masing-masing komponen tersebut dapat dipilih alat ukur yang tepat berdasarkan akurasi
pengukuran yang dibutuhkan.
Dalam fisika dan teknik, pengukuran adalah aktivitas yang membandingkan kuantitas
fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat pengukur adalah alat yang digunakan untuk
mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur terkena error peralatan yang
bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi.
Fisikawan menggunakan banyak alat untuk melakukan pengukuran mereka. Dimulai dari alat yang
sederhana seperti penggaris dan stopwatch sampai ke mikroskop elektron dan pemercepat partikel.
Instrumen virtual digunakan luas dalam pengembangan alat pengukur modern. Berikut ini adalah
macam macam alat ukur yang sering digunakan dalam bengkel.
Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu besaran
yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang sudah diketahui nilainya,
misalnya dengan besaran standart.
Pekerjaan membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau
mengukur. Sedangkan pembandingnya yang disebut sebagai alat ukur. Pengukuran banyak sekali
dilakukan dalam bidang teknik atau industri. Sedangkan alat ukurnya sendiri banyak sekali
jenisnya, tergantung dari banyak faktor, misalnya objek yang diukur serta hasil yang di inginkan.
Yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengukuran adalah :
1. Standart yang dipakai harus memiliki ketelitian yang sesuai dengan standart yang telah
ditentukan.
2. Tata cara pengukuran dan alat yang digunakan harus memenuhi persyaratan.
Pengetahuan yang harus dimiliki adalah bagaimana menetukan besaran yang akan diukur,
bagaimana mengukurnya dan mengetahui dengan apa besaran tersebut harus diukur. Ketiga hal
tersebut harus mutlak dimiliki oleh orang yang akan melakukan pengukuran.
Besaran terdiri dari dua jenis:
- Besaran Pokok, yaitu besaran yang sesuai dengan standar internasional, berdiri sendiri, dan
dapat dijadikan acuan.
- Besaran Turunan, yaitu besaran yang diperoleh dari beberapa variabel dalam bentuk persamaan.
Syarat-syarat besaran adalah:
24
- Dapat didefinisikan secara fisik.
- Dapat digunakan dimana saja.
- Tidak berubah terhadap waktu.
Agar bisa diukur, maka suatu produk harus mempunyai karakteristik geometrik antara lain
dimensi, bentuk, posisi dan kualitas permukaan
Sebuah alat ukur mempunyai 3 komponen utama yaitu: Sensor, Pengubah, Penunjuk
2. Sensor
Yaitu bagian alat ukur yang menghubungkan alat ukur dengan objek ukur. Terdiri dari
- Sensor mekanik
- Sensor optic
- Sensor pneumatik
3. Pengubah
Yaitu bagian alat ukur yang berfungsi mengubah sinyal yang dirasakan oleh sensor
menjadi besaran ynag terukur.
Terdiri dari:
- Pengubah mekanik
- Pengubah optomekanik
- Pengubah elektrik
- Pengubah optic elektrik
- Pengubah pneumatic
- Pengubah optik
4. Penunjuk
Yaitu bagian alat ukur yang berfungsi menunjukkan harga pengukuran terdiri dari:
- Penunjuk beskala
- Skala linear
- Skala melingkar
- Penunjuk digital
- Digital mekanik
- Digital elektrik (LED)
Jenis-jenis alat ukur:
a) Berdasarkan sifat aslinya, dapat dibedakan atas:
j. Alat Ukur Langsung
Yaitu alat ukur yang dilengkapi dengan skala ukur yang lengkap, sehingga hasil
pengukuran dapat langsung diperoleh.
Contohnya : jangka sorong, mikrometer.
2. Alat Ukur Pembanding
25
Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur beda ukuran suatu produk dengan ukuran
dasar produk yang telah diperkirakan terlebih dahulu dengan blok ukur.
Contohnya : dial indicator.
3. Alat Ukur Standar
Yaitu alat ukur yang hanya dilengkapi dengan satu skala nominal, tidak dapat memberikan
hasil pengukuran secara langsung, dan digunakan untuk alat kalibrasi dari alat ukur lainnya.
Contohnya : blok ukur.
4. Alat Ukur Kaliber Batas
Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk menunjukkan apakah dimensi suatu produk berada
di dalam atau diluar dari daerah toleransi produk tersebut.
Contohnya : kaliber lubang dan kaliber poros.
5. Alat Ukur Bantu
Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk membantu dalam proses pengukuran. Sebenarnya
alat ini tidak bisa mengukur objek, namun karena peranannya yang sangat penting dalam
pengukuran maka alat ini dinamakan juga dengan alat ukur. Contohnya : meja rata, stand
magnetic, batang lurus.
b) Berdasarkan sifat turunannya, dapat dibedakan atas:
a. Alat Ukur Khas
Yaitu alat ukur yang dibuat khusus untuk mengukur geometri yang khas, misalnya
kekasaran permukaan, kebulatan, profil gigi pada roda gigi. Alat ukur jenis ini dapat
dilengkapi skala dan dilengkapi alat pencatat atau penganalisis data. Contohnya alat ukur
roda gigi.
2. Alat Ukur Koordinat
Yaitu alat ukur ysang memiliki sensor yang dapat digerakkan dalam ruang, digunakan
untuk menentukan posisi. Contohnya alat ukur posisi.
c) Berdasarkan prinsip kerjanya, dibedakan atas:
1. Alat ukur mekanik
2. Alat ukur elektrik
3. Alat ukur optik
4. Alat ukur pneumatik
5. Alat ukur hidrolik dan aerodinamik
Adapun sifat dari alat ukur adalah:
1. Rantai kalibrasi
Yaitu kemampuan alat ukur untuk bisa dilakukan tingkatan pengkalibrasian.
Tingkatan tersebut adalah
· Kalibrasi alat ukur kerja dengan alat ukur standar kerja.
· Kalibrasi alat ukur standar kerja dengan alat ukur standar.
26
· Kalibrasi alat ukur standar dengan alat ukur standar nasional.
· Kalibrasi alat ukur standar nasional dengan alat ukur standar internasional.
2. Kepekaan
Yaitu kemampuan alat ukur untuk dapat merasakan perbedaan yang relatif kecil dari harga
pengukuran.
3. Mampu baca
Kemampuan sistem penunjukan dari alat ukur untuk memberikan harga pengukuran yang
jelas dan berarti.
4. Histerisis
Yaitu penyimpangan dari harga ukur yang terjadi sewaktu dilakukan pengukuran secara
kontinu dari dua arah yang berlawanan.
5. Pergeseran
Yaitu terjadinya perubahan posisi pada penunjuk harga ukur sementara sensor tidak
memberikan / merasakan sinyal atau perbedaan.
6. Kepasifan
Terjadi apabila sensor telah memberikan sinyal, namun penunjuk tidak menunjukkan
perubahan pada harga ukur.
7. Kestabilan nol
Yaitu kemampuan alat ukur untuk kembali ke posisi nol ketika sensor tidak lagi bekerja.
8. Pengambangan
Yaitu suatu kondisi alat ukur dimana jarum penunjuk tidak menunjukkan harga ukur yang
konstan. Dengan kata lain, penunjuk selalu berubah posisi atau bergerak.
Klasifikasi Alat Ukur
Menurut cara kerja, alat ukur diklasifikasikan menjadi :
· alat ukur mekanis
· alat ukur elektris
· alat ukur optis
· alat ukur mekanis optis dan
· alat ukur pneumatis
Menurut sifat dari alat ukur :
a. Alat ukur langsung : hasil pengukurannya dapat langsung dibaca pada skala ukurannya.
Contoh jangka sorong, mikrometer, mistar baja, height gauge
b. Alat ukur pembanding : alat ukur yang mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasi. Misal
jam ukur ( dial indicator ), pembanding ( comparator )
c. Alat ukur standar, alat ukur yang mempunyai harga ukur tertentu. Misal blok ukur ( block
gauge ),batang ukur ( length bar ), dan master ketinggian ( height master).
27
d. Alat ukur batas, alat ukur yang digunakan untuk menentukan apakah suatu dimensi obyek
ukur masih terletak dalam batas-batas toleransi ukuran. Misal kaliber batas Go dan No Go
e. Alat ukur bantu, alat ukur yang sifatnya hanya sebagai pembantu dalam proses pengukuran.
Misal dudukan mikrometer, penyangga/pemegang jam ukur.
Menurut jenis dari benda yang akan diukur :
1. Alat ukur linier : alat ukur linier langsung maupun alat ukur linier tak langsung.
2. Alat ukur sudut atau kemiringan : ada alat ukur sudut yang langsung bisa dibaca hasil
ukurannya ada juga yang membutuhkan perhitungan matematis.
3. Alat ukur kedataran.
4. Alat ukur untukmengukur profil atau bentuk.
5. Alat ukur ulir.
6. Alat ukur roda gigi
7. Alat ukur mengecek kekasaran.
Jenis-jenis pengukuran dalam Metrologi Industri:
1. Pengukuran Linear
2. Pengukuran Sudut
3. Pengukuran Kerataan dan Kedataran
4. Pengukuran Profil
5. Pengukuran Ulir
6. Pengukuran Roda Gigi
7. Pengukuran PosisiPengukuran Kekasaran Permukaan
Karakteristik pengukuran:
a. Ketelitian (Accuracy), yaitu kemampuan alat ukur untuk memberikan nilai yang mendekati
harga yang sebenarnya.
b. Ketepatan (Precision), yaitu kemampuan alat ukur untuk memberikan nilai yang sama dari
beberapa pengukuran yang dilakukan
c. Kecermatan (Resolution), yaitu skala terkecil yang mampu dibaca oleh alat ukur.
Metode-metode pengukuran dalam Metrologi Industri
1. Pengukuran Langsung
Yaitu pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur langsung dimana hasil
pengukuran dapat diperoleh secara langsung.
2. Pengukuran Tak Langsung
Yaitu pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur pembanding dan alat
ukur standar, dimana hasil pengukuran tidak dapat diperoleh secara langsung.
3. Pengukuran dengan Kaliber Batas
Yaitu pengukuran yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah dimensi suatu
produk berada di dalam atau diluar daerah toleransi produk tersebut.
28
4. Membandingkan dengan Bentuk Standar
Yaitu pengukuran yang dilakukan dengan cara membandingkan bentuk produk dengan
bentuk standar dari produk tersebut. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan profil
proyektor.
Toleransi adalah perbedaan ukuran antara kedua harga batas, dimana ukuran atau jarak
permukaan batas geometri komponen harus terletak. Suaian adalah hubungan antara dua komponen
yang akan dirakit, yang ditimbulkan adanya perbedaan ukuran bagi pasangan elemen geometrik
saat mereka disatukan.
Kalibrasi adalah membandingkan suatu alat ukur (skala atau harga nominalnya) dengan
acuan yang dianggap lebih benar. Langkah-langkah kalibrasi yaitu melakukan pengkalibrasian alat
ukur dengan alat ukur yang lebih tinggi tingkatannya pada rantai kalibrasi, sehingga alat ukur
tersebut dapat mempunyai aspek keterlacakkan (trace ability).
Hampir semua alat ukur mempunyai bagian yang disebut dengan penunjuk atau pencatat
kecuali beberapa alat ukur batas atau standar.
Dari bagian penunjuk inilah dapat dibaca atau diketahui besarnya harga hasil pengukuran.
Secara umum, penunjuk/pencatat ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Penunjuk yang mempunyai skala,
2. Penunjuk berangka (sistem digital).
Jenis-jenis Pengukuran
1. Pengukuran Langsung
Pengukuran Langsung adalah proses pengukuran dengan menggunakan alat ukur
langsung dan hasil pengukurannya dapat langsung terbaca.
Contoh :Mistar Ukur, Mistar Ingsut (Caliper),Mikrometer, Height Gauge
2. Pengukuran Tak Langsung
Pengukuran Tak Langsung adalah proses pengukuran yang dilaksanakan dengan memakai
beberapa jenis alat ukur pembanding, standar, dan alat ukur bantu.
3. Pengukuran dengan Kaliber Batas
Pengukuran dengan Kaliber Batas adalah proses pemeriksaan untuk memastikan apakah
obyek ukur memiliki harga yang terletak di dalam atau di luar daerah toleransi ukuran, bentuk,
dan/atau posisi.
4. Pengukuran dengan Bentuk Acuan
Pengukuran dengan cara membandingkan dengan suatu bentuk acuan yang ditetapkan
pada layar alat ukur proyeksi.
5. Pengukuran Geometri Khusus
Pengukuran yang dilakukan hanya untuk satu jenis geometri tertentu saja, seperti :
kebulatan silinder, pitch ulir, pitch roda gigi, dsb.
29
Gambar : Pengukuran geometri khusus
6. Pengukuran dengan Mesin Ukur Koordinat
Mesin Ukur Koordinat adalah alat ukur geometri modern dengan memanfaatkan komputer
untuk mengontrol gerakan sensor relatif terhadap benda ukur untuk menganalisis data
pengukuran.
Gambar : Pengukuran dengan mesin ukur koordinat
Pengukuran Linier
1. Mistar Ukur
Alat ukur ini digunakan untuk mengukur linear langsung (panjang, lebar, dan tinggi),
dimana hasil pengukurannya dapat langsung di baca pada bagian penunjuk (skala) dari alat ukur,
dan hasil pengukuran dari alat ini tidak teliti.
Gambar: Alat ukur linier langsung
2. Mistar Ingsut / Vernier Caliper
Mistar ingsut kadang-kadang disebut juga dengan nama lain, yaitu: mistar geser, jangka
sorong, jangka geser atau schuifmaat. Prinsipnya sama seperti mistar ukur yaitu dengan adanya
skala linier pada rahangnya, sedangkan perbedaannya terletak pada cara pengukuran objek ukur.
Adapun kegunaan dari mistar ingsur itu sendiri, antara lain :
- Dapat mengukur ketebalan jarak luar atau dimensi luar.
- Dapat mengukur kedalaman.
- Dapat mengukur tongkat.
- Dapat mengukur celah atau dimeter dalam.
30
Gambar: Mistar Ingsut / Vernier Caliper
3. Mikrometer
kegunaan mikrometer skrup antara lain sebagai berikut ;
- Mengukur ketebalan benda yang tipis misalnya uang koin logam, bahkan untuk mikrometer
yang sangat teliti bisa digunakan untuk mengukur tebal kertas. ketelitian mikrometer skrup
yaitu antara 0,01 mm atau 0,05 mm.
- Mengukur diameter luar sebuah benda yang kecil misalnya bantalan peluru, atau silinder
kecil.
- Untuk micrometer terntentu yang memiliki rahang geser bisa juga digunakan untuk
mengukur kedalaman benda yang kecil seperti jangka sorong.
Gambar: Mikrometer
4. Pengukuran Sudut
Pada umumnya alat ukur sudut itu terbagi atas dua bagian besar, yaitu alat ukur sudut
langsung, (besar sudut dapat langsung diketahui dari skalanya), dan alat ukur sudut Tak
Langsung,(harus melalui perhitungan terlebih dahulu).
Yang termasuk alat ukur sudut langsung, antara lain :
- Busur Baja ( Stell Enginer Protractor )
Gambar: Busur Baja ( Stell Enginer Protractor )
- Busur Bilah ( Bevel Protractor)
Gambar: Busur Bilah ( Bevel Protractor)
31
Sedang alat ukur sudut tak Langsung antara lain :
- Rol
- Bola
- Alat-alat dengan rumus Sinus
- Block ukur sudut ( Angle Gauge)
- Mistar ingsut Ketinggian ( Hight Vernier Caliper)
- Auto Kalimator ( Angle Dekor )
- Pedatar ( Spirit Level )
Pengukuran Ketegaklurusan
· Penyiku
Fungsi penyiku adalah untuk memeriksa ketegaklurusan atau kesikuan suatu benda,
memeriksa kesejajaran garis, dan alat bantu dalam membuat garis pada benda kerja.
Gambar: Penyiku
Pengukuran Kedataran
· Waterpass
Waterpass adalah alat mengukur beda ketinggian dari satu titik acuan ke acuan berikutnya.
Waterpass ini dilengkapi dengan kaca dan gelembung kecil di dalamnya. Untuk mengecek apakah
waterpass telah terpasang dengan benar, perhatikan gelembung di dalam kaca berbentuk bulat.
Apabila gelembung tepat berada di tengah, berarti waterpass telah terpasangdengan benar. Pada
waterpass, terdapat lensa untuk melihat sasaran bidik. Dalam lensa, terdapattanda panah
menyerupai ordinat (koordinat kartesius).
Gambar: Waterpass
Pengukur Kebulatan
· Dial gauge, dial indikator (jarum ukur)
Kegunaan dial gauge seperti yang telah kita ketahui adalah untuk :
· mengukur kerataan permukaan bidang datar
· mengukur kerataan permukaan serta kebulatan sebuah poros
· mengukur kerataan permukaan dinding Cylinder
32
Adapun jenis jenis dial gauge sendiri ada berbagai macam sesuai dengan skala yang
digunakan, beberapa jenis dial gauge antara lain :
1. Dial gauge dengan nilai skala 0,01 mm jenis ini dapat digunakan untuk mengukur dengan
batas ukuran sampai dengan 10 mm
2. Dial gauge dengan nulai skala 0,01 mm jenis ini mempunyai batas ukur sampai dengan 1
mm
3. Dial gauge dengan nilai skala 0,0005 mm jenis ini mempunyai batas ukur sampai 0,025 mm
Gambar: Dial gauge /dial indikator
Bagian bagian dial gauge :
1. Jarum panjang
2. Jarum pendek
3. Tanda batas toleransi
4. Bidang sentuh denganbenda kerja
Fungsi dari masing masing bagian :
1. Jarum panjangJarum panjang ini akan langsung bergerak apabila bagian bidang sentuh
tertekan oleh benda kerja. Adapun nilai pergerakan dari jarumpanjang tersebut tergantung
dari beberapa nilai dari skala dial gauge tersebut.Misal : dial gauge skala 0,01 mm, apabila
jarum panjang menunjuk angka 10 berarti 0,01 x 10 = 0,1 mm. Skala untuk jarum panjang
ini dapat berputar kekiri atau kekanan, yang artinya posisi angka nol tidak selalu berada
diatas tergantung pada posisi mana yang kita kehendaki pada saat proses pengukuran benda
kerja.
2. Jarum pendekjarum pendek akan bergerak satu step/ruas, apabila jarum panjang bergerak
dari angka nol sampai dengan angka nol lagi (satu putaran).misal : nilai pergerakan satu
ruas dari jarum pendek adalah 0,01 mm x 100 = 1 mm (apabila nilai skala 0,01 mm) Jadi,
jika jarum pendek berputar sampai satu putaran berarti 1 x 10 = 10 mm.
3. Batas toleransiBatas toleransi pada alat ini ada dua dan dapat digeser kekiri dan kekanan
sesuai dengan yang kita kehendaki untuk melihat batas pergerakan jarum panjang kekiri
atau kekanan, pada saat proses pengukuran benda kerja.
33
4. Bidang sentuh dengan benda kerjaBagian ini akan bergerak naik atau turun apabila
bersentuhan dengan permukaan benda kerja saat benda kerja bergerak terhadap bidang
sentuh tersebut.
Jarum panjang akan bergerak kearah kanan apabila bidang sentuh bergerak kearah atas.
Jarum panjang akan bergerak kekiri apabila bidang sentuh bergerak ke bawah.
Sumber - Sumber Kesalahan Pengukuran
a. Kesalahan pengukuran karena alat ukur
Kesalahan pengukuran dapat diakibatkan oleh kondisi alat ukur. Untuk mengurangi
terjadinya penyimpangan pengukuran seminimal mungkin maka alat ukur yang akan dipakai
harus dikalibrasi untuk menghindari sifat-sifat yang merugikan dari alat ukur, seperti
kestabilan nol, kepasifan, pengambangan dan sebagainya.
b. Kesalahan pengukuran karena benda ukur
Benda ukur yang terbuat dari bahan yang bersifat elastis atau yang mempunyai sifat
elastis, artinya bila ada beban atau tekanan yang dikenakan pada benda tersebut maka akan
terjadi perubahan bentuk. Bila tidak hati - hati dalam mengukur maka penyimpangan hasil
pengukuran pasti akan terjadi.
c. Kesalahan pengukuran karena faktor si pengukur
Manusia memang mempunyai sifat tersendiri dan keterbatasan. Sulit diperoleh hasil yang
sama dari dua orang yang melakukan pengukuran meskipun alat ukur sama dan benda ukur
juga sama. Hal ini mungkin karena kondisi manusia, kesalahan penggunaan metode
pengukuran,kesalahan karena pembacaan skala ukur.
d. Kesalahan karena kondisi manusia
Kondisi badan yang kurang sehat sewaktu mengukur mungkin badan agak gemetar, maka
posisi alat ukur terhadap benda ukur sedikit mengalami perubahan akibatnya hasil pengukuran
ada penyimpangan, penglihatan yang kurang jelas juga bisa mengakibatkan kesalahan
pembacaan skala ukur.
e. Kesalahan karena pembacaan skala ukur.
Kebanyakan yang terjadi karena kesalahan posisi waktu membaca skala ukur atau
istilahnya paralaks, si pengukur yang kurang memahami pembagian divisi dari skala ukur dan
kurang mengerti membaca skala ukur yang ketelitiannya lebih kecil daripada yang biasanya
sering digunakan.
f. Kesalahan karena faktor lingkungan
Ruang yang digunakan untuk pengukuran harus bersih, terang dan teratur rapi letak
peralatan ukurnya. Ruang yang kurang terang atau remang - remang dapat mengganggu dalam
membaca skala ukur.
34
b. PERALATAN BENGKEL
Untuk memulai suatu pekerjaan perbengkelan sepeda motor, baik itu bengkel skala kecil
ataupun sedang, bahkan mungkin besar, perlu kiranya setiap orang mengenal dan menyiapkan
kunci-kunci yang dibutuhkan untuk memberi pelayanan pada perbengkelan. Selain keterampilan
berbengkel, menentukan kunci yang mana yang pas dipakai untuk pelayanan di perbengkelan
adalah juga suatu keahlian yang dibutuhkan seorang montir bengkel, keahlian ini bisa didapat dari
teori ilmu dan pengetahuan yang didapat dari sekolah dan adalah penting untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan melalui pengalaman kerja bagi seorang calon pekerja bengkel. Berikut ini beberapa
kunci dan peralatan yang biasa dipakai dan dibutuhkan di bengkel sepeda motor:
1. Peralatan untuk Keselamatan Kerja
- Safety pendengaran: Di bengkel yang bising, alat ini diperlukan agar telinga tidak
mengalami polusi suara (mengatasi suara bising)
- Bike life: digunakan untuk mengangkat sepeda motor yang akan di perbaiki atau diperiksa,
dengan adanya bike life ini, akan lebih memudahkan pekerja untuk mengerjakan bagian-
bagian bawah dari sepeda motor dan sikap tubuh pekerja juga akan lebih baik, sehingga
pekerja tidak mudah lelah ataupun sakit leher dan punggungnya.
- Sepatu pengaman: Untuk safety dalam bekerja
2. Alat Bantu Pekerjaan
- Hydraulic press: Alat untuk mempress blok piston, press klahar.
- Compressor udara: digunakan untuk menghasilkan udara yang bertekanan, udara ini bisa
untuk angin sepeda motor ataupun untuk proses pembersihan knalpot sepeda motor 2
langkah.
- Ragum: untuk membuka baut yang doll, atau untuk pegangangan ketika akan memotong
suatu bahan
- Trolley untuk letak kunci atau rak kunci: dipakai untuk meletakkan kunci-kunci atau
peralatan bengkel lainnya yang mungkin diletakkan disini, terutama yang rutin dipakai.
- Kotak kunci dari plastic 17”: merupakan kotak plastic untuk meletakkan kunci-kunci yang
sirkulasi pemakaiannya lebih sering atau kunci-kunci yang sering dipakai dan tidak berupa
set kunci seperti tang, obeng, dsb
- Palu: digunakan untuk memukul seperti memukul bagian sepeda motor yang sudah susah
untuk dibuka secara normal, hal ini bisa terjadi bila bagian tersebut sudah aus bautnya.
- Alat untuk mengukur pengapian
- Kaleng penyemprot oli pelumas: digunakan untuk menyemprotkan loli pelumas seperti
pada bagian rantai, bagian mesin yang harus dilumasi.
- Gergaji besi kecil: digunakan untuk meotong, seperti memotong bagian yang sulit dibuka
secara normal sehingga akhirnya harus dipotong
- Sikat besi: untuk membersihkan kotoran yang menempel pada mesin motor
35
- Alat pemompa dan pengurangan tekanan angina di ban: terdiri dari manometer sebagai
pengukur tekanan angin ban yang dipompakan serta bisa dipakai untuk mengurangi tekanan
kebatas yang diinginkan (kebatas maximal tekanan ban)
- Air duster: kegunaanya untuk membersihkan kotoran pada bagian mesin, seperti kotoran
pada mesin yang telah dibongkar dan akan dipasang, terutama digunakan untuk
membersihkan bagian mesin dari pasir, debu, partikel yang mungkin menempel
3. Kunci-kunci
- Tang: untuk membuka baut yang longgar dan untuk memegang baut yang panas
- Combination wrench set (kunci pas): digunakan untuk membuka baut dan memasang baut
- Feeler : untuk mengukur (menstel klep), pengukur kerenggangan klep dan busi
- 1/4” Drive sockets set (kunci socket): Digunakan untuk membuka baut-baut yang sukar di
buka dengan kunci pas atau kunci wrench
- Pahat: digunakan untuk membuka baut yang telah aus dan sulit untuk dibuka dengan kunci
yang semestinya
- Obeng pukul: digunakan untuk membuka baut yang sangat keras dan untuk
mengencangkan pemasangan baut
- Puller: digunakan untuk mencabut benda yang susah untuk dikeluarkan, seperti klahar,
bagian-bagian yang di press. Puller dengan 2 gigi penjepit dan Puller dengan 3 gigi penjepit.
- Kunci wrench untuk mengatasi gangguan: digunakan untuk membuka baut yang jauh
jangkauan karenanya sulit dijangkau dengan kunci pas.
- Tang pengunci: digunakan untuk menjepit ataupun membelokkan benda yang sedang di
pegangnya
- Tang potong: digunakan untuk memotong kabel
c. GAMBAR TEKHNIK
Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud, terutama bagi orang-orang
teknik. Oleh karena itu gambar sering juga disebut sebagai bahasa Teknik. Sebagai bahasa teknik,
diharapkan sebuah gambar dapat meneruskan keterangan-keterangan secara tepat & obyektif.
Dalam bidang otomotif, gambar proyeksi, gambar potongan sering digunakan untuk
menunjukkan bentuk dan nama komponen bagian luar, menunjukkan bentuk dan nama komponen
bagian dalam serta membantu menjelaskan prinsip-prinsip kerja mesin. Simbol-simbol, kode-kode
dan diagram kerja/rangkaian sistem kelistrikan juga digunakan pada bidang otomotif. Bahkan pada
mobil-mobil baru selalu disertakan buku manual (manual book) yang berisi gambar-gambar dan
keterangan tentang mobil tersebut. Penunjukkan gambar-gambar dalam buku manual dapat
mempermudah para mekanik dan pemiliki kendaraan untuk memelihara/servis serta memperbaiki
kendaraan. Gambar teknik mempunyai beberapa fungsi yaitu :
36
 Penyampaian Informasi
Gambar mempunyai tugas menyampaikan maksud dari perancang dengan tepat kepada pihak
lain misalnya perencanaan proses, pembuatan, pemeriksaan dan perakitan produk/ komponen.
Apabila kita mengamati proses pembuatan produk/komponen mesin, selalu kita temukan
gambar. Gambar tersebut digunakan sebagai petunjuk untuk menentukan bentuk dan ukuran-
ukuran produk/komponen mesin yang akan dibuat. Simbol-simbol, kode-kode dalam bentuk
diagram rangkaian kelistrikan digunakan untuk menyampaikan informasi tentang komponen-
komponen kelistrikan, jalur-jalurpengawatan dan sebagainya. Apabila rangkaian kelistrikan
digambar dengan gambar aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi rumit dan sulit untuk
dimengerti.
 Pengawetan dan Penyimpanan
Gambar merupakan data teknis yang tepat. Teknologi dari suatu perusahaan dipadatkan dan
dikumpulkan pada gambar. Oleh karena itu gambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai
bagian-bagian produk untuk perbaikan, tetapi gambar-gambar digunakan sebagai bahan
informasi untuk perencanaan baru di kemudian hari. Untuk ini diperlukan cara penyimpanan ,
kodifikasi nomor urut gambar dan sebagainya.
 Penuangan gagasan dan Pengembangan
Gagasan-gagasan baru untuk pengembangan pada awalnya masih berupa konsep abstrak yang
terlintas dalam pikiran. Konsep abstrak tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk gambar
sketsa, kemudian gambar sketsa diteliti, dievaluasi secara berulang-ulang sehingga didapatkan
gambar-gambar baru yang sempurna. Dengan demikian gambar tidak hanya melukiskan
gambar, tetapi berfungsi juga sebagai peningkat daya berfikir, sekaligus untuk penuangan
gagasan-gagasan baru untuk pengembangan.
Standar gambar teknik merupakan suatu keseragaman yang telah disepakati bersama
dengan tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam komonikasi teknik. Orang-orang terkait
dalam bidang gambar teknik perlu mengetahui tentang standar. Orang-orang terkait tersebut antara
lain siswa pada kelompok teknologi dan industri, para perencana produk, operator mesin, operator
perakitan, mekanik dan pengontrol mutu dari suatu produk/mesin. Standar gambar teknik dapat
diberlakukan di dalam lingkungan perusahaan, antar perusahaan/industri di dalam suatu negara,
bahkan standar gmbar teknik dapat diberlakukan pada industri antar negara yang dikenal dengan
Standar Internasional atau disingkat SI. Negara-negara yang sudah membuat standar antara lain :
1. Jepang ( JIS )
2. Belanda ( NEN )
3. Jerman ( DIN )
4. Indonesia ( SII )
5. Standar Internasional ( ISO )
37
ISO (Internasional Standardization for organization)bertujuan untuk menyatukan
pengertian teknik antar bangsa dengan jalan membuat standar. Standar yang dibuat tersebut
kemudian dibawa ke forum internasional dengan tujuan :
(1) Memudahkan perdagangan nasional maupun internasional
(2) Memudahkan komunikasi teknik
(3) Bagi negara-negara berkembang, dapat memberi petunjuk-petunjuk praktis pada persoalan
khusus dalam bidang Teknik.
Untuk dapat menggambar teknik dengan baik diperlukan alat-alat gambar yang lengkap
dan cara menggunakan, membersihkan dan menyimpan alat-alat dengan baik. Alat-alat gambar
yang bisa digunakan dalam mengambar teknik antara lain :
a) Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya)
Macam-macam kertas gambar yang digunakan sesuai dengan tujuan gambar meliputi :
 Kertas gambar untuk tata letak. Untuk gambar tata letak dengan pensil dipergunakan kertas
gambar putih biasa, kertas sketsa atau kertas milimeter.
 Kertas gambar untuk gambar asli. Gambar asli digambar pada kertas kalkir, karena gambar
cetak biru (blueprint) atau cetak kontak dibuat langsung dari gambar tersebut. Kualitas
kertas yang baik adalah tahan lama, tahan lembab, mudah untuk menggambar pensil/tinta
dan mudah dicetak kembali.
 Film gambar dipergunakan untuk gambar yang teliti, dapat disimpan untuk jangka waktu
yang lama dan tidak boleh memuai maupun menyusut.
Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar yang sudah terstandar. Sesuai
dengan sistem ISO(International Standardization for Organization) dan NNI (Nederland
Normalisatie Instituet), ukuran kertas gambar ditentukan sebagai berikut (lihat tabel 1).
Ukuran
Ukuran
Sisi Kiri C (Constant)Lebar Panjang
A 0 841 mm 1189 mm 20 mm 10 mm
A 1 594 mm 841 mm 20 mm 10 mm
A 2 420 mm 594 mm 20 mm 10 mm
A 3 297 mm 420 mm 20 mm 10 mm
A 4 210 mm 297 mm 20 mm 5 mm
A 5 148 mm 210 mm 20 mm 5 mm
Keterangan :
C (Constan) pada tabel adalah ukuran tepi bawah, tepi atas dan tepi kanan. Sedangkan tepi
kiri untuk setiap ukuran kertas gambar ditetapkan 20 mm hal ini di maksudkan agar gambar-gambar
yang akan dibundel tidak terganggu gambarnya. Dari ukuran kertas pada tabel maka untuk
mendapatkan ukuran kertas A 1 didapat dari A 0 dibagi dua, ukuran kertas A 2 didapat dari A 1
dibagi dua, ukuran kertas A 3 didapat dari A 2 dibagi dua dan ukuran kertas A 4 didapat dari A 3
dibagi dua.
38
b) Pensil, pena atau rapido
Pensil yang dipakai untuk menggambar ada tiga macam yaitu pensil biasa, pensil yang dapat
diisi kembali, dan pensil mekanik. Ketiga jenis pensil ini memiliki tingkat kekerasan tertentu
mulai dari yang lunak sampai keras. Adapun tingkat kekerasan pensil dapat dilihat pada tabel 2.
Lunak Sedang Keras
2 B
3 B
4 B
5 B
6 B
7 B
B
HB
F
H
2 H
3 H
4 H
5 H
6 H
7 H
8 H
9 H
Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasannya (semakin besar angkanya semakin
keras). Sedangkan angka di depan huruf B menunjukkan kelunakannya (semakin lunak,
angkanya semakin besar).Untuk meruncingkan pensil jenis biasa, gunakanlah ampelas halus
(no. 220 atau no. 400) atau kikir halus, dengan cara pensil dipegang antara jari telunjuk dan ibu
jari kemudian saat mengasah pensil diputar.
Untuk mendapatkan garis yang baik (rata/tajam) maka pensil harus ditarik dengan diputar
sambil ditekan pelan-pelan, kedudukan pensil 60o terhadap garis yang akan dibuat
39
Pena gambar digunakan untuk membuat gambar asli yaitu gambar yang ditinta. Pena gambar
ada dua macam, yaitu pena dengan mata/daun dapat diatur (trek-pen) dan pena dengan ketebalan
tetap dengan ukuran yang bermacam-macam yang biasa disebut dengan nama rapido
Keterangan :
1. Rapido
2. Mahkota/Kepala (luas)
3. Mahkota/Kepala (dalam)
4. Tutup
5. Kunci pembuka pena
6. Tabung tinta
7. Rumah pena
8. Pena
9. Tangkai
Bagian – bagian pena gambar terdiri dari :
No. 1. Mur pengatur berfungsi mengatur kekebalan
garis yang di inginkan (lihat ukuran 2 di bawah)
No. 2. Masa pena (daun pena) yang dapat bergerak
sesuai dengan putaran mur no 1
No. 3. Tangkai
No. 4. Lubang pengunci
No. 5. Baut pengikat pena
No. 6. Daun pena (mata pena) yang dapat di putar
No.7. Bagian – bagian pena yang perlu
mendapatkan perawatan (dibersihkan atau diratakan)
Penggunaan pena gambar (trek-pen)
a. Tinta yang kita isikan di antara dua mata pena dengan tinggi x
pada gambar 1.8, jangan terlalu banyak (x = ± 3-5 mm).
b. Bagian luar daun pena harus dalam keadaan bersih (bebas
tinta). Lihat no 7
c. Penggaris yang kita pakai harus diganjal pada bagian
bawahnya (antara kertas no. 10 dengan mistar no. 9
dipasangpada gambar atau diletakkan mistar lain) atau dapat
pula dengan cara membalik penggaris dengan kedudukan
bagian miringnya berada di bawah
d. Pada saat menarik garis, harus tegak dan ditarik 600 ke arah
garis yang dibuat
40
e. Hindarkan pena bagian lunaknya basah dengan tinta, karena
tinta tersebut akan membasahi mistar dan terisap oleh kertas.
Sehingga antara kertas dan mistar terjadi pelebaran tinta
Pemeliharaan Rapido dan Pena gambar (trek-pen)
Cara membersihkan rapido adalah sebagai berikut :
a. Lepaskan pena dari tangki/rumahnya dengan menggunakan kunci pena yang tersedia.
b. Semprotkan air/ledeng/keran ke arah pena (lihat gambar)
c. Untuk mengeluarkan tinta di dalam pen, ketuk-ketukkan pen tersebut secara perlahan, kemudian
semprot kembali dengan air keran sampai bersih
Setelah dipakai trek-pen harus segera dibersihkan. Cara membersihkannya adalah dengan memutar
daun/mata pena kemudian bagian dalam dari trek-pen tersebut dibersihkan dengan lap/tissue.
Jika kedua bagian mata pena tidak rata, maka mata pena harus diratakan dengan cara mengasahnya
pada batu asah atau ampelas halus
c) Jangka dan kelengkapannya
Jangka adalah alat yang berfungsi untuk membuat lingkaran atau busur lingkaran baik dengan
ujung pensil atau dengan tinta. Macam – macam jangka yang biasa digunakan untuk
menggambar terdiri atas :
 Jangka besar dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 100 mm sampai
200 mm.
 Jangka sedang dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 50 mm sampai
dengan 100 mm
 Jangka kecil (jangka pegas) dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 5
mm sampai dengan 50 mm
 Jangka orleon dipergunakan untuk membuat lingkaran yang tidak dapat dibuat oleh jangka
kecil. Jangka orleon ini dapat dipergunakan menggambar lingkaran dengan diameter 1 mm
sampai dengan 5 mm
d) Macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar)
Untuk menggambar dipergunakan beberapa macam penggaris antara lain :
 Penggaris segitiga : sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku sama kaki, dan sebuah
segitiga siku-siku 600.
41
 Penggaris – T (teken hak) : sebuah penggaris – T terdiri dari sebuah kepala dan sebuah
daun. Penggaris – T digunakan untuk menarik garis-garis horizontal dengan cara
menekankan kepala Teken hak pada tepi kiri dari meja gambar dan menggesernya ke atas
atau ke bawah.
 Penggaris/mistar skala yaitu mistar untuk mengukur dengan ukuran skala, misalnya skala
1 : 2, 1 : 3 dan seterusnya.
e) Macam-macam mal
Macam – macam mal yang dipergunakan untuk menggambar teknik terdiri atas mal huruf, mal
busur (kurva), mal lingkaran, mal elips dan mal khusus (tanda-tanda pengerjaan dan
semacamnya).
 Mal huruf
Mal huruf dipergunakan untuk membuat huruf dengan perantaraan pensil mekanik/rapido.
Mal huruf mempunyai ukuran 0,25; 0,35; 0,5; 0,7; 1,4; dan 2 mm
 Mal Busur (mal kurva)
Mal busur (mal kurva) dipergunakan untuk membuat lengkungan-lengkungan yang teratur
misalnya lengkungan parabola, hiperbola, epicicloida, hipocicloida dan semacamnya.
Contoh penggunaannya perhatikan gambar … . Untuk garis yang memotong 1, 2, dan 3 mal
ditempatkan pada posisi 1, sedangkan untuk titik-titik 4, 5 dan 6, mal digeser pada posisi 2
sehingga didapat lengkungannya.
 Mal Elips
Mal elips dipergunakan untuk membuat elips misalnya gambar–gambar silinder, cincin
poros dan bentuk–bentuk elips kainnya.
 Mal / Sablon dengan Bentuk lain
Mal/sablon dengan bentuk lain yang khusus ini mempunyai bentuk bermacam–macam.
Misalnya untuk simbol–simbol pengerjaan, tanda pengerjaan, anak panah, lingkaran,
simbol–simbol dan konstruksi pipa, konstruksi listrik dan lain–lain. Salah satu contoh mal
dengan bentuk lain adalah mal untuk tanda pengerjaan
f) Papan gambar dan Meja gambar
Papan gambar ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas, misalnya untuk kertas ukuran A0
mempunyai ukuran 1200 mm x 900 mm, kertas ukuran A1 mempunyai ukuran 600 mm x 450
mm. Papan gambar harus mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus, agar kepala dari
42
penggaris – T dapat digeser. Gambar 1.25 menunjukkan sebuah standar papan gambar khusus
yang dapat diatur ketinggiannya maupun kemiringannya. Papan gambar khusus yang dipasang
di atas sebuah standar ini disebut juga meja gambar.
g) Penghapus dan pelindung penghapus
Penghapus dipergunakan untuk menghapus garis pensil yang tidak berguna agar tidak merusak
kertas gambar dan tidak meninggalkan warna pada kertas gambar pergunakan penghapus putih
yang halus.
Pelindung penghapus dipergunakan untuk menghilangkan garis yang berdekatan. Dengan alat
ini garis–garis yang perlu dapat terlindung dari penghapusan. Hanya garis, atau bagian garis
yang salah dapat dihapus
h) Mesin gambar
Mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alat–alat gambar lainnya seperti
busur derajat, pengganti – T, segitiga dan ukuran. Gambar 1.26 menunjukkan mesin gambar
jenis kereta pada mesin ini pasangan penggaris dan alat putarnya ditempatkan pada sebuah
kereta vertikal yang penggarisnya dapat digerakkan secara vertikal dan keseluruhannya dapat
digerakkan secara horisontal pada kereta horisontal.
C. KONSTRUKSI UTAMA MESIN SEPEDA MOTOR
Sepeda motor, seperti juga mobil dan pesawat tenaga lainnya, memerlukan daya untuk
bergerak, melawan hambatan udara, gesekan ban dan hambatan-hambatan lainnya. Untuk
memungkinkan sebuah sepeda motor yang kita kendarai bergerak dan melaju di jalan raya, roda
sepeda motor tersebut harus mempunyai daya untuk bergerak dan untuk mengendarainya
diperlukan mesin.
Mesin merupakan alat untuk membangkitkan tenaga, ia disebut sebagai penggerak utama.
Jadi mesin disini berfungsi merubah energi panas dari ruang pembakaran ke energi mekanis dalam
bentuk tenaga putar. Tenaga atau daya untuk menggerakkan kendaraan tersebut diperoleh dari
panas hasil pembakaran bahan bakar. Jadi panas yang timbul karena adanya pembakaran itulah
yang dipergunakan untuk menggerakkan kendaraan, dengan kata lain tekanan gas yang terbakar
akan menimbulkan gerakan putaran pada sumbu engkol dari mesin.
Komponen utama pada mesin sepeda motor yaitu:
1. Kepala silinder (cylinder head)
2. Blok silinder mesin (cylinder block)
3. Bak engkol mesin (crankcase)
Jadi, tiga bagian utama tersebut merupakan tulang punggung bagi kendaraan bermotor roda dua.
1. Kepala silinder
Kepala silinder adalah komponen utama konstruksi mesin yang paling atas. Kepala
silinder berfungsi sebagai penutup lubang silinder pada blok silinder, sebagai dudukan busi, dan
43
sebagai dudukan dari komponen mekanisme katup. Konstruksi kepala silinder biasanya dibuat dari
bahan alamunium campuran dengan tujuan tahan panas, tahan karat dan beban ringan, Pada bagian
luar kepala silinder dengan sistem pendingin udara terdapat sirip- sirip pendingin untuk membantu
melepaskan panas mesin ke udara bebas
Gambar. kepala silinder
Didalam Cylinder head juga terdapat beberapa komponen antara lain ;
- Busi, fungsinya untuk memercikan bunga api saat langkah usaha.
- In/Ex Valve, berfungsi sebagai pintu keluar masuk udara dari dalam mesin.
- Pegas katup, fungsinya untuk menjaga katup tetap tertutup.
- Camshaft, berfungsi untuk mengatur pembukaan katup pada setiap silinder. Camshaft ini
terdapat pada mesin tipe OHC/DOHC.
- Camshaft Sprocket gear, komponen ini berupa roda gigi yang akan menerima moment
putaran dari crankshaft dan diteruskan camshaft.
- Intake manifold, komponen ini berfungsi sebagai lorong udara yangnakan dimasukan ke
mesin
- Exhaust manifold, komponen yang berfungsi sebagai lorong gas sisa pembakaran dari
mesin.
2. Blok silinder mesin (cylinder block)
Blok silinder merupakan tempat bergeraknya piston dalam melakukan kerja mesin. Dalam
blok silinder terdapat silinder liner yang berfungsi sebagai bidang gesek piston pada blok silinder.
Silinder liner dirancang agar tahan pada suhu tinggi, tahan terhadap gesekan, dan mudah
menghantarkan panas , untuk itu dibuat dari bahan yang tahan terhadap gesekan dan panas
Gambar. Blok Silinder
Komponen yang menempel pada blok mesin antara lain ;
- Linner, komponen yang terbuat dari aluminium yang terletak pada dinding silinder.
Fungsinya sebagai lapisan untuk pergerakan piston.
44
- Water jacket, sebuah lubang yang saling terhubung didalam blok mesin. Bertujuan sebagai
tempat sirkulasi air pendingin.
- Timing Chain Asy, fungsinya sebagai rangkaian roda gigi yang akan menghubungkan
putaran engkol dengan camshaft.
- Crankshaft Pulley, fungsinya sebagai pemutar komponen lain seperti waterpump atau kipas
pendingin.
- Water pump, berfungsi untuk memompa aliran air pendingin didalam water jacket.
3. Bak engkol mesin (crankcase)
Crankcase atau bak engkol biasanya terbuat dari alumunium die casting dengan sedikit
campuran logam. Bak engkol berfungsi sebagai rumah dari komponen yang ada dibagian
dalamnya, yaitu :
- Generator atau alternator
- Pompa oli
- Kopling
- Poros engkol dan bantalan
- Gigi persneling atau transmisi
- Sebagai penampung peluma
Gambar. Bak engkol mesin (crankcase)
D. SISTEM KELISTRIKAN PADA SEPEDA MOTOR
Setiap sepeda motor dilengkapi dengan beberapa rangkaian sistem kelistrikan. Umumnya
sebagai sumber listrik utama sering digunakan baterai, namun ada juga yang menggunakan
flywheel magnet (alternator) yang menghasilkan pembangkit listrik arus bolak-balik atau AC
(alternating current). Sebelum pembahasan sistem kelistrikan tersebut, terlebih dahulu akan
dijelaskan beberapa komponen elektronik, konsep dan simbol kelistrikan yang mendukung
terhadap cara kerja sistem kelistrikan pada sepeda motor. Selain itu, akan dibahas pula beberapa
contoh konkrit aplikasi/penggunaan komponen-komponen elektronika pada sepeda motor.
Jika rangkaian kelistrikan digambarkan dengan gambar asli benda yang bersangkutan,
maka ilustrasi dan pemahamannya bisa menjadi cukup sulit dan rumit. Untuk itu, pada pembuatan
diagram rangkaian kelistrikan biasanya dilakukan hanya dengan membuat simbol-simbol yang
menunjukkan komponen kelistrikan dan kabel-kabel. Beberapa simbol-simbol telah disebutkan
45
pada pembahasan di atas. Adapun simbol-simbol yang sering digunakan pada pembuatan rangkaian
sistem kelistrikan secara garis besar adalah sebagai berikut:
Arus listrik merupakan sejumlah elektron yang mengalir dalam tiap detiknya pada suatu
penghantar. Banyaknya elektron yang mengalir ini ditentukan oleh dorongan yang diberikan pada
elektron-elektron dan kondisi jalan yang akan dilalui elektron-elektron tersebut. Arus listrik
dilambangkan dengan huruf I dan diukur dalam satuan Ampere. Tegangan listrik (voltage) dapat
diyatakan sebagai dorongan atau tenaga untuk memungkinkan terjadinya aliran arus listrik.
Tegangan listrik dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Tegangan listrik searah (direct current /DC)
b. Tegangan listrik bolak-balik (alternating current / AC)
Tegangan listrik DC memungkinkan arus listrik mengalir hanya pada satu arah saja, yaitu
dari titik satu ke titik lain dan nilai arus yang mengalir adalah konstan/tetap. Sedangkan tegangan
listrik AC memungkinkan arus listrik mengalir dengan dua arah, pada tiap-tiap setengah siklusnya.
Bagian-bagian yang termasuk sistem kelistrikan pada sepeda motor antara lain; sistem starter,
sistem pengapian (ignition system), sistem pengisian (charging system), dan sistem penerangan
(lighting system) seperti lampu kepala/depan (headlight), lampu belakang (tail light), lampu rem
(brake light), lampu sein/tanda belok (turn signal lights), klakson (horn) dan lampu-lampu
instrumen/indikator.
1. Sistem Starter
Sistem starter listrik saat ini dapat ditemukan hampir disemua jenis sepeda motor. Sistem
starter pada sepeda motor berfungsi sebagai pengganti kick starter, agar pengendara tidak perlu
46
lagi mengengkol kakinya untuk menghidupkan mesin. Namun demikian, pada umumnya sepeda
motor dilengkapi juga dengan kick starter.
Penggunaan kick starter biasanya dilakukan jika kondisi sistem starter listrik sedang
mengalami kerusakan atau masalah. Sebagai contoh jika kondisi baterai lemah atau terdapat
kerusakan pada motor starter sehingga sistem starter listrik tidak dapat digunakan untuk
menghidupkan mesin, maka pengendara bisa langsung memanfaatkan kick starter.
Secara umum sistem starter listrik terdiri dari; baterai, sekring (fuse), kunci kontak
(ignition switch), saklar starter (starter switch), saklar magnet starter (relay starter/solenoid
switch), dan motor starter. Ada tiga jenis starter yaitu :
1. Starter Mekanik
Adalah starter yang sumber tenaga asanlya dari tenaga mausia. Contohnya kick starter
(starter kaki), slenger ( starter untuk mesin diesel dan beberapa type mobil lama). Mesin akan
mulai berputar karena adanya tenaga mnusia.
2. Starter listrik ( starter elektrik)
Adalah starter yang sumber tenaganya dari arus listrik. Starter ini banyak digunakan pada
Mobil dan saat ini sudah merembet pada sepeda motor.
3. Starter pneumatic
Adalah starter yang sumber tenaganya dari udara bertekanan. Starter ini banyak dipakai
pada mesin – mesin kapal laut. Karena mesin kapal laut cukup besar, ala menggunakan starter
jenis ini.
Kompenen Sistem Starter Elektrik dan Fungsinya
1. Baterai / aki fungsinya sebagai sumber energi listrik
2. Sekering berfungsi untuk mencegah terjadinya arus yang berlebihan dan mencegah terjadinya
kensleting.
3. Kunci kontak untuk memutuskan dan mengubungkan arus listrik.
4. Relay starter atau orang bengkel menyebutnya bendik fungsinya untuk mengalilrkan arus listrik
yang besar, dari beterai ke starter motor pada sirkuit motor starter.
5. Sakelar starter untuk menghidupkan mesin mesin kendaraan.
6. Motor starter berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi momen putar.
Posisi kompenen starter pada sepeda motor
47
Kompenen - Kompenen Motor Starter
1. Tutup Motor
Berfungsi sebagai rumah armature dan sebagai tempat magnet tetap.
2. Armature
Berfungsi sebagai penghasil momen putar. pada armature terdapat komutator yang
berfungasi sebagai terminal kumparan armature.
3. Sikat
Berfungsi sebagai menghantarkan arus listrik ke kumparan arnature melalui komutator.
4. Pemegang Sikat
Berfungsi sebagai rumah sikat. Didalam pemegang sikat terdapat pegas berfungsi untuk
menekan sikat agar dengan komutator.
5. Tutup Depan dan Belakang
Berfungsi sebagai rumah roda gigi reduksi.
6. Gasket
Sebagai perapt antara tutup bagian depan dan belakang
7. Roda Gigi Reduksi
Membuat perbandingan putaran antara output motor starter dan roda gigi pinion yang
memutarkan poros engkol.Tujuannya agar didapatkan momen puntir yang lebih besar.
Komponen Motor Starter
Rangakian dan Cara Kerja Sistem Starter
CARA KERJANYA ADALAH
Pada saat kunci kontak ON,saklar starter ditekan,arus mengalir;
baterai positif - sekering - kunci kontak - relay starter - saklar starter - massa.
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

More Related Content

What's hot

Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran9359
 
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)RENIMAHANANI
 
pengertian penilaian hasil belajar
pengertian penilaian hasil belajarpengertian penilaian hasil belajar
pengertian penilaian hasil belajarhomeSchool7
 

What's hot (8)

Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
 
Puyun ppt
Puyun pptPuyun ppt
Puyun ppt
 
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
 
Isbm belajar
Isbm belajarIsbm belajar
Isbm belajar
 
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
 
pengertian penilaian hasil belajar
pengertian penilaian hasil belajarpengertian penilaian hasil belajar
pengertian penilaian hasil belajar
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 

Similar to KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Proses belajar mengajar sebagai sistem
Proses belajar mengajar sebagai sistemProses belajar mengajar sebagai sistem
Proses belajar mengajar sebagai sistemaisyahfiver
 
Kurikulum Dan Pmbljrn Rika
Kurikulum Dan Pmbljrn RikaKurikulum Dan Pmbljrn Rika
Kurikulum Dan Pmbljrn RikaRIKASEPTIANI
 
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri AnitahStrategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri AnitahHariyatunnisa Ahmad
 
Strategi Belajar Mengajar (Sri Anitah)
Strategi Belajar Mengajar (Sri Anitah)Strategi Belajar Mengajar (Sri Anitah)
Strategi Belajar Mengajar (Sri Anitah)Hariyatunnisa Ahmad
 
Tugas uas teknologi pendidikan nika
Tugas uas teknologi pendidikan nikaTugas uas teknologi pendidikan nika
Tugas uas teknologi pendidikan nikaNIKAPUTRIMUSTIKADEVI
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran9359
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranICEUERISTINA
 
Makalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaranMakalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaranPENJAGA HATI
 
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumHanie Mutzz
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranyunitasari_31
 
Ppt uas tekno
Ppt uas teknoPpt uas tekno
Ppt uas teknouus_yuli
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranNURHAENI
 
Book Report Kurikulum
Book Report KurikulumBook Report Kurikulum
Book Report Kurikulumyanti riyanti
 
Book Report Kurikulum
Book Report KurikulumBook Report Kurikulum
Book Report Kurikulumyanti riyanti
 
Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Khoer Barcelona
 
Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Derye Prayoga
 
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum PembelajarannnnnnTuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn20080210965
 

Similar to KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK (20)

Proses belajar mengajar sebagai sistem
Proses belajar mengajar sebagai sistemProses belajar mengajar sebagai sistem
Proses belajar mengajar sebagai sistem
 
Kurikulum Dan Pmbljrn Rika
Kurikulum Dan Pmbljrn RikaKurikulum Dan Pmbljrn Rika
Kurikulum Dan Pmbljrn Rika
 
Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4
 
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri AnitahStrategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
 
Strategi Belajar Mengajar (Sri Anitah)
Strategi Belajar Mengajar (Sri Anitah)Strategi Belajar Mengajar (Sri Anitah)
Strategi Belajar Mengajar (Sri Anitah)
 
Tugas uas teknologi pendidikan nika
Tugas uas teknologi pendidikan nikaTugas uas teknologi pendidikan nika
Tugas uas teknologi pendidikan nika
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Makalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaranMakalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaran
 
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulum
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaran
 
Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4
 
Ppt uas tekno
Ppt uas teknoPpt uas tekno
Ppt uas tekno
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
Book Report Kurikulum
Book Report KurikulumBook Report Kurikulum
Book Report Kurikulum
 
Book Report Kurikulum
Book Report KurikulumBook Report Kurikulum
Book Report Kurikulum
 
Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]
 
Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]
 
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum PembelajarannnnnnTuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
 

Recently uploaded

SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Al-ghifari Erik
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxYogiAJ
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"HaseebBashir5
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 

Recently uploaded (20)

SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

  • 1. 1 BAB 1 MATERI PEDAGOGIK A. KARAKTERISTIK PESERTADIDIK Kegiatan pembelajaran modul ini memberikan informasi tentang pemahaman karakteristik peserta didik, identifikasi potensi peserta didik, identifikasi belajar peserta didik dan identifikasi kesulitan belajar peserta ddidik. Dalam modul ini memberikan informasi kepada guru harus memiliki kemampuan mendesain program, menguasai materi pelajaran, mampu menciptakan kondisi kelas yang kondusif, terampil memanfaatkan media dan memilih sumber, memahami cara atau metode yang digunakan sesuai kebutuhan dari karakteristik anak. Kegiatan menganalisis pengetahuan awal dalam pengembangan pembelajaran merupakan pendekatan menerima peserta didik apa adanya dan menyusun sistem pembelajaran atas dasar keadaan peserta didik tersebut. Karena itu, kegiatan menganalisis pengetahuan awal peserya didik merupakan proses untuk mengetahui pengetahuan yang dikuasai peserta didik sebelum mengikuti proses pembelajaran, bukan untuk menentukan kemampuan pra-syarat dalam rangka menyeleksi pesera didik sebelum mengikuti proses pembelajaran. Konsekuensi digunakannya cara ini adalah titik mulai suatu kegiatan belajar tergantung kepada perilaku awal peserta didik. Karakteristik peserta didik akan amat berpengaruh dalam pemilihan setrategi pengelolaan, yang berkaitan dengan bagaimana menata pengajaran, khususnya komponen-komponen strategi pengajaran, agar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Perilaku yang akan diajarkan ini kemudian dirumuskan dalam bentuk tujuan instruksional, kegiatan ini memberi manfaat: a. Untuk mengetahui kualitas perseorangan sehingga dapat dijadikan petunjuk dalam mendeskripsikan strategi pengelolaan pembelajaran. b. Hasil kegiatan mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa akan merupakan salah satu dasar dalam mengembangkan sistem instruksional yang sesuai untuk siswa. Cara melaksanakan kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Dilakukan di waktu awal sebelum menyusun instruksional pengajaran; 2. Teknik yang digunakan dapat dengan tes, interview, observasi, dan kuisioner. 3. Dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran atau orang-orang yang dianggap paham dengan kemampuan peserta didik Faktor- faktor yang mempengaruhi proses belajar terdiri atas faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. Sedangkan faktor eksternal yang memengaruhi balajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan factor lingkungan nonsosial.
  • 2. 2 Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan peserta didik , motivasi, minat, sikap dan bakat. Faktor-faktor eksternal yang meliputi lingkungan social diantaranya faktor sekolah, masyarakat, dan keluarga. Sedangkan faktor eksternal lingkungan nonsosial diantaranya lingkungan alamiah, instrumental, dan mata pelajaran. Peranan guru sangat penting dalam pelaksanaan proses pembelajaran, selain sebagai nara sumber guru juga merupakan pembimbing dan pengayom bagi para peserta didik yang ada dalam suatu kelompok belajar. Pada hakikat proses belajar mengajar, pembelajaran merupakan proses komunikasi, maka pembelajaran seyogyanya tidak atraktip melainkan harus demokrasi. Peserta didik harus menjadi subjek belajar, bukan hanya menjadi pendengar setia atau pencatat yang rajin, tetapi siswa harus aktif dan kreatif dalam berbagai pemecahan masalah. Dengan demikian guru harus dapat memilih dan menentukan pendekatan dan metode yang disesuaikan dengan kemampuannya, kekhasan bahan pelajaran, keadaan sarana dan keadaan peserta didik B. TEORI BELAJAR Teori belajar merupakan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang bersifat teoritis dan telah teruji kebenarannya melalui eksperimen. Menurut teori belajar behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Belajar sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar, jika dapat menunjukkan perubahan perilaku. Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran ini adalah faktor penguatan. Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement), maka respon akan semakin kuat, sebaliknya jika penguatan dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement) maka respon pun akan melemah. Pada aliran kognitif, tingkah laku seseorang itu senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi. Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar itu sendiri. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, lebih dari itu belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati. Teori belajar kontruktivisme merupakan teori belajar yang menuntut peserta didik mengkonstruksi kegiatan belajar dan mentransformasikan informasi kompleks untuk membangun pengetahuan secara mandiri. Teori belajar humanistik berpendapat bahwa motivasi dasar manusia adalah mencapai aktualisasi diri. Proses belajar harus terjadi dalam suasana bebas, diprakarsai sendiri dan percaya pada diri sendiri (self initiated and self reliant learning). Dalam teori belajar ini, belajar dianggap berhasil jika peserta didik memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Peserta didik dalam
  • 3. 3 proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelaku, bukan dari sudut pandang pengamat. Dalam melaksanakan proses belajar mengajar, selain memperhatikan berbagai teori belajar juga memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran yg mendidik. Prinsip pembelajaran menurut Rothwal meliputi: kesiapan, motivasi, persepsi, tujuan, perbedaan individual, transfer & retensi, prinsip kognitif, afektif dan psikomotor serta prinsip evaluasi. Beberapa teori belajar tersebut diatas perlu diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Disamping itu proses pembelajarannya harus memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran agar hasil belajar dapat tercapai secara optimal. Selain itu setiap proses pembelajaran memerlukan pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran. Banyak sekali pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang dapat digunakan dalam melaksanakan proses pembelajaran, namun setiap pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran tidak ada yang paling baik. Setiap guru harus mempertimbangkan beberapa aspek untuk memilih metode mana yang digunakan dalam proses pembelajarannya. Cara tepat untuk memilih pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang tepat harus disesuaikan dengan keberadaan peserta didik, karakteristik substansi, kondisi guru, lingkungan, sarana dan prasarana yang ada, serta waktu yang memungkinkan. C. KURIKULUM 2013 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan factor tantangan internal, tantangan eksternal, penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, dan penguatan materi. Sedangkan landasan pengembangan yang digunakan adalah landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan psikopedagogis, landasan teoritis, dan landasan yuridis. Struktur Kurikulum SMK terdiri dari kelompok A (umum), kelompok B (umum), kelompok C (Peminatan), terdiri dari C1. Dasar Bidang Keahlian, C2. Dasar Program Keahlian dan C3. Paket Keahlian.Untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 disekolah, pemerintah telah meyiapkan peraturan-peraturan yang terkait dengan implementasi kurikulum 2013, sehingga orang yang terlibat dalam pendidikan dapat mempelajari dan menerapkannya di sekolah. Salah satu peraturan tersebut adalah Permendikbud nomer 60 dan 61 tahun 2013. Faktor yang sangat penting dalam pembelajaran adalan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dibedakan dalam dua kategori, yaitu: tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus. Rumusan tujuan pembelajaran umum merujuk pada kompetensi dasar,
  • 4. 4 sedangkan tujuan pembelajaran khusus merujuk pada indikator keberhasilan. Tujuan pembelajaran harus dirumuskan dengan jelas agar persepsi yang muncul selaras dengan apa yang terkandung dalam rumusan tujuan tersebut. Tujuan pembelajaran sebagai pernyataan spesifik tentang perubahan perilaku yang diharapkan, memiliki empat persyaratan yang harus dipenuhi. Empat syarat tersebut meliputi Audience (sasaran pembelajaran), Behaviour (perubahan perilaku), Conditions (kondisi), dan Degree (ukuran keberhasilan). Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan pengalaman belajar. Berdasarkan kerucut pengalaman Edgar Dale, disimpulan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang dipengaruhi berbagai faktor seperti kegiatan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan melakukan apa yang diinstruksikan. Seseorang dapat dikatakan belajar apabila terjadi perubahan tertentu dalam dirinya, yaitu proses belajar yang merupakan proses berubahnya tingkah laku tertentu secara relatif tetap. Perubahan tingkah laku diakibatkan oleh adanya sejumlah pengalaman yang disebabkan adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal, maka diperlukan media pembelajaran sebagai sarana pendukung dalam proses belajar mengajar. Ada 9 (Sembilan) macam klasifikasi media pembelajaran yang digunakan, yaitu: 1) Pengalaman langsung dan bertujuan. 2) Pengalaman tiruan. 3) Pengalaman melalui dramatisasi. 4) Pengalaman melalui karyawisata. 5) Pengalaman gambar hidup pameran 6) Pengalaman melalui televisi. 7) Pengalaman melalui gambar diam, rekaman radio. 8) Pengalaman melalui lambang visua. 9) Pengalaman melalui lambang kata. Kriteria pemilihan materi pembelajaran merupakan rambu-rambu yang harus dilalui untuk pemilihan bahan ajar yang diampu dalam rangka persiapan mengajar, materi yang dipilih meliputi ranah: 1. Pengetahuan sebagai materi pembelajaran Isi materi pembelajaran yang berupa pengetahuan meliputi fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. 2. Keterampilan sebagai materi pembelajaran. Materi pembelajaran yang berhubungan dengan keterampilan antara lain kemampuan mengembangkan ide, memilih, menggunakan bahan, menggunakan peralatan, dan teknik kerja. 3. Sikap sebagai materi Pembelajaran. Materi pembelajaran yang tergolong sikap atau nilai adalah materi yang berkenaan dengan sikap ilmiah, antara lain:
  • 5. 5 a. Nilai–nilai kebersamaan, mampu bekerja berkelompok dengan orang lain yang yang tidak membedakan ras. b. Nilai kejujuran, mampu jujur dalam melaksanakan observasi, eksperimen, tidak memanipulasi data apapun. c. Nilai kasih sayang, tak membeda-bedakan orang lain yang mempunyai karakter sama dan kemampuan sosial ekonomi yang berbeda semua sama-sama makhluk Tuhan. Indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan pencapaian kompetensi berdasarkan Kompetensi Inti-Kompetensi Dasar. Fungsi indikator adalah sebagai pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran, pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran, pedoman dalam mengembangkan bahan ajar dan sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar. Untuk merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) harus memperhatikan rambu-rambu yang sudah ditentukan. Setiap guru melaksanakan proses belajar mengajar selalu diakhiri dengan kegiatan penilaian. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian oleh pendidik digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik (ranah sikap; pengetahuan dan ketrampilan), bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Untuk menilai hasil belajar siswa maka diperlukan alat evaluasi. Agar soal test yang disusun tidak menyimpang dari bahan /materi serta aspek yang akan diungkapkan dalam test, maka perlu dibuat tabel spesifikasi atau kisikisi. Kisi-kisi soal adalah sebuah tabel yang memuat perincian materi dan tingkah laku beserta imbangan atau proporsi yang dihendaki oleh penilai atau guru. Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut. 4. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; 5. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar,agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar. 6. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 7. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran. 8. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.
  • 6. 6 9. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). Kompetensi Inti Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMK/MAK pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: 1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual. 2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial. 3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan. 4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan. KOMPETENSI INTI 1 (SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SOSIAL) 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya a.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik dan Bisnis Sepeda Motor. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis Sepeda Motor. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
  • 7. 7 terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. D. DESAIN PEMBELAJARAN Beberapa desain pembelajaran yang selaras dengan prinsip pembelajaran menggunakan kurikulum 2013. 1. Pendekatan saintifik (dalam pembelajaran) dan metode saintifik Pendekatan saintifik disebut juga pendekatan berbasis proses keilmuan. Artinya, proses untuk memperoleh pengetahuan (ilmiah) secara sistematis. Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan kemampuan intelektual, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik, b. Membentuk kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik, c. Memperoleh hasil belajar yang tinggi, d. Melatih peserta didik dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis karya ilmiah, serta e. Mengembangkan karakter peserta didik. Secara umum pembelajaran dengan pendekatan saintifik dilakukan melalui sejumlah langkah sebagai berikut: a. Mengamati. b. Menanya. c. Mengumpulkan informasi/mencoba. d. Menalar/mengasosiasi. e. Mengomunikasikan. 2. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning) Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru. Pembelajaran ini berbeda dengan pembelajaran konvensional yang jarang menggunakan masalah nyata atau menggunakan masalah nyata hanya di tahap akhir pembelajaran sebagai penerapan dari pengetahuan yang telah dipelajari. Tujuan utama PBM adalah mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri, dan membentuk atau memperoleh pengetahuan baru.
  • 8. 8 Prinsip-prinsip PBM adalah sebagai berikut. a. Penggunaan masalah nyata (otentik) b. Berpusat pada peserta didik (student-centered) c. Guru berperan sebagai fasilitator d. Kolaborasi antar peserta didik e. Sesuai dengan paham konstruktivisme yang menekankan peserta didik untuk secara aktif memperoleh pengetahuannya sendiri. 3. Pembelajaran Berbasis Projek (Project-based Learning) Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) adalah kegiatan pembelajaran yang menggunakan projek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Tujuan Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) adalah sebagai berikut: a. Memperoleh pengetahuan dan ketrampilan baru dalam pembelajaran b. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah projek. c. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah projek yang kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa. d. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas/projek. e. Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang bersifat kelompok. Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis projek adalah sebagai berikut. a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang melibatkan tugas-tugas projek pada kehidupan nyata untuk memperkaya pembelajaran. b. Tugas projek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu tema atau topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran. c. Tema atau topik yang dibelajarkan dapat dikembangkan dari suatu kompetensi dasar tertentu atau gabungan beberapa kompetensi dasar dalam suatu mata pelajaran, atau gabungan beberapa kompetensi dasar antarmata pelajaran. Oleh karena itu, tugas projek dalam satu semester dibolehkan hanya satu penugasan dalam suatu mata pelajaran. d. Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan tema/topik yang disusun dalam bentuk produk (laporan atau hasil karya). Produk tersebut selanjutnya dikomunikasikan untuk mendapat tanggapan dan umpan balik untuk perbaikan produk. e. Pembelajaran dirancang dalam pertemuan tatap muka dan tugas mandiri dalam fasilitasi dan monitoring oleh guru. Pertemuan tatap muka dapat dilakukan di awal pada langkah penentuan projek dan di akhir pembelajaran pada langkah penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil projek, serta evaluasi proses dan hasil projek.
  • 9. 9 4. Pembelajaran Inquiry/Discovery Inquiry/discovery merupakan proses pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuaan bukan sekedar sekumpulan fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan atau mengkonstruksi. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan proses fasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri (discovery). Tujuan pertama Inquiry/Discovery Learning adalah agar siswa mampu merumuskan dan menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana,bagaimana, mengapa, dsb. Dengan kata lain, Inquiry/Discovery Learning bertujuan untuk membantu siswa berpikir secara analitis. Tujuan kedua adalah untuk mendorong siswa agar semakin berani dan kreatif berimajinasi. Dengan imajinasi siswa dibimbing untuk mengkreasi sesuatu menggunakan pengetahuan yang diperolehnya. Penemuan ini dapat berupa perbaikan atau penyempurnaan dari apa yang telah ada, maupun menciptakan ide, gagasan, atau alat yang belum ada (Anam, 2015:9). Proses mengumpulkan data, mengamati, dan meringkas informasi, khususnya data numerik dalam Inquiry/Discovery Learning, efektif dalam merangsang diskusi untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang diinginkan. Siswa perlu mengalami bagaimana menarik simpulan ilmiah berdasarkan pengamatan atas fakta-fakta dan sekumpulan data yang diperoleh. Lima Langkah dalam Inquiry/Discovery Learning Pada dasarnya sintaks Inquiry/Discovery Learning meliputi lima langkah seperti nampak dalam Tabel 5 di bawah ini (Sutman, et.al.2008:52). 1. Merumuskan pertanyaan Merumuskan pertanyaan, masalah, atau topik yang akan diselidiki. 2. Merencanakan Merencanakan prosedur atau langkah-langkah pengumpulan dan analisis data. 3. Mengumpulkan dan menganalisis data Kegiatan mengumpulkan informasi, fakta, maupun data, dilanjutkan dengan kegiatan menganalisisnya. 4. Menarik simpulan Menarik simpulan-simpulan (jawaban atau penjelasan ringkas) 5. Aplikasi dan Tindak lanjut Menerapkan hasil dan mengeksplorasi pertanyaan- pertanyaan atau permasalahan lanjutan untuk dicari jawabnya. E. MEDIA PEMBELAJARAN 1. Pengertian Media Pembelajaran Media merupakan kata jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin yang berarti “antara” yaitu segala sesuatu yang membawa informasi antara sumber informasi dan penerima (Smaldino, et al., 2005: 9).
  • 10. 10 Dengan kata lain, media merupakan benda fisik yang dapat menjadi penghubung komunikasi dari sumber informasi kepada orang lain yang melihat, membaca, atau menggunakannya. Benda tersebut dapat berbentuk cetak maupun noncetak. Segala sesuatu yang digunakan sebagai penyampai pesan pembelajaran diidentifikasi sebagai media pembelajaran. Dengan kata lain, media pembelajaran membantu siswa dalam mendapat atau membangun informasi atau pengetahuan. Media dapat diartikan sebagai alat fisik komunikasi yang berfungsi menyampaikan informasi (pengetahuan) dari sumber ke penerima informasi. Adapun media pembelajaran merupakan alat atau perantara untuk memfasilitasi komunikasi dari sumber belajar ke siswa dan mendukung proses belajar guna mencapai tujuan belajar. 2. Macam Media Pembelajaran a) Media teks merupakan jenis media yang paling umum digunakan. Media ini berupa karakter huruf dan bilangan yang disajikan dalam buku, poster, tulisan di papan tulis, dan sejenisnya (Smaldino, et al., 2005: 9; Newby, et al., 2006: 21). b) Media audio meliputi segala sesuatu yang dapat didengar misalnya suara seseorang, musik, suara mesin, dan suara-suara lainnya. c) Media visual meliputi berbagai bagan, gambar, foto, grafik baik yang disajikan dalam poster, papan tulis, buku, dan sebagainya. d) Media bergerak merupakan media yang berupa gambar bergerak misalnya video/film dan animasi. e) Media manipulatif adalah benda tiga dimensi yang dapat disentuh dan digunakan dengan tangan oleh siswa. f) Manusia juga dapat berperan sebagai media pembelajaran. Siswa dapat belajar dari guru, siswa yang lain, atau orang lain. Adapun menurut fungsinya, Suherman, et al. (2001: 200) mengelompokkan media menjadi dua bagian yaitu: a) pembawa informasi (ilmu pengetahuan) b) alat untuk menanamkan konsep 3. Pengertian Alat Peraga Alat peraga manipulatif adalah media berupa benda nyata tiga dimensi yang dapat menggambarkan secara konkret suatu obyek, ide, model, atau konsep abstrak dan memungkinkan untuk digerakkan atau dimanipulasi secara fisik dalam kaitannya dengan pembentukan konsep bagi penggunanya, dalam hal ini siswa. 4. Fungsi Media Media pembelajaran menurut Kemp&Dayton (1985) dapat memenuhi tiga fungsi utama,yaitu: a) Memotivasi b) Menyajikan Informasi
  • 11. 11 c) Memberikan Instruksi 5. Pola dan Strategi Pemanfaatan Media Pembelajaran Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran juga memerlukan perencanaan yang baik pula Penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar memberikan manfaat praktis sebagai berikut: a) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. b) Media pembelajaran dapat mengarahkan dan meningkatkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar. c) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu 6. Pengembangan Media Sederhana Tergolong media sederhana adalah berbagai media visual yang tidak diproyeksikan seperti gambar, ilustrasi, poster, bagan, diagram, grafik, peta, sketsa, dll Menurut Kemp (1980) dalam mendisain suatu media sederhana tersebut perlu diperhatikan beberapa prinsip di bawah ini a) Kesederhanaan (simplycity) b) Kesatuan (unity) c) Penekanan (emphasis) d) Keseimbangan (balance) 7. Pemilihan Media Pembelajaran Dengan menggunakan media diharapkan terjadinya komunikasi yang komunikatif, siswa mudah memahami maksud dari materi yang disampaikan guru di depan kelas, kemudian sebaliknya guru juga mudah dalam mengkomunikasikan pengetahuan kepada siswa, melalui media guru dapat membuat contoh-contoh, interprestasi-interprestasi sehingga siswa mendapat kesamaan arti sesama mereka. Pertimbangan yang lebih singkat dalam pemilihan media adalah: a) Tujuan yang ingin dicapai. b) Kesesuaian media dengan materi Ajar c) Karakteristik Siswa d) Gaya belajar siswa e) Kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan waktu yang tersedia F. PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Perencanaan pembelajaran adalah proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan - kegiatan dan upaya - upaya yang akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Tujuan pembelajaran merupakan
  • 12. 12 komponen pertama dalam perencanaan pembelajaran. Tujuan mengawali komponen yang lainnya. Dalam merencanakan pembelajaran tujuan harus jelas, karena dengan tujuan yang jelas guru dapat memproyeksikan hasil belajar yang harus dicapai setelah anak belajar. Materi pelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan pembelajaran yang “dikonsumsi” oleh siswa. Karena itu, penentuan materi pelajaran mesti berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, misalnya berita pengetahuan, penampilan, sikap dan pengalaman lainnya. Guru dalam merencanakan pembelajaran menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat,potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, Kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik Komponen – komponen RPP secara operasional diwujudkan dalam bentuk format (mengacu pada Permendikbud No: 103 th 2014). RPP paling tidak berisi komponen berikut ini : 1) Identitas dan Kelengkapan Komponen 2) Kompetensi Inti 3) Komptensi Dasar 4) Indikator Pencapaian Kompetensi 5) Materi Pembelajaran 6) Kegiatan Pembelajaran 7) Penilaian, Pembelajaran Remmedial dan Pengayaan 8) Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar G. PENILAIAN DAN EVALUASI HASIL BELAJAR Berdasarkan Permendikbud No. 81A tahun 2013 istilah penilaian (assesment) terdiri dari tiga kegiatan, yakni pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Berdasarkan Permendikbud No. 53 tahun 2015 penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. Berdasarkan Permendikbud No. 23 Tahun 2016 Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Berdasarkan fungsinya Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi: formatif, dan sumatif. Fungsi Formatif digunakan untuk memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian selama proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan prinsip Kurikulum 2013.
  • 13. 13 Fungsi Sumatif digunakan untuk menentukan keberhasilan belajar peserta di- dik pada KD tertentu, akhir suatu semester, satu tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di satuan pendidikan. Berikut adalah rincian singkat cakupan penilaian masing-masing aspek. 1. Sikap Merujuk pada Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 dan Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015, penilaian sikap dilakukan untuk mengetahui tingkat perkem- bangan sikap spiritual dansikap sosial siswa. Memperhatikan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016, sikap spiritual yang dimaksud meliputi keimanan dan ketakwaan. Berdasarkan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn memiliki KD-KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2. Butir-butir nilai sikap spiritual maupun sikap sosial pada kedua mata pelajaran tersebut selalu dikaitkan dengan substansi tertentu. 2. Pengetahuan Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan kecakapan berfikir siswa dalam dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, maupun metakognitif. 3. Ketrampilan Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai kemam- puan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. 4. Pendekatan Penilaian Penilaian seharusnya dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran), assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran). 5. Prinsip Penilaian Penilaian harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut: a. Sahih b. Objektif c. Adil d. Terpadu e. Terbuka Prosedur penilaian dan kriteria penilaian harus terbuka, jelas, dan dapat diketa- hui oleh siapapun. Berhak tahu proses dan acuan yang digunakan dalam penilaian, sehingga hasil. a. Menyeluruh dan berkesi nambungan b. Sistematis c. Beracuan kriteria
  • 14. 14 d. Akuntabel 6. Teknik Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi atau teknik lainnya yang relevan, Teknik penilaian observasi dapat menggunakan instrumen berupa lembar observasi, atau buku jurnal. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik. Pendidik dapat memilih teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar, indikator, atau tujuan pembelajaran yang akan dinilai. Teknik yang biasa digunakan adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai kemam- puan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. 7. Prosedur Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Secara umum, prosedur penilaianhasil belajar oleh pendidik mencakup: a. Penyusunan Rencana Penilaian, yang meliputi: 1) menetapkan tujuan pe- nilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun, 2) menyusun kisi-ki- si penilaian, 3) membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian, dan instrument, 4) Melakukan analisis kualitas. b. Pelaksanaan Penilaian; c. Pengolahan,Analisis, dan Interpretasi hasil penilaian; 8. Pelaporan dan Pemanfaatan Hasil Penilaian a. Perencanaan Penilaian Perencanaan penilaian oleh pendidik merupakan kegiatan perancangan penilaian yang dilakukan sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan. b. Pelaksanaan Penilaian Pelaksanaan penilaian adalah eksekusi atas perencanaan penilaian. Waktu dan frekuensi pelaksanaan penilaian dilakukan berdasarkan pemetaan dan peren- canaan yang dilakukan oleh pendidik sebagaimana yang tercantum dalam pro- gram semester dan program tahunan. Berdasarkan bentuknya, pelaksanaan penilaian, terutama untuk penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan terdiri dari pelaksanaan penilaian harian (PH) dan penilaian tengah semester (PTS). c. Pengolahan Hasil Penilaian Pengolahan hasil penilaian sikap untuk membuat deskripsi nilai/perkembangan sikap selama satu semester. d. Pelaporan dan Pemanfaatan Hasil Penilaian Hasil penilaian yang diperoleh harus diinformasikan langsung kepada peserta didik sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan peserta didik (assess- ment as learning), pendidik (assessment for learning), dan satuan pendidikan selama proses pembelajaran
  • 15. 15 berlangsung (melalui PH/pengamatan harian) maupun setelah beberapa kali program pembelajaran (PTS), atau setelah sele- sai program pembelajaran selama satu semester (PAS). H. REFLEKSI PEMBELAJARAN & PTK Refleksi pembelajaran merupakan kegiatan evaluasi diri bagi seorang guru dalam melihat kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Evaluasi diri guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat berupa: 1. Penilaian tertulis maupun lisan oleh peserta didik (siswa) terhadap gurunya. 2. Penilaian atau observasi pelaksanaan pembelajaran oleh teman sejawat, dan 3. Evaluasi diri guru dengan melakukan analisis hasil tes tertulis, lisan maupun penugasan terhadap siswa yang diampunya. Refleksi pembelajaran perlu dilakukan guru dalam upaya untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dengan mengetahui kekurangan dan kelemahan dalam melaksanakan pembelajaran, guru dapat memperbaiki pembelajaran berikutnya. Dengan melakukan refleksi pembelajaran serta melakukan penelitian tindakan kelas (PTK). 1) Kegiatan Refleksi dalam Pembelajaran Dalam setiap kegiatan pembelajaran guru seharusnya memulai dari a) kegiatan menyusun perencanaan, kemudian b) melaksanakan pembelajaran, c) melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan d) tindak lanjut. Ada beberapa pengertian kegiatan reflektif dalam pembelajaran, a) Kegiatan refleksi pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar berupa penilaian tertulis maupun lisan (umumnya tulisan) oleh anak didik kepada guru, berisi ungkapan kesan, pesan, harapan serta kritik membangun atas pembelajaran yang diterimanya, b) Kegiatan refleksi pembelajaran sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar pada prinsipnya merupakan kegiatan menilai pendidik oleh peserta didik, c) Kegiatan refleksi pembelajaran merupakan kegiatan penilaian (evaluasi) proses dan hasil belajar siswa dalam rangka untuk memperoleh balikan terhadap proses belajar mengajar, dan d) Kegiatan refleksi pembelajaran merupakan kegiatan mendiagnosis kesulitan belajar siswa dalam rangka perbaikan proses pembelajaran. 2) Teknik Kegiatan Refleksi Pembelajaran
  • 16. 16 Adapun teknik kegiatan refleksi pembelajaran antara lain a) penilaian guru oleh peserta didik, b) evaluasi proses dan hasil belajar, c) diagnosis kesulitan belajar, d) penilaian guru oleh teman sejawat. Evaluasi pembelajaran mempunyai fungsi sebagai berikut: a) Alat pengukur pencapaian tujuan pembelajaran b) Alat mendiagnostik kesulitan belajar siswa. c) Alat penempatan siswa sesuai minat dan bakat siswa. 3) Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri. 4) Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program misalnya penilaian yang dilaksanakan pada akhir caturwulan, akhir semester atau akhir tahun. Tujuan penilaian ini adalah untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh siswa telah mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. 5) Penilaian selektif adalah penilaian yang dilaksanakan dalam rangka menyeleksi atau menyaring. Memilih siswa untuk mewakili sekolah dalam lomba-lomba tertentu termasuk jenis penilaian selektif. 6) Penilaian penempatan adalah penilaian yang bertujuan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu.
  • 17. 17 BAB II MATERI PROFESIONAL A. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 1. Petunjuk Umum bagi Pekerja Keselamatan kerja adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian baik terhadap manusia, maupun yang berhubungan dengan peralatan, obyek kerja, bengkel tempat bekerja, dan lingkungan kerja, secara langsung dan tidak langsung. Sejalan dengan kemajuan teknologi, maka permasalahan keselamatan kerja menjadi salah satu aspek yang sangat penting, mengingat resiko bahaya dalam penerapan teknologi juga semakin kompleks. Keselamatan kerja merupakan tanggungjawab semua orang baik yang terlibat langsung dalam pekerjaan dan juga masyarakat produsen dan konsumen pemakai teknologi pada umumnya. Secara umum, tujuan keselamatan kerja bagi pekerja profesional teknologi sepeda motor dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Sebelum mulai bekerja, setiap siswa memahami semua peraturan dan tata tertib bengkel. Aturan dan tata tertib bengkel disediakan secara tertulis dan pada awal semester siswa menandatangani surat pernyataan kesediaan mengikuti aturan dan tata tertib bengkel. Setiap siswa diharuskan memakai pakaian kerja khusus dan memakai sepatu khusus untuk bengkel sepeda motor. 2. Melindungi tenaga kerja atas keselamatan fisik dan mental dalam melaksanakan pekerjaan. Kecelakaan dan bahaya kerja dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Bekerja dengan memakai zat kimia yang terkandung dalam oli dan bahan bakar, cat dan bahan lainnya dapat merusak kulit. Bengkel harus menyediakan zat pelindung kulit yang harus dipakai sebelum bekerja dengan bahan-bahan dimaksud. Dan sebaliknya, pekerja harus memakai sesuai dengan aturan bengkel, setiap kali sebelum memulai bekerja. Bila dikerjakan dengan teratur, maka akan menjadi kebiasaan. 3. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja. Sebelum bekerja, bengkel harus bersih terutama dari kotoran minyak oli dan bahan bakar. Pekerja merupakan bagian dari bengkel dan oleh karena itu, setiap pekerja bertanggung-jawab membersihkan tempat kerjanya. Semua peralatan yang dibutuhkan berada pada tempat yang mudah dijangkau. Pada bengkel sekolah, peralatan dipinjam pada teknisi peralatan dengan memakai tanda terima. Peralatan yang diterima siswa harus diperiksa kondisinya. Pada waktu kerja berakhir, semua peralatan dikembalikan dalam keadaan bersih dan baik. Setiap kerusakan alat harus dilaporkan kepada pengawas atau instruktur. 4. Obyek kerja diserahkan kepada siswa dari instruktur. Siswa harus sudah memahami prosedur dan permasalahan yang akan dikerjakan. Sebelum masuk bekerja praktek, siswa
  • 18. 18 bertanggungjawab mempersiapkan dirinya tentang prosedur, alat yamng sesuai dan bahan yang dibutuhkan. Bila ada kesulitan harus menanyakan kepada instruktur. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja dapat dinyatakan sebagai sesuatu yang menjamin keadaan, keutuhan, kesempurnaan, baik jasmani maupun rohani manusia, serta hasil karya dan budayanya tertuju pada keselamatan masyarakat pada umumnya dan pekerja. Bekerja dengan memperhatikan keselamatan kerja sangat penting artinya, karena bagaimanapun, siswa sebagai manusia pasti tak ada yang menginginkan terjadinya kecelakaan terhadap diri sendiri, apalagi sampai berakibat fatal. Mencegah terjadinya kecelakaan tidak hanya berarti mencegah terjadinya bahaya, tetapi juga ikut melakukan penghematan dari segi biaya, tenaga dan waktu dan sekaligus berarti belajar melakukan sesuatu secara efektif dan efisien. Melihat pada kerugian yang akan timbul akibat adanya kecelakaan kerja bila keselamatan kerja tidak diperhatikan, maka secara garis besarnya ada tiga kelompok yang akan merugi, yaitu: 1. Kerugian bagi bengkel dan sekolah, antara lain: a. Biaya dan waktu pengangkutan korban kecelakaan. b. Hilangnya waktu kerja instruktur dan siswa yang menolong sehingga menghambat kelancaran program. c. Mencari pengganti waktu praktek. d. Mengganti dan memperbaiki alat dan obyek kerja yang rusak 2. Kerugian bagi korban antara lain: a. Berbagai akibat yang akan diderita seperti cacat fisik. b. Rasa trauma yang berkelanjutan dan kerugian paling fatal adalah bila korban meninggal dunia. Peraturan keselamatan kerja harus diberlakukan di mana saja oleh setiap orang yang bekerja, maupun oleh instansi yang memberikan pekerjaan. Antara lain dari hal yang harus dilakukan seseorang untuk melaksanakan keselamatan kerja: a. Bersikap mawas diri terhadap kemungkinan terkjadinya kecelakaan. b. Bekerja dengan sungguh-sungguh, cepat, teliti, dan tekun. c. Menghindari sikap melamun dalam bekerja. d. Usahakan untuk tidak ceroboh dalam bekerja. e. Istirahatlah bila sudah lelah dan bosan. f. Menghindari sikap bercanda dalam bekerja. g. Memahami prosedur kerja dan tidak mencoba-coba. h. Waspada dalam bekerja. i. Menggunakan alat pengaman dalam bekerja dan tindakan lainnya yang menunjang untuk selamat dalam bekerja. Sebelum seseorang bekerja pada workshop (bengkel kerja), diharuskan terlebih dahulu memahami tentang petunjuk dan peraturanperaturan tentang keselamatan kerja. Walaupun setiap
  • 19. 19 pekerjaan selalu ada resiko, akan tetapi dengan memahami terlebih dahulu sebab-sebab terjadinya kecelakaan dan mengikuti petunjuk-petunjuk kerja, maka jumlah kecelakaan pasti akan berkurang. Menurut perkiraan 70% dari kecelakaan yang terjadi di workshop disebabkan oleh ketidaktelitian atau kelalaian kerja. Kecelakaan akibat kerja dapat dicegah dengan: a. Disiplin terhadap peraturan perundangan. b. Standarisasi prosedur kerja. c. Pengawasan. d. Penelitian bersifat teknis. e. Riset medis. f. Penelitian psikologis. g. Penelitian secara statistic. h. Pendidikan dan latihan keselamatan. i. Petunjuk keselamatan kerja yang jelas dan tertulis Workshop yang bersih dan tersusun rapi, sangat membantu dalam mengurangi jumlah kecelakaan. Alat-alat dan benda kerja jangan sampai ditinggalkan pada tempat di mana seseorang dapat terjatuh. Gang dan jalan yang dilalui oleh pekerja harus bersih. Oleh karena itu bangku kerja, alat-alat dan benda kerja harus tersusun secara rapi dan sistematis. Khusus untuk workshop Otomotif tekhnik sepeda motor, minyak, minyak pelumas dan gemuk yang berserakan dilantai, sebelum menimbulkan kecelakaan harus ditutup dengan pasir atau serbuk gergaji. Dibawah ini dikemukakan beberapa petunjuk dan bahaya yang terjadi pada workshop Otomotif tekhnik sepeda motor. Bangku kerja adalah meja tempat bekerja yang biasanya dilengkapi dengan ragum. Sebelum mulai bekerja periksalah terlebih dahulu apakah semua peralatan seperti ragum, mesin boring dan mesin potong masih terpasang kuat terhadap meja. Tinggi meja disesuaikan dengan kenyamanan pekerja yakni 78 sampai 80 centimeter. Bahan meja terbuat dari papan yang kuat dengan ketebalan 5 centimeter. 2. Meja Kerja dan Kelengkapan Meja kerja sering digunakan untuk pekerjaan pukulan ringan dengan menggunakan palu. Pada waktu akan mempergunakan palu periksalah apakah kepala palu terpasang kuat pada tangkainya. Harus diperhatikan pula berat palu yang dipakai untuk benda kerja yang akan dipukul. Bagi penggunaan yang khusus, kepala palu terbuat dari plastik yang keras atau karet. Pekerjaan mengikir dan menggosok permukaan benda kerja juga dilakukakan di atas meja kerja. Kikir harus diberi tangkai yang kuat sehingga dapat dipegang dengan kuat. Kikir yang tidak bertangkai tidak boleh dipakai. Tangkai kikir, obeng dan pahat harus terpasang dengan kuat, sehingga tidak akan terlepas pada waktu dipakai. Jika mempergunakan kunci pas, kunci ring, dan kunci sock, pergunakanlah ukuran, tipe
  • 20. 20 dan panjang yang tepat. Ukuran yang tidak tepat sering menyebabkan kunci tersebut tergelincir (slip) pada mur atau kepala baut. Selain dari kunci pas dan mur akan menjadi rusak, dapat terjadi kecelakaan pada pekerja. 3. Bahan Bakar dan Minyak Pelumas Di dalam workshop Otomotif biasa terdapat bahan bakar dan minyak pelumas seperti bensin atau premium, solar dan adakalanya minyak tanah, oli dan gemuk. Bahan ini dipergunakan untuk percobaan menghidupkan mesin maupun sebagai bahan pencuci. Penyimpanan bahan baker haruslah di tempat yang tertutup, dan jauh dari nyala api maupun cahaya yang keras. Bahan bakar mempunyai sifat yang mudah sekali menguap. Uap bensin mempunyai berat jenis yang lebih ringan dari udara. Karena itu bahan baker yang menyebar di lantai harus segera dibersihkan. Bila dibiarkan, uap bensin dengan udara sangat mudah menyambar percikan api dan menimbulkan kebakaran dan ledakan. Bila ada bahan bakar yang tumpah di lantai, janganlah mengerjakan penyambungan kabel, ataupun alat yang berarus listrik, karena pekerjaan demikian dapat menimbulkan bunga api. Namun, jika terjadi kebakaran terhadap bahan bakar jangan sekali-kali menyiramnya dengan air, karena bahan bakar tersebut akan mengapung di atas air dan kebakaran akan menyebar. Pergunakanlah gas racun api (extinguisher) atau pasir dan karung goni yang basah untuk memadamkan api. Gemuk dipergunakan untuk melindungi komponen yang selesai dibersihkan atau untuk membantu pemasangan komponen. Pemakaian yang berlebihan akan menyebabkan benda kerja malah jadi kotor atau hinggap pada bagian-bagian lain atau di lantai. Bila terjadi demikian, harus segera dibersihkan. Tidak perlu ditunggu dan dicari siapa yang ceroboh melakukannya. 4. Karbon Monoksida Gas sisa pembakaran yang keluar dari knalpot (silencer) mengandung karbon monoksida (CO). Pembakaran yang sempurna menyisakan gas karbon monoksida yang tidak berwarna, namun tetap berbahaya. Bila pembakaran tidak sempurna, maka asap hitam akan mengepul. Bila ini terjadi maka dianjurkan untuk mematikan mesin segera, karena mesti ada sesuatu yang tidak benar terutama dalam penyetelan pembakaran. Gas buang melalui knalpot dapat dijadikan indikasi kondisi mesin sebagai ukuran apakah pembakaran sempurna atau kurang sempurna. Gas ini adalah racun, masuk ke dalam paru-paru melalui pernafasan yang dapat mematikan manusia. Karena itu jika ada motor yang dihidupkan maka pintu-pintu harus dibuka semua. Sebuah workshop Otomotif harus mempunyai ventilasi yang baik. Tempatkanlah mesin- mesin percobaan pada ruang terbuka dengan sirkulasi udara yang cukup. Dianjurkan untuk tidak menghidupkan mesin percobaan terlalu lama. Bila harus melakukan pemanasan mesin, lakukanlah di luar ruangan.
  • 21. 21 5. Peralatan Mesin Tangan (Portable Machines) Bagian-bagian mesin yang berputar seperti ban, roda, puli, batang poros, roda gigi dan rantai yang ada di workshop otomotif haruslah mempunyai pelindung. Alat-alat pelindung yang sudah rusak dan alat pengaman lainnya yang sudah tidak berfungsi lagi, harus segera dilaporkan pada pengawas untuk diganti. Mesin kompresor bekerja dengan ban pemindah putaran. Ban tidak boleh dibiarkan dalam keadaan terbuka. Tutup pelindung ban harus selalu terpasang. Mesin lain yang paling sering digunakan adalah bor tangan, mesin gerinda dan pemutar baut. Mata bor dan batu gerinda harus terpasang dan dikunci secara kuat. Mesin bor tangan (portable) merupakan peralatan yang perlu diperhatikan pemakaiannya. Kerusakan yang sering terjadi adalah mata bor sering tumpul atau patah. Mata bor yang tersedia di pasaran mulai dari yang kualitas rendah sampai kualitas tinggi. Tentunya disarankan agar menggunakan alat dan bahan yang kualitas tinggi. Perhatian yang lain adalah posisi kerja yang nyaman (ergonomic). 6. Alat Angkat dan Pengangkatan Pekerjaan mengangkat banyak dilakukan di workshop Otomotif. Dalam batas-batas berat tertentu dapat dipergunakan tenaga manusia. Hal yang perlu dipikirkan adalah bagaimana posisi badan yang tepat waktu mengangkat benda yang cukup berat, di samping pegangan tangan yang harus mantap, sehingga benda yang diangkat tidak akan terjatuh Untuk mengangkat benda-benda yang lebih berat seperti blok motor ataupun kendaraan itu sendiri harus dipergunakan Pesawat Angkat seperti dongkrak atau kran yang jenis dan kapasitas pengangkatannya bermacam-macam. Pikirkanlah alat mana yang tepat. Tapi harus pula diketahui bahwa semua jenis pesawat angkat adalah alat yang dapat saja selip tanpa ada tanda-tanda terlebih dahulu. Karena itu jangan terlalu percaya. Kalau akan bekerja di bawah alat yang sedang diangkat pergunakanlah alat-alat pengaman berupa kayu penopang. Jangan sekali-kali mempergunakan batu bata. Balok-balok penopang hendaknya selalu tersedia dalam kedaaan bersih dan kuat yang sewaktu-waktu dapat segera dipergunakan Beberapa hal yang dikemukankan di atas hanyalah merupakan beberapa contoh saja. Makin lama seseorang bekerja di workshop, maka ia akan leibih akrab dengan situasi dan alat yang ada. Berusahalah bersikap dan berkerja sesuai dengan aturan-aturan yang ada. Tapi sebaliknya kebiasaan yang kurang baik dan tidak menurut aturan, lama kelamaan akan lebih sukar memperbaikinya dan akan menimbulkan malapetaka tidak hanya pada orang yang lalai tapi juga teman sekerja. 7. Pengangkat Sepeda Motor ( Bike Lift) Bengkel sepeda motor yang standar dilengkapi dengan peralatan khusus pengangkatan sepeda motor. Gunanya adalah untuk kenyamanan dan kesehatan para pekerja. Hampir semua pekerjaan pada sepeda motor berada pada posisi rendah, kecuali pekerjaan pada bagian stang yang terdiri dari lampu, speedometer, lampu-lampu dan kunci kontak (Ignition Key). Dengan
  • 22. 22 menggunakan alat angkat bike lift pekerja tidak perlu jongkok dalam bekerja. Pekerjaan yang membutuhkan waktu yang lama, seperti pembongkaran mesin atau transmisi, pekerja akan cepat lelah dan mengalami kesulitan menjangkau obyek kerja. Oleh karena itu, sepeda motor ditempatkan di atas bike lift dan dikunci agar tidak jatuh. Kemudian bike lift dinaikkan sehingga ketinggian obyek kerja sesuai dengan kebutuhan pekerja. 8. Petunjuk Khusus bagi Pekerja Sepeda Motor Beberapa peringatan yang sangat penting untuk diperhatikan bagi pekerja profesional sepeda motor adalah: a. Berpikirlah dulu sebelum melakukan sesuatu pekerjaan. Adakalanya dengan sedikit saja berpikir sebelum bekerja, suatu bahaya dapat terhindar. b. Pada waktu bekerja, pikiran harus konsentrasi terhadap apa yang sedang dikerjakan. Jika pikiran sedang terganggu oleh hal-hal yang memang tidak dapat dilupakan janganlah berkerja. Lebih baik laporkan secara terus terang kepada pengawas atau instruktur. c. Di dalam workshop tidak diizinkan untuk berkelakar atau bermainmain. Kelakar atau lelucon tentu saja akan menimbulkan tertawa dan sangat menyenangkan , tapi kelakar di dalam workshop mudah sekali berakhir dengan suatu malapetaka, yang bahkan seseorang akan mendapat cacat seumur hidup. d. Yakinlah bahwa anda betul-betul mengerti mempergunakan alatalat yang akan dipakat terutama alat yang dapat menimbulkan kecelakaan seperti alat angkat, alat pengukur (tester) termasuk juga las listrik dan las karbid. Kalau masih ragu-ragu pelajarilah kembali. e. Alat-alat dan benda kerja hendaknya selalu dalam keadaan bersih dari serbuk besi, debu ataupun minyak-minyak. f. Pada waktu bekerja dengan sistem bahan bakar dan alat-alat listrik, putuskan kontak dengan battery. g. Pelajarilah cara mempergunakan alat pemadam kebakaran (extinguisher) dan pastikan di mana tempat menyimpannya. Jika terjadi kebakaran harus tahu kepada siapa dan di mana harus melaporkan. Termasuk juga jika ada bahaya-bahaya lainnya. h. Pelajaran tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) hendaknya dipelajari secara teori dan praktek. i. Pekerja bengkel sepeda motor melanggar undang-undang, bila melepas, mengganti dengan komponen yang bukan ditentukan pabrik pembuatnya, atau tidak dapat bekerjanya setiap peralatan untuk tujuan pengaturan kebisingan, seperti melepas atau melubangi knalpot, melepas saringan peredam suara sehingga terjadi kebisingan dan polusi udara yang akan berakibat membahayakan kesehatan masyarakat. j. Pekerja seharusnya memanfaatkan buku spesifikasi teknis kendaraan dalam melakukan penyetelan jarak, waktu (timing), minyak pelumas batas kekuatan puntir (torque) memutar
  • 23. 23 baut dan mur sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pabrik pembuat sepeda motor. Setiap merek mengeluarkan spesifikasi sendiri. B. PENGUKURAN DAN PERALATAN BENGKEL a. Pengukuran Untuk mengetahui pemakaian komponen yang telah mengalami keausan/perubahan bentuk,perlu dilakukan proses pengukuran terhadap komponen-komponen tersebut secara visual. Perubahan bentuk dari komponen-komponen tsb,bisa dari jarak,kerataan,dan ke olengan.Dari keausan masing-masing komponen tersebut dapat dipilih alat ukur yang tepat berdasarkan akurasi pengukuran yang dibutuhkan. Dalam fisika dan teknik, pengukuran adalah aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat pengukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur terkena error peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi. Fisikawan menggunakan banyak alat untuk melakukan pengukuran mereka. Dimulai dari alat yang sederhana seperti penggaris dan stopwatch sampai ke mikroskop elektron dan pemercepat partikel. Instrumen virtual digunakan luas dalam pengembangan alat pengukur modern. Berikut ini adalah macam macam alat ukur yang sering digunakan dalam bengkel. Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang sudah diketahui nilainya, misalnya dengan besaran standart. Pekerjaan membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur. Sedangkan pembandingnya yang disebut sebagai alat ukur. Pengukuran banyak sekali dilakukan dalam bidang teknik atau industri. Sedangkan alat ukurnya sendiri banyak sekali jenisnya, tergantung dari banyak faktor, misalnya objek yang diukur serta hasil yang di inginkan. Yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengukuran adalah : 1. Standart yang dipakai harus memiliki ketelitian yang sesuai dengan standart yang telah ditentukan. 2. Tata cara pengukuran dan alat yang digunakan harus memenuhi persyaratan. Pengetahuan yang harus dimiliki adalah bagaimana menetukan besaran yang akan diukur, bagaimana mengukurnya dan mengetahui dengan apa besaran tersebut harus diukur. Ketiga hal tersebut harus mutlak dimiliki oleh orang yang akan melakukan pengukuran. Besaran terdiri dari dua jenis: - Besaran Pokok, yaitu besaran yang sesuai dengan standar internasional, berdiri sendiri, dan dapat dijadikan acuan. - Besaran Turunan, yaitu besaran yang diperoleh dari beberapa variabel dalam bentuk persamaan. Syarat-syarat besaran adalah:
  • 24. 24 - Dapat didefinisikan secara fisik. - Dapat digunakan dimana saja. - Tidak berubah terhadap waktu. Agar bisa diukur, maka suatu produk harus mempunyai karakteristik geometrik antara lain dimensi, bentuk, posisi dan kualitas permukaan Sebuah alat ukur mempunyai 3 komponen utama yaitu: Sensor, Pengubah, Penunjuk 2. Sensor Yaitu bagian alat ukur yang menghubungkan alat ukur dengan objek ukur. Terdiri dari - Sensor mekanik - Sensor optic - Sensor pneumatik 3. Pengubah Yaitu bagian alat ukur yang berfungsi mengubah sinyal yang dirasakan oleh sensor menjadi besaran ynag terukur. Terdiri dari: - Pengubah mekanik - Pengubah optomekanik - Pengubah elektrik - Pengubah optic elektrik - Pengubah pneumatic - Pengubah optik 4. Penunjuk Yaitu bagian alat ukur yang berfungsi menunjukkan harga pengukuran terdiri dari: - Penunjuk beskala - Skala linear - Skala melingkar - Penunjuk digital - Digital mekanik - Digital elektrik (LED) Jenis-jenis alat ukur: a) Berdasarkan sifat aslinya, dapat dibedakan atas: j. Alat Ukur Langsung Yaitu alat ukur yang dilengkapi dengan skala ukur yang lengkap, sehingga hasil pengukuran dapat langsung diperoleh. Contohnya : jangka sorong, mikrometer. 2. Alat Ukur Pembanding
  • 25. 25 Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur beda ukuran suatu produk dengan ukuran dasar produk yang telah diperkirakan terlebih dahulu dengan blok ukur. Contohnya : dial indicator. 3. Alat Ukur Standar Yaitu alat ukur yang hanya dilengkapi dengan satu skala nominal, tidak dapat memberikan hasil pengukuran secara langsung, dan digunakan untuk alat kalibrasi dari alat ukur lainnya. Contohnya : blok ukur. 4. Alat Ukur Kaliber Batas Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk menunjukkan apakah dimensi suatu produk berada di dalam atau diluar dari daerah toleransi produk tersebut. Contohnya : kaliber lubang dan kaliber poros. 5. Alat Ukur Bantu Yaitu alat ukur yang berfungsi untuk membantu dalam proses pengukuran. Sebenarnya alat ini tidak bisa mengukur objek, namun karena peranannya yang sangat penting dalam pengukuran maka alat ini dinamakan juga dengan alat ukur. Contohnya : meja rata, stand magnetic, batang lurus. b) Berdasarkan sifat turunannya, dapat dibedakan atas: a. Alat Ukur Khas Yaitu alat ukur yang dibuat khusus untuk mengukur geometri yang khas, misalnya kekasaran permukaan, kebulatan, profil gigi pada roda gigi. Alat ukur jenis ini dapat dilengkapi skala dan dilengkapi alat pencatat atau penganalisis data. Contohnya alat ukur roda gigi. 2. Alat Ukur Koordinat Yaitu alat ukur ysang memiliki sensor yang dapat digerakkan dalam ruang, digunakan untuk menentukan posisi. Contohnya alat ukur posisi. c) Berdasarkan prinsip kerjanya, dibedakan atas: 1. Alat ukur mekanik 2. Alat ukur elektrik 3. Alat ukur optik 4. Alat ukur pneumatik 5. Alat ukur hidrolik dan aerodinamik Adapun sifat dari alat ukur adalah: 1. Rantai kalibrasi Yaitu kemampuan alat ukur untuk bisa dilakukan tingkatan pengkalibrasian. Tingkatan tersebut adalah · Kalibrasi alat ukur kerja dengan alat ukur standar kerja. · Kalibrasi alat ukur standar kerja dengan alat ukur standar.
  • 26. 26 · Kalibrasi alat ukur standar dengan alat ukur standar nasional. · Kalibrasi alat ukur standar nasional dengan alat ukur standar internasional. 2. Kepekaan Yaitu kemampuan alat ukur untuk dapat merasakan perbedaan yang relatif kecil dari harga pengukuran. 3. Mampu baca Kemampuan sistem penunjukan dari alat ukur untuk memberikan harga pengukuran yang jelas dan berarti. 4. Histerisis Yaitu penyimpangan dari harga ukur yang terjadi sewaktu dilakukan pengukuran secara kontinu dari dua arah yang berlawanan. 5. Pergeseran Yaitu terjadinya perubahan posisi pada penunjuk harga ukur sementara sensor tidak memberikan / merasakan sinyal atau perbedaan. 6. Kepasifan Terjadi apabila sensor telah memberikan sinyal, namun penunjuk tidak menunjukkan perubahan pada harga ukur. 7. Kestabilan nol Yaitu kemampuan alat ukur untuk kembali ke posisi nol ketika sensor tidak lagi bekerja. 8. Pengambangan Yaitu suatu kondisi alat ukur dimana jarum penunjuk tidak menunjukkan harga ukur yang konstan. Dengan kata lain, penunjuk selalu berubah posisi atau bergerak. Klasifikasi Alat Ukur Menurut cara kerja, alat ukur diklasifikasikan menjadi : · alat ukur mekanis · alat ukur elektris · alat ukur optis · alat ukur mekanis optis dan · alat ukur pneumatis Menurut sifat dari alat ukur : a. Alat ukur langsung : hasil pengukurannya dapat langsung dibaca pada skala ukurannya. Contoh jangka sorong, mikrometer, mistar baja, height gauge b. Alat ukur pembanding : alat ukur yang mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasi. Misal jam ukur ( dial indicator ), pembanding ( comparator ) c. Alat ukur standar, alat ukur yang mempunyai harga ukur tertentu. Misal blok ukur ( block gauge ),batang ukur ( length bar ), dan master ketinggian ( height master).
  • 27. 27 d. Alat ukur batas, alat ukur yang digunakan untuk menentukan apakah suatu dimensi obyek ukur masih terletak dalam batas-batas toleransi ukuran. Misal kaliber batas Go dan No Go e. Alat ukur bantu, alat ukur yang sifatnya hanya sebagai pembantu dalam proses pengukuran. Misal dudukan mikrometer, penyangga/pemegang jam ukur. Menurut jenis dari benda yang akan diukur : 1. Alat ukur linier : alat ukur linier langsung maupun alat ukur linier tak langsung. 2. Alat ukur sudut atau kemiringan : ada alat ukur sudut yang langsung bisa dibaca hasil ukurannya ada juga yang membutuhkan perhitungan matematis. 3. Alat ukur kedataran. 4. Alat ukur untukmengukur profil atau bentuk. 5. Alat ukur ulir. 6. Alat ukur roda gigi 7. Alat ukur mengecek kekasaran. Jenis-jenis pengukuran dalam Metrologi Industri: 1. Pengukuran Linear 2. Pengukuran Sudut 3. Pengukuran Kerataan dan Kedataran 4. Pengukuran Profil 5. Pengukuran Ulir 6. Pengukuran Roda Gigi 7. Pengukuran PosisiPengukuran Kekasaran Permukaan Karakteristik pengukuran: a. Ketelitian (Accuracy), yaitu kemampuan alat ukur untuk memberikan nilai yang mendekati harga yang sebenarnya. b. Ketepatan (Precision), yaitu kemampuan alat ukur untuk memberikan nilai yang sama dari beberapa pengukuran yang dilakukan c. Kecermatan (Resolution), yaitu skala terkecil yang mampu dibaca oleh alat ukur. Metode-metode pengukuran dalam Metrologi Industri 1. Pengukuran Langsung Yaitu pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur langsung dimana hasil pengukuran dapat diperoleh secara langsung. 2. Pengukuran Tak Langsung Yaitu pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur pembanding dan alat ukur standar, dimana hasil pengukuran tidak dapat diperoleh secara langsung. 3. Pengukuran dengan Kaliber Batas Yaitu pengukuran yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah dimensi suatu produk berada di dalam atau diluar daerah toleransi produk tersebut.
  • 28. 28 4. Membandingkan dengan Bentuk Standar Yaitu pengukuran yang dilakukan dengan cara membandingkan bentuk produk dengan bentuk standar dari produk tersebut. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan profil proyektor. Toleransi adalah perbedaan ukuran antara kedua harga batas, dimana ukuran atau jarak permukaan batas geometri komponen harus terletak. Suaian adalah hubungan antara dua komponen yang akan dirakit, yang ditimbulkan adanya perbedaan ukuran bagi pasangan elemen geometrik saat mereka disatukan. Kalibrasi adalah membandingkan suatu alat ukur (skala atau harga nominalnya) dengan acuan yang dianggap lebih benar. Langkah-langkah kalibrasi yaitu melakukan pengkalibrasian alat ukur dengan alat ukur yang lebih tinggi tingkatannya pada rantai kalibrasi, sehingga alat ukur tersebut dapat mempunyai aspek keterlacakkan (trace ability). Hampir semua alat ukur mempunyai bagian yang disebut dengan penunjuk atau pencatat kecuali beberapa alat ukur batas atau standar. Dari bagian penunjuk inilah dapat dibaca atau diketahui besarnya harga hasil pengukuran. Secara umum, penunjuk/pencatat ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: 1. Penunjuk yang mempunyai skala, 2. Penunjuk berangka (sistem digital). Jenis-jenis Pengukuran 1. Pengukuran Langsung Pengukuran Langsung adalah proses pengukuran dengan menggunakan alat ukur langsung dan hasil pengukurannya dapat langsung terbaca. Contoh :Mistar Ukur, Mistar Ingsut (Caliper),Mikrometer, Height Gauge 2. Pengukuran Tak Langsung Pengukuran Tak Langsung adalah proses pengukuran yang dilaksanakan dengan memakai beberapa jenis alat ukur pembanding, standar, dan alat ukur bantu. 3. Pengukuran dengan Kaliber Batas Pengukuran dengan Kaliber Batas adalah proses pemeriksaan untuk memastikan apakah obyek ukur memiliki harga yang terletak di dalam atau di luar daerah toleransi ukuran, bentuk, dan/atau posisi. 4. Pengukuran dengan Bentuk Acuan Pengukuran dengan cara membandingkan dengan suatu bentuk acuan yang ditetapkan pada layar alat ukur proyeksi. 5. Pengukuran Geometri Khusus Pengukuran yang dilakukan hanya untuk satu jenis geometri tertentu saja, seperti : kebulatan silinder, pitch ulir, pitch roda gigi, dsb.
  • 29. 29 Gambar : Pengukuran geometri khusus 6. Pengukuran dengan Mesin Ukur Koordinat Mesin Ukur Koordinat adalah alat ukur geometri modern dengan memanfaatkan komputer untuk mengontrol gerakan sensor relatif terhadap benda ukur untuk menganalisis data pengukuran. Gambar : Pengukuran dengan mesin ukur koordinat Pengukuran Linier 1. Mistar Ukur Alat ukur ini digunakan untuk mengukur linear langsung (panjang, lebar, dan tinggi), dimana hasil pengukurannya dapat langsung di baca pada bagian penunjuk (skala) dari alat ukur, dan hasil pengukuran dari alat ini tidak teliti. Gambar: Alat ukur linier langsung 2. Mistar Ingsut / Vernier Caliper Mistar ingsut kadang-kadang disebut juga dengan nama lain, yaitu: mistar geser, jangka sorong, jangka geser atau schuifmaat. Prinsipnya sama seperti mistar ukur yaitu dengan adanya skala linier pada rahangnya, sedangkan perbedaannya terletak pada cara pengukuran objek ukur. Adapun kegunaan dari mistar ingsur itu sendiri, antara lain : - Dapat mengukur ketebalan jarak luar atau dimensi luar. - Dapat mengukur kedalaman. - Dapat mengukur tongkat. - Dapat mengukur celah atau dimeter dalam.
  • 30. 30 Gambar: Mistar Ingsut / Vernier Caliper 3. Mikrometer kegunaan mikrometer skrup antara lain sebagai berikut ; - Mengukur ketebalan benda yang tipis misalnya uang koin logam, bahkan untuk mikrometer yang sangat teliti bisa digunakan untuk mengukur tebal kertas. ketelitian mikrometer skrup yaitu antara 0,01 mm atau 0,05 mm. - Mengukur diameter luar sebuah benda yang kecil misalnya bantalan peluru, atau silinder kecil. - Untuk micrometer terntentu yang memiliki rahang geser bisa juga digunakan untuk mengukur kedalaman benda yang kecil seperti jangka sorong. Gambar: Mikrometer 4. Pengukuran Sudut Pada umumnya alat ukur sudut itu terbagi atas dua bagian besar, yaitu alat ukur sudut langsung, (besar sudut dapat langsung diketahui dari skalanya), dan alat ukur sudut Tak Langsung,(harus melalui perhitungan terlebih dahulu). Yang termasuk alat ukur sudut langsung, antara lain : - Busur Baja ( Stell Enginer Protractor ) Gambar: Busur Baja ( Stell Enginer Protractor ) - Busur Bilah ( Bevel Protractor) Gambar: Busur Bilah ( Bevel Protractor)
  • 31. 31 Sedang alat ukur sudut tak Langsung antara lain : - Rol - Bola - Alat-alat dengan rumus Sinus - Block ukur sudut ( Angle Gauge) - Mistar ingsut Ketinggian ( Hight Vernier Caliper) - Auto Kalimator ( Angle Dekor ) - Pedatar ( Spirit Level ) Pengukuran Ketegaklurusan · Penyiku Fungsi penyiku adalah untuk memeriksa ketegaklurusan atau kesikuan suatu benda, memeriksa kesejajaran garis, dan alat bantu dalam membuat garis pada benda kerja. Gambar: Penyiku Pengukuran Kedataran · Waterpass Waterpass adalah alat mengukur beda ketinggian dari satu titik acuan ke acuan berikutnya. Waterpass ini dilengkapi dengan kaca dan gelembung kecil di dalamnya. Untuk mengecek apakah waterpass telah terpasang dengan benar, perhatikan gelembung di dalam kaca berbentuk bulat. Apabila gelembung tepat berada di tengah, berarti waterpass telah terpasangdengan benar. Pada waterpass, terdapat lensa untuk melihat sasaran bidik. Dalam lensa, terdapattanda panah menyerupai ordinat (koordinat kartesius). Gambar: Waterpass Pengukur Kebulatan · Dial gauge, dial indikator (jarum ukur) Kegunaan dial gauge seperti yang telah kita ketahui adalah untuk : · mengukur kerataan permukaan bidang datar · mengukur kerataan permukaan serta kebulatan sebuah poros · mengukur kerataan permukaan dinding Cylinder
  • 32. 32 Adapun jenis jenis dial gauge sendiri ada berbagai macam sesuai dengan skala yang digunakan, beberapa jenis dial gauge antara lain : 1. Dial gauge dengan nilai skala 0,01 mm jenis ini dapat digunakan untuk mengukur dengan batas ukuran sampai dengan 10 mm 2. Dial gauge dengan nulai skala 0,01 mm jenis ini mempunyai batas ukur sampai dengan 1 mm 3. Dial gauge dengan nilai skala 0,0005 mm jenis ini mempunyai batas ukur sampai 0,025 mm Gambar: Dial gauge /dial indikator Bagian bagian dial gauge : 1. Jarum panjang 2. Jarum pendek 3. Tanda batas toleransi 4. Bidang sentuh denganbenda kerja Fungsi dari masing masing bagian : 1. Jarum panjangJarum panjang ini akan langsung bergerak apabila bagian bidang sentuh tertekan oleh benda kerja. Adapun nilai pergerakan dari jarumpanjang tersebut tergantung dari beberapa nilai dari skala dial gauge tersebut.Misal : dial gauge skala 0,01 mm, apabila jarum panjang menunjuk angka 10 berarti 0,01 x 10 = 0,1 mm. Skala untuk jarum panjang ini dapat berputar kekiri atau kekanan, yang artinya posisi angka nol tidak selalu berada diatas tergantung pada posisi mana yang kita kehendaki pada saat proses pengukuran benda kerja. 2. Jarum pendekjarum pendek akan bergerak satu step/ruas, apabila jarum panjang bergerak dari angka nol sampai dengan angka nol lagi (satu putaran).misal : nilai pergerakan satu ruas dari jarum pendek adalah 0,01 mm x 100 = 1 mm (apabila nilai skala 0,01 mm) Jadi, jika jarum pendek berputar sampai satu putaran berarti 1 x 10 = 10 mm. 3. Batas toleransiBatas toleransi pada alat ini ada dua dan dapat digeser kekiri dan kekanan sesuai dengan yang kita kehendaki untuk melihat batas pergerakan jarum panjang kekiri atau kekanan, pada saat proses pengukuran benda kerja.
  • 33. 33 4. Bidang sentuh dengan benda kerjaBagian ini akan bergerak naik atau turun apabila bersentuhan dengan permukaan benda kerja saat benda kerja bergerak terhadap bidang sentuh tersebut. Jarum panjang akan bergerak kearah kanan apabila bidang sentuh bergerak kearah atas. Jarum panjang akan bergerak kekiri apabila bidang sentuh bergerak ke bawah. Sumber - Sumber Kesalahan Pengukuran a. Kesalahan pengukuran karena alat ukur Kesalahan pengukuran dapat diakibatkan oleh kondisi alat ukur. Untuk mengurangi terjadinya penyimpangan pengukuran seminimal mungkin maka alat ukur yang akan dipakai harus dikalibrasi untuk menghindari sifat-sifat yang merugikan dari alat ukur, seperti kestabilan nol, kepasifan, pengambangan dan sebagainya. b. Kesalahan pengukuran karena benda ukur Benda ukur yang terbuat dari bahan yang bersifat elastis atau yang mempunyai sifat elastis, artinya bila ada beban atau tekanan yang dikenakan pada benda tersebut maka akan terjadi perubahan bentuk. Bila tidak hati - hati dalam mengukur maka penyimpangan hasil pengukuran pasti akan terjadi. c. Kesalahan pengukuran karena faktor si pengukur Manusia memang mempunyai sifat tersendiri dan keterbatasan. Sulit diperoleh hasil yang sama dari dua orang yang melakukan pengukuran meskipun alat ukur sama dan benda ukur juga sama. Hal ini mungkin karena kondisi manusia, kesalahan penggunaan metode pengukuran,kesalahan karena pembacaan skala ukur. d. Kesalahan karena kondisi manusia Kondisi badan yang kurang sehat sewaktu mengukur mungkin badan agak gemetar, maka posisi alat ukur terhadap benda ukur sedikit mengalami perubahan akibatnya hasil pengukuran ada penyimpangan, penglihatan yang kurang jelas juga bisa mengakibatkan kesalahan pembacaan skala ukur. e. Kesalahan karena pembacaan skala ukur. Kebanyakan yang terjadi karena kesalahan posisi waktu membaca skala ukur atau istilahnya paralaks, si pengukur yang kurang memahami pembagian divisi dari skala ukur dan kurang mengerti membaca skala ukur yang ketelitiannya lebih kecil daripada yang biasanya sering digunakan. f. Kesalahan karena faktor lingkungan Ruang yang digunakan untuk pengukuran harus bersih, terang dan teratur rapi letak peralatan ukurnya. Ruang yang kurang terang atau remang - remang dapat mengganggu dalam membaca skala ukur.
  • 34. 34 b. PERALATAN BENGKEL Untuk memulai suatu pekerjaan perbengkelan sepeda motor, baik itu bengkel skala kecil ataupun sedang, bahkan mungkin besar, perlu kiranya setiap orang mengenal dan menyiapkan kunci-kunci yang dibutuhkan untuk memberi pelayanan pada perbengkelan. Selain keterampilan berbengkel, menentukan kunci yang mana yang pas dipakai untuk pelayanan di perbengkelan adalah juga suatu keahlian yang dibutuhkan seorang montir bengkel, keahlian ini bisa didapat dari teori ilmu dan pengetahuan yang didapat dari sekolah dan adalah penting untuk mendapatkan ilmu pengetahuan melalui pengalaman kerja bagi seorang calon pekerja bengkel. Berikut ini beberapa kunci dan peralatan yang biasa dipakai dan dibutuhkan di bengkel sepeda motor: 1. Peralatan untuk Keselamatan Kerja - Safety pendengaran: Di bengkel yang bising, alat ini diperlukan agar telinga tidak mengalami polusi suara (mengatasi suara bising) - Bike life: digunakan untuk mengangkat sepeda motor yang akan di perbaiki atau diperiksa, dengan adanya bike life ini, akan lebih memudahkan pekerja untuk mengerjakan bagian- bagian bawah dari sepeda motor dan sikap tubuh pekerja juga akan lebih baik, sehingga pekerja tidak mudah lelah ataupun sakit leher dan punggungnya. - Sepatu pengaman: Untuk safety dalam bekerja 2. Alat Bantu Pekerjaan - Hydraulic press: Alat untuk mempress blok piston, press klahar. - Compressor udara: digunakan untuk menghasilkan udara yang bertekanan, udara ini bisa untuk angin sepeda motor ataupun untuk proses pembersihan knalpot sepeda motor 2 langkah. - Ragum: untuk membuka baut yang doll, atau untuk pegangangan ketika akan memotong suatu bahan - Trolley untuk letak kunci atau rak kunci: dipakai untuk meletakkan kunci-kunci atau peralatan bengkel lainnya yang mungkin diletakkan disini, terutama yang rutin dipakai. - Kotak kunci dari plastic 17”: merupakan kotak plastic untuk meletakkan kunci-kunci yang sirkulasi pemakaiannya lebih sering atau kunci-kunci yang sering dipakai dan tidak berupa set kunci seperti tang, obeng, dsb - Palu: digunakan untuk memukul seperti memukul bagian sepeda motor yang sudah susah untuk dibuka secara normal, hal ini bisa terjadi bila bagian tersebut sudah aus bautnya. - Alat untuk mengukur pengapian - Kaleng penyemprot oli pelumas: digunakan untuk menyemprotkan loli pelumas seperti pada bagian rantai, bagian mesin yang harus dilumasi. - Gergaji besi kecil: digunakan untuk meotong, seperti memotong bagian yang sulit dibuka secara normal sehingga akhirnya harus dipotong - Sikat besi: untuk membersihkan kotoran yang menempel pada mesin motor
  • 35. 35 - Alat pemompa dan pengurangan tekanan angina di ban: terdiri dari manometer sebagai pengukur tekanan angin ban yang dipompakan serta bisa dipakai untuk mengurangi tekanan kebatas yang diinginkan (kebatas maximal tekanan ban) - Air duster: kegunaanya untuk membersihkan kotoran pada bagian mesin, seperti kotoran pada mesin yang telah dibongkar dan akan dipasang, terutama digunakan untuk membersihkan bagian mesin dari pasir, debu, partikel yang mungkin menempel 3. Kunci-kunci - Tang: untuk membuka baut yang longgar dan untuk memegang baut yang panas - Combination wrench set (kunci pas): digunakan untuk membuka baut dan memasang baut - Feeler : untuk mengukur (menstel klep), pengukur kerenggangan klep dan busi - 1/4” Drive sockets set (kunci socket): Digunakan untuk membuka baut-baut yang sukar di buka dengan kunci pas atau kunci wrench - Pahat: digunakan untuk membuka baut yang telah aus dan sulit untuk dibuka dengan kunci yang semestinya - Obeng pukul: digunakan untuk membuka baut yang sangat keras dan untuk mengencangkan pemasangan baut - Puller: digunakan untuk mencabut benda yang susah untuk dikeluarkan, seperti klahar, bagian-bagian yang di press. Puller dengan 2 gigi penjepit dan Puller dengan 3 gigi penjepit. - Kunci wrench untuk mengatasi gangguan: digunakan untuk membuka baut yang jauh jangkauan karenanya sulit dijangkau dengan kunci pas. - Tang pengunci: digunakan untuk menjepit ataupun membelokkan benda yang sedang di pegangnya - Tang potong: digunakan untuk memotong kabel c. GAMBAR TEKHNIK Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud, terutama bagi orang-orang teknik. Oleh karena itu gambar sering juga disebut sebagai bahasa Teknik. Sebagai bahasa teknik, diharapkan sebuah gambar dapat meneruskan keterangan-keterangan secara tepat & obyektif. Dalam bidang otomotif, gambar proyeksi, gambar potongan sering digunakan untuk menunjukkan bentuk dan nama komponen bagian luar, menunjukkan bentuk dan nama komponen bagian dalam serta membantu menjelaskan prinsip-prinsip kerja mesin. Simbol-simbol, kode-kode dan diagram kerja/rangkaian sistem kelistrikan juga digunakan pada bidang otomotif. Bahkan pada mobil-mobil baru selalu disertakan buku manual (manual book) yang berisi gambar-gambar dan keterangan tentang mobil tersebut. Penunjukkan gambar-gambar dalam buku manual dapat mempermudah para mekanik dan pemiliki kendaraan untuk memelihara/servis serta memperbaiki kendaraan. Gambar teknik mempunyai beberapa fungsi yaitu :
  • 36. 36  Penyampaian Informasi Gambar mempunyai tugas menyampaikan maksud dari perancang dengan tepat kepada pihak lain misalnya perencanaan proses, pembuatan, pemeriksaan dan perakitan produk/ komponen. Apabila kita mengamati proses pembuatan produk/komponen mesin, selalu kita temukan gambar. Gambar tersebut digunakan sebagai petunjuk untuk menentukan bentuk dan ukuran- ukuran produk/komponen mesin yang akan dibuat. Simbol-simbol, kode-kode dalam bentuk diagram rangkaian kelistrikan digunakan untuk menyampaikan informasi tentang komponen- komponen kelistrikan, jalur-jalurpengawatan dan sebagainya. Apabila rangkaian kelistrikan digambar dengan gambar aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi rumit dan sulit untuk dimengerti.  Pengawetan dan Penyimpanan Gambar merupakan data teknis yang tepat. Teknologi dari suatu perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan pada gambar. Oleh karena itu gambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan, tetapi gambar-gambar digunakan sebagai bahan informasi untuk perencanaan baru di kemudian hari. Untuk ini diperlukan cara penyimpanan , kodifikasi nomor urut gambar dan sebagainya.  Penuangan gagasan dan Pengembangan Gagasan-gagasan baru untuk pengembangan pada awalnya masih berupa konsep abstrak yang terlintas dalam pikiran. Konsep abstrak tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk gambar sketsa, kemudian gambar sketsa diteliti, dievaluasi secara berulang-ulang sehingga didapatkan gambar-gambar baru yang sempurna. Dengan demikian gambar tidak hanya melukiskan gambar, tetapi berfungsi juga sebagai peningkat daya berfikir, sekaligus untuk penuangan gagasan-gagasan baru untuk pengembangan. Standar gambar teknik merupakan suatu keseragaman yang telah disepakati bersama dengan tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam komonikasi teknik. Orang-orang terkait dalam bidang gambar teknik perlu mengetahui tentang standar. Orang-orang terkait tersebut antara lain siswa pada kelompok teknologi dan industri, para perencana produk, operator mesin, operator perakitan, mekanik dan pengontrol mutu dari suatu produk/mesin. Standar gambar teknik dapat diberlakukan di dalam lingkungan perusahaan, antar perusahaan/industri di dalam suatu negara, bahkan standar gmbar teknik dapat diberlakukan pada industri antar negara yang dikenal dengan Standar Internasional atau disingkat SI. Negara-negara yang sudah membuat standar antara lain : 1. Jepang ( JIS ) 2. Belanda ( NEN ) 3. Jerman ( DIN ) 4. Indonesia ( SII ) 5. Standar Internasional ( ISO )
  • 37. 37 ISO (Internasional Standardization for organization)bertujuan untuk menyatukan pengertian teknik antar bangsa dengan jalan membuat standar. Standar yang dibuat tersebut kemudian dibawa ke forum internasional dengan tujuan : (1) Memudahkan perdagangan nasional maupun internasional (2) Memudahkan komunikasi teknik (3) Bagi negara-negara berkembang, dapat memberi petunjuk-petunjuk praktis pada persoalan khusus dalam bidang Teknik. Untuk dapat menggambar teknik dengan baik diperlukan alat-alat gambar yang lengkap dan cara menggunakan, membersihkan dan menyimpan alat-alat dengan baik. Alat-alat gambar yang bisa digunakan dalam mengambar teknik antara lain : a) Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya) Macam-macam kertas gambar yang digunakan sesuai dengan tujuan gambar meliputi :  Kertas gambar untuk tata letak. Untuk gambar tata letak dengan pensil dipergunakan kertas gambar putih biasa, kertas sketsa atau kertas milimeter.  Kertas gambar untuk gambar asli. Gambar asli digambar pada kertas kalkir, karena gambar cetak biru (blueprint) atau cetak kontak dibuat langsung dari gambar tersebut. Kualitas kertas yang baik adalah tahan lama, tahan lembab, mudah untuk menggambar pensil/tinta dan mudah dicetak kembali.  Film gambar dipergunakan untuk gambar yang teliti, dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama dan tidak boleh memuai maupun menyusut. Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar yang sudah terstandar. Sesuai dengan sistem ISO(International Standardization for Organization) dan NNI (Nederland Normalisatie Instituet), ukuran kertas gambar ditentukan sebagai berikut (lihat tabel 1). Ukuran Ukuran Sisi Kiri C (Constant)Lebar Panjang A 0 841 mm 1189 mm 20 mm 10 mm A 1 594 mm 841 mm 20 mm 10 mm A 2 420 mm 594 mm 20 mm 10 mm A 3 297 mm 420 mm 20 mm 10 mm A 4 210 mm 297 mm 20 mm 5 mm A 5 148 mm 210 mm 20 mm 5 mm Keterangan : C (Constan) pada tabel adalah ukuran tepi bawah, tepi atas dan tepi kanan. Sedangkan tepi kiri untuk setiap ukuran kertas gambar ditetapkan 20 mm hal ini di maksudkan agar gambar-gambar yang akan dibundel tidak terganggu gambarnya. Dari ukuran kertas pada tabel maka untuk mendapatkan ukuran kertas A 1 didapat dari A 0 dibagi dua, ukuran kertas A 2 didapat dari A 1 dibagi dua, ukuran kertas A 3 didapat dari A 2 dibagi dua dan ukuran kertas A 4 didapat dari A 3 dibagi dua.
  • 38. 38 b) Pensil, pena atau rapido Pensil yang dipakai untuk menggambar ada tiga macam yaitu pensil biasa, pensil yang dapat diisi kembali, dan pensil mekanik. Ketiga jenis pensil ini memiliki tingkat kekerasan tertentu mulai dari yang lunak sampai keras. Adapun tingkat kekerasan pensil dapat dilihat pada tabel 2. Lunak Sedang Keras 2 B 3 B 4 B 5 B 6 B 7 B B HB F H 2 H 3 H 4 H 5 H 6 H 7 H 8 H 9 H Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasannya (semakin besar angkanya semakin keras). Sedangkan angka di depan huruf B menunjukkan kelunakannya (semakin lunak, angkanya semakin besar).Untuk meruncingkan pensil jenis biasa, gunakanlah ampelas halus (no. 220 atau no. 400) atau kikir halus, dengan cara pensil dipegang antara jari telunjuk dan ibu jari kemudian saat mengasah pensil diputar. Untuk mendapatkan garis yang baik (rata/tajam) maka pensil harus ditarik dengan diputar sambil ditekan pelan-pelan, kedudukan pensil 60o terhadap garis yang akan dibuat
  • 39. 39 Pena gambar digunakan untuk membuat gambar asli yaitu gambar yang ditinta. Pena gambar ada dua macam, yaitu pena dengan mata/daun dapat diatur (trek-pen) dan pena dengan ketebalan tetap dengan ukuran yang bermacam-macam yang biasa disebut dengan nama rapido Keterangan : 1. Rapido 2. Mahkota/Kepala (luas) 3. Mahkota/Kepala (dalam) 4. Tutup 5. Kunci pembuka pena 6. Tabung tinta 7. Rumah pena 8. Pena 9. Tangkai Bagian – bagian pena gambar terdiri dari : No. 1. Mur pengatur berfungsi mengatur kekebalan garis yang di inginkan (lihat ukuran 2 di bawah) No. 2. Masa pena (daun pena) yang dapat bergerak sesuai dengan putaran mur no 1 No. 3. Tangkai No. 4. Lubang pengunci No. 5. Baut pengikat pena No. 6. Daun pena (mata pena) yang dapat di putar No.7. Bagian – bagian pena yang perlu mendapatkan perawatan (dibersihkan atau diratakan) Penggunaan pena gambar (trek-pen) a. Tinta yang kita isikan di antara dua mata pena dengan tinggi x pada gambar 1.8, jangan terlalu banyak (x = ± 3-5 mm). b. Bagian luar daun pena harus dalam keadaan bersih (bebas tinta). Lihat no 7 c. Penggaris yang kita pakai harus diganjal pada bagian bawahnya (antara kertas no. 10 dengan mistar no. 9 dipasangpada gambar atau diletakkan mistar lain) atau dapat pula dengan cara membalik penggaris dengan kedudukan bagian miringnya berada di bawah d. Pada saat menarik garis, harus tegak dan ditarik 600 ke arah garis yang dibuat
  • 40. 40 e. Hindarkan pena bagian lunaknya basah dengan tinta, karena tinta tersebut akan membasahi mistar dan terisap oleh kertas. Sehingga antara kertas dan mistar terjadi pelebaran tinta Pemeliharaan Rapido dan Pena gambar (trek-pen) Cara membersihkan rapido adalah sebagai berikut : a. Lepaskan pena dari tangki/rumahnya dengan menggunakan kunci pena yang tersedia. b. Semprotkan air/ledeng/keran ke arah pena (lihat gambar) c. Untuk mengeluarkan tinta di dalam pen, ketuk-ketukkan pen tersebut secara perlahan, kemudian semprot kembali dengan air keran sampai bersih Setelah dipakai trek-pen harus segera dibersihkan. Cara membersihkannya adalah dengan memutar daun/mata pena kemudian bagian dalam dari trek-pen tersebut dibersihkan dengan lap/tissue. Jika kedua bagian mata pena tidak rata, maka mata pena harus diratakan dengan cara mengasahnya pada batu asah atau ampelas halus c) Jangka dan kelengkapannya Jangka adalah alat yang berfungsi untuk membuat lingkaran atau busur lingkaran baik dengan ujung pensil atau dengan tinta. Macam – macam jangka yang biasa digunakan untuk menggambar terdiri atas :  Jangka besar dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 100 mm sampai 200 mm.  Jangka sedang dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 50 mm sampai dengan 100 mm  Jangka kecil (jangka pegas) dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 5 mm sampai dengan 50 mm  Jangka orleon dipergunakan untuk membuat lingkaran yang tidak dapat dibuat oleh jangka kecil. Jangka orleon ini dapat dipergunakan menggambar lingkaran dengan diameter 1 mm sampai dengan 5 mm d) Macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar) Untuk menggambar dipergunakan beberapa macam penggaris antara lain :  Penggaris segitiga : sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku sama kaki, dan sebuah segitiga siku-siku 600.
  • 41. 41  Penggaris – T (teken hak) : sebuah penggaris – T terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun. Penggaris – T digunakan untuk menarik garis-garis horizontal dengan cara menekankan kepala Teken hak pada tepi kiri dari meja gambar dan menggesernya ke atas atau ke bawah.  Penggaris/mistar skala yaitu mistar untuk mengukur dengan ukuran skala, misalnya skala 1 : 2, 1 : 3 dan seterusnya. e) Macam-macam mal Macam – macam mal yang dipergunakan untuk menggambar teknik terdiri atas mal huruf, mal busur (kurva), mal lingkaran, mal elips dan mal khusus (tanda-tanda pengerjaan dan semacamnya).  Mal huruf Mal huruf dipergunakan untuk membuat huruf dengan perantaraan pensil mekanik/rapido. Mal huruf mempunyai ukuran 0,25; 0,35; 0,5; 0,7; 1,4; dan 2 mm  Mal Busur (mal kurva) Mal busur (mal kurva) dipergunakan untuk membuat lengkungan-lengkungan yang teratur misalnya lengkungan parabola, hiperbola, epicicloida, hipocicloida dan semacamnya. Contoh penggunaannya perhatikan gambar … . Untuk garis yang memotong 1, 2, dan 3 mal ditempatkan pada posisi 1, sedangkan untuk titik-titik 4, 5 dan 6, mal digeser pada posisi 2 sehingga didapat lengkungannya.  Mal Elips Mal elips dipergunakan untuk membuat elips misalnya gambar–gambar silinder, cincin poros dan bentuk–bentuk elips kainnya.  Mal / Sablon dengan Bentuk lain Mal/sablon dengan bentuk lain yang khusus ini mempunyai bentuk bermacam–macam. Misalnya untuk simbol–simbol pengerjaan, tanda pengerjaan, anak panah, lingkaran, simbol–simbol dan konstruksi pipa, konstruksi listrik dan lain–lain. Salah satu contoh mal dengan bentuk lain adalah mal untuk tanda pengerjaan f) Papan gambar dan Meja gambar Papan gambar ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas, misalnya untuk kertas ukuran A0 mempunyai ukuran 1200 mm x 900 mm, kertas ukuran A1 mempunyai ukuran 600 mm x 450 mm. Papan gambar harus mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus, agar kepala dari
  • 42. 42 penggaris – T dapat digeser. Gambar 1.25 menunjukkan sebuah standar papan gambar khusus yang dapat diatur ketinggiannya maupun kemiringannya. Papan gambar khusus yang dipasang di atas sebuah standar ini disebut juga meja gambar. g) Penghapus dan pelindung penghapus Penghapus dipergunakan untuk menghapus garis pensil yang tidak berguna agar tidak merusak kertas gambar dan tidak meninggalkan warna pada kertas gambar pergunakan penghapus putih yang halus. Pelindung penghapus dipergunakan untuk menghilangkan garis yang berdekatan. Dengan alat ini garis–garis yang perlu dapat terlindung dari penghapusan. Hanya garis, atau bagian garis yang salah dapat dihapus h) Mesin gambar Mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alat–alat gambar lainnya seperti busur derajat, pengganti – T, segitiga dan ukuran. Gambar 1.26 menunjukkan mesin gambar jenis kereta pada mesin ini pasangan penggaris dan alat putarnya ditempatkan pada sebuah kereta vertikal yang penggarisnya dapat digerakkan secara vertikal dan keseluruhannya dapat digerakkan secara horisontal pada kereta horisontal. C. KONSTRUKSI UTAMA MESIN SEPEDA MOTOR Sepeda motor, seperti juga mobil dan pesawat tenaga lainnya, memerlukan daya untuk bergerak, melawan hambatan udara, gesekan ban dan hambatan-hambatan lainnya. Untuk memungkinkan sebuah sepeda motor yang kita kendarai bergerak dan melaju di jalan raya, roda sepeda motor tersebut harus mempunyai daya untuk bergerak dan untuk mengendarainya diperlukan mesin. Mesin merupakan alat untuk membangkitkan tenaga, ia disebut sebagai penggerak utama. Jadi mesin disini berfungsi merubah energi panas dari ruang pembakaran ke energi mekanis dalam bentuk tenaga putar. Tenaga atau daya untuk menggerakkan kendaraan tersebut diperoleh dari panas hasil pembakaran bahan bakar. Jadi panas yang timbul karena adanya pembakaran itulah yang dipergunakan untuk menggerakkan kendaraan, dengan kata lain tekanan gas yang terbakar akan menimbulkan gerakan putaran pada sumbu engkol dari mesin. Komponen utama pada mesin sepeda motor yaitu: 1. Kepala silinder (cylinder head) 2. Blok silinder mesin (cylinder block) 3. Bak engkol mesin (crankcase) Jadi, tiga bagian utama tersebut merupakan tulang punggung bagi kendaraan bermotor roda dua. 1. Kepala silinder Kepala silinder adalah komponen utama konstruksi mesin yang paling atas. Kepala silinder berfungsi sebagai penutup lubang silinder pada blok silinder, sebagai dudukan busi, dan
  • 43. 43 sebagai dudukan dari komponen mekanisme katup. Konstruksi kepala silinder biasanya dibuat dari bahan alamunium campuran dengan tujuan tahan panas, tahan karat dan beban ringan, Pada bagian luar kepala silinder dengan sistem pendingin udara terdapat sirip- sirip pendingin untuk membantu melepaskan panas mesin ke udara bebas Gambar. kepala silinder Didalam Cylinder head juga terdapat beberapa komponen antara lain ; - Busi, fungsinya untuk memercikan bunga api saat langkah usaha. - In/Ex Valve, berfungsi sebagai pintu keluar masuk udara dari dalam mesin. - Pegas katup, fungsinya untuk menjaga katup tetap tertutup. - Camshaft, berfungsi untuk mengatur pembukaan katup pada setiap silinder. Camshaft ini terdapat pada mesin tipe OHC/DOHC. - Camshaft Sprocket gear, komponen ini berupa roda gigi yang akan menerima moment putaran dari crankshaft dan diteruskan camshaft. - Intake manifold, komponen ini berfungsi sebagai lorong udara yangnakan dimasukan ke mesin - Exhaust manifold, komponen yang berfungsi sebagai lorong gas sisa pembakaran dari mesin. 2. Blok silinder mesin (cylinder block) Blok silinder merupakan tempat bergeraknya piston dalam melakukan kerja mesin. Dalam blok silinder terdapat silinder liner yang berfungsi sebagai bidang gesek piston pada blok silinder. Silinder liner dirancang agar tahan pada suhu tinggi, tahan terhadap gesekan, dan mudah menghantarkan panas , untuk itu dibuat dari bahan yang tahan terhadap gesekan dan panas Gambar. Blok Silinder Komponen yang menempel pada blok mesin antara lain ; - Linner, komponen yang terbuat dari aluminium yang terletak pada dinding silinder. Fungsinya sebagai lapisan untuk pergerakan piston.
  • 44. 44 - Water jacket, sebuah lubang yang saling terhubung didalam blok mesin. Bertujuan sebagai tempat sirkulasi air pendingin. - Timing Chain Asy, fungsinya sebagai rangkaian roda gigi yang akan menghubungkan putaran engkol dengan camshaft. - Crankshaft Pulley, fungsinya sebagai pemutar komponen lain seperti waterpump atau kipas pendingin. - Water pump, berfungsi untuk memompa aliran air pendingin didalam water jacket. 3. Bak engkol mesin (crankcase) Crankcase atau bak engkol biasanya terbuat dari alumunium die casting dengan sedikit campuran logam. Bak engkol berfungsi sebagai rumah dari komponen yang ada dibagian dalamnya, yaitu : - Generator atau alternator - Pompa oli - Kopling - Poros engkol dan bantalan - Gigi persneling atau transmisi - Sebagai penampung peluma Gambar. Bak engkol mesin (crankcase) D. SISTEM KELISTRIKAN PADA SEPEDA MOTOR Setiap sepeda motor dilengkapi dengan beberapa rangkaian sistem kelistrikan. Umumnya sebagai sumber listrik utama sering digunakan baterai, namun ada juga yang menggunakan flywheel magnet (alternator) yang menghasilkan pembangkit listrik arus bolak-balik atau AC (alternating current). Sebelum pembahasan sistem kelistrikan tersebut, terlebih dahulu akan dijelaskan beberapa komponen elektronik, konsep dan simbol kelistrikan yang mendukung terhadap cara kerja sistem kelistrikan pada sepeda motor. Selain itu, akan dibahas pula beberapa contoh konkrit aplikasi/penggunaan komponen-komponen elektronika pada sepeda motor. Jika rangkaian kelistrikan digambarkan dengan gambar asli benda yang bersangkutan, maka ilustrasi dan pemahamannya bisa menjadi cukup sulit dan rumit. Untuk itu, pada pembuatan diagram rangkaian kelistrikan biasanya dilakukan hanya dengan membuat simbol-simbol yang menunjukkan komponen kelistrikan dan kabel-kabel. Beberapa simbol-simbol telah disebutkan
  • 45. 45 pada pembahasan di atas. Adapun simbol-simbol yang sering digunakan pada pembuatan rangkaian sistem kelistrikan secara garis besar adalah sebagai berikut: Arus listrik merupakan sejumlah elektron yang mengalir dalam tiap detiknya pada suatu penghantar. Banyaknya elektron yang mengalir ini ditentukan oleh dorongan yang diberikan pada elektron-elektron dan kondisi jalan yang akan dilalui elektron-elektron tersebut. Arus listrik dilambangkan dengan huruf I dan diukur dalam satuan Ampere. Tegangan listrik (voltage) dapat diyatakan sebagai dorongan atau tenaga untuk memungkinkan terjadinya aliran arus listrik. Tegangan listrik dibedakan menjadi dua macam, yaitu: a. Tegangan listrik searah (direct current /DC) b. Tegangan listrik bolak-balik (alternating current / AC) Tegangan listrik DC memungkinkan arus listrik mengalir hanya pada satu arah saja, yaitu dari titik satu ke titik lain dan nilai arus yang mengalir adalah konstan/tetap. Sedangkan tegangan listrik AC memungkinkan arus listrik mengalir dengan dua arah, pada tiap-tiap setengah siklusnya. Bagian-bagian yang termasuk sistem kelistrikan pada sepeda motor antara lain; sistem starter, sistem pengapian (ignition system), sistem pengisian (charging system), dan sistem penerangan (lighting system) seperti lampu kepala/depan (headlight), lampu belakang (tail light), lampu rem (brake light), lampu sein/tanda belok (turn signal lights), klakson (horn) dan lampu-lampu instrumen/indikator. 1. Sistem Starter Sistem starter listrik saat ini dapat ditemukan hampir disemua jenis sepeda motor. Sistem starter pada sepeda motor berfungsi sebagai pengganti kick starter, agar pengendara tidak perlu
  • 46. 46 lagi mengengkol kakinya untuk menghidupkan mesin. Namun demikian, pada umumnya sepeda motor dilengkapi juga dengan kick starter. Penggunaan kick starter biasanya dilakukan jika kondisi sistem starter listrik sedang mengalami kerusakan atau masalah. Sebagai contoh jika kondisi baterai lemah atau terdapat kerusakan pada motor starter sehingga sistem starter listrik tidak dapat digunakan untuk menghidupkan mesin, maka pengendara bisa langsung memanfaatkan kick starter. Secara umum sistem starter listrik terdiri dari; baterai, sekring (fuse), kunci kontak (ignition switch), saklar starter (starter switch), saklar magnet starter (relay starter/solenoid switch), dan motor starter. Ada tiga jenis starter yaitu : 1. Starter Mekanik Adalah starter yang sumber tenaga asanlya dari tenaga mausia. Contohnya kick starter (starter kaki), slenger ( starter untuk mesin diesel dan beberapa type mobil lama). Mesin akan mulai berputar karena adanya tenaga mnusia. 2. Starter listrik ( starter elektrik) Adalah starter yang sumber tenaganya dari arus listrik. Starter ini banyak digunakan pada Mobil dan saat ini sudah merembet pada sepeda motor. 3. Starter pneumatic Adalah starter yang sumber tenaganya dari udara bertekanan. Starter ini banyak dipakai pada mesin – mesin kapal laut. Karena mesin kapal laut cukup besar, ala menggunakan starter jenis ini. Kompenen Sistem Starter Elektrik dan Fungsinya 1. Baterai / aki fungsinya sebagai sumber energi listrik 2. Sekering berfungsi untuk mencegah terjadinya arus yang berlebihan dan mencegah terjadinya kensleting. 3. Kunci kontak untuk memutuskan dan mengubungkan arus listrik. 4. Relay starter atau orang bengkel menyebutnya bendik fungsinya untuk mengalilrkan arus listrik yang besar, dari beterai ke starter motor pada sirkuit motor starter. 5. Sakelar starter untuk menghidupkan mesin mesin kendaraan. 6. Motor starter berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi momen putar. Posisi kompenen starter pada sepeda motor
  • 47. 47 Kompenen - Kompenen Motor Starter 1. Tutup Motor Berfungsi sebagai rumah armature dan sebagai tempat magnet tetap. 2. Armature Berfungsi sebagai penghasil momen putar. pada armature terdapat komutator yang berfungasi sebagai terminal kumparan armature. 3. Sikat Berfungsi sebagai menghantarkan arus listrik ke kumparan arnature melalui komutator. 4. Pemegang Sikat Berfungsi sebagai rumah sikat. Didalam pemegang sikat terdapat pegas berfungsi untuk menekan sikat agar dengan komutator. 5. Tutup Depan dan Belakang Berfungsi sebagai rumah roda gigi reduksi. 6. Gasket Sebagai perapt antara tutup bagian depan dan belakang 7. Roda Gigi Reduksi Membuat perbandingan putaran antara output motor starter dan roda gigi pinion yang memutarkan poros engkol.Tujuannya agar didapatkan momen puntir yang lebih besar. Komponen Motor Starter Rangakian dan Cara Kerja Sistem Starter CARA KERJANYA ADALAH Pada saat kunci kontak ON,saklar starter ditekan,arus mengalir; baterai positif - sekering - kunci kontak - relay starter - saklar starter - massa.