Dokumen tersebut memberikan klasifikasi tentang berbagai jenis tekstil berdasarkan metode pembuatannya, yaitu kain yang dibuat dari benang melalui anyaman, jalinan, jeratan, dan kepangan. Kemudian kain yang dibuat tanpa benang melalui pengempaan, pengepresan, penyemprotan, dan laminating. Jenis tekstil lainnya adalah kain tappa dan berbagai bahan seperti kertas, plastic, dan film.
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
KLASIFIKASI TEKSTIL
1. KLASIFIKASI TEKSTIL
Nama Kelompok :
1. Ainun Nova Damahadi ( 01 )
2. Brilian Sayekti ( 06 )
3. Gita Rhestu Triakusumaningrum ( 14 )
4. Ifham Ilmy Hakim ( 17 )
5. Ratna Kurniawati ( 27 )
6. Siti Amanah Nur Arifah ( 32 )
2. KLASIFIKASI
TEKSTIL
KAIN YANG DIBUAT DARI BENANG
KAIN YANG DIBUAT TIDAK
MENGGUNAKAN BENANG
KAIN YANG DIBUAT TANPA
MENGGUNAKAN SERAT, BENANG
MAUPUN FILAMEN
3. Kain yang dibuat dari benang
• Metode Anyaman (Interlacing)
1. Menggunakan proses pertenunan atau weaving.
2. Alat berupa alat tenun mesin/bukan.
3. Hasilnya berupa kain tenun
• Metode Jeratan (Interplooping)
1. Menggunakan proses merajut atau knitting.
2. Alat berupa jarum berkait/berlidah.
3. Hasil berupa kain rajut.
4. • Metode Jalinan (Intertwisting)
1. Menggunakan proses merenda.
2. Hasilnya berupa kain renda.
• Metode Kepangan (Braiding)
1. Menggunakan proses penganyaman tiga helai benang/lebih.
2. Hasilnya berupa helai pita, tali sepatu, parasut, tali pramuka dan
lain-lain.
5. Kain yang dibuat tidak menggunakan benang
• Metode Pengempaan ( Felting )
Kain hasil pengempaan berwujud susunan kain yang langsung
dari serat wol tanpa jahitan, paling ideal serat wol dikerjakan
dengan menggunakan air panas dan tekanan.
Kain wol dikerjakan dalam air sabun hangat atau larutan asam
lemah dan diberi tekanan serta putaran sampai mengerut
( 10-25 % ) . Proses ini disebut fulling atau milling yang bertujuan
agar kain wol menjadi lebih padat dan tebal
6. • Metode Pengepresan ( Bonding )
1. Merupakan proses pengepresan serat tekstil ke dalam bentuk
lapisan (thin sheet) atau web hingga saling melekat dengan
perataraan adhesive atau plastik.
2. Hasilnya disebut bonded fabrics (kain press), web fabrics (kain
jaring), dan non-woveen fabrics (kain non tenun).
3. Bahan : serat kapas, rayon, asbes, asetat, nilon, akrilik, dan
polyester.
4. Biasanya untuk lap tangan, serbet, saringan, dan lain-lain.
7. • TEKNIK PENYEMPROTAN ( SPRAYED FIBER FABRICS )
Teknik ini menggunakan cairan lengket ( viscous ) yang cepat
menggumpal, disemprotkan ( spray ) dengan tekanan udara yang
hasilnya berupa serat serat yang dikumpulkan di atas suatu
permukaan datar yang berlubang.
• Hasil proses laminating
Menggunakan beberapa lapis kain tenun yang sudah jadi untuk di
rekatkan dengan bahan perekat.
8. Kain yang dibuat tanpa menggunakan serat benang maupun
filament
• Kain tappa
Dibuat dengan menumbuk beberapa lapisan tipis, Kainnya mirip
dengan kertas krep.
9. Contoh kertas krep sendiri :
Kertas yang sering digunakan sebagai hiasan di acara ulang tahun.
10. • Kertas
Diperluas fungsinya sebagai bahan tekstil untuk pakaian dan
perlengkapan rumah tangga.
Selain untuk kebutuhan sekolah kertas juga dapat berfungsi
sebagai bahan tekstil.
11. • Lembaran plastic dan film
Dibuat melalui metode resin compounding dengan proses calendaring.
Hasilnya ada yang berwujud sangat tipis dan transparent seperti cellophane
(mika plastik) dan adapula yang berat dan tebal.
Terdapat pula lembaran plastic yang menyerupai kulit untuk keperluan
pembungkus tempat duduk dan lain lain.
12. Adapula lembaran plastic yang digunakan untuk lapisan bagian
belakang kain tenun atau kain rajut.
Selain itu, plastic sudah lazim digunakan untuk jas hujan.