SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
PROSES PERANCANGAN
DIAGRAM E-R
• Notasi E-R yang umum dipergunakan oleh
analis sistem, yaitu simbol entitas, relasi,
attribut dan garis penghubung
NOTASI DASAR
Entitas
Atribut
Relasi
Garis Penghubung
Entitas merupakan notasi untuk mewakili
suatu objek yang dlengkap atribut. Dapat
berupa benda, pekerjaan, tempat dan orang
Atribut menjelaskan krakteriistik suatu entitas,
atribut dapat sebagai key yang bersfat unk
Relasi digunakan untuk menghubungkan
beberapa enttas
Garis Pengubung merupakan notasi untuk
merangkakan keterkaitan antara notasi-notasi
yang digunakan dalam Diagram E-R, yaitu
entitas, relasi dan atribut
KARDINALITAS
• ONE TO ONE
• ONE TO MANY
• MANY TO MANY
ONE TO ONE
DOSEN JURUSANMENGEPALAI
NIDN NAMA
NIDN
KODE JUR NAMA_JUR
KODE JUR
1 1
SETIAP DOSEN PALING BANYAK MENGEPALAI SATU JURUSAN DAN SATU JURUSAN HANYA DIKEPALAI OLEH SATU
ORANG DOSEN
ATRIBUT DALAM RELASI MERUPAKAN ATTRIBUT KUNCI DARI MASING-MASING ENTITAS YANG SALING
TERHUBUNG
ONE TO MANY
DOSEN KULIAHMENGAJAR
NIDN NAMA
NIDN
KODE KUL NAMA_KUL
KODE KUL
1 N
SKS SEMESTERWAKTU RUANG
SETIAP DOSEN DAPAT MENGAJAR LEBIH DARI SATU MATA KULIAH, SEDANGKAN MATAKULIAH HANYA DI
AJARKAN OLEH SATU DOSEN
PENAMBAHAN ATRIBUT DALAM RELASI SANGAT DIMUNGKIKAN JIKA DIPERLUKAN, DISESUAIKAN
DENGAN FAKTA DAN KEBUTUHAN
MANY TO MANY
MAHASISWA KULIAHMEMPELAJARI
NIM NAMA
NIM
KODE KUL NAMA_KUL
KODE KUL
N N
SKS SEMESTERIPK
SETIAP MAHASISWA DAPAT MEMPELAJARI LEBIH DARI SATU MATA KULIAH, DAN SETIAP MATA KULIAH DAPAT
DIPELAJARI OLEH LEBIH DARI SATU ORANG MAHASISWA
PENAMBAHAN ATRIBUT DALAM RELASI SANGAT DIMUNGKIKAN JIKA DIPERLUKAN, DISESUAIKAN DENGAN
FAKTA DAN KEBUTUHAN
ALAMAT TTL
Tahapan Pemodelan Diagram E-R
1. Identifikasi Entitas
2. Menentukan Atribut Key
3. Identifikasi Relasi
4. Menentukan Kardinalitas
5. Melengkapi Desain dengan Atribut
Deskriptif/Non Key
Identifikasi Entitas
• Identifikasi semua kemungkinan entitas yang terlibat
• Buatlah List Tabel yang isinya merupakan kemungknan calon entitas
• Tidak semua calon entitas yang terdentfkasi akan digunakan pada
pemodelan
• Lakukan pencoretan dari tabel list calon entitas untuk calon entitas yang
tidak digunakan
MAHASISWA DOSEN KULIAH
Menentukan Atribut Key
• Atribut key diambil dari karakteristik entitas paling unik
• Setiap entitas harus memiliki atribut key yang bersifat sebagai primary
• Setiap relasi memiliki atribut key yang berasal dar setiap entitas yang
dihubungkan oleh relasi, atribut key tersebut bersifat sebagai foreign
MAHASISWA DOSEN
NIM NIDN
KULIAH
KODE
Identifikasi Relasi
• Relasi disarankan menggunakan kalimat aktif/Kata Kerja
– Seperti : Mengobat, Membayar, Memiliki, Berobat, Mengajar dsb.
• Disarankan membuat list tabel calon relasi
MAHASISWA KULIAH
NIM
KODE
DOSENNIDN
MEMPELAJARI
MENGAJAR
NIM KODE KUL
NIDN
KODE KUL
Membuat Desain Perkiraan
• Pada Desain ini dilakukan penggabungan
notasi dasar diagram E-R yang sudah
mengarah pada suatu hubungan antar
entiitas, dengan menggunakan pemilihan
relasi yang sudah diidentifikasi dan sesuai
Menentukan Kardinalitas
• Disesuaikan dengan fakta maupun kondisi yang ada
MAHASISWA KULIAH
NIM
KODE
DOSENNIDN
MEMPELAJARI
MENGAJAR
NIM KODE KUL
NIDN
KODE KUL
N N
N
1
Melengkapi Desain dengan Atribut
Deskriptif/Non Key
DOSEN
NIDN
MEMPELAJARI
MENGAJAR
NIM KODE KUL
NIDN
KODE KUL
N N
N
1
KULIAH
KODE KUL
NAMA_KUL
SKS
SEMESTER
MAHASISWA
NIM NAMA
ALAMAT TTL
NAMA
Kamus Data
• Pada diagram E-R yang lengkap memiliki cakupan
luas dan relatif kompleks.
• Diagram tersebut akan menghasiilkan pemodelan
atribut yang lebih banyak juga jumlahnya.
• Hal ini dapat mengganggu pemahaman untuk
desain pemodelan intinya.
• Oleh sebab itu, pembuatan suatu kamus data
akan sangat membantu jika hal tersebut terjadi
pada Diagram E-R.
Kamus Data (cont)
• Digunakan untuk melakukan penyederhanaan
atribut yang digunakan pada Diagram E-R. Notasi
yang digunakan pada kamus data, yaitu :
– Notasi sama dengan dan kurung kurawal, digunakan
untuk menghiimpun semua atribut pada suatu
entitas.
– Notasi garis bawah pada atributnya, berfungsI untuk
penandaan atribut key-nya (primary/foreign)
Melengkapi Desain dengan Atribut
Deskriptif/Non Key
DOSEN
MEMPELAJARI
MENGAJAR
N N
N
1
KULIAHMAHASISWA
• Mahasiswa = {NIM, NAMA, TTL, ALAMAT}
• Kuliah = {KODE_KUL, NAMA_KUL, SEMESTER, SKS}
• Dosen = {NIDN, NAMA}
• Mempelajari = {NIM, KODE_KUL}
• Mengajar = {NIDN, KODE_KUL}
Dekomposisi Himpunan Entitas
dan Normalisasi
• Sebuah himpunan entitas yang ada dalam sebuah Diagram E-R
dapat didekomposisi menjadi beberapa himpunan entitas baru
karena:
– pertimbangan efisiensi ruang penyimpanan
– karena pertimbangan kemudahan/kecepatan pengaksesan
data.
• Upaya dekomposisi ini senantiasa akan menghasilkan :
– satu himpunan entitas kuat (strong entity set)
– satu atau beberapa himpunan entitas lemah atau sub
entitas.
• Ada dua bentuk dekomposisi himpunan entitas, yaitu:
– Dekomposisi Atribut/Vertikal
– Dekomposisi Entitas/Horisontal
Dekomposisi Atribut / Vertikal
• Dekomposisi atribut dilakukan pada suatu entitas
yang telah memiliki atribut yang lengkap.
• Dekomposisi ini dilakukan dengan cara membagi
sebuah himpunan entitas menjadi dua atau lebih
dengan pemisahan atribut.
• Tujuan dilakukannya Dekomposisi Atribut adalah :
1. Memperkecil ukuran datanya saat dilakukan konversi ke tabel
fisik
2. Mempercepat waktu akses data pada saat implementasi basis
data
3. Menghindari redudansi data
4. Melakukan efisiensi ruang penyimpanan data
5. Mendukung aturan normalisasi
Dekomposisi Atribut / Vertikal
• Dekomposisi atribut dilakukan jika ditemukan
adanya weak entity (entitas lemah)
ENTITAS LEMAH/WEAK ENTITY
• Entitas-entitas yang kemunculannya tergantung
pada eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap
entitas lain (Strong Entity).
• Himpunan entitas yang demikian biasanya tidak
memiliki atribut yang dapat berfungsi sebagai key,
yang benar-benar dapat menjamin keunikan
entitas di dalamnya.
– Sebagai contoh, untuk melengkapi data mahasiswa kita
juga ingin mengelola data hobbi dan orang tua.
Dekomposisi Atribut / Vertikal
Kita sesungguhnya dapat saja memiliki
sebuah himpunan entitas Mahasiswa yang
lengkap dengan atribut-atribut nim, nama,
alamat, ttl, hobbi, nama_ortu,
alamat_ortu.
• entitas mahasiswa berelasi satu-ke-satu dengan entitas
orang tua
• entitas mahasiswa berelasi satu-ke-banyak dengan
entitas hobbi
Entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi
terhadap entitas lain (Strong Entity).
Jika tidak ada Mahasiswa tidak mungkin ada data orang tua mahasiswa, maupun hobi
Entitas Lemah disimbolkan dengan kotak bergaris ganda
Pembentukan himpunan entitas orang tua (melalui dekomposisi) dapat dilakukan dengan pertimbangan
bahwa data nama_ortu dan alamat_ortu jarang sekali dibutuhkan/diakses. Semakin kecilnya ukuran
himpunan entitas, maka semakin kecil pula ukuran ruang yang dibutuhkan pada waktu implementasi.
Semakin kecil ukuran datanya, akan semakin cepat pula pengaksesan datanya.
Dekomposisi dengan membentuk himpunan hobbi dilakukan karena atribut hobbi ini merupakan atribut
bernilai banyak dan tidak selalu setiap entitas mahasiswa memiliki data hobbi. Pendekomposisian ini akan
mengurangi redudansi data dan mengefisiensikan ruang penyimpanan.
Dekomposisi Entitas / Horisontal
• Dekomposisi ini dilakukan dengan cara
membagi sebuah himpunan entitas menjadi
dua atau lebih dengan pemisahan entitas.
Dekomposisi Entitas/ Horisontal
Fleksibilitas
• Fleksibilitas dalam desain basis data dapat
direalisasikan dalam bentuk:
– Penambahan atribut.
– Pemilihan domain atribut yang lebih luas
(direalisasikan pada tahap implementasi).
– Generalisasi.
– Perubahan struktur entitas dari yang berorientasi
kolom (column-oriented) menjadi berorientasi baris
(row-oriented).
Fleksibilitas
Varian Relasi
• Relasi yang terjadi di antara dua himpunan
entitas yang berbeda disebut sebagai Relasi
Biner (Binary Relation), yang merupakan
relasi yang paling umum digunakan.
• Relasi yang hanya melibatkan sebuah
himpunan entitas atau lebih dari dua
himpunan entitas.
Relasi Tunggal / Unary Relation
• Relasi Tunggal (Unary Relation) merupakan relasi yang
terjadi dari sebuah himpunan entitas ke himpunan
entitas yang sama.
Relasi Multi Entitas (N-ary Relation)
• Relasi Multi Entitas (N-ary Relation) merupakan relasi
dari 3 (tiga) himpunan entitas atau lebih.
Relasi Ganda (Redundant Relation)
• Relasi yang muncul antara dua himpunan entitas tidak
hanya satu relasi, tetapi ada lebih dari satu relasi.
SPESIALISASI
&
GENERALISASI
Spesialisasi
• Proses dari sebuah entitas, lalu dikelompokkan
berdasarkan atribut-atribut yang berbeda, yang
melahirkan himpunan entitas baru (proses top-
down).
• Yang ditekankan dalam spesialisasi adalah
perbedaan antar kelompok entitas.
• Notasi relasi yang digunakan adalah Relasi ISA
(berasal dari kata ‘Is A’)
Spesialisasi
Generalisasi
• Proses dari sebuah entitas, lalu dikelompokkan
berdasarkan atribut-atribut yang sama, yang
melahirkan himpunan entitas baru (proses bottom-
up).
• Yang ditekankan dalam spesialisasi adalah
persamaan antar kelompok entitas.
• Notasi relasi yang digunakan adalah Relasi ISA
(berasal dari kata ‘Is A’)
Generalisasi
Agregasi
• Dalam realitas dapat pula dijumpai adanya
relasi yang secara kronologis mensyaratkan
telah adanya relasi lain.
• Dengan kata lain, sebuah relasi terbentuk
tidak hanya dari entitas tapi juga
mengandung unsur dari relasi lain.
• Fenomena demikian dapat diakomodasi
dengan Agregasi.
Agregasi
Mahasiswa yang mengikuti praktikum harus sudah mempelajari matakuliah terlebih dahulu
(begitulah kronologis alur diagram diatas)

More Related Content

What's hot

Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan HotelMakalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan HotelMuhammad Iqbal
 
Tugas normalisasi imaika penjualan komputer
Tugas normalisasi   imaika penjualan komputerTugas normalisasi   imaika penjualan komputer
Tugas normalisasi imaika penjualan komputerHamdi Hamdi
 
Sistem informasi berdasarkan area fungsional
Sistem informasi berdasarkan area fungsionalSistem informasi berdasarkan area fungsional
Sistem informasi berdasarkan area fungsionalDianFitriAudina
 
Proses Data Mining
Proses Data MiningProses Data Mining
Proses Data Miningdedidarwis
 
Pengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphPengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphZaldy Eka Putra
 
5 transformasi model data
5 transformasi model data5 transformasi model data
5 transformasi model dataSimon Patabang
 
Jaminan Kualitas Perangkat Lunak
Jaminan Kualitas Perangkat LunakJaminan Kualitas Perangkat Lunak
Jaminan Kualitas Perangkat LunakYunita Rainbow
 
Intermediate code kode antara
Intermediate code   kode antaraIntermediate code   kode antara
Intermediate code kode antaraGunawan Manalu
 
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)Devi Apriansyah
 
Bab 2 Aljabar Relasional
Bab 2   Aljabar RelasionalBab 2   Aljabar Relasional
Bab 2 Aljabar RelasionalRatzman III
 
Desain arsitektur
Desain arsitekturDesain arsitektur
Desain arsitekturqwiew
 
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)Simon Patabang
 
Konsep proses dan penjadwalan
Konsep proses dan penjadwalanKonsep proses dan penjadwalan
Konsep proses dan penjadwalanDickdick Maulana
 
Tugas4 rpl(b) kelompok 5
Tugas4 rpl(b) kelompok 5Tugas4 rpl(b) kelompok 5
Tugas4 rpl(b) kelompok 5Pande Narendra
 
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop OnlineERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop OnlineLucha Kamala Putri
 
Dfd sistem pemesanan tiket pesawat (1)
Dfd sistem pemesanan tiket pesawat (1)Dfd sistem pemesanan tiket pesawat (1)
Dfd sistem pemesanan tiket pesawat (1)Rahul Aulia
 

What's hot (20)

Algoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan prosesAlgoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan proses
 
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan HotelMakalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
 
Tugas normalisasi imaika penjualan komputer
Tugas normalisasi   imaika penjualan komputerTugas normalisasi   imaika penjualan komputer
Tugas normalisasi imaika penjualan komputer
 
Sistem informasi berdasarkan area fungsional
Sistem informasi berdasarkan area fungsionalSistem informasi berdasarkan area fungsional
Sistem informasi berdasarkan area fungsional
 
Proses Data Mining
Proses Data MiningProses Data Mining
Proses Data Mining
 
Pengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphPengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi Graph
 
5 transformasi model data
5 transformasi model data5 transformasi model data
5 transformasi model data
 
Jaminan Kualitas Perangkat Lunak
Jaminan Kualitas Perangkat LunakJaminan Kualitas Perangkat Lunak
Jaminan Kualitas Perangkat Lunak
 
Intermediate code kode antara
Intermediate code   kode antaraIntermediate code   kode antara
Intermediate code kode antara
 
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
 
Topik 8 Perulangan
Topik 8 PerulanganTopik 8 Perulangan
Topik 8 Perulangan
 
Bab 2 Aljabar Relasional
Bab 2   Aljabar RelasionalBab 2   Aljabar Relasional
Bab 2 Aljabar Relasional
 
Desain arsitektur
Desain arsitekturDesain arsitektur
Desain arsitektur
 
pemetaan erd
pemetaan erdpemetaan erd
pemetaan erd
 
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
 
Database rumah sakit
Database rumah sakitDatabase rumah sakit
Database rumah sakit
 
Konsep proses dan penjadwalan
Konsep proses dan penjadwalanKonsep proses dan penjadwalan
Konsep proses dan penjadwalan
 
Tugas4 rpl(b) kelompok 5
Tugas4 rpl(b) kelompok 5Tugas4 rpl(b) kelompok 5
Tugas4 rpl(b) kelompok 5
 
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop OnlineERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
 
Dfd sistem pemesanan tiket pesawat (1)
Dfd sistem pemesanan tiket pesawat (1)Dfd sistem pemesanan tiket pesawat (1)
Dfd sistem pemesanan tiket pesawat (1)
 

Viewers also liked

Testing dan implemetasi sistem 1
Testing dan implemetasi sistem 1Testing dan implemetasi sistem 1
Testing dan implemetasi sistem 1Fendi Hidayat
 
Testing dan implemetasi sistem 2
Testing dan implemetasi sistem 2Testing dan implemetasi sistem 2
Testing dan implemetasi sistem 2Fendi Hidayat
 
2. Sistem Basis Data
2. Sistem Basis Data2. Sistem Basis Data
2. Sistem Basis DataFendi Hidayat
 
Pert 5 (normalisasi)
Pert 5 (normalisasi)Pert 5 (normalisasi)
Pert 5 (normalisasi)ptmardika
 
Tipe tipe dan model client server-plus
Tipe tipe dan model client server-plusTipe tipe dan model client server-plus
Tipe tipe dan model client server-plusDenny Yahya
 
2. mengenal bahasa rakitan
2. mengenal bahasa rakitan2. mengenal bahasa rakitan
2. mengenal bahasa rakitanFendi Hidayat
 
Testing dan implemetasi sistem 3
Testing dan implemetasi sistem 3Testing dan implemetasi sistem 3
Testing dan implemetasi sistem 3Fendi Hidayat
 
Sistem Manajeman Basis Data dan Komunikasi Data
Sistem Manajeman Basis Data dan Komunikasi DataSistem Manajeman Basis Data dan Komunikasi Data
Sistem Manajeman Basis Data dan Komunikasi DataLuthfi Nk
 
Mata Kuliah Basis Data
Mata Kuliah Basis DataMata Kuliah Basis Data
Mata Kuliah Basis DataMr. Nugraha
 
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pertemuan 9 - Normalisasi Data
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pertemuan 9 - Normalisasi DataAnalisa dan Perancangan Sistem Informasi Pertemuan 9 - Normalisasi Data
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pertemuan 9 - Normalisasi DataEdri Yunizal
 
Database Introduction - Pemodelan Data
Database Introduction - Pemodelan DataDatabase Introduction - Pemodelan Data
Database Introduction - Pemodelan DataDudy Ali
 

Viewers also liked (20)

Sistem Basis Data model data relasional
Sistem Basis Data model data relasionalSistem Basis Data model data relasional
Sistem Basis Data model data relasional
 
Desain Basis Data (1)
Desain Basis Data (1)Desain Basis Data (1)
Desain Basis Data (1)
 
Data Management (Relational Database)
Data Management (Relational Database)Data Management (Relational Database)
Data Management (Relational Database)
 
Desain Basis Data (2)
Desain Basis Data (2)Desain Basis Data (2)
Desain Basis Data (2)
 
Testing dan implemetasi sistem 1
Testing dan implemetasi sistem 1Testing dan implemetasi sistem 1
Testing dan implemetasi sistem 1
 
Testing dan implemetasi sistem 2
Testing dan implemetasi sistem 2Testing dan implemetasi sistem 2
Testing dan implemetasi sistem 2
 
Normalisasi
NormalisasiNormalisasi
Normalisasi
 
2. Sistem Basis Data
2. Sistem Basis Data2. Sistem Basis Data
2. Sistem Basis Data
 
Normalisasi data
Normalisasi dataNormalisasi data
Normalisasi data
 
Database software
Database softwareDatabase software
Database software
 
Pert 5 (normalisasi)
Pert 5 (normalisasi)Pert 5 (normalisasi)
Pert 5 (normalisasi)
 
Tipe tipe dan model client server-plus
Tipe tipe dan model client server-plusTipe tipe dan model client server-plus
Tipe tipe dan model client server-plus
 
Laporan modul 5 basisdata
Laporan modul 5 basisdataLaporan modul 5 basisdata
Laporan modul 5 basisdata
 
2. mengenal bahasa rakitan
2. mengenal bahasa rakitan2. mengenal bahasa rakitan
2. mengenal bahasa rakitan
 
Testing dan implemetasi sistem 3
Testing dan implemetasi sistem 3Testing dan implemetasi sistem 3
Testing dan implemetasi sistem 3
 
Publikasi Web
Publikasi WebPublikasi Web
Publikasi Web
 
Sistem Manajeman Basis Data dan Komunikasi Data
Sistem Manajeman Basis Data dan Komunikasi DataSistem Manajeman Basis Data dan Komunikasi Data
Sistem Manajeman Basis Data dan Komunikasi Data
 
Mata Kuliah Basis Data
Mata Kuliah Basis DataMata Kuliah Basis Data
Mata Kuliah Basis Data
 
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pertemuan 9 - Normalisasi Data
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pertemuan 9 - Normalisasi DataAnalisa dan Perancangan Sistem Informasi Pertemuan 9 - Normalisasi Data
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pertemuan 9 - Normalisasi Data
 
Database Introduction - Pemodelan Data
Database Introduction - Pemodelan DataDatabase Introduction - Pemodelan Data
Database Introduction - Pemodelan Data
 

Similar to OPTIMASI E-R

02 pertemuan 3_4_5_6 SISTEM BASIS DATA EER.pdf
02 pertemuan 3_4_5_6 SISTEM BASIS DATA EER.pdf02 pertemuan 3_4_5_6 SISTEM BASIS DATA EER.pdf
02 pertemuan 3_4_5_6 SISTEM BASIS DATA EER.pdf201410049
 
Dbs 03
Dbs 03Dbs 03
Dbs 03ajb27
 
Database-Environments.pptx
Database-Environments.pptxDatabase-Environments.pptx
Database-Environments.pptxajimaulana27
 
basis data kelas 11 smk mata plajaran informatika
basis data kelas 11 smk mata plajaran informatikabasis data kelas 11 smk mata plajaran informatika
basis data kelas 11 smk mata plajaran informatikawindaamriani
 
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdfAishSkincare
 
Model relational
Model relationalModel relational
Model relationallikut101010
 
Resume manajemen basis data
Resume manajemen basis dataResume manajemen basis data
Resume manajemen basis dataSandro Arnexzto
 
Perancangan basisdata2
Perancangan basisdata2Perancangan basisdata2
Perancangan basisdata2Bhucenk
 
Perancangan basisdata2
Perancangan basisdata2Perancangan basisdata2
Perancangan basisdata2Bhucenk
 
Database design
Database designDatabase design
Database designDoni Rizky
 

Similar to OPTIMASI E-R (20)

pert 2.pptx
pert 2.pptxpert 2.pptx
pert 2.pptx
 
Basdat minggu 04 ER Model
Basdat minggu 04   ER ModelBasdat minggu 04   ER Model
Basdat minggu 04 ER Model
 
02 pertemuan 3_4_5_6 SISTEM BASIS DATA EER.pdf
02 pertemuan 3_4_5_6 SISTEM BASIS DATA EER.pdf02 pertemuan 3_4_5_6 SISTEM BASIS DATA EER.pdf
02 pertemuan 3_4_5_6 SISTEM BASIS DATA EER.pdf
 
Model Data Relasional
Model Data RelasionalModel Data Relasional
Model Data Relasional
 
Dbs 03
Dbs 03Dbs 03
Dbs 03
 
Database-Environments.pptx
Database-Environments.pptxDatabase-Environments.pptx
Database-Environments.pptx
 
basis data kelas 11 smk mata plajaran informatika
basis data kelas 11 smk mata plajaran informatikabasis data kelas 11 smk mata plajaran informatika
basis data kelas 11 smk mata plajaran informatika
 
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
 
Materi 3
Materi 3Materi 3
Materi 3
 
Model relational
Model relationalModel relational
Model relational
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
Pertemuan 3 dan 4 SBD
Pertemuan 3 dan 4 SBDPertemuan 3 dan 4 SBD
Pertemuan 3 dan 4 SBD
 
Resume manajemen basis data
Resume manajemen basis dataResume manajemen basis data
Resume manajemen basis data
 
Pengantar database
Pengantar databasePengantar database
Pengantar database
 
Kuliah 3 model data relasional
Kuliah 3 model data relasionalKuliah 3 model data relasional
Kuliah 3 model data relasional
 
Presentasi basis data
Presentasi basis dataPresentasi basis data
Presentasi basis data
 
Perancangan basisdata2
Perancangan basisdata2Perancangan basisdata2
Perancangan basisdata2
 
Perancangan basisdata2
Perancangan basisdata2Perancangan basisdata2
Perancangan basisdata2
 
Sia 7 unpak
Sia 7 unpakSia 7 unpak
Sia 7 unpak
 
Database design
Database designDatabase design
Database design
 

More from Fendi Hidayat

Belajar coding dan ikut coding mum
Belajar coding dan ikut coding mumBelajar coding dan ikut coding mum
Belajar coding dan ikut coding mumFendi Hidayat
 
1. Pengantar Basis Data
1. Pengantar Basis Data1. Pengantar Basis Data
1. Pengantar Basis DataFendi Hidayat
 
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...Fendi Hidayat
 
1 teknologi informasi
1 teknologi informasi1 teknologi informasi
1 teknologi informasiFendi Hidayat
 
3. software (minggu iv & v)
3. software (minggu iv & v)3. software (minggu iv & v)
3. software (minggu iv & v)Fendi Hidayat
 

More from Fendi Hidayat (8)

Belajar coding dan ikut coding mum
Belajar coding dan ikut coding mumBelajar coding dan ikut coding mum
Belajar coding dan ikut coding mum
 
1. Pengantar Basis Data
1. Pengantar Basis Data1. Pengantar Basis Data
1. Pengantar Basis Data
 
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
 
Sistem operasi
Sistem operasiSistem operasi
Sistem operasi
 
1 teknologi informasi
1 teknologi informasi1 teknologi informasi
1 teknologi informasi
 
3. software (minggu iv & v)
3. software (minggu iv & v)3. software (minggu iv & v)
3. software (minggu iv & v)
 
Bahasa rakitan 2
Bahasa rakitan 2Bahasa rakitan 2
Bahasa rakitan 2
 
Praktikum mov
Praktikum movPraktikum mov
Praktikum mov
 

OPTIMASI E-R

  • 2. • Notasi E-R yang umum dipergunakan oleh analis sistem, yaitu simbol entitas, relasi, attribut dan garis penghubung
  • 3. NOTASI DASAR Entitas Atribut Relasi Garis Penghubung Entitas merupakan notasi untuk mewakili suatu objek yang dlengkap atribut. Dapat berupa benda, pekerjaan, tempat dan orang Atribut menjelaskan krakteriistik suatu entitas, atribut dapat sebagai key yang bersfat unk Relasi digunakan untuk menghubungkan beberapa enttas Garis Pengubung merupakan notasi untuk merangkakan keterkaitan antara notasi-notasi yang digunakan dalam Diagram E-R, yaitu entitas, relasi dan atribut
  • 4. KARDINALITAS • ONE TO ONE • ONE TO MANY • MANY TO MANY
  • 5. ONE TO ONE DOSEN JURUSANMENGEPALAI NIDN NAMA NIDN KODE JUR NAMA_JUR KODE JUR 1 1 SETIAP DOSEN PALING BANYAK MENGEPALAI SATU JURUSAN DAN SATU JURUSAN HANYA DIKEPALAI OLEH SATU ORANG DOSEN ATRIBUT DALAM RELASI MERUPAKAN ATTRIBUT KUNCI DARI MASING-MASING ENTITAS YANG SALING TERHUBUNG
  • 6. ONE TO MANY DOSEN KULIAHMENGAJAR NIDN NAMA NIDN KODE KUL NAMA_KUL KODE KUL 1 N SKS SEMESTERWAKTU RUANG SETIAP DOSEN DAPAT MENGAJAR LEBIH DARI SATU MATA KULIAH, SEDANGKAN MATAKULIAH HANYA DI AJARKAN OLEH SATU DOSEN PENAMBAHAN ATRIBUT DALAM RELASI SANGAT DIMUNGKIKAN JIKA DIPERLUKAN, DISESUAIKAN DENGAN FAKTA DAN KEBUTUHAN
  • 7. MANY TO MANY MAHASISWA KULIAHMEMPELAJARI NIM NAMA NIM KODE KUL NAMA_KUL KODE KUL N N SKS SEMESTERIPK SETIAP MAHASISWA DAPAT MEMPELAJARI LEBIH DARI SATU MATA KULIAH, DAN SETIAP MATA KULIAH DAPAT DIPELAJARI OLEH LEBIH DARI SATU ORANG MAHASISWA PENAMBAHAN ATRIBUT DALAM RELASI SANGAT DIMUNGKIKAN JIKA DIPERLUKAN, DISESUAIKAN DENGAN FAKTA DAN KEBUTUHAN ALAMAT TTL
  • 8. Tahapan Pemodelan Diagram E-R 1. Identifikasi Entitas 2. Menentukan Atribut Key 3. Identifikasi Relasi 4. Menentukan Kardinalitas 5. Melengkapi Desain dengan Atribut Deskriptif/Non Key
  • 9. Identifikasi Entitas • Identifikasi semua kemungkinan entitas yang terlibat • Buatlah List Tabel yang isinya merupakan kemungknan calon entitas • Tidak semua calon entitas yang terdentfkasi akan digunakan pada pemodelan • Lakukan pencoretan dari tabel list calon entitas untuk calon entitas yang tidak digunakan MAHASISWA DOSEN KULIAH
  • 10. Menentukan Atribut Key • Atribut key diambil dari karakteristik entitas paling unik • Setiap entitas harus memiliki atribut key yang bersifat sebagai primary • Setiap relasi memiliki atribut key yang berasal dar setiap entitas yang dihubungkan oleh relasi, atribut key tersebut bersifat sebagai foreign MAHASISWA DOSEN NIM NIDN KULIAH KODE
  • 11. Identifikasi Relasi • Relasi disarankan menggunakan kalimat aktif/Kata Kerja – Seperti : Mengobat, Membayar, Memiliki, Berobat, Mengajar dsb. • Disarankan membuat list tabel calon relasi MAHASISWA KULIAH NIM KODE DOSENNIDN MEMPELAJARI MENGAJAR NIM KODE KUL NIDN KODE KUL
  • 12. Membuat Desain Perkiraan • Pada Desain ini dilakukan penggabungan notasi dasar diagram E-R yang sudah mengarah pada suatu hubungan antar entiitas, dengan menggunakan pemilihan relasi yang sudah diidentifikasi dan sesuai
  • 13. Menentukan Kardinalitas • Disesuaikan dengan fakta maupun kondisi yang ada MAHASISWA KULIAH NIM KODE DOSENNIDN MEMPELAJARI MENGAJAR NIM KODE KUL NIDN KODE KUL N N N 1
  • 14. Melengkapi Desain dengan Atribut Deskriptif/Non Key DOSEN NIDN MEMPELAJARI MENGAJAR NIM KODE KUL NIDN KODE KUL N N N 1 KULIAH KODE KUL NAMA_KUL SKS SEMESTER MAHASISWA NIM NAMA ALAMAT TTL NAMA
  • 15. Kamus Data • Pada diagram E-R yang lengkap memiliki cakupan luas dan relatif kompleks. • Diagram tersebut akan menghasiilkan pemodelan atribut yang lebih banyak juga jumlahnya. • Hal ini dapat mengganggu pemahaman untuk desain pemodelan intinya. • Oleh sebab itu, pembuatan suatu kamus data akan sangat membantu jika hal tersebut terjadi pada Diagram E-R.
  • 16. Kamus Data (cont) • Digunakan untuk melakukan penyederhanaan atribut yang digunakan pada Diagram E-R. Notasi yang digunakan pada kamus data, yaitu : – Notasi sama dengan dan kurung kurawal, digunakan untuk menghiimpun semua atribut pada suatu entitas. – Notasi garis bawah pada atributnya, berfungsI untuk penandaan atribut key-nya (primary/foreign)
  • 17. Melengkapi Desain dengan Atribut Deskriptif/Non Key DOSEN MEMPELAJARI MENGAJAR N N N 1 KULIAHMAHASISWA • Mahasiswa = {NIM, NAMA, TTL, ALAMAT} • Kuliah = {KODE_KUL, NAMA_KUL, SEMESTER, SKS} • Dosen = {NIDN, NAMA} • Mempelajari = {NIM, KODE_KUL} • Mengajar = {NIDN, KODE_KUL}
  • 18. Dekomposisi Himpunan Entitas dan Normalisasi • Sebuah himpunan entitas yang ada dalam sebuah Diagram E-R dapat didekomposisi menjadi beberapa himpunan entitas baru karena: – pertimbangan efisiensi ruang penyimpanan – karena pertimbangan kemudahan/kecepatan pengaksesan data. • Upaya dekomposisi ini senantiasa akan menghasilkan : – satu himpunan entitas kuat (strong entity set) – satu atau beberapa himpunan entitas lemah atau sub entitas. • Ada dua bentuk dekomposisi himpunan entitas, yaitu: – Dekomposisi Atribut/Vertikal – Dekomposisi Entitas/Horisontal
  • 19. Dekomposisi Atribut / Vertikal • Dekomposisi atribut dilakukan pada suatu entitas yang telah memiliki atribut yang lengkap. • Dekomposisi ini dilakukan dengan cara membagi sebuah himpunan entitas menjadi dua atau lebih dengan pemisahan atribut. • Tujuan dilakukannya Dekomposisi Atribut adalah : 1. Memperkecil ukuran datanya saat dilakukan konversi ke tabel fisik 2. Mempercepat waktu akses data pada saat implementasi basis data 3. Menghindari redudansi data 4. Melakukan efisiensi ruang penyimpanan data 5. Mendukung aturan normalisasi
  • 20. Dekomposisi Atribut / Vertikal • Dekomposisi atribut dilakukan jika ditemukan adanya weak entity (entitas lemah)
  • 21. ENTITAS LEMAH/WEAK ENTITY • Entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap entitas lain (Strong Entity). • Himpunan entitas yang demikian biasanya tidak memiliki atribut yang dapat berfungsi sebagai key, yang benar-benar dapat menjamin keunikan entitas di dalamnya. – Sebagai contoh, untuk melengkapi data mahasiswa kita juga ingin mengelola data hobbi dan orang tua.
  • 22. Dekomposisi Atribut / Vertikal Kita sesungguhnya dapat saja memiliki sebuah himpunan entitas Mahasiswa yang lengkap dengan atribut-atribut nim, nama, alamat, ttl, hobbi, nama_ortu, alamat_ortu.
  • 23. • entitas mahasiswa berelasi satu-ke-satu dengan entitas orang tua • entitas mahasiswa berelasi satu-ke-banyak dengan entitas hobbi
  • 24. Entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap entitas lain (Strong Entity). Jika tidak ada Mahasiswa tidak mungkin ada data orang tua mahasiswa, maupun hobi Entitas Lemah disimbolkan dengan kotak bergaris ganda
  • 25. Pembentukan himpunan entitas orang tua (melalui dekomposisi) dapat dilakukan dengan pertimbangan bahwa data nama_ortu dan alamat_ortu jarang sekali dibutuhkan/diakses. Semakin kecilnya ukuran himpunan entitas, maka semakin kecil pula ukuran ruang yang dibutuhkan pada waktu implementasi. Semakin kecil ukuran datanya, akan semakin cepat pula pengaksesan datanya.
  • 26. Dekomposisi dengan membentuk himpunan hobbi dilakukan karena atribut hobbi ini merupakan atribut bernilai banyak dan tidak selalu setiap entitas mahasiswa memiliki data hobbi. Pendekomposisian ini akan mengurangi redudansi data dan mengefisiensikan ruang penyimpanan.
  • 27. Dekomposisi Entitas / Horisontal • Dekomposisi ini dilakukan dengan cara membagi sebuah himpunan entitas menjadi dua atau lebih dengan pemisahan entitas.
  • 29. Fleksibilitas • Fleksibilitas dalam desain basis data dapat direalisasikan dalam bentuk: – Penambahan atribut. – Pemilihan domain atribut yang lebih luas (direalisasikan pada tahap implementasi). – Generalisasi. – Perubahan struktur entitas dari yang berorientasi kolom (column-oriented) menjadi berorientasi baris (row-oriented).
  • 31.
  • 32. Varian Relasi • Relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas yang berbeda disebut sebagai Relasi Biner (Binary Relation), yang merupakan relasi yang paling umum digunakan. • Relasi yang hanya melibatkan sebuah himpunan entitas atau lebih dari dua himpunan entitas.
  • 33. Relasi Tunggal / Unary Relation • Relasi Tunggal (Unary Relation) merupakan relasi yang terjadi dari sebuah himpunan entitas ke himpunan entitas yang sama.
  • 34. Relasi Multi Entitas (N-ary Relation) • Relasi Multi Entitas (N-ary Relation) merupakan relasi dari 3 (tiga) himpunan entitas atau lebih.
  • 35. Relasi Ganda (Redundant Relation) • Relasi yang muncul antara dua himpunan entitas tidak hanya satu relasi, tetapi ada lebih dari satu relasi.
  • 37. Spesialisasi • Proses dari sebuah entitas, lalu dikelompokkan berdasarkan atribut-atribut yang berbeda, yang melahirkan himpunan entitas baru (proses top- down). • Yang ditekankan dalam spesialisasi adalah perbedaan antar kelompok entitas. • Notasi relasi yang digunakan adalah Relasi ISA (berasal dari kata ‘Is A’)
  • 39. Generalisasi • Proses dari sebuah entitas, lalu dikelompokkan berdasarkan atribut-atribut yang sama, yang melahirkan himpunan entitas baru (proses bottom- up). • Yang ditekankan dalam spesialisasi adalah persamaan antar kelompok entitas. • Notasi relasi yang digunakan adalah Relasi ISA (berasal dari kata ‘Is A’)
  • 41. Agregasi • Dalam realitas dapat pula dijumpai adanya relasi yang secara kronologis mensyaratkan telah adanya relasi lain. • Dengan kata lain, sebuah relasi terbentuk tidak hanya dari entitas tapi juga mengandung unsur dari relasi lain. • Fenomena demikian dapat diakomodasi dengan Agregasi.
  • 42. Agregasi Mahasiswa yang mengikuti praktikum harus sudah mempelajari matakuliah terlebih dahulu (begitulah kronologis alur diagram diatas)