2. Kondisi Geografis
Nama : Gunung Baluran
Letak : Kecamatan Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur
Koordinat : 7°51‘00“ LS 114°22‘00“ BT
Ketinggian : 1247 mdpl
Tipe : Stratovolcano
3. Gunung Baluran terletak di tengah-tengah Taman Nasional
Baluran. Taman Nasional Baluran terletak di ujung timur pulau
Jawa tepatnya di kabupaten Situbondo
Gunung ini sudah tidak aktif lagi dengan dinding kawah yang
memiliki ketinggian antara 900 hingga 1.247 m dpl membatasi
kaldera yang luas dan dalamnya 600 meter. Ada dugaan di
bagian timur yang lebih tinggi dari gunung ini telah .
Bagian tengah pegunungan terbagi-bagi membentuk kaldera
yang dalam dengan cerukan kawah yang memadat di dasarnya.
Lereng-lereng gunung dibelah oleh lembah yang dalam
dibagian gunung yang tinggi dan diikuti jurang-jurang berbatu di
bagian yang rendah.
Morfologi
6. Sejarah
Asal usul nama Baluran berawal dari tempat bekas perosotan
Buyut Cungking. Pada saat Buyut Cungking menggembalakan
kerbaunya, dia bermain-main di daerah Talpat disana terdapat
sumber air. Buyut Cungking mandi dan bermain perosotan di
bukit yang ada didekat talpat tersebut. Bekas tempat perosotan
tersebut membentuk balur-balur (bahasa Jawa : mbalur-mbalur)
maka daerah tersebut dinamakan Baluran. Sedangkan gunung
yang paling besar dan menonjol di tempat tersebut dinamakan
gunung Baluran.
7. Siapa itu Buyut Cungking?
Buyut Cungking adalah seorang anak kecil pendatang yang
mempunyai kesaktian luar biasa. Buyut Cungking mengabdi
pada perempuan yang tidak mempunyai suami dan anak yang
bernama Buyut Barat. Sebagai seorang pengabdi ia
mengerjakan semua pekerjaan yang diberikan kepadanya.
Salah satu tugasnya dalah menggembalakan sepasang kerbau
milik Buyut Barat. Setiap pukul 05.00 WIB sepasang kerbau ini
digembalakan dari Cungking ke Baluran. Setelah pukul 06.00
WIB sepasang kerbau ini ke Cungking untuk mebajak sawah,
apabila sudah selesain tugasnya maka dibawa pulang lagi ke
Baluran.